Bermain seks Dengan Mama Sahabatku Sendiri
Aku
seorang mahasiswa yang lagi kuliah dikota Yogyakarta. Selama aku kuliah diyogya
aku memiliki sahabat dekat yang bernama Anto. Dia asli orang Jogja, dan dia
anak tunggal. Papahnya sudah tidak ada karena terkena serangan jantung hampir 2
tahun yang lalu. Anto termasuk anak orang kaya raya karena Mamanya memiliki
usaha rumah makan diberbagai cabang yang ada berbagai penjuru kota besar di
Indonesia.
Setiap
hari aku bersama Anto selalu berangkat kuliah bareng. Masuk ruangan kuliah
bareng, dan pulang pun selalu bareng. Selama aku kuliah diyogya sahabatku yang
paling dekat hanya dia. apalagi aku sudah dianggap seperti keluarga sendiri dan
hampir tiap hari aku main dirumahnya hingga bermalam.
Malam
itu tepatnya hari sabtu alias malam minggu, seperti biasa aku main dirumah Anto.
Sambil menunggu dia pergi ngapel ketempat pacarnya. Selama Anto pergi kerumah
pacarnya aku selalu duduk diluar kamarnya sambil main laptop dan menghisap
rokok ditemani secangkir kopi.
Saat
lagi asyik menghisap rokok dan browsing dilaptop, tiba-tiba aku dikagetkan oleh
Mamanya Anto yang masuk kamar anaknya itu tanpa mengetuk pintu.
"
Lho Andre kenapa kamu nggak malam mingguan seperti Anto?", Tanya Mamanya Anto
(Oh ya namanya Mama Anto Tante Hani)
"
Ngak tante, Andre belum punya pacar." jawabku.
Aku sama
Mamanya Anto sudah saling akrab sejak menggenal Anto, sehingga Mamanya sudah
biasa dengan aku bila dirumah walaupun saat Anto tidak rumah. Tante Hani
orangnya enak diajak ngobrol, jiwa muda sperti anak muda. Penampilan bila
dirumah sering mengenakan pakaian-pakaian seksi seperti tangtop, daster dan
piyama. hampir semua koleksinya pakaianya saat berada dirumah berbahan lembut
seperti satin.
Aku
sebenernya sering melihat tante Hani bila dirumah memakai pakaian seperti itu
manjadikan dia sebagai fantasiku saat beronani. Kalau saja tante Hani itu bukan
mamanya sahabatku sendiri, aku pasti makan. Apalagi dia berstatus janda dan
belum mencari pendamping hidup lagi pasti Tante Hani akan haus dengan kebutuhan
seks diranjang. Tapi malam itu malam yang benar-benar tidak kusangka Anton yang
sebagai sahabat dekatku Mamanya akhirnya jatuh dipangkuan ranjangku.
Awalnya
saat dia masuk kekamar Anto kuliahat Tante Hani benar-benar sosok wanita super
seksi pada malam itu, bayangkan saja malam itu Tante Hani hanya memakai daster
satin berwarna merah muda dengan belahan dadanya dan paha yang terlihat jelas
menggodaku. Apalagi Tante Hani tidak memakai Bra, kedua putting susunya
terlihat jelas dikedua mataku menonjol menjeplak kain satin dasternya. Saat itu
dia mengajak ngobrol aku disampingku.
"
Tante juga kok malam minggu nggak keluar juga?" Tanyaku memecah diam.
"
Tante lagi males keluar Andre, seharian Tante ngurusi rumah makan udah capek”.
"
kalau capek kenapa ngak cari orang untuk cari pengganti yang ngurus rumah makan."
"
Ah…cari orang apa ada bisa dipercaya Andre..?”.
"
Ya…paling tidak kalau ngak ada dipercaya, cari pendamping hidup lagi?”.
"
Kalau itu Tante belum cari dulu Andre, soalnya Anto biar selesai kuliah dulu ".
"
Tapi Tan, apa tante tidak kesepian kalau seperti gini terus ", kuberanikan
omonganku karena aku melihat Tante Hani yang berada disebelahku membuat penisku
dari tadi sudah tidak bisa diajak kompromi.
"
Ya ngak lah Andre kan ada Anto ".
"
Maaf Tan, maksud Andre kesepian diranjang? " dengan Nada sedikit bercanda
agar Tante Hani tidak tersinggung.
"
Emang kamu tahu masalah itu..." Jawab tante Hani sambil ketawa kecil
sedikit mengejekku.
"
Ya tahu dong Tan, ….apalagi Tante udah lama menjanda pasti sudah lama tidak
mendapatkan itu", aku sengaja membuat Tante Hani penasaran.
"
Emang kamu pernah begituan sama wanita lain ".
"
Ya belum Tan ", Tante Hani menjadi penasaran.
"
Alah…pasti kamu bohong sama Tante".
"
Bener lho Tan, Andre paling hanya onani saja".
"
Hahahah ", Tante Hani tertawa mengejeku.
"
Kenapa ketawa, nanti kalau Tante udah tau rasanya bakal ketagihan ".
Tiba-tiba
candaan itu menjadi hening saat tante Hani melihat penisku sudah sangat tegak
berdiri menonjol dari luar celana pendeku. Dan Tante Hani berbisik.
"
Itu kenapa burungmu udah mau terbang ", aku sedikit malu mendengarnya.
"
Habis tante Hani berpenampilan seperti itu ".
"
Ada yang salah dong kalau gitu ".
"
Salah sih ngak Te, tapi putting tante itu bikin Andre ", belum sempat
melanjutkan pembicaraan lagi tangan Tante Hani meremas-remas penisku.
Kupandangi
kedua mata Tante Hani dan dengan perlahan kulumat bibirnya dibalas dengan
lumatan yang sangat bernafsu.
"
Andre ayo masuk kita pindah kedalam kamar ".
Sesampai
didalam kamar pintu dikunci dan tante Hani langsung memelukku, menciumiku, dan
menidurkanku diatas ranjang. tubuhku tertindih tubuh tante Hani yang seksi itu.
Perasaanku terasa seperti alam mimpi, aku tidak percaya selama ini tente Hani yang
kuanggap sebagai Mama dari teman baiku ini sekarang sudah ada dipelukan
tubuhku.
Penisku
yang sudah tegang itu lalui ditindihnya, tante Hani yang malam itu seperti
benar-benar haus akan seks terlihat sekali birahinya dengan mengusap-usapkan
pinggulnya yang organ intimnya menindihi organ vitalku. Petting dengan tante
Hani sungguh nikmat sekali.
"
Andreee,,,, Tolong puaskan tante malam ini. Tante sudah nggak nahan udah lama
Tante ngak merasakan seperti ini. Hanya sama kamu Tante dapat luapkan…!"
Pinta tante Hani kepadaku.
Sejujurnya
aku juga ingin sekali bisa bercinta dengan tante Hani karena selama ini aku
selalu dibuat bergairah melihat keseksian tubuh dan kecantikannya, aku langsung
membalas pelukan tante Hani sembari mencium bibirnya.
Aku
lumat lembut bibir tipisnya, aku remas pantatnya, aku balas gesekan alat
vitalnya. Sehingga petting yang kami lakukan semakin menggila.
"Anghhhhhh….." Desah tante Hani menggelinjang.
Kubuka
celana dalam tipis itu, kemudian aku lempar kebawah lantai, celanku dan bajuku juga
langsung dibuka oleh Tante Hani dan kini aku sudah benar-benar bugil total sekarang
aku sudah berada di atas tubuh tante Hani. Ku cium tengkuk dan lehernya, sedang
tanganku mulai meremas-remas buah dadanya. Putting susunya yang Nampak menojol
menjeplak dikain satin dasternya itu membuat aku sangat bernafsu. Ciumanku dari
leher akhirnya aku turunkan dan ku pusatkan ke tonjolan putingnya dan langsung
menyedotnya dengan mulutku. Sementara tanganku turun mengesek-gesek bagian vaginanya.
Andreeee….anggghhhhh…ahhhhh…uhhhhhh…..!"
Desah tante Hani kenikmatan.
Setelah
puas aku melumat putting susunya, ciumanku turun ke perut menuju keselangkangan, ku lihat bulu lembut
rapi terlihat dengan bau yang khas, kemudian aku melihat garis vagina tante
Hani yang indah, lipatan organ intimnya yang menjulur keluar. tanpa dikomando lagi
tante Hani sudah mengerti dengan
melebarkan selangkangannya dengan menekukan lutut kakinya.
Perlahan
aku cium bagian atas vaginanya, baru aku keluarkan lidahku dan aku mainkan.
Turun ke bawah mengenai ujung atas garisan tengah vaginanya. Aku tekan lebih
dalam jilatanku ke dalam vagina Tante Hani. Kurasakan sedikit asin dengan bau
kas saat aku menjilati bagian itu.
"Aangggg...
uuuuhhh...,Jilat terus Andreeeee.... uuuuhhhh.., Nikmat sekali…Tante rasanya
ada yang mau keluaaaarrr." Desah tante Hani yang sepertinya orgasme.
Semakin
semangat aku menjilatinya, aku putar-putar usapan lidahku didalam lubang
vaginanya dan ku jilat-jilat bagian klitorisnya hingga ke lubang pantatnya.
"Anghhhh,,..Andreeee",
tante Hani menjerit, sambil mengapit kepalaku dengan kedua pahanya aku merasakan
ada cairan di mulutku dan Tante Hani mengalami klimaks orgasme. Didorong
dorongannya dengan kuat pinggulnya agar jilatan usapanku lebih terasa lebih
dalam lagi.
Setelah
puas melumat bagian vaginanya aku kembali naik keatas tubuh tante hani, penisku
sekarang kugesek-gesekan atas bagian perutnya merasakan licinya kain satin
dasternya itu sambil kami saling berlumatan. Tak lama kemudian tangan Tante
Hani mulai memegang penisku dan mengocok-kocokkannya kemudian aku mulai bangu
dan penisku ku arahkan kemulutnya sehingga posisi penisku tepat persis diatas
wajah tante Hani dengan hanya bertumpu pada kedua lututku. Tante Hani mengocok
penisku, kemudian mengecup dan menelan lembut ujung penisku. Sungguh nikmat
sekali.
Sedotan
demi sedotan yang tante Hani mainkan batang penisku memberikan sensansi kenikmatan
yang sangat luar biasa. Ternyata dia sangat pintar dalam urusan ranjang dan tak
kusangka Tante Hani selain pintar menyedot penisku dia menyuruhku naik dan
berjongkok keatas wajahku, lubang pantatku langsung dijilat dan mainkan dengan
lidahnya sesekali menyedot kedua biji penisku, rasa jijik yang ada dilubang
pantatku dia tidak masalahkan justru Tante Hani terus menusuk lubang pantatku
dengan ujung lidahku.
Setelah
Tante Hani puas bermain dengan penisku dan lubang pantatku, tante Hani kembali
meletakkan kepalanya di atas bantal, tiduran berbaring dengan tetap mengangkang
kakinya. Tubuhku kembali turun dari atas wajahnya kembali posisi menindih
tubuhnya kembali. kedua pandangan mata tante Hani memberikan isyarat agar aku
segera memasukkan penisku ke Vaginanya.
Penisku
yang sudah berada diujung lubang vaginanya, perlahan aku gesek-gesekkan ujung
penisku ke bagian klitorisnya sambil kugesek-gesekan. Setelah itu aku tekan
pelan-pelan, awalnya hanya ujungnya yang masuk dan ku tarik keluar lagi, ku
dorong lagi, kutarik lagi, dan akhirnya lubang vagina tante Hani meresponnya
dengan sangat terasa sekali seperti yang awalnya menutup kini sedikit demi
sedikit batang penisku masuk sepenuhnya ke liang kenikmatan tante Hani.
"Anghhhh…….sayaaaanggggggg….Nikamat
sekali..... digoyang dong Andreeee... di goyang yang kenceng... Puaskan tante
Malam ini !" Pinta tante Hani.
Aku
kemudian pelan-pelan menggoyangkan dan seiring itu baru ku percepat goyangannya.
Uhhh... nikmat sekali rasanya vaginan Tante Hani. Meskipun dia sudah memiliki anak,
tapi masih serasa seperti masih. Malam itu aku sungguh beruntung bisa menikmati
tubuh tante Hani. Vagina tante Hani masih terasa sempit dan hangat sekali.
Cairannya yang benar-benar basah itu membuat laju keluar masik pensiku semakin sangat
nikmat. Hampir 15 menitan aku terus menggoyang
penisku keluar masuk vaginanya. Ac ruangan kamarnya tidak dapat memendung
keringat yang keluar dari tubuhku.
"
Andreeee…goyang terus.. ayo Andreeee... goyang terussss.... aaah ... ah...
ah... ah... ahhhhh...!". Desah
tante Hani dan akhirnya tubuhnya bergetar sangat kuat kedua matanya terpejam
dan hanya terlihat warna putih diklopak matanya saat terlihat sedikit melek.
"
Angggg…sayangg....anghhhh…ahhh…ahhhh". Tante Hani orgasme yang kedua
kalinya dan tak lama selang beberapa menit saat dinding vaginanya mulai sedikit
menjepit penisku tiba-tiba aku akan segera menyemburkan cairan sperma.
"
Tante….Andreee mau keluar….anghhhh".
"
Keluari didalam saja Andre", mendengar perkataan Tante hani itu lalu kusemburkan
cairan spermaku ke dalam liang kenikmatan vagina tante Hani.
"Anghhhhh…ahhh..ahhhh…nikmat
sekali Tante….ahhhh!", aku mendesah saat spermaku keluar sangat banyak
membasahi liang rahimnya.
kemudian
aku jatuhkan tubuhku ke tubuh Tante Hani. Keringat kami masih bercucuran. Ku
peluk dan ku ciumi lehernya dengan keadaan sedikit lemas, sementara penisku
masih menancap di vagina milik tante Hani dan sedikit demi sedikit sisa-sisa
cairan spermaku meleleh keluar sembari aku terus aku menggoyang pelan-pelan.
"
Andre…makasih yan, Tante benar-benar puas sekali malam ini. Tante nggak tau
lagi harus bilang apa ke kamu. Yang jelas tante merasa Puas. Udah lama Tante
tidak merasakan seperti ini sejak Papahnya Anto meninggal tapi kamu Jangan menyesal
kan Andre dan tante mohon kejadian ini hanya kita berdua aja yang tau. Jangan
sampai orang lain tau bahkan Anto anak Tante satu-satunta itu." Kata tante
Hani.
"
Ya…Tan andre mengerti perasaan tante saat ini, Andre akan siap menemani tante
disini untuk mendaptkan kepuasan bersama", dalam hatiku aku takut
menghianati teman baiku Anto yang selama ini dia selalu baik kepadaku.
Setelah
sama-sama puas, lalu aku bangun dari
ranjang kamar Tante Hani dan memakai pakaianku kembali kemudian ku tinggal
Tante Hani yang masih berada diatas ranjang dengan daster yang penuh dengan
noda keringat dan spermaku sendiri di kamar. Karena aku takut bila Anto dating aku
berada didalam kamar mamahnya.
Aku melamun
saat didalam kamar Anto, masih tidak menyangka kalau apa yang barusan terjadi
itu benar-benar nyata. kemudian aku kembali browsing denga lap topku menunggu
Anto pulang dan satu jam kemudia Anto pulang makanan buatku. Tidak ada curiga
sama sekali dari Anto bahwa aku habis bersetubuh dengan mamanya. Kami bercanda
ria malam itu sampai larut. Dan aku pulang keesokan harinya.
Sejak
Kejadian itu dengan kami sering melakuakan permainan yang sama saat Anto pergi
dengan pacarnya keluar. Khususnya setiap malam minggu. meskipun pada saat ini
aku tidak memiliki pacar, tapi aku dapat merasakan kepuasan lebih dari seorang pacar
dengan Tante Hani. Dan saat malam minggu datang penampilan Tante Hani selalu
aku dibuat terangsang oleh pakaian-pakaian tidurnya yang berbahan satin tanpa
memakai Bra dan Cd lagi agar kami mudah langsung bermain seks begitu Anto pamit
keluar dengan mamahnya.
Thanks