Rabu, 14 November 2018

CERITA SEKS SETENGAH BAYA


KENIKMATA SEKS DENGAN IBU SHELY

Kisah ini terjadi beberapa waktu yang lalu dengan Relasi Bisnis benama Bu sherly, Pengalaman seks dengan Bu Sherly ini bukan pengalaman yang sering aku lakui dengan relasi Bisnisku yang lain, Melainkan karena keadaan dimana aku benar-benar terangsang oleh kehadiran sosok wanita setengah baya yang telihat seksi dan memiliki tubuh yang langsing tergoda untuk aku nodai sebagai relasiku. Kejadian itu saat aku diajak ke acara undangan pesta pernikahan teman Bu Sherly.
Malannya acara pesta, aku  menemani Bu Sherly disebuah hotel berbintang lima.  Malam itu Bu Sherly benar-benar seksi dengan gaun panjang berkain satin berwarna merah muda dengan belahan dadanya yang tampak terbuka. Walau umur sudah tidak muda lagi tapi aku bisa dibuatnya terpesona akan tampilanya malam ini.

Dalam hati kecil ingin rasanya aku peluk tubuhnya tapi dia hanya relasi Bisnisku. Aku buang pikiran kotorku jauh-jauh dengan Bu Sherly agar tidak terbayang dengan sosok tubuhnya yang seksi itu . acara semakin malam semakin ramai benar-benar suatu pesta yang sangat meriah,  Tamu yang diundang begitu banyak dan semua ornamen di dalam gedung serta keseluruhannya benar-benar tertata dengan indahnya. Setelah hidangan utama keluar, Bu Shely pamit kepadaku untuk pergi  kebelakang sebentar dan hampir lima menit aku pun pergi kebelakang untuk ketoilet. Ternyata toilet di lantai atas dimana pesta berlangsung sangat penuh, Saya pun berinisiatif mencari toilet yang kosong, saya menanyakan kepada pelayan menanyakan toilet dimana tidak dipenuhi orang.”pelayan mengatakan ”di lantai 2 ada pak.. saya jawab oke,trimakasih.

Ketikaka  menunggu lift kelantai dua, begitu lift masuk  Ternyata Bu Sherly sudah ada didalam, akupun  memasuki lift. Saya jadi serba salah karena lift itu kosong dan tinggal kami berdua saja. Apalagi ketika aku mendekati Bu Sherly  dan mengatakan kalau penampilan Ibu sungguh sangat cantik malam ini. Jantung saya berdegup makin kencang. Suasana jadi hening di dalam lift. Aku mendekati Bu Sherly dan Bu Sherly mengatakan bahwa sejak menjadi relasi Bisnisnya dia selalu teringat akan diriku, bahkan ketika malamnya dia bercinta dengan suaminya dia membayangkan aku saat sedang bercinta.

Mendengar berkata seperti  itu akupun tersentak sekaligus senang dan  hanya bisa tersenyum saja. Begitu lift terbuka  tangan ku segera menarik tangan Bu Sherly dan membawanya ketempat rungan kosong dekat ruangan kamar mandi. Aku cium Bu Sherly dengan lembut dan dia membalas dengan pemainan lidahnya.  Aku sudah tidak kuasa untuk menolaknya. Lalu aku kunci dari dalam ruangan itu.
Aku menjadi serba salah, dalam hatiku aku sangat takut, tetapi aku juga diam-diam sangat menginginkan Bu Sherly.  Lalu aku dekati mendekati Bu Sherly ketembok, aku cium bibirnya  dengan lembut. Nafasku semakin tidak teratur, akupun tidak kuasa menolaknya. Kami pun berciuman dengan hebatnya. Tangan ku perlahan-lahan meremas-remas buah dadanya sambil menarik putting susunya. Bu Sherly membungkam mulutku dengan ciuman-ciuman yang sangat benafsu dan aku hanya bisa mengikuti permainan ini sambil mendesah menghayati kenikmatannya.
Perlahan ciuman ku turun ke leher saya Sambil tanganku terus meremas-remas buah dadanya walaupun masih terhalang gaun satin yang licin itu.

“Uhhh…” desahnya begitu nikmat saat kuremas-remas dadanya, begitu lembut namun kuat.
Kemudian putting susunya semakin terlihat menojol menembus kain satin gaunya langsung saja kuhisap buah dada saya yang sebelah kanan sambil tangan kananku meremas-remas  buah dada saya yang sebelah kiri. kuhisap dan kujilati puting saya yang sudah mengeras.

“Uuuhhh…” rambutku diremas-remas Bu Sherly.

“Uuuhhh… Antonnnn… Uuuhhh…” saya tidak tahan rasanya.

Lalu Bu Sherly  membuka reslting celanaku dan mengeluarkan penisku yang sudah sangat tegang itu tanganku segera  memelorotkan celana dalamnya hingga terjatuh kelantai ,  lalu aku menyibakkan gaun yang bawah keatas hingga pahanya  yang putih dan mulus terlihat dengan jelas. Batang penisku yang sudah siap perang langsung saja ku arahkan kedalam bibir vaginanya sambil  menatap Bu Sherly ,  kemudian menciumnya dari bibir kemudian turun ke buah dadanya. Dan begitu batang penisku masuk,

“Blesss…”

“Anghhhh…ahhhhh”, Bu Sherly mendesah kenikmatan saat penisku terus aku genjot keluar masuk.
“Uuuhhhh… Antonnnn… nakal kamu…sayang”, sambil terus mendesah

Aku hanya tersenyum saja. Dan terus  menggoyangkan batang penisku  keluar masuk keluar masuk, makin lama semakin cepat.

“Uuuhhh Antonnnn…. nikmatt sekalii… oouhhh…” saya merintih merasakan nikmat yang tidak terkira.
Goyangan semakin lama semakin cepat… makin cepat… tubuh Bu Dherly  tidak kuasa menerima hujaman batang kemaluannya yang begitu dahsyat. Batang penisku terasa sangat penuh di dalam lubang vaginanya.

“Aacchhh… Antonnnn… aku gak tahan lagi… uuhhh…” desah Bu Sherly semakin terasa nikmat  yang belum pernah saya rasakan sebelumnya.

Tiba-tiba tubuh Bu Sherly mengetar sangat kuat sambil memeluk tubuhku dan mendesah sangat kuat sekali saat dia benar-benar merasakan orgasme. Batang penisku terasa diperas-peras saat Bu Sherly orgasme.

“Bu Anton mau keluar…..”,  kataku sambil mencoba mengatur tempo permainan.

Aku pun menggoyangkan pinggulnya semakin cepat dan melakukan gerakan keluar masuk berulang-ulang sambil sesekali pinggulnya diputar-putar untuk menambahkan kenikmatan bersenggama.
“Aacchhh… nikmat sekali…Antonnnn” desah Bu Sherly .

Goyangan pinggulnya yang mendesak Bu Dherly  hingga terhimpit dipojokan  tembok semakin menggebu-gebu dengan gerakan keluar masuk yang semakin lama semakin cepat. Iramanya pun semakin tidak beraturan karena kami melakukan dengan posisi berdiri dan saya bersandar pada pojokan dinding .

“Aaacchhh…Bu Sherlyyyyyy….” tubuhku  menegang, dan Crooottt… crooottt… crooottt…aku rasakan air maniku  menyemprot sangat banyak  ke dalam rahim Bu Sherly.

Tubuhku  menegang sambil merapat ke tubuhnya, nafasku  terengah-engah menikmati permainan yang baru saja kami lalui dengan waktu dan tempo dan sangat cepat.

Aku kembali menciumi bibir Bu Sheerly kembali, kami berciuman sejenak, kemudian dengan cepat membereskan pakaian kami kembali yang berantakan karena terburu-buru melepaskannya tadi. Setelah saling membetulkan pakaian, aku pun menekan tombol lift kembali dan kami meluncur langsung naik ke atas, kali ini kembali ke tempat pesta berlangsung.

Setalah  acara berahkhir kamipun segera cek in dihotel yang sama untuk melakuka permainan yang tadi sempat kami lakukan hingga menjelang pagi .

Tamat.