Minggu, 02 Juni 2019

CERITA SEKS SELINGKUH


KENIKMATAN SEKS DENGAN TANTE IDA

Sejak aku pindah kerja dikota semarang,  aku tinggal sementara dirumah Tante Ida untuk beberapa hari sampai aku mendapatkan tempat kontrakan. Tante Ida adalah keluarga dari istriku jadi selama aku belum mendapat kontrakan disemarang istriku menyarankan aku tinggal beberapa hari disana.


Dirumah Tante Ida aku hanya tinggal bersama Tante Ida dan satu anaknya yang sudah duduk disekolah dasar kelas 1, sementara suami Tante Ida bekerja dipengeboran minyak dikalimantan. Mereka bertemu bisa 1 kali sebulan atau sampai 2 kali sebulan tergantung pekerjaanya. Seminggu aku baru tinggal disemarang Tante Ida mulai akrab denganku sampai-sampai aku sering godain Tante Ida kalau dia jarang mendapat sentuhan dari suaminya dan begitupun aku juga digodain sama Tante Ida sebaliknya.

Sejak aku tinggal disana setelah satu minggu, kuperhatikan Tante Ida selalu memakai pakaian-pakaian yang seksi terutama bila malam tiba dia selalu memakai baju tidur seperti daster seatas lutut dengan belahan dadanya yang sangat membuat gairahku bangkit. Tiap malam aku selalu disuguhka penampilan seperti itu dengan daster satin yang sangat licin dan mengkilap tanpa Bra. Ingin rasanya aku gesekan penisku kedaster satin itu karena aku gemas melihat Tante Ida memakainya bila malam telah tiba. Tapi aku tidak berani karena dia keluarga dari istriku.

Minggu pertama aku tinggal dirumah Tante Ida, undangan perkawanian untuk Tante Ida selalu datang dari relasi dan teman suami Tante Ida. Undangan bisa seminggu ada tiga undangan dan aku selalu diajaknya keacara undangan tersebut  dengan Tante Ida tapi Kalau dituruti capek juga rasanya, Berhubung yang aja Tante Ida, mau tidak mau aku berangkat ikut, walaupun aku pulang kerja badanku masih terasa capek semua.

Malam minggu dimana sore itu sepulang kerja, Tante Ida mengajaku lagi ketempat acara perkawainan disebuah Hotel bintang lima, Malam ini Tante Ida berpenampilan sangat seksi dengan gaun panjang bahan satin berwarna merah dan belahan dadanya yang super seksi itu membuat kedua mataku tak bisa berkedip. Biasanya Tante Ida berpenampilan biasa saja bila keacara undangan perkawinan tapi kali ini benar-benar membuat aku semangat menggandengnya untuk segera berangkat keacara undangan.
Acaranya demi acara berlangsung kami lewatkan dan acara yang paling dinanti-nantikan oleh para tamu undangan adalah joged dan nyanyi bersama cewek-cewek seksi. Waktu itu aku menyumbang lagu dan langsung aku naik keatas panggung hiburan dan minta salah satu artis paling cantik dan seksi untuk berduet. Saat aku duet dengannya goyangannya bikin horny. Boleh dibilang kagak pake baju, cuma pake celana pendek sama tanktop. Pantat bergoyang-goyang menari saat aku alunkan lagu sambil digesek-gesekan tubuhnya ketubuhku membuat penisku ikut joget juga didalam bro. Tante Ida hanya tersenyum manis saat melihat aksi panggungku.


Pokoknya asyik abis dech malam itu beda seperti acara-acara sebelumnya yang sering diaja Tante Ida. Akhirnya acara itu selesai hingga jam 10 malam. Diperjalanan pulang Tante Ida hanya melihat aksiku yang terlalu nekat diatas panggung.

“Mas...kalau dilihat sama istrimu apa ngak marah tadi seperti itu kamu joged sama cewek-cewek seksi”.
“Ya maralah Tan, tapi kan disini hanya ada Tante sama aku saja jadi ngak mungkin marahlah, apalagi aku jauh ama istri jadi buat hiburan saja hal seperti itu”.

“Lah kalau Tante hiburan selama suami tidak dirumah apa?”, aku sengaja memancing pertannyaan seperti  itu.

“Ya ngurusi anak dong”.

“Hahah....yang bener urusi anak”, aku menggodanya.

“Ih...pasti kamu pikirian yang porno-porno dasar laki-laki”.

“Tapi yang jelas kita berdua sama-sama kesepian Tan, iya ngak?”, Tante Ida hanya tersenyum dan tidak berkata lagi.


Sesampai dirumah sekitar jam 11 malam. Tante Ida dan anaknya masuk kedalam kamar dan aku langsung berganti pakaian dengan celana pendek tanpa cd dan kaos oblong. Malam itu aku tidak bisa tidur aku duduk diruang tengah sambil nonton Tv. Setengah jam kemudian Tante Ida keluar dari kamar ikut ngobrol bareng denganku diruang tengah. Malam itu penampilanya benar-benar menggoda imanku, begitu keluar dari kamar Tante Ida sudah mengganti pakaianya dengan baju tidur daster satin yang sangat seksi  tanpa Bra karena jelas sekali terlihat kedua puting susunya menonjol menjeplak dikain satin dasternya itu.

Kami ngorol berdua hingga pukul 2 malam dan berakhir dengan obrolan tentang seks. Tapi disaat mulai panas-panasnya kami ngobrol tiba-tiba Tante Ida meninggalkan aku sendiri diruang tengah karena ada suara Hp Tante Ida berbunyi didalam kamar.

Dalam hatiku aku sangat kecewa karena penisku sudah benar-banar sangat tegang dan butuh sarang untuk ditiduri. Aku sengaja menunggunya diruang tenggah tapi Tante Ida tidak muncuk-muncul, kuperhatikan Pintu kamar tidak ditutup. Tante Ida lagi asyik ditelpon oleh suaminya jadi aku hanya bisa diam dan pasrah saja. Begitu telpon ditutup aku sengaja menghampiri Tante Ida didalam kamar.
“Tan gimana kok ditinggal begitu saja sendirian aku disana”.

“Tadi itu suamiku nanti kalau ngak diangkat bisa marah lho”.

“Ohh....lah ini kita lanjut ngobrol atau tidur saja”, kulihat anak Tante Ida tertidur pulas diatas ranjang.

“Apa ngbrol saja disini kan lebih enak gimana Mas?”, dalam hatiku ini dia yang ditunggu-tunggu.

Aku segera naik diatas ranjang dan tidur disamping kiri Tante Ida, sedang sebelah kanan Tante Ida anaknya yang sudah tertidur pulas. Untungnya ukuran ranjang lumayan besar jadi masih bisa buat bergerak. Kami berdua ngobrol bareng masalah seks lagi sambil kupeluk tubuh Tante Ida dari belakang.

“Tan...apa ngak pingin kalau sendirian tanpa suami ngak melakukan seks”.

“Ya pingin sih Mas, tapi sama siapa lagi kalau ngak sama suamiku”. Mendengar perkataan penisku semakin menegang.

Kupelorotkan celana pendeku dan penisku yang sudah tegang itu aku gesek-gesekan kedaster satin yang menutupi pantatnya itu.

“Lah Mas sendiri apa juga ngak butuh seperti itu apalagi jauh sama istri”.

“Ya butuh sih tapi sama siapa?”, kuremas perlahan buah dadanya dengan kedua tangganku.


Ternyata respon Tante Ida tidak menolaknya, kucium dan kujilat bagian lehernya sambil penisku terus aku gesek-gesekan dikain satin dasternya. kusingkap daster sedikit keatas dan kupelorotkan celana dalamnya. Ku usap-usap belahan vaginanya dengan jari tangganku. Kuangkat pahanya dari belakang dan kutaruh diatas pahaku yang menyilang ke paha Tante Ida satunya lagi. Jari tengahku kumasukkan ke lobang vaginanya sambil ku kujilati telinganya dari belakang. Aku sudah tidak ingat lagi kalau Tante Ida masih keluarga istriku yang penting malam ini aku pengen crot sama Tante Ida.

Tante Ida tampak mulai menikmati permainaku. Rupanya dia menahan nafas tanda dah mulai terangsang. Semakin kutekan masuk jari tengahku kedalam vaginanya, pantatnya gak bisa diam. Lalu kuarahkan langsung penisku kelobang vaginanya. Kugesek-gesek penisku sebelum masuk kedalam lobang vaginanya. Tampak Tante Ida semakin menahan nafas ketika penisku akan kutekan masuk kedalam vaginanya. Tante Ida tampak menghalangi lobang vaginanya dengan tangannya agar penisku tidak segera masuk tapi karena aku sudah horny berat gak tinggal diam. kutarik tangannya, tangan kiriku mengarahkan penisku lagi ketengah lobang vaginanya.


Dengan sekali tekan sedikit keras sodokan penisku kelobang vaginanya dari samping, Bles....batang penisku langsung masuk kedalam vaginanya.

“Anghhh....ahhh.....”, Tante Ida mulai mendesak kecil.

Sejenak aku diamkan penisku didalam vaginanya Lalu perlahan kupompa penisku keluar masuk kedalam lobang vaginanaya. Tante Ida tampak merintih dan mendesah kenikmatan.

“Anghhhh...hhhh, mas.....!!!”, Kupompa lagi dan lagi, dia semakin merintih kenikmatan.

Kupercepat pompaanku dan kemudian lima menit kemudia Tante Ida berteriak kecil, tanda-tanda orgasme datang, tubuhnya mengejang-gejang saat orgasme sambil kurasakan penisku terasa dipijat-pijat oleh dinding vaginanya saat dia orgasme.

“Oh....Mas..andre penismu sungguh nikmat sekali”, saat orgasme kudiamkan penisku didalam vaginanya sampai orgasme benar-banar puas.

Setelah puas kucabut penisku dan kubalikan tubuh Tante Ida. Untungnya anak Tante Ida tertidur pulas jadi aktivitasku tidak terganggu. Kurenggangkan kedua pahanya dan kunaiki tubuh Tante Ida yang terlentang dan kumasukan lagi penisku kedalam vaginanya. Ble…..z, penisku masuk lagi kedalam vaginanya. Kupompa  naik turun penisku menusuk vaginanya. Semakin kupompa penisku dengan keras, semakin Tante Ida merintih dan menjerit tertahan.

“Tante, gimana nikmat ngak ngentot sama andre”.

“Oh,…..andreeee...nikmat banget sayang...penismu sangat besar dibandingakn milik suamiku....anghhh…..terus andreee jangan berhenti sayangt”.

“Gimana Tan, nikmat gak?”.

“Anghhh, nikmat andreeee….. hhh…”.

“Tan...kalau mau ngentot lagi sama andre, tante mau..”.

“Iya adreee…., Tante butuh seperti ini tante kesepian banget sejak suamiku bekerja dikalimantam”.
Sambil kita ngentot aku selingin dengan obrolan-obrolan kecil agar gairah Tante Ida setelah orgasme mulai naik kembali. Aku semakin mempercepat genjotanku karena cairan spermaku akan segera muncrat.

“Tan....ahhhh....aku mau keluar....anghhhhhh”, genjotanku semakin lama seakin kupercepat.
“Iya andre...bentar lagi aku mau lagi....sayang keluari saja didalam....andreee”, dan tak lama berselang spermaku keluar didalam vaginanya,crot...crot...cro….ttt. cairan spermaku keluar sangat banyak memenuhi lobang vaginanya dan Tante Ida pun juga merasakan orgasme kembali.

Desahan saat orgasme sidikit keras tapi untungnya aku secepat kilat kubekap mulutnya agar suara tidak terdengar keras. Sambil terus menindih Tante Ida aku terus menancapkan penisku sampai detik-detik penghabisan merasakan kenikmatan yang baru saja kita rasakan. Kami berdua berpelukan dengan posisi aku menidih tubuh Tante Ida dibawah sedangakan penisku masih kutancapkan didalam vaginanya.



“Tan, makasih bisa membuatku puas malam ini”.

“Iya andree...aku juga puas malam ini sekian lama aku tidak rasakan nikmatnya ngentot sama laki-laki yang bukan suamiku”.

Lalu aku tiduran disamping Tante Ida sambil kupeluk tubuhnya, cairan sepermaku kubiarkan tidak kubersihkan hingga sisa-sisa spermaku semua jatuh diatas sperai tempat tidur. Saat kupeluk tubuh seksinya yang masih melekat daster satin nya itu sambil kuusap-usap dengan jari tangganku.

“Tan...aku suka sekali tante pakai baju tidur seksi seperti ini kayak satin, andre suka lihat cewek kalau pakai baju satin”.

Tante Ida hanya tersenyum mendengarnya dan tangganku kembali lagi mengesek-gesek vaginanya yang masih ternoda sisa spermaku yang meleleh. Tante Ida pun juga megocok-gocok penisku yang masih tertidur. Baru sebentar dikocok dengan tangganya penisku udah bangun lagi mungkin efek rangsangan Tante Ida memakai daster satin yang membuat aku cepat bergairah lagi. Kupindahkan anak Tante Ida kekasur kecil dibawah lantai, biar kami lebih leluasa ngentot. Lalu kami saling melakukan pemanasan lagi diatas ranjang yang bercampur noda sperma. Dengan posisi 69 penisku dilahap dan disedot-sedot dengan mulutnya, terasa nikmat banget. Sedangan lobang vaginanya yang masih sedikit basah oleh spermaku kujilat-jilat hinggan kelobang pantatnya. Walau sedikit anyir vaginanya tapi karena nafsu sudah naik semua jadi nikmat termasuk lobang pantanya. Setelah itu kami ngentot sampai puas hingga menjelang pagi. Kami melakukan dengan berbagai macam gaya diatas ranjang.

Setelah puas menghabiskan 2 ronde dalam semalam, Tante Ida segera menyuruhkuku kembali kekemarku agar tidak ketahuan sama anak Tante Ida. Aku mengambil tissu untuk membersihkan sisa-sisa spermaku yang melekat dikain satin daster Tante Ida dan kain seperai, biar tidak ketahuan sama sikecil. Sebelum aku keluar kamar kami berpelukkan dan ciuman menempel didinding pintu kamar, tak lupa sambil kugesek-gesek vaginanya.

Andai waktu masih panjang, ingin rasanya aku ngentot lagi karena hari  keburu pagi takut anak Tante Ida bangun. Tapi semenjak kejadian itu tiap malam aku memenuhi kebutukan seksku diatas ranjang kamar Tante Ida.

Sekian