KENIKMATAN SEKS DENGAN TANTE
IDA
Sejak
aku pindah kerja dikota semarang, aku
tinggal sementara dirumah Tante Ida untuk beberapa hari sampai aku mendapatkan
tempat kontrakan. Tante Ida adalah keluarga dari istriku jadi selama aku belum
mendapat kontrakan disemarang istriku menyarankan aku tinggal beberapa hari
disana.
Dirumah
Tante Ida aku hanya tinggal bersama Tante Ida dan satu anaknya yang sudah duduk
disekolah dasar kelas 1, sementara suami Tante Ida bekerja dipengeboran minyak
dikalimantan. Mereka bertemu bisa 1 kali sebulan atau sampai 2 kali sebulan
tergantung pekerjaanya. Seminggu aku baru tinggal disemarang Tante Ida mulai
akrab denganku sampai-sampai aku sering godain Tante Ida kalau dia jarang
mendapat sentuhan dari suaminya dan begitupun aku juga digodain sama Tante Ida
sebaliknya.
Sejak
aku tinggal disana setelah satu minggu, kuperhatikan Tante Ida selalu memakai
pakaian-pakaian yang seksi terutama bila malam tiba dia selalu memakai baju
tidur seperti daster seatas lutut dengan belahan dadanya yang sangat membuat
gairahku bangkit. Tiap malam aku selalu disuguhka penampilan seperti itu dengan
daster satin yang sangat licin dan mengkilap tanpa Bra. Ingin rasanya aku
gesekan penisku kedaster satin itu karena aku gemas melihat Tante Ida memakainya
bila malam telah tiba. Tapi aku tidak berani karena dia keluarga dari istriku.
Minggu
pertama aku tinggal dirumah Tante Ida, undangan perkawanian untuk Tante Ida selalu
datang dari relasi dan teman suami Tante Ida. Undangan bisa seminggu ada tiga
undangan dan aku selalu diajaknya keacara undangan tersebut dengan Tante Ida tapi Kalau dituruti capek juga
rasanya, Berhubung yang aja Tante Ida, mau tidak mau aku berangkat ikut, walaupun
aku pulang kerja badanku masih terasa capek semua.
Malam
minggu dimana sore itu sepulang kerja, Tante Ida mengajaku lagi ketempat acara
perkawainan disebuah Hotel bintang lima, Malam ini Tante Ida berpenampilan
sangat seksi dengan gaun panjang bahan satin berwarna merah dan belahan dadanya
yang super seksi itu membuat kedua mataku tak bisa berkedip. Biasanya Tante Ida
berpenampilan biasa saja bila keacara undangan perkawinan tapi kali ini benar-benar
membuat aku semangat menggandengnya untuk segera berangkat keacara undangan.
Acaranya
demi acara berlangsung kami lewatkan dan acara yang paling dinanti-nantikan oleh
para tamu undangan adalah joged dan nyanyi bersama cewek-cewek seksi. Waktu itu
aku menyumbang lagu dan langsung aku naik keatas panggung hiburan dan minta
salah satu artis paling cantik dan seksi untuk berduet. Saat aku duet dengannya
goyangannya bikin horny. Boleh dibilang kagak pake baju, cuma pake celana
pendek sama tanktop. Pantat bergoyang-goyang menari saat aku alunkan lagu
sambil digesek-gesekan tubuhnya ketubuhku membuat penisku ikut joget juga
didalam bro. Tante Ida hanya tersenyum manis saat melihat aksi panggungku.
Pokoknya
asyik abis dech malam itu beda seperti acara-acara sebelumnya yang sering diaja
Tante Ida. Akhirnya acara itu selesai hingga jam 10 malam. Diperjalanan pulang
Tante Ida hanya melihat aksiku yang terlalu nekat diatas panggung.
“Mas...kalau
dilihat sama istrimu apa ngak marah tadi seperti itu kamu joged sama
cewek-cewek seksi”.
“Ya
maralah Tan, tapi kan disini hanya ada Tante sama aku saja jadi ngak mungkin
marahlah, apalagi aku jauh ama istri jadi buat hiburan saja hal seperti itu”.
“Lah
kalau Tante hiburan selama suami tidak dirumah apa?”, aku sengaja memancing
pertannyaan seperti itu.
“Ya
ngurusi anak dong”.
“Hahah....yang
bener urusi anak”, aku menggodanya.
“Ih...pasti
kamu pikirian yang porno-porno dasar laki-laki”.
“Tapi
yang jelas kita berdua sama-sama kesepian Tan, iya ngak?”, Tante Ida hanya
tersenyum dan tidak berkata lagi.
Sesampai
dirumah sekitar jam 11 malam. Tante Ida dan anaknya masuk kedalam kamar dan aku
langsung berganti pakaian dengan celana pendek tanpa cd dan kaos oblong. Malam
itu aku tidak bisa tidur aku duduk diruang tengah sambil nonton Tv. Setengah
jam kemudian Tante Ida keluar dari kamar ikut ngobrol bareng denganku diruang
tengah. Malam itu penampilanya benar-benar menggoda imanku, begitu keluar dari
kamar Tante Ida sudah mengganti pakaianya dengan baju tidur daster satin yang
sangat seksi tanpa Bra karena jelas
sekali terlihat kedua puting susunya menonjol menjeplak dikain satin dasternya
itu.
Kami
ngorol berdua hingga pukul 2 malam dan berakhir dengan obrolan tentang seks. Tapi
disaat mulai panas-panasnya kami ngobrol tiba-tiba Tante Ida meninggalkan aku
sendiri diruang tengah karena ada suara Hp Tante Ida berbunyi didalam kamar.
Dalam
hatiku aku sangat kecewa karena penisku sudah benar-banar sangat tegang dan
butuh sarang untuk ditiduri. Aku sengaja menunggunya diruang tenggah tapi Tante
Ida tidak muncuk-muncul, kuperhatikan Pintu kamar tidak ditutup. Tante Ida lagi
asyik ditelpon oleh suaminya jadi aku hanya bisa diam dan pasrah saja. Begitu telpon
ditutup aku sengaja menghampiri Tante Ida didalam kamar.
“Tan
gimana kok ditinggal begitu saja sendirian aku disana”.
“Tadi
itu suamiku nanti kalau ngak diangkat bisa marah lho”.
“Ohh....lah
ini kita lanjut ngobrol atau tidur saja”, kulihat anak Tante Ida tertidur pulas
diatas ranjang.
“Apa
ngbrol saja disini kan lebih enak gimana Mas?”, dalam hatiku ini dia yang
ditunggu-tunggu.
Aku
segera naik diatas ranjang dan tidur disamping kiri Tante Ida, sedang sebelah
kanan Tante Ida anaknya yang sudah tertidur pulas. Untungnya ukuran ranjang lumayan
besar jadi masih bisa buat bergerak. Kami berdua ngobrol bareng masalah seks
lagi sambil kupeluk tubuh Tante Ida dari belakang.
“Tan...apa
ngak pingin kalau sendirian tanpa suami ngak melakukan seks”.
“Ya
pingin sih Mas, tapi sama siapa lagi kalau ngak sama suamiku”. Mendengar perkataan
penisku semakin menegang.
Kupelorotkan
celana pendeku dan penisku yang sudah tegang itu aku gesek-gesekan kedaster
satin yang menutupi pantatnya itu.
“Lah
Mas sendiri apa juga ngak butuh seperti itu apalagi jauh sama istri”.
“Ya
butuh sih tapi sama siapa?”, kuremas perlahan buah dadanya dengan kedua
tangganku.
Ternyata
respon Tante Ida tidak menolaknya, kucium dan kujilat bagian lehernya sambil
penisku terus aku gesek-gesekan dikain satin dasternya. kusingkap daster sedikit
keatas dan kupelorotkan celana dalamnya. Ku usap-usap belahan vaginanya dengan
jari tangganku. Kuangkat pahanya dari belakang dan kutaruh diatas pahaku yang
menyilang ke paha Tante Ida satunya lagi. Jari tengahku kumasukkan ke lobang vaginanya
sambil ku kujilati telinganya dari belakang. Aku sudah tidak ingat lagi kalau Tante
Ida masih keluarga istriku yang penting malam ini aku pengen crot sama Tante
Ida.
Tante
Ida tampak mulai menikmati permainaku. Rupanya dia menahan nafas tanda dah
mulai terangsang. Semakin kutekan masuk jari tengahku kedalam vaginanya, pantatnya
gak bisa diam. Lalu kuarahkan langsung penisku kelobang vaginanya. Kugesek-gesek
penisku sebelum masuk kedalam lobang vaginanya. Tampak Tante Ida semakin
menahan nafas ketika penisku akan kutekan masuk kedalam vaginanya. Tante Ida
tampak menghalangi lobang vaginanya dengan tangannya agar penisku tidak segera
masuk tapi karena aku sudah horny berat gak tinggal diam. kutarik tangannya,
tangan kiriku mengarahkan penisku lagi ketengah lobang vaginanya.
Dengan
sekali tekan sedikit keras sodokan penisku kelobang vaginanya dari samping,
Bles....batang penisku langsung masuk kedalam vaginanya.
“Anghhh....ahhh.....”,
Tante Ida mulai mendesak kecil.
Sejenak
aku diamkan penisku didalam vaginanya Lalu perlahan kupompa penisku keluar
masuk kedalam lobang vaginanaya. Tante Ida tampak merintih dan mendesah
kenikmatan.
“Anghhhh...hhhh,
mas.....!!!”, Kupompa lagi dan lagi, dia semakin merintih kenikmatan.
Kupercepat
pompaanku dan kemudian lima menit kemudia Tante Ida berteriak kecil,
tanda-tanda orgasme datang, tubuhnya mengejang-gejang saat orgasme sambil
kurasakan penisku terasa dipijat-pijat oleh dinding vaginanya saat dia orgasme.
“Oh....Mas..andre
penismu sungguh nikmat sekali”, saat orgasme kudiamkan penisku didalam
vaginanya sampai orgasme benar-banar puas.
Setelah
puas kucabut penisku dan kubalikan tubuh Tante Ida. Untungnya anak Tante Ida
tertidur pulas jadi aktivitasku tidak terganggu. Kurenggangkan kedua pahanya
dan kunaiki tubuh Tante Ida yang terlentang dan kumasukan lagi penisku kedalam
vaginanya. Ble…..z, penisku masuk lagi kedalam vaginanya. Kupompa naik turun penisku menusuk vaginanya. Semakin
kupompa penisku dengan keras, semakin Tante Ida merintih dan menjerit tertahan.
“Tante,
gimana nikmat ngak ngentot sama andre”.
“Oh,…..andreeee...nikmat
banget sayang...penismu sangat besar dibandingakn milik suamiku....anghhh…..terus
andreee jangan berhenti sayangt”.
“Gimana
Tan, nikmat gak?”.
“Anghhh,
nikmat andreeee….. hhh…”.
“Tan...kalau
mau ngentot lagi sama andre, tante mau..”.
“Iya
adreee…., Tante butuh seperti ini tante kesepian banget sejak suamiku bekerja
dikalimantam”.
Sambil
kita ngentot aku selingin dengan obrolan-obrolan kecil agar gairah Tante Ida
setelah orgasme mulai naik kembali. Aku semakin mempercepat genjotanku karena
cairan spermaku akan segera muncrat.
“Tan....ahhhh....aku
mau keluar....anghhhhhh”, genjotanku semakin lama seakin kupercepat.
“Iya
andre...bentar lagi aku mau lagi....sayang keluari saja didalam....andreee”,
dan tak lama berselang spermaku keluar didalam vaginanya,crot...crot...cro….ttt.
cairan spermaku keluar sangat banyak memenuhi lobang vaginanya dan Tante Ida pun
juga merasakan orgasme kembali.
Desahan
saat orgasme sidikit keras tapi untungnya aku secepat kilat kubekap mulutnya
agar suara tidak terdengar keras. Sambil terus menindih Tante Ida aku terus
menancapkan penisku sampai detik-detik penghabisan merasakan kenikmatan yang
baru saja kita rasakan. Kami berdua berpelukan dengan posisi aku menidih tubuh
Tante Ida dibawah sedangakan penisku masih kutancapkan didalam vaginanya.
“Tan,
makasih bisa membuatku puas malam ini”.
“Iya
andree...aku juga puas malam ini sekian lama aku tidak rasakan nikmatnya
ngentot sama laki-laki yang bukan suamiku”.
Lalu
aku tiduran disamping Tante Ida sambil kupeluk tubuhnya, cairan sepermaku
kubiarkan tidak kubersihkan hingga sisa-sisa spermaku semua jatuh diatas sperai
tempat tidur. Saat kupeluk tubuh seksinya yang masih melekat daster satin nya
itu sambil kuusap-usap dengan jari tangganku.
“Tan...aku
suka sekali tante pakai baju tidur seksi seperti ini kayak satin, andre suka
lihat cewek kalau pakai baju satin”.
Tante
Ida hanya tersenyum mendengarnya dan tangganku kembali lagi mengesek-gesek
vaginanya yang masih ternoda sisa spermaku yang meleleh. Tante Ida pun juga
megocok-gocok penisku yang masih tertidur. Baru sebentar dikocok dengan
tangganya penisku udah bangun lagi mungkin efek rangsangan Tante Ida memakai
daster satin yang membuat aku cepat bergairah lagi. Kupindahkan anak Tante Ida
kekasur kecil dibawah lantai, biar kami lebih leluasa ngentot. Lalu kami saling
melakukan pemanasan lagi diatas ranjang yang bercampur noda sperma. Dengan posisi
69 penisku dilahap dan disedot-sedot dengan mulutnya, terasa nikmat banget. Sedangan
lobang vaginanya yang masih sedikit basah oleh spermaku kujilat-jilat hinggan
kelobang pantatnya. Walau sedikit anyir vaginanya tapi karena nafsu sudah naik
semua jadi nikmat termasuk lobang pantanya. Setelah itu kami ngentot sampai
puas hingga menjelang pagi. Kami melakukan dengan berbagai macam gaya diatas
ranjang.
Setelah
puas menghabiskan 2 ronde dalam semalam, Tante Ida segera menyuruhkuku kembali
kekemarku agar tidak ketahuan sama anak Tante Ida. Aku mengambil tissu untuk membersihkan
sisa-sisa spermaku yang melekat dikain satin daster Tante Ida dan kain seperai,
biar tidak ketahuan sama sikecil. Sebelum aku keluar kamar kami berpelukkan dan
ciuman menempel didinding pintu kamar, tak lupa sambil kugesek-gesek vaginanya.
Andai
waktu masih panjang, ingin rasanya aku ngentot lagi karena hari keburu pagi takut anak Tante Ida bangun. Tapi semenjak
kejadian itu tiap malam aku memenuhi kebutukan seksku diatas ranjang kamar
Tante Ida.
Sekian