KENIKMATAN
BERSAMA KAKAK ISTRIKU DAN ISTRIKU DALAM SATU RUMAH
Namaku Andre dan Maya nama istriku. Sudah setahun menikah
kami belum memiliki momongan. Kami tinggal disebuah perumahan yang lumayan
mewah. Aktifitas istriku bekerja disebuah Bank Swasta dibagian customer
service. Dirumah kami tinggal bertiga dengan kakak istriku yang bernama Shanty.
Sejak Mbak shanty bercerai, istriku meminta izin kepadaku bahwa kakaknya
sementara tinggal bersama kami dan aku mengizinkan dia untuk tinggal bersama.
Hari demi hari dan bulan selama tinggal bersama kami,
setiap malam kulihat kakak istriku, selalu memakai baju-baju tidur satin yang
sangat seksi dan membikin aku bergairah. Tapi aku berusaha tetap tidak
terpengaruh semua itu karena aku berusaha netral dan menggangap itu hanya biasa
saja dan masih aku anggap istriku yang paling seksi.
Tak terasa satu tahun kami bertiga tinggal dalam satu
rumah dan hubungan kami semakin lebih akrab lagi dan kadang-kadang Mbak Shanty
lebih perhatian dari pada istriku bila istriku sibuk dengan pekerjaanya.
Apalagi sejak istriku dipindahkan dikota B, istriku sering pulang kerumah
hingga larut malam dan kadang juga tidak
pulang karena kondisi perjalanan dari tempat kerjanya yang baru lumayan jauh.
Singkat cerita setiap aku pulang beraktivitas dari
rutinitas pekerjaanku, begitu selesai aku
mandi pasti dimeja makan ada dua cangkir minuman yang telah disediakan oleh
Mbak shanti dan setiap aku dan istriku meminumnya pasti kedua mataku langsung
ngantuk berat. Tak lama aku pun langsung tertidur.
Entah sudah berapa lama aku tertidur, aku merasakan
seperti ada yang menciumku, membelaiku, aku mencoba untuk membuka mataku, namun
aku tetap tidak sanggup untuk membuka mataku ini. Rasanya seperti ada yang
mengganjal dimataku, yang membuat aku terus tertidur.
Aku juga merasakan nikmat saat berejakulasi. Dan Aku berangapan
bahwa semua ini hanya mimpi basah saja. Ketika pagi harinya aku terbangun,
kulihat istriku masih lelap tertidur, aku ke kamar mandi untuk buang air kecil,
begitu aku melihat kontolku, ada bekas sperma kering dan Kupegang batang kontolku
dan bulu kemaluanku kok terasa lengket dan ketika kucium, aku mengenal betul
bau yang begitu kas, bau dari lendir kemaluan perempuan.
Aku berpikir kok mimpi basah tapi ada bau lendir
perempuan, apa semalam istriku lagi birahi tapi tidak membanguanku atau aku
diperkosa sama makhluk gaib. Jadi pusing aku untuk memikirkan itu dan Saat kami bertiga sarapan pagi, aku hendak
menceritakan peristiwa yang kualami semalam, tapi aku malu, takut ditertawakan,
jadi aku diamkan saja peristiwa semalam.
Hari kedua, ketiga dan keempat kok terjadi lagi selalu ada
sperma kering dibatang kontolku. dan setiap aku dan istriku meminum air yang sudah
disiapkan oleh Mbak Shanty kurang lebih 30 menit setelah aku menghabiskan, rasa
ngantuk kembali menyerang aku dan istriku. Karena sudah tidak sanggup lagi
menahan rasa ngantuk yang begitu sangat, kami berdua pamit hendak tidur.
“Mas aku ngantuk! selamat tidur ya Mas!”.
Langsung istriku merebahkan badan dan tertidur dengan
pulasnya. Akupun ikut tertidur. Apa yang kemarin malam terjadi, malam ini terulang
kembali. Pagi harinya setelah aku melihat bekas sperma dan bekas lendir
perempuan yang sudah mengering dan membuat kusut bulu kemaluanku, aku bertanya
tanya dalam hatiku?, apa yang sebenarnya terjadi?
Satu minggu berlalu. Aku terus berpikir sambil melamun dan
mengingat kejadian yang kualami selama satu minggu ini setiap malam. Apa ada
mahluk halus yang memperkosaku disaat aku tidur atau apa karena Mbak shanty
memberi minuman itu dan setiap habis meminumnya
aku jadi ngantuk dia mempekosaku karena dia sudah lama menjanda.
Nanti malam aku coba untuk tidak meminum buatan Mbak
shanty tapi pura-pura meminumnya. Tapi istriku tetap sengaja kusuruh minum.
Saat malam menjelang, kami sekeluarga berkumpul dan berbincang bincang sebentar.
Istriku pamit untuk tidur karena ngantuk tapi kali ini tidak terjadi padaku,
apa karena aku tidak meminum ramuan Mbah shanty tersebut. Aku masih segar dan belum mengantuk. Aku pun
berpura-pura seperti orang mengantuk, kami berdua pamit dan masuk kekamar,
istrikupun mematikan lampu kamar dan menyalakan lampu tidur yang cukup nyaman dimata.
Aku masih melamun, kenapa hari ini aku tidak mengantuk
seperti biasanya, Apa karena aku tidak meminum ramuan buatan Mbak Shanty. Tapi
setelah setengah jam setelah istriku terlelap, tiba-tiba aku mendengar suara pintu
kamarku terbuka dan menutupnya kembali dan kudengar langkah kaki menghampiri
kearah kamarku. Aku pura-pura tertidur. Saat kubuka sedikit kelopak mataku
ternyata Mbak Shanty kulihat sudah berada disampingku. Aku terus pura-pura
tertidur. Untung lampu tidur dikamar kami remang-remang jadi ketika aku sedikit
membuka kelopak mataku tidak terlihat oleh Mbak Shanty.
Detak jantungku berdebar saat Mbak Shanty hanya memakai daster
satin yang sangat seksi tanpa Bra dan Celana dalam, langsung mengelus elus batang
kontolku yang masih terbungkus celana
pendek. Aku hendak menegurnya, namun aku sengaja membiarkan apa yang akan
dilakukan oleh Mbak Shanty dan aku berusaha berpura-pura tertidur. Mbak Shantypun
langsung menurunkan celana pendek tanpa rasa canggung atau takut kalau aku dan
istri ku terbangun atau mungkin juga Mbak
Sahnty sudah yakin kalau kami sudah
sangat nyenyak sekali.
Celana pendeku sudah terlepas semua hanya baju saja yang
masih melekat ditubuhku, jantungkupun makin berdebar, aku terus berpura-pura
tertidur dengan rasa penasaran atas perbuatan kakak istriku ini. Aku menahan
napas saat Mbah Shanty mulai menjilati dan mengulum batang kontolku, hampir saja
aku mendesah tapi aku mencoba terus
bertahan agar tidak mendesah dan membiarkan Mbak Shanty terus melanjutkan
aksinya.
Batang kontolku sudah berdiri dengan tegaknya, Mbak Shanty
dengan asiknya terus mengulum batang kontolku tanpa tahu bahwa aku tidak tertidur. Jujur aku
akui, bahwa aku juga sebenarnya sudah sangat terangsang sekali. Ingin rasanya
saat itu juga, aku bangun, langsung menerkam, mencumbu dan menyetubuhi kakak istriku itu.
Kutahan semua gejolak birahiku dan ku biarkan Mbak Shanty terus melanjutkan
aksinya. Tiba-tiba Mbak Shanty melepas kulumannya dan bangkit berdiri dan mulai
naik ketempat tidur, langsung naik keatas tubuhku yang terlentang ditempat
tidur dan daster satin yang dipakainya dinaikan sedikit dan mengangkangiku
tepat diatas batang kotolku, makin tak karuan detak jantungku.
Digemgamnya kontolku, diremas halus sambil dikocok-kocok
perlahan, kemudian di gesek-gesekan kebelahan vagina Mbak Shanty. Aku sudah
tidak tahan lagi, Ingin rasanya langsung kumasukan kontolku Sambil berjongkok, batang kontolkpun
diarahkannya kelubang vaginanya.
Perlahan-lahan sekali Mbak Shanty menurunkan pantatnya
memasukan batang kontoku ke lubang vaginanya sambil memejamkan kedua matanya sambil menikmati
setiap batang kontolku masuk menyentuh dinding vaginanya.
“Ahh.. ahh nikmat sekali rasanya”, desahan Mbak Shanty
mulai terdengar kecil saat semua batang kontolku telah amblas masuk tertelan lubang
vaginanya.
Sambil aku berusaha terus berpura-pura tertidur aku
menahan gejolak birahiku yang sudah memuncak.
“Ahh.. anghhh”, Mbah shanty menjerit tertahan saat beliau mulai naik turun
bergoyang menikmati rasa nikmat yang beliau rasakan.
Kakak istriku terus
menjerit, mendesah, tanpa takut aku dan istri terbangun. dia terus bergoyang naik
turun. Belum beberapa lama menaik turunkan pantatnya, tubuh Mbak Shanty mulai
mengejang -gejang. Desahan dan jeritan panjang terdengar dari suara kakak
istriku yang baru saja mendapatkan
orgasme.
Mbak Shanty langung merebahkan dan menindih tubuhku
mencium bibirku membelai kepalaku seperti, seorang istri yang baru saja selesai
bersetubuh dengan suaminya, aku langsung membuka kedua mataku dan tiba-tiba
Mbak Shanty kaget saat kedua mataku terbuka.
“Jadi selama ini aku tidak bermimpi dan tidak pula tidur dengan mahluk gaib
melainkan dengan kakak istriku sendiri”, Mbak Shanty bangun karena kaget tapi
langsung saja kupeluk agar dia tidak bangun dari atas tubuhku.
“Mas Andre ternyata kamu tidak tidur Mas?”. Sambil
melihatku tanpa berkedip.
“Iya kenapa Mbak”.
“Mas nggak meminum air
yang Shanty sudah bikinkan itu?”.
“Ngak Mbak dan aku
tidak meminumnya tapi aku pura-pura meminumnya”, Kakak istriku jadi salah
tingkah dan serba salah, mukanya memerah
tanda beliau mengalami malu yang sangat luar biasa.
Batang kontolku yang masih tegang itu masih tertancap
didalam vaginanya dan saat Mbak Shanty akan melepaskanya untuk bangkit dari
peluakan tubuhku sengaja tidak kulepas.
“Mas..Andre....maaf ..mas kalau aku sudah lancang dan
berani seperti ini memberi minum agar mas tertidur pulas demi kenikmatan Mas”, kakak
istriku sedikit menangis.
Aku merasa kasihan melihat kakak istriku seperti itu, apalagi
aku sendiri sudah sangat terangsang akibat permainan Mbak Shanty tadi saat aku
pura-pura tidur.
“Mbak sudah jangan sedih, aku tau Mbak membutuhkan seperti ini semenjak
suami Mbak bercerai dan aku tadi juga menikamati permainan Mbak yang sangat Hot
ini jadi sekarang aku belum tuntas....tolong
bikin aku puas Mbak”, aku peluk, kucium
bibirnya.
Kupeluk Mbak Shanty yang masih berada diatas tubuhku dan kamipun berciuman dengan saling berlumatan
seperti hewan kehausan.
“Anghh Mas.. nikmat.. Mas..”, saat kuhisap puting susunya
yang menonjol menjeplak kain satin dasternya dan kuremas dadanya dengangan jari
tanganku.
“Ah.. Mas nikmat..sekali Mas....terus Mas”, kutelusuri
seluruh tubuhnya dari bagian dadanya
terus turun kebagian perutnya yang datar itu.
Kuangkat tubuh Mbak Shanty untuk pindah kedalam kamarnya
dan setelah kurebahkan dia diatas tempat tidur lalu kuhisap dan kijilat itilnya
sambil kugigit-gigit kecil.
“Anggghh Mass....terussss.....Mass.....”, jeritnya, saat
kuhisap vaginanya.
Dua jarikupun terbenam di dalam vaginan Mbak Shanty,
jeritan kakak istriku makin tak terkendali, apalagi disaat dua jariku mengocok
dan menari-nari dilubang vaginanya dan lidahku menari nari di itilnya membuat
Mbak Shanty mengejang-gejang lagi.
“Andreee.....aku mau keluar lagi.. ahh....angghhhhh....ahhhh”, jerit kakak istriku saat orgasme yang kedua
kalinya dan tanpa sadar kaki Mbak Shanty menjepit kepalaku sampai-sampai aku
tidak bisa bernapas.
“Gimana Mbak nikmat?”.
“Nikmat sekali Mas”. Kucium kembali bibir Mbak Shanty.
Kugeluti kembali kakak istriku, kucium dan kuhisap puting susunya sambil
Kucolok-colok lubang vaginanya dengan
dua jari tanganku.
“Oohh Mas masukin Mas Andre.....Mbak sudah nggak tahan
lagi.. Mas”.
Dengan gaya konvensional langsung kuarahkan kontolku ke
lubang vaginanya dan akhirnya dengan mudah langsung masuk terbenam semua batang
kontolku didalam vagina kakak istriku. Aku gerakan naik turun perlahan tapi
pasti kontolku keluar masuk lubang vaginanya.
“Oh.. Mas nikmat sekali..anghhhh”, rupanya Mbak Shanty
menikmati saat gesekan kontolku keluar masuk vaginanya.
“Iya Mbak.. aku juga nikmat..sekali merasakan vagina Mbak
ini”.
Kamipun terus berpacu dalam nikmatnya lautan birahi diatas
tempat tidur kamar Mbak Shanty. Aku mendayung naik turun dan kakak istriku bergoyang
seirama dengan bunyi kecipak-kecipak dari pertemuan antara dua alat kelamin kami.
“Ohh Mas.. aku mau keluar lagi..”.
Rupanya Mbak Shanty orang yang gampang meraih orgasme dan
gampang kembali pulihnya, aku pun tak mau kehilangan moment seperti ini.
“Tahan dulu Mbak, sedikit lagi akuu juga keluarr..kita
sama-sama keluar”, sambil kupercepat goyangan keluar masuk kontolku.
“Anghhh Mas Andre....,aku sudah nggak kuatttt...lagi”, Dan
serr serr aku merasakan batang kontolku seperti di siram air yang hangat didalam
vaginanya.
Akupun sudah tak kuat lagi menahan laju spermaku yang akan
segera muncrat dan Crott...crotttt...crotttt, spermaku keluar sangat kuat
sekali menyemprot isi rahim bagian dalam vagina Mbak Shanty.
“Mbak.... aacchh..anghhhh”, tubuhku kejang-kejang saat
merasakan spermaku keluar dan akupun rubuh memeluk tubuh kakak istriku yang
terlentang diatas tempat tidur.
“Mbak selama ini mbak yang melakukannya?”.
“Iya Mas Andre, maafin Mbak, sebenarnya sejak Mbak cerai
Mbak ingin butuh seperti ini, belaian laki-laki seperti Mas Andre dengan adiku
diatas ranjang dan Mbak juga jatuh cinta sama Mas Andre sejak pertama kali
melihat Mas Andre”.
“Kenapa harus seperti ini Mbak?”.
“Mbak takut ditolak Mas! Padahal Mbak sudah berusaha
memancing Mas Andre kalau malam hari Mbak memakai pakaian tidur seperti ini
biar Mas Andre terangsang melihatnya”.
“Sebenarnya Iya Mbak tapi Andre berusaha simpan karena
Mbak kakak dari Maya jadi Mas berusaha untuk menahan semua ini”.
“Tapi Mas Andre
suka kan kalau Shanty memakai baju tidur seperti ini?”.
“Bukan suka lagi Mbak, kalau mbak seperti ini bikin gairah
Andre terangsang”, aku belai gaun satin milik Mbak Shanty sambil mencium
bibirnya.
“Mulai besok Mbak jangan
kasih minuman lagi, cukup pakai gaun tidur bahan satin seperti ini aku aku siap melayani Mbak kapanpun Mbak mau”.
Kamipun bersetubuh kembali hingga jam menunjukan pukul
3:30 kami menyudahi pertarungan yang begitu nikmat itu didalam kamar Mbak
Shanty, lalu setelah puas dengan santai aku berjalan keluar meniggalkan Mbak
Shanty terbaring diatas ranjang dengan gaun tidur satin yang penuh dengan noda
bekas spermaku dan keringatku.
“Mas Andre....terima kasih”.
*****
Pagi Harinya, saat aku terbangun agak kesiangan waktu
sudah menunjukan pukul 10:15, kulihat disampingku, istri sudah tidak ada lagi.
Ahh.., akupun termenung mengingat kejadian semalam, aku masih tidak menyangka. Kakak
istriku yang sangat aku hormati dan
sangat aku kagumi kecantikannya dengan
suka rela menyerahkan tubuhnya kepadaku. Malah kakak istriku juga yang memulai
awal perselingkuhan kami.
“Selamat pagi Mbak”, sapaku saat kulihat di dapur kakak istriku
sedang membuatkan kopi untukku.
“Kok sepi pada kemana Mbak ?”
“Mas bangunnya kesiangan, Maya sudah berangkat kekantor”.
Kupandangi tubuh Mbak Shanty yang dari belakang yang masih
memakai gaun tidur satin yang semalam dia pakai tanpa ada Bra dan Cd lagi
didalamnya, akupun jadi terangsang, karena peristiwa semalam masih membekas
dalam ingatanku.
“Ihh.. apa-apaan sih Mas.. jangan disini dong Mas..”,
protes kakak istriku saat kutarik lengannya, langsung kupeluk dan kulumat
bibirnya.
Aku yang sudah benar benar terbakar birahi, sudah tidak
perduli lagi akan protes kakak istriku itu, kuremas buah dadanya, ku lumat
bibirnya. Kubalik tubuh Mbah Shanty dalam posisi agak membungkuk, kusingkap ke
atas dasternya.
“Uhh Mas pelan pelan dong.”
Aku tak perduli, kuturunkan celanaku sebatas lutut,
langsung kuarahkan kontolku yang sudah
tegak berdiri kelobang vagina Mbak Shanty. Bless....kantolku dengan mudah
langsung masuk kedalam vaginanya dan lalu kugenjot keluar masuk dengan irama
perlahan tapi nikmat.
“Mass.. pelan pelan.. dong..sayang...”
Semakin Mbak Shanty berteriak, gairah kupun semakin
meninggi, aku terus tanpa henti memaksa keluar masuk kontolku kelubang
vaginanya yang belum basah benar. Entahlah, saat itu aku merasakan gairahku
begitu tinggi, langsung ku kugoyang maju mundur pantatku.
“Ahh nikmat sekali Mbak....ahhhh..”, kugoyang dengan keras
keluar masuk kontolku.
“Mas.. enak mass.”
Terus kugoyang maju mundur, mungkin karena terlalu
bernafsu, baru beberapa menit saja, rasanya spermaku akan segera keluar,
denyutan di kontolku semakin membuat aku mempercepat kocokan kontolku di lubang
vagina Mbah Shanty.
“Mbah Shanty...... aku mau keluarr nihh.”
“Tahann mass, jangan dulu.., tahan sayang”, pinta kakak
istriku itu.
Namun, semua permintaan kakak istriku itu sia-sia, aku
sudah tidak sanggup lagi menahan laju spermaku yang akan segera muncrat dan
akhirnya bobolnya benteng pertahananku, seluruh syaraf tubuhku menegang dan crot..
crot.. crott.. uhh.. aku menjerit tertahan sambil erat memeluk tubuh kakak istriku dari
belakang.
Kulihat, raut wajah Mbak Shanty kecewa diwajah kakak
istriku itu.
“Maaf.. ya.. Mbak. aku sudah ngak tahan, aku terlalu
bernafsu, habis kamu seksi sekali hari ini”, rayuku.
“Ndak apa-apa Mass..”, kukecup keningnya.
Pada hari minggu, setalah kami bertiga sarapan pagi,
istriku mau izin kepadaku bahwa hari ini diakan pergi bersama teman-teman kantornya
seharian penuh ke tempat acara wisata bareng. Dan setelah kami selesai sarapan,
setengah jam kemudian rombangan teman kantornya datang dan istriku langsung pamit
padaku dan Mbak Shanty.
“Mas aku jalan dulu ya, bye sayang”, sambil kukecup keninganya.
“Mbak aku pergi dulu ya”, pamit istriku.
Saat aku mengantarkan istriku sampai depan rumah dan masuk
kembali kedalam rumah dan mengunci pintu gerbang rumahku aku lihat tubuh kakak istriku sudah berganti
pakaian dengan daster satin berwarna merah muda yang sangat longgar dan seksi itu sedang membersihkan meja makan langsung saja kupeluk
dan kucium lembut bagian lehernya.
“Mbak kamu memang pintar bikin aku jadi bergairah?”,
sambil kuremas buah dadanya.
“Mas hari ini puasi aku, sudah dua malam aku tidak
merasakan kontolmu itu”, katanya sambil membalas ciuman ku itu.
Aku dan kakak istriku sempat saling berpandangan, seperti
sepasang kekasih yang lama sekali tidak berjumpa dan saling merindukan, sambil
berpelukan dengan mesranya, Kukecup keningnya, dan kuremas remas bongkahan
pantatnya.
“Mas Andre, Saat-saat seperti inilah yang paling aku
tunggu-tunggu”
kupandangi wajah Mbak Shanty, pagi ini sunguh cantik
sekali, kulumat bibirnya, kami berciuman dengan buasnya, saling sedot, saling
hisap, kuhisap puting susunya yang tampak jelas menembus kain satin dsternya
dan kujilati inhci demi inchi seluruh tubuh Mbak Shanty yang masih terbalut
kain satin.
“Ahh Mass, terus Mas.. sshh enak sayang..”, Kuajak kakak
istriku untuk pindah ke sofa kamar tamu.
“Kamu duduk Mas..”, dilepasnya kaos dan celanaku hingga
tubuhku langsung bugil total.
Batang kontolku yang sudah tegang lurus keatas dengan
posisi duduk langsung dilumat oleh mulut Mbak Shanty dengan sangat rakusnya dia
mengisap kontolku.
“Ahh.. nikmat sekali Mbak.., ohh hisap terus Mbak, hisap
kontolku Mbakkkk.. ahh”, Nikmat sekali kuluman kakak istriku ini, kami berdua
sudah lupa diri, saling merangsang saling meremas.
“Ohh..Mbak.., akupun bangkit untuk merubah posisi,
kurebahkan Mbak Shanty dilantai, kakinya mengangkang, kupandangi lubang
vagiannya yang sudah bersih dari bulu-bulu sekitar vaginanya yang telah dicukur
habis, kuhisap, kukecup dengan lembut lubang vaginanya, kujilati dengan penuh
perasaan, kuhisap semua cairan yang keluar dari lubang kenikmatan itu.
“Ohh.. Mas.. Andreee...jangan siksa aku sayang.., Mass
Andreeee.., masukin sekarang Mas.., aku sudah ngak tahan sayang”, mendengar dia
merintih memohon kontolku segera dimasukan kedalam lubang vaginanya.
Langsung saja kuarahkan batang kontolku kelubang vaginanya
yang sudah becek dan siap untuk di
sodok-sodok kontolku. Kugesek-gesek perlahan kontolku di itil Mbak Shanty yang
sudah mengeras dan sekali tekan langsung.. belss..kontolku masuk dengan sangat
mudahnya.
“Anghhhh...uhh...ohhhh”,
rintih Mbak Shanty mulai terdengar saat kepala kontolku menerobos memasuki
lubang vaginanya.
“Ohh.., Mas masukin semuanya sayang.. jangan setengah-setengah..
sayang..”
Lalu kuhentak dengan kasar.. ahh.. suara jerit Mbak Shanty
saat seluruh batang kontolku amblas meluncur dengan indahnya terbenam dijepit oleh
dinding vaginanya yang rasanya membuat aku jadi ketagihan berhubungan dengan
kakak istriku ini. Kupeluk Mbak Shanty, kamipun saling melumat, kuangkat
perlahan-lahan kontolku kuhujam kembali dengan keras.
“Aahh..”, jerit Mbak Shanty.
“Mas.. Andreeee.. entotin aku Mass.. entotin aku.. Mas ..
ohh mass. puasin aku.. sayang..bikin aku puas ... ahh.”.
Akupun semakin terangang dan bersemangat mendengar
rintihan dan jeritan-jeritan jorok yang keluar dari mulut Mbak Shanty. Kunaik turunkan
pantatku dengan tempo yang cepat dan kasar.
“Ahh.. ahh .. Mbak.. aku mau keluar...”, sambil mendesah
dan terus bergoyang tanpa henti.
“Iyaa.. sayang aku bentar lagi juga mau keluarr”, Kupercepat
kocokan keluar masuk kontol ku, plak.. plak.. plak.
“Mass.. ayo Mass.. keluar.. bareng.. sayang. Ahh..aku
sudah mau....”, Tubuh Mbak Shanty mengejang-gejang sangat kuat, kakinya
menjepit pinggangku.
Desahan kami berdua menjadi satu saat sama-sama orgasme. Crot..
crott.. crott.., kusemprot cairan spermaku kedalam rahim Mbak Shanty. Aku dan kakak istriku
terus berpelukan menikmati sisa-sisa kenikmatan orgasme yang begitu dahsyat
yang kami raih secara bersamaan. Kulihat Mbak Shanty masih memejamkan kedua matanya,
dengan nafas terengah-engah.
“Mas...Andre”.
“Rasanya aku jatuh cinta sama Mas..”, kulihat Mbak Shanty
tersenyum. manis sekali.
“Mas maukan jadi kekasih kedua setelah adiku”. Aku hanya
tersenyum dan mengecup keningku dengan mesranya.
“Mas ini permainan yang benar-benar nikmat sekali..”, dikecup kembali keningku.
Hari minggu pagi sampai menjelang sore disaat istriku
pergi tamasya bersama teman-teman kantornya,
kami berdua dirumah menghabiskan waktu untuk bermain seks seperti
layaknya pengantin baru yang terus
menerus melakukan persetubuhan tanpa merasa bosan, tanpa lelah kami terus
menumpahkan cairan nikmat kami, di dapur, dikamar tidur dan di kamar mandi. Yang paling dasyat,
setelah aku dan kakak istriku, meminum ramuan obat buatan Mbak Shanty. Badanku
segar sekali dan kontolku begitu keras
dan kokoh.., kukocok-kocok batang kontolku dilubang vaginanya sampai banjir dan
juga aku memohon kepada Mbak Shanty untuk memasukan kontolku di lubang pantatnya.
Aku benar-benar merasa nikamat saat kulepaskan cairan spermaku
didalam lubang pantat Mbak Shanty.
Saat istriku pulang dari tamasya sehabis isya, kusambut
istriku dan teman temannya, setelah berbincang- bincang sebentar teman teman
istriku pamit pulang. Istrikupun masuk menuju kamar hendak mandi dan langsung
berisitirahat untuk tidur.
Sebelum tidur aku mengunci pintu rumah dan mematikan lampu
sambil kulirik Mbak Shanty dan kuhampiri beliau sambil berbisik.
“Mbak.., Maya adalah istri pertamaku, dan Mbak Shanty
istri keduaku”, ujarku.
Mbak Shanty pun tersenyum dengan manisnya, sambil mencubit
pinggangku. Hari itu benar benar dahsyat sekali kuhabiskan bermain seks didua
lubang, lubang vagina dan lubang pantat milik Mbak Shanty. Padahal selama ini
aku belum pernah merasakan lubang pantat milik istriku hanya lubang vaginanya
saja.
*****
Dua hari kemudian aku dan istriku rencana akan pergi ke
jakarta untuk beberapa hari untuk urusan kantor dan malam sebelum besok pagi
aku akan berangkat sesampainya aku dirumah, kami pun langsung berkemas kemas
merapikan barang bawaan kami. Jam sudah
menunjukan pukul 11 malam istriku sudah lelap tertidur dikamar sedangkan aku
masih mempersiapkan berkas-berkas yang akan aku bawa kejakarta. Saat aku hendak
menuju kekamar mandi aku berpapasan dengan Mbak Shanty yang hari itu tampak
cantik sekali dengan baju tidur satin model daster yang sangat seksi dan
memamerkan belah dada yang sangat terbuka, kubisikan kepadanya, agar malam ini
Mbak tidak usah memakai celana dalam dan nanti aku susul Mbak kekamar dan dia
tersenyum penuh arti.
Setelah setengah
jam semua berkas-berkas ku selesai, aku segera melihat istriku yang ada didalam
kamar masih tertidur pulas dan aku langsung saja pergi perlahan lahan kedalam
kamar Mbak Shanty dan mengucinya. Kucium Mbak Shanty yang sudah terbaring
diatas tempat tidur. Mbak Shanty langsung terbangun dan membuka matanya.
“Mbak malam ini aku
kepengen.. bisikku..”, Mbak Shantypun tersenyum.
Aku segera naik keatas tempat tidur dengan posisi tubuh
sudah bugil tanpa sehelai kain dan Langsung naik keatas tubuh Mbak Shanty yang
terlentang, kamipun saling berpagutan, kuremas buah dadanya sambil
kujilat-jilat puting susunya yang menjeplak dikain satin dasternya itu. Batang kontolku
sudah tegak dengan sempurna kugesek-gesek dikain satin dasternya sambil kulumat
bibir Mbak Shanty. Setelah puas
menikmati licinya kain satin dasternya, batang
kontolku lalu turun mencari lubang vagina yang sudah siap dimasukan.
kuangkat dasternya bagian bawah.. woww ternyata Mbak Shany
sudah tidak memakai celana dalam lagi.
“Kan kamu yang suruh..sayang tadi”, katanya sambil memencet
hidungku dan mencium bibirku.
Kami berganti posisi dengan posisiku sekarang bersandarkan
ditempat duduk dan Mbak Shanty naik
diatas tubuhku dan mengangkangiku, kontolku yang tegak menjulang tinggi perlahan-lahan
di arahkan kelubang vaginanya dan masuk perlahan lahan dan bless dalam sekejab
kontolku amblas semua masuk kedalam lubang kenikmatan kakak istriku yang sudah sangat basah sekali.
“Anghh...ahhhh”, rintih dan desahan kami bersamaan terdengan
mengisi setiap sudut ruangan.
Gerakan naik turun tubuh
dan pantat Mbak Shanty menambah nikmatnya persetubuhan kami. Dengan cepat Mbak
Shanty bergerak menaik turunkan
pantatnya hingga kami berdua sama-sama menikmati setiap gerakan keluar masuk antara
batang kontolku dengan lubang vaginanya. Rintihan dan desahan silih berganti
terdengar saat memacu kenikmatan untuk mendapatkan puncak orgasme.
Hanya beberapa menit saja kami berdua sudah sama-sama orgasme
dengan tubuh masing-masing sudah sama-sama mengejang sambil mengeluarkan desah
sangat panjang dan terasa sekali batang
kontolku seperti dipijat-pijat oleh otot dinding vaginanya.
“Aanghhh, hh..ahhhh....Mas...aku.. keluarr..sayang”.
“Ahhhh....aku juga Mbak....anghhh....crottt...crott...crottt”,
Kuangkat tubuhku dan kupeluk dengan sangat erat tubuh Mbak Shanty, tanpa sadar dia
mengigit pundakku saat ejakulasi dan orgasme bersamaan hadir melanda dua insan
manusia yang sedang lupa diri dan dilanda asmara.
Cairan sperma dan cairan lendir vaginanya bercampur jadi satu
didalam rahim kenikmatan Mbak Shanty dan setelah sama beristirahat sebentar
untuk menikmati sisa-sisa kenikmatan. Kulihat jam dinding sudah menujukan pukul
2 malam, Aku dan kakak istriku bergegas untuk
bangung dan kembali ke tampat masing-masing dan aku kembali menyusul istriku yang
tertidur didalam kamar. Malam itu aku dan kakak istriku sama-sama tersenyum
penuh kepuasan .
Kenikmatan antara istriku dan kakak istriku dalam satu
rumah kujalani hingga setahun lamanya tanpa diketahui oleh istriku hingga saat
ini.
Sekian