Senin, 28 November 2022

CERITA SEKS DENGAN SEORANG PEMBANTU

 

Gara-gara Pembantu pakai daster satin aku jadi ketagihan bermain diatas ranjang

 

Ditulis oleh By penikmat Satin, 28 November 2022 diposkan pada Cerita Sex.


Perkenalkan namaku Rudi, aku berkerja disalah satu bank swasta di kota Solo. Sejak aku dipindah tugaskan ke kota Yogya dan mendapat rumah dinas dikomplek perumahan yang tidak jauh dari tempatku bekerja.

Tak terasa sudah dua bulan aku tinggal diyogya dan semua pekerjaan rumah dari cuci baju sampai bersih-bersih aku lakukan sendiri dan itu aku rasakan tambah lama tambah membuat badan setiap pulang kerja sangat capek kurasakan dan akhirnya aku putuskan untuk mencari jasa pembantu dari kenalan teman kerjaku. Seminggu kemudian pembantu yang kucari akhirnya diantarakan kerumah Bersama teman kantorku.

Saat berkenalan dengan  pembantu baruku dia bernama Atun yang baru saja sebulan bekerja menjadi TKW di Hongkong, Atun berasal dari daerah bayuwangi dan sudah memiliki satu anak yang sudah tumbuh dewasa dan tinggal dibayuwangi Bersama kedua orang tuanya. Suaminya ternyata sudah bercerai lama semejak Atun menjadi TKW dihongkong karena berselingkuh dengan wanita lain. Singkat cerita semenjak dia bekerja dirumahku kulihat Atun sangat rajin sekali. Semua pekerjaan rumah selalu beres dikerjakan dan dia juga sangat pandai memasak.

Tak terasa sebulan bekerja dirumahku ternyata dia sangat betah sekali tinggal bersamaku dan atun juga kuperlakukan seperti keluarga sendiri bukan seperti pembantu. Setiap pagi sebelum berangkat kerja maupun sepulang kerja aku selalu disiapkan makanan. Semua kebutuhanya kuberikan dengan Cuma-Cuma.

Suatu hari saat sepulang kerja dari kantor sehabis rapat Bersama jajaran staff, hari itu pikiranku sangat kesal sekali gara-gara ada masalah sedikit dengan beberapa laporan. Jengkel memang aku rasakan saat pulang kerumah. Sampai di rumah perasaanku memang serba tidak stabil. Rasanya darah tinggiku kumat, kepalaku pusing dan aku langsung duduk dikursi sofa sampai tertidur karena rasa pusing yang kurasakan semakin kuat.

Sudah berapa lama aku tertidur dikursi sofa. Yang aku tau waktu aku sudah sadar aku didampingi mbak Atun pembantuku.

“Mas Rudi udah bangun ya?..” suara mbak Atun saat berada disampingku.

“Ee… mbak Atun, Iya nih Mbak aku tadi pusing sekali gara-gara ada masalah sedikit dikantor.

“Tadi Atun kira ada kenapa-kenapa dengan Mas Rudi dan tidak seperti biasanya jadi Atun tunggu Mas sampai Mas bangun”.

“Makasih ya Atun”.

“Oh ya Mas sudah Atun siapkan air hangat dikamar mandi, mendingan Mas mandi dulu sana biar pikiran fress”, katanya.

“Ya Atun makasih ya Atun”. Aku segera bergegas kekamar mandi untuk mandi agar pikiran dan tubuhku agak fress seperti apa yang dikatakan Atun.

“Oh ya Mas habis mandi jangan lupa makan dulu. Atun udah masak buat Mas”.

Sesampainya di kamar, aku langsung mandi dengan air panas yang sudah disiapkan Atun. Setelah mandi aku rebahkan diri di atas ranjang dengan masih mengenakan handuk. Tak lama berselang Atun datang membawa secangir kopi panas kesukaan ku. Tapi malam itu dia tidak seperti biasanya karena malam itu kulihat Atun hanya memakai baju tidur satin berwarna merah muda model seperti daster seatas lutut.

“ini Mas, Kopi buat Mas Jangan lupa langsung diminum biar tambah hangat.”

“iya mbak, makasih..” jawabku dengan senyuman.

Mbak Atun pun langsung keluar dari kamarku. Langsung saja aku ganti pakaianku dengan pakaian  rumah. Kupakai celana kolor tanpa celana dalam dan kaos longgar. Makan malam yang telah disiapkan Atun langsung saja ku santap yang telah disiapkan diruang makan. Setelah makanan habis aku pun segera untuk istirahat. Namun kedua mataku tetap saja tidak bisa tidur karena masalah yang dikantor tadi masih kubawa-bawa sampai mau tidur.

Apalagi sejak aku ngeliat Atun saat memberikan secangkir kopi hanya mamakai baju tidur daster satin itu aku menjadi kepikiran ke dia. Biasanya dia lebih suka kalau dirumah hanya pakai baju-baju biasa. Tapi kali ini dia terlihat sangat cantik dengan baju tidur itu yang sangat terlihat mengkilap dan licin mempertontonkan tubuhnya itu. Pikiranku mulai sedikit kotor, aku mulai membayangkan apa dia sengaja seperti itu untuk memancingku agar bisa aku menidurinya diranjang. Karena selama ini dia sudah lama menjanda dan butuh kehangatan laki-laki seperti ku.

Tapi rasa takut itu selalu terbayang dihadapanku, masa seorang majikan mau meniduri seorang pembantu dan kalau ada orang yang tau mau aku kasih kemana harga diriku ini tapi malam itu batang penisku ini sudah tidak biasa aku tahan-tahan lagi karena penampilan baju tidur itu. Malam itu aku keluar dari kamar untuk mencari mbak Atun. Aku mencari langsung ke kamarnya, ternyata dia tidak ada. Eh ternyata dia lagi asyik nonton di ruang tangah.

“Tumben belum tidur Mbak?”

“Iya Mas, Atun belum bisa tidur”

“Mbak bisa minta tolong pijatkan aku”

“Tapi Mas, Atun ngak bisa pijat nanti bisa-bisa salah urat”

“Yau dah kalau ngak bisa, soalnya mau tidur rasanya tubuhku terasa pegal semua”.

“Gimana ya Mas. Tapi kalo salah urat jangan salahin aku ya Mas..”

“iya deh Mbak Atun. Pokonya malam ini aku tunggu dikamar yah”.

Akhirnya dia mau memijatku, sekarang tinggal bagaimana malam ini aku bisa menidurinya Nbak Atun diranjang. Aku langsung ke kamar. Kemudian kubuka kaosku dan langsung aku tengkurep di atas ranjang. Tak lama mbak Atun datang dengan baju tidurnya yang licin itu.

“Mas Rudi punya body lotion buat pijat?”

“Itu Mbak ada dimeja”. Kataku singkat

“Nanti kalau ngak enak pijataku bilang aja ya Mas?.”

“Siap”, Mbak Atun kemudian langsung duduk di pinggir ranjang dan menuang body lotion ke tangannya dan mulai memijit punggungku.

Kedua tangganya mulai memijat tubuhku dan ku rasakan emang sih pijitannya kurang enak tidak seperti tukang pijat biasanya, tapi demi malam ini aku bisa menidurinya dan memuaskanya diranjang aku hanya diam saja dulu menikmati pijatanya itu.

“Mbak Atun, kalau susah mijatnya dari samping, Mbak mendingan naik aja dan duduk di atas punggungku saja, ga apa-apa kok mbak.”, kataku.

“Ahh ga usah Mas, ngak enak kalau nanti ada orang yang lihat”.

“Emang siapa yang bakal lihat mbak, kan di rumah ini Cuma ada kita berdua dan juga siapa yang bakal liat kita. Kalau mijitnya seperti ini agak susah malah jadi pinggangnya bisa-bisa keseleo.”

“Iya deh Mas, tapi permisi ya Mas”, Katanya dengan nada sopan sambil beranjak naik dan duduk ke atas pinggang ku.

Tangganya Kembali memijat tubuhku dan saat memijit mbak Atun kemudian aku ajak bicara  tentang pengalamannya bekerja menjadi TKW dihongkong hingga dia juga mau menceritakan sampai perceraianya dengan suaminya. Aku berfikir, mungkin inilah saatnya aku mulai sedikit memancing pembicaraanku tentang seks

“Oh ya Mbak kok sampai sekarang belum mencari pengganti suaminya yang sudah dicerai”, kataku.

“Lagi males saja Mas”.

“Kok males, padahal sudah lama Mbak bercerai”

“Sudah tua gini apa masih ada yang suka Mas mendingan sendiri kaya gini bisa bebas kemana-mana”.

“Tapi Mbak masih cantik lho, apa lagi pakai daster satin seperti itu terlihat cantik dan seksi lho”.

“Ah mana ada pembantu yang cantik”

“Bener lho mbak, mbak itu cantik, punya kulit putih dan seksi. Terus terang saja aku suka loh sama gaya berpakaian mbak yang kaya gini. Mbak nampak lebih muda cantik dan seksi”.

“Ah Mas ini pinter banget memuji dan merayu seorang wanita ya.”

“Masa Mas bohong sama kamu, itu baju tidur seperti itu kamu beli dimana?”.

“Waktu aku kerja di Hongkong Mas, emang kenapa ngak suka ya Mas?”, tanya Kembali kepadaku.

“Suka banget aku ngelihat kamu pakai seperti itu Mbak, terlihat seksi dan cantik sekali”

“Ah Mas ini bisa saja”.

“Iya Atun, aku mau lho jadi mbak pacar”, rayuan mautku keluar.

“Ah Mas ini ada-ada saja, mana ada seorang majikan pacaran dengan pembantu”.

“Kalau ada beneran terus kamu mau apa”, atun hanya diam saja tidak menjawab pertanyaanku, mungkin karena binggung.

Mbak Atun terus memijit tubuh ku dan Setelah bagian punggung selesai pijitannya pindah kebagian kaki. Aku terus memancing dan terus bercerita dan tidak aku kasih kendor.

“Oh ya Mbak trus misalnya kalau  mbak lagi kepengan gimana mbak?”.

“Maksudnya kepengen apa yah Mas?”.

“Maksudku ya, kepengen gituan. Biasanya kalau orang udah berkeluarga dan udah punya anak kan pasti ketagihan buat gituan. Emang mbak apa ngak kepengen lagi gituan?”

“Ya jujur sebenarnya kepengen lah Mas. Tapi mau gimana lagi. Ya terpaksa harus di tahan-tahan aja.”

“Kasihan juga ya Mbak kamu Harus tersiksa gini. Tapi kalau mbak emang Mbak kepengen sekali aku mau lho bantuin mbak.”

“Idih Mas ini, kok malah jadi bicara seperti ini, ngak boleh Mas. Apalagi nanti kalau  ketahuan orang bisa masalah. Oh ya Mas kakinya udah selesai mbak pijit nih.” Katanya.

“Ngak apa-apa loh mbak, dari pada Mbak tersiksa begini. Lho bagian  depan juga dong mbak pijatnya masa bagian belakang sama kaki saja”.

Mbak Atun hanya diam tampak raut wajahnya berfikir karena ucapan ku tadi. Aku berbalikan tubuhku terlentang, terus terang sejak dari tadi aku bicara dengan Atun tentang hal itu dan melihat dia memakai daster satin merah muda itu, membikin batang penisku dari tadi sudah berdiri tegak dan tercetak jelas dari luar celana colrku yang aku pakai. Dan sempat aku melihat mbak Atun beberapa kali melihat ke arah selangkangan ku.

Sebenarnya ukuran batang penisku tidak begitu panjang, hanya seperti rata-rata orang Indonesia, Dan saat ini batang penisku semakin  agak kencang. Mbak Atun mulai memijit bagian dadaku, Dan dari sini aku dapat melihat wajah cantiknya dan belahan dada terlihat seksi dengan balutan baju tidurnya yang membikin aku bergairah sekali melihatnya.

“Benar kan Mbak Atun masih terlihat cantik banget dan seksi lho, kalau ada laki-laki yang lihat pasti berkata seperti aku.”

“Ah Mas ini mulai lagi kan. Jangan gitu dong Mas, mbak jadi malu”.

“Masa aku bohong, aku serius lho mbak. Kalau ada laki-laki yang bisa mendapatkan mbak pasti bakal beruntung orang yang dapat mbak sebagai istrinya nanti.”

Mbak Atun hanya tersenyum-senyum dengan pujian ku. Dia terus saja memijit dada ku hingga putingku pun menegang.

“Mbak, masa mijit dada aku terus. Pijit yang lain dong.” Kataku protes.

“Maaf Mas sampai lupa keasikan bicara”.

“Lupa apa lupa atau kamu suka dengan dadaku ini”

“Ih Mas ini bisa saja”

Mbak Atun kemudian pindah duduk ke atas bagian paha ku. Kira-kira pas antara tonjolan batang penisku dengan selangkangannya. Saat Kembali memijat bagian bawah dadaku wajah mbak Atun terlihat sedikit malu dengan posisi seperti ini kedua buah dadanya semakin terlihat jelas dihadapanku hanya terhalang Bra warna hitam yang di pakai. Lama kelamaan batang penisku malah semakin tegang sekali. Aku yakin mbak Atun pasti bisa  merasakannya karena bagian selangkangannya merasakan tonjolan batang penisku.

Tanganku mulai nakal mengesek-gesek bagian pahanya. Namun tidak ada respon penolakan dari mbak Atun. Tampaknya mbak Atun juga menikmati belaian tangganku di pahanya. Tidah hanya itu aku mulai menggoyang-goyangkan tubuhku sedikit demi sedikit, sehingga batang penisku dapat bergesekan dengan bagian tengah selangkangannya, walau masih terlapisi oleh celana kami masing-masing. Tapi lumayan lah untuk memancing-mancing agar Mbak Atun dapat merasakan sensasi dari gesekan batang penisku.

Ku perhatikan wajahnya semakin memerah dan hembusan nafasnya mulai merasakan nafasnya semakin cepat. Aku tingkatkan lagi serangan ku dan tidak aku kasih kendor. Kedua tanganku kupindahkan kebagian pantatnya dan sedikit aku belai-belai sambal kuremas sedikit. Goyangan tubuhku semakin aku perkencang. Tangannya yang saat itu mulai memijat bahuku malah terpeleset dan terjatuh kebagian dada ku. Bibirnya tanpa disengaja pas mendarat dibagian bibirku.

“Maaf Mas kepeleset”.

“Ngak papa Mbak kepeleset terus aku suka lho”.

“Ih Mas ini”.

Dengan posisi  tetap duduk di atasku dan kedua tangganya menopang tubuhnya di dadaku. Matanya sedikit merem, seperti menikmati sesuatu. Goyangan semakin ku percepat. Dan mbak Atun mulai mendesah kecil. Aku mulai senang sekali dalam hatiku. Aku berhasil memancingnya untuk masuk ke dalam jebakan ku. Kembali ku mainkan kedua tanganku kembali ke bagian pantatnya dan kumeremas-remas pantatnya sambil terus menggoyang-goyang. Tampaknya Mbak Atun tidak lagi menolaknya dengan apa yang aku lakukan. Dia malah semakin menikmati.

“Gimana mbak? Enak ga mbak, pasti sudah lama ngak seperti ini pasti nikmatkan Mbak?”, Mbak Atun hanya mengangguk, kedua matanya sayu menandakan dia sangat menikmati goyangan ku.

“Mau yang lebih nikmat lagi ngak mbak?”, kataku untuk memacingnya.

“Maksudnya.?” Jawabnya sambil mendesah.

“Malam ini kita main yuk mbak, aku juga juga sudah ngak tahan nih gara-gara  mbak pakai baju tidur itu”.

“Jangan Mas, nanti kalau ketahuan orang malah jadi masalah. Kaya gini aja udah cukup Mas”.

“Ngak ada yang lihat kita disini Mbak hanya kita berdua saja”.

Perlahan kucium bibirnya sambil kulumat-lumat bibir bawahnya dan Mbak Atun mulai membalasnya dengan ciuman yang birahi, kemudian kubuka kaitan branya dengan kedua tangganku. Dengan sekali klik branya langsung terlepas dan langsung kulepas dari tubuhnya. Tampak jelas kedua putting susunya menonjol menjeplak seperti biji salak saat Branya sudah terlapas. Tidak kusia-siakan lagi dihadapanku kedua putting susunya yang sudah  siap dilahap.

Ku jilat dan kusedot kedua putting susunya secara bergantian walau masih terhalang kain satin daternya. Desahannya semakin terdengar sangat kuat sekali, karena aku sudah sangat benafsu sekali dengan gerak cepat Posisi ku sudah berganti dan sekarang aku sudah  berada di atas tubuh Mbak Atun dan menindih mbak Atun sambil terus menggoyang selangkangannya. Mbak Atun terlihat sangat menikmati banget apa yang aku lakukan terhadapnya. Dia tampaknya sudah pasrah dengan apa yang aku ingin kan.

Kedua tanganku mulai menggerayangi tubuhnya yang terbalut dengan baju tidurnya yang terasa licin. Bibirku langsung Kembali menyambar bibirnya dan akhirnya kami saling menciuman sambil berlumatantara bibir dan lidah. Tangan ku mulai mermas-remas kedua buah dadanya. Serangan terus kulakukan tanpa henti. Bagian Leher dan belakang telinganya ku cium dengan cara aku jilat dengan lidahku. Mbak Atun menggeliat pertanda nafsunya sudah sangat tidak bisa ditahan lagi.

Kutarik celana dalamnya tanpa ada penolakan sama sekali hingga terlepas dari tubuhnya dan sekarang tubuhnya hanya terbalut dengan daster satin merah muda yang terlihat licin itu. Kemudian akupun juga tidak diam Kubuka celana colorku hingga terlepas dari tubuhku juga. Batang penisku yang sudah tegang dan bebas keluar dari dalam sarangnya langsung aku gesek-gesekan dibagian selangkangannya yang terhalang dasternya itu. Saat ku gesek-gesekan penisku pas dibagian belahan vaginanya yang terhalang kain satin dasternya itu membuat aku terasa sangat nikmat sekali merasakan gesekan kain satin dan batang penisku terasa licin hingga membuat cairan beningpun sudah keluar dari ujung penisku membasahi kain satin daster yang dipakai Atun.

Dengan posisi aku masih menidih tubuhnya yang terlentang sambil terus mengesek-gesek penisku kebagian belahan vaginanya yang sudah mulai basah bercampur cairan bening penisku tanpa melepas lumatanku antara bibir dan lidah. Tak menunggu waktu lama mbak Atun semakin menggeracau dan mendesah tak karuan hanya terdengar desahan yang memburu kenikmatan.

“Anghhhhh.. sssshhh…terus Mas jangan berhenti digesek”.

Kedua putting susunya yang sebesar biji salak itu yang masih terhalang oleh  kain satin dasternya tidak pernah lepas juga dari jilatanku  dan hisapanku. Terasa nikmat sekali  rasanya sambil menghisap putting susu sambil mengesek-gesek dibagian belahan vaginanya yang masih terhalang kain satin dasternya.  Serangan demi serangan kembali aku tambahkan tanpa aku kasih kendor. Tanganku turun menuju selangkangan Mbak Atun dan aku gesek-gesekan. Tampak dicukur habis rambut kemaluanya tanpa ada rambut satupun yang tumbuh disekitar vaginanya terus aku gesekkan dengan tanganku ke bibir vaginanya.

Klitorisnya tampak membengkak karena nafsunya yang menggebu-gebu. Cairan yang sudah sangat becek tampak banjir keluar dari lubang vaginanya kemudian Ku jilat bagian belahan vaginanya. Namun saat itu mbak Atun menolaknya dan langsung menutup bagian belahan vaginanya.

“Jangan Mas itu jorok,  Masa tempat kencing mau dijilat”.

“Ngak papa Mbak, nanti mbak tau rasanya dan ketagihan”.

Kemudian aku angkat tangan mbak Atun dari vaginanya dan langsung ku jilati dengan lidah dan bibiku. Tak lama kemudian Mbak Atun tambah mendesah kenikmatan.

“Mas…anghhh….ahhh enak banget Mas.. enak banget… terus Mas.. hisap yang,.. keras”.

Terus aku jilat lubang vaginanya dan aku hisap klistorinya. Jari tengah ku pun aku masukkan ke dalam lubang vagina nya membuat cairan dari didalam vaginanya semakin becek. Kelihatannya memang sudah lama tidak di sentuh oleh seorang laki-laki. Nafsunya sampai sebegini besar sekali.

Jilatanku lidahku terus tanpa henti kulepas dari lubang vaginanya hingga lubang pantatnya juga. Tak selang beberapa lama aku menjilat terus dibagian vaginanya,  mbak Atun mendapatkan orgasmenya yang sangat dasyatnya dan yang sudah lama tidak dirasakan. Sampai-sampai tubuhnya mengejang seperti tersengat tegangan 220 volt, hingga cairan kenikmatannya  sampai muncrat keluar. Puas setelah merasakan orgasme yang pertamanya tampak dia terlihat kelelahan.

“Bagaimana mbak Lelah ya,  setelah lama ngak dapat kenikmatan seperti ini?”, Kataku.

“Iya Mas. Tubuhku kok jadi lemes gini. Tapi nikmatnya seperti dibawa kelangit ketujuh sumpah enak banget Mas”,  nafasnya masih terlihat tersenggal.

“Pasti kamu nanti ketagihan”, kemudian aku naik keatas tubuhnya dan batang penisku yang sudah tegang itu aku gesek-gesekan ke belahan dadanya sambil merasakan sensansi licinya kain satin dasternya.

Mbak Atun hanya diam dengan pasrah terlentang sedangkan aku terus menimkati gesekan batang penisku yang terus aku gesekan ditengah belahan dadanya.

“Enak Mas gesek disitu”.

“Ya Atun enak banget apalagi dastermu ini bikin aku jadi ketagihan membuat cairan spermaku akan segera keluar nih”.

“Ayo Mas keluari sekarang dan basahi dasterku Mas biar kamu puas”. Tak lama Mbak Atun berkata seperti itu cairan spermaku keluar sangat banyak membasahi dasternya dan belahan dadanya.

Crott…crottt..crot, “Anghhh….ahhhh….ahhhhh”, nikmat banget rasanya saat cairan spermaku keluar membasahi daster satin yang dipakai atun.

Malam ini aku tidak ingin buru-buru memasukan batang penisku kedalam vaginanya karena aku ingin membuat Mbak Atun penasaran. Dan setelah sama-sama puas kami berdua tertidur sambil berpelukan diatas kain sprai yang sudah basah oleh cairannya bekas sisa-sisa sperma dan keringat kita berdua.

Aku terbangun lebih dulu dan kulihat jam sudah menujukan pukul 7 pagi. Rasanya hari ini aku males untuk tidak berangkat kerja karena aku ingin sekali seharian di rumah Bersama Mbak Atun. Kulihat Mbak Atun masih tertidur pulas, sepertinya dia benar-benar keletihan semalam habis kuhajar bagian vaginanya.

Pelan-pelan ku bangunkan mbak Atun dengan cara kuremas-remas bagian buah dadanya. Namun alhasil  dia tidak terbangun. Aku cium bibirnya tapi dia masih belum juga bangun, malahan batang penisku yang bangun lebih dulu karena melihat kemolekan tubuh Mbak Atun masih terbalut daster satin yang sudah terlihat kusut, tampak  jelas noda bekas spermaku yang telah mengering dibagian buah dadanya.  

Bagian belahan vaginanya perlahan aku gesek-gesek dengan tanganku dan semakin lama gesek tanganku dibelahan vaginanya menjadi lembab dan becek. Nafasnya mulai terdengar kembali memburu. Batang penisku yang sudah sangat tegang itu segera aku tempelkan dibagian belahan pantatnya yang masih terhalang dasternya yang licin itu. Aku gesek-gesekan penisku sambil terus kuremas-remas buah dadanya.

Semakin lama semakin nikmat kurasakan gesekan batang pensiku dibelahan pantatnya, apalagi gesekan batang penisku pas sekali mengenai kain satin dasternya membuat cairan beningku dari lubang penisku keluar membasahi kain satin dasternya. Aku buka lebar-lebar bagian selangkangannya dan aku langsung mengambil posisi dan mengancang-ancang kuda-kuda buat menikmati vaginanya mbak Atun. Kemudian batang penisku aku gesek-gesekkan ke belahan vaginanya biar ada pelicinnya. Tak lama aku masukkan batang penisku pelan-pelan, mulanya sih agak susah mungkin karena mbak Atun sudah lama tidak pernah dimasukan lagi oleh batang penis laki-laki semenjak dia menjanda.

Setelah berusaha menekan sambil aku gesek-gesekan akhirnya kepala penisku mulai masuk kedalam vaginanya. Aku tekan keras batang penisku ke dalam vaginanya dan Blesss……., batang penisku masuk kedalama vaginanya hingga kedalam dasar rahimnya dan mbak Atun pun sedikit terbelalak merasakannya batang penisku yang telah terbenam didalam dasar rahimnya.

“Ih Mas kok dimasukan aduh sedikit sakit nih?”

“Habis semalam kan ngak jadi dimasukan, udah ga tahan sih..lihat kamu seperti ini Atun” jawab ku sambil kutekan dan kudiamkan sejenak batang penisku didalam vaginanya.

Aku mulai perlahan bergerak keluar masuk batang penisku yang ada di dalam vaginanya. Dia terlihat sedikit menahan rasa perih karena sudah jarang dipakai, namun lama kelamaan rasa perih itu berubah menjadi rasa nikmat. Desahan kenikmatan saat merasakan batang penisku terus aku genjot keluar masuk vaginanya menjadi desahan semakin terdengar keras dan semakin kencang aku genjot penisku menusuk vaginanya semakin dia kenikmatan.

Permainan dari model  biasa dan kami ganti posisi dengan gaya doggy style. Aku kembali menggoyang mbak Atun dari belakang.

“Anghhh…..ahhhhh”, desahan mulai terdengar sangat dia menikmati.

“Gimana Mbak enak”, kataku sambil terus menggoyang penisku di keluar masuk ke dalam vaginanya.

Desahan dan erangan nikmat tak henti-hentinya keluar dari mulut mbak Atun, membuat suasana menjadi semakin panas diatas ranjang dipagi hari. Tak terasa belum lima menit aku goyangkan penisku terus kedalam vaginananya. Tampaknya Mbak Atun akan mengalami orgasmenya.

Aku yang merasakan otot vaginanya mulai kontraksi terus aku pompa semakin cepat sampai akhirnya tubuh mbak Atun seperti mengejang-ngejang dan mendesaha sangat Panjang, menandakan puncak orgasmenya telah datang. Batang penisku terasa di remas-remas kuat oleh dinding vaginanya dan cairan kenikamatanya mulai membasahi batang penisku.

“Anghhhh….aaaahh… nikmat banget Mas udah lama tidak menikamati senikmati ini”.

Sebenarnya tadi aku juga hampir saja cairan spermaku akan keluar. Tapi karena mbak Atun sempat minta berhenti, sehingga cairan spermaku yang akan muncrat tertunda. Beberapa saat mbak Atun mengambil nafas. Kemudian dia meminta aku berbalik dan segera naik ke pangkuan ku. Batang penisku yang masih tegang itu langsung dimasuk kedalam vaginanya. Dengan mudah langsung masuk Bless….., lubang vaginanya yang telah basah dan becek itu langsung terisi oleh dengan batang penisku.

Goyangan pinggul mbak Atun mulai mengocok batang penisku. Rupanya Mbak Atun sangat lihai sekali bermain seks dengan posisi duduk diatas tubuhku. Dia sangat pintar sekali memberi kenikmatan yang berbeda. Semakin lama goyangannya semakin cepat. Terkadang dia bergerak naik turun atau berputar putar seperti penarik dangdut. Aku perhatikan dia dari tadi Mbak Atun memang sangat mahir dalam gaya woman on top ini.

Kedua tanganku tidak tinggal diam melihat kedua buah dadanya yang bergoyang dan masih terhalang kain satin dasternya, aku remas-remas buah dadanya sambil kutarik-tarik kedua putting susunya untuk menambah kenikmatan permainan kami ini. Sesekali aku sempatkan menghisap putting susunya yang masih terhalang kain satin dasternya yang terpampang di depan ku dan tidak jarang aku gigit kecil putting itu.

“Anghhhh…Massss…,enak gigitannya sedot yang kuat Mas…anghhh…ahhh…”, kata yang keluar dari mulutnya.

Goyangan mbak Atun tampaknya berhasil membobol pertahanan ku. Rasanya tidak lama lagi cairan spermaku akan segera muncrat  dari ujung kepala penisku.

“Mbak…Atuuunnnnn,.. aku.. akku udah maaa..mau keluar nih mbak.. anghhhhh”.

“Mas…keluarin di dalam aja Mas….biar sama-sama nikmat soalnya aku juga bentar lagi mau lagi..”, Mendengar itu ku segera balikkan tubuh mbak Atun dari atas tubuhku dan memutar posisi tubuhnya terlentang diatas ranjang dan aku segera menidih dan langsung Kembali kupompa lebih keras penisku hingga mentok sampai dasar rahimnya.

Crott….crottt…crottt cairan spermaku keluar sangat banyak keluar didalam vaginanya, “Angghhh…Mbak…atunnnn…. aku keluar Mbakkk”, desahanku saat mengiringi keluarnya cairan spermaku di dalam vaginanya.

Dan ternyata saat cairan permaku muncrat, Mbak Atunpun merasakan orgasme yang kedua kalinya. Tubuhku langsung lemas menindih tubuh mbak Atun. Kami terdiam sejenak. Nafas kami sama-sama masih ngos-ngosan tak beraturan. Batang penisku semakin lama semakin mulai lemas dan mengecil di dalam vagina Mbak Atun.

“Makasih banget Mbak udah mau muasi aku”.

“Iya Mas sama-sama. Terus terang saja aku juga udah lama kepengan merasakan seperti ini. Tapi Mas?”.

“Kenapa Mbak?”.

“Kok Mas mau main sama pembantu kaya aku ini, Kan Mas bisa cari wanita yang lebih cantik sepertiku banyak”.

“Habis kamu bikin aku terpesona dan bernafsu melihat kamu pakai baju tidur satin seperti ini”.

“Jadi kalau aku pakai baju tidur seperti ini nanti Mas terangsng terus lihat aku”.

“ya ga apa-apa Mbak yang penting Mas akan puasi kamu disini”. Jawabnya singkat.

“Mbak tadi aku keluari spermaku didalam gimana?”.

“Kenapa takut ya, kalau aku hamil”.

“Ngak sih tapi kalau hamil yang sudah tinggal dikawaini aja beres kan”

“Tenang Mas santai aja aku ngak bakalan hamil kalau aku masih pakai spiral KB”, Katanya sambil tersenyum.

Ku cabut batang penisku dari dalam vaginanya dan aku beranjak berbaring di sebalah mbak Atun sambil kupeluk tubuhnya.

Kami terdiam dan tak terasa kami kembali ketiduran sampai siang hari. Ketika aku bangun mbak Atun sudah tidak ada di sampingku lagi. Aku segera bangkit dan mandi membasuh keringat dan spermaku yang telah mengering yang menempel di batang penisku. Kuliahat ranjang kamarku diatas hamparan sperai ranjangku tampak pulau-pulau noda sperma yang telah menggering.

Setelah mandi dan hanya memakai handuk, aku langsung mencari mbak Atun. Ternyata dia sedang masak makan siang di dapur. Saat itu dia masih memakai daster satin itu. Lagi asik memasak didapur dia tidak menyadari kehadiran ku. Tubuh seksi mbak Atun langsung kupeluk dari belakang dan dia spontan kaget.

“Eh Mas udah bangun”.

“Udah dong sayang”.

“Waduh kok dipanggil sayang mas”.

“Kan ngak papa biar lebih romantis aja Mbak”. Kataku sambil mengecup pipinya.

“Iya deh Mas terserah kamu mau panggil aku sayang atau apa yang penting Mas senang.” Jawabnya

“Sayang, aku boleh minta sesuatu ga?”

“Minta apa Mas..eh sayang?”

“kalau kamu dirumah, kamu mau kan pakai baju tidur satin seperti ini tanpa pakai bra dan Cd”.

“kok gitu sih Mas…eh..sayang.?”

“Habis aku suka sekali kamu pakai pakaian satin seperti ini dan aku lagi pengen biar bisa aku gesek-gesekan disitu dan langsung kita bisa main seks di mana aja.” Jawabku aku tersenyum kepadanya.

“Iya dech Mas aku bakalan pakai satin seperti ini biar Sayang suka.”

“Nah gitu dong sayang, nanti habis makan siang kita ke mall beli baju tidur satin dan sperai satin biar nanti pas kita main seks tambah hot”

“Ya, sayang”.

Hari itu batang penisku Kembali menegang lagi handuk yang kupakai langsung kulepas dan batang penisku langsung saja aku gesek-gesekan dibalahan pantatnya pas dibagian kain satin dasternya. Dan siang itu didapur permainan seks itu kami lanjutkan sebelum makan siang.

Sejak saat itu, kami sudah seperti pasangan  suami istri yang baru saja seperti orang menikah. Dan sejak itu pula Mbak Atun tidur bersamaku didalam kamarku. Ranjang kamarku sudah berubah seperti lautan satin Dan kami juga melakukan hubungan seks dengan model-model daster satin dan kami lakukan dimana kita suka. Di kamar, dapur, kamar mandi, ruang tamu, bahkan dibelakang rumah. Aku selalu melakukannya tanpa kondom. Kamipun terus melakukannya sampai sekarang dengan berbagai gaya bercinta hingga dari lubang vagina dan lubang pantat sudah aku rasakan.

TAMAT.

Kamis, 03 November 2022

CERITA SEKS SELINGKHUH DENGAN MBAK LINDA

 CERITA KENIKMATAN SEKS DENGAN MBAK LINDA TETANGGA RUMAHKU.

Namaku Andre, aku tinggal disebuah komplek perumahan dikawasan Solo Baru, disebelah rumahku ada seorang wanita yang baru saja menempati rumah barunya. Kelihatanya dia tinggal sendiri karena suaminya seorang pelayar kapal pesiar. Setelah kami berkenalan dan dia bernama Linda, dia karyawan sebuah bank swasta di kota Solo.
Awal ketika suatu pagi aku sekitar pukul 6 aku sedang lagi menyirami tanama yang ada dihalaman depan rumah, tanpa sengaja aku melihat mbak Linda hanya menggunakan baju tidur satin model daster sedang membuka pintu depan, dengan tersipu malu mbak Linda langsung lari masuk ke ruangan ternyata dia juga tahu kalau aku melihatnya. sejak saat itu aku selalu memikirkan mbak Linda yang sedang memakai baju tidur satin itu.
Hari demi hari berganti minggu aku berpikir bagaimana cara untuk mendekati mbak Linda, dan cara demi cara aku pikirkan namun semuanya bakal buntu tanpa ada hasil. Dan Ke esokan harinya aku menyempatkan untuk berolah raga bersepeda, aku lihat rumah mbak Linda masih nyala lampunya.
Tumben jam segini masih tidur (dalam hatiku bicara) dan tanpa pikir Panjang aku langsung gowes dengan sepeda balapku untuk berputar-putar dikawasan Solo Baru. Setelah satu jam lamanya aku olah raga bersepeda dan kemudian balik untuk pulang. Sesampai depan pintu gerbang rumahku kemudian aku melihat Mbak Linda baru saja datang dengan mengendarai Mobilnya, membuka pagar rumahnya, kebetetulan suasana komplek agak sepi sekali dan aku pun berusaha mendekatinya.
“Selamat pagi Mbak?”, sapaku.
“Pagi Mas Andre”.
“Tumben pagi-pagi sudah keluar mbak, darimana nih??” sapaku.
“Dari rumah temen mas”.
“Pasti nginep ya mbak? Soalnya pas aku keluar biasanya lampu rumah Mbak sudah mati”.
“Iya mas”, sambil gugup dia menjawabku sepertinya dia masi malu saat itu aku pernah lihat dia hanya berpakaian baju tidur satin itu.
“Ya sudah mbak kayaknya Mbak capek tuh mata masih merah, aku pulang dulu mbak mau bersih-bersih rumah”.
“Emang ngak ada pembantu kok pakai berdih-bersih rumah segala ?”.
“Iya Mbak semua aku kerjakan sendiri maklum single”.
“Kalau butuh bantuan bilang aj mas, sapa tau bisa bantu”.
“Wah kebetulan tuh mbak” pikirku dalam hati bisa meminta puaskan nafsuku.
“kebetulan apa mas??”.
“Ehhh ga kok mbak bercanda, ya sudah aku pulang dulu ya, oh ya tar kerja kah? kalo capek aku bisa anter kok ga papa”.
“Ga mas aku libur cuti nih”.
Aku pun langsung masuk rumah, hubungan ini tidak akan ku sia sia kan, sampai di rumah aku coba iseng What app dia, ternyata nyambung juga hingga akhirnya kami What app an sampe malem, kata-kataku ku sudah mulai menjurus kearah berbau seks, tennyata mbak Linda juga merspon dengan sangat hati-hati meskipun akhirnya juga dia juga sangat membutuhkan seks karena selama ditinggal suaminya berlayar dia sangat kesepian katanya didalam bercakapan what app nya. Besok pagi tiba-tiba Mbak Linda menelponku.
“Selamat pagi Mbak”.
“Pagi Mas”
“Ada bisa yang saya bantu Mbak?”.
“Mas Andre tolong belikan aku obat donk, bisa kan, soalnya mau minta tolong sapa siapa lagi kalua ngak sama Mas”.
“Siap sayang” jawabku dengan rayuan maut.
“Waduh pakai kata sayang lagi nanti kalau ketahuan suamiku kamu bisa dibantai”.
“Kan yang tau kita berdua saja Mbak hehehe”, candaku kepadanya.
Kebetulan hari itu hari sabtu dan aku libur kerja jadi pagi-pagi aku langsung saja pergi beli obat yang dimaksud dan saat obat sudah kudapat aku langsung kerumah Mbak Linda. setelah sampai aku langsung masuk saja ke rumah mbak Linda.
Tok..tok aku ketuk pintu depan rumahnya “mbak ini obatnya”.
“Iya mas bentar”, begitu pintu rumahnya dibuka.
Sponytan kedua pandang mataku tak berkedip sedikitpun melihat Mbak Linda masih memakai baju tidur satin warna merah muda model daster seatas lutut dan belahan dadanya seperti ingin diremas-remas dan tampak juga jelas kedua putting susunnya menjeplak seperti biji salak dikain satin dasternya itu, tanpa dikomando lagi senjataku yang ada didalam langsung bergejolak melihat tubuhnya yang putih hanya terbalut baju tidur yang sangat licin dan mengkilap serasa dia sengaja menyuguhkan untuku.
“Ayo masuk mas, silahkan duduk dulu”, bentuk celana dalam nya telihat samar-sama di balik gaun tidurnya yang licin itu.
Kedua mataku bener-benar dimanjakan oleh bentuk tubuhnya yang terbalut gaun licin itu saat berada dirumah Mbak Linda. Tak lama kemudian Mbak Linda membawakan aku secangkir kopi panas.
“Silahkan diminum mas” sambil menyuguhkan secangkir kopi sambi dia menuduk dan tampak belahan dadanya terlihat jelas tanpa Bra.
“Makasih mbak pakai repot-repot bikinkan aku secangkir kopi”, sambal kedua mataku kembali terbelalak ketika melihat paha mulus saat mbak Linda duduk di depanku, mulailah pikiranku melayang-melayang bagimana caranya aku bisa meraskan tubuhnya yang jarang diraba-raba suaminya.
“Mas…Mas…Andre, pagi-pagi sudah nglamun”, suaranya itu mengagetkan dari lamunan ku itu.
“Maaf….maaf mbak lagi berfantasi”.
“Hayo lagi berfantasi apa? Pasti kemarin kita yang what app itu itu ya” sambil tertawa mbak Linda menyingkap rambutnya.
“Habis pagi-pagi mbak pakai pakaian seperti itu bikin aku jadi tambah deh”.
“Mas….mas….cuma lihat aku hanya pakai baju tidur seperti ini aja udah melayang-layang”.
“Bukan hanya melayang tapi sudah pingin banget mbak, hahaha”.
“Sorry ya Mas pagi-pagi sudah suruh kamu cari obat untuk aku, sebenenya Mas Andre biar main kerumah aku saja, maaf ya Mas?”.
“Aku kira kamu sakit, makanya kamu minta obat pusing aku langsung saja belikan, tau gitu tinggal ngomong saja pasti aku langsung kesini Mbak”
“Hahah….sorry mas aku becanda”.
Kemudian Mbak Linda bangun dan mendekatiku dan kepalanya bersender disebelahku dan mulai bercerita tentang dirinnya yang kesepian.
“Mas sebenarnya aku ini kesepian, makanya Mas Andre aku suruh kesini, apalagi gara-gara WA itu aku jadi tambah tersiksa”.
“Lah kok gara-gara aku, kan aku Cuma bahas sedikit-dikit eh malah Mbak agresif”.
“Habis kamu bikin aku jadi penasaran Mas”.
Tak lama berselang kami sudah saling berciuman dan berlumatan antara bibir dan lidah, kedua tanganku langsung meremas-remas kedua buah dadanya.
“Mas kita Pindah kekamar yuk”, tanpa dikomando lagi aku langsung bergegas Pindak kedalam kamarnya.
Sesampai kamarnya aku langsung membuka baju dan celanaku dan dengan hitungan detik tubuhku langsung bugil total.
“Mas ternyata punya kamu gede juga, enaku tuh nanti rasanya, sudah lama nih ngak dimasukan barang seperti itu”.
Kemudian Mbak Linda duduk ditepi ranjang dan aku langsung menunduk karena mbak Linda duduk sambil membuka kakinya, langsung saja kutarik celana dalamnya dan kujilat dibagian belahan vaginanya yang sudah bersih dari rambut-rambut kemaluanya.
“ouuuoughhhh….anghhh Massss…..Andreee …. ahhh enakkkk”, lidahku tetap bergerilya di bagian kemaluan mbak Linda, sesekali dia mencengkeram rambutku sesekali dia menjarit kenimatan.
“oouuuughhhhhhhhhhhhh Masss……anghhhhh”.
Lima menit berlalu, jari tanganku pun telah juga masukkan kedalam vaginanya yang semula kering kini di lumuri cairan putih dan bening membasahi vaginanya.
“Mas….anghhh…ouhhhhh….Mas…aku mau keluar kerasin……..dong…oughhhhhhhhhh” Mbak Linda mencapai orgasme nya
Kemudian aku naik keatas tubuh Mbak Linda yang sudah terlentang diatas ranjang dan mencumbu bibirnya, baju tidurnya yang licin itu aku biarkan menghiasi tubuhnya tidak kulepas, kecupan demi kecupan saling kita berikan, tangan ku bergerilya di buah dadanya, ku hisap kedua putting susunya yang menjeplak dikain satin itu dan sesekali kugigit secara perlahan sambal kusedot-sedot.
“Oughhh mas kamu memang sudah sangat berpengalaman pastinya ya…ahhhhh sayang”.
Kemudian Mbak Linda meminta aku berganti posisi terlentang dan dia diatas tubuhku, sambil mengangkat kepalaku Mbak Linda berdiri dan merunduk di depanku. Batang penisku yang sudah sangat tegang itu dilumat dan dikocok dengan mulut dan tanganya sesekali dengan kain satin baju tidurnya.
“Ouuughhh sayang” desahku ketika kontolku di lumat habis dengan berbagai macam kocokan dan lumatan.
Tak lama berselang dengan berbagai kocokan dan kulumatan ditambah saat penisku dikocok-kocok dengan kain satin dasternya, aku merasakuan sedikit segera akan muncrat spermaku, kemudian aku mengangkat kepala Linda dan melepas kocokan penisku dikain satin dan didalam mulutnya.
“Ada apa mas kok dilepas?”.
“Ngak papa Mbak soalnya aku mau keluar”. Kemudian Mbak Linda Kembali mengulum penisku dengan sangat rakusnya dia menyedotnya sangat kuat sekali.
“Ouughhhhhh….Mbakkkk….aku keeluaar”, Crot…Crott…crottt cairan spermaku keluar sangat banyak didalam mulutnya dan tubuhku mengejang-ngejang saat cairan spermaku keluar.
Setelah cairan spermaku keluar didalam mulutnya sangat banyak sekali, Mbak Linda bangun dan berlarian ke kamar mandi sambil memuntahkan sperma ku, meski dia menelan dikit tapi masih banyak spermaku yang di mulutnya.
Kemudian setelah memuntahkan cairan spermaku yang ada dimulutnya Mbak Linda berjalan langsung naik keatas ranjang dan tidur terlententang, spontan kupeluk langsung tubunya itu sambil membuka kedua kakinya yang melebar itu.
“Mas punya mu itu udah keluar kok masih tegang”.
“Hehe, soalnya pingin masuk kepunya kamu sayang”. sambil kudekati Mbak Linda aku peluk sambil kucium.
“Ya udah dong Mas buruan masukan sekarang, aku juga sudah ngak tahan nih lubang udah lama tidak merasakan punya kamu itu” tanpa pikir panjang langsung saja aku arahkan saja kelubang vaginanya yang sudah siap tempur.
Blessss…..“Ouuuuoouughhhh pelan-pelan dong Mas udah lama ngak dimasukan”.
Aku Gerakan perlahan penisku keluar masuk vaginanya sambil desahan demi desahan terdengar semakin kian keras.
“Mas…Andreee…. oouughhhh ” desah Mbak Linda yang tak henti-hentinya mendesah saat penisku terus keluar masuk kedalam vaginanya.
“Mas….tekan yang dalam dan kerasin donk…. ahhhhhh… shhhhhhh”, Gerakan penisku semakin kugerakan semakin cepat dan Mbak Linda juga tidak mau diam dan dia terus menggoyang tubuhnya mengikuti irama Gerakan penisku. dengan sekali-sekali aku dorong dan kutekan penuh sehingga rasanya penisku ini menyentuh hingga kepangkal rahimnya.
“Mas….Andreee….oooouughhh masssss ILOVE YOUUUU…..ahhhhhhhhhh”. setelah beberapa menit Mbak Linda menariku untuk aku di bawah dan dia diatas dan langsung Kembali menacapkan penisku kedalam vaginanya .
Blesss….“ouughhhhhhh”, selang beberapa menit dengan posisi Mbak Linda diatas aku dibawah dengan Gerakan Mbak Linda terus bergoyang diatas tubuhku dan gesekan yang dilakukan sangat keras gerakan naik turunnya bener-benar membawa kenikmatan, sampai terdengan suara “plok..plok” antara gesekan penisku dan vaginanya.
Tubuh Mbak Linda mengejang-ngejang santa dahsyatnya saat merasakan orgame yang kedua kalinya diatas tubuhku dan kurasakan penisku seperti diurut-urut oleh dinding vaginanya saat orgasme ditambah desahan yang tak henti-hentinya terus mendesah kenikmatan
“Angggaahh maaaaaaaaaaaaassssssssss aku kluar….anghhh” kulihat cairan orgasme terasa mengalir dari lubang vaginanya membasahi batang penisku.
kemudian aku tarik tubuhnya dari atas tubuhku untuk berciuman. setelah itu Mbak Linda aku ajak dogy style, nafsu yang menyelimuti kita menjadikan gaya ini sedikit brutal berulangkali Mbak Linda berteriak dan suar bunyi yang di sebabkan antara paha ku dan pantatnya sangat keras. Puas dengan posisi doggy style kemudian aku angkat tubuh Mbak Linda menuju tepi ranjang dan kumasuki lagi penisku kedalam vaginanya saling berhadapan dan kedua kakinya aku lebarkan.
“Ouughhhhh Mas kamu sungguh luar biasa mas” desahnya sambil tersenyum.
Selang beberapa menit dengan posisi aku duduk berhadapan sambil mengejot penisku keluar masuk vaginanya dan kedua kakinya kulebarkan ditepi ranjang dan aku merasakan hampir orgasme.
“Mbak aku mau keluar dan aku akan kasih hadiah buat anak untuk mu sayang?” kataku sambil kemudian aku mengangkat tubuhnya Kembali terlentang diatas ranjang dan aku naik diatas tubuhnya.
“Iya Mas keluari saja didalam kalau bisa aku kasih keturunan”, candanya sambil memegang penisku untuk di arahkan ke lubangnya kembali
Blesss…..aku pun kembali menghujam vaginanya dengan penis ku, keras dan cepat tapi kadang aku menurunkan ritme dengan pelan-pelan tapi menusuk lebih dalam.
“Ooughhhh masssssssss”, aku tersenyum melihat dia merasakan kenikmatan dan memejamkan kedua matanya sambil meronta-ronta keenakan.
“Mas Andreee….aku mau keluar lagi……Ounggg….Anghhhh”. tubuhnya Kembali mengejang-ngejang lagi untuk yang ketiga kalinya orgamse.
Padahala aku baru saja akan segera keluar tapi justru Mbak Linda Kembali merasakan orgasme yang ketiga kalinya “oungghh… ahhhaaa…. kumu hebat sayang bikin aku tiga kali orgasme” desah Mbak Linda sambil mengejangkan tubuhnya dan memelukku.
Gerakan penisku terus kugenjot keluar masuk secara perlahan sambil mbak Linda benar-benar puas merasakan orgasmenya dan tak lama kemudian “Mbak aku keluar…oughh”.
Plok-plok-plok…… suara penisku menghujam lubang vaginanya yang sudah sangat becek itu membasahai sperai ranjang tempat kami bercumbu.
Crottt….crottt…..crottttt, cairan spermaku keluar sangat banyak sekali aku rasakan yang keluar didalam vaginanya dan akhirnya aku bisa menikmati tubuh Mbak Linda yang kuidam-idamkan selama ini dengan penuh nafsu.
Kupeluk tubuhnya sangat kuat sekali dengan posisi Mbak Linda terlentang dengan kedua kakinya masih menyilang mejepit tubuhku sekan-akan tidak mau dilepas. Kubirkan penisku masih tertancap didalam vaginanya dan kami saling berciuman.
“Mas Andre makasih ya, baru kali ini aku benar-benar puas Mas dan hari ini Mas jangan pulang dulu, aku masih butuh kamu nanti” ucapnya pada ku.
“Iya sayang ini kan aku masih disini buatmu”, aku pun tersenyum, lalu ku kecup keningnya.
Pagi itu dihari sabtu itu, tidak kusia-siakan hari itu untuk memuaskan Mbak Linda diatas ranjang dengan berbagai gaya dan model posisi bercinta dan hari itu aku benar-benar tidak pulang ke rumah sampai keesokan harinya dihari minggu. Aku benar-benar sangat puas sekali dan tubuhku benar-benar sangat letih.

SEKIAN