Minggu, 04 Desember 2022

CERITA SEKS DENGAN BU LILIS

 

Cerita Sex Kepuasan Bercinta Dengan Ibu Lilis


Namaku Anton dan aku bekerja disebuah bank swasta disurabaya, sejak aku dipindah tugaskan ke sebuah kantor cabang yang ada diMalang, dan sementara tugas dimalang aku memutuskan untuk mengontrak sebuah rumah dikomplek perumahan yang tidak jauh dari kantorku. Baru tiga bulan aku bekerja di malang akhirnya aku dekat dengan atasanku yang bernama Ibu Lilis. Dia adalah manajerku.

Ibu Lilis oranganya gampang sekali bergaul sama siapa pun dan tidak sombong, sejak menjadi manajerku dikantor aku semakin dekat. Ketika aku beranikan mengikuti instragramnya dan menelusuri lebih dalam lagi tentang dirinya, ternyata Ibu Lilis  seorang janda beranak satu dan tinggal Bersama anak putrinya dan pembantu.

Suatu hari saat kerja sampai larut malam Ibu Lilis tiba-tiba mengirim what app ke hpku.

“Anton kamu pulang pakai apa” kata Ibu Lilis.

“Pakai motor Bu”.

“Kamu pulang sama Ibu saja sekarang aku udah di mobil kamu kesini langsung aja”.

Akupun langsung membereskan pekerjaanku yang ada dimeja kantor dan langsung bergerak kemobil Ibu Lilis. Dan setelah sampai dimobil, Ibu Lilis menyuruh aku membawa mobilnya.

“Anton kita cari makan dulu yuk?”, kata Bu lilis.

“Tapi kita belum mandi Bu”, kataku.

“Ngak papa Anton soalnya  aku sudah laper nih”.

Akupun langsung membawa mobilnya dan menuju kesebuah rumah makan dikota malang. Namun saat diperjalanan aku berbicara kepada Bu Lilis.

“Maaf Bu, Anton belum mandi dan badan masih bau gini”.

“Lah emang kenapa, aku saja belum mandi”

“Malu saja sih karena belum mandi sudah membawa wanita secantik ibu”.

“Ah kamu ini pakai merayu segala, udah ga papa kamu masih wangi kok”.

Namun ketika kami sedang berada diperjalanan menuju tempat makan Ibu Lilis menaikkan kakiknya yang satu sehingga duduk terlihat jelas sekali pahanya yang mulus dan putih karena dia menggunakan rok mini, sehingga membuat aku birahi dan penisku mulai naik. Selama diperjalanan aku mencuri curi pandangan sambil ngobrol dengannya tapi disini birahi ku tambah naik ga karuan.

Sesampainya ditempat rumah makan yang dimaksud, kami pun makan berdua seperti layaknya orang berpacaran, aku bangga sekali  bisa dekat dengan atasanku ini yang masih terlihat cantik. Setelah kami selesai makan kami memutuskan untuk segera pulang. Namun ditengah perjalanan Bu Lilis tidak mengajak untuk segera pulang justru dia malah mengajakku ke sebuah hotel.

“Anton mampir kehotel dulu ya bentar “ katanya, sampai aku tidak tau apa maksudnya. Aku segera mengikuti apa yang diperintahanya.

“Oh ya Bu mau ngapain kok mampir ke hotel ya?”, aku malah jadi bingung.

“Tadi aku sudah pesan kamar hotel Rencana buat tamu yang besok akan datang, jadi aku lihat kamar yang aku pesan”, dalam hatiku aku kira ingin sekamar denganku untuk saling memuaskan dihotel.

Ketika kami sudah sampai dihotel kami pun langsung ke resepsionis untuk menanyakan kamar pesanan yang sudah dipesan sekalian mau melihat kamar yang ada di hotel itu. Setelah kami diberikan kunci kamar hotel yang telah dipesan Bu Lilis kami segera menuju kamar dan sesampainya dikamar  kami masuk berdua melihat kamar yang dipesan bu Lilis. Begitu pintu kamar hotel tertutup pikiranku agak sedikit terangsang melihat tadi saat dimobil paha mulusnya itu.

“Anton kita santai dulu saja disini pulangnya nanti saja ya, kalau mau tidur, tidur dulu aja ga papa kok. Nanti aku bangunin”, kata Bu Lilis.

“Ngak bu mendingan aku mau mandi saja biar wangi”, kataku.

“Yau dah mandi sana dulu biar bersih dan wangi”.

Ketika aku mandi aku malah membayangkan paha Bu Lilis yang begitu putih dan mulus, apalagi aku tau dia janda beranak satu pasti butuh kehangatan laki-laki sepertiku. Batang penisku pun makin tegang karena memikirkan hal itu. Setelah aku selesai mandi selama 15 menit saat aku keluar dari kamar mandi aku melihat Ibu Lilis sudah berdiri dipinggir jandela dan ternyata baju kerja dan rok mininya  sudah dilepasnya dari tubuhnya dan sekarang dia hanya mengenakan daster satin yang dipakai untuk dalaman baju kerjanya.

“Lho Bu ngapain disitu kayaknya ada yang dipikirkan ya? “ kataku.

“Ngak kok ton hanya liat pemandangan kota malang, oh ya maaf ya aku buka baju kerja karena panas banget soalnya, kamu udah selesai mandi?”.

“Sudah seger kok bu, kalau ibu mau mandi silahkan aja”, ucapanku.

“Ngak Ton lagi pingin adem dulu disini”.

“Ternyata ibu cantik juga pakai pakaian seperti itu kayak ABG aja”, sedikit mencoba merayu.

“Ah kamu bisa aja Ton”.

Saat itu aku masih memakai handuk saja saat  keluar dari kamar mandi karena baju dan celana kerjaku aku taruh didalam lemari.

Perlahan aku berjalan mendekati Bu Lilis yang terus melihat pemdangan kota malang tiba tiba ku beranikan untuk memeluk tubuhnya dan langsung aku rangkul dari belakang.

“Aton kamu ini kenapa beraninya kamu memeluk Ibu”.

“Maaf bu bukanya aku berani kurang ajar sama ibu karena terus terang aku pingin aja peluk ibu dan sebenarnya aku tau ibu kesepian kan butuh teman curhat”.

“Kamu kok tau kalau aku kesepian”.

“Karena sejak kenal ibu aku selalu cari tau tentang Ibu jadi aku tau semua”.

Kemudian kedua tanganku bergerak merangkul lebih erat dan Ibu Lili diam saja tidak ada reaski, aku memainkan tanganku di lehernya dan ditelinganya, badan kemudian Ibu Lilis sedikit gemetar. Kami terus mengobrol sambal berpelukan menghadap jendela.

“Kanapa ibu ngak cari pengganti lagi untuk mengisi kesepian yang ibu alami saat ini”.

“Aku lagi focus dulu untuk bekerja Ton”.

“Bu kerjaan bisa diselesaikan tapi kesendirian ibu tanpa suami seperti kopi tanpa gula”.

“Tapi”belum sempat dia berkata aku langsung menimpa perkataannya itu.

“Apa ibu ngak butuh kehangatan dari laki-laki kalau sendiri seperti ini, apalagi kebutuhan biologis sudah jarang ibu rasakan pasti rasanya ibu pasti butuh”.

“Ya sebenarnya sih butuh Ton, tapi mau dibagaimanakan lagi karena aku masih pingin lebih focus bekerja dulu”.

Setelah 15 menit berpelukan sambil mengobrol dan penisku yang sudah tegang maksimal karena selama berpeluakan, penisku terasa tergesek-gesek dibagian pantatnya. Aku ga tau kenapa aku beranikan diriku untuk mencium bagian lehernya. Namun Ibu Lilis diam saja dan tidak ada marah sedikitpun. Apa dia sudah mulai terpengaruh dengan obrolanku tentang mengarah ke bau-bau seks.

Kucium lehernya dan telinganya, tubuhnya kini semakin gemetar, ketika aku mencium dan aku memainkan tanganku untuk aku meraba buah dadanya dan ternyata Ibu Lilis tidak memakai Bra. Dan saat aku rasakan dia tidak memakai bra langsung saja aku mainkan kedua putingnya sambil aku remas-remas. Ibu Lilis tetap diam dan tidak marah dan malah seperti dia menikmati remas kedua tangganku dikedua payudarahnya sambil kupeluk samakin erat. Karena penisku yang sudah tegang maksimal dan handuk jatuh dengan spontan kelantai batang penisku langsung aku gesek-gesekan dibagaian pantatnya.

Kupeluk sambil kuremas kedua payudarahnya sambil kumainkan kedua putting susu nya dan penisku terus aku gesek-gesekan dikain satin dasternya dibagian pantatnya membuat Ibu Lilis mulai terangsang dan aku pun merasakan nikmatnya gesekan penisku merasakan licinya kain satin dasternya.

Kemudian aku angkat tuguh Bu Lilis kekasur dan Dia hanya nurut saja, aku terlentang tubuh Bu Lilis  dikasur akupun langsung naik keatas tubuhnya dan kutindih tubuh Bu Lilis yang terlentang dan langsung kumainkan kedua putingnya yang menonjol dari luar kain satin dasternya dengan mulutku.

“Unghhh..anggghh “ desahnya, lalu tangan Bu Lilis langsung meraba penisku lalu akupun tidak tinggal diam tangan kananku langsung meraba-raba belahan vaginanya dengan pelan pelan.

“Angghh Antonnn..unghhh..ahh”,  aku pun langsung membuka celana dalam Bu Lilis dengan sekali Tarik celana dalamnya langsung terlepas.

Kemudian kujilat bagian belahan vaginanya dengan lidahku, tampak tidak ada pemandangan bulu-bulu hitam yang mengelilingi sekitar vaginanya karena sudah dicukur habis.

“Anghhh…Antonnnn….Unghh…ahh….Antonnn”, sambil menjambak rambutku dengan kedua tangan Bu Lilis.

Tak lama sekitar 5 menit terus aku jilat dan kusedot bagian klistorinya vaginanya sudah becek dan membasahi kain sperai putih Kasur hotel aku pun yang sudah ga tahan langsung saja batang penisku aku arahkan kedalam lubang vaginanya dengan pelan-pelan dengan cara aku gesek-gesekan kepala penisku dibibir vaginanya.

“Unghhhh….Antonnnn….pelan-pelan ya….udah lama ngak pernah dimasuki.. sakit banget lho itu ahh..”, desah Ibu Lilis.

Begitu kepala penisku mulai masuk sedikit demi sedikit kedalam vaginanya ibu Lilis sedikit meringis “Tahan Bu sedikit lagi masuk semua kok ini “ ucapku.

“Antonnnn..,ahhh…sakittt....ahhh….Antonnn pelan dong”, desahnya dan Blessss….batang penisku langsung masuk semua didalam vaginanya dan kudiam sejanak disana.

Kemudian mulai aku goyangkan naik turun penisku keluar masuk kelubang vaginanya dan Ibu Lilis mulai merem melek dan terus mendesah membuatku semakin birahi ditambah lagi mukanya yang sangat terlihat sangat cantik. Setelah 10 menit terus berjalan dengan permainan yang sama diatas Kasur hotel vagina Bu Lilis pun mengeluarkan cairan yang sangat banyak dan terasa sekali aku rasakan penisku keluar masuk vaginanya dengan sangat licin dengan suara “cpalak…cplok”, yang terengar antara gesekan penisku dengan vaginanya dan akupun merasakan kenikmatan.

Tak lama kemudia sekitar menit ke 20 tiba-tiba tubuh Bu Lilis mengejang-ngejang sangat kuat sekali dan kedua kakinya langsung menjepit menyilang ketubuhku dan nafsanya terlihat sangat ngos-ngosan saat merasakan pertama kali orgasme.

“Anghhh….anghhhhh…ahhhh….unghhh…Anton aku udah keluar..ahhh nikamat banget Tonnn” desahnya.

Kudiam sejenek gerakan keluar masuk penisku didalam vaginanya, agar rasa nikmat yang baru saja dirasakan Ibu Lilis terasa sangat puas.

Karena aku yang belum keluar aku pun langsung membalikan tubuhku dan kini posisi Ibu Lilis sudah berada di atasku, tetapi Ibu Lilis  tidak mau memasukan penisku kelubangya, dia ingin memainkan penisku dengan kocokan kain satin dasternya yang masih dipakainya dan kocokan penisku mulai dimainkan sambil tangannya memegang batang penisku.

Terasa nikmat sekali saat batang penisku terus dikocok dengan kain satin dasternya sambil dikocok-kocok yang membuatku mendesah kenikmatan.

“Unghhh…Bu…..enak banget….. ga tahan Bu…” kataku yang kenikmatan.

Kemudian  penisku dikasih air liur olehnya lalu dengan perlahan Bu Lilsi mengarahkan penisku kelubang vaginanya dan mencoba memasukannya. Dengan perlahan Bu Lilis memasukkan penisku dan akhirnya Blesss….. masuk juga.

“Auwww Tonnnn… sakittt.. tapi enak bangett..Tonnn..ahh…..uhhhh”,  desah Bu Lilis.

Akupun Cuma diam aja karena poisisi ku berada dibawahnya, Bu Lilis kemudian menaik turunkan tubuhnya sambil memperlihatkan mukanya yang terlihat menikmati penisku yang ditusuk naik turun sambil  mengigit bibir nya. Bu Lilis semakin mempercepat goyangannya dan desahnya semakin keras dan cepat.

Tak terasa cairan spermaku sudah berada di ujung penisku tapi  aku mencoba untuk menahannya agar tidak muncrat. Namun karena goyangannya Bu Lilis semakin cepat.

“Bu Lilissss…..unggh…aku sudah ga tahan bangett…Buuuu….. “ desahnya.

Crottt…crottt…crotttt dan akupun langsung mengeluarkan cairan spermaku didalam vaginanya dan Bu Lilis pun tarus tak berhenti dia terus menggoyang tubuhnya dan dia pun juga Kembali orgasme yang kedua kalinya tubuhnya Kembali mengejang-ngejang diatas tubuhku.

“Anghhh….ahhhhh….uhhhhh enak banget…Tonnnnn… ahh…Aton aku keluar lagi baru kali ini aku merasakan dua kali orgasme”.

“Lah emang dulu berapa kali sebelum cerai Bu”.

“Paling sekali terus tidur”.

“Sekarang ibu puas kan bisa dua kali nanti Anton bikin tiga kali”, sambil berpeluakn diatas Kasur dan bercuiman lalu Bu Lilis berbisik kepadaku.

“Kenapa kamu keluarin didalam Ton, kalau Ibu hamil gimana“.

“Tenang aja Bu kalau ibu hamil Anton siap menjadi bapak dari anak-anal ibu” ucapku kepada bu Lilis dan meberikan Ibu Lilis ketenangan setelah 15 menit kami berpelukan dan penisku yang sudah mulai lemas aku langsung mencabutnya dan kami pun mandi bersama.

Setelah kejadian itu aku makin dekat dengannya Bu Lilis dan selalu pulang bersama, hampir setiap hari Ibu Lilis selalu mampir kerumah kontraku sebelum Bu Lilis pulang kerumahnya karena dia selalu  ketagihan dengan penisku yang selalu cepat mendapatkan orgasme. Dan kami pun selalu saling memberi kenikmatan hingga saat ini.

Sekian.

Sabtu, 03 Desember 2022

CERITA SEKS DENGAN MAMA TIRIKU

 

Nafsu Birahi Dengan Ibu Tiriku

Desember 04, 2022  By. Penikmat satin


Semenjak ayahku bercerai dengan Ibuku aku tinggal Bersama ayahku dan setelah bercerai ayahku memutuskan untuk menikah lagi dan sekarang aku tinggal Bersama ayah dan mama tiriku yang bernama Mama Nana. Perbedaan usia antara Mama tiruku dengan Ayahku terpaut jauh dengan ayahku.

Sejak mempunyai Mama tiriku aku sangat terpeson dengan Mama Nana. dilihat dari wajah sangat cantik dan sangat seksi. Semenjak kami tinggal bertiga, ayahku selalu bertugas keluar kota dan kami sering ditinggal berdua.

Suatu hari saat ayahku mau tugas untuk beberapa minggu dikalimantan untuk urusan proyek pembangunan Gedung, paginya aku mengantarkan ayah kebandara Bersama Mama Nana. Pagi itu tampak Mama Nana sudah berdandan cantik dan terlihat sangat anggun. Sebelum berangat ayahku menitip pesan.

“Bram, hari ini ayah pergi selama seminggu. kamu jangan Mama dan jangan pulang malam ya”. Kata ayahku.

“Siap yah”, kataku.

“Terus, kalau Mama butuh apa-apa tolong kamu bantu ya”.

“siap komandan”.

Selesai mengantar ayah kebandara, aku segera mengantarkan Mama Nana Kembali kerumah dan aku lanjut berangkat kuliah. sore hari sepulang dari kampus aku segera kembali kerumah. aku ingat pesan ayahku yang diberikan tanggung jawab untuk menjagai Mama Nana. Karena dirumah hanya Mama Nana yang tinggal sendiri dirumah dan tidak ada siapa-siapa lagi.  Sepulang kuliah Mama nana lagi menyiapkan makan untukku.

“Bram ..” panggil Mama nana dari dapur.

“Siap Mah,  kenapa ma? Ada yang perlu dibantu”.

“Tolong dong belikan bumbu di warung”, kata Mama Nana.

“Siap ma”, akupun  bergegas membeli pesanan Mama nana.

Setelah makan bareng dengan Mama Nana selesai, Rumah kembali sepi. Mama Nana masuk kedalam kamarnya sedangkan aku sibuk didepan komputerku. perasaan bosan mulai menyerang kulihat masih jam 8 malam dan  aku segera keluar dari kamar menuju ruang tengah atau ruang keluarga. Disana aku menyalakan televisi dan menonton acara TV ternyata acara kurang bagus dan saat kulihat suasan sangat sepi pelan-pelan aku mengambil flasdisk ku yang isinya film-film bokep.

Aku tancapkan flasdisk ku kelubang yang ada di TV dan saat film-film koleksi mulai menyala di TV. Aku berbaring di sofa. merebahkan tubuhku sambil menonton film bokep. Tak terasa 30 menit aku asyik menonton film bokep dan aku baru sadar kalau pintu kamar Mama Nana terbuka sedikit. Dalam hatiku apa tadi Mama Nana keluar untuk pergi ke toilet dan melihatku menonton film bokep dan membiarkan aku terus menonton.

Aku mencoba bangun dari sofa untuk melihatnya dari celah pintu yang terbuka. Kulihat sangat jelas sekali ranjang berukuran sangat besar dengan sprai bahan satin berwarna merah muda. pasti sungguh nyaman sekali untuk bermain seks diranjang itu. Astaga baru kali ini kulihat pemandangan yang sangat menakjubkan yang ada dihadapanku. Mama tiriku sedang tidur posisi telengkup berbalut daster satin berwarna sama seperti warna kain sprai diranjang. lekukan pantatnya sungguh indah. Tampak daster agak terbuka di bagian paha naik keatas. Kulihat Mama Nana ternyata tidak ada penampakan memakai CD dan Bra ditubuhnya hanya daster satin yang sangat licin itu yang menepel ditubuhnya.

Seketika batang penisku tegang dan otakku sudah sangat terangsang oleh film bokep yang baru saja aku tonton. Tampak pemandangan pantat dan paha Mama tiriku. tak kupalingkan pandanganku dari tubuh mama tirku ini sedikitpun. Saat mama Nana merubah posisi tidurnya, ia Kembali terlentang. Wow tampak jelas kedua putting susunya terlihat menonjol keluar menjeplak dikain satin dasternya. Belahan kedua payudaranya terlihat bikin penisku makin tegang dan kedua pahanya makin lebar terbuka.

Aku makin gelisah dengan apa yang aku rasakan. isi kepalaku sudah sangat kotor dan hasratku birahiku semakin memuncak. ingin kugagahi mama tiriku ini. Batang penisku makin meninggi dan membesar terus bergerak. Apalagi  suasana dalam kamar Mama Nana cukup terang dengan lampu tidur yang ada dikiri dan kanan sisi ranjang. sehingga jelas terlihat lekukan indah payudara berbalut daster satin yang terlihat mengkilap dan licin. Tonjolan putingnya menyeruak, terlihat amat jelas bikin aku makin gelisah. terus kupandangi tubuhnya yang sedang tertidur.

Perlahan aku merebahkan tubuhku disamping mama tiriku. Tampak dia masih tertidur. kini aku sudah berada tepat disamping mama tiriku. Apakah dia pulas tertidur atau pura-pura pulas agar aku bisa memeluk tubuhnya, Ah peduli setan dengan pikiranku ini tapi nampaknya dia sangat pulas. wajahnya tepat didepan wajahku. Tiba-tiba tubuhnya berubah posisi kali ini ia membelakangiku. pantatnya tepat berada didepan penisku. tanganku memeluk tubuhnya. kudekatkan tubuhku, semakin dekat. Aku keluarkan batang penisku yang sudah sangat tegang itu untuk menyentuh babian belahan pantat yang terhalang dasternya.

Perlahan aku selipkan batang penisku dibelahan pantatnya sambil aku gesek-gesekan diluar kain satin dasternya. Nikmat sekali rasanya saat penisku tergesek-gesek dengan kain satin dasternya yang mulai ikut masuk menyelip dibagian belahan pantatnya.

“Oh….”, benar-benar nikmat sekali sensasi merasakan gesekan kain satin yang sangat licin.

Tiba-tiba mama nana terbangun.

“Bram kamu ngapai”,  belum sempat mami meneruskan kata-katanya.

Bibirku langsung menyambar di bibirnya dan kulumat dengan buas. Tapi justru Mama tiriku bukanya brontak atau menolak melainkan mami membalas lumatan bibirku dan segera kutindih tubuhnya. Kedua tangannya kurentangkan dan kupegang kedua kakinya langsung mejepit menyilang ke tubuhku.

“Maaf Ma Bram sudah ngak tahan melihat Mama seperti ini saat aku lihat dari luar kamar”.

“Makanya kalau nonton film bokep jangan sendiri”.

“Jadi Mama tau dong kalua tadi aku nonton”

“La iya, makanya aku biarkan saja”.

“Tapi Ma aku pingin seperti sama Mama main seperti difilm”.

“Sama pacar kamu kan bisa, kok sama aku apa kamu ngak salah” tanya mama tiriku.

“Ngak Mah, dari pertama aku kenal Mama dengan ayahuku sebenarnya aku sudah tertarik melihat mama tapi aku simpan aja”

“Aku ngerti kok Bram sekarang peluk tubuhku”, kemudian aku memeluh tubuhnya dan menindih tubuhnya yang terlentang diatas ranjang.

Batang penisku yang sudah menepel dibagian belahan vaginanya yang masih terhalang kain satin daster mulai aku gesek-gesakan sambil melumat dan mencium bibirnya.

“Enak Bram kamu gesekan disitu”, mungkin mama Nana merasa ada gerakan penisku yang mengesek-gesek dibelahan vaginanya itu.

“Enak banget mah, terasa licin sekali daster mama pingin rasanya ngak mau lepas”, kemudian Mama Nana memlukku erat dan sangat erat hingga penisku menyentuh vaginanya.

Batang penisku semakin aku Gesek-gesekan semaki menekan kebagian belahan vaginanya dan ku rasakan sensansi licinya kain satin yang terus mengesek-gesek kepala penisku.

“Ma, anghhhh…aku sayang sama mama…”, bisikku ditelinga mama Nana.

“Bram aku juga sayang sama kamu, tapi apa harus seperti ini?” tanya Mama Nana suaranya mulai mendesah kecil karena gesekan penisku menyentuh bibir vaginanya.

“Ya Ma, aku tau ini perbuatan yang nggak seharusnya kita lakukan, tapi kita kan nggak ada hubungan darah dan kenapa nggak dicoba dulu apalagi ayah sering meninggalkan mama sendiri dirumah?” lanjutku untuk meyakinkan mama tiriku ini.

“Anghhh….aku sayang sama mama Nana…” kembali kubisikan ke telinga sambil kujilati bagian telinganya.

Batang penisku terus tanpa henti aku gesek-gesekan dibagian belahan vaginanya walau masih terhalang kain satin dasternya, kedua tangannya masih merangkul lenganku. Wajah kami saling berpandan. bibirku terus saling berciuman dan saling berlumatan antara bibir dan lidah. Mama Nana  membalas dengan penuh penghayatan. Kedua matanya terpejam,  seolah-olah menikmati gesekan penisku yang terus mengesek-gesek bibir vaginanya yang mulai basah dan juga menikmati permainan bibir dan lidahku.

Gerkan lidahku bermain lincah dan bergerak semakin ganas berada didalam mulut mama Nana. ia pun membalas dengan goyangan lidahnya, nakal dam liar menggoda. Tangan Mama nana mulai meraba-raba batang pensiku yang terus aku gesekan dibagian belahan vaginanya. aku pun tak mau kalah. Kedua tanganku menggerayangi payudaranya.

Ayahku memang sungguh beruntung mendapatkan wanita seperti Mama Nana. Sedikit kuremas-remas payudaranya yang bulat  kemudian perlahan mengeras dan kedua putingnya kupilin-pilin. jariku menari indah menggerayangi putingnya yang masih terhalang daster satin. Mama Nana terlihat sangat terangsang dan kami masih terus berciuman. akibat permainan jariku pada putingnya, permainan bibir mama Nana menjadi sedikit agresif. Lidahnya kini bermain didalam mulutku. aku pun makin terangsang.

Aku masih posisi berada diatas dan aku segera melepas kaus oblongku dan celana boxerku dan kini aku sudah bugil total sedangan Mama Nana masih memakai daster. Batang penisku tanpa henti terus aku gesek-gesekan dibagian belahan vaginanya. Kulihat Mama Nana akan segera bangun dan Kembali menidih tubuhnya lagi. Mama Nana mulai menjilati bagian leherku. aku sangat terangsang. bulu romaku berdiri tegak. ia terus memainkan lidahnya dan lidahnya turun ke bagian puting kecilku. menjilatinya dengan penuh perasaan. aku bergidik menahan geli. Sesekali mama Nana menyedot putingku. menggigitnya. aku mendesah saat mama nana memainkan lidahnya. puncaknya sampai kepada penisku. Rasanya semakin lama semakin nikmat penisku terus mengesek-gesekan kain satin dasternya yang mulai basah oleh cairan bening dari penisku dan cairan kenikmatan dari lubang vaginanya dan sensasi nikmatnya luar biasa. mataku hingga terpejam merasakan nikmat.

Batang penisku semakin dijepit dengan kedua kakinya yang menyilang ditubuhku dan aku rasakan Cairan spermaku akan segera keluar.

“Maaaaahhhh....aku..aku mau keluar”.

“Terus Bram keluarin aja dan basahi aja dasterku sayang”, tak lama kemudian.

Crottt….crottt….crottt, cairan spermaku keluar sangat banyak membasahi kain satin dasternya dan tubuhku mengejang-gejang kenikmatan saat cairan spermaku keluar.

Tubuhku langsung aku rebahkan ke tubuh Mama Nana sambil mengantur nafas yang sedikit ngos-ngosan. Setelah tenagaku pulih lagi aku segera turun dari tubuhnya dan langsung membuka kedua pahanya lebar-lebar untuk segera menjilat bagian vaginanya. Kemudian kujilati vaginanya dengan sangat rakusnya. lidahku menari lincah memainkan klitorisnya. Mama nana mendesah dan kedua matanya terpejam. Kedua tangannya meremas sprei satin dengan kuat.

“Anghhaaaaaahhh..aaaaahhh….brammmm sedot terus dan gigit….anghhh”.

Kepalaku dibenamkan dengan kedua tangannya dan mendorong kuat kepalaku. agar permainan lidahku makin aktif, aku terus menggerayangi vaginanya dengan lidahku. Becek dan sangat becek. sesekali tubuhnya menggelinjang. Menikmati sedot-sedot vaginanya yang kusedot dengan sangat rakusnya. Suaranya makin mendesah kenikmatan dan vaginanya basah. klitorisnya memerah dan tubuhnya bergetar hebat.

Tampak cairan hangat keluar dari vaginanya. Pertanda Mama Nana klimaks.

“Ayo masukan Bram penismu sekarang”, Mama Nana membuka lebar pahanya dan  ia terlentang dengan paha terbuka.

Vaginanya yang sudah basah dan becek tanpa ada ada bulu-bulu tipisnya yang sudah dicukur habis Pahanya bersih tak bernoda. betisnya membentuk lekukan sempurna. pinggangnya seperti gitar, membuat lelaki manapun kalap. penisku tegang tingkat tinggi. tidak terlalu panjang, namun elegant dengan urat mengelilingi batangnya

Penisku telah siap memasuki vaginanya. tangan mama nana menuntun penisku memasuki vaginanya. dengan perlahan dan seksama, penisku langsung masuk terbenam didalam vaginanya. Terasa hangat saat menjepit batang penisku. Kemudian aku mulai aksiku. menggerakkan pinggulku maju mundur. penisku masuk dan keluar. seiring desahan Mama Nana yang makin sering. aku pun menikmatinya.

Aku terus menggenjot penisku sambil sesekali meremas payudarahnya sambil kupilin-pilin putingnya. Makin lam makin bernafsu mama nana. ia bahkan memelukku erat. aku masih dengan kesibukanku memanjakan penisku didalam vaginanya miliknya.

Aku makin buas dan aku makin liar dan nakal,  kali ini dengan tempo yang cukup cepat, penisku melesak masuk kedalam vaginanyanya dan pinggulku makin gerak kencang dan desahan mama tiriku makin kuat mendesah kenikmatan.

“Anghhaaaaaaahhh..Brammmm..angghhhh”.

“Uuuuuhh..terus Brammmm..te..teruuuss”.

“Aaaaanggghhh..”, Aku mencabut penisku dari dalam vaginanya.

Kemudian kami berganti posisi. Saat Mama Nana bangun dan langsung melumat penisku dengan mulutnya. ini sungguh nikmat dan kemudian Mama nana memasang posisi seperti anjing. (doggy style). lubang anusnya terlihat jelas Bersih tanpa bulu. Pantanya padat dan cukup besar. Batang penisku sudah siap kembali bermain didalam vaginanya. tanpa banyak bicara lagi kutusuk vaginanya dengan penisku dan mama tiriku kembali mendesah.

Segera kumainkan irama maju mundur penisku dari belakang. Kedua payudaranya bergoyang-goyang dengan puting seperti biji klereng. tempo genjotan kupercepat,  tubuhnya bergetar hebat. dan aku pun merasakan nikmat sekali. desahan demi desahan kembali terlontar dari mulut mama tiriku.

“Brammm....akuuuu….mauuu keluarrrrr”, desahan Panjang Mama tiriku.

“anghhhaaaaahhhh…aaaahhhh”.

Satu desahan kuat menandakan mama tiriku klimaks untuk yang kedua kalinya. tubuhnya bergetar makin hebat dan  lebih kuat dari sebelumnya. payudaranya kembali mengeras. penisku masih bergoyang memainkan irama keluar masuk dari belakang.

Urat-urat yang mengelilingi batangnya penisku mengeras. Mama Nana masih mendesah, klimaks yang kedua kali membuat ia menikmati permainanku. masih dengan gaya doggy style, kupeluk tubuhnya dengan erat. sambil meremas payudaranya. peluh membasahi dahi mama. begitu pula dahiku. aku masih terus menggenjot pinggulku. penisku masih bermain-main didalam vaginaya. penisku masih aktif beraksi dan sebentar lagi, aku pun hendak merasakan klimaks juga.

“Maaaa, Brammmm..mau ke..ke....keluar”,

“Anghhhaaaaahhh..keluarin aja didalem sayang biar lebih nikmat”.

Selang beberapa detik, cairan spermaku keluar, Crottt…crottt..crottt, mucrat didalam vaginanya dan membanjiri bagian dalam rahimnya. terus kupompa air maniku dengan gerakan maju mundur dan sedikti aku tekan masuk.

Nikmat yang teramat nikmat rasanya cairan spermaku untuk yang kedua kalinya keluar. Dengkul kakiku terasa lemas. tubuhku sangat letih. kucabut penisku dan kurebahkan tubuhku disamping mama tiriku. penisku masih tegang, namun kemudian lemas dengan sendirinya. Mama tiriku tersenyum dan mencium bibirku denga mesra kemudian meninggalkanku diatas ranjang yang keletihan. ia beranjak ke kamar mandi.

Malam itu kami tidur saling berpelukan diatas ranjang yang penuh dengan noda-noda keringat dan sperma menjadi satu diatas ranjang. Setelah kejadian itu selama ayahku seminggu diluar kota. Aku dan Mama Nana terus melakukan permainan seks ini diranjang kamar ayahku dan Mama tiriku demi mencari kepuasan dengan bebagai gaya dan model bercinta, tak segan-segan kadang saat ayahku dirumah kami melakukan secara diam-diam saat ayahku tertidur.

SEKIAN