Minggu, 04 Desember 2022

CERITA SEKS DENGAN BU LILIS

 

Cerita Sex Kepuasan Bercinta Dengan Ibu Lilis


Namaku Anton dan aku bekerja disebuah bank swasta disurabaya, sejak aku dipindah tugaskan ke sebuah kantor cabang yang ada diMalang, dan sementara tugas dimalang aku memutuskan untuk mengontrak sebuah rumah dikomplek perumahan yang tidak jauh dari kantorku. Baru tiga bulan aku bekerja di malang akhirnya aku dekat dengan atasanku yang bernama Ibu Lilis. Dia adalah manajerku.

Ibu Lilis oranganya gampang sekali bergaul sama siapa pun dan tidak sombong, sejak menjadi manajerku dikantor aku semakin dekat. Ketika aku beranikan mengikuti instragramnya dan menelusuri lebih dalam lagi tentang dirinya, ternyata Ibu Lilis  seorang janda beranak satu dan tinggal Bersama anak putrinya dan pembantu.

Suatu hari saat kerja sampai larut malam Ibu Lilis tiba-tiba mengirim what app ke hpku.

“Anton kamu pulang pakai apa” kata Ibu Lilis.

“Pakai motor Bu”.

“Kamu pulang sama Ibu saja sekarang aku udah di mobil kamu kesini langsung aja”.

Akupun langsung membereskan pekerjaanku yang ada dimeja kantor dan langsung bergerak kemobil Ibu Lilis. Dan setelah sampai dimobil, Ibu Lilis menyuruh aku membawa mobilnya.

“Anton kita cari makan dulu yuk?”, kata Bu lilis.

“Tapi kita belum mandi Bu”, kataku.

“Ngak papa Anton soalnya  aku sudah laper nih”.

Akupun langsung membawa mobilnya dan menuju kesebuah rumah makan dikota malang. Namun saat diperjalanan aku berbicara kepada Bu Lilis.

“Maaf Bu, Anton belum mandi dan badan masih bau gini”.

“Lah emang kenapa, aku saja belum mandi”

“Malu saja sih karena belum mandi sudah membawa wanita secantik ibu”.

“Ah kamu ini pakai merayu segala, udah ga papa kamu masih wangi kok”.

Namun ketika kami sedang berada diperjalanan menuju tempat makan Ibu Lilis menaikkan kakiknya yang satu sehingga duduk terlihat jelas sekali pahanya yang mulus dan putih karena dia menggunakan rok mini, sehingga membuat aku birahi dan penisku mulai naik. Selama diperjalanan aku mencuri curi pandangan sambil ngobrol dengannya tapi disini birahi ku tambah naik ga karuan.

Sesampainya ditempat rumah makan yang dimaksud, kami pun makan berdua seperti layaknya orang berpacaran, aku bangga sekali  bisa dekat dengan atasanku ini yang masih terlihat cantik. Setelah kami selesai makan kami memutuskan untuk segera pulang. Namun ditengah perjalanan Bu Lilis tidak mengajak untuk segera pulang justru dia malah mengajakku ke sebuah hotel.

“Anton mampir kehotel dulu ya bentar “ katanya, sampai aku tidak tau apa maksudnya. Aku segera mengikuti apa yang diperintahanya.

“Oh ya Bu mau ngapain kok mampir ke hotel ya?”, aku malah jadi bingung.

“Tadi aku sudah pesan kamar hotel Rencana buat tamu yang besok akan datang, jadi aku lihat kamar yang aku pesan”, dalam hatiku aku kira ingin sekamar denganku untuk saling memuaskan dihotel.

Ketika kami sudah sampai dihotel kami pun langsung ke resepsionis untuk menanyakan kamar pesanan yang sudah dipesan sekalian mau melihat kamar yang ada di hotel itu. Setelah kami diberikan kunci kamar hotel yang telah dipesan Bu Lilis kami segera menuju kamar dan sesampainya dikamar  kami masuk berdua melihat kamar yang dipesan bu Lilis. Begitu pintu kamar hotel tertutup pikiranku agak sedikit terangsang melihat tadi saat dimobil paha mulusnya itu.

“Anton kita santai dulu saja disini pulangnya nanti saja ya, kalau mau tidur, tidur dulu aja ga papa kok. Nanti aku bangunin”, kata Bu Lilis.

“Ngak bu mendingan aku mau mandi saja biar wangi”, kataku.

“Yau dah mandi sana dulu biar bersih dan wangi”.

Ketika aku mandi aku malah membayangkan paha Bu Lilis yang begitu putih dan mulus, apalagi aku tau dia janda beranak satu pasti butuh kehangatan laki-laki sepertiku. Batang penisku pun makin tegang karena memikirkan hal itu. Setelah aku selesai mandi selama 15 menit saat aku keluar dari kamar mandi aku melihat Ibu Lilis sudah berdiri dipinggir jandela dan ternyata baju kerja dan rok mininya  sudah dilepasnya dari tubuhnya dan sekarang dia hanya mengenakan daster satin yang dipakai untuk dalaman baju kerjanya.

“Lho Bu ngapain disitu kayaknya ada yang dipikirkan ya? “ kataku.

“Ngak kok ton hanya liat pemandangan kota malang, oh ya maaf ya aku buka baju kerja karena panas banget soalnya, kamu udah selesai mandi?”.

“Sudah seger kok bu, kalau ibu mau mandi silahkan aja”, ucapanku.

“Ngak Ton lagi pingin adem dulu disini”.

“Ternyata ibu cantik juga pakai pakaian seperti itu kayak ABG aja”, sedikit mencoba merayu.

“Ah kamu bisa aja Ton”.

Saat itu aku masih memakai handuk saja saat  keluar dari kamar mandi karena baju dan celana kerjaku aku taruh didalam lemari.

Perlahan aku berjalan mendekati Bu Lilis yang terus melihat pemdangan kota malang tiba tiba ku beranikan untuk memeluk tubuhnya dan langsung aku rangkul dari belakang.

“Aton kamu ini kenapa beraninya kamu memeluk Ibu”.

“Maaf bu bukanya aku berani kurang ajar sama ibu karena terus terang aku pingin aja peluk ibu dan sebenarnya aku tau ibu kesepian kan butuh teman curhat”.

“Kamu kok tau kalau aku kesepian”.

“Karena sejak kenal ibu aku selalu cari tau tentang Ibu jadi aku tau semua”.

Kemudian kedua tanganku bergerak merangkul lebih erat dan Ibu Lili diam saja tidak ada reaski, aku memainkan tanganku di lehernya dan ditelinganya, badan kemudian Ibu Lilis sedikit gemetar. Kami terus mengobrol sambal berpelukan menghadap jendela.

“Kanapa ibu ngak cari pengganti lagi untuk mengisi kesepian yang ibu alami saat ini”.

“Aku lagi focus dulu untuk bekerja Ton”.

“Bu kerjaan bisa diselesaikan tapi kesendirian ibu tanpa suami seperti kopi tanpa gula”.

“Tapi”belum sempat dia berkata aku langsung menimpa perkataannya itu.

“Apa ibu ngak butuh kehangatan dari laki-laki kalau sendiri seperti ini, apalagi kebutuhan biologis sudah jarang ibu rasakan pasti rasanya ibu pasti butuh”.

“Ya sebenarnya sih butuh Ton, tapi mau dibagaimanakan lagi karena aku masih pingin lebih focus bekerja dulu”.

Setelah 15 menit berpelukan sambil mengobrol dan penisku yang sudah tegang maksimal karena selama berpeluakan, penisku terasa tergesek-gesek dibagian pantatnya. Aku ga tau kenapa aku beranikan diriku untuk mencium bagian lehernya. Namun Ibu Lilis diam saja dan tidak ada marah sedikitpun. Apa dia sudah mulai terpengaruh dengan obrolanku tentang mengarah ke bau-bau seks.

Kucium lehernya dan telinganya, tubuhnya kini semakin gemetar, ketika aku mencium dan aku memainkan tanganku untuk aku meraba buah dadanya dan ternyata Ibu Lilis tidak memakai Bra. Dan saat aku rasakan dia tidak memakai bra langsung saja aku mainkan kedua putingnya sambil aku remas-remas. Ibu Lilis tetap diam dan tidak marah dan malah seperti dia menikmati remas kedua tangganku dikedua payudarahnya sambil kupeluk samakin erat. Karena penisku yang sudah tegang maksimal dan handuk jatuh dengan spontan kelantai batang penisku langsung aku gesek-gesekan dibagaian pantatnya.

Kupeluk sambil kuremas kedua payudarahnya sambil kumainkan kedua putting susu nya dan penisku terus aku gesek-gesekan dikain satin dasternya dibagian pantatnya membuat Ibu Lilis mulai terangsang dan aku pun merasakan nikmatnya gesekan penisku merasakan licinya kain satin dasternya.

Kemudian aku angkat tuguh Bu Lilis kekasur dan Dia hanya nurut saja, aku terlentang tubuh Bu Lilis  dikasur akupun langsung naik keatas tubuhnya dan kutindih tubuh Bu Lilis yang terlentang dan langsung kumainkan kedua putingnya yang menonjol dari luar kain satin dasternya dengan mulutku.

“Unghhh..anggghh “ desahnya, lalu tangan Bu Lilis langsung meraba penisku lalu akupun tidak tinggal diam tangan kananku langsung meraba-raba belahan vaginanya dengan pelan pelan.

“Angghh Antonnn..unghhh..ahh”,  aku pun langsung membuka celana dalam Bu Lilis dengan sekali Tarik celana dalamnya langsung terlepas.

Kemudian kujilat bagian belahan vaginanya dengan lidahku, tampak tidak ada pemandangan bulu-bulu hitam yang mengelilingi sekitar vaginanya karena sudah dicukur habis.

“Anghhh…Antonnnn….Unghh…ahh….Antonnn”, sambil menjambak rambutku dengan kedua tangan Bu Lilis.

Tak lama sekitar 5 menit terus aku jilat dan kusedot bagian klistorinya vaginanya sudah becek dan membasahi kain sperai putih Kasur hotel aku pun yang sudah ga tahan langsung saja batang penisku aku arahkan kedalam lubang vaginanya dengan pelan-pelan dengan cara aku gesek-gesekan kepala penisku dibibir vaginanya.

“Unghhhh….Antonnnn….pelan-pelan ya….udah lama ngak pernah dimasuki.. sakit banget lho itu ahh..”, desah Ibu Lilis.

Begitu kepala penisku mulai masuk sedikit demi sedikit kedalam vaginanya ibu Lilis sedikit meringis “Tahan Bu sedikit lagi masuk semua kok ini “ ucapku.

“Antonnnn..,ahhh…sakittt....ahhh….Antonnn pelan dong”, desahnya dan Blessss….batang penisku langsung masuk semua didalam vaginanya dan kudiam sejanak disana.

Kemudian mulai aku goyangkan naik turun penisku keluar masuk kelubang vaginanya dan Ibu Lilis mulai merem melek dan terus mendesah membuatku semakin birahi ditambah lagi mukanya yang sangat terlihat sangat cantik. Setelah 10 menit terus berjalan dengan permainan yang sama diatas Kasur hotel vagina Bu Lilis pun mengeluarkan cairan yang sangat banyak dan terasa sekali aku rasakan penisku keluar masuk vaginanya dengan sangat licin dengan suara “cpalak…cplok”, yang terengar antara gesekan penisku dengan vaginanya dan akupun merasakan kenikmatan.

Tak lama kemudia sekitar menit ke 20 tiba-tiba tubuh Bu Lilis mengejang-ngejang sangat kuat sekali dan kedua kakinya langsung menjepit menyilang ketubuhku dan nafsanya terlihat sangat ngos-ngosan saat merasakan pertama kali orgasme.

“Anghhh….anghhhhh…ahhhh….unghhh…Anton aku udah keluar..ahhh nikamat banget Tonnn” desahnya.

Kudiam sejenek gerakan keluar masuk penisku didalam vaginanya, agar rasa nikmat yang baru saja dirasakan Ibu Lilis terasa sangat puas.

Karena aku yang belum keluar aku pun langsung membalikan tubuhku dan kini posisi Ibu Lilis sudah berada di atasku, tetapi Ibu Lilis  tidak mau memasukan penisku kelubangya, dia ingin memainkan penisku dengan kocokan kain satin dasternya yang masih dipakainya dan kocokan penisku mulai dimainkan sambil tangannya memegang batang penisku.

Terasa nikmat sekali saat batang penisku terus dikocok dengan kain satin dasternya sambil dikocok-kocok yang membuatku mendesah kenikmatan.

“Unghhh…Bu…..enak banget….. ga tahan Bu…” kataku yang kenikmatan.

Kemudian  penisku dikasih air liur olehnya lalu dengan perlahan Bu Lilsi mengarahkan penisku kelubang vaginanya dan mencoba memasukannya. Dengan perlahan Bu Lilis memasukkan penisku dan akhirnya Blesss….. masuk juga.

“Auwww Tonnnn… sakittt.. tapi enak bangett..Tonnn..ahh…..uhhhh”,  desah Bu Lilis.

Akupun Cuma diam aja karena poisisi ku berada dibawahnya, Bu Lilis kemudian menaik turunkan tubuhnya sambil memperlihatkan mukanya yang terlihat menikmati penisku yang ditusuk naik turun sambil  mengigit bibir nya. Bu Lilis semakin mempercepat goyangannya dan desahnya semakin keras dan cepat.

Tak terasa cairan spermaku sudah berada di ujung penisku tapi  aku mencoba untuk menahannya agar tidak muncrat. Namun karena goyangannya Bu Lilis semakin cepat.

“Bu Lilissss…..unggh…aku sudah ga tahan bangett…Buuuu….. “ desahnya.

Crottt…crottt…crotttt dan akupun langsung mengeluarkan cairan spermaku didalam vaginanya dan Bu Lilis pun tarus tak berhenti dia terus menggoyang tubuhnya dan dia pun juga Kembali orgasme yang kedua kalinya tubuhnya Kembali mengejang-ngejang diatas tubuhku.

“Anghhh….ahhhhh….uhhhhh enak banget…Tonnnnn… ahh…Aton aku keluar lagi baru kali ini aku merasakan dua kali orgasme”.

“Lah emang dulu berapa kali sebelum cerai Bu”.

“Paling sekali terus tidur”.

“Sekarang ibu puas kan bisa dua kali nanti Anton bikin tiga kali”, sambil berpeluakn diatas Kasur dan bercuiman lalu Bu Lilis berbisik kepadaku.

“Kenapa kamu keluarin didalam Ton, kalau Ibu hamil gimana“.

“Tenang aja Bu kalau ibu hamil Anton siap menjadi bapak dari anak-anal ibu” ucapku kepada bu Lilis dan meberikan Ibu Lilis ketenangan setelah 15 menit kami berpelukan dan penisku yang sudah mulai lemas aku langsung mencabutnya dan kami pun mandi bersama.

Setelah kejadian itu aku makin dekat dengannya Bu Lilis dan selalu pulang bersama, hampir setiap hari Ibu Lilis selalu mampir kerumah kontraku sebelum Bu Lilis pulang kerumahnya karena dia selalu  ketagihan dengan penisku yang selalu cepat mendapatkan orgasme. Dan kami pun selalu saling memberi kenikmatan hingga saat ini.

Sekian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar