Selasa, 30 Januari 2018

CERITA SEKS SEORANG JANDA


Tante Dewi Pendamping Setiaku

Kenagan bersama Tante Dewi dua tahun silam, semenjak aku  menginjakkan kaki di Jogyakarta saat  lulus SMA. Sebagai seorang pemuda yang baru Lulus dari sekolah dan ingin melanjutkan dibangku kuliah dan sekalian mau mengadu nasib diJogya. DiJogya aku tinggal hanya sendiri saja tanpa ada keluarga disana. Tak kerasa aku sudah 3 bulan  tinggal dirumah kost dekat kampus, kebetulan pemilik kost sangat baik kepadaku dan selama aku tinggal ditempat kostnya aku diperlakukan sangat baik oleh pemiliknya yang sering aku panggil  Tante Dewi.

Tante Dewi setiap pagi selalu datang sebentar ketempat kost untuk  memeriksa tempat kostnya yang berisi 8 kamar. Tante Dewi tidak tinggal disana melainkan tinggal tidak jauh dari tempat kostnya, selain memiliki usaha kost dia memiliki sebuah Toko. Satu bulan pertama tinggal dikost miliknya aku sudah ditawarkan kerja untuk menjaga Tokonya dan tawaran itu aku terima dengan senang hati.
Sejak aku bekerja dengan Tante Dewi , ternyata Tante Dewi belum memiliki anak, sehari-hari kusibukan Tante Dewi hanya mengurus Kost dan Toko saja dan sejak kehadiranku untuk membantu usaha Tokonya itu Tante Dewi semakin akrab denganku apalagi suami Tante Dewi  jarang ada dirumah karena kesibukanya sebagai seorang marketing. selama aku tinggal dan ikut kerja di Toko Tante Dewi hubungan mereka  terlihat tidak pernah selalu rukun bila bertemu dirumah maupun ditoko, mereka kuperhatikan selalu bertengkar hanya sekedar cecok mulut saja apalagi suaminya  sangat jarang berada di rumah tekadang dalam seminggu hanya sekali suami Tante Dewi berada di rumah, saat itu tidak ada dalam pikiranku kalau suaminya memiliki dua isteri karena yang kutahu hanya Tante Dewi satu-satunya istrinya.

Menginjak bulan kedua setelah aku ikut bekerja dengan Tante Dewi aku mulai merasakan ada perubahan hubungan Tante Dewi dengan suaminya, pada suatu malam ketika mau setoran hasil penjualan kerumah Tante Dewi, ku dengar keributan antara suaminya dengan Tante Dewi menuduh suaminya  telah menghianati dirinya dan telah memiliki wanita lain selain Tante Dewi. Karena mendengar keributan itu aku urungan utuk menyetor hasil penjualan Toko kepada Tante Dewi.
Sejak kejadian itu hari-hari berikutnya kulihat Tante Dewi  tampak murung dan lebih banyak mengurung diri di rumah dan jarang ke Toko sedangkan suaminya sudah jarang terlihat lagi berada dirumah otomatis kegiatan Toko kelontong semua aku yang mengurus. Pada Suatu hari setelah beberapa hari Tante Dewi tidak ke Toko, malamnya setelah selesai  menutup Toko aku mampir kerumahnya untuk menyetor uang hasil penjualan selama Tante Dewi tidak pernah ke Toko.

Malam itu sesampai dirumahnya aku langsung saja dipersilahkan masuk olehnya dan menutup kembali pintu depan rumah. kulihat Tante Dewi malam itu hanya menggunakan daster satin yang terlihat  seksi tanpa memakai Bra dengan wajah sendu memanggilku mengajaku ngobrol diruang keluarga sambil menonton acara TV, pada saat ngobrol tersebut ku coba untuk menghibur Tante Dewi sambil melaporkan dan menyetor keuangan toko, namun kulihat sepertinya Tante Dewi kurang merespon terhadap obrolanku dan lebih banyak melamun.

kuberanikan diriku untuk bertanya kepada Tante Dewi apa yang sebenarnya terjadi dengan harapan aku dapat membantunya, tiba-tiba Tante Dewi terlihat sedih kemudian menceritakan kejadian yang sebenarnya bahwa ternyata suaminya telah menikah lagi dengan wanita lain dan sudah memiliki anak berumur 1 tahun dari wanita tersebut. Sambil perlahan aku mendekatinya untuk menghibur Tante Dewi yang sedih untuk bersabar, tiba-tiba Tante Dewi memeluku dan menangis kecil dalam berkata lebih baik mati daripada dimadu dengan dua istri.

Perlahan kubelai dan kuusap-usap punggungnya yang sambil  aku berusaha menasehatinya agar lebih bersabar menghadapi kehidupan ini. Pelukan Tante Dewi semakin kuat memeluk tubuhku, pelukan erat Tante Dewi membuat nafsuku menjadi naik, apalagi putting susunya sangat jelas terlihat dihadapanku menembus kain satin dasternya yang terus memeluku. Perlahan aku mulai berani untuk mengalihkan usapanku dari pungung dan kerambutnya dan daerah leher. Saat  terus perlahan kubelai seperti itu Tante Dewi hanya terdiam saja namun tidak berapa lama tiba-tiba Tante Dewi melihat penisku yang sudah sangat tegang itu langsung diremas-remasnya.

Aku sedikit kaget dan terkejut tiba-tiba Tante Dewi langsung meremas penisku yang sudah tegang itu saat berada dipelukanya.

“Tante…..”, belum sempat aku berkata “ jangan” tapi bibirku langsung dilumat oleh bibirnya.

“Ron…sekarang temani Tante disini”, belum melanjuti perkataan nya itu bibirku kembali melumat bibirnya.

Kemudian Tante Dewi menarik celana dan celana dalamku lepas jatuh kelantai dan tubuhku langsung didorong terlentang diatas sopa kemudian penisku  yang sudah berdiri tegak keluar dan tanpa basa-basi lagi kemudian memegang dan mengulum penisku, aku sempat kaget dengan ulah Tante Dewi yang tiba-tiba seperti orang kesurupan dan lupa akan dirinya tersebut, aku sudah tidak mengerti apa yang diinginkan dariku membuat seperti ini, sedotan dan kuluman mulut Tante Dewi tak henti-hentinya menghisap penisku sampai akhirnya kuputuskan untuk menikmati saja permainan semua ini.
Setelah puas mengulum penisku kira-kira hampie 10 menit lamanya kemudian Tante Dewi melepaskan hisapanya  dan berdiri melepaskan  celana dalamnya saja tapi daster masih tetap dikenakanya, aku hanya terpana  menikmati pemandangan indah tubuh Tante Dewi yang masih terlihat langsing. Vaginanya yang hanya dihiasi bulu tipis tidak terlalu tebal dan putting susunya yang masih tegak berdiri menembus kain satin dasternya membuatku menjadi sangat bernafsu.

Kemudian Tante Dewi menarik tanganku dan mengajaku masuk kedalam kamar dan sesampai dikamar Tante Dewi langsung merebahkan tubuhnya diatas ranjang dan aku segera naik sambil membuka kedua  pahanya. Tampak jelas lubang vaginanya  yang merah merekah dan telihat sedikit basah, kemudian tanpa dikomando lagi segera aku jilat dan kusedot bagian klistorinya dan bibir vaginanya dengan mulutku, membuat Tante Dewi mendesah sangat histeris.

“Roniiiii….anghhh….ronn…sedot yang kuat”, desahan Tante Dewi terus mendesah tanpa henti.

Tak lama setelah terus kusedot dan kujilat tanpa henti dibagian vaginanya, Tante Dewi   meminta aku untuk segera memasukkan penisku kedalam vaginanya, karena melihatnya dia sudah tidak dapat lagi menahan birahinya aku segera memasukan penisku kedalam lubang vaginanya sesuai dengan perintahnya, ketika penisku masuk kedalam vaginanya, sedikit hangat dan sempit, Tante Dewi langsung mendesah kenikmat saat penisku kupompa keluar masuk kedalam vaginanya.

Kugenjot dan kugenjot tanpa henti sambil kulumat bibirnya hampir kurang lebih 15 menit  tiba-tiba tubuh Tante Dewi mengejang sangat kuat sekali menjepit penisku.

“Roniiii….sayanggggg, Tante mau….anghhhhh…ahhhh”, tubunya dan otot-otot mengejang seperti orang kesetrum dan mendesah sangat panjang.

Saat merasakan orgasme kedua mata Tante Dewi  hanya terlihat berwarna putih saja. Tak lama kemudian setelah Tante Dewi merasakan orgasme, kurasakan ada desakan dari dalam penisku yang ingin keluar setengah tersengal-sengal menahan nikmatnya laju keluar masuk penisku didalam vaginanya.

“Tante, Roni mau keluar….anghhhh”, shutku.

“Keluarkan didalam saja Ronn ….biar lebih nikmat sayang”, kusemprotan cairan spermaku didalam vagina Tante Dewi.

“Anghhhh….ahhhh…Tanteeee….anghhhh”,  aku mendesah kenikmatan saat cairan spermaku muncrat semua membasahi liang Rahim Tante Dewi hingga semua tubuhku mengejang menikmati kenikmatan detik-detik orgasme.

Setelah sama-sama puas kami masih saling berpelukan diatas ranjang dan penisku masin tertancap didalam vagina Tante Dewi sambil kita sama-sama beristirahat sebentar.

“Ron makasih ya bisa puasi Tante malam ini, selama ini Tante kesepian karena sering ditinggal suami, Tante butuh kehangatan seperti ini dan juga ingin balas dendam sama suami Tante”, tiba-tiba Tante Dewi melumat bibirku kembali.

“Kamu jangan menyesal ya Ron semua ini Tante yang memulai duluan karena Tante butuh seperti ini”.

“Ngak Tan…Roni tidak menyesal kok, selama ini Roni melihat Tante berpakaian seperti ini Roni sangat  terangsang”.

“Kamu suka ya Ron?”.

“Suka banget Tan, apalagi bahanya satin”.

“Roni selama ini sering menghayal dapat meniduri Tante kalau lagi dikamar kost  bahkan kalau onani juga sering menghayal Tante pakai baju tidur satin, habis Tante bikin Roni teransang Cuma takut udah bersuami”,  jawbaku dengan jujur.

“Dasar otakmu Ron, tapi sekarang jadi kenyataankan kan bisa bermain seks dengan Tante”, dengan manja Tante Dewi mecubit pahaku.

“Ron, mulai malam ini kamu tidur sama Tante saja disini, semua pakaian yang ada dikost bawa semua kesini”.  

Malam itu kami habiskan dua kali permainan diatas ranjang kamar Tante Dewi dengan berbagai posisi dan gaya hingga kami berdua tertidur pulas kecapeaan sampai pagi.

Jam 8 Pagi aku terbangun dengan tubuh bugil, kulihat Tante Dewi sedang membikin sarapan didapur dengan hanya memakai piyama satin berwarna merah tanpa memakai Bra dan Cd. Melihat penampilan Tante Dewi seperti itu langsung saja penisku tegak kembali dan langsung saja kupeluk dari belakang sambil kugesek-gesekan penisku di piyamanya yang licin itu.
“Pagi Tante”, sambil kucium bagian lehernya dan memeluk erat tubuhnya dari belakang sambil kuremas-remas buah dadanya.

“Pagi sayang , kok pagi-pagi udah nafsuan sih”.

“Ya Tan, habis tante berpenampilan seperti ini Roni jadi nafsu”.

Aku meminta Tante Dewi sedikit  menungging sambil tangan kananku mengusap pantat dan vaginanya. Rupanya usapanku tersebut membuat Tante Dewi terangsang kembali  dan meminta aku untuk memasukkan kembali penisku kedalam vaginanya  dengan posisi menungging.

“Masukan saja Ron, biar nikmat dari pada digesek-gesek dipiyama Tante”, penisku langsung saja kutancapkan kedalam vaginanya dengan sekali tekan langsung Blesss…penisku terbenam didalam vaginanya.

Tanganku segera kumainkan kedua putingnya yang menojol diluar kain satin piyamanya sambil terus kugenjot keluar masuk dengan posisi doggy style.

“Teruss.. ohh.. teruss.. yang dalam Ronii sayanggg biar rasa lebih nikmat...!” katanya.

“Tan, Goyang dong..!” Mintaku.

Sambil pantatnya digoyangkan ke kiri dan ke kanan, aku melakukan gerakan tarik dan masuk penisku kedalam vaginanya.

“Oohh.. anggghh..aaahh.. nikmat sekali sayanggg.. terus..jangan berhenti” desahnya.

Tak lama permainanku akhirnya Tante Dewi orgasme, tubuhnya kembali mengejang dan kedua tangan sangat kuat memegang meja dapur .

“Roniiii…..anghhhh….ahhhh”, desahan sangat keras sekali ketika mencapi titik orgasme.

Setelah merasakan orgasm, Tante Dewi terus aku gejot  tanpa henti  dengan posisi doggy style dan hampir 5 menit berlalu dan akhirnya cairan spermaku muncrat  memuntahkan didalam vagina Tante Dewi hingga tercatuh kelantai.

Hari itu setelah sarapan pagi kami lanjutkan lagi didalam kamar hingga menjelang siang dan kami berdua benar-benar puas menikmati permainan ini bersama sampai usahaka toko yang aku jalankan sengaja hari ini tidak kubuka demi kenikmatan.

Tak terasa hampir dua bulan perselingkuhanku dengan Tante Dewi  tersebut  berjalan tanpa diketahui siapapun karena aku tinggal serumah dengan Tante Dewi sejak suaminya pisah ranjang. Akhirnya hubungan Tante Dewi dengan suaminya berakhir dengan perceraian. Sejak mereka bercerai aku dan Tante Dewi semakin bebas berkelana diatas ranjang, hampir setiap malam kami melakukan kecuali lagi haid saja kami tidak melakukanya.

Tante Dewi akhirnya hamil diluar nikah denganku, aku meminta Tante Dewi untuk menggugurkan kandungannya namun Tante Dewi menolaknya dengan alasan sudah lama dia mendambakan seorang anak. Tante Dewi senang dapat membuktikan bahwa dia tidak mandul didepan suaminya yang telah diceraikan itu. Hingga anakku yang dikandung Tante Dewi lahir aku masih setia menemani Tante Dewi. Selesai kuliah  aku tidak kerja melainkan mengurus usaha toko dan kost-kosan yang sekarang sudah menjadi Toko besar dan  dari penghasilan toko tersebut aku dapat membiayai kehidupan ku dengan Tante Dewi  dan anakku bahkan sekarang aku sudah hidup mapan berada di jogya.


TAMAT.

Rabu, 24 Januari 2018

CERITA SEKS

NIKMATNYA BERMAIN SEKS DENGAN TETANGGA SEBELAH

Pengalaman tak terlupakan bermain seks dengan Linda tetangga sebelah rumah. Linda istri seorang pelayar dan dia tinggal berdua bersama anaknya yang masih duduk dibangku 2 SD. Aku dan Linda sudah menjaling hubungan akrab seperti saudara sendiri dan kita sering juga keluar bareng bersama anaknya bila Linda kesepian dirumah. Awalnya aku menggap Linda seperti saudaraku tapi entah siapa yang memulai duluan hingga kami menjalin hubungan diatas ranjang.



Awalnya sebelum terjadi hubunganku dengan Linda yang berakhir diatas ranjang itu, Linda sering berpenampilan dengan pakaian-pakain seperti daster atau piyama tanpa memakai Bra hingga membuat kejatanaku selalu terangsang melihatnya. Hampir setiap hari dia selalu berpakaian seperti itu dan selalu menggodaku dengan baju yang sangat seksi. Akhirnya karena sering melihat Linda seperti itu pertahananku jebol diatas pelukanya tubuhnya. Aku tidak bisa menahan semua itu karena Linda suka memakai baju tidur berkain satin tanpa Bra maupun Cd yang membuat penisku tidak bisa diajak kerjasama lagi.

Kejadian itu saat aku lagi asyik nonton film bokep didalam kamar, tiba-tiba ada yang mengetuk pintu depan rumahku. Ketika pintu aku buka ternyata Linda sedang membawakan aku sarapan nasi goreng.

“Lagi ngapai Andre?”, Tanya Linda kepadaku.

“Ah ngak lagi ngapa-ngapain..”.

“Boleh aku masuk bentar ini Linda buatakan nasi goreng buat kamu”, Langsung saja kupersilahkan dia masuk.
Pagi itu kedua mataku benar-benar melihat pemandangan segar melihat tubuh Linda yang hanya terbalut piyama satin berwarna pink tanpa Bra.

“Aduh-aduh, Andre kamar kamu berantakan seperti itu?”.

“Yan namanya saja anak cowok pasti beda dengan anak cewek seperti Mbak Linda”. kamarku pagi itu saat berantakan karena belum aku bereskan.



Saat dia masuk kedalam kamar aku lupa mematikan film bokep yang ada di laptopku.

“Oh pantesan pagi-pagi udah nonton seperti itu ya kamu?”, mendengar seperti itu aku sangat kaget dan langsung lari untuk mematikan laptopku.

“Ngapai kamu matikan ngak usah malu sama aku kalau boleh ikut nonton juga boleh kan?”, mendengar seperti itu aku hanya diam.

Lantas Mbak Linda duduk di atas ranjang sambil menoton film yang ada dilaptopku dan aku duduk disebelahnya sambil menyantap nasi goreng. Ketika itu kuperhatikan saat dia terbaring tiarap diatas ranjangku menghadap laptop, ternyata Linda kulihat dari sela-sela bawah ternyata dia tidak memakai celana dalam. Apa dia sengaja atau tidak aku pura-pura santai saja dan Tiba-tiba dia bertanya kepadaku.

“Andre kamu sering lihat film seperti ini?”

“Sering Mbak emang kenapa?”, tanyaku kembali kepadanya.

“Apa kamu ngak pingin?”, pertanyaanya mulai memancingku.

“Ya pingin sih”.

“Terus gimana kalau kamu pingin?”.

“Ya ngocok Mbak”, ku jawab dengan nada santai tapi memancingnya kembali.

“Lah kalau Mbak pingin seperti itu gimana, apalagi suami Mbak berlayar?”, aku kembali bertanya kembali kepadanya.

“Kalau Mbak sih paling mastrubasi pakai tangan”, dia menjawab dengan jujur juga.

“Hahaha kasian dech kalau gitu sama-sama pakai tangan”.



Caranya dia terlentang diatas ranjang membuat nafsuku menjadi bergairah ketika posisi kedua kakinya sedikit terbuka lebar, celah belahan vaginanya semakin terlihat jelas.

“Mbak benerin tuh cara tidurnya tuh..” Aku bilang saja dengan spontan karena aku sudah sangat bergairah.
“Kenapa Andre?”.

“Itu belahan vaginanyamu keliatan”, Aku pura-pura hanya memberitahu saja.

“Ah apa bener sih?”.

“Mbak ngak pakai celana dalam ya?”.

“Iya soalnya kalau tidur Mbak ngak pakai Bra dan Cd andre makanya tadi setelah buatkan nasi goreng mbak langsung kesini saja tanpa ganti baju tidur”.

“Tapi kamu suka kan?”, belum sempat aku jawab aku langsung saja menidih tubuhnya yang lagi posisi tiarap menghadap laptop.

Sambil kugesekan pensiku yang masih terhalang celana pendek yang masih belum kubuka dipantatnya aku membisikan ditelinganya.

“Mbak apa kamu ngak takut kalau saya perkosa seperti ini?”,

“Kalau sama kamu Mbak rela diperkosa seperti ini Andre…”, mendengar seperti itu aku langsung saja peluk tubuhnya sambil kuremas-remas kedua buah dadanya sambil kumainkankan kedua putting susunya yang masih terhalang oleh piyamanya. Ketika ku remas lembut buah dadaya itu Linda mulai mendesah kecil.

“Aaaaahhhhhhhh, Andre terus remas perkosa Mbak Andre”, Kata-katanya mulai tidak karuan saat terus kuremas-remas buah dadanya.

“Mbak membikin Andre bergairah seperti ini”.

“Kamu suka aku seperti ini”.


“Oh Mbak Andre suka apalagi piyama Mbak membikin andre horny”,  ku buka celana pendeku turun kebawah dan penisku langsung kuselipkan dibelahan pantatnya yang masih terhalang piyamanya.

Lalu kugesekan keluar masuk menggenai bibir vaginanya walaupun masih terhalang piyamanya itu. Mbak Linda semakin mendesah.

“Oh…Mbak nikmat sekali gesekan piyama satin…mu”, aku benar-benar kenikmataan saat penisku terus terselip masuk bersamaan dengan kain satin piyamanya itu.

“Sekarang terserah kamu Andre ini milikmu”.

Penisku terus aku gesekan tanpa henti dibelahan pantatnya hingga cairan bening penisku keluar membasahi piyamanya yang terselip dipenisku. Setelah puas aku gesekan dibelahan pantatnya langsung saja ku balikan tubuhnya terlentang diatas ranjangku dan langsung saja kujilat belahan vaginanya yang sudah basah itu. Linda semakin terus mendesah sangat kuat sekali tubuhnya seperti mengejang menahan kenikmatan dari setiap lidahku yang menjilat masuk lubang vaginanya dan klistorinya. Desahan semaikin lama semakin keras dan kali ini tubuhnya mengejang sangat dahsyatnya saat merasakan orgasme yang sudah akan datang. Cairan orgasmenya yang keluar dari lubang vaginanya langsung kujilat sampai habis sampai kelubang pantatnya. Mbak Linda terkulai lemas diatas ranjangku.

“Oh…Andre kamu benar-benar hebat sekali bikin Mbak kenikmatan seperti ini sayang?” dia tesenyum melihatku
Melihat penisku yang masih tegang, kokoh dan panjang itu langsung diremas-remas oleh tangan Mbak Linda
“Sini sayang sekarang giliranmu kusedot penismu”, Langsung saja penisku kuarahkan kemulutnya sambil ku naik keatas tubuhnya yang masih terlentang.

Penisku yang mengacung tegak dengan gagahnya itu langsung dikulum dan disedot seperti makan es krim. Aku pun merasakan sensasi yang sangat nikmat. Biji penisku sasaran disedot-sedot dengan mulutnya hingga mengarah kelubang pantatku juga.



“Oh Mbak nikmat sekali apalagi lubang pantatku kamu jilat seperti itu Andre suka”, ternyata Mbak Linda sangat pengalaman seperti pemain film-film porno yang sering aku tonton.

“Andre sekarang masukan penisku kedalam vaginanku” Setelah berkata itu Mbak Linda dia langsung berdiri dan menindihku.

Penisku di bimbingnya menuju lubang Vaginanya. Dan sekali tekan langsung bles….masuk terbenam semua penisku didalam vaginanya.

“Oh vaginan mu terasa nikmat dan sempit Mbak?”.

“Maklum Andre udah jarang dipakai jadi dipakai kalau suami Mbak datang”.

“Sekarang ngak bakalan sempit lagi, Andre akan sering mampir kesini Mbak”, Mbak Linda tersenyum melihatku sambil gerakan naik turun diatas tubuhku semakin digoyang sangat cepat menjepit penisku.
“Oh…Mbak terus  dong lebih keras lagi”, MbakLinda tanpa henti memutar-putar penisku yang dijepit didalam vaginanya itu dan tak lama kemudian Mbak Linda kembali orgasme yang kedua kalinya.

Tubuhnya menggejang sangat kuat sekali menjepit penisku dengan dinding vaginanya. Nafasnya sedikit ngos-ngosan dan akhirnya tubuhnya jatuh diatas pelukan tubuhku yang terlentang diatas ranjang. Piyamanya terlihat sangat sedikit basah oleh keringatnya.

“Oh…Andre kamu benar-benar pemuas nafsuku udah dua kali Mbak orgasme”.

“Mbak sekarang kamu nungging Andre pingin yodok dari belakang”, langsung saja dia menurut apa yang aku katakana.

Kembali kumasukan penisku kedalam vaginanya dari belakang. Aku mulai menggenjot Linda dengan posisi doggy style. Mbak Linda tidak banyak bicara hanya desahan dan kenikmatan yang dirasakan dari sodokan penisku.

“Mbak kapan-kapak Andre pingin sodok pantatmu boleh kan”, karena kulihat pantatnya lubangnya sudah terlihat pernah dipakai aku berani mengatakan seperti itu.

“Anghhhh…Andre kamu itu ada-ada saja pingin yang lain tapi buat kamu masukan sekarang boleh kok”, langsung saja kuludahi lubang pantatnya.

Awalnya sedikit susah dan Mbak Linda sedikit menahan rasa sakit tapi sedikit demi sedikit semua rasa sakit berubah dengan desahan kembali setelah penisku berhasil menusuk masuk kedalam pantatnya. Hampir  15 menit terus aku tusuk keluar masuk penisku kedalam lubang pantatnya bercampur kotoran dari lubang pantanya itu tiba-tiba cairan spermaku terasa akan segera keluar.

“Mbak Andre mau keluar?”

“Keluari saja didalam pantatku Andre yang penting jangan keluar didalam vaginaku nanti kalau Mbak hamil bisa masalah dengan suami Mbak?”.


Anghhhh….Crot….crott spermaku keluar sangat banyak didalam pantatnya dan akhirnya aku jatuh lemas menidih tubuh Mbak Linda dari belakang. Penisku masih tertancap didalam pantatnya.
“Oh Andre makasih bisa puasi Mbak hari ini, nanti malam kita main lagi ya dikamar Mbak”.

“Ya sayang mulai hari ini Mbak tidak akan kesepian lagi Andre akan slalu menemani Mbak diranjang”, dia tersenyum puas mendengar aku berkata seperti itu.

Sejak kejadian pagi itu aku dan Mbak Linda sering ketagihan melakukan hubungan seks baik dirumahku maupun dirumahnya.


SEKIAN