Senin, 07 Januari 2019

CERITA SEKS DENGA MAMA TIRI


HADIAH ULTAH DARI MAMA TIRI

Sejak kedua orang tuaku bercerai aku tinggal bersama ayahku. Saat itu aku masih aku duduk dikelas 3 Smu, tapi saat aku suda mulai kuliah, akhirnya bayang-bayang masa laluku sejak perceraian kedua orang tuaku sudah mulai hilang dalam pikiranku. Apalagi Ayahku sekarang sudah menikah lagi dan aku mempunyai Ibu tiri yang masih sangat muda pula, sebagai seorang pria aku mulai suka pada ibu tiriku, dia perempuan yang sangat lemah lembut dan baik kepadaku.


Usianya terpaut 5 tahun dengan ku. Seharusnya dia pantas sebagai kakaku, apalagi dia memiliki tubuh yang langsing seperti masih ABG dan kulit kuning langsat, Oh ya namanya Shanti dan aku memanggilnya tante Shanti. Karena aku tidak pernah menganggap dia sebagai ibuku, bahkan sikapku terlalu dingin kepada Tante Shanti, walau aku bilang suka tapi aku berusaha menyembunyikan rasa sukaku kepadanya,  karena aku tidak suka dia menjadi istri ayahku .

Ayahku sudah pernah menegurku agar aku bersikap biasa saja sama kepada tante Shanti. tapi aku tetap pura-pura cuek kepadanya dan selalu membantahnya. Suatu hari tante Shanti membawakan aku teh hangat pada kamarku di saat aku duduk di depan meja belajar sambil browsing di internet membaca cerita-cerita seks, ketika aku sedang membaca cerita dewas, tante Shanti tau dan hanya tersenyum dan pergi dari kamarku.

Tapi aku tidak di tegur oleh Ayah, berarti dia tidak memberi tahu Ayahku. Karena kalau sampai dia tahu entah apa yang akan dia lakukan, karena Ayahku seorang yang sangat posesif, sekali bilang tidak tetap tidak. Karena sikap disiplinnya itu sampai sekarang aku hanya berpacaran di sekolah saja, tidak pernah berani mengajak jalan terlalu lama apalagi sampai di bawa kerumah.

Hingga pada suatu ketika, saat itu aku sedang berada di dalam kamar. Dan malam itu sejak ayahku dipindah tugaskan diluar kota, Ayahku pulang seminggu sekali kerumah. Dan ayah berpesan selama dirumah aku harus sopan dan baik kepadaTante Shanti. Hari pertama dan kedua setelah ayahku dipindah tugaskan diluar kota, aku masih bersikap dingin dan diam kepada Tante Shanti. Apalagi aku benci sekali kepada ayahku saat aku ulang tahun dia tidak memberikan titipan bingkisan lewat Tante Shanti.

Tapi masih merasa benci dan marah, tenyata aku menerima pesan dari Ayah, kalau hadiah Ultahku ada pada Ibu tiriku. Dan benar saja baru aku terima sms darinya, tiba-tiba pintu kamarku di gedor dari luar, setelah aku buka ternyata tante Shanti, dia mengasih sebuah kotak kecil dan bilang kalau itu dari Ayah.


“Kalau dari tante kamu mau apa..Andi?” Katanya bertanya padaku.

Aku tidak menjawabnya karena aku sendiri bingung dan gugup untuk menjawabnya dan aku menjawab sangat simple saja.

”Terserah tante…”, Dia keluar dari dalam kamarku, dan aku kembali melanjutkan membaca cerita dewasa, sebenarnya aku sudah terpengaruh cerita dewasa ini, dan biasanya aku akan melakukan oral pada kontolku.

Saat lagi menikmati oral pada kontolku, Tiba-tiba pintu kamar terbuka, dengan pakaian tidur yang sangat seksi dari bahan satin ibu tiriku menghampiri aku dengan perlahan. Aku hanya diam dan tak bisa bergerak lagi saat Tante Shanti mendekatiku dan aku melihat sangat jelas sekali ternyata Tante Shanti didalam gaun tidurnya itu sudah tidak lagi memakai Bra dan Cd lagi.

”Andi…tante mau memberikan hadiah ultah buat kamu..” Aku terperanjat mendengarnya, karena dia biasanya lemah lembut tapi sekarang berdiri dengan penuh nafsu di depanku.
Aku yang sudah sangat bergairah oleh cerita dewasa yang aku baca, apalagi melihat Tante Shanti seperti itu dihadapanku aku hanya pasrah dan diam saja. Akhirnya kami saling berpandangan dan berdiri sehingga kami berdua saling tatap satu sama lain. Dan saat itu juga aku memegang pundaknya dengn lembut bibirku dikecup oleh Tante Shanti sambil mengucapkan selamat ulang tahun. Kecupan nya itu aku balas dengan bibirku dan Tante Shanti membalasnya dengan melumat bibir bawahku dan akhirnya sudah saling sama-sama berlumatan.

Tangan Tante Shanti sudah meramas-remas penisku yang sudah keluar dari lubang resletingku dan  kami masih berdua masih saling beradu bibir langsung saja kuramas-remas buah dadanya, dengan bibir masih melumat mesra dan tanganku terus meramas-remas dadanya. Akupun terdiam ketika tante Shanti melepaskan kaos dan celanaku dengan tangannya. Setelah aku bugil dengan sedikit kasar aku dorong tubuhnya bersandar kendinding hingga kami sama-sama saling berpelukan dengan kedua tanganku saling berdekapan.

Sambil terus melumatnya bibinya tubuhnya yang bersadar didinding kamar pensiku terus aku gesek-gesakan dikain satin baju tidurnya yang sangat licin itu tepat dibagian belahan vaginnya. Kami bercumbu  dengan tante Shanti dengan posisi berdiri dan sambil mendesah pelan dia berkata.


“Anghhh….sayang kita pindah dikasur saja…yuk…”, setelah puas aku gesekan penisku yang menjepit dibelahan vaginanya yang masih terhalang kain satin baju tidurnya itu,  Akupun menggendongnya  sambil melumat bibirnya dan merabahkan diatas ranjang kamarku. Setelah aku rebahan di atas ranjang dia berbalik menyuruhku untuk segera naik keatas tubuhnya.

Setelah berada diatas tubuhnya Tante Shanti langsung  memegang kemudian mengocok kontolku dengan pelan, sampai akhirnya masukkan dalam mulutnya. Sungguh nikmat sekali saat meraskan di sentuh bagian kontol oleh bibir wanita yang tidak lain Ibu tiriku. Aku mendesah dan memegang rambut tante Shanti kemudian membelainya lembut.

“Ooouugghhh….ooouuugghh..oogghh…tan…te…E..nak…tante…” Desahku.

Dia sempat melihatku kenikmatan dan kemudian melanjutkan aksinya kembali. Kami berganti posisi sekarang posisiku terlentang sedangan Tante Shanti sudah berada diatas tubuhku dan terus melahap kontolku dengan mulutnya. Setelah puas dia segera merangkak keatas dan menindih tubuhku, sembari mencari lubang yang pas buat di masukkan kontolku.

Tanpa bantuanku lagi tante Shanti dengan cepat langsung dapat memasukkan kontolku pada lubang vaginanya  yang berada di atas tubuhku. Dengan sekali tekan blessss….kontolku langsung masuk dengan mudah kedalam vaginanya.

 “Anghhh…Ooeeegghhh…….uuuuuuummmppp….aaagghhh….oooouuuggghh.” Begitu terus tante Shanti mendesah kenikmatan sambil mengoyangkan pinggulnya naik turun.
Aku membelai rambutnya yang sempat menutupi wajahnya, dia tersenyum sambil terus bergoyang dan melet-melet bibirnya. Mungkin dia merasakan nikmatnya kontolku.

“Aaaagghh…..uuugghhh…sayang…tante …sudah…ngak…tahan…pingin main seperti ini sama kamu dari pada ayahmu” Katanya sembari semakin cepat bergoyang di atas tubuhku, aku yang kasiha melihatnya langsung membalikkan badannya, kini berada di bawahku.
Bagai orang yang sudah terbiasa bermain seks, aku hujamkan kontolku pada vagina tante Shanti yang sudah basah. Sekali tekan langsung masuk dan akupun bergoyang awalnya berirama sama, tapi lama kelamaan aku sudah tidak lagi pelan dan berirama, karena aku mempercepat  goyanganku dan mengerang menahan nikmat yang tertahan.

“Aaaaauuugghh…..oooouuuuggghhh…..tanteee..ooggghh..….aaagghh”.

“Anghhh….terussss sayangggg….anghh”, hanya ada desahan kenikmatan saja yang terdengar dari dalam kamarku.


Tante Shanti mengimbang permainanku dengan cara mengoyang-goyangkan pantatnya dari bawah. dan sama denganku semakin lama semakin cepat dan akhrnya kami sama-sama mengerang kenikmaytan.

“Aaauughh…ooooggghh…ooouuggghh…tanteeeee…”, Tubuh Tante Shanti mengejang-genjang dan bergetar sangat kuat mendelap tubuhku.

”Aaaaaggghh…aaaaggghhh….Sayangggg…tante Udah….”, Tante Shanti mendesah sangak keras sekali saat orgasme sudah pada puncaknya.

Aku terus berusaha mengenjotnya lebih dalam lagi dan tak lama akupun sudah tidak bisa menahan laju spermaku yang akan segera muntah.

“Tante….aku mau keluarrrr……”.

“Keluarii….saja didalam sayanggggg…”, genjotanku semakin tidak beraturan dan akhirnya crottt….crottt….spermaku keluar sangat banyak sekali didalam vagina Tante Shanti.
Akhirnya kamipun saling dekap agar semakin dapat menikmati sisa-sisa dari puncak permainan kami diatas ranjang. Kubiarkan kontolku berada didalam vagina Tante Shanti sambil kunikmati sisa-sisa sperma yang masih berdesir keluar didalam dasar vaginanya. Tak terasa cairan spermaku keluar meleleh dari sela-sela vaginanya dan  jatuh membasahi kasur tempat kami beradu kenikmatan.

Setelah beristirahat sebentar kontolku yang sudah lemas dan terlepas dari lubang vaginanya akhirnya kami berdua tidur saling berpelukan diatas ranjang, karena aku lihat Tante Shanti tidur membelakangiku dengan baju tidur satin yang sudah terlihat kusut, dengan pelan dan mesra aku peluk dari belakang tubuhnya sambil aku berkata.

”Makasih ya tante…ini adalah benar-benar kado yang tidak bisa Andi lupakan”, Tante Shantipun berbalik dan mendekapku erat berhadapan sambil mencium bibirku.

“Andi jangan panggil Tante lagi panggil saja nama atau sayang”.

“Iya Shanti sayang”.

“Andi sayang, Shanti pingin lakukan seperti ini sama kamu karena Shanti membutuhkan kamu....kamu mau kan..apalagi ayahmu sekarang seminggu sekali pulang kita bisa melakukan ini sepuasnya?”. Aku memeluknya.

“Shanti sebenar aku sudah lama ingin seperti ini tapi kamu sudah milik ayahku, aku cemburu sama kamu kalau kamu dekat dengan ayahku apalagi saat kamu bercinta”. dia mengerti maksudku.

“Andi…Sayang mulai malam ini kamu milikmu”, kontolku yang mulai bergesakan kain satin baju tidur Shanti langsung mulai menegang.

Kugesekan kontolku dikain satin baju tidurnya pas posisi dibagian perut sambil aku masih berpelukan sambil berciuman kembali.

“Shanti nikmat sekali aku gesekan dibaju tidurmu sayanggg….”.

“Gesek terus sayang kalau kamu suka”, Shanti hanya tersenyum melihat aku terus menggeskan kain satin baju tidurnya.

Hampir 10 menit aku gesek-gesakan kontolku dikain satin baju tidur Shanti dan Crott…crottt…spermaku keluar kembali membasahi kain satin baju tidurnya.

“Makasih Ya Shanti bisa puaskan aku malam ini”.

Sejak kejadian malam itu kuhabiskan waktuku untuk bercinta dengan Ibu Tiriku itu pengganti sosok Ayaku bila tidak berada dirumah.
TAMAT.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar