Selasa, 08 Januari 2019

CERITA SEKS DENGAN SEORANG JANDA


Keikmatan Seorang Janda Beranak Tiga

Disaat aku masih kuliah di Yogya, aku sudah memiliki pacar dengan kakak kelasku suwaktu duduk dibangku SMA hingga saat ini. Pengalaman yang tak terlupakan saat aku kuliah di Yogya adalah ketika aku berpacaran dengan seorang janda beranak tiga.

Suatu hari ketika aku berangkat kuliah, aku tampak terburu-buru karena waktu sudah menunjukkan pukul 07.45. Sedangkan aku harus sampai tempat kuliah pukul 08.30 tepat. Aku tancap langsung mobilku mau berangkat tiba-tiba seorang wanita menghampiriku sambil berkata.

“Mas, bisa minta tolong ikut numpang ke daerah depan lampu merah matahari gallery ngak?” tanyanya,

“Saya boleh ikut nggak? soalnya udah saya udah telat.”

Akhirnya aku perbolehkan dan setelah naik dimobilku. Sepanjang perjalanan kami bercerita secara singkat satu sama lain dan akhirnya dia bernama Dewi, seorang janda dengan 3 orang anak dimana suaminya meninggal dunia karena kecelakaan.  Mbak Dewi bekerja sebagai taller Bank swasta yang ada diYogya . sejak berkenalan dengan Dewi aku menjadi tergoda juga. Ternyata Mbak Dewi, lebih tua 3 tahun dariku. Dia memiliki kulit yang cukup halus, bodi yang tidak terlalu gemuk serta bibirnya yang membuatku tergoda. Setelah kami saling menukar nomor telepon dia turun dimana tempat yang dia minta.

Sore harinya setelah aku sampai dirumah tiba-tiba Dewi menelponku, dia minta aku menemaninya keacara pesta perkawinan temannya yang ada didaerah malioboro dan sore aku segera datang kerumahnya untuk mengantarkan keacara pesta perkawianan.
Sesampai dirumah Mbak Dewi, kulihat Susana rumah terlihat sepi banget hanya Mbak Dewi saja yang sudah siap dengan gaun pestanya.

“Kok sepi Mbak lah anak-anak pada kemana?”.

“Anak-anaku semuanya aku titipkan sama neneknya yang ada disolo karena aku tinggal disini hanya sendiri jadi saat sabtu dan minggu kadang aku balik ke solo untuk lihat anak-anak disana dan senin nya aku kembali lagi ke Yogya untuk bekerja.

Kami berdua bergegas meninggalkan rumah dan segera menuju keacara undangan pernikahan,  sesampai disana kami langsung duduk dimeja yang telah disediakan. Setelah acara selesai kulihat jam sudah menujukan pukul 9 malam dan kami berdua langsung kembali kerumah Mbak Dewi.

Malam itu setelah mangantarkan Mbak Dewi pulang dan niatku ingin langsung pulang tapi Mbak Dewi menyuruhku  jangan buru-buru pulang dan mengajaku untuk ngobrol-ngobrol dulu dirumahnya. Akhirnya kuputuskan untuk menerima tawaran dan Mbak Dewi.



“Duduk dulu Bud disini sebentar, Mbak mau ganti baju dulu ya”.

“Ya mbak”, selama aku menunggu diruang tamu aku lihat sekeliling rumah yang begitu besar tapi hanya penghuni satu orang saja.

Seteleh menunggu beberapa menit diruang tamu, kulihat sosok tubuh seksi berjalan sambil membawa soft drink mendekatiku ternyata Mbak Dewi. Malam itu dia benar-benar membuat kedua mataku tidak berkedip sedikitpun melihat tubuhnya yang hanya terbalut gaun tidur yang sangat seksi berkain satin yang sangat licin menutup tubuh seksinya itu, apalagi aku dapat melihat sangat jelas dua buah putting susunya menonjol menjeplak kain satin gaunya.

“Eh…kenapa melihatku seperti itu Bud?”, Mbak Dewi menegurku sambil mendekatiku.

“Maaf Mbak Dewi cantik sekali memakai pakaian seperti itu”.

“Ah…kamu bisa aja Bud, pakai ngerayu segala ini minum dulu”.

Kami berdua menghabiskan waktu untuk berbincang-bincang satu sama lain. Tak terasa lama-lama  perbincangan kami mulai mengarah ke arah ke masalah-masalah seks. Apalagi Mbak Dewi seorang janda dia terlihat sangat membutukan sosok laki-laki sepertiku saat ini. Sambil terus kita ngobrol diruang tamu tak terasa jam sudah menunjukan pukul 11 malam, obrolanku semakin lama semakin panas membuat kami berdua sudah sama-sama sedikit bergairah.

Entah siapa yang memulai duluan yang kami tau sekarang kita sudah sama-sama berciuman sambil bermain lidah. Kami bagi pasangan yang sedang dimabuk cinta.

“Mbak Dewi, kalau Mbak seperti ini dengan pakaian tidur satin, saudaraku bisa nggak tahan,” kataku sambil menyentuh buah dadanya.

“Ah Mas Budi, saudaranya yang di mana?” katanya, sambil mengerlingkan matanya. Melihat hal itu aku langsung kulumat habis bibirnya sambil kuremas-remas buah dadanya.

Melihat penisku yang sudah sangat tegeng Mbak Dewi langsung meremas-remasnya sambil berkata kepadaku “Saudara yang ini Mas…ternyata punya kamu besar juga”.

Sambil kita terus berciuman sambil kedua tanganku meremas-remas buah dada dan putting susunya, Mbak Dewi yang sudah sangat bernafsu melepas celana dan bajuku hingga aku benar-benar bugil. Kusenderkan tubuh Mbak Dewi dikursi sofa dan posisi duduk sedangkan aku segera naik diatas tubuhnya. Penisnku yang sudah sangat tegak itu langsung kugesek-gesekan dibelahan dadanya yang masih terhalang kain satin gaun tidurnya.

Sambil terus berciuman aku benar-benar sangat menikmati setiap gesekan batang penisku menyentuh kain satin gaun tidurnya yang sangat licin itu membuat cairan bening penisku keluar membasahi kain satin gaun tidurnya.

“Mas, Ayo kita pindah kekamar jangan di sini.” Aku yang sudah terangsang segera pindah kekamar.
Sepanjang perjalanan kekamar Mbak Dewi aku peluk tubuhnya dari belakang sambil kedua tanganku tak henti-hentinya meremas buah dada. Sesampai dalam kamar sebelum naik keranjang Ketika pintu kamar ditutup, kusenderkan tubuh Mbak Dewi dibelakang pintu sambil tanganku kugesek-gesekan ke belahan vagina yang masih terhalang celana dalam, kami segera berpelukan yang disertai rengekan manja dari Mbak Dewi.

“Anghhh…Mas Budi, kamu pintar sekali sih kamu seperti sudah lihai sekali dalam bercinta dan dapat membuat Mbak terangsang, padahal aku belum pernah begini dengan orang yang belum aku kenal.” Seraya sudah tidak sabar aku segera menjilati lehernya mulai dari belakang ke depan.

Kemudian kami segera pindah keatas ranjang dengan posisi aku terlentang, Mbak Dewi sebelum naik keatas ranjang dia membuka celana dalamnya tapi dia tidak melepas gaun satin baju tidurnya. Mbak Dewi segera naik keranjang dan langsung melahap penisku , dijilatinya penisku dengan sangat rakusnya seperti orang kelaparan. Dalam posisi gaya 69 kujilati juga vagina Mbak Dewi yang merekah dan dipenuhi bulu-bulu yang indah. 10 Menit, berlalu tiba-tiba terdengar suara mendesah hebat.
“Mas Budiiiii saayanggggg, Mbak mau keluaarree….anghhhhh..”, rupanya Mbak Dewi orgasme, maklum dia sudah lama tidak merasakan seperti ini.


Vagina Mbak Dewi basah oleh  lendir yang menandakan telah mencapai oragasmenya. Setelah puas merasakan orgasme. Aku segera lentangkan tubuhnya terlentang dan tubuhku segera naik keatas tubuhnya dan segera mengarahkan penisku masuk kedalam vaginanya yang sudah becek itu. Dengan sekali tekan dengan mudah batang penisku masuk perlahan kedalam lubang vaginanya yang merekah itu. Tidak lupa tanganku meremas buah dadanya sesekali menghisap payudaranya yang besar walaupun agak turun tapi masih nikmat untuk dihisap.

Goyangan demi goyangan kami lalui seakan-akan mencari kenikmatan. Kedua kaki Mbak Dewi menjepit tubuhku. Gerakan goyanganku semakin lama semakin cepat dan hampir lima menit berlalu tak lama berselang Mbak Dewi mengalamai orgasme yang kedua dan saat mencapai orgasme dia memanggil namaku.

“Masss….Budiiii.. terus.. terus..Anghhhh….ahhhh  Dewi, mau keluar..” Akhirnya Mbak Dewi orgasme dan tubuhnya kembali bergetar hebat dan menekan kuat-kuat tubuhku dengan kedua kakinya yang melingkar.

Tidak berselang lama aku pun merasakan hal sama, laju spermaku benar-benar segera akan keluar.
“Mbak Dewiiii…..Budiiiii mau kelauarrrr….anghhhhh” kataku.

Belum sempat Mbah Dewi membalas perkataanku cairan spermaku terlanjur keluar di dalam vaginanya, “Maaf Mbak aku keburu keluar didalam”.

“Ngak papa Bud”, dengan tersenyum dia menciumku.

“Mbak Dewi hebat.. walaupun sudah punya 3 anak tapi rasanya masih seperti belum memiliki anak,” kataku sambil memujinya.

Kami beristirahat sebentar sambil menikmati sisa-sisa kenimatan yang masih tersisa dan kudiamkan batang penisku masih tertancap didalam vaginanya sampai benar-benar layu didalam.  Akhirnya malam itu kami habiskan dua kali melakukan permainan yang sama dirumah Mbak Dewi. Sejak itulah kuhabiskan waktu untuk Mbak Dewi demi mencari kepuasan diranjang tanpa sepengetahuan ketiga anaknya hingga saat ini.

Tamat

1 komentar:

  1. Olá Sou Brasileiro Tem Como Você Me Chamar No Whatsapp? 55 88 993006730 . Português

    BalasHapus