Selasa, 29 Oktober 2019

CERITA SEKS DENGAN JANDA


KENIKMATAN BATANG PENIS MILIK ANDRE

Perkenalakan namaku Linda dan aku seorang janda beranak satu. Walaupun sudah agak berumur tapi tubuhku masih terlihat langsing seperti wanita muda. Banyak yang mengatakan wajahku dan tubuhku selalu membuat para lelaki tergoda melihatku tapi aku menggangap biasa saja.

Sejak aku menjanda aku sering sekali Birahiku Naik Tiba tiba pada saat mau menjelang tidur. Kadang setiap  malam  aku sangat menderita karena birahi gila ini dan kulampiaskan dengan bermasturbasi sampai tubuhku tak berdaya. Kadang bila birahiku naik aku lakukan masturbasi di Ruang Tamu atau didapur karena aku ngga ketahan, Aku memang wanita berlibido tinggi.

Tak terasa dua tahun aku menjanda, mungkin karena kesibukanku melanjutkan usahaku bisnisku dan anak tunggalku sudah menginjak usia gadis remaja, selama dua tahun menjanda banyak pria ingin dekat denganku tapi aku tidak menanggapi dengan serius karena aku sangat sibuk dengan bisnisku. Kehidupan seksku datar, tanpa gejolak dengan cara bermasturbasi aku sudah cukup memuaskan hasrat birahiku. Tapi semenjak aku menggenal Andre, teman anak gadisku aku menjadi ketagihan bermain seks dengannya karena aku sangat puas merasakan penisnya  yang memiliki super big size.

Singkat cerita, saat andre sering main kerumah dan sudah aku anggap seperti keluargaku sendiri dan sejak dia sering kerumah andre selalu memperhatikan diriku saat aku memakai pakaian-pakain seksi didepanya. Dan suatu hari dia main kerumah saat anak gadisku tidak dirumah.

”Andre kamu kenapa disini? kok ga sekolah ?”, Kudapati andre main kerumah. Oh ya Andre adalah kakak kelas anak gadisku yang hampir setahun ini akrab dengan anak gadisku. Dibilang pacaran tidak tapi dia selalu main kesini.

Sosok Andre orangnya yang sopan dan baik terhadap anaku dan termasuk diriku juga. Andre memiliki tubuh yang sangat padat dan berotot karena dia rajin fitnes, selain baik dia sudah mapan.

” Oh Iya tante, hari andre kebetulan aku tidak kuliah jadi aku sempatkan main kesini”, Sahut andre yang sopan, membuatku senang dengan perilakunya. Apalagi hari ini mumpung sepi dan aku lagi santai aku bisa ngobrol dengan Andre.
Setelah satu jam kita bicara menggenai obrolan ringan dan hampir menyentuh kearah seks sedikit.

” Andre, kamu bisa mijit gak?, kalau bisa tolongin pijitin tante dong bentar… leher tante kok kaku…”, pintaku ke andre tanpa canggung. Karena aku memang sudah akrab sekali dengan andre, bahkan aku sudah menggangap  andre seperti keluargaku.

“Bisa Tante dimana”.

“Disini aja soalnya hanya dibagian leher saja”.

“Tapi tunggu bentar ya andre tante ganti baju dulu biar agak rilex”, akupun langsung masuk kekamar dan sampai dikamar Bra dan Cdku aku lepas dan aku pakai piyama satin berwarna merah mudah untuk menutupi tubuhku.

Begitu andre duduk menghadap punggungku pijatan demi pijatan kurasakan tanpa kusadari sentuhan tangan lelaki muda itu terasa nikmat layaknya sentuhan lelaki yang tengah membangkitkan birahiku yang mulai mendesah resah. Percikan api birahi dengan cepat membakarku tanpa ampun sementara tanpa kusadari piyama satinku sudah semakin melorot, terdesak tangan andre yang kini memijit daerah pinggangku, atas permintaanku sendiri untuk memijit lebih turun.
Uuuhh dadaku terasa sesak dan puting susuku semakin kian memanjang menebus kain satin piyamaku. Aku ingin ada yang meremasi dan menarik puting susuku… anghhh...ooohhh… gilaaa… aku nggak tahaann… kupegang kedua tangan andre tangan kiriku memegang tangan kirinya dan tangan kananku memegang tangan kanannya kutarik kedepan melingkari tubuhku dan kutangkupkan di buah dadaku.


” Lho tante… tante…?”, protes andre bingung dari belakang tubuhku.

” Andre sekarang  remasi dada tante apa kamu tidak mau”, desisku resah.

Begitu kedua tangan andre mulai menyentuh dadaku sambil menarik kedua puting susuku dari luar piyamaku aku benar-benar terangsang hebat sampai-sampai sosok andre yang  sehari-hari teman anaku ini sudah tidak ada lagi dibenakku. saat itu andre adalah lelaki muda bertubuh tegap… Ooouuh… andre mulai meremasi kemontokan buah dadaku.

” Yaaaaahh hhh…hhh… enaaaak andre ulangi lagi sayaaang oooohhh… ” tubuhku menggeliat resah.

Kugapai kepala andre dan kutarik ke arah tengkukku yang terbuka karena rambutku kusanggul keatas dan andre tak menolak dan melakukan permintaanku untuk menciumi tengkukku.

” Ciumi leher tante… andre anghhh...yaaahh kecupin sayaaang aaaaccchh… sssshhh ”, bisikan dan desah mesraku menuntun andre melakukan apa yg kuminta

Aku makin gemas, tubuhku gemetaran hebat piyama satinku tinggal menutupi tubuh bawahku karena tali pinggangnya masih terikat. Kubalikkan tubuhku, sejenak kupandangi wajah ganteng andre yang matanya terbelalak liar menatap nanar tubuhku Kulingkarkan kedua lenganku di lehernya dan dengan penuh gairah kusosot bibir manisnya.

Anak muda ini gelagapan menghadapi liarnya bibirku yang mengulum bibirnya dan nakalnya lidahku yang menggeliat menerobos masuk rongga mulutnya tapi insting lelakinya segera mengantisipasi, segera dapat mengatasi seranganku. baju andre dengan cepat kubuka dan astaga dada yang berotot itu membuat gairahku semakin binal.

Kudorong tubuh andre untuk rebah dikursi sofa, nafas jantannya mulai tak beraturan dan aksi bibir dan lidahku terus melata sampai ke pusarnya… Sssshhh… celananya tampak menggembung besar entah ada apa dibaliknya, jantungku berdegup semakin kencang melihatnya  dan mataku terbelalak dibuatnya, sampai aku harus menahan nafas, ketika retsluiting celana hitam itu terbuka.

Kepala penisnya itu menyembul keluar dari batas celana dalamnya. Aku dengan tergopoh-gopoh karena tak sabar melorotin celananya sekalian dengan celana dalam putihnya sampai ke lutut Andreeee Ooooohhh my God ! teriakku dalam hati… menyaksikan batang penisnya yang mengacung di antara pahanya yang begitu macho, begitu gagah, begitu panjang bentuknya dengan kepala penisnya yang besar tampak mengkilat.


Tanganku terasa gemetaran ketika hendak menyentuh nya. Tubuh andre mulai menggerinjal kecil ketika tanganku bergerak mengocok batang penisnya dengan kain satin piyamaku. Aku makin binal, kudekatkan wajahku untuk mengulum kepala penisnya yang menggemaskan itu, sambil tetap tanganku bergerak mengocok batang penisnya dengan gengaman kain satin piyamaku.

Mendadak tubuh tegap itu meregang hebat diiringi erangan keras dan bibirku yang setengah terbuka dan tinggal beberapa sentimeter dari kepala kemaluan itu merasakan semburan cairan hangat dengan menyebarkan aroma khas yg sangat kukenal dan kurindukan yang selama ini jarang aku dapatkan lagi dari laki-laki.  tanganku refleks mengocok batang penis andre yang semakin cepat sambil tanganku yang lain mengurut lembut kantung pelirnya.

Sementara kubiarkan cairan sepermanya yang sangat kental itu menyembur wajahku dan kain satin piyamaku, sesekali kusambut spermanya itu dengan lidahku… mmmm… rasa sperma  yang khas itu kembali kurasakan oleh lidahku. Tapi beberapa saat batang penis yang masih dalam genggamanku. Tanpa buang waktu, aku merangkak diatas tubuh andre yang terlentang di sofa dengan posisi tubuhku jongkok mengangkangi tubuhhnya di atas batang penisnya yang kutuntun yang masih belepotan cairan sperma itu langsung saja kuarah ke lubang vaginanku yang sudah merah merekah dan becek itu.

Oh...ternyata kepala penisnya itu terlalu besar untuk masuk ke lubang vaginaku atau vaginaku sudah menyempit lagi tapi akhirnya dengan sedikit kupaksa kumaksukan kepala penisnya ke lubang vaginaku perlahan kepalanya mulai masuk sedikit demi sedikit.

” Andreeee… bantu dorong sayang… Oooooowwwwww…”, Aku merengek panjang ketika sedikit demi sedikit amblas juga batang penis andre menembus liang sanggamaku diiring rasa perih yang menggemaskan.

” Anghhhhhh… mmmhh… ayun pinggulmu keatas sayaaang ”, kembali aku menuntun pejantan muda ini untuk memulai persetubuhan.

” Aaaww… aahh… ooww pelahan duluuu sayaaang…penis kamu gede banget… perih tauu ”, aku ngoceh manja ketika andre mengayun pinggulnya kuat sekali.
Terasa tubuhku bagaikan baterai yang baru dicharge dan dialiran energi aneh itu mengalir menyebar ke seluruh tubuhku  membuat aku semakin binal memainkan goyangan pinggulku  sementara andre ternyata cukup cerdas menyerap pelajaran, bahkan mampu segera mengembangkan  dengan posisi tubuhku diatas, membuatku sangat cepat mencapai orgasme.

Entahlah atau karena besarnya batang penis andre yang menyungkal rapat liang sanggamaku, sehingga seluruh syaraf dinding lubang vaginaku rata dibesutnya Luar biasa ! dalam waktu kurang dari 5 menit setelah orgasmeku yg pertama, kembali aku tak dapat menahan jeritku mengantar rasa nikmatnya sperma orgasme yang kedua.

Rupanya andre sudah tak mampu menahan lebih lama lagi karena spermanya akan segara keluar karena hentakan tubuhku yang kuat sekali seakan ingin memasukkan seluruh batang penisnya ke liang sanggamaku disertai erangan mirip suara binatang buas dan tubuhnya yang bergetar sangat kuat.
Aku sedikit menyesal setelahnya, berkali-kali andre memohon maaf atas kejadian yang terjadi siang itu Tapi anehnya gairah seksualku yang meletup-letup tak terbendung itu, mereda setelah kejadian siang itu. Aktivitas berjalan normal kembali, tapi sudah hampir seminggu ini, aku tak pernah melihat andre datang ke rumah.

” Dia lagi sibuk Ma dan dapat tugas dari kampus untuk mengurus Ospek”, Jawab anak gadisku ketika aku menanyakan tentang andre yang tak pernah muncul.
Terus terang saja, sejak kejadian itu pikiranku sangat kacau, disisi aku sebagai Mama anaku, aku sangat menyesal dan sedih atas kejadian itu, tapi disisi aku sebagai seorang wanita yang masih punya hasrat dan naluri betina yang utuh. Aku tak ingin melupakan kejadian itu bahkan aku berharap kejadian itu terulang lagi.

Hampir sebulan lamanya andre tak muncul ke rumah, akupun maklum, andre sebagai remaja, tentu mengalami shock dengan kejadian itu disitulah muncul rasa berdosaku kepada andre dan anakku,  Tapi jujur sejujurnya ada terselip rasa rinduku memandang wajah anak muda itu. Aku sering mengintip dari balik horden jendela, saat anaku diantar pulang oleh andre, kenapa hatiku berdebar-debar dan sedikit desiran birahiku menggelegak.

Pikiranku makin kacau setelah beberapa kali kulihat andre mulai nongkrong lagi dirumah. kulihat andre masih salah tingkah di depanku, walaupun aku sadah berusaha menetralisirnya tapi buat darahku mendesir kencang. Betapa tidak terbayanglah ekspresi wajahnya ketika tengah menyetubuhiku beberapa waktu yang lalu ekspresi wajahnya yang begitu sensual dimataku pada saat dia melepas semburan spermanya  suara erangan dan nafas birahinya seakan nempel ditelingaku.

Malam telah tiba pada pukul 21.00, kondisi hujan lebat dan andre ingin pulang karena sudah terlalu malam, tak enak dilihat tetangga seorang laki-laki dirumah bersama 2 wanita sampai larut malam.


” Ma, mas andre mo pulang tuh…”, terdengar suara anak gadisku  dari belakangku.

” Eh… pulang ? hujannya gede banget, tunggu reda aja lagian rumah andre  jauh”, jawabku spontan sambil bangkit dari dudukku berjalan ke ruang depan.
kulihat jam memang sudah terlalu malam untuk bertamu.

” Andre ujan begini lebat, udah malem lagi ntar ada apa-apa di jalan, sudah deh tante kasih kamu nginep disini, tidur di kamar atas, besok subuh tante bangunin kamu…”, ujarku, terdorong rasa sebagai orang tua yg khawatir kepada anaknya.
Andre menunduk salah tingkah gak berani menolak.

” Tapi andre harus telpon rumah dulu tante…” sahutnya pelan.

Akhirnya Andre menelpone Keluarganya untuk meminta izin menginap dirumah Tante Astria, dan diizinkan oleh keluarganya.

Malam semakin larut, sementara hujan semakin hebat diserta guntur dan kilatan petir,  Aku tergolek di ranjang, tak dapat memejamkan mata, kenapa justru sekarang wajah bocah itu yang terbayang-bayang di malam dingin ini seperti ini dan apalagi birahiku meletup- letup gila… ampuuunn… sekarang bocah itu ada dilantai atas.

Tunggu apa lagi ??? mmmm… bisikan setan aku tak mampu menahan tubuhku yang berjalan manapaki tangga… dan kini aku di depan pintu kamarnya… tanpa mengetuk kubuka pintu… ternyata andre masih belum tidur.

” Andre kamu belum tidur ?” tanyaku.

” Tante juga belum tidur…?” sahutnya jawabannya begitu tegas.

Aduh siapa yg menuntunku duduk diranjangnya,  darahku berdesir ketika tahu kedua mata andre menatap dada montokku yg memang tak mengenakan bra, sehingga puting susuku tercetak menonjol dibalik gaun satin baju tidurku yg memang berbahan tipis dan lisin sehingga semburat kecoklatan aura puting susukupun nampak jelas, kembali aku kehilangan kontrol Dan entahlah bagaimana awalnya dan siapa yang mengawali.
Bibirku sudah dalam lumatan bibir andre, sergapan nafsu remasan lembut tangan lelaki muda pada buah dadaku melambungkan gairah seksualku, gelitikan lidah nakalnya pada puting susuku membuat tubuhku menggeliat erotis disertai erangan manjaku, Tapi aku sudah melupakan siapa andre yang aku tahu andre adalah lelaki muda yang siap memenuhi kebutuhanku. Aku tak menyangka kali ini andre lebih liar dan lebih berinisiatip melakukan serangan, sampai aku hampir tak percaya ketika andre menyurukkan wajahnya di selangkanganku dan mencumbui bibir vaginaku.

” Andreeeeee...anghhhh… kamu piiiinteer sekarangg… ooohh ammpuunn nikmaaaatnyaa…”, desahku merasakan nikmat cumbuan lidahnya pada clitorisku, membuat andre tambah semangat.

Ketika permainan yang sesungguhnya berjalan sebagai wanita dewasa yang telah berpengalaman menghadapi gairah lelaki. Aku dibuat megap-megap menghadapi serangan pejantan muda ini. Batang penisnya yang perkasa pada Lubang Kewanitaanku yang Sempit tak kenal ampun membuat aku mengerang merintih bahkan menjerit setengah histeris. Untung suara hujan yang lebat di timpa suara guruh meredam suaraku. Tak lama kemudian tubuhku roboh dibuat Lelaki Muda Perkasa ini, Dan Kami tergulai lemas diatas ranjang sambil tatap penuh gairah.

“Andre jujur sama Tante… setelah waktu itu kamu maen sama perempuan mana…?” tanyaku datar dengan nada dingin.

” Aaah… nggak, sekali-sekalinya cuma sama Tante ” jawab andre.

” Ga mungkin, kamu mendadak bisa begitu canggih mencumbu Tante…?”, desakku dan akhirnya andre menceritakan pengalaman setelah pengalaman seksualnya yang pertama, andre banyak nonton blue film dan otak cerdasnya banyak menyerap gaya dan cara bercinta dari film-film biru yang ditontonnya.
“Mmmmm… kaciaaan… kamu tentunya kangen mencumbu Tante ya sayaang…?” bisikku sambil kudaratkan kecupanku ke bibirnya, tubuhku bergerak menindih tubuh atletis andre.
Tubuhku direngkuh dan tubuh kami menempel ketat… kuajarkan permainan lembut.
” Ayo sayaang…hh hhh… Tante udah ga tahan dengan sperma mu…”,  bisikku lembut, setelah aku nggak tahan lagi merasakan kuluman dan jilatan andre pada clitorisku.

” Aoooouuuhhh… Andeeeee… hhh…hhhh…”,  suaraku terdengar bergetar memelas… mataku meredup sayu menatap wajah imut andre, manakala liang sanggamaku untuk kesekian kalinya ditembus batang penisnya yang bongsor milik andre, namun kali ini andre menekan pelan sekali, sehingga terjadi gesekan nikmaaaaat yang lama sekali sehingga kedua kakiku yang melingkari pinggangnya seakan mengejang, tak tahan menahan kenikmatan yang luar biasa.

“Enaaak Tante ?”, bisiknya lembut sambil tersenyum manis, ketika liang sanggamaku sudah tak ada tempat lagi oleh batang penisnya.

Aku menjawab dengan mengangkat alis, bibirku kembali menyambar bibir yang menggemaskan itu. Ciuman dan kuluman panjang dimulai, dorongan gelegak birahi kami memang luar biasa, permainan semakin panas dan semakin liar, ekspresi kami total menyembur tanpa kendali.

Kembali tubuhku dihentak-hentak oleh tenaga perkasa andre dengan garangnya jeritan dan rintihanku silih berganti ditimpa dengus nafas birahi andre yang mengeros buas.

“Aaaahhhkkk… Andreeee....andreee ohhhh ssaayaang…aammppuuunn…ooowww… ssshhh… niiikmaaat banggeet ssiih…???”, rengekku dengan suara memelas, namun tarian pinggulku dengan gemulai masih dengan sengit mengcounter rajaman batang penis andre di liang sanggamaku sehingga terdengar bunyi berceprotan di selangkanganku.

“Tante…hhh…hh andre hampiir mau keluaar”, desis andre dengan suara bergetar matanya garang menatapku, tapi aku sangat menyukai ekspresi ini.

” Ayoooo sayaanggg… semburkan spermamu didalam kita bareng Tante… ooouuuuhhhh… !!”, Ya ammppuuun mengerikan sekali tubuhku terguncang-guncang hebat, akibat hentakan tubuh andre menghajar liang sanggamaku pada detik puncak mulutku menganga lebar tanpa suara, tanganku mencengkeram erat pinggiran ranjang dan entah apa yang terjadi, karena pada saat itu orgasmekupun meletus dahsyat.

Entah berapa lama suasana hening, hanya suara nafas kami terengah-engah yg terdengar hujan di luar rupanya sudah berhenti juga.
” Tante… boleh andre pulang sekarang, hujan kayanya sudah berhenti…” suara Andre memecah keheningan.

” Hmmm… sebenernya Tante masih pingin meluk kamu, pingin cumbuin kamu sayaaang… ini ditinggal buat Tante aja yah ?” sambil kuremas batang kemaluan yg masih tegang.

“ Penismu besar kamu buat Tante aja ya sayaang… jangan buat orang lain… apalagi buat Astari… awas Tante bisa marah besar ”, sambungku dengan nada serius.

Andrepun mengangguk tegas Kuantar Andre ke garasi tempat motornya diparkir, sesampai digarasi  kubiarkan Andre memeluk kembali tubuhku yang bersadar ditembok dengan mencium dan melumat bibirku dan sesekali pensinya yang tegak kembali dikeluarkan dari resleting celananya dan menempelkan dibagian belahan vaginaku yang terhalang kain satin daster baju tidurku.

Kurasakan penisnya terus bergerak mengesek-gesekan licinya kain satin dasterku yang menempel dibelahan vaginaku sambil bibirnya terus melumat bibirku dan kedua tangganya mermas buah dadaku. Lima menit kemudia kurasakan cairan spermanya menyemprot keluar membasahi daster satinku. Dan setelah puas andre segera pulang.

SEKIAN

Rabu, 09 Oktober 2019

CERITA SEKS TANTE TYAS


Kenikmatan tubuh Tante Tyas

Aku memiliki tetangga baru di depan rumahku, seorang ibu muda yang sebenarnya tidak cantik tapi sangat menarik. Dia sudah bersuami dan mempunyai 3 anak. Umurnya kira-kira antara 38-40 tahunan tapi wajah dan bodinya kelihatan lebih muda 10 tahun. Namanya tante Tyas.


Tante Tyas ini bekerja disebuah bank Swasta, dia baru saja dipindah tugaskan dari cabang surabaya dan sementara Tante Tyas tinggal sendiri dirumah kontrakanya, suami dan ketiga anaknya masih tinggal disurabaya dan mereka bertemu hanya seminggu sekali.

Kisah ini berawal seringnya aku sering bareng berangkat kerja bersama Tante Tyas  dengan mobilku. Sehingga aku pun menjadi akrab dengannya. Tak terasa Sebulan berlalu hari demi hari berganti bulan kami semakin lebih akrab seperti keluarga sendiri.

Pada suatu hari seperti biasa aku main rumah tante Tyas untuk mengembalikan rantang makanan miliknya. Kuketuk pintu rumahnya beberapa kali dan terdengar suara Tante Tyas.

“Bentar tunggu dulu ya, kamu siapa”.

“Andi Tante”, setelah menunggu sebentar diteras depan rumahnya.

Kemudia Tante Tyas keluar dan membuka pintu, ternyata dia baru saja selesai mandi dengan tubuh hanya ditutup oleh piyama satin.

“Astaga padat juga tubuh Tante Tyas ya,” kataku dalam hati.

“Eh Andi ayo masuk kedalam”.

Aku masih tetap terpaku melihat tubuhnya yang indah dan padat berisi yang tidak tertutup seluruhnya oleh piyama satin tersebut, apalagi tampak jelas puting susunya menembus kain satin piyamanya itu.

“Andi, lihat apa’an sih kok dari tadi cuman bengong-bengong aja lihat aku”
“Eh anu……. ‘te lihat….. itu eh lihat piyama…. eh nggak lihat apa-apa kok ‘te”, jawabku sampai aku kebingungan.

“Andi kamu ini ada-ada saja ya udah kamu duduk dulu saja disitu, aku mau kekamar dulu”, Aku jadi kebingungan, kok tumben ngomong kayak gituan. Dengan polosnya aku ikuti kata-katanya tadi.

Dari dalam kamar Tante Tyas memanggilku dan aku segera menuju kamar Tante Tyas dan sesampai di depan pintu kamarnya ku ketuk pintu itu, dan dari dalam terdengar jawaban untuk menyuruhku masuk. Ku buka pintu kamarnya dengan hati-hati. Setelah ku masuk di kamarnya, betapa kagetnya aku melihat tubuh tante Tyas yang masih menggenakan piyama satin itu dengan posisi tubuh terlentang menantang di atas ranjang.

“Andi sini sayang, ini kan yang selama ini kamu bayangkan dari tadi dan kamu inginkan dariku, ya kan Andi”, Aku tidak menjawabnya karena aku masih belum sadar dari kebingunganku atas apa yang kulihat di depan mataku sekarang ini.

“Andi sini, naik ke ranjang puasin tante sayang, nggak perlu malu, ini kan yang kamu inginkan dariku”, Aku menuruti kata-kata tante Tyas dengan naik ke ranjangnya.

Tiba-tiba tanganku dipegangnya lalu diarahkan ke buah dadanya dan diletakkannya kedua tanganku diatas gundukan itu lalu kuremas-remas buah dadanya dan bibirku langsung melahap menyedot dan mejilati puting susunya yang besar itu menembus kain satin piyamanya dengan birahi yang sudah memuncak.

“Oouugghh… oouugghh…. sedot terus Andddiiiii …. oouugghh.. digigit dong!!!”, tante Tyas rupanya sudah terlelap dalam birahinya juga.

Kedua matanya merem melek menikmati buah dadanya yang sedang kunikmati. Tiba-tiba tante Tyas melepaskan bajuku dan menyuruhku untuk terlentang. tante Tyas langsung melepaskan celanaku dan memlorotkannya dengan nafsu yang sudah sangat bergelora. Seperti apa yang kuharapkan terjadi juga, begitu batang penisku bebas keluar mulut Tante Tyas langsung melumat-lumatnya, disedotnya sampai gemetar tubuhku dibuatnya. Aku bergelinjangan menahan kenikmatan yang pertama kali aku rasakan dengan Tante Tyas.

“Andi, cium dong vaginaku sekarang sayang!”, tanpa banyak perkataan lagi langsung saja  kucium vaginanya yang sudah tidak lagi memakain celana dalam itu.

Dengan posisi 69 aku terlentang dibawah dan Tante Tyas diatas,  lubang vaginanya yang berbulu tipis itu langsung diarahkan ke mulutku. Begitu lidahku mulai melayang-layang dibibirnya vaginanya, Tante tyas mulai bergelinjangan, mendesah-desah karena kujilatin vaginanya sambil Kumain-mainkan ‘kacang’-nya dengan lidahku.

Kadang-kadang sambil ku jilat lubang vaginanya juga kutusuk dengan lidahku kelubang pantatnya. Tubuhnya semakin kehilangan kendali saat lidahku sudah tidak bisa membedakan antara lubang vaginan dan pantat. Vagina tante Tyas semakin kurasakan lembabnya karena tubuhnya dirangsang dengan hebat.

“Andi sayangggg, aku sudah tidak kuat lagi sayang, masukin dong penismu sekarang sayang!”, dengan cepat kurebahkan tubuhku terlentang diatas ranjang dan Tante Tyas langsung naik keatas tubuhku sambil mengarahkan batang penisku yang sudah tegang itu.

Bleeesss…… bleeesss….. bleeesss…… dengan mudah batang penisku masuk kedalam dasar vaginanya dan kusodok-sodok dengan keras keluar masuk vaginanya dan tante Tyas dapat mengimbanginya dengan goyangan pinggul dan pantatnya. Lima menit berjalan tak terasa pertempuranku diatas ranjang bersama Tante Tyas sama-sama dapat merasakan kenikmatan dengan suara desahan dan nafas yang mengisi setiap ruangan kamarnya.

Tak lama kemudian tiba-tiba tubuh Tante Tyas bergetar hebat saat dia terus bergerak naik turun menghajar batang penisku, menadakan dia akan orgasme.
“Andiiiii....onghhhh...nikmat sekali sayangggg....anghhhhhh....ahhhhh”, suara desahan saat Tante Tyas orgasme.


Goyangan Tante Tyas semakin liar saat akan orgasme, membuat aku juga tidak tahan lagi menahan laju cairan spermaku.

“Tante, aku juga udah ngak tahan lagi aku mau keluar… uuuhhhh… oooohhh…. uuuuhhh….”

Begitu Tante Tyas orgasme, akupun akhirnya muncrat juga....crottt....crooottttt...didalam vaginanya. Penisku merasakan hangat cairan yang membanjir lubang vaginanya.

“Oouugghh….. ooouuuhhh… yeaahh.. yeaahh… uuhh… aku sangat puas sekali Andi, makasih ya bikin aku puas sama kamu!”, setelah berisitirahat sebentar aku segara pamit pulang.

Kuambil bajuku dan kupakaikan meskipun tubuhku penuh keringat yang bercucuran. “Besok temenin aku lagi, ya Andi!”, desah tante Tyas dengan tubuh lemas dan masih terlentang diatas ranjangnya dengan pakaian piyama satin yang berantakan penuh dengan keringat dan noda spermaku. Kucium bibirnya sambil aku berpamitan pulang.

Setelah kejadian itu, aku dan tante Tyas sering melakukan affair bila ada kesempatan dan Kami lakukan itu kadang-kadang di rumah tante Tyas, kadang dirumahku. Pokoknya di mana ada tempat untuk bercinta pasti tidak akan kami lewatkan.

Pernah pada suatu hari suami dan anak Tante Tyas ada dirumah, tiba-tiba tengah malam Tante Tyas datang kerumahku, padahal dirumahnya ada suami dan anaknya.

Tok...tok...tok..., pintu rumahku diketuk saat aku lagi santai didalam kamar dengan hanya memakain celana pendek saja tanpa baju.

“Siapa....?”.

“Ini aku Andi Tyas....”, aku segera berlari untuk membuka pintu.
Begitu aku buka pintu kulihat Tante Tyas berdiri dengan hanya memakai piyama satin tanpa memakai Bra dan Cd lagi didalamanya.

“Masuk Tuan putri”, sambutku dengan nada canda.

Begitu Tante Tyas masuk ke dalam kamarku dan aku segera menguci pintu rumahku aku peluk tubuhnya sambil mencium bibirnya.

“Kok lama sih Andi buka pintunya, tante kan udah kedinginan nih pingin kamu hangatkan sekarang sayang!”, kata tante Tyas dengan manja.

“Tapi Tante dirumahkan kan ada anak sama suami Tante...?”, aku agak kepikiran kok dia senekat itu.

“Kamu tenang saja mereka semua tidur pulas sayang yang penting aku sekarang pingin sama kamu”, bibirku kemabli dicium oleh Tante Tyas.

Lidahnya mulai memasukkan kemulutku sehingga lidahku pun saling ber-“silat lidah”. Sambil kucium lalu kuciumi puting susunya yang terlihat jelas menonjol puting dari luar kain satin piyamanya yang sudah mengeras. Tante Tyas kubikin merem-melek.

Kudorong tubuhnya ke ranjang lalu langsung kuciumi naginanya yang sudah lembab. Kujilat-jilat naik turun dan kugigit “kacang”nya, begitu seterusnya sambil tanganku meremas-remas payudaranya.

“Ouugghh… oouugh… oouugghh… terus Andi… tante suka seperti ini….. oouuugghh….. yeeaahhh….”.

Dan kubalik arah tubuhku sehingga membentuk angka 69. Tante Tyas melumat-lumat penisku keluar masuk mulutnya dan memainkan lidahnya di “helm” penisku. Juga sesekali dia memainkan lidahnya di “telur” ku dari pangkal sampai ujung. Aku pun semakin terangsang menciumi vaginanya yang semakin membanjir.

Setelah puas saling berlumatan anatar penis dengan vagina Kami pun rebahan saling berpelukan, posisiku sekarang diatas tubuh Tante Tyas yang terlentang diatas ranjang, aku gesekan penisku diatas kain satin piyamanya yang menghalangi lubang vaginanya dengan cara perlahan kudorong kutarik penisku.

“Anghhh....Tante nikmat banget kain satin piyamamu”.

“Terus Andi kalau kamu suka gesek disitu biar kamu puas sayang”. Dua menit lamanya aku gesekan penisku dihamparan licinya kain satin piyamanya itu hingga cairan bening dari lobang penisku membasahi piyamanya.

Tak pikir panjang lagi aku Langsung mengkangkangkan kedua kakinya sehingga vaginanya terlihat jelas dan sangat tepat juga mudah untuk di-“tusuk” oleh penisku yang berukuran 15 cm dalam keadaan menegang.

Bleess… bleesss… begitu masuk semua penisku kedalam vaginanya langsung saja aku gerakan keluar masuk penisku di dalam vaginanya yang disertai desahan yang menderu deru tante Tyas.

“Ouggh… oouuugghh… eemmmmhhh…. uuhhh… yeahh.. uuuhh… yang keras dong sayang…. aahh.. uuhhh.. yeeahh..”. Semakin kurasakan basah di batang penisku, membuatku lebih bernafsu.

Kami pun berganti posisi, aku yang dibawah dan tante Tyas di atas menduduki tubuhku. Goyangan pantat dan pinggulnya kulihat jelas mengocok-ngocok penisku. Merem-melek tante Tyas sambil mendongakkan kepalanya merasakan kenikmatan yang tiada taranya. Kudorong-dorong pantatku ke atas untuk menyeimbangkan gerakannya yang semakin menggila.

“Oh… oouuhh… Andiiii… Ouugh… enakkk… ouugh… yeaah… terruuusss….. yeeaahh….”.

“Tante aku mau keluar nih, udah nggak kuat… oogghh… uuuhhhh… mmmhhhh….”
“Tunggu dulu…dong sayang…….. mmhhh… yeeaahh… tahan dulu Andiii….!”, lirih tante Tyas menahan kenikmatan yang hampir memuncak.


Goyangan kami pun semakin menggila, ke kanan-kiri, naik-turun dan tiba-tiba tubuh tante Tyas bergetar dan bergelinjang hebat, kurasakan cairan yang hangat dari dalam vagina tante Tyas.

“Oouugghh….. uuuhh… uuugghh….. yeaaaahh…. mmmhhhh….. ouugghh yeaahhh…. uuuhhh… mmmmmhhh… aaahhhh…. yeeaahhh… tante sudah keluar Andii, sekarang giliran kamu, cayang!”.

Kulepas penisku dari dalam vaginanya dan langsung aku gesekan diatas kain satin piyamanya pas dibagian perut dan Crooott…. crooottt….. crooottt…. Kusemprotkan spermaku dikain satin piyamanya. Setelah puas Kita berdua pun tergelepar dengan keringat yang masih bercucuran setelah sedikit bekerja keras untuk mendapatkan satu kenikmatan. Tubuh kami saling berpelukan dan saling menciumi bibir dengan mesra diatas ranjang kamarku.

“Andi, aku sayang kamu aku pingin terus merasakan kenikmatan penismu”, aku hanya tersenyum mendengarnya.

Setelah berisitirahat sebentar Tante Tyas langsung pamit pulang dan meninggalkanku sendiri didalam kamar dengan keadaan bugil.

TAMAT.