Minggu, 04 Desember 2022

CERITA SEKS DENGAN BU LILIS

 

Cerita Sex Kepuasan Bercinta Dengan Ibu Lilis


Namaku Anton dan aku bekerja disebuah bank swasta disurabaya, sejak aku dipindah tugaskan ke sebuah kantor cabang yang ada diMalang, dan sementara tugas dimalang aku memutuskan untuk mengontrak sebuah rumah dikomplek perumahan yang tidak jauh dari kantorku. Baru tiga bulan aku bekerja di malang akhirnya aku dekat dengan atasanku yang bernama Ibu Lilis. Dia adalah manajerku.

Ibu Lilis oranganya gampang sekali bergaul sama siapa pun dan tidak sombong, sejak menjadi manajerku dikantor aku semakin dekat. Ketika aku beranikan mengikuti instragramnya dan menelusuri lebih dalam lagi tentang dirinya, ternyata Ibu Lilis  seorang janda beranak satu dan tinggal Bersama anak putrinya dan pembantu.

Suatu hari saat kerja sampai larut malam Ibu Lilis tiba-tiba mengirim what app ke hpku.

“Anton kamu pulang pakai apa” kata Ibu Lilis.

“Pakai motor Bu”.

“Kamu pulang sama Ibu saja sekarang aku udah di mobil kamu kesini langsung aja”.

Akupun langsung membereskan pekerjaanku yang ada dimeja kantor dan langsung bergerak kemobil Ibu Lilis. Dan setelah sampai dimobil, Ibu Lilis menyuruh aku membawa mobilnya.

“Anton kita cari makan dulu yuk?”, kata Bu lilis.

“Tapi kita belum mandi Bu”, kataku.

“Ngak papa Anton soalnya  aku sudah laper nih”.

Akupun langsung membawa mobilnya dan menuju kesebuah rumah makan dikota malang. Namun saat diperjalanan aku berbicara kepada Bu Lilis.

“Maaf Bu, Anton belum mandi dan badan masih bau gini”.

“Lah emang kenapa, aku saja belum mandi”

“Malu saja sih karena belum mandi sudah membawa wanita secantik ibu”.

“Ah kamu ini pakai merayu segala, udah ga papa kamu masih wangi kok”.

Namun ketika kami sedang berada diperjalanan menuju tempat makan Ibu Lilis menaikkan kakiknya yang satu sehingga duduk terlihat jelas sekali pahanya yang mulus dan putih karena dia menggunakan rok mini, sehingga membuat aku birahi dan penisku mulai naik. Selama diperjalanan aku mencuri curi pandangan sambil ngobrol dengannya tapi disini birahi ku tambah naik ga karuan.

Sesampainya ditempat rumah makan yang dimaksud, kami pun makan berdua seperti layaknya orang berpacaran, aku bangga sekali  bisa dekat dengan atasanku ini yang masih terlihat cantik. Setelah kami selesai makan kami memutuskan untuk segera pulang. Namun ditengah perjalanan Bu Lilis tidak mengajak untuk segera pulang justru dia malah mengajakku ke sebuah hotel.

“Anton mampir kehotel dulu ya bentar “ katanya, sampai aku tidak tau apa maksudnya. Aku segera mengikuti apa yang diperintahanya.

“Oh ya Bu mau ngapain kok mampir ke hotel ya?”, aku malah jadi bingung.

“Tadi aku sudah pesan kamar hotel Rencana buat tamu yang besok akan datang, jadi aku lihat kamar yang aku pesan”, dalam hatiku aku kira ingin sekamar denganku untuk saling memuaskan dihotel.

Ketika kami sudah sampai dihotel kami pun langsung ke resepsionis untuk menanyakan kamar pesanan yang sudah dipesan sekalian mau melihat kamar yang ada di hotel itu. Setelah kami diberikan kunci kamar hotel yang telah dipesan Bu Lilis kami segera menuju kamar dan sesampainya dikamar  kami masuk berdua melihat kamar yang dipesan bu Lilis. Begitu pintu kamar hotel tertutup pikiranku agak sedikit terangsang melihat tadi saat dimobil paha mulusnya itu.

“Anton kita santai dulu saja disini pulangnya nanti saja ya, kalau mau tidur, tidur dulu aja ga papa kok. Nanti aku bangunin”, kata Bu Lilis.

“Ngak bu mendingan aku mau mandi saja biar wangi”, kataku.

“Yau dah mandi sana dulu biar bersih dan wangi”.

Ketika aku mandi aku malah membayangkan paha Bu Lilis yang begitu putih dan mulus, apalagi aku tau dia janda beranak satu pasti butuh kehangatan laki-laki sepertiku. Batang penisku pun makin tegang karena memikirkan hal itu. Setelah aku selesai mandi selama 15 menit saat aku keluar dari kamar mandi aku melihat Ibu Lilis sudah berdiri dipinggir jandela dan ternyata baju kerja dan rok mininya  sudah dilepasnya dari tubuhnya dan sekarang dia hanya mengenakan daster satin yang dipakai untuk dalaman baju kerjanya.

“Lho Bu ngapain disitu kayaknya ada yang dipikirkan ya? “ kataku.

“Ngak kok ton hanya liat pemandangan kota malang, oh ya maaf ya aku buka baju kerja karena panas banget soalnya, kamu udah selesai mandi?”.

“Sudah seger kok bu, kalau ibu mau mandi silahkan aja”, ucapanku.

“Ngak Ton lagi pingin adem dulu disini”.

“Ternyata ibu cantik juga pakai pakaian seperti itu kayak ABG aja”, sedikit mencoba merayu.

“Ah kamu bisa aja Ton”.

Saat itu aku masih memakai handuk saja saat  keluar dari kamar mandi karena baju dan celana kerjaku aku taruh didalam lemari.

Perlahan aku berjalan mendekati Bu Lilis yang terus melihat pemdangan kota malang tiba tiba ku beranikan untuk memeluk tubuhnya dan langsung aku rangkul dari belakang.

“Aton kamu ini kenapa beraninya kamu memeluk Ibu”.

“Maaf bu bukanya aku berani kurang ajar sama ibu karena terus terang aku pingin aja peluk ibu dan sebenarnya aku tau ibu kesepian kan butuh teman curhat”.

“Kamu kok tau kalau aku kesepian”.

“Karena sejak kenal ibu aku selalu cari tau tentang Ibu jadi aku tau semua”.

Kemudian kedua tanganku bergerak merangkul lebih erat dan Ibu Lili diam saja tidak ada reaski, aku memainkan tanganku di lehernya dan ditelinganya, badan kemudian Ibu Lilis sedikit gemetar. Kami terus mengobrol sambal berpelukan menghadap jendela.

“Kanapa ibu ngak cari pengganti lagi untuk mengisi kesepian yang ibu alami saat ini”.

“Aku lagi focus dulu untuk bekerja Ton”.

“Bu kerjaan bisa diselesaikan tapi kesendirian ibu tanpa suami seperti kopi tanpa gula”.

“Tapi”belum sempat dia berkata aku langsung menimpa perkataannya itu.

“Apa ibu ngak butuh kehangatan dari laki-laki kalau sendiri seperti ini, apalagi kebutuhan biologis sudah jarang ibu rasakan pasti rasanya ibu pasti butuh”.

“Ya sebenarnya sih butuh Ton, tapi mau dibagaimanakan lagi karena aku masih pingin lebih focus bekerja dulu”.

Setelah 15 menit berpelukan sambil mengobrol dan penisku yang sudah tegang maksimal karena selama berpeluakan, penisku terasa tergesek-gesek dibagian pantatnya. Aku ga tau kenapa aku beranikan diriku untuk mencium bagian lehernya. Namun Ibu Lilis diam saja dan tidak ada marah sedikitpun. Apa dia sudah mulai terpengaruh dengan obrolanku tentang mengarah ke bau-bau seks.

Kucium lehernya dan telinganya, tubuhnya kini semakin gemetar, ketika aku mencium dan aku memainkan tanganku untuk aku meraba buah dadanya dan ternyata Ibu Lilis tidak memakai Bra. Dan saat aku rasakan dia tidak memakai bra langsung saja aku mainkan kedua putingnya sambil aku remas-remas. Ibu Lilis tetap diam dan tidak marah dan malah seperti dia menikmati remas kedua tangganku dikedua payudarahnya sambil kupeluk samakin erat. Karena penisku yang sudah tegang maksimal dan handuk jatuh dengan spontan kelantai batang penisku langsung aku gesek-gesekan dibagaian pantatnya.

Kupeluk sambil kuremas kedua payudarahnya sambil kumainkan kedua putting susu nya dan penisku terus aku gesek-gesekan dikain satin dasternya dibagian pantatnya membuat Ibu Lilis mulai terangsang dan aku pun merasakan nikmatnya gesekan penisku merasakan licinya kain satin dasternya.

Kemudian aku angkat tuguh Bu Lilis kekasur dan Dia hanya nurut saja, aku terlentang tubuh Bu Lilis  dikasur akupun langsung naik keatas tubuhnya dan kutindih tubuh Bu Lilis yang terlentang dan langsung kumainkan kedua putingnya yang menonjol dari luar kain satin dasternya dengan mulutku.

“Unghhh..anggghh “ desahnya, lalu tangan Bu Lilis langsung meraba penisku lalu akupun tidak tinggal diam tangan kananku langsung meraba-raba belahan vaginanya dengan pelan pelan.

“Angghh Antonnn..unghhh..ahh”,  aku pun langsung membuka celana dalam Bu Lilis dengan sekali Tarik celana dalamnya langsung terlepas.

Kemudian kujilat bagian belahan vaginanya dengan lidahku, tampak tidak ada pemandangan bulu-bulu hitam yang mengelilingi sekitar vaginanya karena sudah dicukur habis.

“Anghhh…Antonnnn….Unghh…ahh….Antonnn”, sambil menjambak rambutku dengan kedua tangan Bu Lilis.

Tak lama sekitar 5 menit terus aku jilat dan kusedot bagian klistorinya vaginanya sudah becek dan membasahi kain sperai putih Kasur hotel aku pun yang sudah ga tahan langsung saja batang penisku aku arahkan kedalam lubang vaginanya dengan pelan-pelan dengan cara aku gesek-gesekan kepala penisku dibibir vaginanya.

“Unghhhh….Antonnnn….pelan-pelan ya….udah lama ngak pernah dimasuki.. sakit banget lho itu ahh..”, desah Ibu Lilis.

Begitu kepala penisku mulai masuk sedikit demi sedikit kedalam vaginanya ibu Lilis sedikit meringis “Tahan Bu sedikit lagi masuk semua kok ini “ ucapku.

“Antonnnn..,ahhh…sakittt....ahhh….Antonnn pelan dong”, desahnya dan Blessss….batang penisku langsung masuk semua didalam vaginanya dan kudiam sejanak disana.

Kemudian mulai aku goyangkan naik turun penisku keluar masuk kelubang vaginanya dan Ibu Lilis mulai merem melek dan terus mendesah membuatku semakin birahi ditambah lagi mukanya yang sangat terlihat sangat cantik. Setelah 10 menit terus berjalan dengan permainan yang sama diatas Kasur hotel vagina Bu Lilis pun mengeluarkan cairan yang sangat banyak dan terasa sekali aku rasakan penisku keluar masuk vaginanya dengan sangat licin dengan suara “cpalak…cplok”, yang terengar antara gesekan penisku dengan vaginanya dan akupun merasakan kenikmatan.

Tak lama kemudia sekitar menit ke 20 tiba-tiba tubuh Bu Lilis mengejang-ngejang sangat kuat sekali dan kedua kakinya langsung menjepit menyilang ketubuhku dan nafsanya terlihat sangat ngos-ngosan saat merasakan pertama kali orgasme.

“Anghhh….anghhhhh…ahhhh….unghhh…Anton aku udah keluar..ahhh nikamat banget Tonnn” desahnya.

Kudiam sejenek gerakan keluar masuk penisku didalam vaginanya, agar rasa nikmat yang baru saja dirasakan Ibu Lilis terasa sangat puas.

Karena aku yang belum keluar aku pun langsung membalikan tubuhku dan kini posisi Ibu Lilis sudah berada di atasku, tetapi Ibu Lilis  tidak mau memasukan penisku kelubangya, dia ingin memainkan penisku dengan kocokan kain satin dasternya yang masih dipakainya dan kocokan penisku mulai dimainkan sambil tangannya memegang batang penisku.

Terasa nikmat sekali saat batang penisku terus dikocok dengan kain satin dasternya sambil dikocok-kocok yang membuatku mendesah kenikmatan.

“Unghhh…Bu…..enak banget….. ga tahan Bu…” kataku yang kenikmatan.

Kemudian  penisku dikasih air liur olehnya lalu dengan perlahan Bu Lilsi mengarahkan penisku kelubang vaginanya dan mencoba memasukannya. Dengan perlahan Bu Lilis memasukkan penisku dan akhirnya Blesss….. masuk juga.

“Auwww Tonnnn… sakittt.. tapi enak bangett..Tonnn..ahh…..uhhhh”,  desah Bu Lilis.

Akupun Cuma diam aja karena poisisi ku berada dibawahnya, Bu Lilis kemudian menaik turunkan tubuhnya sambil memperlihatkan mukanya yang terlihat menikmati penisku yang ditusuk naik turun sambil  mengigit bibir nya. Bu Lilis semakin mempercepat goyangannya dan desahnya semakin keras dan cepat.

Tak terasa cairan spermaku sudah berada di ujung penisku tapi  aku mencoba untuk menahannya agar tidak muncrat. Namun karena goyangannya Bu Lilis semakin cepat.

“Bu Lilissss…..unggh…aku sudah ga tahan bangett…Buuuu….. “ desahnya.

Crottt…crottt…crotttt dan akupun langsung mengeluarkan cairan spermaku didalam vaginanya dan Bu Lilis pun tarus tak berhenti dia terus menggoyang tubuhnya dan dia pun juga Kembali orgasme yang kedua kalinya tubuhnya Kembali mengejang-ngejang diatas tubuhku.

“Anghhh….ahhhhh….uhhhhh enak banget…Tonnnnn… ahh…Aton aku keluar lagi baru kali ini aku merasakan dua kali orgasme”.

“Lah emang dulu berapa kali sebelum cerai Bu”.

“Paling sekali terus tidur”.

“Sekarang ibu puas kan bisa dua kali nanti Anton bikin tiga kali”, sambil berpeluakn diatas Kasur dan bercuiman lalu Bu Lilis berbisik kepadaku.

“Kenapa kamu keluarin didalam Ton, kalau Ibu hamil gimana“.

“Tenang aja Bu kalau ibu hamil Anton siap menjadi bapak dari anak-anal ibu” ucapku kepada bu Lilis dan meberikan Ibu Lilis ketenangan setelah 15 menit kami berpelukan dan penisku yang sudah mulai lemas aku langsung mencabutnya dan kami pun mandi bersama.

Setelah kejadian itu aku makin dekat dengannya Bu Lilis dan selalu pulang bersama, hampir setiap hari Ibu Lilis selalu mampir kerumah kontraku sebelum Bu Lilis pulang kerumahnya karena dia selalu  ketagihan dengan penisku yang selalu cepat mendapatkan orgasme. Dan kami pun selalu saling memberi kenikmatan hingga saat ini.

Sekian.

Sabtu, 03 Desember 2022

CERITA SEKS DENGAN MAMA TIRIKU

 

Nafsu Birahi Dengan Ibu Tiriku

Desember 04, 2022  By. Penikmat satin


Semenjak ayahku bercerai dengan Ibuku aku tinggal Bersama ayahku dan setelah bercerai ayahku memutuskan untuk menikah lagi dan sekarang aku tinggal Bersama ayah dan mama tiriku yang bernama Mama Nana. Perbedaan usia antara Mama tiruku dengan Ayahku terpaut jauh dengan ayahku.

Sejak mempunyai Mama tiriku aku sangat terpeson dengan Mama Nana. dilihat dari wajah sangat cantik dan sangat seksi. Semenjak kami tinggal bertiga, ayahku selalu bertugas keluar kota dan kami sering ditinggal berdua.

Suatu hari saat ayahku mau tugas untuk beberapa minggu dikalimantan untuk urusan proyek pembangunan Gedung, paginya aku mengantarkan ayah kebandara Bersama Mama Nana. Pagi itu tampak Mama Nana sudah berdandan cantik dan terlihat sangat anggun. Sebelum berangat ayahku menitip pesan.

“Bram, hari ini ayah pergi selama seminggu. kamu jangan Mama dan jangan pulang malam ya”. Kata ayahku.

“Siap yah”, kataku.

“Terus, kalau Mama butuh apa-apa tolong kamu bantu ya”.

“siap komandan”.

Selesai mengantar ayah kebandara, aku segera mengantarkan Mama Nana Kembali kerumah dan aku lanjut berangkat kuliah. sore hari sepulang dari kampus aku segera kembali kerumah. aku ingat pesan ayahku yang diberikan tanggung jawab untuk menjagai Mama Nana. Karena dirumah hanya Mama Nana yang tinggal sendiri dirumah dan tidak ada siapa-siapa lagi.  Sepulang kuliah Mama nana lagi menyiapkan makan untukku.

“Bram ..” panggil Mama nana dari dapur.

“Siap Mah,  kenapa ma? Ada yang perlu dibantu”.

“Tolong dong belikan bumbu di warung”, kata Mama Nana.

“Siap ma”, akupun  bergegas membeli pesanan Mama nana.

Setelah makan bareng dengan Mama Nana selesai, Rumah kembali sepi. Mama Nana masuk kedalam kamarnya sedangkan aku sibuk didepan komputerku. perasaan bosan mulai menyerang kulihat masih jam 8 malam dan  aku segera keluar dari kamar menuju ruang tengah atau ruang keluarga. Disana aku menyalakan televisi dan menonton acara TV ternyata acara kurang bagus dan saat kulihat suasan sangat sepi pelan-pelan aku mengambil flasdisk ku yang isinya film-film bokep.

Aku tancapkan flasdisk ku kelubang yang ada di TV dan saat film-film koleksi mulai menyala di TV. Aku berbaring di sofa. merebahkan tubuhku sambil menonton film bokep. Tak terasa 30 menit aku asyik menonton film bokep dan aku baru sadar kalau pintu kamar Mama Nana terbuka sedikit. Dalam hatiku apa tadi Mama Nana keluar untuk pergi ke toilet dan melihatku menonton film bokep dan membiarkan aku terus menonton.

Aku mencoba bangun dari sofa untuk melihatnya dari celah pintu yang terbuka. Kulihat sangat jelas sekali ranjang berukuran sangat besar dengan sprai bahan satin berwarna merah muda. pasti sungguh nyaman sekali untuk bermain seks diranjang itu. Astaga baru kali ini kulihat pemandangan yang sangat menakjubkan yang ada dihadapanku. Mama tiriku sedang tidur posisi telengkup berbalut daster satin berwarna sama seperti warna kain sprai diranjang. lekukan pantatnya sungguh indah. Tampak daster agak terbuka di bagian paha naik keatas. Kulihat Mama Nana ternyata tidak ada penampakan memakai CD dan Bra ditubuhnya hanya daster satin yang sangat licin itu yang menepel ditubuhnya.

Seketika batang penisku tegang dan otakku sudah sangat terangsang oleh film bokep yang baru saja aku tonton. Tampak pemandangan pantat dan paha Mama tiriku. tak kupalingkan pandanganku dari tubuh mama tirku ini sedikitpun. Saat mama Nana merubah posisi tidurnya, ia Kembali terlentang. Wow tampak jelas kedua putting susunya terlihat menonjol keluar menjeplak dikain satin dasternya. Belahan kedua payudaranya terlihat bikin penisku makin tegang dan kedua pahanya makin lebar terbuka.

Aku makin gelisah dengan apa yang aku rasakan. isi kepalaku sudah sangat kotor dan hasratku birahiku semakin memuncak. ingin kugagahi mama tiriku ini. Batang penisku makin meninggi dan membesar terus bergerak. Apalagi  suasana dalam kamar Mama Nana cukup terang dengan lampu tidur yang ada dikiri dan kanan sisi ranjang. sehingga jelas terlihat lekukan indah payudara berbalut daster satin yang terlihat mengkilap dan licin. Tonjolan putingnya menyeruak, terlihat amat jelas bikin aku makin gelisah. terus kupandangi tubuhnya yang sedang tertidur.

Perlahan aku merebahkan tubuhku disamping mama tiriku. Tampak dia masih tertidur. kini aku sudah berada tepat disamping mama tiriku. Apakah dia pulas tertidur atau pura-pura pulas agar aku bisa memeluk tubuhnya, Ah peduli setan dengan pikiranku ini tapi nampaknya dia sangat pulas. wajahnya tepat didepan wajahku. Tiba-tiba tubuhnya berubah posisi kali ini ia membelakangiku. pantatnya tepat berada didepan penisku. tanganku memeluk tubuhnya. kudekatkan tubuhku, semakin dekat. Aku keluarkan batang penisku yang sudah sangat tegang itu untuk menyentuh babian belahan pantat yang terhalang dasternya.

Perlahan aku selipkan batang penisku dibelahan pantatnya sambil aku gesek-gesekan diluar kain satin dasternya. Nikmat sekali rasanya saat penisku tergesek-gesek dengan kain satin dasternya yang mulai ikut masuk menyelip dibagian belahan pantatnya.

“Oh….”, benar-benar nikmat sekali sensasi merasakan gesekan kain satin yang sangat licin.

Tiba-tiba mama nana terbangun.

“Bram kamu ngapai”,  belum sempat mami meneruskan kata-katanya.

Bibirku langsung menyambar di bibirnya dan kulumat dengan buas. Tapi justru Mama tiriku bukanya brontak atau menolak melainkan mami membalas lumatan bibirku dan segera kutindih tubuhnya. Kedua tangannya kurentangkan dan kupegang kedua kakinya langsung mejepit menyilang ke tubuhku.

“Maaf Ma Bram sudah ngak tahan melihat Mama seperti ini saat aku lihat dari luar kamar”.

“Makanya kalau nonton film bokep jangan sendiri”.

“Jadi Mama tau dong kalua tadi aku nonton”

“La iya, makanya aku biarkan saja”.

“Tapi Ma aku pingin seperti sama Mama main seperti difilm”.

“Sama pacar kamu kan bisa, kok sama aku apa kamu ngak salah” tanya mama tiriku.

“Ngak Mah, dari pertama aku kenal Mama dengan ayahuku sebenarnya aku sudah tertarik melihat mama tapi aku simpan aja”

“Aku ngerti kok Bram sekarang peluk tubuhku”, kemudian aku memeluh tubuhnya dan menindih tubuhnya yang terlentang diatas ranjang.

Batang penisku yang sudah menepel dibagian belahan vaginanya yang masih terhalang kain satin daster mulai aku gesek-gesakan sambil melumat dan mencium bibirnya.

“Enak Bram kamu gesekan disitu”, mungkin mama Nana merasa ada gerakan penisku yang mengesek-gesek dibelahan vaginanya itu.

“Enak banget mah, terasa licin sekali daster mama pingin rasanya ngak mau lepas”, kemudian Mama Nana memlukku erat dan sangat erat hingga penisku menyentuh vaginanya.

Batang penisku semakin aku Gesek-gesekan semaki menekan kebagian belahan vaginanya dan ku rasakan sensansi licinya kain satin yang terus mengesek-gesek kepala penisku.

“Ma, anghhhh…aku sayang sama mama…”, bisikku ditelinga mama Nana.

“Bram aku juga sayang sama kamu, tapi apa harus seperti ini?” tanya Mama Nana suaranya mulai mendesah kecil karena gesekan penisku menyentuh bibir vaginanya.

“Ya Ma, aku tau ini perbuatan yang nggak seharusnya kita lakukan, tapi kita kan nggak ada hubungan darah dan kenapa nggak dicoba dulu apalagi ayah sering meninggalkan mama sendiri dirumah?” lanjutku untuk meyakinkan mama tiriku ini.

“Anghhh….aku sayang sama mama Nana…” kembali kubisikan ke telinga sambil kujilati bagian telinganya.

Batang penisku terus tanpa henti aku gesek-gesekan dibagian belahan vaginanya walau masih terhalang kain satin dasternya, kedua tangannya masih merangkul lenganku. Wajah kami saling berpandan. bibirku terus saling berciuman dan saling berlumatan antara bibir dan lidah. Mama Nana  membalas dengan penuh penghayatan. Kedua matanya terpejam,  seolah-olah menikmati gesekan penisku yang terus mengesek-gesek bibir vaginanya yang mulai basah dan juga menikmati permainan bibir dan lidahku.

Gerkan lidahku bermain lincah dan bergerak semakin ganas berada didalam mulut mama Nana. ia pun membalas dengan goyangan lidahnya, nakal dam liar menggoda. Tangan Mama nana mulai meraba-raba batang pensiku yang terus aku gesekan dibagian belahan vaginanya. aku pun tak mau kalah. Kedua tanganku menggerayangi payudaranya.

Ayahku memang sungguh beruntung mendapatkan wanita seperti Mama Nana. Sedikit kuremas-remas payudaranya yang bulat  kemudian perlahan mengeras dan kedua putingnya kupilin-pilin. jariku menari indah menggerayangi putingnya yang masih terhalang daster satin. Mama Nana terlihat sangat terangsang dan kami masih terus berciuman. akibat permainan jariku pada putingnya, permainan bibir mama Nana menjadi sedikit agresif. Lidahnya kini bermain didalam mulutku. aku pun makin terangsang.

Aku masih posisi berada diatas dan aku segera melepas kaus oblongku dan celana boxerku dan kini aku sudah bugil total sedangan Mama Nana masih memakai daster. Batang penisku tanpa henti terus aku gesek-gesekan dibagian belahan vaginanya. Kulihat Mama Nana akan segera bangun dan Kembali menidih tubuhnya lagi. Mama Nana mulai menjilati bagian leherku. aku sangat terangsang. bulu romaku berdiri tegak. ia terus memainkan lidahnya dan lidahnya turun ke bagian puting kecilku. menjilatinya dengan penuh perasaan. aku bergidik menahan geli. Sesekali mama Nana menyedot putingku. menggigitnya. aku mendesah saat mama nana memainkan lidahnya. puncaknya sampai kepada penisku. Rasanya semakin lama semakin nikmat penisku terus mengesek-gesekan kain satin dasternya yang mulai basah oleh cairan bening dari penisku dan cairan kenikmatan dari lubang vaginanya dan sensasi nikmatnya luar biasa. mataku hingga terpejam merasakan nikmat.

Batang penisku semakin dijepit dengan kedua kakinya yang menyilang ditubuhku dan aku rasakan Cairan spermaku akan segera keluar.

“Maaaaahhhh....aku..aku mau keluar”.

“Terus Bram keluarin aja dan basahi aja dasterku sayang”, tak lama kemudian.

Crottt….crottt….crottt, cairan spermaku keluar sangat banyak membasahi kain satin dasternya dan tubuhku mengejang-gejang kenikmatan saat cairan spermaku keluar.

Tubuhku langsung aku rebahkan ke tubuh Mama Nana sambil mengantur nafas yang sedikit ngos-ngosan. Setelah tenagaku pulih lagi aku segera turun dari tubuhnya dan langsung membuka kedua pahanya lebar-lebar untuk segera menjilat bagian vaginanya. Kemudian kujilati vaginanya dengan sangat rakusnya. lidahku menari lincah memainkan klitorisnya. Mama nana mendesah dan kedua matanya terpejam. Kedua tangannya meremas sprei satin dengan kuat.

“Anghhaaaaaahhh..aaaaahhh….brammmm sedot terus dan gigit….anghhh”.

Kepalaku dibenamkan dengan kedua tangannya dan mendorong kuat kepalaku. agar permainan lidahku makin aktif, aku terus menggerayangi vaginanya dengan lidahku. Becek dan sangat becek. sesekali tubuhnya menggelinjang. Menikmati sedot-sedot vaginanya yang kusedot dengan sangat rakusnya. Suaranya makin mendesah kenikmatan dan vaginanya basah. klitorisnya memerah dan tubuhnya bergetar hebat.

Tampak cairan hangat keluar dari vaginanya. Pertanda Mama Nana klimaks.

“Ayo masukan Bram penismu sekarang”, Mama Nana membuka lebar pahanya dan  ia terlentang dengan paha terbuka.

Vaginanya yang sudah basah dan becek tanpa ada ada bulu-bulu tipisnya yang sudah dicukur habis Pahanya bersih tak bernoda. betisnya membentuk lekukan sempurna. pinggangnya seperti gitar, membuat lelaki manapun kalap. penisku tegang tingkat tinggi. tidak terlalu panjang, namun elegant dengan urat mengelilingi batangnya

Penisku telah siap memasuki vaginanya. tangan mama nana menuntun penisku memasuki vaginanya. dengan perlahan dan seksama, penisku langsung masuk terbenam didalam vaginanya. Terasa hangat saat menjepit batang penisku. Kemudian aku mulai aksiku. menggerakkan pinggulku maju mundur. penisku masuk dan keluar. seiring desahan Mama Nana yang makin sering. aku pun menikmatinya.

Aku terus menggenjot penisku sambil sesekali meremas payudarahnya sambil kupilin-pilin putingnya. Makin lam makin bernafsu mama nana. ia bahkan memelukku erat. aku masih dengan kesibukanku memanjakan penisku didalam vaginanya miliknya.

Aku makin buas dan aku makin liar dan nakal,  kali ini dengan tempo yang cukup cepat, penisku melesak masuk kedalam vaginanyanya dan pinggulku makin gerak kencang dan desahan mama tiriku makin kuat mendesah kenikmatan.

“Anghhaaaaaaahhh..Brammmm..angghhhh”.

“Uuuuuhh..terus Brammmm..te..teruuuss”.

“Aaaaanggghhh..”, Aku mencabut penisku dari dalam vaginanya.

Kemudian kami berganti posisi. Saat Mama Nana bangun dan langsung melumat penisku dengan mulutnya. ini sungguh nikmat dan kemudian Mama nana memasang posisi seperti anjing. (doggy style). lubang anusnya terlihat jelas Bersih tanpa bulu. Pantanya padat dan cukup besar. Batang penisku sudah siap kembali bermain didalam vaginanya. tanpa banyak bicara lagi kutusuk vaginanya dengan penisku dan mama tiriku kembali mendesah.

Segera kumainkan irama maju mundur penisku dari belakang. Kedua payudaranya bergoyang-goyang dengan puting seperti biji klereng. tempo genjotan kupercepat,  tubuhnya bergetar hebat. dan aku pun merasakan nikmat sekali. desahan demi desahan kembali terlontar dari mulut mama tiriku.

“Brammm....akuuuu….mauuu keluarrrrr”, desahan Panjang Mama tiriku.

“anghhhaaaaahhhh…aaaahhhh”.

Satu desahan kuat menandakan mama tiriku klimaks untuk yang kedua kalinya. tubuhnya bergetar makin hebat dan  lebih kuat dari sebelumnya. payudaranya kembali mengeras. penisku masih bergoyang memainkan irama keluar masuk dari belakang.

Urat-urat yang mengelilingi batangnya penisku mengeras. Mama Nana masih mendesah, klimaks yang kedua kali membuat ia menikmati permainanku. masih dengan gaya doggy style, kupeluk tubuhnya dengan erat. sambil meremas payudaranya. peluh membasahi dahi mama. begitu pula dahiku. aku masih terus menggenjot pinggulku. penisku masih bermain-main didalam vaginaya. penisku masih aktif beraksi dan sebentar lagi, aku pun hendak merasakan klimaks juga.

“Maaaa, Brammmm..mau ke..ke....keluar”,

“Anghhhaaaaahhh..keluarin aja didalem sayang biar lebih nikmat”.

Selang beberapa detik, cairan spermaku keluar, Crottt…crottt..crottt, mucrat didalam vaginanya dan membanjiri bagian dalam rahimnya. terus kupompa air maniku dengan gerakan maju mundur dan sedikti aku tekan masuk.

Nikmat yang teramat nikmat rasanya cairan spermaku untuk yang kedua kalinya keluar. Dengkul kakiku terasa lemas. tubuhku sangat letih. kucabut penisku dan kurebahkan tubuhku disamping mama tiriku. penisku masih tegang, namun kemudian lemas dengan sendirinya. Mama tiriku tersenyum dan mencium bibirku denga mesra kemudian meninggalkanku diatas ranjang yang keletihan. ia beranjak ke kamar mandi.

Malam itu kami tidur saling berpelukan diatas ranjang yang penuh dengan noda-noda keringat dan sperma menjadi satu diatas ranjang. Setelah kejadian itu selama ayahku seminggu diluar kota. Aku dan Mama Nana terus melakukan permainan seks ini diranjang kamar ayahku dan Mama tiriku demi mencari kepuasan dengan bebagai gaya dan model bercinta, tak segan-segan kadang saat ayahku dirumah kami melakukan secara diam-diam saat ayahku tertidur.

SEKIAN

Senin, 28 November 2022

CERITA SEKS DENGAN SEORANG PEMBANTU

 

Gara-gara Pembantu pakai daster satin aku jadi ketagihan bermain diatas ranjang

 

Ditulis oleh By penikmat Satin, 28 November 2022 diposkan pada Cerita Sex.


Perkenalkan namaku Rudi, aku berkerja disalah satu bank swasta di kota Solo. Sejak aku dipindah tugaskan ke kota Yogya dan mendapat rumah dinas dikomplek perumahan yang tidak jauh dari tempatku bekerja.

Tak terasa sudah dua bulan aku tinggal diyogya dan semua pekerjaan rumah dari cuci baju sampai bersih-bersih aku lakukan sendiri dan itu aku rasakan tambah lama tambah membuat badan setiap pulang kerja sangat capek kurasakan dan akhirnya aku putuskan untuk mencari jasa pembantu dari kenalan teman kerjaku. Seminggu kemudian pembantu yang kucari akhirnya diantarakan kerumah Bersama teman kantorku.

Saat berkenalan dengan  pembantu baruku dia bernama Atun yang baru saja sebulan bekerja menjadi TKW di Hongkong, Atun berasal dari daerah bayuwangi dan sudah memiliki satu anak yang sudah tumbuh dewasa dan tinggal dibayuwangi Bersama kedua orang tuanya. Suaminya ternyata sudah bercerai lama semejak Atun menjadi TKW dihongkong karena berselingkuh dengan wanita lain. Singkat cerita semenjak dia bekerja dirumahku kulihat Atun sangat rajin sekali. Semua pekerjaan rumah selalu beres dikerjakan dan dia juga sangat pandai memasak.

Tak terasa sebulan bekerja dirumahku ternyata dia sangat betah sekali tinggal bersamaku dan atun juga kuperlakukan seperti keluarga sendiri bukan seperti pembantu. Setiap pagi sebelum berangkat kerja maupun sepulang kerja aku selalu disiapkan makanan. Semua kebutuhanya kuberikan dengan Cuma-Cuma.

Suatu hari saat sepulang kerja dari kantor sehabis rapat Bersama jajaran staff, hari itu pikiranku sangat kesal sekali gara-gara ada masalah sedikit dengan beberapa laporan. Jengkel memang aku rasakan saat pulang kerumah. Sampai di rumah perasaanku memang serba tidak stabil. Rasanya darah tinggiku kumat, kepalaku pusing dan aku langsung duduk dikursi sofa sampai tertidur karena rasa pusing yang kurasakan semakin kuat.

Sudah berapa lama aku tertidur dikursi sofa. Yang aku tau waktu aku sudah sadar aku didampingi mbak Atun pembantuku.

“Mas Rudi udah bangun ya?..” suara mbak Atun saat berada disampingku.

“Ee… mbak Atun, Iya nih Mbak aku tadi pusing sekali gara-gara ada masalah sedikit dikantor.

“Tadi Atun kira ada kenapa-kenapa dengan Mas Rudi dan tidak seperti biasanya jadi Atun tunggu Mas sampai Mas bangun”.

“Makasih ya Atun”.

“Oh ya Mas sudah Atun siapkan air hangat dikamar mandi, mendingan Mas mandi dulu sana biar pikiran fress”, katanya.

“Ya Atun makasih ya Atun”. Aku segera bergegas kekamar mandi untuk mandi agar pikiran dan tubuhku agak fress seperti apa yang dikatakan Atun.

“Oh ya Mas habis mandi jangan lupa makan dulu. Atun udah masak buat Mas”.

Sesampainya di kamar, aku langsung mandi dengan air panas yang sudah disiapkan Atun. Setelah mandi aku rebahkan diri di atas ranjang dengan masih mengenakan handuk. Tak lama berselang Atun datang membawa secangir kopi panas kesukaan ku. Tapi malam itu dia tidak seperti biasanya karena malam itu kulihat Atun hanya memakai baju tidur satin berwarna merah muda model seperti daster seatas lutut.

“ini Mas, Kopi buat Mas Jangan lupa langsung diminum biar tambah hangat.”

“iya mbak, makasih..” jawabku dengan senyuman.

Mbak Atun pun langsung keluar dari kamarku. Langsung saja aku ganti pakaianku dengan pakaian  rumah. Kupakai celana kolor tanpa celana dalam dan kaos longgar. Makan malam yang telah disiapkan Atun langsung saja ku santap yang telah disiapkan diruang makan. Setelah makanan habis aku pun segera untuk istirahat. Namun kedua mataku tetap saja tidak bisa tidur karena masalah yang dikantor tadi masih kubawa-bawa sampai mau tidur.

Apalagi sejak aku ngeliat Atun saat memberikan secangkir kopi hanya mamakai baju tidur daster satin itu aku menjadi kepikiran ke dia. Biasanya dia lebih suka kalau dirumah hanya pakai baju-baju biasa. Tapi kali ini dia terlihat sangat cantik dengan baju tidur itu yang sangat terlihat mengkilap dan licin mempertontonkan tubuhnya itu. Pikiranku mulai sedikit kotor, aku mulai membayangkan apa dia sengaja seperti itu untuk memancingku agar bisa aku menidurinya diranjang. Karena selama ini dia sudah lama menjanda dan butuh kehangatan laki-laki seperti ku.

Tapi rasa takut itu selalu terbayang dihadapanku, masa seorang majikan mau meniduri seorang pembantu dan kalau ada orang yang tau mau aku kasih kemana harga diriku ini tapi malam itu batang penisku ini sudah tidak biasa aku tahan-tahan lagi karena penampilan baju tidur itu. Malam itu aku keluar dari kamar untuk mencari mbak Atun. Aku mencari langsung ke kamarnya, ternyata dia tidak ada. Eh ternyata dia lagi asyik nonton di ruang tangah.

“Tumben belum tidur Mbak?”

“Iya Mas, Atun belum bisa tidur”

“Mbak bisa minta tolong pijatkan aku”

“Tapi Mas, Atun ngak bisa pijat nanti bisa-bisa salah urat”

“Yau dah kalau ngak bisa, soalnya mau tidur rasanya tubuhku terasa pegal semua”.

“Gimana ya Mas. Tapi kalo salah urat jangan salahin aku ya Mas..”

“iya deh Mbak Atun. Pokonya malam ini aku tunggu dikamar yah”.

Akhirnya dia mau memijatku, sekarang tinggal bagaimana malam ini aku bisa menidurinya Nbak Atun diranjang. Aku langsung ke kamar. Kemudian kubuka kaosku dan langsung aku tengkurep di atas ranjang. Tak lama mbak Atun datang dengan baju tidurnya yang licin itu.

“Mas Rudi punya body lotion buat pijat?”

“Itu Mbak ada dimeja”. Kataku singkat

“Nanti kalau ngak enak pijataku bilang aja ya Mas?.”

“Siap”, Mbak Atun kemudian langsung duduk di pinggir ranjang dan menuang body lotion ke tangannya dan mulai memijit punggungku.

Kedua tangganya mulai memijat tubuhku dan ku rasakan emang sih pijitannya kurang enak tidak seperti tukang pijat biasanya, tapi demi malam ini aku bisa menidurinya dan memuaskanya diranjang aku hanya diam saja dulu menikmati pijatanya itu.

“Mbak Atun, kalau susah mijatnya dari samping, Mbak mendingan naik aja dan duduk di atas punggungku saja, ga apa-apa kok mbak.”, kataku.

“Ahh ga usah Mas, ngak enak kalau nanti ada orang yang lihat”.

“Emang siapa yang bakal lihat mbak, kan di rumah ini Cuma ada kita berdua dan juga siapa yang bakal liat kita. Kalau mijitnya seperti ini agak susah malah jadi pinggangnya bisa-bisa keseleo.”

“Iya deh Mas, tapi permisi ya Mas”, Katanya dengan nada sopan sambil beranjak naik dan duduk ke atas pinggang ku.

Tangganya Kembali memijat tubuhku dan saat memijit mbak Atun kemudian aku ajak bicara  tentang pengalamannya bekerja menjadi TKW dihongkong hingga dia juga mau menceritakan sampai perceraianya dengan suaminya. Aku berfikir, mungkin inilah saatnya aku mulai sedikit memancing pembicaraanku tentang seks

“Oh ya Mbak kok sampai sekarang belum mencari pengganti suaminya yang sudah dicerai”, kataku.

“Lagi males saja Mas”.

“Kok males, padahal sudah lama Mbak bercerai”

“Sudah tua gini apa masih ada yang suka Mas mendingan sendiri kaya gini bisa bebas kemana-mana”.

“Tapi Mbak masih cantik lho, apa lagi pakai daster satin seperti itu terlihat cantik dan seksi lho”.

“Ah mana ada pembantu yang cantik”

“Bener lho mbak, mbak itu cantik, punya kulit putih dan seksi. Terus terang saja aku suka loh sama gaya berpakaian mbak yang kaya gini. Mbak nampak lebih muda cantik dan seksi”.

“Ah Mas ini pinter banget memuji dan merayu seorang wanita ya.”

“Masa Mas bohong sama kamu, itu baju tidur seperti itu kamu beli dimana?”.

“Waktu aku kerja di Hongkong Mas, emang kenapa ngak suka ya Mas?”, tanya Kembali kepadaku.

“Suka banget aku ngelihat kamu pakai seperti itu Mbak, terlihat seksi dan cantik sekali”

“Ah Mas ini bisa saja”.

“Iya Atun, aku mau lho jadi mbak pacar”, rayuan mautku keluar.

“Ah Mas ini ada-ada saja, mana ada seorang majikan pacaran dengan pembantu”.

“Kalau ada beneran terus kamu mau apa”, atun hanya diam saja tidak menjawab pertanyaanku, mungkin karena binggung.

Mbak Atun terus memijit tubuh ku dan Setelah bagian punggung selesai pijitannya pindah kebagian kaki. Aku terus memancing dan terus bercerita dan tidak aku kasih kendor.

“Oh ya Mbak trus misalnya kalau  mbak lagi kepengan gimana mbak?”.

“Maksudnya kepengen apa yah Mas?”.

“Maksudku ya, kepengen gituan. Biasanya kalau orang udah berkeluarga dan udah punya anak kan pasti ketagihan buat gituan. Emang mbak apa ngak kepengen lagi gituan?”

“Ya jujur sebenarnya kepengen lah Mas. Tapi mau gimana lagi. Ya terpaksa harus di tahan-tahan aja.”

“Kasihan juga ya Mbak kamu Harus tersiksa gini. Tapi kalau mbak emang Mbak kepengen sekali aku mau lho bantuin mbak.”

“Idih Mas ini, kok malah jadi bicara seperti ini, ngak boleh Mas. Apalagi nanti kalau  ketahuan orang bisa masalah. Oh ya Mas kakinya udah selesai mbak pijit nih.” Katanya.

“Ngak apa-apa loh mbak, dari pada Mbak tersiksa begini. Lho bagian  depan juga dong mbak pijatnya masa bagian belakang sama kaki saja”.

Mbak Atun hanya diam tampak raut wajahnya berfikir karena ucapan ku tadi. Aku berbalikan tubuhku terlentang, terus terang sejak dari tadi aku bicara dengan Atun tentang hal itu dan melihat dia memakai daster satin merah muda itu, membikin batang penisku dari tadi sudah berdiri tegak dan tercetak jelas dari luar celana colrku yang aku pakai. Dan sempat aku melihat mbak Atun beberapa kali melihat ke arah selangkangan ku.

Sebenarnya ukuran batang penisku tidak begitu panjang, hanya seperti rata-rata orang Indonesia, Dan saat ini batang penisku semakin  agak kencang. Mbak Atun mulai memijit bagian dadaku, Dan dari sini aku dapat melihat wajah cantiknya dan belahan dada terlihat seksi dengan balutan baju tidurnya yang membikin aku bergairah sekali melihatnya.

“Benar kan Mbak Atun masih terlihat cantik banget dan seksi lho, kalau ada laki-laki yang lihat pasti berkata seperti aku.”

“Ah Mas ini mulai lagi kan. Jangan gitu dong Mas, mbak jadi malu”.

“Masa aku bohong, aku serius lho mbak. Kalau ada laki-laki yang bisa mendapatkan mbak pasti bakal beruntung orang yang dapat mbak sebagai istrinya nanti.”

Mbak Atun hanya tersenyum-senyum dengan pujian ku. Dia terus saja memijit dada ku hingga putingku pun menegang.

“Mbak, masa mijit dada aku terus. Pijit yang lain dong.” Kataku protes.

“Maaf Mas sampai lupa keasikan bicara”.

“Lupa apa lupa atau kamu suka dengan dadaku ini”

“Ih Mas ini bisa saja”

Mbak Atun kemudian pindah duduk ke atas bagian paha ku. Kira-kira pas antara tonjolan batang penisku dengan selangkangannya. Saat Kembali memijat bagian bawah dadaku wajah mbak Atun terlihat sedikit malu dengan posisi seperti ini kedua buah dadanya semakin terlihat jelas dihadapanku hanya terhalang Bra warna hitam yang di pakai. Lama kelamaan batang penisku malah semakin tegang sekali. Aku yakin mbak Atun pasti bisa  merasakannya karena bagian selangkangannya merasakan tonjolan batang penisku.

Tanganku mulai nakal mengesek-gesek bagian pahanya. Namun tidak ada respon penolakan dari mbak Atun. Tampaknya mbak Atun juga menikmati belaian tangganku di pahanya. Tidah hanya itu aku mulai menggoyang-goyangkan tubuhku sedikit demi sedikit, sehingga batang penisku dapat bergesekan dengan bagian tengah selangkangannya, walau masih terlapisi oleh celana kami masing-masing. Tapi lumayan lah untuk memancing-mancing agar Mbak Atun dapat merasakan sensasi dari gesekan batang penisku.

Ku perhatikan wajahnya semakin memerah dan hembusan nafasnya mulai merasakan nafasnya semakin cepat. Aku tingkatkan lagi serangan ku dan tidak aku kasih kendor. Kedua tanganku kupindahkan kebagian pantatnya dan sedikit aku belai-belai sambal kuremas sedikit. Goyangan tubuhku semakin aku perkencang. Tangannya yang saat itu mulai memijat bahuku malah terpeleset dan terjatuh kebagian dada ku. Bibirnya tanpa disengaja pas mendarat dibagian bibirku.

“Maaf Mas kepeleset”.

“Ngak papa Mbak kepeleset terus aku suka lho”.

“Ih Mas ini”.

Dengan posisi  tetap duduk di atasku dan kedua tangganya menopang tubuhnya di dadaku. Matanya sedikit merem, seperti menikmati sesuatu. Goyangan semakin ku percepat. Dan mbak Atun mulai mendesah kecil. Aku mulai senang sekali dalam hatiku. Aku berhasil memancingnya untuk masuk ke dalam jebakan ku. Kembali ku mainkan kedua tanganku kembali ke bagian pantatnya dan kumeremas-remas pantatnya sambil terus menggoyang-goyang. Tampaknya Mbak Atun tidak lagi menolaknya dengan apa yang aku lakukan. Dia malah semakin menikmati.

“Gimana mbak? Enak ga mbak, pasti sudah lama ngak seperti ini pasti nikmatkan Mbak?”, Mbak Atun hanya mengangguk, kedua matanya sayu menandakan dia sangat menikmati goyangan ku.

“Mau yang lebih nikmat lagi ngak mbak?”, kataku untuk memacingnya.

“Maksudnya.?” Jawabnya sambil mendesah.

“Malam ini kita main yuk mbak, aku juga juga sudah ngak tahan nih gara-gara  mbak pakai baju tidur itu”.

“Jangan Mas, nanti kalau ketahuan orang malah jadi masalah. Kaya gini aja udah cukup Mas”.

“Ngak ada yang lihat kita disini Mbak hanya kita berdua saja”.

Perlahan kucium bibirnya sambil kulumat-lumat bibir bawahnya dan Mbak Atun mulai membalasnya dengan ciuman yang birahi, kemudian kubuka kaitan branya dengan kedua tangganku. Dengan sekali klik branya langsung terlepas dan langsung kulepas dari tubuhnya. Tampak jelas kedua putting susunya menonjol menjeplak seperti biji salak saat Branya sudah terlapas. Tidak kusia-siakan lagi dihadapanku kedua putting susunya yang sudah  siap dilahap.

Ku jilat dan kusedot kedua putting susunya secara bergantian walau masih terhalang kain satin daternya. Desahannya semakin terdengar sangat kuat sekali, karena aku sudah sangat benafsu sekali dengan gerak cepat Posisi ku sudah berganti dan sekarang aku sudah  berada di atas tubuh Mbak Atun dan menindih mbak Atun sambil terus menggoyang selangkangannya. Mbak Atun terlihat sangat menikmati banget apa yang aku lakukan terhadapnya. Dia tampaknya sudah pasrah dengan apa yang aku ingin kan.

Kedua tanganku mulai menggerayangi tubuhnya yang terbalut dengan baju tidurnya yang terasa licin. Bibirku langsung Kembali menyambar bibirnya dan akhirnya kami saling menciuman sambil berlumatantara bibir dan lidah. Tangan ku mulai mermas-remas kedua buah dadanya. Serangan terus kulakukan tanpa henti. Bagian Leher dan belakang telinganya ku cium dengan cara aku jilat dengan lidahku. Mbak Atun menggeliat pertanda nafsunya sudah sangat tidak bisa ditahan lagi.

Kutarik celana dalamnya tanpa ada penolakan sama sekali hingga terlepas dari tubuhnya dan sekarang tubuhnya hanya terbalut dengan daster satin merah muda yang terlihat licin itu. Kemudian akupun juga tidak diam Kubuka celana colorku hingga terlepas dari tubuhku juga. Batang penisku yang sudah tegang dan bebas keluar dari dalam sarangnya langsung aku gesek-gesekan dibagian selangkangannya yang terhalang dasternya itu. Saat ku gesek-gesekan penisku pas dibagian belahan vaginanya yang terhalang kain satin dasternya itu membuat aku terasa sangat nikmat sekali merasakan gesekan kain satin dan batang penisku terasa licin hingga membuat cairan beningpun sudah keluar dari ujung penisku membasahi kain satin daster yang dipakai Atun.

Dengan posisi aku masih menidih tubuhnya yang terlentang sambil terus mengesek-gesek penisku kebagian belahan vaginanya yang sudah mulai basah bercampur cairan bening penisku tanpa melepas lumatanku antara bibir dan lidah. Tak menunggu waktu lama mbak Atun semakin menggeracau dan mendesah tak karuan hanya terdengar desahan yang memburu kenikmatan.

“Anghhhhh.. sssshhh…terus Mas jangan berhenti digesek”.

Kedua putting susunya yang sebesar biji salak itu yang masih terhalang oleh  kain satin dasternya tidak pernah lepas juga dari jilatanku  dan hisapanku. Terasa nikmat sekali  rasanya sambil menghisap putting susu sambil mengesek-gesek dibagian belahan vaginanya yang masih terhalang kain satin dasternya.  Serangan demi serangan kembali aku tambahkan tanpa aku kasih kendor. Tanganku turun menuju selangkangan Mbak Atun dan aku gesek-gesekan. Tampak dicukur habis rambut kemaluanya tanpa ada rambut satupun yang tumbuh disekitar vaginanya terus aku gesekkan dengan tanganku ke bibir vaginanya.

Klitorisnya tampak membengkak karena nafsunya yang menggebu-gebu. Cairan yang sudah sangat becek tampak banjir keluar dari lubang vaginanya kemudian Ku jilat bagian belahan vaginanya. Namun saat itu mbak Atun menolaknya dan langsung menutup bagian belahan vaginanya.

“Jangan Mas itu jorok,  Masa tempat kencing mau dijilat”.

“Ngak papa Mbak, nanti mbak tau rasanya dan ketagihan”.

Kemudian aku angkat tangan mbak Atun dari vaginanya dan langsung ku jilati dengan lidah dan bibiku. Tak lama kemudian Mbak Atun tambah mendesah kenikmatan.

“Mas…anghhh….ahhh enak banget Mas.. enak banget… terus Mas.. hisap yang,.. keras”.

Terus aku jilat lubang vaginanya dan aku hisap klistorinya. Jari tengah ku pun aku masukkan ke dalam lubang vagina nya membuat cairan dari didalam vaginanya semakin becek. Kelihatannya memang sudah lama tidak di sentuh oleh seorang laki-laki. Nafsunya sampai sebegini besar sekali.

Jilatanku lidahku terus tanpa henti kulepas dari lubang vaginanya hingga lubang pantatnya juga. Tak selang beberapa lama aku menjilat terus dibagian vaginanya,  mbak Atun mendapatkan orgasmenya yang sangat dasyatnya dan yang sudah lama tidak dirasakan. Sampai-sampai tubuhnya mengejang seperti tersengat tegangan 220 volt, hingga cairan kenikmatannya  sampai muncrat keluar. Puas setelah merasakan orgasme yang pertamanya tampak dia terlihat kelelahan.

“Bagaimana mbak Lelah ya,  setelah lama ngak dapat kenikmatan seperti ini?”, Kataku.

“Iya Mas. Tubuhku kok jadi lemes gini. Tapi nikmatnya seperti dibawa kelangit ketujuh sumpah enak banget Mas”,  nafasnya masih terlihat tersenggal.

“Pasti kamu nanti ketagihan”, kemudian aku naik keatas tubuhnya dan batang penisku yang sudah tegang itu aku gesek-gesekan ke belahan dadanya sambil merasakan sensansi licinya kain satin dasternya.

Mbak Atun hanya diam dengan pasrah terlentang sedangkan aku terus menimkati gesekan batang penisku yang terus aku gesekan ditengah belahan dadanya.

“Enak Mas gesek disitu”.

“Ya Atun enak banget apalagi dastermu ini bikin aku jadi ketagihan membuat cairan spermaku akan segera keluar nih”.

“Ayo Mas keluari sekarang dan basahi dasterku Mas biar kamu puas”. Tak lama Mbak Atun berkata seperti itu cairan spermaku keluar sangat banyak membasahi dasternya dan belahan dadanya.

Crott…crottt..crot, “Anghhh….ahhhh….ahhhhh”, nikmat banget rasanya saat cairan spermaku keluar membasahi daster satin yang dipakai atun.

Malam ini aku tidak ingin buru-buru memasukan batang penisku kedalam vaginanya karena aku ingin membuat Mbak Atun penasaran. Dan setelah sama-sama puas kami berdua tertidur sambil berpelukan diatas kain sprai yang sudah basah oleh cairannya bekas sisa-sisa sperma dan keringat kita berdua.

Aku terbangun lebih dulu dan kulihat jam sudah menujukan pukul 7 pagi. Rasanya hari ini aku males untuk tidak berangkat kerja karena aku ingin sekali seharian di rumah Bersama Mbak Atun. Kulihat Mbak Atun masih tertidur pulas, sepertinya dia benar-benar keletihan semalam habis kuhajar bagian vaginanya.

Pelan-pelan ku bangunkan mbak Atun dengan cara kuremas-remas bagian buah dadanya. Namun alhasil  dia tidak terbangun. Aku cium bibirnya tapi dia masih belum juga bangun, malahan batang penisku yang bangun lebih dulu karena melihat kemolekan tubuh Mbak Atun masih terbalut daster satin yang sudah terlihat kusut, tampak  jelas noda bekas spermaku yang telah mengering dibagian buah dadanya.  

Bagian belahan vaginanya perlahan aku gesek-gesek dengan tanganku dan semakin lama gesek tanganku dibelahan vaginanya menjadi lembab dan becek. Nafasnya mulai terdengar kembali memburu. Batang penisku yang sudah sangat tegang itu segera aku tempelkan dibagian belahan pantatnya yang masih terhalang dasternya yang licin itu. Aku gesek-gesekan penisku sambil terus kuremas-remas buah dadanya.

Semakin lama semakin nikmat kurasakan gesekan batang pensiku dibelahan pantatnya, apalagi gesekan batang penisku pas sekali mengenai kain satin dasternya membuat cairan beningku dari lubang penisku keluar membasahi kain satin dasternya. Aku buka lebar-lebar bagian selangkangannya dan aku langsung mengambil posisi dan mengancang-ancang kuda-kuda buat menikmati vaginanya mbak Atun. Kemudian batang penisku aku gesek-gesekkan ke belahan vaginanya biar ada pelicinnya. Tak lama aku masukkan batang penisku pelan-pelan, mulanya sih agak susah mungkin karena mbak Atun sudah lama tidak pernah dimasukan lagi oleh batang penis laki-laki semenjak dia menjanda.

Setelah berusaha menekan sambil aku gesek-gesekan akhirnya kepala penisku mulai masuk kedalam vaginanya. Aku tekan keras batang penisku ke dalam vaginanya dan Blesss……., batang penisku masuk kedalama vaginanya hingga kedalam dasar rahimnya dan mbak Atun pun sedikit terbelalak merasakannya batang penisku yang telah terbenam didalam dasar rahimnya.

“Ih Mas kok dimasukan aduh sedikit sakit nih?”

“Habis semalam kan ngak jadi dimasukan, udah ga tahan sih..lihat kamu seperti ini Atun” jawab ku sambil kutekan dan kudiamkan sejenak batang penisku didalam vaginanya.

Aku mulai perlahan bergerak keluar masuk batang penisku yang ada di dalam vaginanya. Dia terlihat sedikit menahan rasa perih karena sudah jarang dipakai, namun lama kelamaan rasa perih itu berubah menjadi rasa nikmat. Desahan kenikmatan saat merasakan batang penisku terus aku genjot keluar masuk vaginanya menjadi desahan semakin terdengar keras dan semakin kencang aku genjot penisku menusuk vaginanya semakin dia kenikmatan.

Permainan dari model  biasa dan kami ganti posisi dengan gaya doggy style. Aku kembali menggoyang mbak Atun dari belakang.

“Anghhh…..ahhhhh”, desahan mulai terdengar sangat dia menikmati.

“Gimana Mbak enak”, kataku sambil terus menggoyang penisku di keluar masuk ke dalam vaginanya.

Desahan dan erangan nikmat tak henti-hentinya keluar dari mulut mbak Atun, membuat suasana menjadi semakin panas diatas ranjang dipagi hari. Tak terasa belum lima menit aku goyangkan penisku terus kedalam vaginananya. Tampaknya Mbak Atun akan mengalami orgasmenya.

Aku yang merasakan otot vaginanya mulai kontraksi terus aku pompa semakin cepat sampai akhirnya tubuh mbak Atun seperti mengejang-ngejang dan mendesaha sangat Panjang, menandakan puncak orgasmenya telah datang. Batang penisku terasa di remas-remas kuat oleh dinding vaginanya dan cairan kenikamatanya mulai membasahi batang penisku.

“Anghhhh….aaaahh… nikmat banget Mas udah lama tidak menikamati senikmati ini”.

Sebenarnya tadi aku juga hampir saja cairan spermaku akan keluar. Tapi karena mbak Atun sempat minta berhenti, sehingga cairan spermaku yang akan muncrat tertunda. Beberapa saat mbak Atun mengambil nafas. Kemudian dia meminta aku berbalik dan segera naik ke pangkuan ku. Batang penisku yang masih tegang itu langsung dimasuk kedalam vaginanya. Dengan mudah langsung masuk Bless….., lubang vaginanya yang telah basah dan becek itu langsung terisi oleh dengan batang penisku.

Goyangan pinggul mbak Atun mulai mengocok batang penisku. Rupanya Mbak Atun sangat lihai sekali bermain seks dengan posisi duduk diatas tubuhku. Dia sangat pintar sekali memberi kenikmatan yang berbeda. Semakin lama goyangannya semakin cepat. Terkadang dia bergerak naik turun atau berputar putar seperti penarik dangdut. Aku perhatikan dia dari tadi Mbak Atun memang sangat mahir dalam gaya woman on top ini.

Kedua tanganku tidak tinggal diam melihat kedua buah dadanya yang bergoyang dan masih terhalang kain satin dasternya, aku remas-remas buah dadanya sambil kutarik-tarik kedua putting susunya untuk menambah kenikmatan permainan kami ini. Sesekali aku sempatkan menghisap putting susunya yang masih terhalang kain satin dasternya yang terpampang di depan ku dan tidak jarang aku gigit kecil putting itu.

“Anghhhh…Massss…,enak gigitannya sedot yang kuat Mas…anghhh…ahhh…”, kata yang keluar dari mulutnya.

Goyangan mbak Atun tampaknya berhasil membobol pertahanan ku. Rasanya tidak lama lagi cairan spermaku akan segera muncrat  dari ujung kepala penisku.

“Mbak…Atuuunnnnn,.. aku.. akku udah maaa..mau keluar nih mbak.. anghhhhh”.

“Mas…keluarin di dalam aja Mas….biar sama-sama nikmat soalnya aku juga bentar lagi mau lagi..”, Mendengar itu ku segera balikkan tubuh mbak Atun dari atas tubuhku dan memutar posisi tubuhnya terlentang diatas ranjang dan aku segera menidih dan langsung Kembali kupompa lebih keras penisku hingga mentok sampai dasar rahimnya.

Crott….crottt…crottt cairan spermaku keluar sangat banyak keluar didalam vaginanya, “Angghhh…Mbak…atunnnn…. aku keluar Mbakkk”, desahanku saat mengiringi keluarnya cairan spermaku di dalam vaginanya.

Dan ternyata saat cairan permaku muncrat, Mbak Atunpun merasakan orgasme yang kedua kalinya. Tubuhku langsung lemas menindih tubuh mbak Atun. Kami terdiam sejenak. Nafas kami sama-sama masih ngos-ngosan tak beraturan. Batang penisku semakin lama semakin mulai lemas dan mengecil di dalam vagina Mbak Atun.

“Makasih banget Mbak udah mau muasi aku”.

“Iya Mas sama-sama. Terus terang saja aku juga udah lama kepengan merasakan seperti ini. Tapi Mas?”.

“Kenapa Mbak?”.

“Kok Mas mau main sama pembantu kaya aku ini, Kan Mas bisa cari wanita yang lebih cantik sepertiku banyak”.

“Habis kamu bikin aku terpesona dan bernafsu melihat kamu pakai baju tidur satin seperti ini”.

“Jadi kalau aku pakai baju tidur seperti ini nanti Mas terangsng terus lihat aku”.

“ya ga apa-apa Mbak yang penting Mas akan puasi kamu disini”. Jawabnya singkat.

“Mbak tadi aku keluari spermaku didalam gimana?”.

“Kenapa takut ya, kalau aku hamil”.

“Ngak sih tapi kalau hamil yang sudah tinggal dikawaini aja beres kan”

“Tenang Mas santai aja aku ngak bakalan hamil kalau aku masih pakai spiral KB”, Katanya sambil tersenyum.

Ku cabut batang penisku dari dalam vaginanya dan aku beranjak berbaring di sebalah mbak Atun sambil kupeluk tubuhnya.

Kami terdiam dan tak terasa kami kembali ketiduran sampai siang hari. Ketika aku bangun mbak Atun sudah tidak ada di sampingku lagi. Aku segera bangkit dan mandi membasuh keringat dan spermaku yang telah mengering yang menempel di batang penisku. Kuliahat ranjang kamarku diatas hamparan sperai ranjangku tampak pulau-pulau noda sperma yang telah menggering.

Setelah mandi dan hanya memakai handuk, aku langsung mencari mbak Atun. Ternyata dia sedang masak makan siang di dapur. Saat itu dia masih memakai daster satin itu. Lagi asik memasak didapur dia tidak menyadari kehadiran ku. Tubuh seksi mbak Atun langsung kupeluk dari belakang dan dia spontan kaget.

“Eh Mas udah bangun”.

“Udah dong sayang”.

“Waduh kok dipanggil sayang mas”.

“Kan ngak papa biar lebih romantis aja Mbak”. Kataku sambil mengecup pipinya.

“Iya deh Mas terserah kamu mau panggil aku sayang atau apa yang penting Mas senang.” Jawabnya

“Sayang, aku boleh minta sesuatu ga?”

“Minta apa Mas..eh sayang?”

“kalau kamu dirumah, kamu mau kan pakai baju tidur satin seperti ini tanpa pakai bra dan Cd”.

“kok gitu sih Mas…eh..sayang.?”

“Habis aku suka sekali kamu pakai pakaian satin seperti ini dan aku lagi pengen biar bisa aku gesek-gesekan disitu dan langsung kita bisa main seks di mana aja.” Jawabku aku tersenyum kepadanya.

“Iya dech Mas aku bakalan pakai satin seperti ini biar Sayang suka.”

“Nah gitu dong sayang, nanti habis makan siang kita ke mall beli baju tidur satin dan sperai satin biar nanti pas kita main seks tambah hot”

“Ya, sayang”.

Hari itu batang penisku Kembali menegang lagi handuk yang kupakai langsung kulepas dan batang penisku langsung saja aku gesek-gesekan dibalahan pantatnya pas dibagian kain satin dasternya. Dan siang itu didapur permainan seks itu kami lanjutkan sebelum makan siang.

Sejak saat itu, kami sudah seperti pasangan  suami istri yang baru saja seperti orang menikah. Dan sejak itu pula Mbak Atun tidur bersamaku didalam kamarku. Ranjang kamarku sudah berubah seperti lautan satin Dan kami juga melakukan hubungan seks dengan model-model daster satin dan kami lakukan dimana kita suka. Di kamar, dapur, kamar mandi, ruang tamu, bahkan dibelakang rumah. Aku selalu melakukannya tanpa kondom. Kamipun terus melakukannya sampai sekarang dengan berbagai gaya bercinta hingga dari lubang vagina dan lubang pantat sudah aku rasakan.

TAMAT.

Kamis, 03 November 2022

CERITA SEKS SELINGKHUH DENGAN MBAK LINDA

 CERITA KENIKMATAN SEKS DENGAN MBAK LINDA TETANGGA RUMAHKU.

Namaku Andre, aku tinggal disebuah komplek perumahan dikawasan Solo Baru, disebelah rumahku ada seorang wanita yang baru saja menempati rumah barunya. Kelihatanya dia tinggal sendiri karena suaminya seorang pelayar kapal pesiar. Setelah kami berkenalan dan dia bernama Linda, dia karyawan sebuah bank swasta di kota Solo.
Awal ketika suatu pagi aku sekitar pukul 6 aku sedang lagi menyirami tanama yang ada dihalaman depan rumah, tanpa sengaja aku melihat mbak Linda hanya menggunakan baju tidur satin model daster sedang membuka pintu depan, dengan tersipu malu mbak Linda langsung lari masuk ke ruangan ternyata dia juga tahu kalau aku melihatnya. sejak saat itu aku selalu memikirkan mbak Linda yang sedang memakai baju tidur satin itu.
Hari demi hari berganti minggu aku berpikir bagaimana cara untuk mendekati mbak Linda, dan cara demi cara aku pikirkan namun semuanya bakal buntu tanpa ada hasil. Dan Ke esokan harinya aku menyempatkan untuk berolah raga bersepeda, aku lihat rumah mbak Linda masih nyala lampunya.
Tumben jam segini masih tidur (dalam hatiku bicara) dan tanpa pikir Panjang aku langsung gowes dengan sepeda balapku untuk berputar-putar dikawasan Solo Baru. Setelah satu jam lamanya aku olah raga bersepeda dan kemudian balik untuk pulang. Sesampai depan pintu gerbang rumahku kemudian aku melihat Mbak Linda baru saja datang dengan mengendarai Mobilnya, membuka pagar rumahnya, kebetetulan suasana komplek agak sepi sekali dan aku pun berusaha mendekatinya.
“Selamat pagi Mbak?”, sapaku.
“Pagi Mas Andre”.
“Tumben pagi-pagi sudah keluar mbak, darimana nih??” sapaku.
“Dari rumah temen mas”.
“Pasti nginep ya mbak? Soalnya pas aku keluar biasanya lampu rumah Mbak sudah mati”.
“Iya mas”, sambil gugup dia menjawabku sepertinya dia masi malu saat itu aku pernah lihat dia hanya berpakaian baju tidur satin itu.
“Ya sudah mbak kayaknya Mbak capek tuh mata masih merah, aku pulang dulu mbak mau bersih-bersih rumah”.
“Emang ngak ada pembantu kok pakai berdih-bersih rumah segala ?”.
“Iya Mbak semua aku kerjakan sendiri maklum single”.
“Kalau butuh bantuan bilang aj mas, sapa tau bisa bantu”.
“Wah kebetulan tuh mbak” pikirku dalam hati bisa meminta puaskan nafsuku.
“kebetulan apa mas??”.
“Ehhh ga kok mbak bercanda, ya sudah aku pulang dulu ya, oh ya tar kerja kah? kalo capek aku bisa anter kok ga papa”.
“Ga mas aku libur cuti nih”.
Aku pun langsung masuk rumah, hubungan ini tidak akan ku sia sia kan, sampai di rumah aku coba iseng What app dia, ternyata nyambung juga hingga akhirnya kami What app an sampe malem, kata-kataku ku sudah mulai menjurus kearah berbau seks, tennyata mbak Linda juga merspon dengan sangat hati-hati meskipun akhirnya juga dia juga sangat membutuhkan seks karena selama ditinggal suaminya berlayar dia sangat kesepian katanya didalam bercakapan what app nya. Besok pagi tiba-tiba Mbak Linda menelponku.
“Selamat pagi Mbak”.
“Pagi Mas”
“Ada bisa yang saya bantu Mbak?”.
“Mas Andre tolong belikan aku obat donk, bisa kan, soalnya mau minta tolong sapa siapa lagi kalua ngak sama Mas”.
“Siap sayang” jawabku dengan rayuan maut.
“Waduh pakai kata sayang lagi nanti kalau ketahuan suamiku kamu bisa dibantai”.
“Kan yang tau kita berdua saja Mbak hehehe”, candaku kepadanya.
Kebetulan hari itu hari sabtu dan aku libur kerja jadi pagi-pagi aku langsung saja pergi beli obat yang dimaksud dan saat obat sudah kudapat aku langsung kerumah Mbak Linda. setelah sampai aku langsung masuk saja ke rumah mbak Linda.
Tok..tok aku ketuk pintu depan rumahnya “mbak ini obatnya”.
“Iya mas bentar”, begitu pintu rumahnya dibuka.
Sponytan kedua pandang mataku tak berkedip sedikitpun melihat Mbak Linda masih memakai baju tidur satin warna merah muda model daster seatas lutut dan belahan dadanya seperti ingin diremas-remas dan tampak juga jelas kedua putting susunnya menjeplak seperti biji salak dikain satin dasternya itu, tanpa dikomando lagi senjataku yang ada didalam langsung bergejolak melihat tubuhnya yang putih hanya terbalut baju tidur yang sangat licin dan mengkilap serasa dia sengaja menyuguhkan untuku.
“Ayo masuk mas, silahkan duduk dulu”, bentuk celana dalam nya telihat samar-sama di balik gaun tidurnya yang licin itu.
Kedua mataku bener-benar dimanjakan oleh bentuk tubuhnya yang terbalut gaun licin itu saat berada dirumah Mbak Linda. Tak lama kemudian Mbak Linda membawakan aku secangkir kopi panas.
“Silahkan diminum mas” sambil menyuguhkan secangkir kopi sambi dia menuduk dan tampak belahan dadanya terlihat jelas tanpa Bra.
“Makasih mbak pakai repot-repot bikinkan aku secangkir kopi”, sambal kedua mataku kembali terbelalak ketika melihat paha mulus saat mbak Linda duduk di depanku, mulailah pikiranku melayang-melayang bagimana caranya aku bisa meraskan tubuhnya yang jarang diraba-raba suaminya.
“Mas…Mas…Andre, pagi-pagi sudah nglamun”, suaranya itu mengagetkan dari lamunan ku itu.
“Maaf….maaf mbak lagi berfantasi”.
“Hayo lagi berfantasi apa? Pasti kemarin kita yang what app itu itu ya” sambil tertawa mbak Linda menyingkap rambutnya.
“Habis pagi-pagi mbak pakai pakaian seperti itu bikin aku jadi tambah deh”.
“Mas….mas….cuma lihat aku hanya pakai baju tidur seperti ini aja udah melayang-layang”.
“Bukan hanya melayang tapi sudah pingin banget mbak, hahaha”.
“Sorry ya Mas pagi-pagi sudah suruh kamu cari obat untuk aku, sebenenya Mas Andre biar main kerumah aku saja, maaf ya Mas?”.
“Aku kira kamu sakit, makanya kamu minta obat pusing aku langsung saja belikan, tau gitu tinggal ngomong saja pasti aku langsung kesini Mbak”
“Hahah….sorry mas aku becanda”.
Kemudian Mbak Linda bangun dan mendekatiku dan kepalanya bersender disebelahku dan mulai bercerita tentang dirinnya yang kesepian.
“Mas sebenarnya aku ini kesepian, makanya Mas Andre aku suruh kesini, apalagi gara-gara WA itu aku jadi tambah tersiksa”.
“Lah kok gara-gara aku, kan aku Cuma bahas sedikit-dikit eh malah Mbak agresif”.
“Habis kamu bikin aku jadi penasaran Mas”.
Tak lama berselang kami sudah saling berciuman dan berlumatan antara bibir dan lidah, kedua tanganku langsung meremas-remas kedua buah dadanya.
“Mas kita Pindah kekamar yuk”, tanpa dikomando lagi aku langsung bergegas Pindak kedalam kamarnya.
Sesampai kamarnya aku langsung membuka baju dan celanaku dan dengan hitungan detik tubuhku langsung bugil total.
“Mas ternyata punya kamu gede juga, enaku tuh nanti rasanya, sudah lama nih ngak dimasukan barang seperti itu”.
Kemudian Mbak Linda duduk ditepi ranjang dan aku langsung menunduk karena mbak Linda duduk sambil membuka kakinya, langsung saja kutarik celana dalamnya dan kujilat dibagian belahan vaginanya yang sudah bersih dari rambut-rambut kemaluanya.
“ouuuoughhhh….anghhh Massss…..Andreee …. ahhh enakkkk”, lidahku tetap bergerilya di bagian kemaluan mbak Linda, sesekali dia mencengkeram rambutku sesekali dia menjarit kenimatan.
“oouuuughhhhhhhhhhhhh Masss……anghhhhh”.
Lima menit berlalu, jari tanganku pun telah juga masukkan kedalam vaginanya yang semula kering kini di lumuri cairan putih dan bening membasahi vaginanya.
“Mas….anghhh…ouhhhhh….Mas…aku mau keluar kerasin……..dong…oughhhhhhhhhh” Mbak Linda mencapai orgasme nya
Kemudian aku naik keatas tubuh Mbak Linda yang sudah terlentang diatas ranjang dan mencumbu bibirnya, baju tidurnya yang licin itu aku biarkan menghiasi tubuhnya tidak kulepas, kecupan demi kecupan saling kita berikan, tangan ku bergerilya di buah dadanya, ku hisap kedua putting susunya yang menjeplak dikain satin itu dan sesekali kugigit secara perlahan sambal kusedot-sedot.
“Oughhh mas kamu memang sudah sangat berpengalaman pastinya ya…ahhhhh sayang”.
Kemudian Mbak Linda meminta aku berganti posisi terlentang dan dia diatas tubuhku, sambil mengangkat kepalaku Mbak Linda berdiri dan merunduk di depanku. Batang penisku yang sudah sangat tegang itu dilumat dan dikocok dengan mulut dan tanganya sesekali dengan kain satin baju tidurnya.
“Ouuughhh sayang” desahku ketika kontolku di lumat habis dengan berbagai macam kocokan dan lumatan.
Tak lama berselang dengan berbagai kocokan dan kulumatan ditambah saat penisku dikocok-kocok dengan kain satin dasternya, aku merasakuan sedikit segera akan muncrat spermaku, kemudian aku mengangkat kepala Linda dan melepas kocokan penisku dikain satin dan didalam mulutnya.
“Ada apa mas kok dilepas?”.
“Ngak papa Mbak soalnya aku mau keluar”. Kemudian Mbak Linda Kembali mengulum penisku dengan sangat rakusnya dia menyedotnya sangat kuat sekali.
“Ouughhhhhh….Mbakkkk….aku keeluaar”, Crot…Crott…crottt cairan spermaku keluar sangat banyak didalam mulutnya dan tubuhku mengejang-ngejang saat cairan spermaku keluar.
Setelah cairan spermaku keluar didalam mulutnya sangat banyak sekali, Mbak Linda bangun dan berlarian ke kamar mandi sambil memuntahkan sperma ku, meski dia menelan dikit tapi masih banyak spermaku yang di mulutnya.
Kemudian setelah memuntahkan cairan spermaku yang ada dimulutnya Mbak Linda berjalan langsung naik keatas ranjang dan tidur terlententang, spontan kupeluk langsung tubunya itu sambil membuka kedua kakinya yang melebar itu.
“Mas punya mu itu udah keluar kok masih tegang”.
“Hehe, soalnya pingin masuk kepunya kamu sayang”. sambil kudekati Mbak Linda aku peluk sambil kucium.
“Ya udah dong Mas buruan masukan sekarang, aku juga sudah ngak tahan nih lubang udah lama tidak merasakan punya kamu itu” tanpa pikir panjang langsung saja aku arahkan saja kelubang vaginanya yang sudah siap tempur.
Blessss…..“Ouuuuoouughhhh pelan-pelan dong Mas udah lama ngak dimasukan”.
Aku Gerakan perlahan penisku keluar masuk vaginanya sambil desahan demi desahan terdengar semakin kian keras.
“Mas…Andreee…. oouughhhh ” desah Mbak Linda yang tak henti-hentinya mendesah saat penisku terus keluar masuk kedalam vaginanya.
“Mas….tekan yang dalam dan kerasin donk…. ahhhhhh… shhhhhhh”, Gerakan penisku semakin kugerakan semakin cepat dan Mbak Linda juga tidak mau diam dan dia terus menggoyang tubuhnya mengikuti irama Gerakan penisku. dengan sekali-sekali aku dorong dan kutekan penuh sehingga rasanya penisku ini menyentuh hingga kepangkal rahimnya.
“Mas….Andreee….oooouughhh masssss ILOVE YOUUUU…..ahhhhhhhhhh”. setelah beberapa menit Mbak Linda menariku untuk aku di bawah dan dia diatas dan langsung Kembali menacapkan penisku kedalam vaginanya .
Blesss….“ouughhhhhhh”, selang beberapa menit dengan posisi Mbak Linda diatas aku dibawah dengan Gerakan Mbak Linda terus bergoyang diatas tubuhku dan gesekan yang dilakukan sangat keras gerakan naik turunnya bener-benar membawa kenikmatan, sampai terdengan suara “plok..plok” antara gesekan penisku dan vaginanya.
Tubuh Mbak Linda mengejang-ngejang santa dahsyatnya saat merasakan orgame yang kedua kalinya diatas tubuhku dan kurasakan penisku seperti diurut-urut oleh dinding vaginanya saat orgasme ditambah desahan yang tak henti-hentinya terus mendesah kenikmatan
“Angggaahh maaaaaaaaaaaaassssssssss aku kluar….anghhh” kulihat cairan orgasme terasa mengalir dari lubang vaginanya membasahi batang penisku.
kemudian aku tarik tubuhnya dari atas tubuhku untuk berciuman. setelah itu Mbak Linda aku ajak dogy style, nafsu yang menyelimuti kita menjadikan gaya ini sedikit brutal berulangkali Mbak Linda berteriak dan suar bunyi yang di sebabkan antara paha ku dan pantatnya sangat keras. Puas dengan posisi doggy style kemudian aku angkat tubuh Mbak Linda menuju tepi ranjang dan kumasuki lagi penisku kedalam vaginanya saling berhadapan dan kedua kakinya aku lebarkan.
“Ouughhhhh Mas kamu sungguh luar biasa mas” desahnya sambil tersenyum.
Selang beberapa menit dengan posisi aku duduk berhadapan sambil mengejot penisku keluar masuk vaginanya dan kedua kakinya kulebarkan ditepi ranjang dan aku merasakan hampir orgasme.
“Mbak aku mau keluar dan aku akan kasih hadiah buat anak untuk mu sayang?” kataku sambil kemudian aku mengangkat tubuhnya Kembali terlentang diatas ranjang dan aku naik diatas tubuhnya.
“Iya Mas keluari saja didalam kalau bisa aku kasih keturunan”, candanya sambil memegang penisku untuk di arahkan ke lubangnya kembali
Blesss…..aku pun kembali menghujam vaginanya dengan penis ku, keras dan cepat tapi kadang aku menurunkan ritme dengan pelan-pelan tapi menusuk lebih dalam.
“Ooughhhh masssssssss”, aku tersenyum melihat dia merasakan kenikmatan dan memejamkan kedua matanya sambil meronta-ronta keenakan.
“Mas Andreee….aku mau keluar lagi……Ounggg….Anghhhh”. tubuhnya Kembali mengejang-ngejang lagi untuk yang ketiga kalinya orgamse.
Padahala aku baru saja akan segera keluar tapi justru Mbak Linda Kembali merasakan orgasme yang ketiga kalinya “oungghh… ahhhaaa…. kumu hebat sayang bikin aku tiga kali orgasme” desah Mbak Linda sambil mengejangkan tubuhnya dan memelukku.
Gerakan penisku terus kugenjot keluar masuk secara perlahan sambil mbak Linda benar-benar puas merasakan orgasmenya dan tak lama kemudian “Mbak aku keluar…oughh”.
Plok-plok-plok…… suara penisku menghujam lubang vaginanya yang sudah sangat becek itu membasahai sperai ranjang tempat kami bercumbu.
Crottt….crottt…..crottttt, cairan spermaku keluar sangat banyak sekali aku rasakan yang keluar didalam vaginanya dan akhirnya aku bisa menikmati tubuh Mbak Linda yang kuidam-idamkan selama ini dengan penuh nafsu.
Kupeluk tubuhnya sangat kuat sekali dengan posisi Mbak Linda terlentang dengan kedua kakinya masih menyilang mejepit tubuhku sekan-akan tidak mau dilepas. Kubirkan penisku masih tertancap didalam vaginanya dan kami saling berciuman.
“Mas Andre makasih ya, baru kali ini aku benar-benar puas Mas dan hari ini Mas jangan pulang dulu, aku masih butuh kamu nanti” ucapnya pada ku.
“Iya sayang ini kan aku masih disini buatmu”, aku pun tersenyum, lalu ku kecup keningnya.
Pagi itu dihari sabtu itu, tidak kusia-siakan hari itu untuk memuaskan Mbak Linda diatas ranjang dengan berbagai gaya dan model posisi bercinta dan hari itu aku benar-benar tidak pulang ke rumah sampai keesokan harinya dihari minggu. Aku benar-benar sangat puas sekali dan tubuhku benar-benar sangat letih.

SEKIAN

Minggu, 13 Maret 2022

CERITA SEKS DENGAN KAKAK IPARKU

 

Cerita Sex Bercinta Dengan Kakak Iparku

 

By Penikmat kain satin Last updated Mar 13, 2022

Namaku Indra dan aku sudah berkeluarga dan memiliki satu orang anak cewek sudah duduk dibangku sekolah dasar kelas 3. Beberapa minggu ini istriku kelihatan mudah sekali marah apalagi saat aku menginginkan untuk berhubungan seks selalu ditolak halus dengan alasan capek dan hal itulah yang aku alami beberapa minggu belakangan ini.

Bulan-bulan ini dimana semua usaha agak sedikit menurun karena pandemic Covid 19 baik itu usaha besar maupun kecil semua terkena dampaknya termasuk perusahaanku bekerja sehingga tekanan yang aku terima semakin berat. Belum lagi masalah dirumah kebutuhanku akan seks diranjang dengan istriku mulai berkurang  karena istriku sering pulang malam dari kantor dan capek. Terkadang saat aku ingin melakukan seks harus melepaskan semua beban itu dengan melakukan onani dikamar mandi, karena istriku sendiri kelihatannya sedang bermasalah ditempat kerjanya.

Seperti biasa dimana aku baru pulang kerumah seperti biasa menjelang pukul 19:00. Aku sampai dirumah, setelah ku parkir mobilku, aku berjalan masuk dan ternyata istriku baru saja pulang kerja dan biasanya pulang agak malam tapi kali ini pulang sore. Kami berciuman dipipi sebentar lalu aku masuk kedalam kamar untuk berganti pakaian. Lalu akupun mandi untuk menyegarkan diri dari segala kepenatan selama seharian kerja. Selesai mandi, diluar terdengar suara orang tertawa dan setelah aku keluar aku kakak iparku datang berkunjung.

“Malam mas…?”, sapa Heni padaku.

“Malam juga Hen, tumben kesini…?”, aku balik bertanya.

“Ya nih tadi waktu pulang dari  kantor sekalian aku mampir kesini aja Mas”

Kakak iparku ini sangat seksi akan penampilan dibandingkan adiknya (istriku) saat itu Heni masih menggunakan pakaian kerjanya. Ia tampak begitu cantik dengan Blouse satin berwarna krem.

Saat menemui Mbak Heni kakak iparku aku kembali masuk kekamar dan aku mendekati istriku yang sedang berganti pakaian, setelah selesai mandi. AKu peluk dia dari belakang dan mulai menciumi lehernya yang merupakan salah satu titik lemahnya, namun bukan gairah yang kudapatkan malah dia menolaknya dan membuatku marah. Maka akupun pergi dan duduk dihalaman rumah sambil merokok dan minum secangkir kopi untuk menghilangkan rasa kecewaku terhadap istriku.

Aku duduk menyendiri sambil menikmati kopi panas yang aku buat sendiri didapur. Menatap kelangit yang gelap, mencoba membayangkan bagaimanakah kehidupanku kalau seperti ini terus menerus aku alami dimasa yang akan datang. Aku yang pada dasarnya berusaha menjadi lelaki setia agar rumah tanggaku aman-aman saja dan tidak terjadi permasalahan.

Namun bayangan tidak semulus aku bayangkan seperti kenyataan, semua itu semenjak isitriku naik jabatan dan pendapatan yang lebih besar dari padaku atau mungkin ia telah mendapatkan teman pria yang lain. Itulah pikiranku yang selalu menghantuiku selama ini. Karena terlalu sibuk dengan pikiranku sendiri hingga tak menyadari kalau kehadiran kakak iparku Heni sudah duduk didepanku. Aku terkejut ketika Mbak Heni memanggilku dengan nada cukup keras.

 

“Mas…Indra…Mas Indra Halooo!!!”.

“Eh Mbak Henu, maaf ngak dengar…?!”, kataku terkejut.

“Kenapa sih Mas melamun terus..?”, kata Mbah Heni.

“Iya, Maaf Mbak. Emang ada apa ya Mbak..?”, tanyaku lagi padanya.

“Ngak papap Mas, keliatannya mas Indra ada masalah ya, kok mukanya kusut gitu..?”.

“Biasalah banyak masalah…Mbak dikehidupanku?!”.

“Emang kira-kita  aku bisa bantu ngak masalah Mas…?”, kata Mbah Heni antusias.

Aku sempat terkejut mendengar perkataaanya itu, namun aku segera menjawabnya “Ga usah, kok mbak, oh ya tadi dari kantor kok ngak  langsung pulang kenapa mampir kesini emang ada perlu apa ya Mbak?”, tanyaku balik.

“Ngak ada kok Mas pingin main saja kesini, dirumah ngak ada orang, Mbak takut sendirian, pulangnya entar nunggu suamiku pulang..”, kata Mbak Heni.

Setelah itu aku mengambil secangkir kopi dan menyeruput kopi panas, tapi ketika aku menoleh rok span Mbak Heni tersingkap dan memperlihatkan kehalusan pahanya yang putih, membuatku langsung terangsang. Lalu aku kembali bersandar dan menyalakan kembali rokokku, mencoba menghilangkan semua gairah yang muncul tiba-tiba. Lalu istriku dan anaku keluar dari dalam rumah dan berpamitan padaku untuk keluar sebentar kemall, untuk keperluan belanja bulanan.

“Mas aku pergi belanja dulu”, kata istriku.

“Ya hati-hati dijalan”.

Sementara adiknya (istriku) berbicara pada kakak iparku untuk memintannya menunggu sampai istriku pulang belanja. Selesai itu istriku dan anaku pergi meninggalkan rumah.

Aku berkata pada Mbak Heni.

“Mbak kalau membutuhkanku aku berada didalam”. Lalu aku pergi meninggalkan Mbak Heni  yang masih duduk diluar sambil bermain dengan HPnya.

Aku masuk kedalam diruang tengah sambil duduk disofa menonton TV, kakak iparku pergi kekamar mandi dan selesai dari kamar mandi dia berjalan menuju dapur, kulihat blouse kerjanya yang terlihat sangat licin memperlihatkan keindahan tubuh yang terlihat ramping. Aku tak tahan lagi, maka akupun segera pergi meninggalkan ruang tamu dan menuju kamarku karena takut terjadi yang tidak-tidak. Penisku sudah begitu tegangnya didalam celana, tak lama aku baru masuk kamar kemudian terdengar suara panggilan kakak iparku.

“Mas..mas Indra…mas..?”.

“Ada apa Mbak Heni?”, tanyaku sambil membuka pintu kamarku.

“Lho kok aku ditinggal sendiri diluar gimana sih Mas..?”.

“Maaf Ya aku lupa kalau ada Mbak disini..?”, jawabku pura-pura lupa.

Kedua mataku tertuju ke tubuh Mbah Heni yang ramping dengan blouse yang licin dan mengkilap sehingga gairahku semakin naik, Bra warna putih yang tercetak jelas dihadapanku sekarang semua itu begitu indah dan menggoda.

Mbak Heni mengajaku keruang kelurga dan menarik tanganku. Kami pun berdua tersenyum manis. Aku berdiri dihadapannya, lalu Mbak Heni berjalan kembali disampingku. Ada kebimbangan didalam hati mengenai semua ini, antara gairah dan akal sehatku. Namun kalau nafsu setan sudah merasuki diriku semuanya akan lupa apa yang kuperbuat dengan kakak iparku ini, maka dengan cepat tangan kakak iparku aku pegang dan dia terkejut.

Kami sudah saling berhadapan dan berdekapan. Mbak Heni tak melawan hanya menatap penuh rasa keterkejutan meliahat aku. Aku peluk tubuhnya dan mencium bibirnya lembut, namun penuh gairah.

Kakak iparku bukanya melawan atau menolak melainkan dia hanya pasrah apa yang aku perbuat, hingga pada akhirnya kakak iparku juga ikut terbawa oleh gairahnya sendiri dan membalas lumatanku. Tanganku tak berhenti begitu saja, ku raba bagian punggungnya, turun kebawah lalu meremas kuat bongkahan pantat kakak iparku dan membuatku semakin terangsang. Penisku yang sangat tegang menempel keras pada perut kakak iparku, denyutan kuat penisku terasa begitu menepel ditubuhnya.

Tanganku bergerak semakin liar, membuka pengait branya dari belakang dan melepas Branya dari tubuhnya dengan membuka kancing blousenya  bagian atas dan menyusup masuk kedalamnya. Begitu Bra berhasil kulepas, kedua tanganku langsung meremas-remas kedua payudara kakak iparku yang berukuran tidak terlalu besar itu tapi memiliki putting susu yang sangat besar seperti biji buah salak.

Tampak jelas sekali putting susunya menjeplak menonjol diblouse satin yang sengaja tidak kulepas. Kumainkan kedua putting susunya dengan jari-jari tanganku sambil kuremas-remas dan setiap remasan kami saling berciuman antara bibir dan lidah, membuatku semakin bergairah. Kemudian tanpa kusadari kedua  tangan kakak iparku mulai bergerak menuju selangkanganku, membuka celanaku dan celana dalamku telepas dari tubuhku dan meremas-remas lembut penisku yang sudah sangat tegang.

Beberapa saat kemudian, aku teringat bahwa yang kulakukan saat ini dengan kakak iparku adalah kesalahan besar apalagi sampai ketahuan dan seketika itu juga aku melepaskan ciumanku dan juga remasanku pada kedau payudara kakak iparku. Aku berjalan mundur sambil menatap penuh rasa bersalah pada kakak iparku ini  yang sudah ikut terangsang oleh karenaku. Wajahnya memerah, dan nafasnya pun memburu seiring dengan gairah yang memuncak.

“Mbak Heni Maaf..maafin…aku ya Mbak ..maaf..”, kataku gugup.

“Maafin aku ya Mbak, aku tidak bermaskud seperti ini Mbak, maaf…”, kataku semakin kacau dan bingung.

Namun saat itu tiba-tiba Mbak Heni menyentuh bibirku dengan jarinya, dan berkata lembut, “ngak papa kok Mas. Mbak tau kok…masalah kamu sebenarnya”, kata kakak iparku mencoba menenangkanku.

“Emang Mas Indra lagi pengen banget ya…?”, tanya kakak iparku kembali.

“Iya, Mbak apalagi Mbak bikin aku bergairah sekarang ini ditambah aku sudah lama pingin seperti ini”, kataku lagi.

“Emang sih Sari (istriku) jarang kasih kalau Mas lagi pingin?”.

“Ya Mbak habis dia kalau aku ajak selalu menolaknya”, kataku.

“Ya udah Mas kalau Mas pingin Mbak bantuin…?”, kata Mbak Heni pelan sambil menatapku tajam.

Aku terkejut dengan jawabannya ini diluar nalar akal sehatku kenapa dia berkata seperti itu dan aku menatap kedua mata kakak iparku seakan tak percaya dengan apa yang baru saja ia katakan.

Mbak Heni mendekatiku, lalu ia menarikku mendekat dan sambil berbisik ditelingaku “Ayo jangan dilihat Mas sekarang tubuh ini buat Mas Indra”, kakak iparku menciumku kemudian. Dengan lembut, hingga akhirnya akupun membalas ciumannya.

Tangan kakak iparku membimbing tanganku kearah dadanya, dan menempatkannya pada payudaranya, lalu membantu tanganku supaya meremas payudaranya sendiri. Aku lakukan, pertama dengan lembut lalu semakin kuat dan penuh nafsu. Kemudian, aku memeluk tubuhnyadengan erat. Ciumankupun turun pada leher kaka iparku. Desahan lembut keluar dari bibir kakak iparku, sesampai dikedua tonjolan putting susunya yang terhalang kain satin blousenya kusedot-sedot secara bergantian dan suara desahan kakak iparku berubah menjadi erangan penuh gairah.

“Aaannggghh..aahh..Mas….oohh…..sedot terus sayang jangan dilepas”, erang kakak iparku.

Tanpa melepas blouse kerjanya itu, aku menikmati licinya kain satin blousenya yang tebalut ditubuh kakak iparku itu.

Semakin lama semakin kuat kusedot kedua putting susunya, erangan dan gelinjang tubuh kakak iparku  semakin keras dan kuat. Apalagi posisinya sekarang telah duduk diatas pangkuanku dengan kaki terbuka lebar dan rok span yang tersingkap sampai pinggulnya. Ciuman dan jilatanku pada payudara kakak iparku membuatku mengerang semakin keras, apalagi ketika jariku menggosok belahan vaginanya yang mulai basah dan hanya ditutupi oleh celana dalam yang telah basah kuyub oleh cairan kewanitanya.

“Aaah..aahh..mass..aahh….aahh…”, erang kakak iparku.

Setelah beberapa saat kakak iparku kembali mengerang panjang dan aku langsung melumat bibirnya mencoba mengurangi keluarnya suara erangan kuat pada mulutnya. Tubuh Mbak Heni menggelinjang hebat sambil memelukku erat-erat. Tubuh kami berhimpitan ketat. Setelah beberapa saat kemudian, kakak iparku mulai tenang.

Mbak Heni melepaskan pelukannya, ia tersenyum manis dan berdiri dan kemudian melepas turun rok dan celana dalamnya sendiri dan ketika belahan vaginanya terlihat dihadapanku yang sudah dicukur habis rambut kemaluanya itu, penisku semakin tegang berdiri dengan kokohnya. Tubuhnya yang ramping hanya terbalut Blouse kerjanya saja mulai mengocok penisku yang sudah sangat terangsang menjadi lebih mudah mencapai puncak gairahku. Eranganku mengeras seiring dengan kocokan kakak iparku pada penisku.

Mbak Heni kembali naik keatas tubuhku yang duduk dikursi sofa dan menuntun penisku tepat berdiri tegak dibawah bibir vaginanya. Kemudian Mbak Heni menurunkan tubuhnya secara perlahan-lahan dan penisku mulai membelah bibir vagina dan Blesssss…..penisku perlahan masuk kedalam vaginanya, rasa hangat dan basah serta denyutan kuat menyapa penisku, sungguh kenikmatan yang sudah lama aku cari dan kuinginkan. Dengan satu gerakan penisku terbenam dalam liang vagina kakak iparku, pijatan dan denyutan dinding vaginanya sangat nikmat.

“Anggaahh..Masssss…aannggghh….enakk.bangett..aahhh”.

Setelah berdiam diri beradaptasi hinggan semua penisku masuk kedalam vaginanya, Mbah Heni kemudian bergoyang dengan lembut naik turun dan maju mundur sesekali memutar, sementara itu penisku bagaikan dipelintir dan dan dipijat lembut oleh dinding vaginana, membuat hanya tak sampai 5 menit sudah mengerang panjang.

“Angggaahh..aahh….Mbak…Heniiii…aahh…aku..mauu..keluarr..aahh..aahh..”, erangku.

“Angaahh..aahh..keluarrinn..keluariinn..saja Mas didalam biar Mas merasakan kenikmatan..ahhhh”.

Crottt….crottt….crottt….cairan spermaku keluar sangat banyak sekali didalam vaginanya dengan goyangan tanpa dihentikan oleh kakak iparku itu. Dia terus bergerak mengenjot penisku didalam vaginanya hingga akupun mengerang sangat panjang, sambil memeluk tubuh kakak iparku yang duduk diatasku dengan posisi penisku berkedut kuat memuntah cairan sperma berkali-kali dalam liang vaginanya.

Rasa nikmat yang tiada tara itu baru saja ku rasakan tapi kakak iparku tak berhenti malah semakin liar bergoyang menjepit penisku yang baru saja memutahkan sperma didalam vaginanya. Sisa-sisa spermaku keluar lewat celah-celah bibir vaginanya saat terus bergoyang diatas tubuhku dan jatuh meleleh dipahaku. Tak lama kakak iparku terus bergoyang diatas tubuhku tiba-tiba tubuhnya memelukku sangat erat sekali ketubuhku disertai tubunya yang terasa mengejang-ngejang sangat kuat sekali dan terdengar desahan panjang saat kakak iparku orgasme.

“Mas…Indraaaaa….anghhh….aku…..dapat…..Mas…..anghhhhh”, kamipun berciuman panas. Sementara Mbak Heni semakin kuat menekankan vaginanya hingga penisku terbenam seluruhnya hingga masuk kedalam dasar rahimnya. Rasa nikmat itu memang amat sangat luar biasa nkmatnya tidak bisa diucapkan dengan kata-kata hanya desahan yang bisa dirasakan.

Kami berpelukan beberapa saat sampai semua itu mereda, dan kakak iparku yang pertama melepaskan pelukannya dan sambil memegang wajahku, ia berkata,

“Mas....enak banget. Makasih mas, enak banget rasanya…hah..hah..”.

“Iya, aku juga Makasih banget sama Mbak, punya Mbak enak banget. Mas puas banget..”.

“Mas Indra nakal juga ya.”, kata kakak iparku yang berdiri, lalu memakai kembali celana dalamnya dan roknya kemudian ia bersimpuh dihadapanku.

Penisku yang masih terlihat tegang itu kembali diremas-remas oleh Mbak Heni, lalu tak kusangka penisku dikocok-kocok pakai kain satin blousenya dengan mejepit penisku dengan kedua payudarahnya dengan posisi Mbak Heni berjongkok dihadapanku.

“Ahh..enak banget Mbak, licin juga kain satin kemeja Mbak bikin mau keluar lagi…?”, kataku.

“Kalau mau kelau lagi yang dikeluari saja Mas.”, kata Mbak Heni yang kemudian terus mengesek-gesekan penisku dengan kedua payudahnya.

“Aaah..aahh..Mbakkkk…mbaakkk..ohh…Mbakkk…aahhh”, Croot….croott..cairan spermaku keluar membasahi blouse kerjanya.

Beberapa kali semprotan yang keluar menodai kain satin blousenya, hingga beberapa tetes spermaku yang keluar disela-sela jepitan payudarahnya yang membasahi kain satin blousenya. Kuambil tissue untuk membersihkan noda sperma yang menempel diBlouse kerjanya. Setelah itu, MbakHeni aku bantu berdiri dan ia membenahi dirinya yang acak-acakan, mulai dari bloush kerjanya sampai dengan roknya.

Beberapa saat setelah itu, kakak iparku telah selesai berbenah dan kembali duduk dihalaman depan, bersama denganku.

“Mbak ngak kekamar mandi dulu…?”, tanyaku padanya.

“Ngak Mas biar bekas sperma Mas didalam vagina Mbak masih tersisa?”, ucap kakak iparku padaku.

“Dasar kamu Mbak ada-ada saja, makasih ya Mbak bikin aku puas malam ini”, kataku

“Iya Mas sama-sama aku juga makasih banget sama Mas Indra juga lho”, jawabku sambil menundukkan kepala.

“Jangan lupa Mbak kalau main kesini pakai Blouse seperti itu ya?”.

“Ya Mas, nanti kalau main pasti aku pakai lagi biar Mas puas”.

Tepat setelah itu, istriku dan anaku pulang dari mall Dan suasana rumah kembali ramai seperti biasa. Tapi, yang berbeda adalah suasan hatiku yang telah mendapatkan kepuasan dari kakak iparku ini. Kulihat bekas spermaku yang sempat mengenai blouse kerjanya tampak sedikit terlihat bekas speramku menepel dikain satin blousenya yang sudah mengering.

Makasih kakak iparku yang mau berbagi kenikmatan denganku sampai saat ini demi kepuasan.