Kenikmatan
Bercinta Dengan Tante Siska
Minggu
pagi sekitar pukul 6 pagi,aku dibangunkan oleh suara telpon diHpku setelah
kulihat ternyata Tante Siska menelponku.
“Haloo
Tante ada apa pagi-pagi udah telpon?”.
“Andre
bisa minta tolong kerumah Tante sekarang buat memperbaikan keran air yang ada
dikamar mandi, soalnya keranya macet”.
“Bisa
Tante sekarang saya kesana”, setelah menutup telpon aku segera kerumah Tante
Siska.
Aku
segera mengendarai motorku, ke rumah tante Siska. Tak berapa lama sampai juga
aku di rumah tante Siska. Kuketok pintu rumahnya. Begitu muncul, membukakan
pintu. Kedua mataku terbelalak saat melihat Tante Siska masih memakai baju
tidurnya, daster satin berwarna merah muda tanpa memakai Bra sampai kedua
mataku tidak bisa berkedip dibuatnya. Putting susunya seakan menonjol memenjang
menembus kain satin dasternya itu. Aku melihat pemandangan indah di pagi ini,
sungguh anugerah yang menyehatkan mata yang masih sedikit mengatuk.
“Ayo
masuk Andre kenapa melihat Tante seperti ini…sini masuk dulu”. ucap centil
tante Siska.
“Habis
Tante pagi-pagi udah bikin Andre bengong melihat pakaian Tante seperti itu”,
kujawab dengan santainya.
“Dasar
laki-laki, Tantekan baru aja bangun jadi belum sempat ganti pakaian Andre, pinginya
mau mandi eh malah keran airnya rusak”.
Akupun
lantas masuk kekamar mandi pribadi kamar Tante sambil memperbaikan keran Air.
Pikiran dan mataku tak sedikitpun berpaling melihat keseksian tubuh tante Siska
dengan balutan baju tidurnya yang sangat seksi itu. Apalagi dirumah dia hanya
tinggal sendiri sejak bercerai dengan suaminya.
Selesai
memperbaikan keran kamar mandinya aku segera keluar dan saat hendak keluar dari
kamarnya aku lihat diatas tempat tidur yang berantakan beralasan kain sperai
satin berwarna merah kulihat seperti ada alat penis mainan. Pikiranku apa
samalam dia melakukan mastrubasi dengan alat itu sambil aku berjalan keluar
menuju kamar tamu.
Sambil
menunggu diruang tamu sambil menghisap rokok, Tante Siska muncul dengan
kemolekan tubuhnya yang terbalut daster satin dari arah dapur mebawakan
secangkir kopi panas untuku.
“Minum
dulu Andre…ngak usah buru-buru kan hari ini kamu liburkan”, sambil Tante Siska
duduk persis disebelahku.
“Ya
Tan, hari ini Andre libur”.
“Gimana
Andre, kabarmu tambah ganteng aja?” tanya tante Siska.
“Ah
bisa saja Tan”, aku sedikit gugup bercampur sangat bernafsu melihat tubuh Tante
Siska tepat disebelahku.
“Udah
hari ini kamu main sini dulu aja nemenin tante…” kata tante Siska lembut yang
menggetarkan hatiku.
“Iya
tante…hehehe….” jawabku sambil tertawa malu tapi mau.
“Giaman
udah punya pacar belum?” tanya tante Siska sambil mengelus pipiku dengan
tangannya yang lembut.
“Belum
tante…belum laku nih…sampai sekarang” jawabku.
“Ah
masak ganteng-ganteng belum punya pacar entar belum punya satu kali?”, sahut tante
Siska menggodaku.
“Bener
Tan, dulu sih punya tapi udah putus”, jawabku singkat.
“Seandainya
tante masih muda, tante pasti mau jadi pacar kamu, tapi sayangnya tante udah
tua…Andre”, katanya menggodaku.
“Ngak
juga kok Tan, Tante masih kelihatan muda kok dan seksi…apalagi penampilan Tante
seperti ini bikin laki-laki yang melihatnya pasti kepingin lho…hehehe…” jawabku
merayu.
“Bisa
saja kamu…mau merayu tante ya…umur udah tua masih dibilang seksi dan cantik…pintar
juga kamu merayu?” sahut tante Siska.
“Beneran
tante Andre ngak bohong, kalau ada edisi kedua seperti Tante Siska mugkin ngak
lama Andre pacarin…” kataku merayunya lagi.
“Pintar
juga kamu merayu Tante duh aduh..makin
gede makin pintar aja kamu merayu Tante”, katanya sambil menempelkan tubuhnya dan
jari-jari tangannya yang lentik mencubit perutku.
“Aahhh…geli
tante tapi boleh juga di badanku yang lainnya”, ucapku sambil bulu kudukku pun seketika
berdiri.
“Nakal
juga kamu Andre…emang kamu belum pernah bercinta sama cewek?…tante gituin aja
kamu udah ga tahan”, kata tante Siska menggoda imanku.
“Kalau
bercinta sih belum tapi kalau sekedar pegang-pegangan ama mantan ceweku udah
sering hehehe…” kataku.
Tanpa
menunggu jawabanku Tante Siska yang seperti kehausan langsung menjulurkan
lidahnya tepat di bibirku. Bibir yang merah merekah langsung mencibir tepat ke
bibirku ini. Lidahnya bergentayangan menggeliat membasahi bibirku. Tante Siska
yang penuh dengan kehausan tangannya langsung meremas-remas penisku yang sudah
sangat tegang itu dari luar celana pendeku. Aku pun tak mau kalah, aku membalas
lumatan bibir tante Siska yang merah merekah
seksi itu. Lidahku dan lidahnya berpaut menari di dalam mulut.
Tangan
tante Siska meraih tanganku dan mengarahkanya kebagian belahan vaginanya, saat
kusentuh masuk dari dalam bawah dasternya itu ternyata diluar dugaanku, Tante
Siska tidak memakai Cd. Aku pun lantas memasukan jariku kedalam vaginanya
dengan lembut, sembari lidah dan bibir ini terus bergumal penuh dengan
kenafsuan.
Kemudian
kuhisap saja kedua puting sususnya yang menonjol menembus kain satin dasternya
itu dan Kulumat, kujilat penuh dengan nafsu. Kujulurkan lidahku tepat di
putingnya yang merah merekah penuh kehangatan. Lidahku menari-nari menggeliat
menjilati putingnya. Terlihat tante Siska menikmati setiap jilatanku yang
berputar-putar di putingnya dan sesekali kugigit kecil putingnya secara
bergantian.
Tante
Siska mendesah dengan matanya merem melek menikmati setiap hisapan mulutku di
putingnya.
“Sssthhh…aaahhhhisap
lebih kencang Andreeee….ahhhhh nikmat sayang…” katanya sambil tangannya
memegangi tanganku yang meremas buah dadanya yang satunya.
Desahan
tante Siska makin kencang sambil dia menggoyang-goyangkan buah dadanya yang
sedang kuhisap. Kami berdua larut dalam permainan sex itu dan aku terus
menghisap dan mengigit kecil-kecil puting tante Siska. Tangan tante Siska terus
mengocok-ngocok penisku sambil melucuti pakaianku hingga aku telanjang.
Kemudian Tante Siska menariku untuk pindah kedalam kamarnya saat Tante Siska
sudah terlentang diatas ranjang kamarnya itu, aku segera naik keatas ranjang
dan langsung melahap belahan vaginanya yang sudah basah tanpa ada bulu kemaluan
lagi.
Bibirku
langsung mengenyot vaginanya yang merah segar. Lidahku pun ikut menari-menari
di atas mulut kemaluan tante Siska.
“Ooohhh…aahhh…”
desah tante Siska. Jemari tanganku pun ikut meraih vagina tante siska untuk
membuka lebar mulut kemaluannya supaya lidahku bisa bergeliat lebih ke dalam.
Tante Siska semakin larut menikmati permainanku, desahannya pun semakin tak
terbendung dan semakin kencang. Lebih lebar vaginanya terbuka semakin dalam
lidahku menjulur ke dalam. Itil tante Siska pun tak luput dari jilat dan
hisapan mulutku. Posisi tante Siska yang berdiri dan aku sedang duduk, tubuhnya
terus bermolek sambil berdesah tak tertahankan.
“Aaahhhhhh
nikmat sekali Andreeee….tante ga tahan lagi…masukin penismu sekarang…sayang…aaahhh…”
ajaknya.
Kemudian,
tante Siska naik keatas tubuhku yang terlentang diatas ranjang, lalu diarahkannya penisku langsung memasuki
lubang vaginnaya yang udah siap digenjot itu. Dengan sekali tekan Blsesss….penisku
masuk ke dalam lubang vaginanya. Desahn demi desahan keluar dari mulut tante
Siska. Badan tante Siska bergoyang-goyang diatas badanku, naik turun secara
perlahan mengatur irama vaginanya yang
disodokkan dipenisku.
Aku
pun hanya bisa pasrah menikmati permainan tante Siska. Dia bergoyang-goyang
menggerakan vaginanya yang menjepit penisku, semakin ke dalam dan semakin liar
gerakan tante Siska menyodokan vaginanya kebatang penisku. Dia bergoyang
memutar-mutarkan bokongnya, memasukan lebih dalam penisku kedalam vaginanya,
ditekannya lebih dalam penisku dengan vaginanya sambil menggeliat-geliatkan
badan.
Nada
desahan tante Siska semakin menggila diimbangi dengan gerakannya yang juga
semakin menggila. Kami berdua asik menikmati kenikmatan sex. Sementara aku
menaikan tubuh tante Siska dengan tanganku dan aku naik turunkan tubuhnya yang
seksi itu. penisku semakin kencang menyodok vaginanya, sambil aku kenyot
putingnya.
“Ooouuhhh…enak
sekali sayang….kenyot terus sayaaangg…aahhh” desahnya keenakan.
Jerit
desahan tante Siska semakin meronta dan aku semakin keras memainkan penisku menyodok dengan vaginanya. Dan tiba-tiba dia
teriak dengan tubuh menegang,
“Aaahhhh
aku keluaaaarrr Andre…sudah lama aku tidak menikanti seperti ini ohhh,,,enak
bangeeetttt…sayang….anghhhh” . Tante Siska meraih orgasmenya sambil menghela
napas panjang merasakan puasnya permainan seks.
Setelah
puas merasakan orgasme tubuh tante Siska jatuh dipelukanku dan sambil mengatur
nafas Lalu tante Siska bangun kembali dan kembali mengoyangkan tubuhnya lagi
bergerak keluar masuk penisku kedalam vaginanya hingga perlahan tante Siska
kembali mendesah.
Aku
atur irama sodokan penisku ke vaginanya, maju mundur seperti tukang parkir.
Tante Siska meronta dan menjerit menikmati saat gerakan sodokanku lebih cepat.
Sambil tanganku meremas buah dadanya, jari-jariku memilin putingnya.
Semakin
kencang aku sodokan penisku ke vaginanya, semakin cepat aku memaju mundurkan
penisku menyodok vagina tante Siska.
“Ayo
Andree…. sodok lebih kencang lagiii…aku mau keluar lagi sayaaangg…aahhhh…”
Setelah
beberapa sodokan kembali tubuh tante Siska menegang pertanda dia mencapai
klimaksnya untuk uang keuda kalinya.
Tak
lama kemudian penisku juga merasa seakan akan menyemburkan cairan kenikmatan,
tanpa aba-aba kusodok vagina tante Siska secara ganas dan akhirnya “Crooot…crooot…crooot….”,
seleurh cairan spermaku tertumpah di
dalam vagina tante Siska. Kami berdua lantas terkulai lemas diatas sofa.
“Makasih
ya Andre tante puas sekali…” uacap tante Siska.
“Aku
juga puas tante…makasih kembali…”
“lain
kali kalo ada waktu kita ulangi persetubuhan kita ini ya, tapi aku pengin yang
lebih hot dari ini…” katanya manja.
“Andre
siap kapan aja tante…hahahaha…” jawabku.
Setelah
istirahat sebentar dan merapikan kembali pakaian, aku pamit pulang. Kami berdua
benar-benar menimati permainan sex yang baru saja terjadi dan mulai saat itu
setiap ada kesempatan tante Siska menghubungiku dan mengajaku untuk berhubungan
badan.
SEKIAN