Nia temanku selingkuhku dan kenikmatanku
Sejak aku
dekat dengan teman kantorku yang bernama Nia, kami sering makan bareng saat jam
istirahat. Apalagi kalau aku dekat dengan seorang wanita dia terlihat sangat
marah. Awalnya aku menggangap Nia sebagai teman kantorku saja dan tidak lebih
karena dia sudah memiliki suami dan dua orang anak tapi lama-kelamaan dia
selalu sering memperhatikanku dengan cara membawakan makanan ringan dan minuman
setiap hari ke mejaku.
Hari jumat malam
saat aku dan Nia sedang sibuk lembur kerja sampai malam hari, tiba-tiba Nia mendatangiku
keruanganku membawakan makanan. Begitu
masuk aku terpesona dengan pakaian kemeja satin berwarna krem dengan lengan
pendek dan terlihat seksi.
“Met malam mas
Andre, ini Nia bawakan makana dari rumah tadi saat Nia pulang kerumah
sebentar”.
“Makasih ya
Nia kamu memang baik”. Malam itu kita kerja sampai larut malam karena besok
sabtu libur jadi semua berkas yang akan dikirim kejakarta harus sudah selesai.
Awalnya
Susana biasa-biasa saja saat kita bekerja tapi saat sama-sama mau print laporan
yang sudah jadi, kami berdua antri bergantian print laporan. Malam semakin
larut saat kuliahat Nia sedang posisi membelakangi tubuhku yang sedang print aku menjadi terangsang melihat tubuhnya
yang sedikit nungging dengan rok pendek. Akhirnya kuberanikan diriku untuk
memeluknya dari belakang.
“Andre kamu
kenapa memeluk Nia”.
“Mbak Nia
marah ya kalau Andre peluk”.
“Ngak andre,
Nia senang bisa dipeluk Andre”.
“Aku tahu
Mbak sering memperhatikanku setiap andre bekerja tapi andre sengaja tidak
merespon mbak karena aku pikir mbak sudah memiliki keluarga jadi andre bersikap
biasa saja sama Mbak”.
“Sebenarnya
Nia suka memperhatikanku seperti ini karena kamu baik sama Nia”.
“Apa suami Mbak
Nia tidak baik”.
“Baik tapi
sejak dia sering keluar kota Nia sering ditinggal sendiri dirumah”. Saat
mendengar ceritanya akhirnya aku mengerti apa yang dia inginkan dariku.
Perlahan
kucium lehenya sambil kuremas buah dadanya, respon Nia langsung membalikan
tubuhnya dan langsung melumat lidah dan bibirku serasa dia sangat kehausan akan
seks. Lidah kami sama-sama beradu kenikamatan dan kedua tangganku langsung
membuka klip bra dari belakang hingga lepas melalui bawah kemejanya. Begitu
putting susunya terlihat menonjol sangat besar sekali menebus kain satin
kemejanya langsung saja ku jilat dan kusedot secara bergantian.
Mbak Nia
terlihat mendesah kecil saat ku sedot kedua putting susunya secara bergantian
walaupun masih terhalang kemejanya.
“Sedot yang
kuat andre….anghhhh”. resleting celanaku langsung dibuka dan penisku yang sudah
sangat tegang itu langsung dikeluarkanya.
Akupun tak
mau kalah celana dalam langsung kutarik dari bawah roknya hingga jatuh kebawah
lantai dan tubuh Mbak Nia langsung kuangkat duduk dikursi kantor dengan kedua
kakinya kubuka lebar. Penisku yang sudah tegang itu langsung saja kumasukan
kelubang vaginanya tanpa pemanasan terlebih dahulu karena aku takut ketahuan
securitykantor.
Awalnya agak
susah masuk karena ukuran penisku lumayang besar tapi dengan sedikit cairan ludahku,
Blesss….,penisku langsung masuk dengan sangat mudahnya tanpa ada halangan. Nia
mendesah kenikmatan tanpa henti saat kugenjot keluar masuk penisku kelubang
vaginanya yang semakin becek itu. Lima menit berjalan kami saling
menikmati permainan seks diatas kursi
kantor dengan posisi Nia duduk dikursi sedangkan aku berdiri meyodok. Tiba-tiba
tubuhnya mengejang sangat hebat sekali hingga memeluk tubuku yang sedang
berdiri menyodok keluar masuk penisku divaginanya.
“Andreee….sayangg…angghhh,,Nia
mau”, kuraskan cairan kewanitaanya saat orgamse basah membasahi batang penisku.
Tak lama
berselang saat Nia orgasme penisku juga ingin rasanya laju cairan spermaku akan
segera muntah.
“Mbak andre
mau keluar….angghhh”.
“Keluarin didalam
saja andre biar lebih nikmat”, Crott…crott spermaku keluar sangat banyak sekali
membasahi ruang rahimnya Nia.
Kudiamkan
sebentar penisku lebih dalam lagi masuk kerahimnya agar dapat kunikmati
sisa-sisa spermaku yang keluar dari penisku dan setelah puas kucabut penisku
yang masih tegang itu dan kugesek-gesekan dibuah dadanya Mbak Nia yang masih
terhalang kain satin kemejanya.
Malam itu
kami benar-benar sangat puas walaupun tanpa pemanasan terlebih dahulu dan kami
segera merapikan dan membersihkan bekas cairan sperma yang jatuh dilantai dan
kemeja Mbak Nia dengan tisuu. Ruangan yang dingin dan ber-AC sama-sama kita
tidak rasakan karena keringat dan kehangat saat kita bercinta.
Sejak
kejadian malam itu aku mendapatkan jalan lapang bisa mendapatkan kenikamatan
dari tubuh Nia sebagai penganti suaminya.
Ke esok
harinya ternyata Nia berulang tahun jadi sebelum aku memberi ucapkan aku
sengaja mampir ke Mall membelikan daster satin berwarna merah mudah yang
sangat seksi karena aku sengaja
membelinya agar bisa membayangkan Nia memakai daster satin merah muda saat aku menyetubuhinya. Ahh, aku jadi ingat semalam
bermain seks dengan Nia dengan kemeja satin nya yang seksi itu.
Malam minggu
malam yang ditunggu kami sudah janjian bertemu disebuah restoran merayakan berdua
pesta ulangtahun kecil-kecil mbak Nia dan selesai acara langsung saja aku ajak
Mbak Nia kerumahku yang telah kupersiapkan untuk menghabiskan malam denganya.
Sesampai dirumah sudah kusiapakan meja dengan dua cangkir minuman ringan dan
lilin agar lebih romantic.
“Met ulang
tahun Nia, ini buat kamu hadiah dariku ?” Nia tersenyum sambil menerima kadoku.
Begitu dibuka
sebuah daster satin yang sangat mengkilap dan licin membuat Nia terseyum
melihatnya.
“Wow anggun
sekali Andre…lembut dan licin sayang makasih ya andre”.
“Sekarang
coba pakai sayang agar andre bisa melihatnya”, dia mengangguk dan masuk kedalam
kamarku untuk menggantinya. Sekitar 5 menit kemudian Nia keluar, kulihat pintu
kamarku terbuka sosok tubuh Nia dengan balutan daster satin itu berjalan menghampiriku
yang duduk dikursi sofa dengan tubuhku yang sudah telanjang, dengan batang penisku yang sudah
siap bertempur dengan gagah perkasa.
Nia tersenyum
melihatku sudah telanjang total, matanya terpaku menjalari tubuhku dan terakhir
melihat penisku. Dia terus bergerak
mendekatiku. Saat kupeluk Nia dengan balutan daster merah muda yang kuberikan
itu. Pundaknya terasa licin dilapisi tali kecil yang menahan dasternya.
“Oh…sayang, kamu
sangat seksi dengan daster itu, andre sangat bergairah meliahtmu seperti ini”,
kurayu dengan romantic dan ternyata setelah ku raba-raba ternyata Nia sudah
tidak memakai Bra dan Cd lagi didalamnya.
Buah dadanya
tampak menggunung dan bergerak-gerak ketika dia berjalan. Ooh, kedua bukitnya
kurasakan nikmat di dadaku. Kupandangi dia ketika kami berdekapan. Tanganku
bergerilya di bagian belakang tubuhnya menelusuri punggung dan kepantatnya yang
indah tertutup daster merah muda. Aku sangat bergairah dengan daster ini.
Penisku yang menyentuh kain satin daster itu langsung perlahan kugesk-gesekan
sambil kupeluk tubuh Nia sambil kita berciuman.
Aku ingin segera
menyetubuhi vaginanya dan pantatnya dengan memakai daster ini. Lalu, kubalikkan
tubuhnya. Nia menyandarkan kepalanya di dada kiriku. Wajahnya menghadapku dari
samping. Ahh, benar-benar menggairahkan tubuhnya. Buah dadanya dan putting
susunya yang menonjol. Dengan manja dan minta, aku memaguti mulutnya,
menguluminya. Tanganku bergerak meraba leher, kepala, telinganya.
Kami berkuluman
lama, kuciumi pipinya, telinganya, dahinya dan tanganku meremas-remas buah dadanya dan kuberikan sensasi-sensai kecil
keputing susunya. Tubuhnya sesekali membusung ke depan menikmati gerakan
tanganku meremasi buah dadanya. Gesekan penisku terus bergerak menikmati
licinya kain satin dasternya yang menempel ditubuhnya.
Nia segera
kutarik masuk kedalam kamarku dan naik keatas ranjang dengan posisi membungkuk.
Kubuka daster bawahnya ke atas dan kulihat pantatnya yang menggairahkan. Dengan
posisi menungging, aku remasi buah dadanya dari belakang. Aku menciumi lubang pantatnya
dan bibir vaginanya dengan lidahku, anghhh…menggairahkan sekali. Kuraih
klitorisnya dan membuat tunggingannya semakin naik dan membuka. Segara kugesekkan
batang penisku di sepanjang bibir vaginanya bergerak ke atas ke pantatnya.
Ujung batang penisku
sudah berada di ujung lubang vaginanya. Dengan sekali tekan langsung masuk
dengan mudahnya penisku kedalam lubang vaginanya. Batang penisku kugerakan
keluar masuk dari belakang membuat penisku semakin terbenam didalam vaginanya.
Nia sangat menikmatin sodokan penisku yang menacap dilubang vaginanya. Akhirnya
seluruh batang penisku kubenamkan divaginanya sampai dasar rahimnya.
Aku sangat menikmati
sensasi dari setiap jepitan dinding vaginanya yang sudah memiliki dua orang
anak ini. Sambil kuraih buah dadanya dari belakang dengan posisi masih
menungging. Kuremasi lagi dan kugerakkan lembut batang penisku yang sudah
terbenam penuh di vaginanya.
“Ooh… Nia,
Nia nikmat sekali sayangggg…anghhh,” kataku.
Penisku terus
tanpa henti menghujam ke lubang vaginanya dengan gerak semakin cepat. Nia
sangat menikmati goyanganku. Aku ingin dia jadi betinaku seperti anjing jantan
menyenggamai betinanya. Sambil masih menungging, kugoyangkan nikmat, kuciumi
Nia dari belakang, kuraih buah dadanya dan Nia melenguh kenikmatan. Nia makin
tidak tertahan menikmati sensasi di liang vaginanya. Makin rapat dan menungging
saja dia, batang penisku berdenyut seiring denyut gerakan cairan spermaku yang
akan keluar.
“Angghhhh….sayang….aku
mau keluar…”.
“Oh….Andeeee…aku
juga mau”, Akhirnya dengan satu teriakan keras kami bersama-sama orgasme.
Aku
semprotkan spermaku ke dalam liang dasar rahimnya sementara Nia memuntahkan
cairan kewanitaannya membasahi batang penisku.
Nia terkulai telungkup diatas ranjang dengan menyisakan gerakan-gerakan
kepuasan ketika aku menyetubuhinya.
Kudiamkan
sebentar penisku menacap didalam vaginanya sambil menikmati sisa-sisa
kenikmatan yang masih tersisa dan setelah puas kucabut batang penisku dan Nia
langsung memutar tubuhnya terlentang diatas ranjang dan aku langsung naik
keatas untuk menikmati sisa-sisa ketegakan penisku bercampur cairan
kewanitaannya sambil kuarahkan penisku kebuah dadanya sambil kugesek-gesekan penisku
di kain satin daster licin itu.
Melihat aku
sedang menikmati gesekan kain satin dasternya, Nia langsung meraih penisku
dengan kain satin dasternya yang bagian
bawah sambil dikocok-kocokanya dengan gengaman tanganya ke batang penisku dan
membuat penisku kembali mengeras lagi.
Ketika batang
penisku tegak lagi Nia langsung mengulum dan menyedot pensiku dengan mulutnya, Tubuh
terlihat sangat seksi apalagi buah dada
dan putting susunya benar-benar rasanya ingin kucumbui lagi. Ku lumat lembut
bibirnya dengan mata terpejam. Sementara tanganku tak henti-hentinya meremasi
buah dadanya sambil menarik-narik putting susunya, batang penisku bergesekan
dengan bibir vaginanya.
“Ahh..andre…kamu
benar-benar membikin aku terangsang lagi”, Lalu kuangkat Nia kepinggir ranjang.
Kucumbui dia, kukulumi bibirnya, dan akhirnya aku sampai di bukit indah.
Dipeganginya kepalaku dan dengan nafas terengah-engah kenikmatan dengan kepala
yang didongakkan, Nia menikmati cumbuanku atas buah dadanya yang terhalang kain
satin dasternya. Kukulumi, kupaguti buah dadanya sambil terus menyedot putting susunya.
Kubuka kedua pahanya sambil kujilati pahanya dan menjalari ke bukit hitam
kemaluannya.
“Ahh…anghhhh”,
kukulumi, kujilati kloritisnya membuat Nia sudah tidak tahan lagi.
Kugendong tubuhnya
sementara kedua kakinya menjepit pinggangku, sementara aku bangkit mengulumi
lagi kedua buah dadanya bergantian yang masih terhalang kain satin dasternya.
Kubawa Nia ke tengah ranjang, kurebahkan di sana.
Kubuka
selakangannya dan Nia menurut saja. Sekarang aku di tengah-tengah kedua kaki
Nia yang terbuka dan diangkat. Ahh, kulihat Nia meremasi buah dadanya sendiri,
itu satu tanda agar aku segera menyetubuhinya lagi. Aku membungkuk dan kuciumi
pahanya ke bawah ke arah bukit hitam di vaginanya. Nia tergelincang kenikmatan.
Sementara tanganku meremasi kedua buah dadanya, kucumbui lagi kemaluannya yang
makin basah.
“Uhh, enak
sekali Andreee ahhhh..” lenguhan Nia memanjang.
“Andreee....
teruskan.. sayang..” dan mulutku semakin dibasahi oleh cairan kewanitaannya
bercampur dengan deru birahi Nia yang memuncak.
Aku semakin
menikmati saja persetubuhan ini dan kusiapkan batang penisku kearah untuk lubang
vaginanya yang semakin siap menerimanya. Kuambil bantal dan kuganjal pinggulnya
supaya aku lebih leluasa menyetubuhinya. Kucumbui lubang vaginanya dengan
batang penisku.
“Ahh Andree…,
cepat, cepat masukan, cepatt.. ahh....”,
lenguhannya, desahanya, sangat
merangsangku.
Lalu batang penisku
kumasukkan perlahan-lahan. Kepala penisku terhujam, kugosokkan ke dinding
lubang vaginanya memutar beberapa kali. Nia sangat menikmati. Kumasukkan lagi
lebih dalam lubang yang menggairahkan itu dan kunikmati dinding lubang vaginanya
yang memberi sensasi yang semakin memuncak pada batang penisku.
Aku diam
sejenak ketika terhujam separuh. Nia memainkan pinggulnya sendiri seperti
menyetubuhiku.
“Ohh Nia,”
kataku, “Nikmat sekali..sayang”, Nia terus menggoyang pinggulnya, akhirnya
kuimbangi dengan dorongan dan gerakan memutar yang membuat batang kemaluanku terhujam
penuh di lubang vaginanya.
Nia
menggelinjang, mengerang, mendesis, “Uhh.. ahh.. Andreee..” beberapa kali
namaku dipanggilnya. Aku merasakan ada yang lain di samping jepitan pinggulnya
yang tersalur ke lubang vaginanya pada batang penisku. Nia akan orgasme dan
kubiarkan Nia mencapai kenikmatan sampai terlepas. Aku pun makin tidak bisa
menahan, sebentar lagi mau keluar. Dengan beberapa kali genjotan, kucabut
segera batang penisku dan melangkah ke buah dadanya. Nia segera menjepit
penisku dengan buah dadanya hingga spermaku keluar membasahi bauh dadanya dan
dasternya.
Batang penisku
langsung dikulumnya dengan mulutnya. Sekali lagi kusemprotkan sisa-sisa spermaku
ke dalam mulutnya.
Betapa
nikmatnya malam hari ulang tahun Nia sampai kuhabiskan berdua dirumahku untuk bercinta
diatas ranjang kamarku. Noda sperma, keringat bercampur menjadi satu membasahi
daster dan ranjang kami tempat bermain seks. Kuhabiskan 2 kali permainan seks
denganya.
Besok paginya
sebelum Nia pulang kerumah aku kembali melakukan sekali lagi diatas ranjang kamarku.
Sejak itu Kami suka melakukannya dan mengulangi persetubuhan dirumahku
setiap sepulang jam kantor.
Tamat
Jadi pengen seperti nia
BalasHapus