KENIKMATAN TANTE LINDA
Sejak kuliah diyogya aku tinggal
dikos-kosan milik seorang wanita setengah baya yang benama Ibu Linda. Ibu Linda
atau sering kusebut Tante Linda orangnya sangat pintar bergaul dan murah
senyum, sejak pertama kali aku
mengenalnya aku semakin dekat dengan Tante Linda karena diantara teman-teman
kos yang paling dekat hanya aku saja.
Rumah Tante Linda tidak jauh dari tempat
Kos-kosan. Aku sering diajak main kerumahnya dan disana Tante Linda hanya
tinggal dengan seorang pembantu saja karena sejak berpisah dengan suaminya
Tante Linda memilih hidup sendiri untuk mengurusi tempat kos dan rumah makan
yang dikelolanya sendiri.
Tante Linda sudah memiliki satu anak dan
sudah mulai dewasa, anak Tante Linda ikut dengan bapaknya sejak mereka berpisah.
Dasar nasibku lagi mujur bertemu dengan Tante Linda tak lama berselang aku mengenal lebih akrab dengan Tante Linda
semua biaya kos-kosanku selama tinggal disana semua Gratis.
Selain orangnya supel dan pandai bergaul,
aku semakin lebih dekat dengan Tante Linda, semua usahanya aku bantu dengan sukarela. Hari demi hari memasuki bulan
kedua sejak aku sering main kerumahnya kuperhatikan Tante Linda sering sekali
memakai pakaian-pakain seksi dihadapanku terutama saat aku datang kerumahnya
untuk menyetorkan uang hasil usaha rumah makanya.
Saat aku disana, Tante Linda pasti suka
sekali memakai daster-daster dengan model yang sangat seksi dan hampir semua berkain satin. Gairah kelaki-lakianku secara
normal mulai naik saat melihat Tante Linda selalu memakai pakaian yang seksi
dihadapanku. Sengaja atau tidak sengaja dia benar-benar memancing gairahku.
Akhirnya untuk pertama
kalinya aku melakukan hubungan seks dengan Tante Linda pada saat sepulang aku
diajak keacara undangan perkawinan temanya. Hari itu Tante
Linda hanya
tinggal sendiri dirumah karena pembantunya pulang kedesa dan kembali senin
pagi.
Malamnya sebelum pergi
keacara undangan pesta perkawinan Tante
Linda terlihat sangat cantik dan seksi dengan gaun long dress satin berwarna
merah. Aku benar-banar
terpana melihat penampilanya.
“Kamu kenapa melihat
Tante seperti itu Anton”.
“Tante benar-benar cantik
dan seksi dengan gaun itu seperti masih terlihat singel”.
“Ah...kamu pakai ngerayu
Tante saja”.
“Benar Tante anton serius
apalagi kalau pria melihat Tante seperti itu pasti banyak yang suka seperti
Anton ini...heheee”, aku sedikit iseng biar tidak serius juga.
Akhirnya selama aku jalan
berdua dengan Tante Linda kuberanikan kugandeng tangganya sampai acara selesai
dan disepanjang jalan pulang kerumah dari
acara pesta kami ngobrol sambil bercanda mesra,kadang
tanganku iseng pura –pura tak disengaja menyentuh bagian pahanya. Awalnya
Tante Linda sengaja menepis tanganku tapi lama-kelamaan membiarkan
tanganku yang iseng mengelus pahanya yang tertutup gaun satin pesatanya.
“Anton ngak usah
macam-macam dijalan nanti bahaya”, tapi aku terus mengelus- elus pahanya sampai kepangkal
pahanya .
Akhirnya Tante Linda
lama-kelamaan diam saja bahkan sepertinya Tante Linda menikmati setiap belaian
dan elusan tanganku. Aku cari tempat lokasi yang sepi untuk berhenti sebentar untuk menikmati
tubuh Tante Linda.
“Kenapa berhenti Anton”.
“Kita disini dulu
Tan...sambil melihat suasana pemandangan pantai dari atas bukit”, sengaja aku
berhenti untuk alasan melihat pemandangan.
Saat itu susana sepi
hanya aku dan Tante Linda saja yang berada didalammobil. Disana kami
ngobrol-ngobrol sebentar sambil aku merayu Tante Linda dan langsung
perlahan-lahan obrolanku mengarah yang berbau-bau seks. Tanganku Perlahan meraba-raba
pahanya terus naik kearah buah dadanya sambil meremas-remas lembut dari luar
kain satin long dressnya.
Tante Linda mulanya dia menolak lembut, aku coba merayunya dengan
rayuanku dan aku tahu dia pasti membutuhkan kehangatan dariku karena dia sudah
lama tidak mersakan kehangata dari laki-laki lain semenjak berpisah. Akhirnya Tante Linda hanya
dia diam dan pasrah, langsung aja tanganku
menyusup kebalik long dressnya dan mengusap,mengelus bahkan saat kuremas buah dadanya yang mungil dan kenyal dia hanya mendesah dan
menyandarkan kepalanya pada sandaran jok mobil yang kami kendarai.
Begitu Bra tanpa tali
kulepas dari tubuhnya tanpa melepas long dressnya langsung kupermainkan putting susunya dengan dua jari saat puting terlihat menonjol dari luar kain satin
long dressnya. Tante Linda semakin mendesah kenikmatan
saat kusedot puting susunya secara bergantian, kedua tangganya menarik reslting celanaku dan dikeluarkan penisku yang
telah menegang sejak tadi bak laras tank baja.
Penisku yang sudah kokoh
itu langsung diremas-remas oleh tangan Tante Linda, kocokan tangganya sangat
nikmat sekali saat terus dimainkan dengan kedua tangganya dan sedotan dikedua
puting susunya semakin kuat kusedot.
“ Anton...,punyamu besar sekali hampir sebesar
pergelangan tanganku “ katanya.
“Punya suami Tante Linda
apa tidak sebesar ini?”, jawabku.
“Ngak Anton ini besar
sekali”.
“Tante ngak suka ya....”.
“Suka Anton...ini pasti
ngak bisa masuk nanti”.
“Masuk kemana Tan...”,
sengaja ku belokan.
“Ih....kamu pura-pura
ngak tau saja”.
“Becanda kok Tan....”.
“Aton ayo pulang nanti
kita lanjutkan dirumah saja disini bahaya”.
“Ok sayang”. Akhirnya kami
berjalan pulang kerumah dan sampai rumah Tante Linda, mobil langsung aku garasi dan menguci semua pintu rumahnya.
Malam itu kami tidak langsung buru-buru berhubungan seks, sesampai dirumah Tante
Linda masuk kedalam kamarnya mengganti pakaian dengan baju tidur satin berwarna
kuning tanpa memakai Bra dan Cd lagi didalamnya sedangkan aku langsung duduk
santai diruang keluarga sambil menunggu
Tante Linda dan begitu Tante Linda keluar kami langsung ngobrol-ngobrol sambil nonton tv, kami duduk
berdampingan sekali kali tanganku bergerilnya ditubuhnya ternyata dia dibalik
baju tidurnya Tante Linda sudah tidak
memakai Bra dan Cd lagi sehingga tanganku bisa bebas
meremas remas susunya dan mempermainkan putingnya yang sangat terlihat menonjol.
“ Akh, Anton jangan terlalu keras sayang“, katanya kala kuremas
dengan rasa gemas.
“ Maaf, Tante habis puting susu Tante sangat besar dan panjang jadinya Anton gemes
sekali “ kataku
“ Iya ,tapi sakit sayang “ katanya
“ Iya pelan dech sayang”.
“Anton ayo kita pindah kedalam kamar
saja“, katanya berbisik ketelingaku.
Sesampainya didalam kamar baju dan celanaku langsung kubuka hingga
tubuhku bugil total. Kupeluk Tante Linda dari belakang, kuciumi
tengkuknya yang putih dengan penuh nafsu Tante Linda bergelinjang kegelian sedangkan kedua
tanganku bergerilya pada tubuhnya.
“Antonn,Anghhh ………..hhhhhhhh“ ,kata mendesah.
Kukulum bibirnya , Tante Linda membalas
kulumanku dengan penuh gairah. Tangannya mengusap-usap penisku sesekali ku gesek-gesekan dibaju tidur satinnya yang sangat
licin itu sehingga aku merasakan nikmat yang tak
terhingga dengan posisi berdiri.
“Ah....teruskan yang nikmat sekali seperti ini“. Kataku sambil penisku terus aku gesekan masuk kedalam sela-sela vaginan yang
terjepit masuk menempel dikain satin baju tidurmnya.
“Gesek terus
sayang...sampai kamu puas”. Katanya sambil Tante Linda juga mendesah
Posisi berdiri sangat
nikmat sekali akui gesekan penisku menejepi vaginanya sambil mengulum putting susunya yang makin menegang. Kuusap perlahan gundukan
daging empuk yang ditumbuhi bulu – bulu hitam halus ,dia menggelinjang kegelian
dan kulanjutkan dengan menggelitik belahan vaginanya yang terasa hangat.
“Anghhh,….teruskan sayang pelan-pelan “,
katanya sambil meremas penisku dengan kain satin baju tidurnya.
Kemudian aku menurunka kulumanku pada
susunya ke pusarnya hingga pada belahan
vaginanyadengan lidahku. Aku masuk kedalam bawahan baju tidurnya untuk menjilat
lidahku kedalam
lubang vaginanya. Saat kujilat dengan sedikit kasar
menjilati vaginanya yang merah merekah. Tante Linda
sangat pintar mengimbangi permainan lidahku dengan
menggoyangkan pinggulnya dan suaranya
tak henti-henti mendesah.
Setelah itu kutelentangkan Tante Linda diatas tempat tidur. Perlahan-lahan aku naik ketas
tubuhnya, kugosok-gosokkan penisku pada belahan baginanya dengan ujung kepala penisku. Tante Linda
meregang sambil mendesah tak karuan merasakan nikmatnya
gosokkan penisku. Kemudian kutekan sedikit demi sedikit penisku kelubang vaginanya yang sudah mulai basah, pinggulnya naik seakan menyuruh agar penisku segera dimasukkan kedalam vaginanya.
“Ayo, Anntonnnn...anghhh.... teruskan sayangku masukan sekarang”, katanya sambil menarik
pinggangku.
“Iya sayang ...“, kataku sambil menekan penisku agar masuk lebih
dalam lagi pada lubang vaginnaya.
Perlahan
kumasukan karena
takut dia kesakitan, biarpun Tante
Linda sudah pernah memiliki anak tapi karena sudah jarang dipakai vaginan
terlihat sangat sempit sekali.
“Aduh..,sakit sekali....sayang……..”
katanya
“Sebentar juga hilang sayang....“ kataku, penisku sambil kutambahai cairan ludah pada ujung kepala
penisku.
Begitu mulai masuk
perlahan dan masuk hingga kedasar rahimnya dan kubiar sebentar disitu, Tante
Linda terpejam sambil mendesah dan begitu penisku mulai keluar masuk vaginanya yang terasa basah dan hangat. Rasa
sakit itu berubah menjadi nikmat.
“Terus ….lebih cepat sayangggg...angkkkk……ukh
nikmat sekali penismu yang” katanya berani mungkin karena pengaruh rasa nikmat dari
keluar masuknya penisku yang panjang.
Hanya ada kata-kata
sayang lagi yang keluar dari mulut kita masing-masing karena rasa nikmat
becampur menjadi satu didalam tubuh kita masing-masing.
“Akh…….terus goyang pinggulmu “ kataku
padanya, dan Tante Linda menuruti kataku menggoyangkan pinggulnya Tak lama dia mengerang
sambil memelukku erat rupanya Tante
Linda mencapai orgasme.
Tubuhnya
mengejang-ngejang sambil mendesah panjang, begitu orgasme yang dirasakan puas Tante Linda berbaring lemas terlentang
dibawaku sedangkan penisku masih menancap pada vaginanya terasa basah oleh cairan orgasmenya. Kubirkan Tante Linda
menikmati dulu sisa-sisa kenikmatanya yang baru saja dirasakanya. Begitu terlihat
puas sekali kembali kugenjot kembali naik turun penisku keluar masuk vaginanya
sambil kedua kaki Tante linda menjepit pundaku. Hampir 5 menit kemudia cairan
spermaku akan segera keluar.
“Sayangggg....aku mau
keluar.....”, kataku sambil terus mengejot penisku kedalam vaginanya.
“Keluarkan saja
didalam.....sayang....”, dan akhirnya Crottt.....crottt...spermaku muncrat
sangat banyak sekali hampir 4 sampai 5 semprotan membasahi lubang vaginanya.
Akhirnya kita sama-sama
lemas diatas tempat tidur sambil berpelukan. Malam itu aku melakukan seks dengan Tante Linda hampir sebanyak 3 kali sampai akhirnya
tertidur pulas sampai kesiangan. Untungya hari minggu jadi kita sama-sama bisa
malas-malasn ditempat tidur kamar Tante Linda.
Sekian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar