Senin, 04 Maret 2019

CERITA SEKS TANTE LINDA


KENIKMATAN TANTE LINDA

Sejak kuliah diyogya aku tinggal dikos-kosan milik seorang wanita setengah baya yang benama Ibu Linda. Ibu Linda atau sering kusebut Tante Linda orangnya sangat pintar bergaul dan murah senyum,  sejak pertama kali aku mengenalnya aku semakin dekat dengan Tante Linda karena diantara teman-teman kos yang paling dekat hanya aku saja.

Rumah Tante Linda tidak jauh dari tempat Kos-kosan. Aku sering diajak main kerumahnya dan disana Tante Linda hanya tinggal dengan seorang pembantu saja karena sejak berpisah dengan suaminya Tante Linda memilih hidup sendiri untuk mengurusi tempat kos dan rumah makan yang dikelolanya sendiri.

Tante Linda sudah memiliki satu anak dan sudah mulai dewasa, anak Tante Linda ikut dengan bapaknya sejak mereka berpisah. Dasar nasibku lagi mujur bertemu dengan Tante Linda tak lama berselang  aku mengenal lebih akrab dengan Tante Linda semua biaya kos-kosanku selama tinggal disana semua Gratis.

Selain orangnya supel dan pandai bergaul, aku semakin lebih dekat dengan Tante Linda, semua usahanya aku bantu  dengan sukarela. Hari demi hari memasuki bulan kedua sejak aku sering main kerumahnya kuperhatikan Tante Linda sering sekali memakai pakaian-pakain seksi dihadapanku terutama saat aku datang kerumahnya untuk menyetorkan uang hasil usaha rumah makanya.
Saat aku disana, Tante Linda pasti suka sekali memakai daster-daster dengan model yang sangat seksi dan hampir  semua berkain satin. Gairah kelaki-lakianku secara normal mulai naik saat melihat Tante Linda selalu memakai pakaian yang seksi dihadapanku. Sengaja atau tidak sengaja dia benar-benar memancing  gairahku.

Akhirnya untuk pertama kalinya aku melakukan hubungan seks dengan Tante Linda pada saat sepulang aku diajak keacara undangan perkawinan temanya. Hari itu Tante Linda hanya tinggal sendiri dirumah  karena pembantunya pulang  kedesa dan kembali senin pagi.

Malamnya sebelum pergi keacara undangan pesta perkawinan Tante Linda terlihat sangat cantik dan seksi dengan gaun long dress satin berwarna merah. Aku benar-banar terpana melihat penampilanya.
“Kamu kenapa melihat Tante seperti itu Anton”.

“Tante benar-benar cantik dan seksi dengan gaun itu seperti masih terlihat singel”.

“Ah...kamu pakai ngerayu Tante saja”.

“Benar Tante anton serius apalagi kalau pria melihat Tante seperti itu pasti banyak yang suka seperti Anton ini...heheee”, aku sedikit iseng biar tidak serius juga.

Akhirnya selama aku jalan berdua dengan Tante Linda kuberanikan kugandeng tangganya sampai acara selesai dan disepanjang  jalan pulang kerumah dari acara pesta kami ngobrol sambil bercanda mesra,kadang tanganku iseng pura –pura tak disengaja menyentuh bagian pahanya. Awalnya  Tante Linda sengaja  menepis tanganku tapi lama-kelamaan membiarkan tanganku yang iseng mengelus pahanya yang tertutup gaun satin pesatanya.


“Anton ngak usah macam-macam dijalan nanti bahaya”, tapi aku terus mengelus- elus pahanya sampai kepangkal pahanya .

Akhirnya Tante Linda lama-kelamaan diam saja bahkan sepertinya Tante Linda menikmati setiap belaian dan elusan tanganku. Aku cari tempat lokasi yang sepi untuk berhenti sebentar untuk menikmati tubuh Tante Linda.

“Kenapa berhenti Anton”.

“Kita disini dulu Tan...sambil melihat suasana pemandangan pantai dari atas bukit”, sengaja aku berhenti untuk alasan melihat pemandangan.

Saat itu susana sepi hanya aku dan Tante Linda saja yang berada didalammobil. Disana kami ngobrol-ngobrol sebentar sambil aku merayu Tante Linda dan langsung perlahan-lahan obrolanku mengarah yang berbau-bau seks. Tanganku Perlahan meraba-raba pahanya terus naik kearah buah dadanya sambil meremas-remas lembut dari luar kain satin long dressnya.

Tante Linda mulanya dia menolak lembut, aku coba merayunya dengan rayuanku dan aku tahu dia pasti membutuhkan kehangatan dariku karena dia sudah lama tidak mersakan kehangata dari laki-laki lain semenjak berpisah. Akhirnya Tante Linda hanya dia diam dan pasrah, langsung aja tanganku menyusup kebalik long dressnya dan mengusap,mengelus bahkan saat kuremas buah dadanya  yang mungil dan kenyal dia hanya mendesah dan menyandarkan kepalanya pada sandaran jok mobil yang kami kendarai.

Begitu Bra tanpa tali kulepas dari tubuhnya tanpa melepas long dressnya langsung kupermainkan putting susunya dengan dua jari saat puting terlihat menonjol dari luar kain satin long dressnya. Tante Linda semakin mendesah  kenikmatan saat kusedot puting susunya secara bergantian, kedua tangganya menarik reslting celanaku dan dikeluarkan penisku yang telah menegang sejak tadi bak laras tank baja.


Penisku yang sudah kokoh itu langsung diremas-remas oleh tangan Tante Linda, kocokan tangganya sangat nikmat sekali saat terus dimainkan dengan kedua tangganya dan sedotan dikedua puting susunya semakin kuat kusedot.

Anton...,punyamu besar sekali hampir sebesar pergelangan tanganku “ katanya.

“Punya suami Tante Linda apa tidak sebesar ini?”, jawabku.

“Ngak Anton ini besar sekali”.

“Tante ngak suka ya....”.

“Suka Anton...ini pasti ngak bisa masuk nanti”.

“Masuk kemana Tan...”, sengaja ku belokan.

“Ih....kamu pura-pura ngak tau saja”.

“Becanda kok Tan....”.

“Aton ayo pulang nanti kita lanjutkan dirumah saja disini bahaya”.

“Ok sayang”. Akhirnya kami berjalan pulang kerumah dan sampai rumah Tante Linda, mobil langsung aku garasi dan menguci semua pintu rumahnya.

Malam itu kami tidak langsung buru-buru berhubungan seks, sesampai dirumah Tante Linda masuk kedalam kamarnya mengganti pakaian dengan baju tidur satin berwarna kuning tanpa memakai Bra dan Cd lagi didalamnya sedangkan aku langsung duduk santai diruang keluarga  sambil menunggu Tante Linda dan begitu Tante Linda keluar kami langsung ngobrol-ngobrol sambil nonton tv, kami duduk berdampingan sekali kali tanganku bergerilnya ditubuhnya ternyata dia dibalik baju tidurnya Tante Linda sudah tidak memakai Bra dan Cd lagi sehingga tanganku bisa bebas meremas remas susunya dan mempermainkan putingnya yang sangat terlihat menonjol.

“ Akh, Anton jangan terlalu keras sayang, katanya kala kuremas dengan rasa gemas.

“ Maaf, Tante habis puting susu Tante sangat besar dan panjang jadinya Anton gemes sekali “ kataku

“ Iya ,tapi sakit sayang “ katanya

“ Iya pelan dech sayang”.

“Anton ayo kita pindah kedalam kamar saja,  katanya berbisik ketelingaku.


Sesampainya didalam kamar baju dan celanaku langsung kubuka hingga tubuhku bugil total. Kupeluk Tante Linda dari belakang, kuciumi tengkuknya yang putih dengan penuh nafsu Tante Linda bergelinjang kegelian sedangkan kedua tanganku bergerilya pada tubuhnya.
Antonn,Anghhh ………..hhhhhhhh“ ,kata mendesah.

Kukulum bibirnya , Tante Linda membalas kulumanku dengan penuh gairah. Tangannya mengusap-usap penisku sesekali ku gesek-gesekan dibaju tidur satinnya yang sangat licin itu sehingga aku merasakan nikmat yang tak terhingga dengan posisi berdiri.

 Ah....teruskan yang nikmat sekali seperti ini. Kataku sambil penisku terus aku gesekan masuk kedalam sela-sela vaginan yang terjepit masuk menempel dikain satin baju tidurmnya.

“Gesek terus sayang...sampai kamu puas”. Katanya sambil Tante Linda juga mendesah
Posisi berdiri sangat nikmat sekali akui gesekan penisku menejepi vaginanya sambil mengulum putting susunya yang makin menegang. Kuusap perlahan gundukan daging empuk yang ditumbuhi bulu – bulu hitam halus ,dia menggelinjang kegelian dan kulanjutkan dengan menggelitik belahan vaginanya yang terasa  hangat.

“Anghhh,….teruskan sayang pelan-pelan “, katanya sambil meremas penisku dengan kain satin baju tidurnya.

Kemudian aku menurunka kulumanku pada susunya ke pusarnya hingga pada belahan vaginanyadengan lidahku. Aku masuk kedalam bawahan baju tidurnya untuk menjilat lidahku kedalam lubang vaginanya. Saat kujilat dengan sedikit kasar menjilati vaginanya yang merah merekah. Tante Linda sangat pintar mengimbangi permainan lidahku dengan menggoyangkan pinggulnya dan suaranya tak henti-henti mendesah.

Setelah itu kutelentangkan Tante Linda diatas tempat tidur. Perlahan-lahan aku naik ketas tubuhnya, kugosok-gosokkan penisku pada belahan baginanya dengan ujung kepala penisku. Tante Linda meregang sambil mendesah tak karuan merasakan nikmatnya gosokkan penisku. Kemudian kutekan sedikit demi sedikit penisku kelubang vaginanya yang sudah mulai basah, pinggulnya naik seakan menyuruh agar penisku segera dimasukkan kedalam vaginanya.

“Ayo, Anntonnnn...anghhh.... teruskan sayangku masukan sekarang, katanya sambil menarik pinggangku.

Iya sayang ..., kataku sambil menekan penisku agar masuk lebih dalam lagi pada lubang vaginnaya.
Perlahan kumasukan karena takut dia kesakitan, biarpun Tante Linda sudah pernah memiliki anak tapi karena sudah jarang dipakai vaginan terlihat sangat sempit sekali.

“Aduh..,sakit  sekali....sayang……..” katanya

“Sebentar juga hilang sayang....“ kataku, penisku sambil kutambahai cairan ludah pada ujung kepala penisku.

Begitu mulai masuk perlahan dan masuk hingga kedasar rahimnya dan kubiar sebentar disitu, Tante Linda terpejam sambil mendesah dan begitu penisku mulai keluar masuk vaginanya yang terasa basah dan hangat. Rasa sakit itu berubah menjadi nikmat.

“Terus ….lebih cepat sayangggg...angkkkk……ukh nikmat sekali penismu yang” katanya berani mungkin karena pengaruh rasa nikmat dari keluar masuknya penisku yang panjang.

Hanya ada kata-kata sayang lagi yang keluar dari mulut kita masing-masing karena rasa nikmat becampur menjadi satu didalam tubuh kita masing-masing.

“Akh…….terus goyang pinggulmu “ kataku padanya, dan Tante Linda menuruti kataku menggoyangkan pinggulnya Tak lama dia mengerang sambil memelukku erat rupanya Tante Linda mencapai orgasme.

Tubuhnya mengejang-ngejang sambil mendesah panjang, begitu orgasme yang dirasakan puas Tante Linda berbaring lemas terlentang dibawaku sedangkan penisku masih menancap pada vaginanya terasa basah oleh cairan orgasmenya. Kubirkan Tante Linda menikmati dulu sisa-sisa kenikmatanya yang baru saja dirasakanya. Begitu terlihat puas sekali kembali kugenjot kembali naik turun penisku keluar masuk vaginanya sambil kedua kaki Tante linda menjepit pundaku. Hampir 5 menit kemudia cairan spermaku akan segera keluar.

“Sayangggg....aku mau keluar.....”, kataku sambil terus mengejot penisku kedalam vaginanya.
“Keluarkan saja didalam.....sayang....”, dan akhirnya Crottt.....crottt...spermaku muncrat sangat banyak sekali hampir 4 sampai 5 semprotan membasahi lubang vaginanya.

Akhirnya kita sama-sama lemas diatas tempat tidur sambil  berpelukan. Malam itu aku melakukan seks dengan Tante Linda hampir sebanyak 3 kali sampai akhirnya tertidur pulas sampai kesiangan. Untungya hari minggu jadi kita sama-sama bisa malas-malasn ditempat tidur kamar Tante Linda.

Sekian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar