Cerita
Sex Anak Kost Belakang
Perkenalakan Namaku Andi dan sekarang aktivitasku sebagai mahasiswa
dikota Yogya, aku berasal dari jakarta,
Di jogja aku tinggal disebuah kost dekat dengan kampus dan rata-rata rumah
disini memang dijadikan kos-kosan, baik untuk putri maupun putra.
Tempat Kosanku dibagi menjadi dua bagiab depan untuk putra dan
dibagian belakang untuk putri, di
belakang ada kos putri sekarang dihuni 6 orang. Yang akan aku ceritakan disini
adalah pengalamanku menikmati permainan seks dengan penghuni kos putri yang
bernama Maya.
Singkat cerita aku dengan penghuni kos putri yang lainnya memang sudah
kenal dan lumayan akrab, jadi kalau ada
yang perlu bantuan tinggal bilang saja. Aku sering sekali main ke kosan putri
itu untuk sekedar ngobrol-ngobrol saja diruang tamunya, itupun kalau dikosanku
lagi sepi, maklum saja aku sendiri yang angkatan tua yang nyaris gak ada
kerjaan, sedangkan yang lainnya masih sibuk dengan kuliah dan kegiatan-kegiatan
lainnya.Saking seringnya aku main ke kosan belakang, ke-6 cewek penghuninya
sudah sangat terbiasa dengan kehadiranku disana, dan ada satu orang cewek
bernama Maya yang akrab sekali denganku Karena kami sering ngobrol dan curhat
bareng.
Maya bukan asli Yogya melainkan dia anak luar jawa yang berasal dari
Lombok. Menjelang libur lebaran idul fitri aku sengaja tidak pulang kejakarta
karena ingin sekali merasakan susana lebaran dikota yogya. Saat aku tinggal
sendiri dikos karena yang lain sudah pulang ke daerahnya masing-masing, aku
sempatkan diriku untuk main kebelakang kos putri apa masih ada orang yang tidak
pulang selain aku disini. Ternyata disaat aku berjalan mengegelilingi kos putri
ada salah satu kamar yang masih ada penghuninya.
Begitu aku cek kekemarnya ternyata Maya yang lagi asyik didepan
komputer, saat aku datang kekemarnya Maya hanya memakai daster satin berwarna
putih motif bunga-bunga tipis selutut, Kamarnya yang terbuka pintunya, kupikir
dia lagi mengerjakan tugas.
“lagi ngapain, May, sorry gangu tanpa ketuk pintu dulu” tanyaku
didepan pintu.
“Eh Mas Andi, lagi suntuk nih, lagi nonton film aja”.
“Lho kenapa kamu ngak pulang ke Lombok May besok kan sudah lebaran”,
tanyaku kembali.
“Aku lagi ingin merasakan dua hari disini rasanya seperti apa lebaran
diyogya, lah kamu sendiri kenapa ngak pulang ke jakarta”.
“Jawabanya sama seperti kamu May pingin merasakan susasan di Yogya”.
Kuperhatikan Maya sambil duduk
dikursi posisi kakinya bersila dan sempat kuperhatikan pahanya, akupun sempat juga terpana melihat
bentuk puting susunya yang menonjol dari luar kain satin dasternya itu.
Ternyata Maya tidak memakai Bra, sampai akhirnya dia sadar dan sambil menutup
pahanya kembali.
“hayo Lihat apa Andi kamu?”“eh ngga, ga liat apa-apa” jawabku
gelagapan
“Jujur saja, pasti nafsu ya lihat aku seperti ini, dasar cowok” dia
bilang
“Lho jangan cowo aja donk yang
salah, yang bikin nafsu kan kamunya yang seperti itu” kataku membela diri.
“Dasar cowok”.
“May lagi nonton apa dikomputer tadi?”.
“Nonton film”.
“Film apa ya kok jadi penasaran?”.
“Film semi ada adegan seksnya”.
“Boleh dong aku nonton barang”.
“iihh ga mau ah, nanti malah mas Andi pengen, bisa diperkosa aku”
“Ga bakalan atuh sampe kaya gitu, ya sudah aku balik saja kekamar
kalau ngak boleh”, jawabku.
“Iya deh, jangan marah ya,
temani Maya nonton bareng” pintanya.
Pintu kamar Maya kututup dan Kamipun nonton barang, aku duduk berada disebelah kirinya, dan dia
duduk sambil memegang bantal. Kami tak ada bicara saat film itu dimulai. Baru
beberapa menit menonton, aku mulai horny melihat adegan seks difilm itu karena
baru kali ini aku nonton film semi sama
cewek yang bukan pacarku, kontan saja akupun agak-agak salah tingkah
berganti-ganti posisi duduk demi menutupi kontolku yang sudah berdiri tegang.
Tak berapa lama sepertinya diapun mulai merasakan hal yang sama, nafasnya mulai
tak teratur dan agak berat seperti ada yang ditahan, duduknya pun mulai
berganti posisi dan sekarang bersila sambil memeluk bantalnya itu.
Seandainya aku yang jadi bantalnya, Oh....betapa nikmatnya. Akhirnya
aku memberanikan diri bertanya“kenapa, May? hayoo”.
“Apaan sih, ga kenapa-napa ko, mas Andi yang kenapa dari tadi
gerak-gerak terus?” dia merengut
“Ya, namanya juga nonton film semi yang ada adegan seksnya May, apalagi
nontonnya sama kamu dengan pakaian seperti itu lagi” kubilang jujur kepadanya.
“Emangnya kenapa apa salah”.
Aku berkata jujur sama Maya“ya, jadi kepengen lah jadinya”
“Tuh..kan bener yang aku bilang tadi” Dia melanjutkan
“ Mas Andi suka ya begituan ya?”, aku jawab asal.
“Ya sukalah May, soalnya enak sih rasanya”.
“Jangan-jangan kamu juga udah pernah lagi?” langsung blak-balakn.
“iihhh, apaan sih”.
“Udah ngaku ajah, udah pernah kan?kalo udah juga ga papa, kan hanya
ada aku dan kamu aja, hehe”.
“Ah...ngak tau ah”, Maya malu tampaknya, kemudian dia mengalihkan dan
bertanya
“Mas Andi kalau begituan suka jilatin kaya gitu mas seperti difilm itu
ngak” sambil menunjuk adegan cowok lagi jilatin vagina ceweknya.
“Iya, suka, di oral juga suka, kenapa? Pengen ya hehehe”
“Ihhhh orang cuma nanya” jawabnya malu-malu
“kamu emangnya belom pernah di oral kaya gitu ya?”.
“Belum lah,aku sebenernya pernah ML 3 kali, sama cowokku tapi ngak pernah
tuh ngejilatin seperti itu, aku aku hanya disuruh isepin kontolnya saja“,
akhirnya dia ngaku juga
“ wahh keenakan cowokmu donk, diisep terus kontolnya ma kamu, dah jago
dunk, jadi pengen, hehe”
“wuuu sana sama pacarmu sana” katanya
“Aku udah putus sekarang sama pacarku dia selingkuh lagi semenjak kita
jauh” jawabku.
“Duh kasian dong”.
“Lah kamu sendiri cowokmu orang mana May”.
“Kok Nasibku sama seperti kamu ya”. Aku langsung bergeser merapatkan
diri disamping Maya dan menbisikan ketelinganya.
“May, kalau boleh aku mau jilatin vagina kamu seperti film itu?” aku
langsung aja abis udah ga tahan.
Maya haya diam saja, aku cium pipinya diapun menghadapkan mukanya
kearahku, aku dekatkan bibirku ke bibirnya dan kamipun berciuman dengan sangat
bernafsu. Tangan kiriku mulai meraba buah dadanya, tenyata , Maya tidak memakai
Bra, diapun melenguh.
“Mmmh” sambil tetap berciuman.
“May, sebenarnya udah lama aku pingin ngerasain ngentot sama kamu”
kataku.
“Aku juga mas, aku kan sering mancing mas Andi seperti ini, tapi mas Andi
kayanya ga pernah respon”, dia bilang.
“kenapa pakai mancing-mancing
segala May, kan tinggal ajak aja aku pasti mau”.
“Aku kira Mas udah punya pacar, jadi mana mungkin mau sama aku”
katanya manja sambil menggelayutkan tangannya dileherku
“berarti boleh dong vaginanya aku jilat” sambil kuturunkan tanganku ke
vaginanya yang masih terbalut celana dalam.
“Belum diijinkan saja tangannya udah beranu pegang naginaku” sambil
tersenyum kemudian menciumiku.
Aku langsung melumat bibirnya sambil mengangkat dasternya hingga
tanganku dan vaginanya hanya dibatasi celana dalam tipis saja. Maya sudah mulai
memasukkan tangannya kedalam celana pendek boxer dan celana dalamku sampai
menyentuh kontolku dan kemudian mengelusnya lembut
“mmmhhh May sayang” lalu melepaskan celana dalamnya hingga jatuh
kelantai.
“kamu seksi May seperti ini aku sangat suka dengan kain satin dastermu
bikin aku ngak kuat melihatnya”, dia tersemnyum mendengarnya.
“Mas Andi kontolnya gede banget, Maya suka banget, sini Maya isep ya?”
“Iya sayang, aku juga ga sabar pingin vagina kamu”.
Akupun berdiri, Maya memelorotkan celana sekaligus celana dalamku
sampai kontolku seperti melompat kedepan mukanya saking tegangnya, Maya sedikit
kaget saat melihat kontolku yang panjang.
“Mas, besar sekali, pacarku saja tidak sebesar ini”, Saat dia sudah
membuka mulutnya ingin melahap kontolku, aku langsung menariknya hingga berdiri
“sebentar sayang, dah ga sabaran pengen isep ya?” Maya mengangguk
manyun
“kita 69 saja yuk sayang biar sama-sama nikmat”.
“May vagina kamu bersih sayang”
“Baru kemarin aku cukur mas, abis suka gatel kalo ada bulunya, mas
suka ngga?”
“suka banget sayang” sambil kuciumi vaginanya.
Maya naik keatas ranjangnya dengan posisi telentang mengundangku,
akupun naik dan memposisikan kontolku berhadapan dengan mukanya lalu mukaku
didepan vaginaku.
Aku mulai menjilati vaginanya dengan lembut tanpa membuka dasternya , Mayapun
tanpa ragu memasukkan kontolku ke mulutnya dan mengocoknya perlahan.
“Oughhh, mmmhhh Maya sayang” vagina Maya terasa sangat legit aku
menjilati klitorisnya yang kemerahan.
“Anghhhh...ahhhhh”, Maya mendesah.
Sekitar 5 menit kami di posisi ini, kami sudah sama-sama tidak tahan,
aku mengubah posisiku berada di atas tubuh telentang Maya dan mengarahkan
kontolku ke vaginanya. Vaginanya sudah agak basah setelah oral tadi, aku
menggesek-gesekkan kontolku sesaat.
“Ohhhh Mas...., masukin sekarang masku sayang, Maya udah ngak tahan
lagi ahhhhh”.
Aku senang mendengarnya memohon minta di entot. Aku menekankan
kontolku perlahan, baru kepalanya yang masuk, agak sulit, aku hentakkan
sedikit, Maya menggigit bibirnya, dan akhirnya kontolku berhasil memasuki
lubang senggamanya, sempit dan seret rasanya membuatku merasakan kenikmatan
saat aku awal bercinta dengan pacarku, namun ini terasa lebih mungkin karena
lebih menantang. Aku memompa vaginanya perlahan-lahan, Maya mengikuti gerakanku
dengan menggerakkan pinggulnya mengarahkan vaginanya. Aku genjot terus sambil
kupeluk Maya dan menciumi bibirnya yang merah basah.
“Anghhhh….sayang enak banget sayang, vagina kamu sempit banget,
kontolku kaya dipijet-pijet”,
“he emh mas, oughhh terus mas, masukin terus mas, biar Maya jepit
kontolnya, ahhhhh”, bicaranya terengah-engah
Aku menggenjot terus sampai akhirnya kontolku amblas didalam dasar
rahimnya. Aku semakin cepat memompa liang senggamanya.
“Ahhh...ohhhh, mas Andii....ohh...entot aku ohh..enak banget mas Andi,
Maya pingin oohhhhh dientot mas terus seperti ini, ayo ooougghhh”, Maya sudah
tak karuan omongannya saking menikmatinya.
15 menitan kami bercinta dalam posisi tersebut dan aku memintanya
nungging untuk posisi doggy, Maya menurut saja, aku masukkan kontolku kevaginanya
lagi dan sekarang sudah agak lancar walaupun masih terasa sempitnya seperti
memeras dan menyedot kontolku masuk. Aku memegang pantatnya yang mulus bersih
sambil aku pompa tak terlalu cepat, Mayapun memaju mundurkan vaginanya hingga
seperti akan menelan kontolku seluruhnya dan sangat nikmat rasanya. Aku
mempercepat genjotanku vaginanya, Maya sedikit berteriak kenikmatan
“Auuhh mas....., mmmhh terus mas, enak ahhh…kontol mas…oohhh sayang”.
Nafasku semakin memburu dan bernafsu mendengar ocehannya itu membuat
genjotanku menjadi sangat cepat dan saat itu juga tubuh Maya mengejang-gejang,
rupanya Maya orgasme. Kedua tangan meremas-remas kain sperai tempat tidurnya.
Tak lama lagi cairan spermaku juga akan segera muncrat.
“Mayaaa....., aku mau keluar, dikuelarkan dimana sayang…ah ah oughh”.
“Didalem…saja sayang auuhhh ga papa, biar sama-sama nikmat mmmhhh”, Genjotanku
semakin cepat sekali karena spermaku sudah tak tertahankan lagi mau keluar.
Crot....crott...crottttt....anghhhhhhh aku keluar sayanggg......, Aku
muntahkan cairan spermaku didalam lubang vaginanya.
Tubuhnya langsung kubalik terlentang diatas ranjang dengan kontol
masih tetap tertancap didalam vaginanya, aku memeluk dan menciumnya sekuat
tenaga hingga detik-detik kenikmatanku habis.
“kamu hebat sayang, vagina kamu hebat jepitannya”.
“Mas Andi juga”, kami saling
berlumatan diatas ranjang sambil berpelukan.
Setelah berisitirahat sebentar diatas ranjang, Maya langsung bangun
pergi kekamar mandi untuk membersihkan vaginanya.
Setelah selesai membersihkan vaginanya, Maya kembali lagi keatas ranjang diaman
aku masih diatas ranjang dengan posisi tubuh bugil.
Hari itu kita lakukan hingga dua kali dikamar Maya sampai detik-detik
suara takbir diluar bergema, noda seperma dan keringan menjadi satu diatas kain
sperai ranjang milik Maya. Setelah puas kita bareng-bareng mandi dan memakai
kembali pakaian kami da kita keluar bareng melihat susana malam takbir dikota
Yogya, saat itu dia bilang kepadaku
“Makasih ya mas, udah ngasih kepuasan buat aku, enak banget ngentot
sama kamu mas”
“sama-sama sayang, besok habis kita shalat Id kita ulangi lagi ya Maya?”
“Siap sayang. Muachh” jawabnya sambil menciumku.
Selesai shalat Id selesai susana Kos-kosan kami benar-benar sepi
apalagi pemiliknya menitipkan kos-kosanya kepadaku untuk 2 hari kedepan karena
dia pulang kampung. Susana Kos seperti milik kita berdua. Setelah aku mengganti
pakaian hanya memekai celana pendek tanpa celana dalam dan kaos, aku segera ke
kamar Maya.
Sesampai didepan pintu kamarnya ternyata Maya sudah menyambutku dengan
pakaian daster satin berwarna merah mudah tanpa memakai celana dalam dan Bra.
Tubuhnya yang berada dihadapnku langsung saja ku peluk sambil kucium bibirnya.
Celana pendek dan kaosku langsung kubuka didepan pintu kamarnya. Tubuh bugilku
langsung melahap tubuh Maya. Kusenderkan tubuhnya dipintu sambil kupeluk dan
meramas-remas buah dadanya sambil kugesek-gesekan kontolku dikain satin dasternya.
“Oh....Maya...kain satin dastermu sungguh nikmat sekali”, mendengar
seperti itu Maya langsung mengocok-ngocok kontolku dengan kain satin dasternya.
Singakat cerita hari itu kami lakukan hingga tiga kali, satu kali
diluar kamar dan dua kali diranjang kamarnya. Hari yang benar-benar bebas aku
melakukan seks. kesempatan selanjutnya
kamipun melakukannya lagi diluar kos dihotel demi memuaskan nafsu kami.
Sekian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar