Selasa, 02 April 2019

CERITA SEKS


Cerita Sex Anak Kost Belakang

Perkenalakan Namaku Andi dan sekarang aktivitasku sebagai mahasiswa dikota Yogya, aku berasal dari  jakarta, Di jogja aku tinggal disebuah kost dekat dengan kampus dan rata-rata rumah disini memang dijadikan kos-kosan, baik untuk putri maupun putra.


Tempat Kosanku dibagi menjadi dua bagiab depan untuk putra dan dibagian belakang untuk putri,  di belakang ada kos putri sekarang dihuni 6 orang. Yang akan aku ceritakan disini adalah pengalamanku menikmati permainan seks dengan penghuni kos putri yang bernama Maya.

Singkat cerita aku dengan penghuni kos putri yang lainnya memang sudah kenal dan lumayan akrab,  jadi kalau ada yang perlu bantuan tinggal bilang saja. Aku sering sekali main ke kosan putri itu untuk sekedar ngobrol-ngobrol saja diruang tamunya, itupun kalau dikosanku lagi sepi, maklum saja aku sendiri yang angkatan tua yang nyaris gak ada kerjaan, sedangkan yang lainnya masih sibuk dengan kuliah dan kegiatan-kegiatan lainnya.Saking seringnya aku main ke kosan belakang, ke-6 cewek penghuninya sudah sangat terbiasa dengan kehadiranku disana, dan ada satu orang cewek bernama Maya yang akrab sekali denganku Karena kami sering ngobrol dan curhat bareng.

Maya bukan asli Yogya melainkan dia anak luar jawa yang berasal dari Lombok. Menjelang libur lebaran idul fitri aku sengaja tidak pulang kejakarta karena ingin sekali merasakan susana lebaran dikota yogya. Saat aku tinggal sendiri dikos karena yang lain sudah pulang ke daerahnya masing-masing, aku sempatkan diriku untuk main kebelakang kos putri apa masih ada orang yang tidak pulang selain aku disini. Ternyata disaat aku berjalan mengegelilingi kos putri ada salah satu kamar yang masih ada penghuninya.

Begitu aku cek kekemarnya ternyata Maya yang lagi asyik didepan komputer, saat aku datang kekemarnya Maya hanya memakai daster satin berwarna putih motif bunga-bunga tipis selutut, Kamarnya yang terbuka pintunya, kupikir dia lagi mengerjakan tugas.

“lagi ngapain, May, sorry gangu tanpa ketuk pintu dulu” tanyaku didepan pintu.

“Eh Mas Andi, lagi suntuk nih, lagi nonton film aja”.

“Lho kenapa kamu ngak pulang ke Lombok May besok kan sudah lebaran”, tanyaku kembali.


“Aku lagi ingin merasakan dua hari disini rasanya seperti apa lebaran diyogya, lah kamu sendiri kenapa ngak pulang ke jakarta”.

“Jawabanya sama seperti kamu May pingin merasakan susasan di Yogya”.

Kuperhatikan  Maya sambil duduk dikursi posisi kakinya bersila dan sempat kuperhatikan  pahanya, akupun sempat juga terpana melihat bentuk puting susunya yang menonjol dari luar kain satin dasternya itu. Ternyata Maya tidak memakai Bra, sampai akhirnya dia sadar dan sambil menutup pahanya kembali.

“hayo Lihat apa Andi kamu?”“eh ngga, ga liat apa-apa” jawabku gelagapan

“Jujur saja, pasti nafsu ya lihat aku seperti ini, dasar cowok” dia bilang

“Lho  jangan cowo aja donk yang salah, yang bikin nafsu kan kamunya yang seperti itu” kataku membela diri.

“Dasar cowok”.

“May lagi nonton apa dikomputer tadi?”.

“Nonton film”.

“Film apa ya kok jadi penasaran?”.

“Film semi ada adegan seksnya”.

“Boleh dong aku nonton barang”.

“iihh ga mau ah, nanti malah mas Andi pengen, bisa diperkosa aku”

“Ga bakalan atuh sampe kaya gitu, ya sudah aku balik saja kekamar kalau ngak boleh”, jawabku.

“Iya deh, jangan marah ya,  temani Maya nonton bareng” pintanya.

Pintu kamar Maya kututup dan Kamipun nonton barang,  aku duduk berada disebelah kirinya, dan dia duduk sambil memegang bantal. Kami tak ada bicara saat film itu dimulai. Baru beberapa menit menonton, aku mulai horny melihat adegan seks difilm itu karena baru kali ini aku nonton film semi  sama cewek yang bukan pacarku, kontan saja akupun agak-agak salah tingkah berganti-ganti posisi duduk demi menutupi kontolku yang sudah berdiri tegang. Tak berapa lama sepertinya diapun mulai merasakan hal yang sama, nafasnya mulai tak teratur dan agak berat seperti ada yang ditahan, duduknya pun mulai berganti posisi dan sekarang bersila sambil memeluk bantalnya itu.


Seandainya aku yang jadi bantalnya, Oh....betapa nikmatnya. Akhirnya aku memberanikan diri bertanya“kenapa, May? hayoo”.

“Apaan sih, ga kenapa-napa ko, mas Andi yang kenapa dari tadi gerak-gerak terus?” dia merengut

“Ya, namanya juga nonton film semi yang ada adegan seksnya May, apalagi nontonnya sama kamu dengan pakaian seperti itu lagi” kubilang jujur kepadanya.

“Emangnya kenapa apa salah”.

Aku berkata jujur sama Maya“ya, jadi kepengen lah jadinya”

“Tuh..kan bener yang aku bilang tadi” Dia melanjutkan
“ Mas Andi suka ya begituan ya?”, aku jawab asal.

“Ya sukalah May, soalnya enak sih rasanya”.

“Jangan-jangan kamu juga udah pernah lagi?” langsung blak-balakn.

“iihhh, apaan sih”.

“Udah ngaku ajah, udah pernah kan?kalo udah juga ga papa, kan hanya ada aku dan kamu aja, hehe”.

“Ah...ngak tau ah”, Maya malu tampaknya, kemudian dia mengalihkan dan bertanya

“Mas Andi kalau begituan suka jilatin kaya gitu mas seperti difilm itu ngak” sambil menunjuk adegan cowok lagi jilatin vagina ceweknya.

“Iya, suka, di oral juga suka, kenapa? Pengen ya hehehe”

“Ihhhh orang cuma nanya” jawabnya malu-malu

“kamu emangnya belom pernah di oral kaya gitu ya?”.

“Belum lah,aku sebenernya pernah ML 3 kali, sama cowokku tapi ngak pernah tuh ngejilatin seperti itu, aku aku hanya disuruh isepin kontolnya saja“, akhirnya dia ngaku juga
“ wahh keenakan cowokmu donk, diisep terus kontolnya ma kamu, dah jago dunk, jadi pengen, hehe”


“wuuu sana sama pacarmu sana” katanya

“Aku udah putus sekarang sama pacarku dia selingkuh lagi semenjak kita jauh” jawabku.
“Duh kasian dong”.

“Lah kamu sendiri cowokmu orang mana May”.

“Kok Nasibku sama seperti kamu ya”. Aku langsung bergeser merapatkan diri disamping Maya dan menbisikan ketelinganya.

“May, kalau boleh aku mau jilatin vagina kamu seperti film itu?” aku langsung aja abis udah ga tahan.

Maya haya diam saja, aku cium pipinya diapun menghadapkan mukanya kearahku, aku dekatkan bibirku ke bibirnya dan kamipun berciuman dengan sangat bernafsu. Tangan kiriku mulai meraba buah dadanya, tenyata , Maya tidak memakai Bra, diapun melenguh.
“Mmmh” sambil tetap berciuman.

“May, sebenarnya udah lama aku pingin ngerasain ngentot sama kamu” kataku.

“Aku juga mas, aku kan sering mancing mas Andi seperti ini, tapi mas Andi kayanya ga pernah respon”, dia bilang.

“kenapa pakai  mancing-mancing segala May, kan tinggal ajak aja aku pasti mau”.

“Aku kira Mas udah punya pacar, jadi mana mungkin mau sama aku” katanya manja sambil menggelayutkan tangannya dileherku

“berarti boleh dong vaginanya aku jilat” sambil kuturunkan tanganku ke vaginanya yang masih terbalut celana dalam.

“Belum diijinkan saja tangannya udah beranu pegang naginaku” sambil tersenyum kemudian menciumiku.

Aku langsung melumat bibirnya sambil mengangkat dasternya hingga tanganku dan vaginanya hanya dibatasi celana dalam tipis saja. Maya sudah mulai memasukkan tangannya kedalam celana pendek boxer dan celana dalamku sampai menyentuh kontolku dan kemudian mengelusnya lembut

“mmmhhh May sayang” lalu melepaskan celana dalamnya hingga jatuh kelantai.
“kamu seksi May seperti ini aku sangat suka dengan kain satin dastermu bikin aku ngak kuat melihatnya”, dia tersemnyum mendengarnya.

“Mas Andi kontolnya gede banget, Maya suka banget, sini Maya isep ya?”

“Iya sayang, aku juga ga sabar pingin vagina kamu”.

Akupun berdiri, Maya memelorotkan celana sekaligus celana dalamku sampai kontolku seperti melompat kedepan mukanya saking tegangnya, Maya sedikit kaget saat melihat kontolku yang panjang.

“Mas, besar sekali, pacarku saja tidak sebesar ini”, Saat dia sudah membuka mulutnya ingin melahap kontolku, aku langsung menariknya hingga berdiri

“sebentar sayang, dah ga sabaran pengen isep ya?” Maya mengangguk manyun
“kita 69 saja yuk sayang biar sama-sama nikmat”.

“May vagina kamu bersih sayang”

“Baru kemarin aku cukur mas, abis suka gatel kalo ada bulunya, mas suka ngga?”
“suka banget sayang” sambil kuciumi vaginanya.

Maya naik keatas ranjangnya dengan posisi telentang mengundangku, akupun naik dan memposisikan kontolku berhadapan dengan mukanya lalu mukaku didepan vaginaku.
Aku mulai menjilati vaginanya  dengan lembut tanpa membuka dasternya , Mayapun tanpa ragu memasukkan kontolku ke mulutnya dan mengocoknya perlahan.


“Oughhh, mmmhhh Maya sayang” vagina Maya terasa sangat legit aku menjilati klitorisnya yang kemerahan.

“Anghhhh...ahhhhh”, Maya mendesah.

Sekitar 5 menit kami di posisi ini, kami sudah sama-sama tidak tahan, aku mengubah posisiku berada di atas tubuh telentang Maya dan mengarahkan kontolku ke vaginanya. Vaginanya sudah agak basah setelah oral tadi, aku menggesek-gesekkan kontolku sesaat.

“Ohhhh Mas...., masukin sekarang masku sayang, Maya udah ngak tahan lagi ahhhhh”.
Aku senang mendengarnya memohon minta di entot. Aku menekankan kontolku perlahan, baru kepalanya yang masuk, agak sulit, aku hentakkan sedikit, Maya menggigit bibirnya, dan akhirnya kontolku berhasil memasuki lubang senggamanya, sempit dan seret rasanya membuatku merasakan kenikmatan saat aku awal bercinta dengan pacarku, namun ini terasa lebih mungkin karena lebih menantang. Aku memompa vaginanya perlahan-lahan, Maya mengikuti gerakanku dengan menggerakkan pinggulnya mengarahkan vaginanya. Aku genjot terus sambil kupeluk Maya dan menciumi bibirnya yang merah basah.

“Anghhhh….sayang enak banget sayang, vagina kamu sempit banget, kontolku kaya dipijet-pijet”,

“he emh mas, oughhh terus mas, masukin terus mas, biar Maya jepit kontolnya, ahhhhh”, bicaranya terengah-engah

Aku menggenjot terus sampai akhirnya kontolku amblas didalam dasar rahimnya. Aku semakin cepat memompa liang senggamanya.

“Ahhh...ohhhh, mas Andii....ohh...entot aku ohh..enak banget mas Andi, Maya pingin oohhhhh dientot mas terus seperti ini, ayo ooougghhh”, Maya sudah tak karuan omongannya saking menikmatinya.

15 menitan kami bercinta dalam posisi tersebut dan aku memintanya nungging untuk posisi doggy, Maya menurut saja, aku masukkan kontolku kevaginanya lagi dan sekarang sudah agak lancar walaupun masih terasa sempitnya seperti memeras dan menyedot kontolku masuk. Aku memegang pantatnya yang mulus bersih sambil aku pompa tak terlalu cepat, Mayapun memaju mundurkan vaginanya hingga seperti akan menelan kontolku seluruhnya dan sangat nikmat rasanya. Aku mempercepat genjotanku vaginanya, Maya sedikit berteriak kenikmatan

“Auuhh mas....., mmmhh terus mas, enak ahhh…kontol mas…oohhh sayang”.

Nafasku semakin memburu dan bernafsu mendengar ocehannya itu membuat genjotanku menjadi sangat cepat dan saat itu juga tubuh Maya mengejang-gejang, rupanya Maya orgasme. Kedua tangan meremas-remas kain sperai tempat tidurnya. Tak lama lagi cairan spermaku juga akan segera muncrat.

“Mayaaa....., aku mau keluar, dikuelarkan dimana sayang…ah ah oughh”.

“Didalem…saja sayang auuhhh ga papa, biar sama-sama nikmat mmmhhh”, Genjotanku semakin cepat sekali karena spermaku sudah tak tertahankan lagi mau keluar.

Crot....crott...crottttt....anghhhhhhh aku keluar sayanggg......, Aku muntahkan cairan spermaku didalam lubang vaginanya.

Tubuhnya langsung kubalik terlentang diatas ranjang dengan kontol masih tetap tertancap didalam vaginanya, aku memeluk dan menciumnya sekuat tenaga hingga detik-detik kenikmatanku habis.

“kamu hebat sayang, vagina kamu hebat jepitannya”.

“Mas Andi  juga”, kami saling berlumatan diatas ranjang sambil berpelukan.

Setelah berisitirahat sebentar diatas ranjang, Maya langsung bangun pergi kekamar  mandi untuk membersihkan vaginanya. Setelah selesai membersihkan vaginanya, Maya kembali lagi keatas ranjang diaman aku masih diatas ranjang dengan posisi tubuh bugil.

Hari itu kita lakukan hingga dua kali dikamar Maya sampai detik-detik suara takbir diluar bergema, noda seperma dan keringan menjadi satu diatas kain sperai ranjang milik Maya. Setelah puas kita bareng-bareng mandi dan memakai kembali pakaian kami da kita keluar bareng melihat susana malam takbir dikota Yogya, saat itu dia bilang kepadaku

“Makasih ya mas, udah ngasih kepuasan buat aku, enak banget ngentot sama kamu mas”

“sama-sama sayang, besok habis kita shalat Id kita ulangi lagi ya Maya?”

“Siap sayang. Muachh” jawabnya sambil menciumku.

Selesai shalat Id selesai susana Kos-kosan kami benar-benar sepi apalagi pemiliknya menitipkan kos-kosanya kepadaku untuk 2 hari kedepan karena dia pulang kampung. Susana Kos seperti milik kita berdua. Setelah aku mengganti pakaian hanya memekai celana pendek tanpa celana dalam dan kaos, aku segera ke kamar Maya.

Sesampai didepan pintu kamarnya ternyata Maya sudah menyambutku dengan pakaian daster satin berwarna merah mudah tanpa memakai celana dalam dan Bra. Tubuhnya yang berada dihadapnku langsung saja ku peluk sambil kucium bibirnya. Celana pendek dan kaosku langsung kubuka didepan pintu kamarnya. Tubuh bugilku langsung melahap tubuh Maya. Kusenderkan tubuhnya dipintu sambil kupeluk dan meramas-remas buah dadanya sambil kugesek-gesekan kontolku dikain satin dasternya.

“Oh....Maya...kain satin dastermu sungguh nikmat sekali”, mendengar seperti itu Maya langsung mengocok-ngocok kontolku dengan kain satin dasternya.

Singakat cerita hari itu kami lakukan hingga tiga kali, satu kali diluar kamar dan dua kali diranjang kamarnya. Hari yang benar-benar bebas aku melakukan  seks. kesempatan selanjutnya kamipun melakukannya lagi diluar kos dihotel demi memuaskan nafsu kami.

Sekian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar