Selasa, 02 April 2019

CERITA SEKS


Kenikmatan Tubuh Tante Heni

Di depan rumahku ada seorang ibu muda yang sebenarnya tidak cantik tapi memiliki tubuh yang langsing. Dia sudah bersuami dan mempunyai 3 anak. Suaminya seorang pelaut jadi jarang berada dirumah.sebut saja namanya Tante Heni yang usainaya 40-42 tahun tapi wajah dan bodinya masih seperti wanita muda.
Tante Heni bekerja disebuh bank swasta dibagian Cs, setiap hari kami selalu bareng bersamaan berangkat kerja dengan mobilku karena kebetulan jarak antara kantorku dengan tempatnya bekerja tidak terlalu jauh. Jadi kita selalu bareng, Sehingga aku pun menjadi akrab dengannya.


Sabtu sore sepulang aku dari kantor, didalam mobilku ternyata ada barang milik Tante Heni tertinggal berupa kartu ATM. Malamnya setelah aku selesai mandi Atm milik Tante Heni kuantarkan kerumah. Kuketuk pintu rumahnya beberapa kali sampai menunggu di depan rumahnya hampir lima menit lamanaya. Kulihat rumahnya sepi, biasanya ketiga anaknya terdengar bermain tapi mobilnya tante Heni ada di garasi, gumamku dalam hati.
Keketuk kembali yang kedua kalinya Tak lama kemudian pintu dibuka oleh Tante Heni. Ternyata Tante Heni baru saja selesai mandi karena rambutnya masih basah dan masih terlilit handuk ditubuhnya.

“Maaf Tante menggangu ini saya mau kembalikan kartu Atm jatuh didalam mobil Andre”.
“Oh, makasih ya Andre, masuk dulu Andre”.

“Ngak usah Tan, Andre langsung pulang”.

“Ngapai pulang disini dulu kita ngobrol-ngobrol”, tawaran Tante Heni aku terima.

Begitu aku duduk termenung sendirian diruang tamu sambil menunggu Tante Heni ganti baju dikamarnya dan tak lama kemudian Tante heni sudah keluar membawakan secangkir kopi panas dari ruang dapur. Begitu melihat Tante Heni membawakan minum untuku,  kedua mataku tak berkedip sedikitpiun melihat Tante Heni hanya menggenakan baju tidur berupa daster satin berwarna merah muda yang sangat seksi.

Malam itu gairahku langsung naik dengan sekejab melihat Tante Heni berpenampilan seperti itu, biasanya aku hanya melihat penampilan diluar yang sangat sopan dan rapi.

“Buset padat juga tubuhnya Tante Heni,  apalagi puting susunya itu pingin rasanya aku hisap” kataku dalam hati.
“Andre kelamaan ya nunggunya”. Aku masih tetap terpaku melihat tubuhnya yang indah dan padat berisi yang hanya terbalut baju tidur satin yang sangat seksi itu.

“Andre, lihat apa’an sih kok jadi bengong?”.


“Eh anu…….Te... lihat….. susu eh salah...lihat paha….maaf...Tan, Andre hanya terpana melihat Tante berpakaian seperti itu”, jawabku kebingungan dan gugup.

“Maaf...ya Andre Tante kalau dirumah hanya berpakai seperti ini karena Tante suka”.

“Oh....”.

“Kamu ngak suka ya?”.

“Ya suka sih mana ada seorang laki-laki melihat Tante seperti itu tidak suka tapi untungnya hanya ada aku saja disini coba kalau orang lain Tante bisa diperkosa lho”.

“Kalau yang memperkosa Andre Tante pasrah”, Buset mendengar bicaranya seperti itu aku menjadi terangsang untuk segera memeluk tubuhnya.

Akhrinya kita berdua ngobrol berdua saling berdekatan, semakin lama semakin malam obrolan kita semakin mengarah kearah yang berbau seks karena Tante Henilah yang awalnya curhat kalau selama ini dia kesepian butuh kehangatan. Awalnya kita saling berpandangan dan akhirnya kami berdua saling berpelukan dan saling berciuman dengan beradu lidah dan bibir.

Kuremas-remas buah dadanya, ternyata Tante Heni tidak memakai Bra, puting susunya yang terlihat menonjol itu langsung kusedot-sedot secara bergantian sambil kuremas-remas.


“Oh...anghhh....Andre...sedot terus yang kuat disitu”, desahan Tante Heni yang semakin bernafsu.
Kedua tanggan Tante Heni dengan sangat terampil membuka resleting celanaku dan langsung menarik celana pendeku dan celana dalamku hingga bagian bawah tubuhku sudah bugil. Penisku yang sudah tegang itu langsung dikocok-kocoknya.

“Oh....Tante nikmat banget....anghhh”.

Tubuh Tante Heni langsung kubaringkan dikursi sofa sambil kutarik celana dalamnya. Penisku yang sudah tegang itu langsung kugesek-gesekan dibibir vaginanya.

“Andre jangan disini sayang...ayo pindah kedalam kamar saja”, kamipun segera pindah kedalam kamar. Setelah ku masuk di kamarnya, Tante Heni langsung naik keatas ranjang dengan posisi terlentang.

Aku segera naik keatas tubuh Tante Heni dengan membuka bajuku. Kedua tanganku langsung meremas-remas kedua buah dadanya dan kepalaku menciumi dan mejilati puting susunya yang masih terhalang dasternya dengan birahi yang sudah meninggi.

“Oouugghh… oouugghh…. sedot terus Andreeee…. oouugghh.. digigit dong sayang !!!”, Tante Heni rupanya sudah terlelap dalam birahinya juga. Matanya merem melek menikmati puting susunya yang sedang kunikmati.
Kami berganti posisi 69 dengan nafsu yang bergelora, penisku langsung dilumat-lumatnya, disedotnya sampai gemetar tubuhku dibuatnya. Aku bergelinjangan menahan kenikmatan. Vaginanya yang sudah mengeluarkan 3 orang anak itu langsung jilat dan sedot dengan lidahku. Tante Heni bergelinjangan, mendesah-desah karena kujilati lubang vaginanya. Kumain-mainkan ‘kacang’-nya dengan lidahku dan kadang-kadang kutusuk lobang vaginanya. Tubuhnya kita sama-sama semakin kehilangan kendali karena kenikmatan posisi 69.

“Andre.... tante sudah tidak kuat nih, masukin dong penismu sekarang!”, tanpa lama-lama lagi kurebahkan kembali tubuh Tante Heni terlentang dan kuarahkan masuk penisku kedalam lubang vaginanya.

Bleeesss……dengan sekali dorong dengan mudah penisku langsung masuk terbenam kedalam vaginanya, kusodok-sodok dengan keras membuat Tante Heni mengimbanginya dengan goyangan pinggul dan pantatnya. Kedua kakinya menjepit tubuhku yang seakan-akan tidak boleh dilepas penisku yang berada didalam vaginanya. Permainanku hampir 15 menit diatas ranjang dan membuat tubuh Tante Heni mengejang-gejang saat merasakan orgasme. Desahan yang panjang dan gerak tubuhnya yang semakin menjepit tubuhku membuat akupun segera mau keluar.

“Tante, Andre...udah mau keluar… uuuhhhh… oooohhh…. uuuuhhh….”.

“Keluari saja didalam Andreee....anghhhhh”.


“Tahan Andreee… yeaah… ooouuuh… ”, Goyangan pantat memutar Tante Heni semakin liar yang membuat diriku semakin tidak tahan lagi, yang akhirnya… crrooott…. crrooottt….cairan spermaku membanjiri semua isi dalam vaginanya.

“Oouugghh….. ooouuuhhh… yeaahh.. yeaahh… uuhh…, makasih ya  Andre, aku sudah lama tidak merasakan seperti ini lagi semenjak suami Tante berlayar”.



‘Ya, Tan...aku juga malam ini sangat puas dengan Tante”.

 “Besok temenin tante lagi, ya Andre!”, desah Tante Heni dengan tubuh lemas dan masih terbalut dasternya yang penuh noda bekas noda sperma dan keringat sambil kita masih sama-sama berpelukan diatas ranjang.
Malam itu aku begulat hingga dua kali diatas ranjang dengan Tante Heni.

TAMAT



1 komentar:

  1. Saran kalo bisa ceritanya pake kebaya satin terus jilbab satin gamis satin di acara kondangan, terus habis merid di situasi pernikahan perkampungan.

    BalasHapus