Daster Satin Tante Ratih
Membuatku Aku Tergoda
Perkenalkan
namaku Andre, aku tinggal disebuah komplek perumahan elit dan disebelah rumahku
aku mempunyai tetangga baru yang bernama Tante Ratih. Tante Ratih seorang ibu
rumah tangga yang suaminya bekerja disebuah perusahaan asing. Setiap hari Tante
Ratih tinggal sendiri dirumah bila suaminya kerja karena keluarga mereka belum
memiliki momongan. Jadi mereka berdua tinggal hanya berdua saja.
Hari demi hari
aku semakin akrab dengan Tante Ratih setiap aku melewati depan rumahnya, aku
semakin tergoda melihat Tante Ratih yang selalu memakai daster-daster seksi
seperti bahan satin yang sangat mengkilap itu. penampilanya itu membuat aku
selalu membayangkan Tante Ratih memakai daster satin saat aku meronani dikamar mandi.
Oh tuhan aku
benar-benar tidak dapat menahan nafsuku ini, semakin lama semakin aku dibuat
bernafsu denganya, penampilanya itu bila dirumah itu tante Ratih memakai daster
yang seksi sekali. Tampaknya memakai BH, kedua putingnya sangat jelas sekali tercetak
jelas menembus kain satin daster yang dipakainya.
Minggu pagi
dimana hari itu hari yang tak terlupakan dengan Tante Ratih saat suaminya pergi
tugas luar kota. Pagi itu aku bangun pagi dan berolah raga didepan rumah dengan
hanya memakai celana pendek tanpa CD, saat Tante Ratih lagi asyik bersih-bersih
rumah dengan hanya memakai daster satin berwarna merah muda yang sangat seksi
itu aku menyapanya.
“Pagi tante”
sapaku padanya.
“Eh, Andre
tumben pagi-pagi udah olah raga?” tanyanya.
“Iya Tante cari
keringat...lho om Hari mana Tan....?“.
“Om hari kemarin
berangkat ke jakarta ada urusan kerja”.
“Wah sendiri
dong Tan semalam”.
“Iya Andre habis
ngak punya teman”.
“Kalau ada
apa-apa bisa tak temani Tan dari pada sendiri dirumah”.
“Wah boleh tuh
Andre, nanti kalau sudah selesai olah raga main kesini juga ngak papa kok Andre
nanti tante buati es buat kamu biar ngadem..”sahut Tante Ratih.
“Siap dech Tan”.
Selesai olah
raga dengan telanjang dada dan hanya celana pendek aku main ketempat Tante
Ratih. Sesampai disana Kami berdua masuk ke rumah.
“Bentar ya tante
buatin es nya dulu…” kata tante ratih.
“Oke deh tan,
makasih banget lho…” sahutku. Mataku tidak bisa diam dan mengekor mengikuti
goyangan pantat tante Ratih. Astaga…begitu terkena sinar matahari, daster itu sangat
mengkilap sekali.
Aku bisa melihat
belahan pantat tante Ratih. Saat itu pikiranku mulai kacau. Kontolku juga
perlahan bangkit tak terkendali.
“Nih es nya
Andre”, seru tante Ratih membuyarkan fantasiku.
“Duuh, makasih
tante”, sambil meneguk es cincau buatan
tante.
“Emang gak takut
tante, sendirian dirumah?” tanyaku lagi.
“Ahh, ngapain juga
takut, khan siang-siang gini…” jawabnya enteng. Lalu obrolan kami berlanjut
tentang aktifitas sehari-hari.
Kulihat Tante
Ratih selalu memperhatikan dadaku yang sedikit berotot Dan tentunya kedua mataku
juga sibuk memperhatikan paha tante Ratih yang terbuka itu. Tiba-tiba tante Ratih
mendekati aku sambil berkata.
“Andre dari tadi
tante liat apa sih kamu ke bawah aja terus, emang ada apa?”, aduh ketauan deh
gumamku.
“Oh…eh…nggak apa-apa
kok tante..” jawabku sebisanya.
“Kamu liat ini
ya?” kata tante sambil mengelus-gelus pahanya.
Astaga, harus
bilang apa nih sama Tante Ratih dalam batinku. Aku hanya tersenyum saja. Tiba-tiba
tangan tante Ratih menyentuh kontolku dari luar celana.
“Nih buktinya
kontolnya ngaceng tuhh…dari tadi saat kamu datang” serunya genit.
Aku hanya diam
saja, seperti orang kena hipnotis. Entah siapa yg mulai, tau-tau bibir kami sudah
berpagutan dan saling berpandangan. Tangan tante Ratih tak henti-hentinya
mengelus-gelus kontolku.
“Ehm….aah…..”
desah tante Ratih ketika aku jilat telinga dan lehernya. Tanganku tidak tinggal
diam.
Aku sibak daster
tante Ratih sampai keliatan vaginanyanya. Ternyata pikiranku benar dia tidak memakai CD.
Lalu aku usap-usap vaginanya dan aku mainkan klitorisnya.
“uuuhhh….Andreee….enak
sayang….terusin…..ahhhhhh” tante ratih terus mendesah.
“Tan...kalau
setiap hari Tante seperti ini tanpa memakai Bra dan Cd hanya daster satin
seperti ini Andre bisa ngak tahan terus”, Tante Ratih tersenyum.
Aku pun mulai
berjongkok di depan tante Ratih. Aku jilatin paha tante Ratih sampai ke
selangkangannya. Aku jilat juga vaginanya harum dan sedikit asin rasanya.
Rupanya vaginanya sudah basah.
“Ah…..ouuuhhh….sssssshshs…terus
sayang, emutin itil tante….mainkan sayang…aaahhhh…”, tante Ratih mendesah
kenikmatan.
Aku mainkan itil
tante dengan jempolku, sambil sesekali lidahku menyeruak ke dalam vaginanya
Tante ratih.
”Ah…..Andreee….pinter
sekali kamu sayang…..ahhhh….”, tante Ratih
semakin meracau.
Aku remas-remas
buah dadanya , aku mainkan putingnya….Lalu aku jilat dan kulum bergantian
puting susunya yang menjeplak dikain satin dasternya. Kemudian aku cium tante Ratih
sambil aku masukkan jariku kedalam vaginanya. Aku mainkan untuk menyetuh G-Spot
tante ratih.
“Aaaaaaahhh….Andreeee,
tante.... mo dapet…..uuhhh..sssst, gila kamu Andreee,,,,aaahh” tante ratih
semakin menggelinjang dan akhirnya bergetar. Nampaknya dia mengalami orgasme.
Langsung saja aku jilat semua cairan tante Ratih lalu aku kulum lagi itilnya.
”Hmm….nikmat banger
tante rasanya” seruku.
“uhhh…..ssshhhh…enak
banget sayang…..”seru tante ratih sambil memejamkan mata menikmati orgasmenya.
Akupun duduk dan kembali menikmati es cincau punyaku.
Tante Ratih
perlahan bangkit, lalu menghampiriku dan melumat bibirku. “Oahm….sshhh….” tante
ratih mulai mendesis lagi ketika aku kulum putingnya dan aku remas dadanya.
Tante Ratih mulai melepas celana pendekku. Lalu tangannya memainkan kontolku
dengan mengusap kain satin dasternya dengan cara dikocok-kocok.
“Ah….Tante....nikmat
banget seperti itu ”seruku sambil menatapnya ketika tante Ratih mulai mengulum
kontolku.
Rupanya tante
ini sangat profesional dalam blowjob. Sesekali kontolku dikocok dengan kencang,
lalu dikendorkan lagi sambil dikulum dan dihisap. Buah pelirku juga tak luput
dari jilatan dan kuluman tante ratih.
“Oohhh….enak
tante….terus….jilat dan sedot lagi tante….aaaahh” seruku mulai tak karuan.
Tante Ratih
bangkit dan langsung memegang kontolku. Lalu tante naik ke kursi dan mulai
menggesekkan kontolku ke dalam vaginanya dan slep…bles, kontolku masuk dengan
mudayhnya kedalam vainanya yang sudah basah itu.
“Ahhhh…..”seru
tante ratih. Tante lalu menciumku sambil mulai menggoyang pantatnya.
“Anghhhhh….oohhh…ssshhhh…enak
banget kontolmu Andreee….” serunya. “Ohhhh….iya tante,,,,vagina tante juga
enak, ” jawabku.
“slep….slep….plok..plok…plokk,
suara kontolku beradu dengan vagina tante Ratih. “Aaahhhhh….nikmat tante…”
seruku. Tante ratih berhenti dan mulai menggoyang pantatnya dengan gerakan memutar
yg erotis sambil aku meremas-remas dadanya.
“Angggaaaaauuuuhhh……tante……enak
banget sayang……” seruku lagi. Tante Ratih memegang kepalaku dan ditekan ke arah
dadanya, aku hisap dan kulum puting susunya yang terhalang kain satin
dasternya.
”Ahhhhh…sssshhhh….sedot
terus sayang…..aaaaghhh” rintihnya. Tante ratih berhenti dan melepas kontolku.
“Ayo sayang
sekarang doggy style” sahut tante sambil nungging. Perlahan aku masukkan lagi
kontolku ke memek tante ratih….slep…slep….crok…crok….. pahaku beradu dengan
pantat tante Ratih. Cukup lama di posisi ini, tante ratih minta ganti lagi.
Tante lalu duduk mengangkang di kursi.
“Ayo
sayang….tante mau nyampai nih….” serunya. Aku jilat lagi itil tante ratih sebelum
aku masukkan kontolku lagi kevaginanya.
“Ahhh…tante….geli
banget vaginamu aku…..hhhh” seruku.
“Ahhh….iya…aahhh….kontolmu
kuat juga ya…ohhhhh…yeesss…sshhhhh” tante Ratih mulai meracau tak karuan.
“Auuuhhh Andreeee,,,tante
mau nyampai nih….hssshshs oooohhhh…” “iya tante Andree juga hampir nih….mau
muncrat.” tak lama kemudian tubuh tante Ratih mengejang-gejang yang kedua
kalinya.
“Aaaaaaaaaaaaaaahhhhh……shhhhhhhh
tante Andre mau keluar....anggghhh….” jeritnya.
Vaginanya berdenyut-denyut
dan membuat kontolku semakin tidak bisa lagi menagahan laju spermaku dan
akhirnya “tante……crot…crot….crot.. ..crot…tak kurang dari 4 kali aku semprotkan
sperma aku ke dalam vagina tante Ratih.
“Auuuuhhh..ssshsh
Andreee sperma mu hangat sekali sayang…..” sahut tante.
Tubuhku terasa
lemas sekali. Aku biarkan kontolku di dalam vagina tante Ratih untk beberapa
saat sampai lemas. Lalu aku keluarkan kontolku dari dalam vagina tante ratih.
“Ahh…enak banget
tante….” kataku sambil memejamkan mata.
Cairan spermaku
meleleh keluar dari dalam vaginanya dan jatuh diatas kursi sofa.
“Makasih ya Andre…tante
puasss sekali…sudah lama Tante tidak beginian sama Om Haris” katanya terus
terang kepadaku.
“Sama-sama
tante….vagina tante nikmat banget.” jawabku.
“Kapan-kapan kamu
mau, kalo dirumah lagi sepi, datang aja kesini ya…” seru tante sambil lalu
mengecup bibirku.
“Siap tante….”
jawabku sambil meremas buah dadanya sambil melumat bibirnya.
Hari itu
kuhabiskan waktu dengan Tante Ratih seharian dirumahnya untuk berhubungan seks
hingga tiga kali. Keringat dan cairan sperma bercampur menjadi satu di kain
satin dasternya.
Aku sangat
bernafsu melihat Tante Ratih bila memakai daster satin dan semenjak itu Tante
Ratih selalu membikin aku bergairah setiap bertemu dengannya bila memakai baju
tidur satin tanpa Bra dan Cd lagi didalamnya. Dan berakhir diatas ranjang.
TAMAT.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar