Sabtu, 04 Mei 2019

CERITA SEKS


Daster Satin Tante Ratih Membuatku Aku Tergoda

Perkenalkan namaku Andre, aku tinggal disebuah komplek perumahan elit dan disebelah rumahku aku mempunyai tetangga baru yang bernama Tante Ratih. Tante Ratih seorang ibu rumah tangga yang suaminya bekerja disebuah perusahaan asing. Setiap hari Tante Ratih tinggal sendiri dirumah bila suaminya kerja karena keluarga mereka belum memiliki momongan. Jadi mereka berdua tinggal hanya berdua saja.


Hari demi hari aku semakin akrab dengan Tante Ratih setiap aku melewati depan rumahnya, aku semakin tergoda melihat Tante Ratih yang selalu memakai daster-daster seksi seperti bahan satin yang sangat mengkilap itu. penampilanya itu membuat aku selalu membayangkan Tante Ratih memakai daster satin saat aku meronani dikamar mandi.

Oh tuhan aku benar-benar tidak dapat menahan nafsuku ini, semakin lama semakin aku dibuat bernafsu denganya, penampilanya itu bila dirumah itu tante Ratih memakai daster yang seksi sekali. Tampaknya memakai BH, kedua putingnya sangat jelas sekali tercetak jelas menembus kain satin daster yang dipakainya.
Minggu pagi dimana hari itu hari yang tak terlupakan dengan Tante Ratih saat suaminya pergi tugas luar kota. Pagi itu aku bangun pagi dan berolah raga didepan rumah dengan hanya memakai celana pendek tanpa CD, saat Tante Ratih lagi asyik bersih-bersih rumah dengan hanya memakai daster satin berwarna merah muda yang sangat seksi itu aku menyapanya.

“Pagi tante” sapaku padanya.

“Eh, Andre tumben pagi-pagi udah olah raga?” tanyanya.

“Iya Tante cari keringat...lho om Hari  mana Tan....?“.

“Om hari kemarin berangkat ke jakarta ada urusan kerja”.

“Wah sendiri dong Tan semalam”.

“Iya Andre habis ngak punya teman”.

“Kalau ada apa-apa bisa tak temani Tan dari pada sendiri dirumah”.

“Wah boleh tuh Andre, nanti kalau sudah selesai olah raga main kesini juga ngak papa kok Andre nanti tante buati es buat kamu biar ngadem..”sahut Tante Ratih.

“Siap dech Tan”.

Selesai olah raga dengan telanjang dada dan hanya celana pendek aku main ketempat Tante Ratih. Sesampai disana Kami berdua masuk ke rumah.


“Bentar ya tante buatin es nya dulu…” kata tante ratih.

“Oke deh tan, makasih banget lho…” sahutku. Mataku tidak bisa diam dan mengekor mengikuti goyangan pantat tante Ratih. Astaga…begitu terkena sinar matahari, daster itu sangat mengkilap sekali.

Aku bisa melihat belahan pantat tante Ratih. Saat itu pikiranku mulai kacau. Kontolku juga perlahan bangkit tak terkendali.

“Nih es nya Andre”, seru tante Ratih membuyarkan fantasiku.

“Duuh, makasih tante”,  sambil meneguk es cincau buatan tante.

“Emang gak takut tante, sendirian dirumah?” tanyaku lagi.

“Ahh, ngapain juga takut, khan siang-siang gini…” jawabnya enteng. Lalu obrolan kami berlanjut tentang aktifitas sehari-hari.

Kulihat Tante Ratih selalu memperhatikan dadaku yang sedikit berotot Dan tentunya kedua mataku juga sibuk memperhatikan paha tante Ratih yang terbuka itu. Tiba-tiba tante Ratih mendekati aku sambil berkata.

“Andre dari tadi tante liat apa sih kamu ke bawah aja terus, emang ada apa?”, aduh ketauan deh gumamku.

“Oh…eh…nggak apa-apa kok tante..” jawabku sebisanya.


“Kamu liat ini ya?” kata tante sambil mengelus-gelus pahanya.

Astaga, harus bilang apa nih sama Tante Ratih dalam batinku. Aku hanya tersenyum saja. Tiba-tiba tangan tante Ratih menyentuh kontolku dari luar celana.
“Nih buktinya kontolnya ngaceng tuhh…dari tadi saat kamu datang” serunya genit.
Aku hanya diam saja, seperti orang kena hipnotis. Entah siapa yg mulai, tau-tau bibir kami sudah berpagutan dan saling berpandangan. Tangan tante Ratih tak henti-hentinya mengelus-gelus kontolku.
“Ehm….aah…..” desah tante Ratih ketika aku jilat telinga dan lehernya. Tanganku tidak tinggal diam.

Aku sibak daster tante Ratih sampai keliatan vaginanyanya.  Ternyata pikiranku benar dia tidak memakai CD. Lalu aku usap-usap vaginanya dan aku mainkan klitorisnya.

“uuuhhh….Andreee….enak sayang….terusin…..ahhhhhh” tante ratih terus mendesah.
“Tan...kalau setiap hari Tante seperti ini tanpa memakai Bra dan Cd hanya daster satin seperti ini Andre bisa ngak tahan terus”, Tante Ratih tersenyum.

Aku pun mulai berjongkok di depan tante Ratih. Aku jilatin paha tante Ratih sampai ke selangkangannya. Aku jilat juga vaginanya harum dan sedikit asin rasanya. Rupanya vaginanya sudah basah.

“Ah…..ouuuhhh….sssssshshs…terus sayang, emutin itil tante….mainkan sayang…aaahhhh…”, tante Ratih mendesah kenikmatan.

Aku mainkan itil tante dengan jempolku, sambil sesekali lidahku menyeruak ke dalam vaginanya Tante ratih.

”Ah…..Andreee….pinter sekali kamu sayang…..ahhhh….”,  tante Ratih semakin meracau.
Aku remas-remas buah dadanya , aku mainkan putingnya….Lalu aku jilat dan kulum bergantian puting susunya yang menjeplak dikain satin dasternya. Kemudian aku cium tante Ratih sambil aku masukkan jariku kedalam vaginanya. Aku mainkan untuk menyetuh G-Spot tante ratih.
“Aaaaaaahhh….Andreeee, tante.... mo dapet…..uuhhh..sssst, gila kamu Andreee,,,,aaahh” tante ratih semakin menggelinjang dan akhirnya bergetar. Nampaknya dia mengalami orgasme. Langsung saja aku jilat semua cairan tante Ratih lalu aku kulum lagi itilnya.

”Hmm….nikmat banger tante rasanya” seruku.


“uhhh…..ssshhhh…enak banget sayang…..”seru tante ratih sambil memejamkan mata menikmati orgasmenya. Akupun duduk dan kembali menikmati es cincau punyaku.

Tante Ratih perlahan bangkit, lalu menghampiriku dan melumat bibirku. “Oahm….sshhh….” tante ratih mulai mendesis lagi ketika aku kulum putingnya dan aku remas dadanya. Tante Ratih mulai melepas celana pendekku. Lalu tangannya memainkan kontolku dengan mengusap kain satin dasternya dengan cara dikocok-kocok.

“Ah….Tante....nikmat banget seperti itu ”seruku sambil menatapnya ketika tante Ratih mulai mengulum kontolku.

Rupanya tante ini sangat profesional dalam blowjob. Sesekali kontolku dikocok dengan kencang, lalu dikendorkan lagi sambil dikulum dan dihisap. Buah pelirku juga tak luput dari jilatan dan kuluman tante ratih.

“Oohhh….enak tante….terus….jilat dan sedot lagi tante….aaaahh” seruku mulai tak karuan.
Tante Ratih bangkit dan langsung memegang kontolku. Lalu tante naik ke kursi dan mulai menggesekkan kontolku ke dalam vaginanya dan slep…bles, kontolku masuk dengan mudayhnya kedalam vainanya yang sudah basah itu.

“Ahhhh…..”seru tante ratih. Tante lalu menciumku sambil mulai menggoyang pantatnya.
“Anghhhhh….oohhh…ssshhhh…enak banget kontolmu Andreee….” serunya. “Ohhhh….iya tante,,,,vagina tante juga enak, ” jawabku.

“slep….slep….plok..plok…plokk, suara kontolku beradu dengan vagina tante Ratih. “Aaahhhhh….nikmat tante…” seruku. Tante ratih berhenti dan mulai menggoyang pantatnya dengan gerakan memutar yg erotis sambil aku meremas-remas dadanya.

“Angggaaaaauuuuhhh……tante……enak banget sayang……” seruku lagi. Tante Ratih memegang kepalaku dan ditekan ke arah dadanya, aku hisap dan kulum puting susunya yang terhalang kain satin dasternya.

”Ahhhhh…sssshhhh….sedot terus sayang…..aaaaghhh” rintihnya. Tante ratih berhenti dan melepas kontolku.

“Ayo sayang sekarang doggy style” sahut tante sambil nungging. Perlahan aku masukkan lagi kontolku ke memek tante ratih….slep…slep….crok…crok….. pahaku beradu dengan pantat tante Ratih. Cukup lama di posisi ini, tante ratih minta ganti lagi. Tante lalu duduk mengangkang di kursi.

“Ayo sayang….tante mau nyampai nih….” serunya. Aku jilat lagi itil tante ratih sebelum aku masukkan kontolku lagi kevaginanya.

“Ahhh…tante….geli banget vaginamu aku…..hhhh” seruku.

“Ahhh….iya…aahhh….kontolmu kuat juga ya…ohhhhh…yeesss…sshhhhh” tante Ratih mulai meracau tak karuan.

“Auuuhhh Andreeee,,,tante mau nyampai nih….hssshshs oooohhhh…” “iya tante Andree juga hampir nih….mau muncrat.” tak lama kemudian tubuh tante Ratih mengejang-gejang yang kedua kalinya.

“Aaaaaaaaaaaaaaahhhhh……shhhhhhhh tante Andre mau keluar....anggghhh….” jeritnya.
Vaginanya berdenyut-denyut dan membuat kontolku semakin tidak bisa lagi menagahan laju spermaku dan akhirnya “tante……crot…crot….crot.. ..crot…tak kurang dari 4 kali aku semprotkan sperma aku ke dalam vagina tante Ratih.

“Auuuuhhh..ssshsh Andreee sperma mu hangat sekali sayang…..” sahut tante.
Tubuhku terasa lemas sekali. Aku biarkan kontolku di dalam vagina tante Ratih untk beberapa saat sampai lemas. Lalu aku keluarkan kontolku dari dalam vagina tante ratih.

“Ahh…enak banget tante….” kataku sambil memejamkan mata.

Cairan spermaku meleleh keluar dari dalam vaginanya dan jatuh diatas kursi sofa.
“Makasih ya Andre…tante puasss sekali…sudah lama Tante tidak beginian sama Om Haris” katanya terus terang kepadaku.

“Sama-sama tante….vagina tante nikmat banget.” jawabku.

“Kapan-kapan kamu mau, kalo dirumah lagi sepi, datang aja kesini ya…” seru tante sambil lalu mengecup bibirku.

“Siap tante….” jawabku sambil meremas buah dadanya sambil melumat bibirnya.

Hari itu kuhabiskan waktu dengan Tante Ratih seharian dirumahnya untuk berhubungan seks hingga tiga kali. Keringat dan cairan sperma bercampur menjadi satu di kain satin dasternya.
Aku sangat bernafsu melihat Tante Ratih bila memakai daster satin dan semenjak itu Tante Ratih selalu membikin aku bergairah setiap bertemu dengannya bila memakai baju tidur satin tanpa Bra dan Cd lagi didalamnya. Dan berakhir diatas ranjang.

TAMAT.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar