Senin, 28 Februari 2022

Cerita Sex Kakak Iparku Pemuas Birahiku

 

Cerita Sex Kakak Iparku Pemuas Birahiku


By Penikmat kain satin Posted on Februari 28, 2022

Perkenalkan Namaku Boy aku tinggal di Bandung dan aku bekerja di Perusahaan BUMN. Usiaku sudah kepala 3, aku masih bujangan dan aku memiliki tubuhku Besar dan sedikit kekar karena aku rajin ikut Fitnes seminggu tiga kali. Banyak wanita yang tertarik dengan tubuhku Bahkan Kakak iparku sendiri.

Sejak aku dipindahkan kerja di kota Surabaya aku jadi sering mampir dan berkunjung ke rumah kakak iparku yang bernama Mbak Ratna. Sudah tiga tahun bekeluarga dia belum memiliki keturunan dengan Mas Ari suami Mbak Ratna karena suami Mbak Ratna orangnya super sibuk sebagai pengawas lapangan diperusahaan WIKA. Oh ya sejak kami sering bertemu dengan Mbak Ratna aku sangat horny kalau melihat kakak iparku ini karena masih memiliki Tubuh yang langsing, pantatnya besar, Pinggulnya lebar, Memebuat kontolku selalu tegang kalau membayangkan tubuhnya.

Suatu hari dihari jumat sore dimana sabtu dan minggu aku libur dan langsung pulang ke tempat Mbak Ratna, karena Mas Ari sudah memesanku lewat by telpon untuk menemani Mbak Ratna selama Mas Ari dapat tugas tiga hari diKupang. Dan sepulang dari kantor dan langsung kerumah kakak iparku.

Sampai dirumah Kakak iparku aku sudah disambut olah Mbak Ratna yang baru saja selesai Mandi, sore itu aku sudah disugguhi oleh penampilan kakak iparku dengan hanya memakai pakaian baju tidur model Daster satin warna putih dengan motif bunga-bunga, Kulihat tubuhnya semakin seksi dengan penampilan memakai daster yang terlihat sangat licin itu.

“Selamat sore Mbak? Apa kabar?”, tanyaku.

“Sore Mas Boy, kabar baik baik saja kok” katanya.

Saat aku masuk dan mau menaruh sepatuku dan berjalan melewati mbak Ratna tak sengaja aku menyenggol secangkir minuman kopi yang sudah dibuatnya untukku dan Braak…kopi yang dibawa Mbah Ratna tumpah dan spontan saat mau kuambil kopi cangkir kopi yang tumpah dilantai rupanya mbak Ratna juga sama-sama merunduk untuk mengambil kopi yang tumpah itu dan terlihat jelas sekali belahan kedua dadanya dipadukan dengan puting merah jambunya yang tidak memakai bra membuatku melotot melihatnya.

“Hey! Kamu nggelihatin apa Boy? Psati dada mbak yah?” tanyanya.

“Waduh, Ee.h Nggak mbakk” kataku.

“Jangan nakal kamu sama mbak, itu punya kamu kelihatan ada yang mau keluar”, kedua matanya mengarah kekontolku yang sudah tegang itu.

“Aduh maaff…ya  mbak bukan maksud gitu”,  aku menutup kemaluanku dan lari berjalan kekamar yang sudah disiapkan untuku dan langsung masuk.

Setelah itu aku melepas semua pakaianku dan langsung mandi dan setelah mandi aku berdiri didepan kaca aku melihat tubuhku bugilku. Tiba-tiba suara pintu terbuka dan aku menoleh Ternyata Mbak Ratna masuk tanpa permisi dan melihatku keadaan telanjang bulat dengan kontol yang sedikti mengacung saat aku belai-balai membayangi tubuh kakak iparku itu.

“Maaf Mas Boy aku kira kamu lagi Mandi”. Sedikit gugup dan kaget Mbak Ratna.

“Ngak papa Mbak soalnya habis mandi”. Kataku.

Bukanya dia langsung pergi begitu saja atau malu saat melihat aku masih bugil sehabis mandi malahan Mbak Ratna masih tetap berdiri didepan pintu.

“Wah, tubuh kamu Kekar juga ya Bor, Ditambah itu kontolku kamu besar juga” katanya tanpa malu-malu lagi dihadapanku.

Mbak Rarna masuk pelan pelan dan menutup pintunya, aku hanya diaam memandanginya yang mulai mendekatiku.

“Kamu sedang ngapain sih Mas Boy? Kok sampai raba-raba itunya sampai ngacung gitu” tanya mbak Ratna.

“Nggak mbak habis mandi mau ganti baju, sekalian berkaca aja tiba-tiba mbaak masuk”.

 “Ah jangan bohong, Kamu horny kan gara-gara tadi ngelihat dadaku ya”.

“Eh..ya, Abisnya mbak sore-sore gini sudah menggoda banget sih, pakai baju tidur seperti itu bikin Boy ngak tahan Mbak, apalagi itu putting mbak bikin pinggin Boy sedot huu” kataku.

“Ternyata,  Kamu Binal juga yah, lihat Mbak pakai ginian aja sudah bergairah!”.

Aku dekati mbak Ratna yang ada disampingku dan kuarahkan kedepan cermin dan aku dibelakang tubuhnya dan kedua tangganku langsung meremas-remas buah dadanya yang sudah tidak memakai Bra sambal kumainkan kedua putting susunya dari luar dasternya.  Tangan kanan Mbak Ratna langsung mengengam batang kontolku yang sudah tegang.

“Mbak Malam ini puasi aku ya disini ya sayang,  aku pingin malam ini main sama Mbak”, gengaman tanganya semakin kuat mengengam kontolku dan langsung saja kontolku diselipkan dibelakang belahan pantatnya oleh Mbah Ratna.

“Iya sayang sekarang kocok kontolmu disitu biar kamu bisa merasakan jepitan pantatku”, dan begitu gengaman tanganya dilepaskan, kontolku masuk melesat dibelahan patatnya diikuti kain satin dasternya yang ikut terjepit diujung kepala kontolku.

“Ouuhhhh….enak sekali Mbak aku gesekan, apalagi satin daster mbak licin sekali bikin Boy Hornnyy”.

“Sayangg terus gesek dan tekan lebih dalam dan puasin Mbak juga malam ini yah?” tanyanya sambil posisi berdiri didepan cermin dan kucium bagian leher Mbak Ratna dan kedua tanganku terus meremas-remas buah dadanya dan terus memainkan putting susunya.

“Mbakk? Aku sudah lama ingin menikmati tubuh mbak sejak Boy pindah kesini dan sering main kesini habis Mbak Ratna seksi”.

Mbak Ratna sudah tidak menjawab lagi pertanyaanku lagi, kubalikan tubuh Mbak Ratna dan kamipun saling berhadapan dan langsung berpelukan dan saling meremas-remas pantatnya sedikti kuangkat bibirku langsung melumat bibirnya yang tipis dan lembut itu dia tak mau kalah denganku dan membalas luamtanku dengan lidah kami berpangutan dan saling melilit tanganku mulai menaikan dasternya keatas dan meraba seluruh lekuk pingangnya dan pantanya. Kutarik turun Cdnya hingga jatuh kelantai.

“Mas ayo pindah kekamarku saja yuk Mas, Mbak Udah kepengen banget nih” katanya manja kepadaku.

Kugendong tubuhnya dan masuk kedalam kamar kakak iparku ternyata ranjang yang sangat besar dan empuk yang berlapiskan kain sperai satin berwarna merah muda dan hiasan rendra-rendra disekeliling sperainya. Kurebahkan tubunya diatas ranjang, tetapi masih berdiri dengan lutut, kuremas remas lagi pantanya kuciumi lehernya turun kedadanya.

“Sayangg ayo dong naik kesini…”,  katanya.

Aku  langsung naik keatas tubuhna yang terlentang diatas ranjang. Aku sangat terkejut melihat bentuk dadanya tidak begitu besar tapi memiliki putting yang panjang mengacung menembus kain satin dasternya dan belahan vaginanya terlihat bersih tidak ada satupun rambut kemaluanya karena sudah dicukur habis dan  membautku semakin nafsu merajangi tubuhnya

“Gimana Mas kamu suka kan? tubuh ini sekarang punya kamu sayang” katanya.

“Mas tubuhku kamu kekar banget beda seperti Mas Ari”. Katanya sambil melihatku.

“Mbak Hisapi kontolku Mbak” tanpa banyak bicara dengan posisi aku berdiri dengan kedua kaki menahan diatas tubuhnya yang terlentang Mbak Ratna langsung mengulumnya disedotnya maju mundur membuat aku meringgis nikmat lidahnya nakal sekali menjilat-jilat kepala kontolku.

“Anghhh..Oouuuhh..…Oohh Mbakk Eenakk banget hisapan kamu”.

“Hisap terus mbak aku bentar lagi mau ngecrot nih”, lima  menitan Mbak Ratna menghisap kontolku akhirnya tak tahan lagi kusemburkan sperma hangatku didalam mulutnya.

Crrrooott Ccrrooot! Mbak Ratna bukan memuntahkan tapi menghisap semua spermaku dan dihabiskan sampai kelubang kontolku.

“Enak yah sayang? Liar banget kamu” kataku sambil menampar pantatnya

“Auw sakit sayang, jangan ditampar dong dientot aja enakkk” rancaunya semakin jorok

“Kamu nggak sabaran yah mau dikontolin lubang vaginamu ya,” kataku sambil memasukan jariku kedalam lubang vaginanya yang sedikti basah, kukocok vaginanya dengan cepat dan kuat Mbak Ratna  hanya mendesah dan mengeliat.

“Auah aah aah aah, Ouuooh oohh sakit sayang pelan aja”

“Aah kamu udah basah nih, aku jilat aja yah biar nikmat”, Mbak Ratna hanya mengangukan kepala menandakan iyah.

Bibirku langsung turun kebagian selangkannya dan membuka lebar-lebar kedua kakinya, kujilat dari ujung bawah lubang pantatnya hingga paling atas lubang vaginanya “Auhhhh.. Sayangg..Anghhh Shhhsshhh..”, Desahnya merasakan bagian vaginanya dan Kristolisnya kujilatin sambil tanganku meremasi kedua buah dadanya.

“Teruss.. sayangg Aanggghhhh”, desis mbak Ratna.

“Ouhhh…anghhhh…Mas….Boyyy…Aaah. Enaaak banget, jangan siksa aku seperti ini Mas!! Masukin sekarang aku udah nngak tahan!!!!” pekiknya.

 

“Bentar lagi yah sayang, jangan buru-buru ini aku masih belum puas dengan menikmati vaginamu ”kataku sambil kutusuk-tusuk lidahku kelubang pantatnya.

“Arghhhhh..,Boy….jangan disitu itu jorok sayang…..ouhhhh”, Desah mbak Ratna.

Lidahku semaku kutekan kedalam lubang pantatnya dan kuputar-putar didalam anusya, bau aroma khas keluar saat kumainkan lubang pantatnya membuat aku semakin bernafsu  dan kembali lagi  kubenamkan lidahku dilubang vaginanya ku sedot-sedot klitoris vaginanya yang sudah membesar itu.

“Teruss.., Sayangg.., akuuuu.., mau kelua..r Aah anghhhhh..,” rintih Mbak Ratna merasakan orgasme pertamanya.

Tubuhnya mengejang-nejang dengan dua kakinya menjepit bagian kepalaku yang terus menjilat vaginanya. Setelah merasakan puas Mbak Ratna menyuruhku untuk segera mamasuki kontolku kedalam vaginanya.

“Masukin kontol kamu sekarang mumpu masih basah Boy” kataku sambil membuka lebar-lebar kedua pahanya tangannya mengarahkan kontolku ke lubang vaginanya.

 

Blesss…..“OUuuuhhhh aahhhhh.”, desahan Mbak Ratna panjang saat merasakan kontolku meluncur masuk sampai menyentuh rahimnya.

Dengan posisi Mbak Ratna dibawah dan aku diatas tubuhnya sambil terus aku genjot kontolku tanpa henti keluar masuk vaginanya dengan gesekan demi gesekan, sodokan demi sodokan sungguh membuatku terbuai dan semakin menikmati permainan diatas ranjang beralas sperai satin bercampur keringat, aku tidak peduli lagi ini kakak iparku karena aku sudah sangat bernafsu. Sementara tanganku terus tanpa henti-henti menyedot putting susunya tanpa membuka penghalang kain satin dasternya sambil sesekali kuremas-remas kedua dadanya.

Lima belas menit berlalu dengan posisi seperti itu, tiba-tiba mbak Ratna mengangkat pinggulnya sambil mengerang panjang keluar dari mulutnya. “Aanghhhh…ahhhh.. Sayangg…aakuu keluar..sayang”. tubuh Mbak Ratna kembali mengejang-ngejang untuk yang kedua kalinya.

Tak lama kemudian setelah Mbak Ratna orgasme yang kedua kalinya kemudian aku juga akan merasakan akan keluar juga “Mbak aku Udah muncrat Mbak?”,  kuremas dadanya dengan kuat dan kuhentak hentakan kontolku didalam vaginanya membuat Mbah Ratna kesakitan dan kenikmatan.

“Aunghhhh…..ouhhhh…. Sakiit sayang!!!!!” kupercepat kontolku dan kuhujamankan sambil kutekan dalam-dalamnya saat detik-detik cairan spermaku akan mucrat didalam rahimnya.

CCRROOOOTT…. CCCCRROOOTTT, cairan spermaku keluar untuk yang kedua kalinya juga seperti Mbah Ratna.

Akupun lemas diatas tubuh Mbak Ratna sambil memeluknya dengan erat dengan kontolku masih terbenam didalam vaginanya sambil aku mengatakan.

“Mbak tubuh kamu nikmat sekali, bikin aku jadi ketagihan pingin lagi seperti ini”.

“Iya Boy….Mbak juga sama seperti kamu pingin dan pingin lagi menggulangi seperti ini”

Sore itu hingga menjelang malam kami berisitirahat sebentar untuk makan malam dan dilanjut lagi permainan diatas ranjang kamar kakak iparku itu hingga pagi. Noda sperma dan keringat kami sudah bercampur jadi satu diatas hamparan kain satin sperai ranjang tempat kami saling-saling berlomba mencapi puncak kenikmatan.

TAMAT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar