Cerita Dewasa – Maya Staff
Kantorku
Posted by Penikmat kain satin on Maret 3, 2022
Perkenalkan Namaku Indra, aku bekerja disebuah Bank Swasta di kota Solo. Karir dimana tempat aku bekerja sangat cemerlang dalam beberapa tahun ini. Aku mempunyai hobby bersepedah dan fotografi. kehidupan sebagai seorang karyawan Bank yang sangat sibuk mengharuskan aku untuk sedikit berolahraga saat libur kerja untuk melonggarkan otot-otot pikiran.
Pada hari minggu saat aku sedang bersepedah sambil mengambil
video. Sedang asik-asiknya mengambil video, tiba2 ada yang menegur dari
belakang.
“Selamat Pagi Mas indra” sapanya.
“Pagi juga May, kamu sama siapa disini?”.
“Sama suami Mas, sedang olah raga”.
“Oh ya Mana suamimu May?”, saat itu suami Maya datang
menghampiriku.
Maya pun memperkenalkan suaminya kepadaku, “hallo pak,
senang berkenalan dengan bapak (sambil agak canggung).
“Panggil Indra saja Mas, ga usak pake bapak-bapak segala,
soalnya aku belum tua Mas”, Baru aku tau kalau suami Maya umurnya terpaut 10
tahun dari Maya. jadi dengan kata lain umur suaminya juga lebih tua dariku.
Di tengah keadaan yang agak canggung aku mencoba membuka
pembicaraan lagi.
“May sering olahraga disini?”.
“Lumayan sering Mas, itung-itung jaga kesehatan sama biar
lebih lama pas olahraga malamnya heheehe..”.
Aku sangat kaget dengan jawaban Maya yang cenderung agak
polos tanpa rem itu, apalagi ada suaminya di samping Maya. Di kantor maya
memang terkenal sebagai wanita yang ramah, supel dan cerewet.
“Wah kamu bisa saja May hhahaha” jawabku.
“Ih bener Mas, aku sengaja ajak yayang aku ini olahraga
supaya nanti malem kita siap tempur hehehe”.
“Lah hubungan sama olah raga kenapa?” celetuk ku iseng.
“Ah mas ku ini cepet loyonya Mas, kalau ngak pemanasan dulu”
balasnya.
”Huuus kamu tuh, ada-ada aja jawabnya. Ya udah teruskan saja
olahraganya”, akupun berpamitan kepada suami serta Maya.
Tidak bisa ku hindarkan. aku memang kadang agak napsu
melihat Maya kalau dikantor melihat lekuk tubuhnya. Badan langsing apalagi
memiliki dada yang pas kepalan tangan dewasa dengan pantat yang lumayan berisi.
Apalagi saat Maya kalau dikantor sudah memakai kaca mata minusnya terlihat wajah
seperti wanita khas timur tengah.
Setengah jam aku mengayuh sepedahku tiba-tiba Wa di Hpku ku
berbunyi. ternyata dari Maya dan setelah kubuka Wa nya berisi pesan.
“Haloo Mas, seneng deh tadi bisa liat Mas di taman.
“Ih apa sih kamu, besok kan senin juga kita ketemu lagi di
kantor.
“Iya Mas gak papa. Aku seneng aja liat Mas lagi sebelum hari
senin.
“Kamu kenapa sih, memang kenapa kalo liat aku sebelum hari
senin? (aku iseng bertanya jadi bikin penasaran)
“Maya kangen sama Mas… hehehe.
“Hus kamu ini kenapa sih May, nanti kalau tau suami kamu
marah loh… (aku kaget membaca chat Maya itu, pikiranku mulai aneh-aneh).
“Ah tenang Mas, aman kok. Maya lagi sendirian sekarang, lagi
mau mandi nih hehehe.
“Ah bohong ga percaya… (jawabku iseng dichat)
“Nih kalau ga percaya… (foto Maya telanjang selfie).
Melihat foto selfinya akupun kaget dan deg-degan melihatnya.
aku sempat gak percaya tapi ini beneran adanya dichat ponselku.
“Buset kamu ngirim-ngirim foto gini? Nanti kalau aku terangsang
gimana?.
“Ngak papa Mas kalau trangsang sama Maya hehehehe.
“Hahahaha kamu tuh ada-ada aja. gmn caranya coba (aku ngetik
sambil menahan desiran yang ada di dadaku dan apalagi dia stafku di kantor).
“Ya tinggal terangsang tinggal kita lakukan saja Mas
hehehehe.
“Hah lakukan apa? (sambil makin berfikir yang corok-corok)
“Ya Mas maunya berbuat apa? Maya siap kok hehehe.
“Kamu itu kenapa sih
May kok jadi seperti ini sampai beraninya mau lakukan sama aku segala.
“Terus terang saja Mas, sejak pertama ketemu sama Mas, aku punya
rasa sama Mas. tapi masih takut-takut bilangnya.
“May kamu itu sudah berkeluarga kok masih suka sama aku,
mendingan jangan dech.
“Terserah Mas, yang penting Maya suka saja sama Mas dan
ingin berbagi sama Mas.
“Aku tidak menjawab chatnya ………… (aku terdiam antara malu
dan horny melihat chatnya).
Kemudian aku tidak menjawab chatnya lagi tapi tak lama Maya
kembali chat aku dan berisi pesan singkat “Mas Indra, sampai bertemu besok
dikantor ya sayang dan besok Maya dikantor pakai kemeja satin warna pink dan
ngak pakai Bra hanya ditutupi blazer dan bawahan Maya pake rok span pendek dan
ga pake CD juga lho bye Mas Indra ganteng”.
Hari senin pagi-pagi aku sudah sampai ke kantor, aku memang jalan
ke kantor selalu lebih pagi. keadaan kantor pagi itu masih sepi, hanya ada
satpam dan receptionis. ketika aku mau masuk lift, terdengar suara seorang
perempuan yang tidak asing lagi olehku. Ya benar, suara maya.
“Mas Indra..tungguin aku doooong” dengan manjanya.
“Mas tungguin dong, aku mau ikut naik ke atas sama Mas”, sambil
ter engah-engah cenderung mendesah.
“Kamu ini kenapa pakai lari-lari gitu, jadi ngos-ngosan kan
tuh”.
“Ngak papa Mas enak, eh maksudnya biar sehat.. hehe..”.
“Kamu itu ada-ada aja”. kita pun sampai di lantai tujuan
kita, selangkah meninggalkan lift, maya pun bertanya kepadaku.
“Mas mau maya buatin kopi ga? maya juga sekalian nih”.
“Emmm..tumben kamu tuh nawari aku kopi?”.
“Ngak papa kan Maya mau “Service” Mas”, sambil mukanya
berubah jadi genit.
“Ih kamu tuh..May kok jadi ganjen gitu, ya udah boleh, tapi
jangan pake gula ya. kopi hitam aja”.
“Siap Mas, pake susu maya ga? eh maksudnya pake susu ga
pak.. hehehe”.
“Nanti kalau aku pingin kamu tanggung jawab yah”.
“Lah emang aku lagi buat Mas pingin sama aku hehehehe”.
Pembicaraan pun terhenti karena ada OB di sekitar kita, Tapi
kata-kata terakhir Maya terus merasuk di dalam pikiranku. Entah apa yang ada
didalam pikiranya sekarang ini, aku benar-benar sudah dibuat penasaran olehnya.
Aku coba memantau maya dari kejauhan, hari ini dia pake rok span pendek, dengan
blazer yang pas ditubuhnya dan memperlihatkan lekuk tubuhnya. Ditambah dengan kaca
mata minus yang terlihat sangat cantik
dan seksi.
Akupun membayangkan saat didalam ruanganku sambal menunggu
Maya membawakan aku secangkir kopi panas.
“Hayooo Mas ngelamun apa pagi-pagi begini? yang jorok-jorok
ya?? (dengan mata genitnya).
“Ah kamu sok tau.. engga aku tuh lagi mikir kamu kok bisa
cantik begini ya.. rahasianya apa?”
“Ayo Mas mulai ngerayu aku nih.. aku jadi ngak enak.. hehehe”.
“Lho beneran kok kamu itu cantik banget apalagi pakai kaca
mata dan kemeja pink itu. Kamu cantik banget.. beruntung deh pasti suami kamu
dapet kamu”.
“Mungkin sih Mas tapi aku yang kayaknya ngak beruntung Mas”.
Sontak aku kaget dengan jawabannya.
“loh kenapa May?”.
“Suamiku mandul Mas, kita udah 2 tahun menikah tapi belum di
karuniai anak. pas kita cek dokter bener, sperma dia terlalu cair untuk
membuahi janin.
“Maaf ya May, aku turut prihatin yah (sambil reflek aku elus
pundaknya.)
“Ya Mas”, kasihan juga Maya.
Maya mulai mendekatiku dan duduk dipangkuanku dan Maya pun
mulai menarik-narik kerak kemejaku dengan manja.
“Mas Indra mau gak tolongin maya?”, sambal berbisik di
telingaku.
“Tolong gimana May?”, dengan posisi Maya duduk dipangkuanku
aku agak risih dengan keadaan ini. karena takut terlihat oleh OB atau staf lain.
“Bantui Maya buatkan anak Mas dari sperma Mas dan Maya janji
ga bakal cerita siapa-siapa hanya kita bedua saja yang tau”.
“Gila kamu May yang bener aja, nanti kalau suami kamu tau gimana?”.
“Mas tenang aja semua Maya yang atur gimana Mas….tolong ya
Mas ganteng?”.
Ini tantangan dan tawar yang menarik, dan memacu
adrenalinku. tanpa basa-basi lagi Maya beranjak berdiri dari pangkuanku dan
menutup pintu ruanganku serta menguncinya. gorden kaca di ruangankupun dia
tutup. Lalu Maya melepaskan blezernya
saja dan membuka kancing kemeja bagian atas, sambil berjalan ke arahku. Tampak
jelas kedua putting susunya saat berjalan jelas terlihat menonjol menjeplak
diluar kain satin kemejanya dan pelan-pelan Maya mulai berlutuh di hadapanku
sambil melepaskan ikat pinggang dan menarik resleting celanaku secara perlahan.
Akupun hanya diam saja melihat pemandangan staf ku yang hanya
membuka kancing kemejanya yang bagian atas saja dan tampak belahan dadanya yang
membikin aku terus memandangnya. Maya mengambil posisi di kolong meja kerjaku,
badannya yang langsing itu pas sekali dengan kolong meja kerjaku.
“Mas nikmati aja. biar maya yang kerja yah”, suaranya lembut
sekali.
“Maya jangan disini dong, nanti kalau ada yg masuk gimana?”,
aku pun tersadar dari lamunanku sedari.
Ruang kerjaku memang di desain hanya untuk aku saja, lengkap
dengan meja kerja dan sofa untuk tamu.
“Mas tanang saja, pintunya udah maya kunci, nanti kalau ada
yg ketuk bilang aja kita sedang rapat”. dengan mata genitnya.
Posisi sekarang tinggal celana kolorku yang tinggal ditarik
dan begitu ditarik oleh Maya langsung saja batang kontolku keluar dari
sarangnya. tanpa dikomando lagi Maya mulai meng-genggam kontolku lalu dikocok-kocok
secara perlahan. Sambil Maya mengocok kontolku Maya menatapku dan mulai
menyepong kontolku dengan perlahan di mulai dari kepala sampai setengah
batangku. aku mulai kelojotan dibuatnya. Enak banget rasanya apalagi kena gigi.
Dia terus megulum kontolku dengan mulutnya seperti menyantap
es krim dan berlangsung hampir 3 menitan lamanya dan aku mulai berbisik kepada Maya saat
mengulum kontolku.
“Cuma gini doang nih bolehnya?”, kataku.
“Engga dong Mas, ini kan hidangan pembuka sayang, Mas aku
ngak pake CD loh.. Masa Mas lupa kemarin yang aku chat, ayo dong di garap punya
ku dong Mas”, Tanpa basa-basi lagi aku angkat Maya ke meja kerja ku lalu rok
span aku tarik ke atas. lalu aku buka lebar-lebar kedua pahanya.
Ternyata belahan vaginanya berwarna pink yang sudah di cukur
habis rambut kemaluanya, aroma khas vagina sedikit terasa. Mimpi apa nih aku
semalam, ngeliat beginian di depan mata.
“Ayo dong Mas jangan dilihat terus ayo dong silahkan masuk”,
celetuk maya dengan muka yang sudah horni berat.
Aku mulai menjilati vaginaanya tepat di bagian klitorisnya
dan aku sedot-sedot sebentar lalu aku jilati dengan lidahku. Mayapun mengerang dan
mendesah kenikmatan akan tetapi dia menahan desahanya karena takut terdengan dari luar. Dia meng-gigit
tangannya untuk menahan desahan yang keluar dari mulutnya dan setelah lumayan
membikin Maya mendesah, akupun menyudahi jilatan dan sedotan ke vaginanya.
Aku arahkan batang kontolku kelubang vaginanya yang sudah
basah dan aku gesek-gesekan dulu tepat dibelahan bibir vaginanya dan perlahan
aku tekan kontolku masuk kedalam vaginanya dan Blessss.
“Anghhh…Masss…., bikin Maya hamil sayang..ouhhhh”.
Clep. clep. Clep, begitu suara pertama kali kontolku mulai masuk
ke dalam vagina Maya.
Maya mulai mengerang kenikmatan dengan kedua mata sayu khas
timur tengah. Posisi Maya duduk di meja kerjaku dengan kaki mengangkang serta
serta kaca mata minus masih terpasang. hanya kemeja satin dan roknya saja yang tidak
kulepas. akupun berdiiri sambil memompa batang kontolku keluar masuk lubang vaginanya.
Posisi ini bertahan sekitar 5 menit dan aku mulai bosan, aku
ber-inisiatif meng-gendong maya sambil tetap menancapkan kontolku ke vaginaanya.
Jadi lah kita bersetubuh dengan posisi aku berdiri sambil menggendong Maya.
“Mas enak Mas, punya Mas Indra lebih enak dari punya suamiku, Oughh suamiku baru
si sepong aja udah muncrat, terus bening lagi ga ada putih-putihnya”. Maya pun
terus meracau sembari curhat tentang kehidupan seksnya di rumah.
“Mas terus Massss… ah…ah..ah.. puasi Maya Mas dan hamilin Maya
Mas”, Mendengar hal tersebut aku makin giat memompa kontolku ke vaginanya.
Capek dengan posisi aku mengendongnya, aku menaruh tubuh
Maya di lantai dan kusuruh berdiri dan membelakanginku. Kita buat posisi
seperti doggy style dengan Maya berpegangan di meja kejaku. aku terus memompa kontolku
dari belakang. Batang kontolku kalau masih pagi-pagi gini masih tahan lama.
Dengan posisi Doggy hampir 10 menit lamanya aku terus mengenjot kontolku
kelubang vaginanya, rasa tak lama lagi cairan spermaku akan muncrat.
“Maya aku mau keluar nih kayaknya”.
“Tahan bentar ya Mas, tp tahan sebentar boleh Mas, biar jadi
anak maya aku mau di keluarin sambil
tiduran”.
Aku cabut kontolku dari lubang vaginanya dan aku rebahkan tubuh
Maya ke sofa yang ada di ruang kerjaku. wajah cantiknya mulai berkeringat
disetai vagina yang sangat becek sedari tadi.
“Mas ganjel bantal dikit ya sayang, biar cepet jadi”. sambil
mengerlingkan matanya.
Akupun menuruti apa katanya dan kembali kumasukan batang
kontolku kedalam vaginanya dan mulai memompa kembali keluar masuk.
“Mas kontol kame enak banget, bikin Maya sudah ngak kuat
nih… terus Mas, genjot yang cepet dan tekan yang dalam”.
Selang tak lama Maya mulai mendesah panjang dan tubuhnya
mengejang-ngejang seperti cacing kepanasan dan kedua kakinya mulai menjepit
menyilang kebagian tubuhku. Kurasakan kontolku seperti diremas-remas saat dia
Orgasme dan tak lama beselang akupun juga merasakan hal yang sama, cairan
spermaku akan segera muncrat dan sudah tidak bias kubendung lagi.
“Mayaaaa…..Ouhhhh akuuuu mau keluar”.
“Ayo Mas keluari semua spermaku didalam bikin Maya
Hamil….Masss….anghhhhh”.
Crot…crott…crottt, cairan spermaku yang kental semua mucrat
didalam vaginaanya…”Aaaaaaaaaah maya….aku…. keluaaaaar..”dengan tubuhku juga
ikut mengejang-ngejang saat merasakan cairan spermaku keluar.
Beberapa saat kami terdiam dengan nafas sama-sama
ngos-ngosan seperti pelari marathon dan kami hanya saling berpandangan dan
tersenyum dengan peluh keringat masing-masing yang membasahi sofa. kamipun
mulai berbincang setelah 1-2 menit hanya saling menatap dan ter-engah-engah.
“Maya pagi-pagi gini sudah dapat kenikmatan dari kamu, bikin
aku ketagihan jadinya”.
“Ah Mas bisa aja, aku yang makasih lho Mas, pagi-pagi udah
di genjot sama Mas yang perkasa dan ganteng lagi. mana tadi pas keluar banyak banget
lagi Maya rasakan”.
“Hahaha kamu bisa aja. Nanti kalau suamimu sudah ngak bisa
puasi kamu, kamu akan saya puasi dan nanti kamu akan saya genjot sampai kamu
sampai lemes deh”.
“Janji lho Mas. Pokonya Maya mau di puasin sama Mas terus
sampai Maya Hamil dan Maya janji gak bakal ember”.
Kamipun segera mulai beres-beres untuk segera mulai
beraktifitas lagi.
Setelah kejadian pagi itu aku selalu melakukan seks dengan
Maya saat dikantor tapi kami datang agak pagi-pagi buta. ya tentunya pasti kami
sudah janjian sama maya.
Tak terasa kami melakukan hubungain ini sudah lebih dari 1
bulan berjalan, hampir kami lakukan dikantor setiap pagi. Kadang kalau
sama-sama ngak tahan ketika jam makan siang sengaja aku sewa sebuah apartment
di dekat kantor khusus untuk kita memadu kasih.
Pernah suatu ketika saat siang kami izin keluar kantor
berdua karena aku sudah sangat bernafsu melihat Maya karena waktu itu dikantor
aku dibikin bernafsu oleh Maya dengan penampilanya dengan kemeja satin berwarna
merah muda dan rok satin seatas lutut longgar dengan warna yang sama seperti
kemejanya tidak memakai Bra dan Cd karena Maya sengaja menggodaku saat itu dan
al hasil aku auto jadi nafsu dan segera membawa Maya ke Apartemen dekat kantor
yang aku sewa.
Sesampai Aparteman tanpa banyak kata-kata lagi aku langsung
menerkam Maya diatas ranjang dengan nafsu yang sudah tidak bisa aku tahan lagi.
“Ih Mas Indra nih kenapa sih kok jadi ganas gini sama Maya”.
“Habis kamu bikin aku jadi nafsu”.
“Lho kok bisa Mas”.
“Sejak Pagi dikantor kamu pakai kemeja satin dan rok satin
warna kesukanku lagi dan nagak pakai Bra dan Cd bikin aku ngah tahan tadi
dikantor”.
“Hahah…emang sengaja Maya pakai ini, aku tau kalau Mas Indra
kalau Maya pakai ini pasti nafsu kan”.
“Iya May, kamu itu bikin jadi nafsu terus lihat kamu pakai
pakaian satin seperti ini”.
Siang itu aku genjot Maya diatas ranjang Apartemen dengan
berbagai gaya dan model kami melakukan permainan diatas ranjang. Kameja dan rok
satin yang dipakainya tidak ada yang bisa terhindarkan dari noda spermaku yang
melekat disana. Aku selalu gesek-gesekan dikemaja dan roknya demi kenikmatan.
Sore harinya saat setelah puas bermain seks dengan Maya
diatas ranjang dan Maya mia bersiap-siap akan turuh ke bawah karena suami sudah
menjemputnya didepan kantor.
“May kenapa buru-buru amat sih saying”.
“Iya Mas, suami aku sudah menjemput di bawah, tuh keliatan
dari jendela.
Apartemen yang ku sewa ada dilantai atas jadi setiap orang
yang menunggu di sekitar kantor dapat terlihat.
“Itu ya yang parkir mobil depan kantor yah?”, kataku.
“Iya mas, baru sampai
sih katanya. tadi baru saja wa aku”.
Melihat Maya yang sedang beres-beres merapikan baju kemeja
satin dan rok satin dan mulai memasang Bra dan Cd yang sengaja disimpan ditasnya
aku jadi horny kembali melihat dari
belakang.
Awalnya Cuma aku peluk dari belakang mau bantuin mencari Bra
dan Cdnya yang disimpan Maya ditas dengan posisi aku masih bugil, tapi kok lama-lama
saat kontolku tegesek-gesek rok satin nya langsung kembali tegak berdiri lagi dan
sudah tidak bisa terbendung lagi.
Aku pun kembali mengesek-gesekan kontolku pas dibelahan pantatnya
sambal kuselipkan kain satin roknya biar terasa agak licin aku gesek-gesekan
disitu.
“Mas kamu Horny lagi Ya”.
“Ya sayang habis rok dan kemeja kamu bikin aku Horny lagi
sayang”.
“Mas udah dong aku sudah mandi dan suamiku sudah menunggu
dibawah”.
Tanpa pikir panjang aku segera naikan rok satin nya keatas ,
kemejanya yang bagian atasnya belum dikancing serta kaca mata minus yang sudah
dipakai langsung saja aku menjilat vagina Maya dari belakang dengan posisi
sedikit membungkuk kearah jendela Apartemen.
“Aku janji Kok aku main cepat sayang, ga tau nih tiba-tiba
horny banget liat kamu beres-beres merapikan pakaian kemeja dan rok mu itu dan
biar saja suamimu menunggu kamu diluar”.
Aku pun dengan cepat memutar badan Maya yang tadinya
membelakangiku menjadi di depan dan batang kontolku sekarang aku gesek-geseki
dikemeja satin dan rok satin. dengan posisi kami saling berhadapan dan saling
merlumatan antara bibir dan lidah Cuma 5 menit keluarlah cairan bening dari
lubang kontolku yang memasahi kemeja dan rok satin Maya, dan begitu cairan
bening sudah basah agar cepat masuk ke vagina.
Setelah itu aku main model posisi doggy dengan Maya, kedua
tanganya berpegangan di kulkas apartment. di sela-sela permainan kita itu tibatiba
hp Maya berdering, ternyata suami maya
menelpon.
“Ya udah diangkat saja aku pelan-pelan deh genjotnya”.
“Iya sebentar aku angkat ya mas, tapi jangan di cabut kontol
kamu mu itu”.
“Hallo papa sayang, kamu sudah sampai yah” Maya bicara
dengan suaminya lewat ponsel.
Niat jahiil ku pun keluar, aku percepat tempot genjotan kontolku
kedalam vaginanya, Mayapun spontan ter engah-ngah dibuatnya. Tiba-tiba Maya berbalik
badan dan berbisik.
“Mas..indraaa, ih jahat.. aku lagi tlp niiiiih.. dengan
suara pelan”.
“Papa sayang bentar yah aku belum selesai meeting, ini suara
akuuuh engga koook.. aku kayaknya mau radang aja deeeeeh iniiiiih.. ouch… ah..
eh iya gmn sayang? sebetar yah.. bentar lagi selesai koooook”, Maya pun
mematikan ponselnya.
“Mas kamu nakaaal banget sih iiiih..nanti kalau ketauan gimana?”.
“Hahah nggak bakal sayang diluar kan bising, pasti suara
kamu juga ga terlalu jelas. apa lagi signal di gedung ini kamu tau sendirikan.
“Mas yuk mompa terus masku sayaaang”.
Aku main dengan masih posisi Doggy style dan tak terasa aku
pun sudah merasakan desiran cairan sperma ku akan keluar dari dalam kontolku.
“Sayangggg aku mau keluar, kita bareng yaaaah”.
“Kok kamu tau sayang?”.
“Aku udah tau gejala-gejala kalau kamu mau keluar masku
sayang”.
Mungkin karena seringnya kita berhubungan kita jadi
mengetahui satu sama lain kapan waktu kita akan orgamse.
“Masku sayang yum: yuk keluar bareeeeng.. ah ah ah aaaaaaaah”.
Kami pun keluar secara bersama-sama dengan posisi doggy dan
setelah sama-sama puas, Maya segera bergegas ke toilet untuk bersih-besih karena
suaminya terus menelpon dari tadi, dengan sigap Maya menarik rok nya serta
memintaku untuk menarik resleting belakang. Serta membersihkan kemeja satin
yang terkena noda kubersihkan dengan air dan tisu agar tidak terlihat jelas
oleh suaminya termasuk roknya.
Maya menyemprotkan parfum supaya tidak tercium bau badanku oleh
suaminya. Maya memang sangat ahli untuk urusan seperti ini dan Maya pun melangkah
keluar dari Apartemen.
“Mas sayang maaf ya bukanya aku ngak cinta sama Mas Indra, tapi
udah di tungguin sama tukang ojek di depan hehehe”.
“Hus ngak boleh begitu, bagaimanapun dia suamimu”.
“Iya mas sayaaang maaf deh..Maya jalan duluan yah sini cium
dulu itu kontol punya Maya” karena aku masih bugil kontolku yang sudah loyo itu
dicium dan diremas oleh Maya dan tiba-tiba berdiri lagi.
Setelah pertempuran terakhir itu diapartemen itu akupun dalam
beberapa hari sibukan dengan urusan pekerjaanku dan harus terbang ke Jakarta untuk
beberapa hari disana. Kami jarang bertemu dan selama dijakarta aku mendapat
kabar dari Maya kalau Maya hamil. Dan kami Chat-cahatan lewat Wa.
“Mas aku hamil?”.
“Ha hamil? sama siapa?”, aku becanda.
“Ih kok kamu jahat sih Mas kan sama kamu lah, aku
berhubungan badan kalau gak sama suamiku ya sama kamu doaaang.
“Yang beneeerr. dengan emoji ngeledek.
“Demi mas, aku ga bohong sayang.
“Oke aku percaya dech sama kamu, terus rencananya kamu mau
bagaimana?”.
“Ya Maya mau jaga anak ini sampai lahir dan aku seneng banget
mas. Tapi hari ini aku izin gak masuk Mas, aku agak meringan dan mual.
“Lah suami tau?.
“Tau lah Mas dia seneng banget.. dia ngira therapy yg selama
ini di ikutin berhasil dan sukses.
“Ya syukur lah, berarti semua berjalan sebagaimana mestinya
sesuai permintaanmu.
Mereka menjadi keluarga yang bahagia karena kehamilan Maya
tersebut. Selama Hamil aku juga ikut mengantarnkan control ke dokter dan
memberikan perhatian yang berlebih semenjak Maya hamil, ya bagaimanapun juga aku
adalah ayah biologis dari anaknya didalam kandunganya itu dan selain mengantantarkanya
control aku juga selalu menengok lubang vaginanya dengan kontolku agar bisa lancer
saat proses kelahiranya nanti dan aku memang aku selalu horny melihat Maya
kalau saat control dia selalu bikin aku terangsang sering memakai daster-daster
longgar panjang dari satin.
Sampai suatu hari Maya datang ke ruanganku dengan muka agak
sedih.
“Kamu kenapa May?”.
“Mas aku punya kabar sedih?”.
“Kenapa sih sayang pagi-pagi sudah sedih gitu senyum dong”.
“Mas aku mau cerita”. Aku ajak Maya duduk dikursi sofa
ruanganku.
“Gini Mas, kemarin suamiku cerita, kalo dia mau di pindah
tugas ke Jakarta sama kantornya”.
“Bagus dong.. hehehe.. kamu bisa sama aku terus dong sayang”.
“Maunya sih gitu Mas tapi aku ya harus ikut sama dia pindah dan aku mau resent
dari sini juga”.
“Kamu serius!”, aku sangat kaget dan jengkel
mendengarkannya.
“Iya mas sayang, aku juga bingung tiba-tiba suamiku di
mutasi begitu saja”.
“Terus kita gimana?”.
“Tenang mas, kan masih ada Wa, nelpon dulu nanti tiap hari
aku kirimin fotoku setengah bugilku pakai daster satin buat kamu mas.. hehehe”,
Maya ketawa genit.
“oke kalau begitu mumpung kerjaan belum rame yuk ke apartamen
kita main sampe lemes disana”.
“Iya mas sayang.. tapi pelan-pelan yah sayang aku kan lagi
mengandung anakmu”.
“Pastin dong sayang”. kami pun bergegas ke apart yang memang
sudah ku sewa untuknya.
Kuhabiskan kami bermain seks diapartmen dengan Maya posisi
Maya lagi hamil memasuki umur 6 bulan agar nanti saat melahirkan prosesnya bisa
lancar.
Sehabis kita berbincang tentang kepergihannya ke Jakarta mengikuti
suaminya yang harus tugas. agak lama memang sekitar 3-4 tahun maya harus
menetap disana.
“May terus nanti kalau aku kangen bagaimana?”.
“Kan bisa video call mas… sejujurnya aku juga akan kangen
banget mas sama kamu. tapi mau gimana lagi”.
“Ya udah lah Maya kan masih dijakarta, aku kan sering ke Jakarta
nanti kalau aku dijakarta aku akan hubungi kamu gimana”.
“Ya mas dengan senang hati”, dengan wajah tersenyum.
Hubungan dengan Maya biar jauh tapi masih bisa melakukan
hubungan seks kalau aku dapat tugas ke Jakarta dan kadang kita saling Video
call sambil bugil ria.
SEKIAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar