CERITA SEKS TEMAN
KANTOR BERJILBAB
Post by Penikmat kain satin On Maret 5, 2022.
Perkenalkan namaku Anton dan aku sudah menikah. Singkat cerita kejadian ini bermula saat aku di panggil untuk interview disalah satu perusahaan garmen. Saat pertama kali dipanggil untuk mengikuti serangkaian test, ada seorang wanita yang ditugaskan untuk memberikan test kemampuan komputer kepadaku, dia memperkenalkan diri, tapi berhubung aku ini orangnya mudah lupa apabila baru sekali ketemu, aku lupa nama dan wajahnya soalnya aku lebih konsen kepada test yang diberikan. Cuma satu yang aku tau, wanita ini berwajah manis dan berjilbab.
Seminggu setelah aku Interview, aku dihubungi oleh pihak
perusahaan dan memberitahukan bahwa aku diterima kerja di perusahaan tersebut
dan bisa mulai bekerja minggu depan. Hari pertama masuk kerja yang aku cari
adalah wanita tempo hari yang memberikan test padaku, tapi aku ga menemukannya,
karena meja kerjanya kosong.
Seminggu aku bekerja diperusahaan Garmen itu aku belum juga
menemukan wanita yang aku maksud itu dan akhirnya sambil iseng-iseng aku
bertanya sama temen kantor yang lain, akhirnya aku tau kalo wanita itu bernama
Shanti, dia sedang cuti selama seminggu.
Setelah masa cutinya habis, aku baru dapat melihat wanita
yang aku cari tersebut dikantor dan
kebetulan mejaku dengan dia bersebelahan dengan mejaku. Sekedar
berkenalan lagi sama Shanti yang aku liat orangnya supel, asik diajak bercanda,
wajahnya manis dan ternyata dia seorang janda beranak satu.
Oh ya ada 3 hal yang kusuka dari Shanti adalah bibirnya yg
sensual, agak sedikit tebel di bagian bawah, kemudian bentuk buah dadanya yang
sedang dan yang terakhir bokongnya yg sangat semok.
Baru sebulan aku kerja diperusahaan garmen itu, aku sudah
mulai dekat dan akrab dengan Shanti. Dikantor kami selalu sering becanda dengan
Shanti hingga bercanda kearah yang berbau seks. Apalagi dia berstatus janda
pasti mendengar tentang seks pasti suka sekali dan aku selalu menanggapinya.
Dua bulan sudah berlalu aku bekerja di perusahaan itu dan
kebetulan Shanti bekerja dibagian penagihan. Tiba-tiba Boss menyuruh aku untuk
menemani Shanti untuk menagih salah satu pembayaran yang sudah jatuh tempo di
bandung, jarak tempat mengantar Shanti untuk menagih pembayaran lumayan jauh
dari tempat perusahaan kami, kira-kita
bisa dua jam lebih kalau pakai mobil. Karena aku ini karyawan baru, maka boss
menyuruhku pergi untuk menemani Shanti nagih.
Besok paginya kami berdua pergi untuk menagih pembayaran ke
bandung, pagi itu Shanti terlihat anggun sekali dengan memakai jilbab satin
berwarna merah muda dan kemeja satin lengan panjang warna krem dipaduakan rok
panjang hitam, kali ini aku benar-benar dibuat terpesona akan penampilanya dan
membuat memanjakan kedua mataku.
Selama perjalanan, kita ngobrol seperti biasa, ketawa kesan
kemari, Ada beberapa obrolan kita yang agak menjurus ke arah ranjang, awalnya
sih aku yang mancing.
“Shant kenapa sih kamu ngak cari lagi penganti bapak yang
baru lagi”.
“Ah lagi males saja Mas”.
“Lah selama ini apa kamu ngak kepingin gituan?”, aku mulai
memacingnya.
“Maskudnya gituan gimana sih Mas?”.
“Ah kayak pura-pura ngak tau saja, apalagi kamu sudah pernah
merasakaan gituaan tapi berhubung sekarang kamu sudah menjanda apa ngak
pingin”, dan tanpa basa basi lagi aku jelaskan secara detail.
“Dasar kamu Mas…ya pasti pingin lah”.
“Apa perlu aku yang turun tangan untuk bisa membantu…hahahaha…BECANDA”.
“Husss… Sembarangan aja Mas ini, nanti ketagihan baru tau rasa”,
mendengar itu tiba-tiba detak jantungku berhenti sekejap ketika mendengar
ucapan Shanti.
Ternyata anak ini nakal juga dan beraninya berkata seperti ini
padahal dia wanita berjilbab tapi kelakuan
tidak sesuai dengan ucapanya, kataku dalam hati.
“Kalau aku ketagihan asal jangan keseringan dong…hahahahaha”.
Kami berdua tertawa bersama sambil Shanti mencubit pinggangku. Bisa diajak main-main
juga anak ini, batinku lagi.
Sepanjang perjalanan kami ngobrol ga terasa udah sampai di
lokasi tempat kami untuk menagih dan setelah selesai menagih kami langsung
kembali lagi dan selama perjalanan kembali ke kantor kami banyak menghabiskan
waktu untuk mengobrol ke hal-hal yang berbau seks.
Sesampai dikantor kita kembali ke meja masing-masing dan
melakukan aktifitas kerja lagi. Selama dikantor kita kerja sambil mencari waktu
untuk saling chatting di what app.
Aku : Gimana Shant gara-gara cerita kita tadi dimobil aku jadi
penasaran sama kamu?
Shanti : Salah sendiri kamu yang buka pembicaraan seperti
itu kan.
Aku : Tapi kamu juga pingin kan.
Shanti : Hahaha, Dasar kamu nafsuan.
Aku : Iya aku sangat nafsu sekali sama kamu apalagi lihat
kamu pakai jilbab satin dan kemeja satin yang kamu pakai aku jadi nafsu melihat
kamu.
Shanti : Iiih Mas, gara-gara chatting sama kamu kerjaanku ga
ada yang beres nih, apalagi ditambah kepalaku jadi sakit, tanggung jawab donk.
Aku : kok aku yang jadi tanggu jawab kalau kepalamu sakit,
Aku bisa kok belikan kamu obat didepan, tapi kalau yang bagian bawahmu yang
sakit aku bisa mengobatinya kok (Yes akhirnya kamu masuk ke dalam lubang yang
kamu nanti rasakan) ucapku dalam hati.
Shanti : Dasar nakal, iya nih Mas bagian bawahku sakit butuh
obat, udah lama kok sakitnya.
Aku : Serius nih kamu? mau diobatin kapan? sekarang?
Shanti : Yaelah jangan sekarang juga kalik Mas, kalo dilihat
yang lain terus mereka kepingin kan bisa gawat….hahahha.
Aku : Ya udah kalau gitu, kapanpun kamu mau aku siap kok.
Yes…bakalan aku merasakan vagina janda beranak satu ini,
batinku. Habis chattingan kami berdua saling bertatap mata dan saling
berpandangan.
Hari ini kami berdua sama-sama saling lembur hingga malam
karena banyak kerjaan yang menupuk karena tadi sempat tidak bisa kami kerjakan
karena gara-gara disuruh boss nagih ke bandung. Kulihat jam sudah menujukan
pukul 6 sore kami gunakan untuk istirahat. Di ruangan kantor Susana sepi hanya
kita berdua. Dan saat itu akan aku obati vagina Shanti yang selama ini jarang
disentuh dengan menggunakan kontolku.
Singkat cerita tanpa berbasa-basi kudekati Shanti langsung
saja kulumat bibirnya, dia pun membalas lumatanku, lidah kami saling berpaut.
Tangan kiriku mulai meremas-remas kedua buah dadanya secara bergantian.
Semetara tangan kananku meremas-remas pantatnya. Sesekali aku melirik kearah luar
takut kalau ada satpam yang ngecek. Segera kubuka kancing kemejanya yang atas lalu
tampak belahan dadanya yang masih terbungkus BRA.
Tanpa kusia-siakan lagi, kedua tanganku mulai membuka
pengait BRA tersebut dan melepaskanya tanpa melepas kemejanya, begitu BRA
terlepas tampak tonjolan putting susunya yang terlihat menjeplak diluar kain
satin kemejanya lalu kujilat dan kuhisap puting susunya sambil tanganku meraba-raba
vaginanya dari bawah roknya yang masih terhalang CDnya. Shanti mendesah menahan nikmat hisapanku pada puting
susunya.
“Anghhh…. Sayang… isep yang kuat dong .. Ouhhhh”.
“Shanti sayang, jangan keras-keras, nanti kedengaran sama
satpam lho”.
Shanti mulai sedikit menahan suaranya, tanganya mulai
membuka kancing celanaku dan menurunin resletingnya. Lalu kemudian dia jongkok
dan menarik celana kerjaku dan juga CDku. Sehingga terpampanglah batang
kontolku yg sudah berdiri tegak dihadapannya.
“Sayang ternyata kontolmu besar sekali”.
“Emang punya mantan suamimu ga sebesar seperti punyaku?”.
“Ngak Mas, cuma setengahnya lebih sedikit, ini kontol pasti
mentok kalo masuk ke dalam punyaku”.
Dia mulai menegelus-elus kepala kontolku, kemudian dikocok
pelan-pelan, dan langsung dikulumnya kontolku, rasanya nyilu bercampur nikmat. Dikocoknya
kontolku di mulutnya pelan-pelan, abis itu dimasukkin sampe ke tenggorokannya. Tenyata
Shanti memang jago untuk urusan hisap dan menghisap kontol dan Seumur-umur istriku
tidak pernah melakukannya seperti ini sampai mengisap sampai ketenggorokan. Hampir
saja aku dibuat ngencrot didalam mulutnya. Kemudian kutarik kepalanya biar
udahan menghisap kontolku.
“Kenapa Mas? ga enak ya kulumanku?.
“Enak Shant tapi aku pingin kontolku aku gesekan dibelahan
dadamu merasakan licinya kain satin kemejamu”. Kemudian Shanti duduk dikursi
kerja dan aku naik dipanguanya dan kontolku aku selipkan ditengah-tengan buah
dadanya.
Aku gesek-gesek kantolku di tengah buah dadanya sambil kedua
tanggannya menekan buah dadanya agar kontolku terjepit saat aku gesek-gesekan
disitu. Saat mulai aku gesekan kontolku, Ouughhhh….nikmat banget rasanya
licinya kain satin kemejanya membuat tubuhku merinding kenikmatan.
“Shanti ini enak banget sayang, rasanya pingin ngencrot dikemeja
mu…Oughhh”. Tak hanya kemeja satin nya yang kubuat untuk mengesek kontolku,
jilbab satin yang dipakainya juga jadi sasaran gesekan kontolku disitu.
“Enak Mas gesek disitu”.
“Enak banget Shant, jadi ketagihan untuk mengulangi seperti
ini”.
“Oughhhh Shantiii….Oughhhh jadi pingin keluari nih dijilbab
mu sayang?”.
“Jangan dong Mas aku mau dikeluarin di dalam punya ku saja
sayang, Mau gak?”.
“Mau banget donk sayang”.
“Ayo Mas masukin sekarang aja, Shanti sudah ngak tahan nih”.
Tanpa buang-buang waktu lagi, kusuruh Shanti berbaring
diatas meja kantor. Setelah dia baring diatas meja, langsung kusingkapkan rok
panjangnya keatas, kemudian lepas celana dalamnya. Rasanya jantung ini mau
meledak, antara nafsu yang sudah di ubun-ubun bercampur dengan adrenalin yang
meningkat karena takut kalau kita ketahuan sama satpam. Sesekali aku melihat ke
arah jendela memantau aktifitas satpam.
Aku sempat berfikir untuk memberikan oral kepada Shanti,
ingin rasanya pingin kujilat belahan vaginanya tapi aku takut kelamaan dan
takut ada yang lihat, walaupun Cuma hanya ada kita berdua saja dikantor. Jadi
sekedar untuk menghilangkan rasa penasaran begitu melepaskan celana dalam berwarna
seperti warna jilbabnya berbahan satin itu. Kemudian aku lepas dan kusimpan
didalam mejaku dengan maksud aku simpan celana dalamnya. Lumayan untuk kenang-kenagan
saja kalau boleh kuminta.
Tampak jelas telihat lubang vaginanya dihadapanku, vagina milik
seorang janda beranak satu yang sudah jarang dipakai semenjak Shanti bercerai.
Tapi sekarang dengan pasrahnya karena telah termakan oleh nafsu, wanita ini mau
memberikan segalanya kepadaku. Sempat terlintas bayangan istriku, tapi dasar
namanya manusia yang akal sehatnya telah dikalahkan oleh nafsu, semua itu
langsung hilang karena di depanku ada wanita yang sedang mengangkang dan dengan
nafas yang memburu supaya segera ingin dipuaskan nafsunya.
Untuk menghilangkan rasa penasaranku tadi karena takut ada
yang lihat, aku jongkok sebentar lalu kubuka lebar kedua pahanya, kemudian
kucium dan kujilati lubang vaginanya. Aroma khas dari lubang kewanitaan yg
sedikit amis, tapi membuat nagih, cuma sedikit berbeda dengan aroma vagina milik
istriku. Mungkin belum sempat bersih-bersih.
“Ooouuuhhhhh….sayaaanggg…. mau diapain vaginaku… Jorrookkk
belum dibeersihiiiinn…sayang aaauuuwwwww”.
Terdengar pelan rintihan suara Shanti. Saking gemesnya, gak
sengaja kugigit bagian klistorinya seperti kacang itu. Saat aku mau berdiri,
tangan Shanti menahan kepalaku di antara selangkangannya. Melihat itu, aku
lanjutin lagi mengobrak-abrik lubang vaginanya dengan lidahku.
Tampak tubuh Shanti terlihat mengejang diiringi dengan
pinggangnya yang terangkat ke atas, sambil menahan desahannya, baru segitunya
dia sudah mendapatkan orgasmenya yang
pertama.
“Aaannggghhhh… aku barusan orgasme sayang….aaahhh”.
“Belum mulai kok udah orgasme? sekarang kita masuk ke menu
utama saja ya”. Proteseku kedia
Kemudian aku berdiri dan Pelan-pelan kugosok-gosokan ujung
kepala kontolku di antara sela-sela tengan lubang vaginanya dengan sedikit aku
ludahi, Shanti terlihat sangat menikmati. Dan perlahan kumasukkan ke dalam lubang
vaginanya batang kontolku. Begitu kepala kontoku sudah masuk setengah kedalam
vaginanya tapi susah untuk memasukkan semuanya ke dalam vaginanya. Masih sangat
sempit juga vaginanya, pikirku apa sudah jarang dimasukan kontol jadi vagina
Shanti jadi sempit.
“Sayang…Aaaaaarrrhhhhh…gede amaat siiih kontolmuu sayaaaang”.
“Shanti tahan sedikit ya suaranya. Gawat nanti kalo ketahuan”.
Dia Mengangguk sambil menutup mulutnya.
Perlahan-lahan kugenjot kontolku pelan-pelan kedalam
vaginanya, terlihat Shanti dengan mati-matian menahan suara desahannya. Kedua
tanganku tak tinggal diam melihat kedua putting susunya semakin kian keras
menonjol menjeplak dikain satin kemejanya, jari tanganku mulai memainkan kedua
putingnya itu sambil meremas-remas buah dadanya. Terasa masih sempit bener vaginanya
walaupun udah bener-benar becek.
“Anghhh….sayang…genjot terus sayang…nikmat banget kontolmu sayanggg…Ouughhh”.
“Enakan kontolku bekas mantan suaminu atau kotolku sayang?”.
“Ennaakk koontoll mu sayanggg….ooohhh….aaahhh”.
“Shant … pelanin dikitt suaranyaa entar ketahuan sayanng”.
Bahaya juga ni anak, desahannya nagk bisa dikontrol. Kadang
sampe kututup mulutnya pake tanganku. Kalau ngentotnya di tempat yang nyaman
sih pasti mantep nih, berhubung ini lagi di kantor, jadi mesti sedikit ditahan.
Tapi, sensasinya tetep aja luar biasa, ngentot dengan rasa yang campur aduk
antara kenikmatan dan ketakutan.
Kontolku mulai bergerak lebih kencang menyodok vaginanya
karena sudah benar-baner becak dan hampir lima menit lamanya dengan posisi aku
berdiri dan Shanti terbaring diatas meja aku terus kugenjot keluar masuk
kontolku hingga Shanti mengalami orgasme yang kedua kalinya. Tubuhnya yang
berada diatas meja bergerak naik turun dan sedikit mengejang saat merasakan
orgesme. Kedua bola matanya hanya terlihat warna putihnya saja.
“Anghhhh….sayangggg….anghhh….anghhhhhh”, sambil tetap
kututup mulutnya dengan tanganku saat Shanti orgasme.
Melihat Shanti sudah terkapar lamas diatas meja, aku terus
mengenjotnya karena aku juga akan merasakan cairan spermaku akan mucrat.
“Shantiiiii akuuu…mau….keluarrrrr…sayanggggg”.
“Terus sayang keluari di dalam punya Shanti sayanggggg…”.
“Aanhhhhhhh…..aaahhh…Oughhhhhhh”, Crottt….crotttt….crot.
Entah berapa kali cairan spermaku keluar didalam vagina
Shanti dengan nafas yang masih terengah-engah dan tubuh yang mengejang-ngejang
karena efek cairan spermaku keluar. Aku memintaku
Shanti untuk memeluku. Dengan kontol yang masih menancap di dalam vaginanya, begitu
Shanti bangun dan duduk ditepi meja langsung kupeluk tubuhnya yang sudah
membuatku sangat puas hari ini.
“Shanti makasih ya hari ini aku benar-benar puas sama kamu”.
“Iya sayang, Shanti juga puas banget hari ini. Sejak Shanti
bercerai sudah lama tidak merasakan orgasme sampe dua kali seperti ini.
Sambil kita masih berpelukan sambil berciuman menikmati
sisa-sisa kenikmatan, Perlahan kucabut kontolku dari dalam lubang vagina Shanti.
Kulihat jam dinding sudah menujukan pukul 7 malam, waktu istirahat cukup dan
melanjutkan sisa kerjaan yang tinggal dikit selesai.
Sebelum pergi ke kamar mandi, aku menyempatkan untuk mencium
bibirnya dan dengan kedipan kedua mata nakalnya Shanti masuk ke kamar mandi. Cepat-cepat
aku periksa di sekitar meja dan lantai tempat kami ngentot tadi kali aja ada
yang tercecer bekas sperma.
Sejak kejadian itu di kantor, aku dengan Shanti kalau ada
kesempatan pasti kami lakukan disaat pas lembur kerja atau pas pulang kerja
kadang dikala jam istirahat buat jam makan kita habiskan untuk habiskan untuk
mencari kenikmatan hingga saat ini.
Selesai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar