Rabu, 25 Januari 2023

CERITA SEKS DENGAN TETANGGA BAG-2

 

Ibu Nana Yang Selalu Membuatku Selalu Ketagihan (Part-2)

Setelah selesai membersihkan Penisku dengan Tissue, Bu Nana lalu mencium bibirku dan berdiri Kembali.

“Aku ke kamar mandi dulu Mas” katanya sambil berjalan ke kamar mandi masih memakai baju tidur satin yang sengaja tidak aku lepas saat kami berhubugan seks diranjang bersamanya.

Aku hanya masih terbaring diatas ranjang sambil mengatur napasku yang baru saja menyelesaikan aktifitasku berhungan seks dengan Bu Nana. Tak lama kemudian aku tertidur sebentar dengan posisi masih telanjang bulat di kamar bu Nana dan aku terbangun Kembali saat terasa ada yang geli di daerah batang penisku. Saat kubuka kedua mataku, ternyata Bu Nana sedang asyik mengulum  batang penisku. Kubelai lembut rambutnya sambil melenguh menahan rasa nikmat. Tak lama setelah beberapa menit mengulum batang penisku dengan mulutnya penisku langsung tegak lurus kembali, Bu Nana langsung segera  mengambil posisi duduk membelakangiku.

Kemudia batang penisku langsung dimasukkan kedalam vaginanya dan Blessss….. suara desahan Panjang terdengar dari suara Bu Nana.

“Anghhhaaaahhhhh…ouuuhhhhh”.

Bu Nana lalu bergerak  naik turun mengocok batang penisku dengan vaginanya. Sekitar hampir 5-6 menit kemudian tubuhnya mulai mengejang-nejang kembali saat Bu Nana mencapi puncak orgasme. Sambil posisi tubuhnya bersujud dan penisku kembali dibasahi oleh lender kenikmatan dari dalam lubang vaginanya. Kemudian kupegang pantat bu Nana agar dia tetap dalam posisi bersujud dan kusoduk lagi penisku kedalam vaginanya dengan posisi doggy style.

Cepak….ceplok….cplak ….cplok… hanya suara itu yang terdengar saat batang penisku terus menyodok vaginanya dari belakang. Tak lama terasa dengan posisi doggy style hampir 4-5 menitan cairan spermaku akan segera muncrat lagi dan akhirnya kurapatkan paha bu Nana lalu kusemporltakan lagi dengan cairan spermaku kedalam vaginanya.

Crott…crottt…crottt…..oooooouuuughhhh….. aaaaaaaaannngggghhhhh….. cairan spermaku muncrat lagi didalam vaginanya dan hanya desahan Panjang  yang terucap saat kulepaskan cairan spermaku didalam vaginanya.

Bu Nana lalu berbalik dan menciumi bibirku. “Makasih sayang, kamu udah puasin aku malem ini sampai tiga kali dan aku puas sekali dan aku mau malem-malem selanjutnya juga kamu bisa dipuasin lagi seperti ini saying”.

“Ya Bu Nana sama-sama, aku juga bisa puas malam ini bisa melakaukan hubungan ini sama ibu”, walaupun usainya sudah tidak muda lagi ternyata permainan diranjang tidak kalah sama yang muda-muda.

“Bu rasanya barang tua masih terasa oke banget… aku suka banget…” kataku sambil bercanda.

Bu Nana hanya mencibir dan menjulurkan lidahnya…. weeek katanya sambil dia bangun dari ranjang menuju kursi di depan meja riasnya. sambil nungging ia membersihkan vaginanya yang basah oleh noda bekas spermaku yang meleleh keluar . Melihat pemandangan itu dari belakang, batang penisku yang masih tegak dan belum lemas sama sekali langsung saja aju bangun dari atas ranjang lalu kudekap tubuh Bu Nana dari belakang sambil ku cium bagian belakang lehernya.  Kemudian batang penisku  kusodok lagi masuk kedalam vaginanya yang baru saja dibersihkan dengan tissue dengan Gerakan sedang.

Ku sodoki terus dengan penisku keluar masuk vaginanya dari belakang sambil memelukanya dan kedua tangganku kemudian meremas-remas kedua buah dadanya yang terhalang kain satin dasternya sambil memainkan kedua putting susunya. Kujilat tanpa henti bagian lehernya.

Hampir sekitar 6 menit aku entot bu Nana dari belakang dengan saling berpandangan kedepan cermin meja riasnya.

“Oughhhhh…Bu…aku sangat nafsu sama ibu kalau pakai baju tidur seperti ini dan vagina punya ibu sangat nikmat sekali jadi ketagihan aku”.

“Iya sayanggg….anghhhhh…..udah dong sayang udah malam cepat keluar kan didalam saja” dan akhirnya aku pun melepaskan cairan spermaku untuk yang kesekian kalinya di dalam vaginanya. emeknya yang hangat dan

Kemudian Bu Nana lemas mungkin karena kecapeaan oleh seranganku yang bertubi-tubi kuhajar dengan penisku ini. kuangkat tubuhnya yang lemas itu dan kurebahkan diatas ranjang lalu kamipun tertidur berpelukan dengan kondisi lelah. Ditambah noda bekas sperma yang biasa langsung dibersihkan oleh Bu Nana dibagian selangkangan tapi ronda ketiga dia tidak sempat membersihkanya dan terasa lengket karena lendir yang belum sempat dibersihkan.

Pagi harinya kami tersentak kaget karena nampak hari sudah terang. Terburu-buru kami menuju kamar mandi dan mandi bareng sambil cekikikan mengingat kejadian tadi malam. Selepas mandi, dengan bertelanjang bulat kami menuju kamar bu Nana dan aku segera mengganti pakaian dengan jas dan celana yang sudah disiapkan Bu Nana untuk acara pesta pernikahan tetanggaku hari ini. Saat kami berpakaian, aku sempat terangsang lagi saat melihat bu Nana berdandan didepan meja rias kamarnya dengan gaun Panjang satin yang berwarna medah muda itu.

Saat aku dekati untuk aku aja melakukan hubungan seks lagi dengan lembut bu Nana menolaknya dan dengan segala uapayaku untuk mengajaknya dia bercinta tapi tetap saja nihil.

“Jangan dulu ya sayang, tar repot… harus mandi dan keramas lagi apalagi acara sudah segera dimulai nanti aja selesai kalau  sudah selesai hajatan,  Kamu boleh apain aja aku…”. Aku tak menjawab hanya mengusap vaginanya dengan lembut dan mencium pipinya saja.

Di tempat acara hajatan, Bu Nana tak mau jauh denganku. Bahkan dibawah meja tangannya selalu mengusap-usap penisku dengan pelan dan lembut. Saat penisku tegang ia hanya tertawa cekikikan sambil pergi meninggalkan aku yang bersungut-sungut susah payah menenangkan adekku yang sudah berdiri.

Sepulang dari acara hajatan pernikahan kami langsung pulang kerumah Bu Nana dan sesampai dirumah pintu pagar dikunci dan kami segera masuk kedalam,  dengan sangat terburu-buru karena kami sudah sama-sama bernafsu. Begitu pintu rumah ditutup kami berdua langsung berpelukan dan bersender dipintu ruang tamu saling berlumatan dan berciuman antara bibir dan lidah. Jas, celana Panjang dan celana dalamku langsung kulepas terjatuh berserakan dilantai kemudian batang pensiku yang sudah sangat tegang itu aku gesek-gesekan digaun Panjang yang berkain satin itu.

“Giamana sayang enak gesek disitu”, Kata Bu Nana.

“Enak banget dari tadi aku sangat bernafsu melihat ibu pakai gaun pesta itu diacara hajatan”.

“Gesek dan keluari sayang digaun satin ini sampai kamu puas”.

Dengan posisi kami berdiri saling berpelukan berseder pintu dan saling bercuiman antara bibir dan lidah sekitar 4 menit cairan spermaku keluar, Crott…crottt membasahi kain satin gaun pesta Bu Nana.

“Ouggggg…..anghhhh…Bu…..Nikmat…..sekali….anghhhhh”, kupeluk tubuh Bu Nana dengan sangat kuat merasakan setiap mucratan spermaku dikain satin gaun pestanya.

Kemudian setelah nafasku yang ngos-ngosan mulai perlahan stabil kutarik Bu Nana masuk kedalam kamarnya dan sesampai dikamar tubuhnya kurebahkan diatas ranjang lalu kubuka lebar kedua pahanya dan kutarik celana dalamnya hingga terlepas dan aku segera naik untuk menindih tubuhnya yang terlentang dan segera aku arahkan batang penisku masuk kedalam vaginanya.

Blesss…dengan mudahnya batang penisku masuk kedalam vaginanya dan kemudian aku gerakan keluar masuk dengan gerakan perlahan tapi sedikit semakin aku pecepat. Desahan kenikmatan yang dirasakan  Bu Nana mulai mengisi seisi ruangan tempat kami melakukan hubungan seks. Kedua kaki Bu Nana mulai menjepit menyilang diatara tubuhku. Suara desahan dan suara gesekan antara penisku dan vaginanya bercampur menjadi satu untuk mendapatkan puncak kenikmatan.

Sekitar 6 sampai 7 menit dengan posisi seperti itu tiba-tiba Bu Nana mendesah sangat kuat sekali dibarengi dengan tubuhnya yang mengejang-ngejang menjepit tubuhku dengan kedua kakinya dan kurasakan batang penisku teras sekali didalam vaginanya ada yang memijat-mijat saat bu nana Orgasme.

“Sayanggggg…..anghhhh….ouhhhhh…..anghhhhhh Nikmattt…..bangettt….tekan dan tahan lebih dalam sayanggggg”. Kudiamkan batang penisku sambil kutekan kedalam vaginanya.

Kulihat nafas Bu Nana seperti pelari marathon bercampur keringat sepert biji jagung. Dan tak lama tenaganya sudah mulai pulih dengan posisi Bu Nana masih dibawah dan aku diatas dengan posisi penisku masih berada didalam vaginanya mulai aku gejot lagi keluar masuk tanpa merubah posisi dan tak selang beberapa menit cairan spermaku keluar yang kedua kalinya membasahi lubang vaginanya hingga meleleh keluar jatuh diatas ranjang.

Sejak kejadian itu aku semakin dekat dan abrab dengan tetanggaku ini yang mempunyai libido dan Hasrat seks yang lumayan tinggi walaupun usianya sudah tidak muda lagi dengan berbagai posisi yang kami lakukan diatas ranjang.

Bu Nana selalu bisa mengimbangi dalam permainan seksku diranjang yang dibilang aku juga seorang maniak seks dan dia selalu mengerti apa keinginaku dari dirinya agar aku bisa selalu bernafsu melihatnya. Dengan cara memakai baju atau gaun-gaun semua dari bahan satin yang mengkilap dan licin. Setiap shoping ke mall selalu membeli koleksi-koleksi baju satin agar aku selalu bernafsu melihatnya bila dirumah. Yang gilanya lagi ranjang kamarnya juga semua terbalut dari sperai satin dan korden satin biar suasan saat kami lakukan hubugan seks jadi lebih nikmat kami rasakan.

SEKIAN.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar