Ibu Nana Yang Selalu Membuatku Selalu
Ketagihan (Part-2)
Setelah selesai membersihkan Penisku dengan Tissue, Bu Nana lalu mencium bibirku dan berdiri Kembali.
“Aku ke kamar mandi dulu Mas” katanya sambil berjalan ke
kamar mandi masih memakai baju tidur satin yang sengaja tidak aku lepas saat
kami berhubugan seks diranjang bersamanya.
Aku hanya masih terbaring diatas ranjang sambil mengatur
napasku yang baru saja menyelesaikan aktifitasku berhungan seks dengan Bu Nana.
Tak lama kemudian aku tertidur sebentar dengan posisi masih telanjang bulat di
kamar bu Nana dan aku terbangun Kembali saat terasa ada yang geli di daerah batang
penisku. Saat kubuka kedua mataku, ternyata Bu Nana sedang asyik mengulum batang penisku. Kubelai lembut rambutnya
sambil melenguh menahan rasa nikmat. Tak lama setelah beberapa menit mengulum batang
penisku dengan mulutnya penisku langsung tegak lurus kembali, Bu Nana langsung
segera mengambil posisi duduk
membelakangiku.
Kemudia batang penisku langsung dimasukkan kedalam vaginanya
dan Blessss….. suara desahan Panjang terdengar dari suara Bu Nana.
“Anghhhaaaahhhhh…ouuuhhhhh”.
Bu Nana lalu bergerak
naik turun mengocok batang penisku dengan vaginanya. Sekitar hampir 5-6
menit kemudian tubuhnya mulai mengejang-nejang kembali saat Bu Nana mencapi
puncak orgasme. Sambil posisi tubuhnya bersujud dan penisku kembali dibasahi
oleh lender kenikmatan dari dalam lubang vaginanya. Kemudian kupegang pantat bu
Nana agar dia tetap dalam posisi bersujud dan kusoduk lagi penisku kedalam
vaginanya dengan posisi doggy style.
Cepak….ceplok….cplak ….cplok… hanya suara itu yang terdengar
saat batang penisku terus menyodok vaginanya dari belakang. Tak lama terasa dengan
posisi doggy style hampir 4-5 menitan cairan spermaku akan segera muncrat lagi dan
akhirnya kurapatkan paha bu Nana lalu kusemporltakan lagi dengan cairan
spermaku kedalam vaginanya.
Crott…crottt…crottt…..oooooouuuughhhh….. aaaaaaaaannngggghhhhh…..
cairan spermaku muncrat lagi didalam vaginanya dan hanya desahan Panjang yang terucap saat kulepaskan cairan spermaku
didalam vaginanya.
Bu Nana lalu berbalik dan menciumi bibirku. “Makasih sayang,
kamu udah puasin aku malem ini sampai tiga kali dan aku puas sekali dan aku mau
malem-malem selanjutnya juga kamu bisa dipuasin lagi seperti ini saying”.
“Ya Bu Nana sama-sama, aku juga bisa puas malam ini bisa
melakaukan hubungan ini sama ibu”, walaupun usainya sudah tidak muda lagi
ternyata permainan diranjang tidak kalah sama yang muda-muda.
“Bu rasanya barang tua masih terasa oke banget… aku suka
banget…” kataku sambil bercanda.
Bu Nana hanya mencibir dan menjulurkan lidahnya…. weeek
katanya sambil dia bangun dari ranjang menuju kursi di depan meja riasnya.
sambil nungging ia membersihkan vaginanya yang basah oleh noda bekas spermaku
yang meleleh keluar . Melihat pemandangan itu dari belakang, batang penisku yang
masih tegak dan belum lemas sama sekali langsung saja aju bangun dari atas
ranjang lalu kudekap tubuh Bu Nana dari belakang sambil ku cium bagian belakang
lehernya. Kemudian batang penisku kusodok lagi masuk kedalam vaginanya yang baru
saja dibersihkan dengan tissue dengan Gerakan sedang.
Ku sodoki terus dengan penisku keluar masuk vaginanya dari
belakang sambil memelukanya dan kedua tangganku kemudian meremas-remas kedua
buah dadanya yang terhalang kain satin dasternya sambil memainkan kedua putting
susunya. Kujilat tanpa henti bagian lehernya.
Hampir sekitar 6 menit aku entot bu Nana dari belakang dengan
saling berpandangan kedepan cermin meja riasnya.
“Oughhhhh…Bu…aku sangat nafsu sama ibu kalau pakai baju
tidur seperti ini dan vagina punya ibu sangat nikmat sekali jadi ketagihan aku”.
“Iya sayanggg….anghhhhh…..udah dong sayang udah malam cepat
keluar kan didalam saja” dan akhirnya aku pun melepaskan cairan spermaku untuk
yang kesekian kalinya di dalam vaginanya. emeknya yang hangat dan
Kemudian Bu Nana lemas mungkin karena kecapeaan oleh
seranganku yang bertubi-tubi kuhajar dengan penisku ini. kuangkat tubuhnya yang
lemas itu dan kurebahkan diatas ranjang lalu kamipun tertidur berpelukan dengan
kondisi lelah. Ditambah noda bekas sperma yang biasa langsung dibersihkan oleh
Bu Nana dibagian selangkangan tapi ronda ketiga dia tidak sempat membersihkanya
dan terasa lengket karena lendir yang belum sempat dibersihkan.
Pagi harinya kami tersentak kaget karena nampak hari sudah terang.
Terburu-buru kami menuju kamar mandi dan mandi bareng sambil cekikikan
mengingat kejadian tadi malam. Selepas mandi, dengan bertelanjang bulat kami
menuju kamar bu Nana dan aku segera mengganti pakaian dengan jas dan celana
yang sudah disiapkan Bu Nana untuk acara pesta pernikahan tetanggaku hari ini.
Saat kami berpakaian, aku sempat terangsang lagi saat melihat bu Nana berdandan
didepan meja rias kamarnya dengan gaun Panjang satin yang berwarna medah muda
itu.
Saat aku dekati untuk aku aja melakukan hubungan seks lagi dengan
lembut bu Nana menolaknya dan dengan segala uapayaku untuk mengajaknya dia bercinta
tapi tetap saja nihil.
“Jangan dulu ya sayang, tar repot… harus mandi dan keramas
lagi apalagi acara sudah segera dimulai nanti aja selesai kalau sudah selesai hajatan, Kamu boleh apain aja aku…”. Aku tak menjawab
hanya mengusap vaginanya dengan lembut dan mencium pipinya saja.
Di tempat acara hajatan, Bu Nana tak mau jauh denganku.
Bahkan dibawah meja tangannya selalu mengusap-usap penisku dengan pelan dan
lembut. Saat penisku tegang ia hanya tertawa cekikikan sambil pergi
meninggalkan aku yang bersungut-sungut susah payah menenangkan adekku yang
sudah berdiri.
Sepulang dari acara hajatan pernikahan kami langsung pulang
kerumah Bu Nana dan sesampai dirumah pintu pagar dikunci dan kami segera masuk
kedalam, dengan sangat terburu-buru
karena kami sudah sama-sama bernafsu. Begitu pintu rumah ditutup kami berdua
langsung berpelukan dan bersender dipintu ruang tamu saling berlumatan dan berciuman
antara bibir dan lidah. Jas, celana Panjang dan celana dalamku langsung kulepas
terjatuh berserakan dilantai kemudian batang pensiku yang sudah sangat tegang itu
aku gesek-gesekan digaun Panjang yang berkain satin itu.
“Giamana sayang enak gesek disitu”, Kata Bu Nana.
“Enak banget dari tadi aku sangat bernafsu melihat ibu pakai
gaun pesta itu diacara hajatan”.
“Gesek dan keluari sayang digaun satin ini sampai kamu puas”.
Dengan posisi kami berdiri saling berpelukan berseder pintu
dan saling bercuiman antara bibir dan lidah sekitar 4 menit cairan spermaku keluar,
Crott…crottt membasahi kain satin gaun pesta Bu Nana.
“Ouggggg…..anghhhh…Bu…..Nikmat…..sekali….anghhhhh”, kupeluk tubuh
Bu Nana dengan sangat kuat merasakan setiap mucratan spermaku dikain satin gaun
pestanya.
Kemudian setelah nafasku yang ngos-ngosan mulai perlahan
stabil kutarik Bu Nana masuk kedalam kamarnya dan sesampai dikamar tubuhnya
kurebahkan diatas ranjang lalu kubuka lebar kedua pahanya dan kutarik celana
dalamnya hingga terlepas dan aku segera naik untuk menindih tubuhnya yang
terlentang dan segera aku arahkan batang penisku masuk kedalam vaginanya.
Blesss…dengan mudahnya batang penisku masuk kedalam vaginanya
dan kemudian aku gerakan keluar masuk dengan gerakan perlahan tapi sedikit
semakin aku pecepat. Desahan kenikmatan yang dirasakan Bu Nana mulai mengisi seisi ruangan tempat
kami melakukan hubungan seks. Kedua kaki Bu Nana mulai menjepit menyilang
diatara tubuhku. Suara desahan dan suara gesekan antara penisku dan vaginanya
bercampur menjadi satu untuk mendapatkan puncak kenikmatan.
Sekitar 6 sampai 7 menit dengan posisi seperti itu tiba-tiba
Bu Nana mendesah sangat kuat sekali dibarengi dengan tubuhnya yang
mengejang-ngejang menjepit tubuhku dengan kedua kakinya dan kurasakan batang penisku
teras sekali didalam vaginanya ada yang memijat-mijat saat bu nana Orgasme.
“Sayanggggg…..anghhhh….ouhhhhh…..anghhhhhh Nikmattt…..bangettt….tekan
dan tahan lebih dalam sayanggggg”. Kudiamkan batang penisku sambil kutekan kedalam
vaginanya.
Kulihat nafas Bu Nana seperti pelari marathon bercampur
keringat sepert biji jagung. Dan tak lama tenaganya sudah mulai pulih dengan posisi
Bu Nana masih dibawah dan aku diatas dengan posisi penisku masih berada didalam
vaginanya mulai aku gejot lagi keluar masuk tanpa merubah posisi dan tak selang
beberapa menit cairan spermaku keluar yang kedua kalinya membasahi lubang
vaginanya hingga meleleh keluar jatuh diatas ranjang.
Sejak kejadian itu aku semakin dekat dan abrab dengan
tetanggaku ini yang mempunyai libido dan Hasrat seks yang lumayan tinggi
walaupun usianya sudah tidak muda lagi dengan berbagai posisi yang kami lakukan
diatas ranjang.
Bu Nana selalu bisa mengimbangi dalam permainan seksku diranjang
yang dibilang aku juga seorang maniak seks dan dia selalu mengerti apa
keinginaku dari dirinya agar aku bisa selalu bernafsu melihatnya. Dengan cara
memakai baju atau gaun-gaun semua dari bahan satin yang mengkilap dan licin. Setiap
shoping ke mall selalu membeli koleksi-koleksi baju satin agar aku selalu bernafsu
melihatnya bila dirumah. Yang gilanya lagi ranjang kamarnya juga semua terbalut
dari sperai satin dan korden satin biar suasan saat kami lakukan hubugan seks
jadi lebih nikmat kami rasakan.
SEKIAN.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar