Senin, 30 Januari 2023

CERITA SEKS PERSELINGKUHAN

 

Petemuan Dengan Ratna Yang Berujung diatas ranjang


Namaku alex sejak Bermula berkenalan dengan seorang wanita yang bernama Ratna disebuah  kantor dijakarta pusat dan sejak perkenalan itu hampir setiap pagi aku selalu bertemu dengan dirinya dan akhirnya kami menjadi lebih akrab dan saling bertukar nomer HP.

Sejak sama-sama saling bertukar no Hp kami selalu saling chat-chat bedua di aplikasi what app dan selanjutnya kami selalu telepon-telponan mulai berdering dengan segala basa basi.  Suatu ketika aku sudah beberapa hari tidak melihat sosok Ratna dikantor dan aku sempat menunggu di kantor sampai jam masuk kerja tiba  tapi tak kunjug datang. Kuhubungi telepon hp dan aku chat what appnya ternyata tidak aktif dan beberapa hari kemudian akhirnya dia menelponku dan berkata sakit.

Tepatnya dihari Jumat aku kembali bertemu Ratna dikantor tapi kali ini dia menungguku diparkiran, dan tidak memakai seragam kerja. Ranta hanya memakai memakai celana jean’s dan kemeja satin berwarna merah muda. Kali ini dia mengajakku untuk bolos tidak masuk kerja apalagi besok sabtu dan minggu hari libur.

“Mas aku butuh bantuan nih”, katanya.

“Apa yang bisa aku bantu..Rat?”.

“Mas, bisa ngak hari ini kamu ngak masuk kantor dulu dan temenin aku ke puncak, kalau Mas nggak keberatan lho..?”Aku berpikir sejenak.

“Memang kamu ngak kerja hari ini?”, kataku.

“Aku sedang ada masalah nih Mas, ya.. agak pribadi sih, kira-kira bisa nggak Mas.”Aku nggak pikir lagi lalu kujawab,

“Ya.. dech aku temenin..”, dalam hati sih padahal aku sudah ada janji sama customer.

Dengan bebagai alasan aku ada keperluan keluarga aku ijin tidak masuk dan akhirnya customerku dihandel dengan teman satu kantorku dan akhirnya aku jalan menuju puncak Bersama Ratna dengan mobilku kerumah temanya yang ada dipuncak.

Selama diperjalan ke puncak ternayata Ratna bercerita dia sudah berkeluarga dan memiliki satu orang anak dan menggalami masalah dengan suaminya. Ratna mengunggapkan segala permasalahanya denganku dari hubungan sudah jarang dinafkahi oleh suaminya baik material dan batin semenjak  mempunayi orang kedua. Tak terasa  setiba dipuncak aku dikenalkan dengan temannya Ratna yang bernama Nia, mereka bicara berdua di belakang, sementara aku di ruang depan seorang diri, setelah itu mereka kembali lagi dan kita mengobrol bersama-sama. Rupanya hari ini Nia ada janji dengan keluarganya  yang ada dijakarta dan kebetulan Nia memiliki Villa kecil milik orang tuanya dan kamipun diantarakanya ke Villa yang dimaksud.  Sesampai diVilla Nia berkata.

“Maaf ya Ratna dan Mas Alex hari ini aku ngak bisa nemani kalian berdua soalnya aku ada acara dijakarta Bersama keluarga dan kalian bisa tinggal berdua saja divilla ini”. Akhirnya Nia meninggalkan kami berdua diVilla milik orang tuanya.

Divilla aku dan Ratna Kembali melanjutkan obrolan yang tadi sempat tertunda saat perjalan ke puncak, kami  mengobrol disebuah karpet kecil sambil menonton TV, dengan manja Ratna tiduran di pahaku, sambil bercerita tentang masalah suaminya itu dan aku hanya menjadi pendengar yang baik dan memberi solusi permasalahan yang dihadapi sama Ratna. Mendengar cerita Ratna aku menjadi kasiahan mendengarnya dan aku hanya bisa mengasih solusi hanya terbaik saja buat dia.

“Oh ya Mas capek nggak Mas ditidurin pahanya gini..?”, kata Ratna.

“Ah nggak apa-apa kok Ratna”, dalam hati sih pegel juga sih.

Gara-gara mendengar curhatanya dengan suaminya tapi batang penisku menjadi tegang sedikit gara-gara aku mengintip belahan dadanya yang montok dan putih. Satu kancing kemeja yang atas terbuka dan tampak kedua belahan dadanya memaerkan gundukan daging yang sedikit membuat penisku berdiri, di luar dugaan dia tanya lagi.

Tapi kali ini pertanyanya Ratna agak sedikit melenceng dari arah permasalahanya dengan suaminya, apa dia iseng barangkali.

“Burungnya nggak keganggu kan ditidurin sama aku?” dengan kata lembut.

“Keganggu sih nggak, cuman agak sedikit bangun”, eh bukanya marah malah Ratna tersenyum, sambil Ratna langsung memegang batang penisku dari luar celanaku tanpa basa-basi.

“Biarin deh bangun bisa nemeni kita berdua”, waduh bisa jadi hari ini menjadi teman curhat sekalian teman bermain seks ku diVilla ini (dalam hatiku).

“Ya terserah apa katamu Rat?”, jawabku pasrah sambil berharap hal itu bisa bener-benar terjadi.

“Ah yang benar Mas? kalau gitu buka dong biar aku bangunin”, eh ternyata dia malah menantangku.

“Jangan di sini Rat, nanti kalau Mbak yang lihat gimana kita”.

“Tenang Mas, hanya ada kita berdua saja disini, aku sering nginap disini dan tau kondisi disini”, terus aku diam saja sengaja memberi peluang kepada Ratna.

“Ayo dong di buka, katanya burungnya pengen dibangunin” kemudian dalam keadaan duduk dan menyandar di dinding di tambah lagi Ratna posis yang tiduran tengkurap di kakiku, jadi agak repot juga aku buka celana jeansku, cuma aku ploroti sampai batas pahasaja.

Begitu dia lihat batang penisku, langsung di genggamnya sambil berkata

“Ini sih masih tidur, Mas biar aku bangunin sebagai teman kita berdua disini”, Lalu Ratna mulai dikocok dan tangan yang sebelah lagi mengelus bagian kepala, membuatku merasa geli tapi nikmat. Tanpa janggung dan tidak ada malu sedikitipun begitu batang penisku mulai mengeras, dia semakin mendekatkan wajahnya dan mulai menjilat dengan ujung lidahnya di sekitar bagian bawah kepala penisku. Sekali-kali dia gigit-gigit kecil, hal ini membuat aku merem melek, akhirnya kukatakan.

“Udah dong Rat”.

“Lho kenapa Mas?” katanya.

“Ngak suka ya Mas sama Ratna”, dengan nada jemberut dia berkata seperti itu.

“Buka ngak suka tapi kita kan belum”, kemudian bibirku dilumatnya dengan bibirnya.

Ratna segera bangun dan berdiri mulai membuka ikat pinggang, kancing celana dan retsleting celana jeansnya hingga terlepas dari tubuhnya, tampak jelas sekali kulitnya yang putih dari bagian bawah perutnya sampai ke kedua ujung kakiya dan bagian selangkangnya masih terhalang celana dalamnya. Lalu Ratna membuka kaitan Bra dan melepasnya tanpa membuka kemejanya dan sekarang tampak  dengan jelas aku melihat pemandangan yang indah dari luar kemeja satin, dua putting susu yang menonjol menjeplak dikain satin kemejanya dan celana dalamnya yang menutupi bagian selangkanya.

Betapa indah tubuh wanita ini dihadapanku dan di sia-siakan oleh suaminya dan setelah itu Kembali Ratna Kembali duduk berjongkok dan Kembali mengengam batang penisku kemudian dimasukan ke dalam mulutnya. Terasa lidahnya bermain di atas kepala pensiku dan mendesah kecil oh.. nikmatnya.

Aku pun segera merubah posisi dengan posisi sekarang seperti 69. Kubiarkan Ratna mempermainkan batang penisku sementara aku ciumi paha bagian dalamnya yang mulus dan putih, sambil meremas bagian pantatnya yang masih tertutup celana dalam. Pelan pelan kutarik celana dalamnya, sampai terlihat dengan belahan vaginanya tanpa ada bulu-bulu kemaluanya yang dicukur habis. Oh, indah sekali panorama yang ada di depanku, dan aku pun mulai menjilat vaginanya

Pada saat aku mulai menjilatnya bagian lubang vaginanya, terdengar suara merintih yang lirih.

“Oh Masss alexxxx…aku nggak tahan nih.. Massss…angghh”, dan dia tampak bergairah.

Jilatan demi jilat terus aku putar lidahku didalam vaginanya sambil kusedot-sedot bagian klistorinya dengan bibirku. Tampak lender dibagian lubang vaginanya membasahi mulutku, buah dadanya yang masih terhalang kemeja satin aku remas-remas, akhirnya aku bangun dan kubalikkan tubuh terlentang diatas karpet.

Kuperhatikan dari atas sampai bawah tampak sempurna sekali, putih, mulus. Waktu kuperhatikan itu, tangannya terus memegang batang penisku, akhirnya kurenggangkan kedua pahanya dan kuangkat sehingga tampak jelas lubang vagina dan anusnya. Lalu kutarik pelan-pelan batang penisku  dari gengaman tangganya dan mulai aku  merubah posisi. Kupeluk dia sambil aku ciumi bibir, leher, serta telinganya. Hal ini membuat Ratna semakin terangsang sambil berkata lirih.

“Mas masukin saja sekarang aku sudah ngak tahan lagi Mas..!” lalu aku tindih tubuhnya yang terlentang diatas karpet.

Aku buka lebar kedua kakinya dan sehingga pahanya menempel di dadanya. Lalu aku berjongkok dan kupegang batang penisku dan kuarahkan ke lubang vaginanya lalu kutempelkan kepala penisku dengan sedikit aku kasih air liur daru mulutku. Kutekan sedikit demi sedikit, dan dia mulai merintih, tangannya mencekram tanganku dengan kuat, matanya memejam, kepalanya bergoyang kiri dan kanan dan vaginanya yang sudah becek memudahkan perlahan penisku masuk kedalam vaginanya.

BLesss…..Anghhhhh, rintihan Panjang saat pensiku masuk kedalam vaginnya, perlahan aku goyangkan dengan irama keluar masuk dengan pelan, tetapi hanya setengah penisku dulu yang masuk belum semuanya. Kini ia mulai mencoba menggoyangkan pinggangnya dan mencoba menekan agar batang penisku masuk semua kedalam vaginanya dengan mempertahankan dengan posisi seperti itu agar sengaja tidak aku masukan semuanya.

Akhirnya karena tidak tahan Ratna pun memohon, “Mas..Alexxx…jahat…oughhhoh.. masukin dong Mas, nggak usah  ditahan-tahan kayak gitu dong Mas..ohhh”, pintanya.

Akhirnya aku mulai mendorong batang penisku perlahan tapi pasti. Dengan posisi jongkok dan kedua kakinya berada di atas pundakku, aku mulai menciumi dengkulnya, Ratna pun mulai menggoyangkan pinggangnya ke atas dan kebawah, kira-kira hampir 5 menit kemudian dia mulai merenggang dan gerakannya tidak stabil sambil merintih.

“Mas.. oouuuuggggh.. anghhhh”, dadanya dibusungkan, tampak putingnya semakin memonjol keluar menjeplak kain satin kemejanya.

“Ayo Mas.. akhh.. terus.. Mas..tekan yang dalam Massss…anghhh…ouhhhh” aku pun mulai memompa dengan irama lebih cepat, gesekan antara kulit penisku mengenai bagian klitorisnya membuat lama-lama Ratna Orgasme atau klimaks.

Tak terasa ada cairan hangat membasahi batang penisku didalam vaginanya, tubuhnya mengejang-ngejang hebat.

“Masssss….aleeexxx…. Ouggghh.. anghhh…..ahhhhhhh..”,  nafasnya seperti pelari marathon.

Sesaat kemudian Ratna hanya terdiam dan aku pun menghentikan goyanganku. Kutarik pelan-pelan batang penisku dari dalam vaginanya dan setelah aku cabut tampak ada bekas cairan yang meleleh membasahi permukaan vaginanya. Nafasnya tampak ngos-ngosan seperti orang habis lari. Aku pun duduk terdiam dengan kemaluan masih tegang berdiri, Ratna hanya tersenyum melihatku. Kembali aku masukan kedalam vaginanya dengan posisi aku tindih tubuhnya yang terlentang diatas karpet kemudian kedua kakinya mulai menyilang ke tubuhku kemudian Sambil tiduran aku genjot Kembali batang penisku keluar masuk vaginanya.

Kami saling berlumatan sambil sesekali kucium dan kujilati bagian lehernya dan putting susunya yang masih terhalang  kemeja satin.

“Anghhhh….ahhhhh….ohhhh”, desahan mulai tak henti-henti saat aku pompa penisku keluar masuk kevaginanya.

Tak lama aku rasakan cairan spermaku akan segera keluar saat aku terus memompa penisku tanpa henti kedalam vaginanya.

“Rat…..aku mau keluarrr……” sambil mendesah dan terus kupompa penisku.

“Keluari saja didalam….mas  biar lebih enak” belum sempat berhenti berkata-kata.

Crotttt….crooootttt, cairan spermaku mucrat sangat banyak sekali dialam vaginanya dan tubuhku terasa mengejang-ngejang saat bersamaan memuncratkan cairan spermaku didalam vagainanya.

“Ouuuhhhh….anggghhhh….ahhhhhh Ratnaaaa…..oohhh….aku keluarrr…aaahhhh”, tubuhku jatuh lemas diatas tubuhnya yang terlentang.

“Makasih ya Ratna punya kamu sungguh nikmat sekali” kucium bibirnya.

“Iya Mas….sekarang ini punya kamu Mas kamu mau apa-apain pokonya ini punya kamu Mas”.

Kemudia kami  kembali duduk semula tanpa membersihkan sisa-sisa noda sperma yang berceceran dikarpet dan dibagian kemaluan kita masing-masing dan Ratna Kembali tiduran atas kedua pahaku dan rambutnya terurai sambil dia pandangi batang penisku yang masih berdiri. Tangannya memegang sambil berkata.

“Mas ini nikmat sekali, dibandingkan punya suamiku”. Kami Kembali ngobrol sambil mengambil sebatang rokok, lalu menyulutnya, dan kulihat Ratna tetap masih mempermainkan batang penisku.

Hampir 15 menit tak terasa kami ngobrol saling curhat Kembali dan saat bandanku mulai aku rebahkan dari dinding kealas karpet dan disaat melihat aku rebahan terlentang,  ratna langsung mengambil posisi untuk naik di atas badanku kemudian kedua pahanya dikangkangin, batang penisku yang masih tegang itu dipegangnya  lalu digesek-gesekan dulu diujung bibir vaginanya dan dimasukan ke dalam lubang vaginanya, Blesss……dengan mudahnya penisku langsung masuk kedalam vaginanya dan Ratna pun mulai melakukan gerakan naik dan turun, layaknya seperti penunggang kuda. Kedua buah dadanya yang berayun-ayun yang terlihat diluar kemeja satin yang masih dipakainya lalu secara reflek kupegang kedua buah dadanya dan kumainkan kedua putingnya yang terlihat menonjol menjeplak dikain satin kemejanya dan kupilin pilin, membuat Ratna terangsang hebat. Kira-kira hampir 15 menit dengan posisi Ratna terus seperti penunggang kuda yang bergerak tanpa henti memacu kudanya terus  untuk mencapai tanda finish dengan gaya yang sangat liar dan berakhir diujung puncak kenikmatan.

Saat mencapi orgasme, tubuhnya mengejang-ngejang seperti orang tersengat listrik 220 volt dan desahan yang terdengar sangat Panjang menikmati saat-saat orgamse dating menghampiri sekujur tubuhnya dari kaki sampai kepala.

“Anghhhh….uuhhhh…Masssss…..ohhh…nikmatttt….sekaliiii masss…anghh…oughhh”, batang penisku terasa ada yang memijat-mijat saat vaginanya orgasme.

Kemudian tak lama Ratna selesai merasakan orgasme kemudian Ratna Kembali mengoyangkan pensisku dengan Gerakan pelan dan santai sambil aku nikmati dinding vaginanya yang sudah terasa becek oleh cairan orgasmenya dan kurasakan cairan spermaku akan segera keluar. Segera aku balikkan tubuhnya dan kupompa Kembali vaginanya dengan penuh nafsu, Ratna tau aku akan melepaskan spermaku, dia segera berkata.

“Mas keluarin di luar saja, aku ingin lihat”, aku diam tanpa menjawab perkataan nya itu karena aku sudah sangat bernafsu.

“Anghhh….ahhhh….ahhhh ”, desahan dan rintiha saat terus aku pompa penisku keluar masuk vaginanya membuat semakin nikmat.

Akhirnya aku tak dapat lagi menahan lebih lama lagi cairan spermaku untuk segera akan keluar dan saat terasa sudah di ujung penisku dan tak dapat kutahan lagi. Segera kutarik batang penisku dari dalam vaginanya dan kugesek-gesekan dibelahan dadanya yang masih terhalang kain satin kemejanya, dan Pada saat itu Ratnaa  memasukan salah satu jarinya kelubang anusku membuat cairan spermaku muncrat banyak sekali berhamburan di atas buah dada membasahi kain satin kemejanya.

Akupun segera berbaring di sampingnya, beristirahat sebentar untuk mengatur nafas yang sedikit ngos-ngosan, setelah setengah jam beristirahat kami berdua langsung pergi kekamar mandi untuk mandi bersama. Dikamar mandi kami saling menyabuni, sambil kuremas kedua buah dadanya yang basah oleh sabun. Ratna pun Kembali memainkan batang penisku yang Kembali tegang. Karena permainan tangannya dengan sabunnya.

“Ratna tadi kok minta dikeluarin di luar kenapa?” dia hanya bilang senang melihat kemaluan laki laki lagi keluar spermanya membasahi kemeja satinku.

“Wow terntaya kamu juga senang dengan satin Rat”.

“Iya Mas, aku suka dari dulu dengan satin”. Kemudian kami saling berciuman dan berlumatan antara bibir dan lidah.

“Mas ini bangun lagi ya?” kata Ratna.

“Boleh dimasukin lagi nggak?” kataku dan Ratna hanya mengangguk.

“Dari belakang ya Mas!” sambal membalikan badan yang masih penuh sabun dan posisi setengah membungkuk.

Kedua tangannya berpegang di sisi bak kamar mandi dan kedua kakinya direnggangkan sehingga tampak jelas sekali lubang vaginanya, juga lubang anusnya. aku jongkok dibelakangnya sambil mempermainkan lidahku di sekitar vagina dan kedua pantatnya, lamat-lamat kudengar desahan suara diantara gemericik air yang mengalir ke bak mandi. Segera kuambil sabun sebanyak mungkin kugosok di batang penisku, lalu kugenggam batang penisku dan kepala penisku kutempel di permukaan lubang vaginanya.

Blesssss….penisku langsung masuk kedalam vaginanya diiringin desahannya yang merintih kenikmatan dan aku mulai menggerakkan batang penisku bergerak maju mundur, nikmat sekali dan Ratnapun tampak menikmati dengan menggerakkan pinggulnya ke kanan dan ke kiri. Kurang lebih 10 menit, Ratna  kembali ke puncak kenikmatan. Lendir hangat kembali membasahi batang penisku.

“Keluar lagi Rat?” ia hanya menganggukkan kepalanya, lalu pelan-pelan kembali kugerakkan batang penisku maju mundur sambil menunggu Ratna terangsang lagi, kulihat lubang duburnya yang agak mencuat keluar.

Aku perpikir apa pernah dipakai lubang duburnya itu dan sambal terus aku genjot lubang vaginanya dengan penisku aku berkata dengan pelan dikupingnya.

“Rat, apa pernah lubang duburmu dimasukan batang kontol”.

“Sering kok Mas, suamiku kalau minta jatah pasti ujung-ujungnya minta dimasukan kedubur, kok mas tau?” katanya.

“Habis kelihatan kalau lubang duburmu kalua sudah pernah dipakai”, lalu kucoba masukan jari telunjukku ke dalam duburnya.

Setelah aku beri sedikit sabun lubang duburnya dan kucabut penisku dari lubang vaginanya dan kumasukan kelubang duburnya, terdengar sedikit rintihan kecil.

“Ougghhh..Mas pelan-pelan”, rintihan yang membuat aku semakin nafsu, tiba tiba aku ingin sekali mencoba untuk menikmati lubang duburnya yang kelihatannya nikmat juga.

Ku tempelkan kepala penisku  yang mengeras di permukaan duburnya, kupegang batang penisku  sehingga kepalanya mengeras. Aku mencoba menekan batang penisku, karena licin oleh sabun maka kepala penisku segera melesak masuk ke dalam duburnya, dia pun mengeluh.

“Akhh aduh mass.. oughhhh..ohh!” aku berhenti sesaat penisku sudah masuk kedalam duburnya.

“Mas kok dimasukin di situ?” katanya.

“Sakit ya Rat?”

“Ngak Mas tapi kenapa kamu masukan kesitu apa vaginaku sudah ngak enak Mas”, katanya sedikit protes.

“Ngak kok Ratna justru vaginamu enak kok, tapi aku pingin dari pada yang lain seperti suami kamu yang suka lubang duburmu ini”.

Lalu aku melanjutkan sambil berdiri agak membungkukkan badan, tangan kiriku melingkar di perutnya menahan badannya yang mau maju, dan tangan kananku berusaha memegang vaginanya mencari klitorisnya. Hal ini membuat dia terangsang hebat, dan kutekan terus sampai masuk penuh. Terasa olehku otot anusnya menjepit batang penisku, permainan ini berlangsung hanya lima menit lamanya karena jepitan otot anusnya yang sangat kuat menjepit batang penisku memuat cairan speramku terasa akan segera keluar di dalam duburnya sambil kupeluk tubuhnya dari belakang, kutekan batang penisku sedalam mungkin, Crottt….crottt…crot cairan spermaku keluar didalam duburnya bercampur sisa-sisa kotoran yang ada didalam duburnya. Tubuhku sedikit mengejang-ngejang saat cairan spermaku keluar didalam duburnya, kubiarkan sesaat batang penisku di dalam anusnya sambil tetap memeluk tubuhnya dari belakang, dan tubuh kami masih berlumuran dengan sabun., Kami melepaskan nafas karena kecapaian lalu kami selesaikan dengan saling menyirami tubuh kami, lalu berpakaian dan duduk kembali menunggu hingga teman Ratna datang.

SEKAIN 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar