Selasa, 28 Februari 2023

CERITA SELINGKUH

 

Cerita Sex Kenikmatan Tante Lilis

Februari 28, 2023

Perkenalkan Namaku Randy, aku seorang mahasiswa fakultas hukum semester awal-awal dan aku kuliah disebuah universitas Negeri yang ada dikota Solo. Disolo aku tinggal Bersama Tanteku.

Oh Ya nama Tanteku adalah Tante Lilis dan dia seorang wanita karier yang cukup sukses di kota Solo. Tapi semenjak suaminya dipindah tugaskan ke Belanda, Tante Lilis sering merasa kesepian dan tak jarang aku selalu menghiburnya kalau dirumah.

Suatu hari saat aku pulang dari kuliah, tampak suasana rumah Tante Lilis sore itu masih sepi. Hanya ada sebuah sepeda motor saja digarasi tapi mobil Tante Lilis belum terlihat. Melihat suasana rumah sedang kosong aku segera masuk kekamar dan mandi. Selesai mandi karena dirumah lagi sendirian iseng-iseng aku nonton film bokep didalam kamar.

Tak terasa aku nonton film bokep hampir satu jam lamanya, sampai-sampai Tante Lilis pulang aku  tidak kendengaran kerena kamarku berada dilantai atas. Apalagi saat itu pintu kamar lupa aku tutup rapat. Kulihat ada sosok bayangan mengintip saat lagi masih asyik nonton film bokep dan begitu aku perhatikan ternyata Tante Lilis menngintip dari balik pintu. Dalam hati aku benar-benar bingung dengan apa yang dilihatnya. Takutnya dia marah kepadaku.

Padahal posisi saat itu sambil nonton film bokep  tangan kananku lagi asyik mengocok-kocok batang penisku. Karena aku sudah ketahuan tapi pura-pura saja tidak tau kalau aku sedap diintip oleh Tante Lilis. Setelah itu langsung saja kumantikan film bokep yang aku tonton dan kumasukan penisku kedalam celanaku dan pura-pura ketiduran. Beberapa saat kemudian Tante Lilis masuk dengan perlahan dan mendekati aku diranjang. Kulihat dengan mata sedikit aku buka tampak kedua mata Tante Lilis menatap tubuhku dengan posisi aku pura-pura tidur. Dengan perlahan Tante Lilis mulai menaiki ranjangku dan mendekat.

Saat kubuka lagi kelopak mataku terbuka tampak tante Lilis sudah memakai daster satin warna biru membelakangiku. Lekuk tubuh tante Lilis tampak indah terkena cahaya lampu kamar. Saat itu batang penisku masih menegang dari balikk celanaku. Tiba-tiba saja aku ingin sekali menyentuh tubuh Tante Lilis yang berada di hadapanku. Apalagi lekuk tubuh tantenya terlihat sangat indah tapi aku sangat taku kalua Tante Lilis marah. Maka aku tetap berpura-pura tidur dan memejamkan mata.

Dalam posisi itu gairahku sudah bisa aku tahan lagi apalagi dari tadi aku sudah kebanyakan nonton film bokep. Maka dengan pura-pura dalam keadaan tidur aku sengaja menggerakan badanku untuk dapat memeluk tubuh tante Lilis dari belakang. Saat merasa tubuhku mulai bergerak Tante Lilis segara membalikkan tubuhnya dan langsung saja kupeluk tubuhku. Saat kupeluk buah dadanya yang hanya dibalut daster satin biru terasa menyentuh bagian mukaku. Tante Lilis pun hanya diam saja dan aku masih pura-pura tidur.

Dengan posisi aku peluk lumayan lama tak terasa tangan Tante Lilis mulai bergerak mendekati batang penisku dengan perlahan-lahan agar aku tidak terbangun.  Tante Lilis mulai menyentuh batang penisku dari luar celanaku. Kemudia dibelai-belai batang penisku itu dengan penuh kelembutan.  Dengan posisi aku masih pura-pura tidur aku membayangkan andai saja batang penisku bisa masuk kedalam vaginanya pasti dia akan ketagihan. Tanpa sadar tangannya yang sebelah meremas buah dadanya sendiri.

Tiba-tiba saja tanganku aku gerakan. Rasa kaget itu membuat Tante Lilis menghentikan sentuhannya. Aku pura-pura masih memejamkan mata sambil berbaring dalam keadaan memeluk tubuhnya dengan harapannya malam ini aku bisa menidurinya. Merasa apa yang baru saja dilakukan oleh Tante Lilis terhadap penisku aku menjadi berani karena aku sudah bisa lagi menahan birahiku. Aku perlahan celanaku turun sedikit. Tampak di depan dikedua mataku  buah dada milik Tante Lilis tampak jelas dua tonjolan puting susunya seperti bijik salak. Rasanya aku sudah tidak sabar.

Perlahan saat masih kupeluk tubuh Tante Lilis aku nekat langsung mengulum puting susu yang ada dihadapanku itu yang sudah mulai menegang. Tante Lilis menjadi kebingungan dengan apa yang aku lakukan itu. Sekilas hampir saja Tante Lilis akan beranjak bangun.

“Randy apa yang kamu lakukan sama Tante”, dia menegurku tapi tidak menolak atau melawan sedikitpun.

“Habis Tante dari tadi pegang batang penisku jadinya aku terangsang”.

“Oh jadi dari tadi kamu pura-pura tidur iya, dasar anak nakal”.

“Hehehe….iya Tan, soalnya tadi aku lihat Tante intip Randy, jadinya Randy pura-pura tidurlah takut tante marah”.

Akhirnya dengan pasrah, Tante Lilis membiarkan aku menyedot putting susunya dari luar kain satin dasternya yang berwarna biru. Apalagi sentuhan lidahku ke putingnya membawa kenikmatan yang luas biasa. Bahkan Tante Lilis mulai menikmati sepenuhnya ketika kulumananku disertai gigitan kecil terus tanpa berhenti dengan rakusnya melahap kedua putting susunya secara bergantian.

“Anghhh….ohhhhh”, tanpa sadar Tante Lilis mulai mendesah penuh kenikmatan.

Kedua tangganya mulai memegangi kepalaku dengan penuh kelembutan seperti tidak boleh membiarkan aktivitas itu terlepas dikedua putting susunya.

“Anghhhh…uuhhhhh….sedot terus Ran….”,  Kesadarannya mulai lupa saat dia terus mendesah kenikmatan.

Aku tahu dia juga membutuhkan seperti ini karena selama suaminya yang bekerja di Belanda dan pulang hanya setahun bisa 3-4 kali membuat kebutuhan akan biologis seksnya jarang didapat. Pasti saat ini dia benar-benar mendapat kenikmatan yang sudah lama jarang disentuh oleh suaminya. Hal ini semakin membangkitkan keberanianku untuk memuaskanya diatas ranjang. Setelah puas menjilat kedua putting susunya jilatanku mulai turun menelusuri   seluruh tubuhnya yang terbalut licinya kain satin dasternya.

Saat jilatanku mulai turun kebagian selangkanganya aku segera menarik celana dalamnya hingga terlepas. Tampak tidak ada bulu-bulu kemaluan sedikitpun karena sudah dicukur habis dan itu membuat aku semakin bernafsu. Kujilat belahan vaginanya dengan ujung lidahku sambil kumainkan bagian klistorinya.

“Anghhhh….ahhhh….Rann….anghhhh”, Tante Lilis mendesah sangat Panjang.

Begitu lidahku terus menari didalam vagina Tante Lilis terlihat seperti cacing kepanasan, apalagi saat kumainkan biji klistorinya.

“Randyyyy…..udah dong….sayang  masukan sekarang punya kamu kedalam punya Tante”, kemudian aku bangun dan segera menidih tubuhnya dan aku arahkan batang penisku kedalam vaginanya yang sudah sangat basah itu.

Blesss……batang penisku dengan mudah nya masuk kedalam vaginanya yang sudah sangat basah itu. Kedua matanya terpejam sangat dalam. Tubuhnya mulai merespon gerakan naik turun batang penisku keluar masuk vaginanya. Nafasnya tidak teratur dipenuhi dengan dorongan nafsu yang mulai tinggi.

“Anggghhhhh….unghhhh….ahh”, desahan kenikmatan Tante Lilis terdengar sangat keras.

Kedua kaki Tante Lilis menjepit tubuhku seakan-akan tidak boleh terlepas disaat aku terus bergerak naik turun mengejot penisku kedalam vaginanya. Mendengar suara mendesah-desah aku semakin bersemangat. Tante Lilis pun sudah berada dilangit ketujuh terbawa kealam kenikmatan yang lebih dalam dan ciuman, lumatan antara lidah dan bibir sudah menjadi satu dengan penuh birahi.

“Anggghhhh….aaahhhh…..Ren…..nikmat…banget….sayang”, desah Tante Lilis disela-sela berlumatan dengan bibirku.

Aku semakin tak henti-hentinya menyodakan batang penisku kedalam vaginanya, Suara kecepak kecepok menjadi satu antara gesekan penisku dengan vaginanya. Aku dan Tante Lilis sudah semakin larut  dalam kenikmatan. Vagina Tante Lilis semakin tambah basah karena efek gesekan dan rangsangan oleh penisku. Gerakan keluar masuk penisku kedalam vaginanya membuat vaginanya  terasa sangat nikmat kurasakan. Nafas kami berdua sudah sama-sama menjadi semakin tidak teratur. Tante Lilis memeluk tubuhku dengan sangat erat,  gejotan penisku kedalam vaginanya juga aku gerakan semakin lebih cepat.

Tiba-tiba tubuh Tante Lilis mengejang-ngejang dan vaginanya terasa berdenyut-denyut meremas penisku yang terus aku genjot keluar masuk vaginanya. sepertinya dia orgasme.

“Ouuunngg….angghhhhh….aahhhhhh…..Ran…..ku sayangggggg…..anghhhh”, desahan sangat Panjang saat Tante Lilis orgasme.

Aku lihat saat orgasme Tante Lilis terlihat kedua matanya saat terbuka hanya terlihat dikedua bola matanya hanya kelopak putih saja. Rupanya dia sudah benar-benar sampai dilangit yang paling ternikmat didunia. Aku terus menggerakan  penisku keluar masuk vaginanya dan tak lama selang Tante Lilis merasakan orgasme, ku rasakan cairan spermaku akan segera muncrat.

Corottt…..crottt…..crotttt, cairan spermaku keluar sangat banyak membasahi vaginanya tanpa aku dapat berkata-kata lagi, tubuhku juga ikut mengejang-negejang merasakan saat mucratan cairan kental spermaku.

“Anggghhhh…..ahhh….ahhhhh”, desahanku saat cairan spermaku keluar.

Beberapa saat kemudian aku dan Tante Lilis diam sejenak sambil mengantur nafas kami masing-masing dan menikmati sisa-sisa kenikmatan yang baru saja kami rasakan.

“Maaf ya Tan, cairan spermaku keluar didalam”, posisi penisku masih terbenam didalam vaginanya.

“Ngak papa sayang, makasih ya Ren”.

Malam itu kami berdua langsung tertidur pulas dalam berpelukan.

Pagi-pagi kulihat jam didinding sudah berada di angka 6 pagi dan disebelahku kulihat Tante Lilis sudah tidak ada lagi disampingku. Saat aku bangun dan hanya mengenakan celana pendek, aku turun dari lantai atas, kulihat Tante Lilis sambil membikin sarapan pagi lagi mengoleskan mentega pada roti tawarnya. Pagi itu kulihat Tante Lilis sudah mengenakan busana kerja. Kemeja satin warna  krem dan rok satin berwarna hitam.

Tampak begitu cantik dan anggun dengan busana kerjanya yang terlihat serba satin, kemudia aku mendekati Tante Lilis dari belakang dan memeluknya.

“Makasih ya, Tante semalam aku benar-benar puas ?”, kubisikan ditelinganya dengan posisi berangkulan sangat erat.

“Ya Ran, Tante juga sangat puas karena selama ini tante kesepian semejak om kamu kerja dibelanda”.

“Iya Tan, selama Randy ada disini tante tidak akan kesepian lagi”. batang penisku terasa mengeras lagi.

“Mulai malam ini kalau Randy takut tidur sendirian, tidur di kamar Tante aja ya?”, ucapan Tante Lilis dengan nada datar.

Aku pun sedikit melonggarkan pelukanku dari belakang. Hasrat untuk melakukan aktivitas seperti semalam pingin rasanya aku lakukan lagi dipagi-pagi seperti ini.  Kucium bagian lehernya dengan lembut namun kemudian kugigit sedikit bagian lehernya. Kemudian kubalikan tubuh tante Lilis saling berhadapan dan kemudian kucium dan kulumat bibirnya dan Tante Lilis membalas ciuman itu.

Dengan posisi berdiri kami saling melumat lidah dan menghisap. Batang penisku yang sudah sangat tegang itu aku keluarkan dari dalam celanaku dengan cara aku turuhkan celana pendeku selutut. Kemudian batang penisku aku selipakan dibagian depan selangkanganya yang terhalang oleh kain satin roknya sambil aku gesek-gesekan,  kedua tangganku mencari pengait Branya dari belakang dan begitu kaitnya kulepas, branya langsung kulepas dari dalam kemejanya.

Tampak kedua putting susunya sekarang terlihat menonjol menjeplak dikemeja satin warna kremnya itu. Kemudian kedua putting susunya langsung kusedot secara bergantian dengan lidah dan bibirku. Semakin lama kusedot-sedot putting susunya yang semakin mengeras.

“Randy sudah dong sayang, Tante mau ke kantor?”, ucap Tante Lilis.

Aku tidak mau lagi menjawab apa yang dikatakan oleh Tante Lilis itu karena aku sudah sangat bergairah. Kemudian puas kedua putting susunya lidahku mulai menciumi bagian lehenya dengan lembut dengan batang penisku terus aku gesek-gesekan dikain satin rok hitamnya. Dengan posisi berdiri saling berpelukan kedua tanganku mulai mengangkat roknya hingga celana dalam terlihat. Tanganku mulai menggerayangi sesuatu yang ada di balik celana dalam itu.

“Unghhhhh….udah dong sayang tante mau kerja dulu?”, desahan  Tante Lilis.

“Aku lagi pingin Tan, sudah ngak tahan nih”, kataku sambil memakasanya.

“ Ya udah kalau kamu pingin sekarang kamu masukan dari belakang saja”,  Akhirnya Tante Lilis membalikkan tubunya dan celana dalamnya segera aku turunkan setengah lutut.

Batang penisku yang sudah sangat tegang itu dengan cepat aku arahkannya kebelahan vaginanya dengan sekali tekan dan tusuk sedikit kuberi air liurku agar mudah masuk dikepala penisku lalu kutekan dan Blessss…..batang penisku langsung masuk kedalam vaginanya. Kemudian ku gejot maju mundur dari belakang.

“Anghhh…..ahhhh…oughhhh teruss….sayang genjot sayang?”, desah Tante Lilis sambil memejamkan mata.

Aku yang terus memegangi pinggangnya dan terus menyodok-nyodokan batang penisku maju mundur kedalam vaginanya. Penisku terasa seperti dipijat-pijat oleh dinding vaginanya seperti ada yang menyedot-nyedot. kemudian aku membungkukkan tubuhku agar tanganku  dapat meremas-remas  buah dadanya yang bergelantungan. Gerakanku semakin aku percepat. Tante Lilis sudah tertelungkup di sandaran sofa dan aku terus menyetubuhi Tante Lilis dari belakangnya. Kenikmatan yang kuberikan kepada Tante Lilis menjadi Tante Lilis lupa dengan urusan kantornya.

“Oughhhh….terusshh, sayangggg..,,,enakk banget sayanggg?, desah Tante Lilis.

Beberapa saat kemudian aku semakin mempercepat gerakanku. Aku memeluk erat tubuh Tante Lilis namun pinggangya masih melakukan gerakan maju-mundur mengikuti Gerakan penisku keluar masuk vaginanya. Tiba-tiba tubuhku  mengejang-ngejang saat cairan spermaku mucrat didalam vagina Tante Lilis.

Croot….crot..crot, cairan spemaku keluar membasahi lubang vagina Tante Lilis. Kemudian setelah puas aku Tarik penisku dan segera menjatuhkan tubuhku diatas sofa.

Tante Lilis segera menaikkan celana dalamnya dan merapikan kemeja satin dan memakai Kembali Branya.

“Sayang udah dulu, Tante ke kantor dulu Sudah telat nih?”, tanpa membersihkan cairan spemaku yang masih didalam vaginanya.

“Lho tapikan Tante belum apa-apa”, kataku protes.

“Udah nanti malam kita lanjutkan lagi” ucap Tante Lilis sambil mendekatiku.

Kami sempat bercuiman sebentar dengan mesra seperti seorang kekasih. Setelah melihat jam di dinding, Tante Lilis segera beranjak ke garasi. Ia sudah terlambat sepuluh menit. Tak lama kemudian deru suara mobil pun berbunyi dan semakin lama semakin menghilang. akupun segera memakai celanaku dan tertidur di sofa.

SEKIAN

Minggu, 26 Februari 2023

CERUTA SEKS SELINGKUH DENGAN TEMAN SUAMIKU

 

KENIKMATAN DARI MAS ARI TEMAN SUAMIKU SELAMA DIKALIMANTAN

Namaku Dina dan aku memiliki seorang suami yang bernama Budi. Hasil perkawinanku dengan Mas Budi sampai sekarang aku belum diberikan satu momongan apaun dari dia. Hubungan seks ku dengan Mas Budi bisa dibilang sangat datar-datar saja kerena dia sangat sibuk dengan tuntutan pekerjaan yang dijalani saat ini.

Padahal aku wanita yang dibilang memiliki nafsu seks yang sangat besar untuk urusan ranjang, tapi untungnya semenjak aku menjalin hubungan gelap dengan Mas Ari teman Mas Budi kebutuhan seksku lumayan terpuaskan oleh Mas Ari disaat suamiku tidak dirumah.

Mendengar suamiku mendapat tugas ke Kalimantan untuk mengurusi proyek pembangunan ibu kota baru, Malam itu Mas Ari diundang oleh suamiku untuk datang kerumah, membicarakan soal kepergian Mas Budi selama dikalimantan. Malam itu kita makan bertiga, Aku, Mas Budi dan Mas Ari, mereka berdua membahas soal keberangkatan suamiku, Akhirnya di sepakati selama sumiku dikalimantan untuk urusan antar jemput aku dan menunggu rumah selama Mas Budi dikalimantan ditunjuk Mas Ari.

“Oh Ya Ari selama aku dikalimantan jangan lupa yang antar jemput istriku kamu, dan kalua malam ada waktu sekalian jaga rumah dan istruku”, kata Mas Budi (sumiku).

Aku lihat Mas Ari hanya tersenyum, dalam hatiku aku bakalan seks bebas sama Mas Ari selama suamiku tidak dirumah.

“Siap bos?”,  jawabnya sambil bersenda begurau.

Saat mereka berdua berbicara, aku langsung pergi untuk masuk ke kamar dan mengganti baju tidur satin tanpa memakai Bra dan Cd lagi untuk pesiapan bermain seks dengan suamiku sebelum  besok pagi berangkat kekalimantan. Selesai mereka ngobrol malam itu, Mas Budi (suamiku) langsung masuk kamar, lalu saat melihat aku sudah memakai baju dinas alias baju tidur satin yang seksi Mas Budipun langsung mengajak aku untuk bercinta diatas ranjang. Malam itu tumben Mas Budi begitu bernafsu, malam itu aku main hingga 2 kali diatas ranjang.

Aku pun melayaninya dengan nafsu juga.  Tapi malam itu aku mulai merasakan perbedaan, antara permainan Mas Budi dan Mas Ari, karena permainan Mas Ari memang lebih hebat dibandingkan suamiku cara mengoral dan memuaskan aku diranjang saja beda dan ukuran batang penisnya milik Mas Ari lebih besar dan panjang dibandingkan sumiku atau karena perasaan aku saja.

Jam 7 pagi, Mas Budi berangkat ke airport dan di antar oleh Mas Ari. Sebelum berangkat Mas Budi mencium keningku dan bibirku.

“Mama, I love you” katanya sambil mencium keningku.

“I Love you to Pa”. Mobilnya pun segera berangkat dan aku kembali ke kamarku untuk berbaring.

Dikamar aku berpikir apa aku ini benar benar wanita gila seks. Dalam sehari aku bisa bermain 2-3 kali dengan Mas Ari dan Mas Budi (suamiku)_dan kalau siang aku main seks dengan Mas Ari dan kalau malam dengan suamiku. Tapi aku lebih puas bermain dengan Mas Ari karena aku bisa merasakan klimaks 2 kali dan sampai-sampai aku sangat merindukan sosok Mas Ari bila tidak menajamah tubuhku dalam sehari saja.

Aku memang berasa bersalah terhadap Mas Budi, sumiku sendiri tapi persaan cintaku sedikit pudar karena sosok Mas Ari hadir dalam kenikmatan, aku memang egois dan selalu menyalahkan suamiku, sehingga aku berselingkuh dengan Mas Ari, tapi kenapa Mas Budi tidak pernah sama permainan nya diatas ranjang seperti Mas Ari yang selalu romantic dan selalu mendapatkan kepuasan yang tersendiri. Semua pikiran ini hanya untuk menutupi kesalahanku saja dan ini memang berdosa tapi semua ini karena aku ingin diperhatikan dan dipuaskan.

Malam hari setelah suami berangkat kekalimantan, aku tetap diam di dalam kamar dan kuhabiskan untuk nonton film di TV sreaming. Kudengan suara mobil Mas Ari datang dan dimasukan dalam garasi. Malam itu aku sepertinya ragu untuk keluar kamar kamar untuk menemui Mas Ari. Aku hanya diam , berbaring sambil nonton TV dan video call dengan Mas Budi. Kadang aku berpikir apakah aku memang  wanita jalang, wanita gila akan seks diranjang (hyper sex). itu semua yg aku pikirkan tentang diriku.

Lagi asyik-asyiknya nonton Film,“..tok , tok  bunyi ketukan pintu kamarku membuyarkan semua lamunanku. Dalam hati  aku tahu itu pasti Mas Ari.

Aku segera merapikan gaun tidurku, berjalan ke pintu dan membuka pintu kamarku.

”Ada apa Mas Ari..? tanyaku.

Tanpa permisi lagi, Mas Ari langsung masuk ke dalam kamar tidurku dan menyerahkan sebuah tas besar kepadaku.

“Dina, ini hadiah buat kamu?, tadi aku mampir belanja ke Mall” katanya sambil memberikan aku sebuah tas besar.

“Hadiah apa ini? Tanyaku.

Mas Ari tersenyum ” buka saja”.

Aku membuka Tas besar itu dan saat kubuka isinya sebuah baju tidur model daster yang sangat seksi berwarna merah muda dari bahan satin lengkap dengan CD mininya. Spontan aku menatap Mas Ari dan dia tersenyum.

“Ayo , coba di pakai malam ini sayang?”.  Entah kenapa hatiku luluh, dan aku tak tahu, bila aku memakainya pasti Mas Ari menjadi bergairah melihatku.

“Tunggu bentar ya Mas”, kemudian aku berjalan masuk ke kamar mandi dan aku menganti gaun tidurku dangan baju tidur tidur satin yang di berikan Mas Ari.

Aku ambil baju tidur yg seksi dan licin itu dan ku pakai ketubuhku dan kupakai juga CD mininya dari bahan satin juga warna yang sama dengan dasternya tanpa memakai bra. Aku menatap ke cermin yang ada dikamar mandi, melihat tubuhku yang seksi dengan balutan baju tidur satin.

“Bertahun tahun-tahun aku menikah dengan Mas Budi, belum pernah sekali pun dia memberiku hadiah seperti ini”,  ujarku dalam hati.

Setelah puas membolak balik badanku, berkaca didepan cermin tampak kedua putting susuku telihat menonjol dan seksi, aku segera keluar dari kamar mandi.  Begitu kukeluar Mas Ari menyambutku degan senyuman,

“Dina, kamu benar benar cantik dan seksi dengan baju tidur itu? Kalau bisa pakai terus selama sumimu tidak dirumah.

Mas Ari meraih tanganku dan kemudia dia aku duduk di pinggir ranjang. Lalu dia mengecup bibirku, dia memperlakukanku seperti istrinya saja . Aku diam menatapnya . Lalu aku merasakan jari-jari Mas Ari mulai menyelinap di balik CD mini yang kupakai. Dengan jarinya mulai mengesek-gesek bibir vaginaku lalu dia memasukan jari tengahnya masuk kedalam vaginaku. Mas Ari kemudian melumat bibirku dan lidahky dengan sangat. Aku pun sebaliknya mengikutinya lumatanya, kami berciuman degan panas . Lepas melumat bibirku, kemudian Mas Ari menarik tanganku dan memintaku berdiri. Aku mengikuiti kemauanya, kedua tangannya pun langsung meraba buah dadaku dari luar pakaian baju tidurku yang sangat licin itu, kemudian  jarinya mengitari putting susuku dan  saat itu juga aku mulai merasa terangsang. Birahiku meningkat drastis. Aku menggigit bibirku bawahku dan Mas Ari terus meraba-raba putting susuku yg sudah menonjol dan keras itu menjeplak dikain satin baju tidurku.

Lalu tangannya terus mengusap-usap baju tidur satin yang kupakai dan langsung memainkan putting susuku dengan kedua tangganya.

Aku mendesah “Anghhh…Mas Ariiiii?? Sedot mas putting susuku”, kataku.

Mas Ari menyedot dan mengigit kecil dikedua putting susuku secara bergantian dengan mulutnya tanpa membuka baju tidurku. Kemudian kedua tangannya meraba-raba buah dadaku yg sudah keras itu. Aku merasakan buah dadaku menjadi begitu sensitif. Tak lama tangan kanan Mas Ari turun ke bawah dan mulai meraba raba pahaku. Lalu sebelah kakiku di angkat dan di tumpukan pada pinggir ranjang. Tangan kananya itu terus meraba raba pahaku sedang tangan kirinya merabai buah dadaku.

Aku terus merasa kenikmatan dan mulutku tak henti-hentinya  mendesah. Apalagi saat tangan kanan Mas Ari, berjalan menuju ke arah selangkangan celana dalamku yg sudah basah itu  dan tepat saat menyentuh bibir vaginaku, Aku menjerit dan mendesah sangat keras.

“Anghhhh….Mas….Arirrrrr?”, Aku merasa seperti di sengat aliran listrik.

Jari-jari Mas Ari terus meraba-raba selangkangan celana dalamku. Klitorisku membesar, aku benar-benar terangsang hebat . Tubuhku seperti gematar. Tak beberapa lama seperti aku merasa akan merasakan orgasme mulai mendekat.

“Anghh…Mas….Ariii..aku sudah gak tahan..itu bagian  itil nya gatel banget Massss?”,  kataku tanpa malu.

Kemudia Mas Ari meniduriku dipinggir ranjang dengan kedua kakiku dilebarkan, kemudian dia menggeser CD miniku kesamping dan lidahnya langsung menjilat vaginaku dan menyedot bagian klistoriku (itilku) dan tak lama kemudian ada tekanan kuat dari dalam perutku, rasanya seperti ingin pipis.

“Anghhh….ahhhh….anghhhhh….Masss….Ariiiii”, aku mendesah sangat Panjang dan tubuhku mengejang-ngejang saat tubuhku orgasme.

Tanpa bisa aku tahan lagi cairan orgeasmeku keluar membasahi vaginaku dan air seniku sedikit meluncur keluar begitu saja.  Aku benar benar merasakan orgasme yang luar biasa dan aku merasakan tubuhku menjadi lemas. Mas Ari kemudian berdiri dan memelukku tubuhku yang terbaring dipinggir ranjang, Mas Ari kemudian menciumi leherku dan birahiku langsung timbul lagi.

“Gimana sayang , enak gak ?? tanyanya.

“Mas Ari ..enak ..enak banget sayang”, Kataku .

Kembali Mas Ari membuka lebar dikedua kakiku, sambil memangku diriku, tangan Mas Ari kembali meraba selangkangan celana dalamku. Dia tak peduli celana dalamku yang basah oleh cairan vaginaku dan sedikit bercampur air pipisku.

“Auuungghhh….Mas….Ariii”, erangku.

Jari-Jari tanggan Mas Ari Kembali terus bermain di selangkangan celana dalamku, membuat birahiku makin lama makin terus meninggi. Tak lama jari-jari menyusup Kembali di balik celana dalamku tanpa membuka celana dalamku  dan memainkan bagian  klitorisku. Aku kembali dibuatnya menjerit  kenikmatan.

“Mas….Ariiii…oughhhh…Mas…Ariiii..aghh”, erangku.

Kemudian Mas Ari melepas jilatanya dibagian klistoriku dan menarik celana dalamku yang sudah basah dan melemparnya kelantai, kemudian aku membaring tubuhku terlentang diatas ranjang. Mas Ari membuka seluruh pakaiannya.  Aku segera melebarkan kedua kakiku karena aku sudah tak tahan ingin segera merasakan batang penis yang hitam itu.

“Mas Ari, ayo dong masukin ..” ujarku. Kulihat Mas Ari hanya tersenyum.

”Mas Ari please, masukin aku pingin sekali?”,  kataku mengemis memintanya.

Tapi Mas Ari bukanya memasukan batang penisnya kedalam vaginaku melainkan dia naik keatas tubuhky dan mengesek-gesek penisnya dibaju tidur yang aku pakai sambil meraba-raba kedua buah dadaku.

“Sabar ya sayang, malam ini malam panjang…..aku pasti akan masukin kevaginumu, sabar ya sanyang” kata Mas Ari.

Kubiarkan Mas Ari apa yang diinginkan dari tubuhku ini sambil terus mengesek-gesekan penisnya dibaju tirdurku yang licin ini dan tak lama kulihat cairan bening yang keluar dari dalam penisnya membasahi baju tidurku.

“Giamana Mas, enak gesek disitu bikin basah baju tidurku”, kataku.

“Iya sayang aku pingin gesek-gesek dulu merasakan baju tidur yang licin ini”, setelah puas Mas Ari kemudian diam sejenak.

Aku kembali memintanya untuk memasukan batang penisku ini ke dalam vaginaku. Aku sudah benar benar tak tahan, aku yakin semua ini karena pengaruh rangsang yang berikan oleh Mas Ari. Tapi Mas Ari tidak mau memasukan penisnya itu kedalam vaginaku tapi melainkan dia mengarahkan batang penisnya ke wajahku.

”Sayang, isepin dulu dong?? pintanya.

Aku tak bisa menolaknya, batang penisnya itu memang membuat aku nafsu melihtnya, aku menjulurkan lidahku dan mulai menjilatinya. Kudengar Mas Ari mengerang kenikmatan saat aku kulum penisnya kedalam mulutku.

“Anghhh…aghh ..iya..enak sekali….sayang terus sayang ” erangnya, sambil aku pegang batang penisnya yang keras itu.

Tak lama Mas Ari memintaku untuk mengulumnya, aku menurutinya  apa katanya, mulutku aku buka lebar dan penisnya yang besar itu mulai menyodok nyodok mulutku hingga kebagian tenggorokan. Tangannya mulai memang kepalaku, lalu dia mendorong batang penisnya maju dan mundur.

”Ceplak…cplokk”, suaraku tersumbat batang penisnya dimulutku bercampur air liur, tubuhku terus meronta,tapi Mas Ari semakin kuat memegang kepalaku.

Mas Ari bertahan cukup lama, walau akhirnya dia juga ejakulasi. Aku merasakan cairan spermanya mucrat didalam mulutku. Saat batang penisnya lepas dari mulutku, aku memuntahkan seluruh sisa sepermanya dan membasahi sperai ranjang. Sikap Mas Ari kembali lembut, dia membelai rambutku, dan melap mulutku degan tissu, lalu mengecup bibirku.

“Terima kasih sayang , kamu benar-benar membuatku puas ..” ujarnya. Aku hanya diam menatapnya karena dalam hati aku kecewa penisnya belum masuk kevaginaku tapi malah keluar dimulutku.

“Tunggu sebentar sayang aku ambil air dulu “, katanya seraya memakai piyama satin yang ada dipinggir ranjang miliku, lalu dia keluar kamar tidurku.

Tak lama kemudia aku masih diatas ranjang dengan poisi terlentang Mas Ari kembali degan segelas air dingin, memberiku minum, aku merasa segar degan sejuknya air dari lemari es itu. Lalu Mas Ari kembali menciumi bibirku dan tangannya mulai meraba raba buah dadaku lagi. Aku pun kembali berterasngsang dan vginaku berdenyut-denyut kembali.

“Angggghhh….Mas….Ari….masukin..saja?”,  pintaku.

Mas Ari hanya tersenyum, “sabar sayang ..masih lemes nih ” ujarnya , sambil memperlihatkan batang penisku yang masih mengecil. Aku hanya diam saja sedikit kecewa tapi aku tetap tersenyum dihadapanya. Lalu jarinya kembali meraba raba bagian klitorisku, membuat aku bernafsu kembali.

Aku melihat batang penisnya sudah kembali tegak berdiri kemudian Mas Ari segera membuka lebar kedua kakiku dan tanpa kusuruh lagi Mas Ari segera mengarahkan batang penisnya itu segar masuk ke dalam liang vaginaku yang sudah basah. Perlahan penisnya segera menyesaki ruang di dalam vaginaku. Blesss…..lalu Mas Ari mulai menggoyang tubuhnya dan kurasakan penisnya bergerak maju dan mundur.

“Anghhhh…..uuuughhh sayangg….unghhhhh”, erangku sambil memegang pundaknya.

Dengan posisi Mas Ari diatas tubuhku mengenjot tanpa henti dengan kedua kakiku menyilangkan ketubuhnya dengan bertahan selama 15 menit dengan posisi seperti itu hingga aku orgasme yang kedua kalinya, membuat tubuhku mengejang-ngejang dalam pelukkan Mas Ari yang tak henti-hentinya mengejot penisnya kelua masuk kevaginaku.

Tak lama setelah aku merasakan orgasme, Mas Ari berkata “sayang….aku mau keluarrrr” dan kata-kata itu tidak aku jawab dan Crottt…crottt..crottt, cairan spermanya keluar sangat banyak membasahi vaginaku dan mengalir keluar membasahi ranjang kami. Malam itu aku mengalami orgasme beberapa kali hingga tenagaku terkuras habis, Aku seperti tak sadarkan diri, aku tertidur pulas hingga terbangun pukul 11 siang . Aku tak pernah tidur selama itu sampai-sampai aku tidak berangkat kerja .

Aku melihat sekeliling kamarku , Mas Ari sudah tidak ada disampingku. Aku lalu masuk ke kamar mandi, membersihkan tubuhku dengan air hangat. Dan siangnya Mas Ari menelponku.

“Sorry sayang aku ngak membangunkan kamu tidur soalnya kamu terlihat capek”katanya

“Kamu jahat Mas masak aku hari ini harus bolos kerja”.

“Tenaag sayang aku sudah telpon kekantormu bahwa kamu sedang ngak enak badan”.

“Dasar kamu Mas jahat”.

“Ngak papa aku jahat, tapi nanti malam jangan lupa baju tidur itu dipakai lagi”.

“Iya sayang pasti aku selalu pakai”.

“Udah dulu ya sayang sampai ketemu nanti malam”.

Setiap malam selama suamiku tugas dikalimantan, Mas Ari selalu menemaniku dirumah sesuai pesana suamiku itu selain dirumah dia jago memuaskan Hasrat seksku diatas ranjang dengan berbagai gaya permainan yang selalu dilakukanya demi sama-sama puas dan hingga saat ini aku masih lakukan sama Mas Ari dan sampai kapan waktunya aku berhungan sama Mas Ari aku belum tau karena aku masih ingin kenikmatan dan kepuasan darinya.

SEKIAN

Kamis, 23 Februari 2023

CERITA SEKS DENGAN ADIK IPARKU

 

Ketagihan Bermain Seks Dengan Adik Iparku

Februari 24, 2023 By Penikmat kain satin

Namaku Lilis aku seorang Wanita muda yang baru menikah satu tahun yang lalu. Usiaku yang masih muda dibandingakn suamiku beda 5 tahun dariku.  Untuk seorang wanita sepertiku  yang selalu butuh kepuasan diatas ranjang karena aku  terbilang seorang wanita hypersex dan kehidupan seks dengan suami sejak diawal-awal kita baru menikah, sering kami lakukan sehari bisa tiga kali diatas ranjang tapi sejak tiga bulan terakhir ini semenjak suamiku sering ditugaskan keluar kota, kebutuhan seks aku diranjang sudah jarang mulai disentuh oleh suamiku dan itupun hanya sehari hanya bisa 1 kali saja.

Apalagi sejak kerja hingga larut malam suamiku tidak pernah membuatku puas diatas ranjang. Tapi biar begitu aku selalu berpura-pura puas setiap kali bercinta dengannya dan Sandiwara ini berjalan dengan sangat baik setiap kali aku berhubungan seks dengan suamiku walaupun kepuasan batiku belum terpuaskan.

Setelah menikah, aku tinggal disebuah komplek perumahan yang baru saja dibeli dari hasil kerja suamiku tapi semenjak adik suamiku baru saja masuk kuliah, suamiku menyuruh adiknya tinggal sementara bersama kami dan akhirnya Kami tinggal bertiga. Kebetulan Mertuaku hanya punya 2 orang anak laki-laki. Adik suamiku berusia 21 tahun. Dengan memiliki tubuh yang sedikit berotot karena dia rajin fitness dan memiliki perwakan yang cukup tinggi dan tergolong ganteng dibadingkan kakaknya atau suamiku.

Masuk Bulan kelima sejak adik suamiku tinggal serumah denganku, ternyata suamiku mendapat tugas untuk menempati kantor cabang yang ada dibandung. Dan pulang kerumah hanya seminggu 2 kali dan itu sudah membikin aku sangat tersiksa pada diriku, walaupun sebelum dipindah kebandung saja suamiku sudah jarang membikin aku tidak puas diranjang apalagi ini suamiku dipindah kebandung tambah membikin benar-benar aku menderita akan kebutuhan biologisku diatas ranjang.

Meskipun berat pada diriku Namanya pekerjaan tetap saja pekerjaan. Tak bisa ditolak. Dan sejak suamiku bekerja dibandung. Praktis di rumah hanya tinggal aku seorang diri bersama adik iparku masih kuliah. Aku menyibukan diri dengan mengerjakan pekerjaan rumah. Rumah milik suamiku memang tidak besar, tapi sangat nyaman.

Tak terasa bila malam sudah datang, di rumah aku makan sendiri sambil menonton televisi. Selesai makan aku membereskan meja makan dan masuk ke kamar. Adik suamiku kalau pulang bisa larut malam dan Tak banyak yang bisa kukerjakan lagi didalam rumah. Apalagi kalau hari  sudah makin larut malam, gairahku libido seksku makin menjadi. Biasanya dulu sebelum suamiku dipindah tugas ke bandung, sepulang kerja antara jam 9 atau 10 malam pasti aku dan suami sudah naik ke ranjang untuk  bercinta. Tapi sejak suamiku dibandung aku hanya seorang diri diatas ranjang sambil menahan Hasrat seksku yang mulai menyelimuti didalam tubuhku ini.

Hari demi hari aku jalani seperti ini dan setiap malam didalam kamar aku selalu mastrubasi dengan jari-jari tangganku dan kadang aku juga pakai alat bantu pria untuk mendapatkan kepuasan seks tersendiri disaat suamiku tidak ada dirumah. Kadang saat aku mendesah kenikmatan didalam kamar aku jadi  lupa dengan adik iparku yang kamarnya pas disebelah kamarku ini. Entah dia dengar apa tidak suara desahanku tapi yang jelas aku bisa benar-benar puas walaupun dengan hanya menggunakan tangan dan alat bantu pria.

Suatu hari tepat nya di hari sabtu malam adik iparku menelponku bahwa rencana kalau malam ini dia tidak pulang karena ada acara dengan teman kampusnya. Jadi aku bebas mendesah kenikmatan didalam kamar. Malam itu aku habiskan untuk nonton film porno sendiri, dan memakai pakaian tidur daster satin yang  licin yang nyaman aku kenakan tanpa memakai Bra dan Cd lagi sambil menonton film porno diatas ranjang. Baru setengah aku menonton film porno, gairah seksku benar-benar naik dan lubang vaginaku yang sudah sangat becek itu langsung kumasukan dengan alat penis mainan kedalam vaginaku sampai aku benar-benar mendesah kenikmatan. Disaat aku benar-benar mendesah tenyata adik iparku pulang, sampai-sampai aku tidak mendengar suara pintu dia masuk.

Didalam kamar aku sendiri masi tersiksa dengan gairahku. Sambil membayangkan adegan film yang ada didepanku, aku mulai mengocok-ngocok  daerah vaginaku dengan alat penis sambil  aku remas-remas kedua buag dadaku sambil mendesah kenikmatan. Cairan kenikmatan mulai membasahi bagian vaginaku. Tiba-tiba  aku mendengar suara pintu kamarku diketuk dan aku spontan sedikit terkejut aku segera merapikan pakaian tidurku dan kumatikan film porno yang aku tonton, lalu membuka pintu.

Kemudian disaat kubuka pintu kamarku ku lihat adik iparku bertelanjang dada dan hanya mengenakan celana pendek sebatas lutut.

“Lho katanya ngak pulang”, kataku sambil melihat dia sudah ada didepan pintu.

“Maaf mbak ngak jadi soalnya acara baru besok jadi aku pulang saja”. Sambil adik iparku melihat aku dengan hanya memakai baju tidur satin.

“Lain kali kalau mau pulang telpon dulu biar ngak bikin aku kaget”.

“Ya mbak maaf dan tidak aku ulangi lagi mbak, oh yak mbak tadi aku dengar mbak mendesah makanya aku ketuk pintu takutnya ada kenapa-napa?”.

Aku terdiam dan tak bisa kubantah. Mungkin dia mendengar desahanku tadi. “ Oh ya Maaf”,  kataku sambil menutup pintu dan belum sempat pintu tertutup, tangan adik iparku menahan lajunya pintu kamarku. Tanpa basa basi dia melingkarkan tangannya di pinggangku dan melumat bibirku.

Kemudian aku hanya dian saja tak berusaha melawannya. Perlahan kami bergerak ke arah ranjang masih sambil berciuman. Tangannya sudah berada di atas buah dadaku dan meremas-remas dadaku. Kemudian dengan satu tangannya, dia membimbing tanganku kebagian batang penisnya. Saat batang penisnya sudah berada dalam genggamanku, aku terkejut sekali ternyata adik iparku mempunyai penisk yang lebih besar dari milik suamiku.

Batang penishnya sudah sangat tegang sekali saat aku genggam ditanganku. Aku pun sudah sangat teransang dengan keadaan seperti ini. Akal sehatku sudah dikuasai birahi. Dengan lembut aku dinaikkan ke diatas ranjang dengan posisi terlentang tanpa membuka dasterku. Lalu adi iparku  melepas celana pendeknya sendiri. Tampak batang penisnya yang perkasa yang sedikit tegak keatas.

Aku hanya bisa pasrah dan berharap supayan batang penis itu segara bisa cepat-cepat masuk ke dalam vaginaku yang sudah becek. Ternyata adik iparku bukanya segera memasukan penisnya itu kedalam vaginaku, malah batang penisnya itu digesek-gesekan di kain satin daster yang aku pakai pas diatas perutku sambil menjilat kedua puting susuku tanpa membuka baju tidurku.

Aku hanya pasrah dengan apa yang dilakukanya sekarang dengan posisi dia diatas tubuhku yang terus mengesek-gesek penisnya diatas kain satin baju tidurku dibagian perut dan melumat dan menyedot-nyedot kedua putting susuku. Tak terasa aku rasakan ada cairan bening yang membasahi kain satin baju tidurku. Tak lama kemudian adik iparku meng oral ku dengan cara menjilat lidahnya dibagian vaginaku.

“Anghh Ah.. Ah.. Uhh..”, Memang jilatannya tidak selihai suamiku, tapi aku berharap dengan batang penisnya  besar itu, aku bisa terpuaskan selama suamiku tidak menafkahiku.

Adik iparku benar-benar sangat rakus menjilat bagian vaginaku kadang lubang pantatku dijilat-jilat juga dengan lidahnya tanpa merasa jijik atau corok sedikitpun. Kemudian setelah puas menjilati bagian vagina dan lubang pantatku. Kemudian adik iparku memasukkan batang penisnya kedalam vaginaku yang sudah benar-benar becek. Blesss…..ohhh….penisnya sudah benar-benar masuk kedalam vaginaku dan adik iparku mulai menggerakan naik turun penisnya kedalam vaginaku dengan perlahan, mungkin takut menyakitiku.

“Oh gimana mbak Sakit?”, tanya adik iparku.

“Ngak..sayang”, jawabku sambil mendesahan.

Kami hanya komunikasi singkat namun jelas yang keluar dari mulut kita. Saat penisnya sudah benar-benar masuk kevaginaku ku yang sudah becek, adik iparku mulai menggoyang pinggulnya maju mundur dengan perlahan tapi pasti. Aku mendesah kenikmat. Batang penisnya lebih nikmat dari penis suamiku. Kemudian goyangnya makin liar, makin cepat, makin kasar. Aku makin menikmati goyangan seperti ini. Tak lama setelah goyangan kasar ini, tubuhku benar-benar mengejang-ngejang saat aku orgasme.

“Anghhhh….aaahhhh….saayangggg…..anghhhh….enak banget sayang”, aku mendesah kenikmata saat benar-benar orgasme.

Tak selang beberapa menit kemudian adik iparku akan mengeluarkan cairan spermanya tanpa berkata-kata lagi dan Crottt….crottt…crotttt,  aku merasakan saat dia mengenjot penisnya naik turun kedalam vaginanya dan kurasakan ada cairan spermanya keluar dialam vaginaku.

Malam itu aku benar-benar  terpuaskan oleh batang penisku adik iparku. Malam itu aku bercinta sampai  2 kali  dengan nya diatas ranjang kamarku. Dan setelah kejadian itu setiap hari selama suamiku tidak dirumah, adik iparku setiap malam selalu tidur denganku diatas ranjang kamarku. Setiap malam aku selalu memakai baju-baju tidur seksi yang berkain satin tanpa memakai bra dan cd lagi jadi kalau Kami bercinta bisa langsung main tanpa membuka baju tidurku.

Tiap malam kami selalu melakukan permainan seks dengan berbagai gaya aku lakukan dengan adik iparku dan untungnya adik iparku juga bisa mengimbangi permainan seksku diatas ranjang. Dari lubang vagina dan pantat semua sudah aku rasakan nikmatnya batang penis adik iparku ini dan  Sampai saat ini, jika suami Adapun kami suka mencuri kesempatan.

Di siang haripun tiap adik iparku pulang dari kampus pasti dia selalu menyetubuhi aku. Baik didapur, kamar tamu ataupun kamar mandi.  Aku dengan status seorang hypersex, tidak akan keberatan, bahkan dengan senang hati menerima batang penisku selalu  masuk kedalam lubang pantatku walaupun sakit tapi lama-lama aku dapat menikmati permainan penisnya yang mampu memuaskan hasrat seks ku ini.

SEKIAN.

 

Minggu, 05 Februari 2023

CERITA SEKS DENGAN MAMA

 

NIKMATNYA TUBUH ADIK IBU KANDUNGKU (MAMA)

Namaku Rully, sekarang aku sedang kuliah disalah satu universitas di kota yogya dan sudah mencapai semester 6 dan aku tinggal disebuah komplek perumahan yang ada ditengah kota yogya yang dibelikan oleh Mamahku. Dan Mamahku ini bekerja disalah satu perusahaan pertamina yang ada dijakarta dan usianya sudah 41 tahunan. Oh ya sebetulnya, Mamahku ini bukan ibu kandungku, tetapi dia adik dari ibu kadungku yang asli. Hal ini baru aku ketahui saat aku mau kuliah di yogya. Sejak dari bayi aku sudah dirawat oleh adik ibuku ini yang kusebut dengan mama.

Awalnya aku tidak percaya bahwa Mamahku ini adalah adik dari ibu kandungku yang asli dan Sejak aku mengetahui dia bukan Mamahku, aku hanya menggap biasa-biasa saja dan tetap saja kupanggil dengan kata Mama. Apalagi aku sudah diangap sebagai anaknya sendiri dan Mamahku ini sudah terlalu sayang juga kepadaku. Intinya saat aku diminta saat bayi oleh adik ibuku ini hanya untuk memancing agar dia bisa hamil saja. Tapi pada kenyataan adik ibuku ini sudah menikah hampir 6 tahun belum saja memiliki anak dan itupun sudah dicoba berbagai macam metode untuk kehamilan dan al hasil nihil. Tapi beberapa tahun lalu adik ibuku yang sekarang kupanggil Mama itu bercerai dengan suaminya, entah kenapayang terjadi aku tidak tau yang peting saat mamahku bercerai aku seperti lebih sayang dengan Mamahku dibandingkan Ibu kandungku sendiri, Maklum saja karena dari bayi aku sudah di asuhnya.

Sejak Mamahku bercerai aku semakin dekat dan sayang kepada Mama seperti layaknya kita berpacaran dan sejak itu bila Mamahku ada pria yang ingin dekat kepadanya aku selalu marah. Apalagi saat aku kuliah diyogya Mamahku sudah jarang berkunjung ke yogya untuk melihatku dan  biasanya sebulan bisa dua kali dia datang tapi kali ini sudah dua bulan dia tidak kunjung datang.

Saat Mamahku datang berkunjung ke yogya,  Mamahku terlihat kaget ketika aku marah, padahal mama baru saja datang dari Jakarta pada hari Jumat sore itu.

“Kamu kenapa sayang kok marah-marah?”, kata Mama.

“Sudah dua bulan ya mama ngak kesini sudah lupa ya sama Rully”, kemudian kepalaku dielus-elus.

“Rully Mama minta maaf ya mama sibuk sekali dan Mama tetap sayang sama Rully”.

“Saya kira Mama sudah lupa dan sudah tidak sayang lagi, apa Mama sudah ada pengganti yang baru jadi lupa sama Rully”, aku protes dan curiga.

“Uuuustttt….Rully, Mama ngak mungkin cari pria lain lagi demi kamu sayang”, mendengar itu perasaan marahku pun jadi luluh.

“Benerkan kan Mah”.

“Kamu enggak percaya sama mama ? Mama terlalu sayang padamu, jadi kamu jangan curiga lagi sama mama sayang”, katanya, sambil menciumi pipiku dan akhirnya kami berpelukan.

“Pokonya mama janji mulai besok setiap minggu mama kesini  demi kamu sayang”.

Setelah makan malam, lalu kami berdua ngobrol di ruang tamu sambill melihat acara TV. Saat duduk menghadap kearah TV di lantai sambil sandaran di sofa yang diduduk disamping  mama sambal terus memijatku. Terus terang, aku paling senang kalau sudah dipijat dan dielus-elus rambutku oleh mama, soalnya bisa sampai ngantuk. Kami berdua nonton TV.

“Rully ngomong-ngoming  kamu sudah punya pacar apa belum ?” tanya mama tiba2, sambil masih mebelai rambutku.

“Belum kok Ma..masih dalam penjajakan, sahutku”. Kataku.

“Tuh..kan. Kamu ngelarang mama cari pacar, tapi kamu sendiri malah mau pacarana” sahut mama dengan nada agak kesal.

“Lah kenapa Ma?”.

“Pokoknya, mama enggak mau lho kalau kamu pacaran, apalagi masih kuliah nanti pelajaranmu jadi terganggu dan berarti kamu juga sudah enggak sayang lagi sama mama”.

“Enggak kok Mahhh….aku masih sayang kok sama mama”.

Kemudian saat megelus-elus rambutku aku bangun dan berputar duduk ku menghadap ke arah Mama dan tetap duduk dilantai diantara kedua paha mamaku serta Mamapun langsung saja meneruskan memijat-mijat bagian kepalaku dan uban2 ku.

“Rull.., kamu kan sekarang sudah tambah dewasa, apa enggak pingin punya pacar atau pingin meluk atau dipeluk seorang perempuan ?” kata mama tiba-tiba berubah lagi yang tadinya ngak boleh pacaran malah menyuruh pacaran.

“Lho gimana sih Ma tadi ngak boleh pacarana”.

“Maksud Mama dari kamu sekolah SMA sampai sekarang Mama belum tau kamu pacarana atau kamu sudah jadi laki-laki yang enggak normal barangkali ya, Sayang?” lanjut Mama.

“Ah, mama ini kok nanyanya yang enggak-ngak sih ?” sambil kucubit paha mama yang mulus dan putih bersih.

“Habis nya selama ini kan kamu enggak pernah cerita soal temen wanita kamu”.

“Aku ini mah…masih laki-laki normal Mah. Kalau mama enggak percaya, boleh deh dibuktiin atau di test ke dokter tambahku sambil kuelus elus paha mama”.

“Katanya aku enggak boleh acaran dulu”, kataku

“Nah….gitu dong sayang pacarannya nanti nanti saja deh, kalau kamu sudah lulus. Tapi, kamu kan sudah dewasa, apa enggak kepingin meluk dan mencium lawan jenis kamu” kata Mama.

“Kadang-kadang  sih kepingin juga sih Ma, apalagi banyak teman-temanku yang sudah punya pasangan masing-masing.”

“Ma….kenapa sih kok nanya-nanya  gituan?”.

“Ya enggak apa apa sih, mama cuman pingin tahu saja”, katanya sambil tetap memijat-pijat kepalaku.

“Kan tiap hari aku sudah dipeluk dan dicium sama mama anggap saja aku sudah merasakan itu ma” kataku dihadapanya.

Karena aku duduk menghadap mama dan jaraknya sangat dekat, tanpa kusadari mata ku tertuju kebagian dada mama dan karena Mama ku hanya memakai baju tidur model daster yang sangat seksi berkain satin warna putih yang terlihat licin dan mengkilap itu maka belahan dadanya sangat terliaht jelas dan puting susu nya terlihat dengan jelas menjeplak dikain satin dasternya.

“Mah..ngapain sih Mama suka pake baju tidur ini ?”.

“Lho.. memangnya kenapa sayang dengan baju tidur mama ini ? emangnya kamu enggak suka ya kalau Mama pakai baju tidur seperti ini?” tanya mamaku.

“Emangnya Mama enggak malu ? itu kelihatan? sambil kututul puting tetek mama yang terlihat menonjol keluar dari balik baju tidurnya dengan ujung jariku”.

“Huuuussst…wong enggak ada orang lain disini hanya kita berdua saja dirumah ini. Lagipula mama kan enggak keluar rumah. Memangnya kamu enggak suka ya kalau mama pakai seperti ini” Katanya sambal memandang kedua mataku.

“Ya suka bangeet dong Mah. Apalagi hampir koleksi daster Mama pasti dari bahan yang licin-licin dan mengkilap”.

“Tapi kamu suka kan”.

“Iya ma….suka benget, boleh ngak  aku megang?” sambil tersenyum kami saling berpandangan.

“Huussss.. wong kamu ini masih kecil pakai pegag-pegang”, sambil mendorong kepalaku dengan telunjuk tangganya.

“Haloooo…..halooo….mah, aku ini sudah mahasiswa lho..bukan anakTK lagi, masak sih aku masih kecil ? kalo ngeliat sedikitkan enggak apa apa kan mah ?.. boleh kan Mah ? rengekku”, Mama tidak segera menjawab dan tetap saja meneruskan memijat Kembali kepalaku seolah olah enggak terjadi apa-apa.

Setelah kutunggu sebentar dan mama tidak menjawab atau melarangku, akhirnya kuberanikan untuk menjulurkan tanganku kearah putting susunya yang menonjol itu yang terhalang kain satin dasternya. Kupegang dan putar-putar ujung kedua putting susunya dan kemudian kutarik daster yang atas.

“Jangan dimainkan putting dong sayang” kemudian kuhentikan main diputing susunya dan kulihat jelas buah dadanya yang tersembul keluar.

“Lihatnya sebentar aja lho sayang” dalam hatiku mah Mah..putih betul sih buah dada.

“Sudah dong sayang, tutup lagi sekarang, Lho Kok malah bengong, tutup dong sayang?” katanya.

“Bentar dong Mah.. aku belum puas nih Mah, melihat buah dada mama yang begitu indah ini. Boleh ya Mah pegang dikit ? Tuh kan”.

“Sayang kamu ini sudah sudah dikasih hati maunya jantung”. Katanya

“Eeeeh Mah…boleh ya aku pegang sebentar aja lho”. Tiba-tiba  ketika melihatku hanya bengong aja mengagumi buah dadanya mama.

Setelah Mama mengizinkan dan dengan penuh keraguan serta tanpa berani melihat wajah Mama, segera saja kuremas-remas pelan kedua buah dadanya dengan kedua telapak tanganku sambil kedua jari tangganku memainkan kedua putting susunya dari luar kain satin dasternya. Ternyata sungguh terasa kenyal juga punya mama, gumanku dalam hati. Lalu kedua dadanya ku elus-elus dan kuremas-remas dengan kedua tanganku. Karena asyiknya terus meremasi kedua buah dadanya, baru aku sadar kalau tangan mama sudah tidak lagi memegang kelapaku lagi dan setelah kulirik, ternyata mama telah bersandar di sofa.

Dengan kedua matanya tertutup rapat, mungkin sedang menikmati remasan kedua tangan ku didadanya. Melihat mamaku hanya diam saja dan memejamkan kedua matanya, lalu timbul keberanianku dan segera kumajukan wajahku mendekati buah dadan kirinya dan mulai kujilat puting susunya dari luar kain satin dasternya dengan ujung lidahku. Setelah beberapa kali buah dadanya kuremas dan dadanya yang satu kujilati, kudengar desahan mama sangat pelan.

“Ounnghhh…..sayanaggggg…...suuuudaaaahh dong” Desahan ini walaupun hampir tidak terdengar membuat ku semakin berani untuk mejilatan di puting susunya kuselingi dengan hisapan halus serta remasan di dadanya yang sebelah kanan.

Tiba-tiba saja terdengar bunyi tombol remote TV yang ada dikursi sofa jatuh kelantai  karena kedua tangan mama sudah meremas remas rambutku dan kepalaku di tekannya kearah badannya sehingga kepalaku sudah menempel rapat dibagian buah dadanya dan nafasku pun sedikit tersengal. Desahan dari mulut mamaku pun semakin keras saat kusedot-sedot putting susunya.

“Anghhhh….ooougghhh…..ahhhhh....sayanggggg” Desahan yang keluar dari mulut mamaku ini menjadikan ku semakin bersemangat dan kugeser kepalaku yang sedang dipegangi mama kearah dadanya yang satunya dan tangan kananku kuremaskan lembut di dada kiri mama dan tak henti-hentinya desahan mama terdengar semakin kuat dengan nafas cepat.

“Sayanggggg....aaahhh….sayanggg..aaaaahhh.ooooohh” desah mama dengan keras dan tubuhnya meliuk liuk seperti ular kepanasan.

Kepalaku semakin didekap nya sangat kuat sehingga wajahku benar-benar tenggelam kedalam buah dadanya sambil terus kusedot-sedot putting susunya dengan sangat rakus.

“Anghhhhh….aaahhhhhh” desahan dengan nafasnya yang cepat dan ter sengal sengal.

“Sayanggggkuu, tooloong bawa mama ke kamar sekarang”, katanya dengan nafasnya yang masih cepat.

“Ayoooo sayanggg….cepat bawa mama ke kamar kamu sekarang”, katanya lagi dan tanpa berfikir panjang akhirnya kubopong mama dan kuangkat ke tempat tidurku dan dengan hati-hati ku tidurkan terlentang di tempat tidurku.

Saat ku lentangkan diatas tempat tidur kedua mata mama masih tetap merem tapi nafasnya yang cepat sudah sedikit mereda. Tanpa berlama lama walaupun aku masih ragu, segera kutarik turun celana dalamnya dan ketika bagian bawah pantatnya sulit kutarik, mama malah membantunya dengan mengangkat badannya sedikit sehingga celana dalamnya dengan mudah kupelas dari kedua kakinya. Lalu sekalian saja kulepas juga kaos dan celana yang melekat di tubuhku.

Belahan vaginanya terlihat dengan jelas dan dari celah bibirnya kulihat sudah ber air. Detak jantungku menjadi kian kencang terpacu melihat bagian-bagian indah milik mamaku. Karena enggak tahan lalu ku selonjorkan badanku kebelakang sehingga wajahku pun sudah berada tepat diatas belahan vaginanya. Ketika lidahku mulai memainkan belahan vaginanya cara kujilat yang sudah terlihat basah dari tadi dan terasa asin tapi enak, pinggul mama tergelinjang keras sehingga hidungku basah terkena cairan vaginanya.

“Ouuunggghhhh, sayanggggg” Desahab mama tiba-tiba dengan suara serak dan tersendat sendat diantara nafasnya yang sudah memburu. Mama kembali diam dan aku artikan mama setuju saja dengan apa yang aku lakukan dan walaupun kedua tangannya memegangi kepalaku.

Tanpa minta izin, segera saja jari-jariku kugunakan untuk membuka bibir vagina dan memainkan bibir vagina serta daging kecil yang sudah menyembul dari sela-sela bibir vaginanya.

“Anghhhh….anghhhh….ahhhhh….sayangggg”,  kudengar desahan mama agak keras.

Dapat kurasakan cairan lendirnya yang sudah semakin membasahi vaginanya. Betapa nikmat rasanya, apalagi dengan desahan mama yang semakin lama semakin keras, membuatku semakin bersemangat untuk terus menjilat bibir vaginanya dengan memainkan daging kecil yang tumbuh diatas vaginanya (klistori) dan kumasukkan hidungku kedalam vaginanya serta kumainkan lidahku di lobang vaginanya.  Mungkin karena keenakan, desahan mama sudah menjadi erangan yang keras dan rambut kepalaku pun sudah diremas-remas mama seraya di tekan tekannya kepalaku dan pantatnya pun digoyangnya naik turun sehingga seluruh wajahku terasa basah semua terkena cairan yang keluar dari lubang vaginanya.

Aku terus saja memainkan lidahku tetapi tidak berapa lama kemudian bisa kurasakan goyangan tubuh mama semakin cepat dan nafasnya pun sudah terdengar cepat dan keras sekali. Tubuh mama mengejang-ngejang disertai  desah yang Panjang dan keras.

“Sayangggg…ounggghhh…..aaaaaah….teee..ruuuuusss…sayangggg” sambil kepalaku ditekannya dalam-dalam kearah lubang vaginanya.

Detik-detik berakhirnya Mamaku  orgasme  Lalu mama terkapar melepas tangan nya dari kepalaku dengan nafas ngos-ngosan yang cepat dan aku yakin sekali kalau mama sudah mencapai orgasmenya. Tanpa disuruh aku segera naik dan tiduran miring menghadapnya disamping mama yang terlentang dengan nafasnya yang masih cepat.

“Sayangggg, kamu nakal sekali ya ? kamu bikin mama jadi keenakan sampe lemes sekali, kamu belajar dari mana bisa seperti ini”, katanya setelah nafasnya agak normal sambil memencet hidungku.

“Pokoknya ada dech Mah..”,kataku.

“Maaa…booo leeeh enggak aaaa kuuuu? tanyaku tapi enggak berani meneruskan kalimatnya, sambil ku usap-usao dahi mama yang masih berkerigat.

Mudah-mudahan  saja mama mengerti maksudku itu, soalnya penisku sudah tegang sekali.

“Jangan ya sayang..”, jawab mama seraya mengecup pipiku dan jawaban itu tentu saja membuatku menjadi sedikit kecewa.

Mungkin mama melihat perubahan wajahku dan karena merasa kasihan, lalu katanya.. sayang, boleh deh tapi hanya digesek gesekin saja ya di luar ?”, Mendengar jawaban itu, membuat hatiku agak lega, yah dari pada enggak boleh sama sekali, padahal rasa kepinginku sudah sampe diujung.

“Sini sayang naiklah ketubuh Mama”, lanjut nya sambil meraih tubuhku untuk naik di atas tubuhnya dan dari rasa sentuhan dikakiku, terasa mama juga sudah membuka ke dua pahanya, tapi tidak terlalu lebar. Tanpa berkata kata-kata lagi lalu kunaiki tubuh mama dengan penisku yang sudah siap tempur dengan kepalanya yang mengkilap tegang.

Tangan mama sudah memegangi penisku dan mengarahkan batang penisku ke belahan vaginanya. Lalu, penisku yang sedang dipegangnya di gesek-gesekan keatas dan kebawah secara perlahan lahan dibelahan vaginanya yang memang sudah licin dan kupergunakan kesempatan ini untuk menjilati bagian leher mama. Aku pun harus bersabar sedikit dan menunggu agar nafsu mama naik kembali karena sentuhan penisku yang digesek-gesekan diujung bibir vaginanya serta jilatan-jilatku ku dibagian  lehernya sesekali kusedot kedua putting susunya secara bergantian. Sesekali kuperhatikan wajah mama dan kulihat mama sedang memejamkan kedua matanya yang mungkin sedang menikmati gesekan-geekan penisku dibelahan vaginanya.

Suatu ketika, mama menghentikan Gerakan tangannya dan melepaskan pegangan tangannya di penisku. Kedua tangan nya lalu memegangi kepalaku dan melepaskanku dari dadanya yang sedang kujilati serta memandangku dengan mata sayu. Kemudian tanggan kananya yang kanan mengocok-kocok penisku dengan kain satin dasternya yang licin itu”.

“Gimana sayang kalau dikocok seperti ini”.

“Enak banget Ma..jadi pinggin ketagihan dikocok-kocok pakai kain satin seperti ini”

“Ma….Boo.. leh ya maaaah dimasukin ?”, jawabku ditelinganya.

Belum sampai kata-kata yang aku ucapkan itu selesai, terasa Mama telah berusaha merenggangkan ke dua kakinya pelan-pelan lebih lebar lagi dan kulihat Mama tidak berusaha menjawab, tapi malah terus menutup matanya. Dengan tanpa melihat, karena aku sibuk menjilati telinga dan leher mama dan kedua tangan mama hanya dipelukannya di punggungku, kutekan pantatku sedikit dan mama lalu menggeser pantatnya sedikit saat penisku sudah menempel diujung lubang vaginanya, sepertinya mama yang memang sudah lebih berpengalaman, sedang berusaha menempatkan lobang vaginanya agar penisku mudah memasukinya.

Ketika mama sudah tidak menggerakkan tubuhnya lagi, pelan-pelan  kutekan penisku kelubang vaginaya, tetapi sepertinya kepala penisku terganjal dan tidak mudah masuk atau mungkin salah tempat, walau aku tahu lubang vaginanya sudah basah sekali dari tadi. Tetapi ketika kuperhatikan wajah mama yang lagi merem itu, sepertinya mama agak menahan rasa sakit sewaktu penisku kutekan ke dalam vaginanya.

“Sayannggg… peel..laaan..pelaaan…sayyyaaang, saaakiiitt, mama sudah lama enggak pernah lagi dimasukan barang seperti itu semenjak mama bercerai”, kudengar bisik mama didekat telingaku.

Karena kasihan mendengar suara mama yang kesakitan, segera saja kuangkat pelan-pelan penisku tetapi tangan mama yang dari tadi ada di punggungku sepertinya berusaha menahannya.

“Ngak papa sayang terus lanjutkan saja”, terdengar bisik mama lagi.

Aku nggak menjawab apa-apa, tetapi kemudian terasa tangan mama sepertinya menekan pantatku, mungkin menyuruhku untuk mencoba memasukan penisku, lalu kutusukkan lagi saja penisku pelan-pelan kelubang vaginanya dan ssssrreeeeeeeet, terasa kepala penisku seperti menguak sesuatu yang tadinya tertutup rapat dan langsung saja kuhentikan tusukan penisku kelubang vaginanya, karena terlihat mama menahan sakit dan terdengar lagi mama merintih.

“Aduuuuhh….sayangggg..”,  sambil kedua tangannya menahan punggungku sedikit dan kembali tekanan pantatku kebawah segera kuhentikan.

Aku jadi kasihan melihat wajah mama selalu  terlihat seperti kesakitan. Tetapi beberapa saat kemudian, “Tekan lagi sayangggg….tapi pelan-pelan ya sambil kedua tangan mama menekan pantatku.

Pelan-pelan, langsung saja aku mengikuti tekanan tangan dipantatku menekan pelan-pelan dan tiba-tiba….sssrrrrreeett….bleesss.., terasa kepala penisku mulai masuk kedalam lubang vaginanya.

“Sayaaanggggggg……Ouughhhh”, teriak mama pelan bersamaan dengan masuknya kepala penisku.

“Sudah sayanggg….maass..suuuuukk…saaa yang” kemudia sambil melepas nafas panjang tapi tangan mama malah menahan tekanan pantatku.

Aku diamkan sebentar pergerakan penisku sambil menunggu reaksi mama, tetapi dalam keadaan diam seperti ini, aku merasa penisku sedang terhisap kuat di dalam dinding vaginanya dan tanpa kusadari terucap dari mulutku.

“Maaahmaaah….terr….uuusss….Maaah….enaaaaak”. Saking enaknya, aku sudah nggak memperhatikan tangan atau wajah mama lagi, lalu kegerakkan pantatku naik turun pelan-pelan dan mamapun mengimbanginya dengan mengerakkan pantatnya seperti berputarputar.

“Syanggg..teerruuus….sayang…enak telan lebih dalam….aduuuhhh…uueenak..sayangg..”, kudengar kata-kata mama terbatabata dan kubungkam bibir mama dengan mulutku sambil lidahku kuputar didalam mulutnya, serta kedua tanganku kucengkeram kuat diwajah mama Sedang kan kedua tangan mama masih tetap di posisi pantatku dan menekan pantatku apabila pantatku lagi naik.

Goyangan dan gerakan aku dan mama semakin cepat dan kudengar bunyi….crreeettt…creeettt..creeetttt….secara teratur sesuai dengan gerakan naik turunnya pantatku serta bunyi suara desahan mama yang nggak keluar karena bibirnya tertutup bibirku. Tiba-tiba saja mama menghentikan gerakan tubuhnya dan mengatakan berhenti sebenar sayaaaang .

“Kenapa Ma ? sayang toloong cabut punyamu. duluuu, mama mau mengelap punya mama supaya agak kering sedikit, biar kita sama-sama enak nantinya, katanya.

Bener juga kata Mama, kataku dalam hati, tadi vaginanya terasa sangat becek sekali. Lalu pelan-pelan penisku kucabut keluar dari dalam vaginanya kuambil  beberap tissue yang ada  sebelah  tempat tidur kemudian mama membuka kedua kakinya lebar-lebar dan aku merangkak mendekati vaginanya  kemudian kubersihkan dengan tissue.

Beberapa saat kemudian, terasa kepalaku seperti ditarik Mama sambil berbisik di telngaku. “Sayanggg….masukiiiin..lagi.punyamu..mama sudah ngak tahaaaaan..yaaang”, dan tanpa membuangbuang waktu, kuangkat kedua kaki Mama dan kutaruh diatas pundakku sambil ingin mempraktekkan seperti apa yang kulihat di blue film yang sering kulihat dan sambil kupegang batang penisku, kuarahkan ke lubang vaginanya  yang bibirnya terbuka lebar lalu kutusukkan pelan-pelan sedangkan mama dengan menutup kedua matanya seperti pasrah saja dengan apa yang kuperbuat.

Karena vaginanya masih tetap basah dan apalagi baru kubersihkan dengan tissue kemudian aku sodokan penisku Kembali kedalam lubang vaginanya dan Blesss… dengan mudah penisku masuk kedalam vaginnaya. Mama mulai meggerakkan pantatnya naik turun mengikuti gerakan penisku yang keluar masuk kedalam vaginanya.

“Sayanggg….terus teken yang kuat”,  desah mama dan tanpa perintah kedua kalinya, akupun menggenjot penisku keluar masuk vaginanya dengan gerkana lebih kencang sehingga terdengar bunyi cplakkk…cplokkk…cplakkk….cplokk, mungkin akibat lubang vagina mama yang sudah basah sekali tergesek-gesek oleh batang penisku.

Dengan nafasnya yang sudah tersengal sengal-sengal dengan posisi masih kusodok-sodokkan tanpa henti penisku keluar masuk vagina mama, satu persatu kakinya ku turunkan dari bahuku dan akupun sudah menempel tubuh mama serta mama mulai menciumi seluruh wajahku sampai basah semua. Nggak lama kemudian gerakan pantat mama yang berputar itu semakin cepat dan kedua tangannya mencengkeram kuat-kuat dipantatku dan tiba-tiba mama melepas ciumanku serta berkata tersendat sendat.

“Sayanggg…agak keras..mama.. haam.. piirr..anghhh…aayyoo..sayang…cepppaaaat..”, moment seperti ini nggak kusia-siakan, karena aku sudah juga sudah nggak kuat menahan desakan cairan spermaku akan keluar.

Aku berusaha mengimbangi permainan ini agar sama-sama aku bisa merasakan orgasme berdua dan sambil kutekan penisku dalam-dalam sekuat tenaga hingga mencapai dasar rahimnya dan kurasakan kedua tangan mama cengkeraman di pantatku makin keras dan agak sakit seakan ada kukunya yang menusuk pantatku. Detik-detik puncak orgasme datang dan tubuh mama mengejang-ngejang seperti orang tersengat listrik dan nafas seperti pelari marathon dan disaat mamaku mengalami  orgasme batang penisku rasanya seperti ada yang memijat dan menyedotnya dari dalam vagina.

Kemudian Crottt…crottt…crotttt, cairan spermaku keluar sangat banyak sekali membasahi dasar rahimnya mama dan tubuhku juga mengejang-ngejang seperti mama saat marasakan cairan spermaku muncrat didalam vaginanya. Akhirnya kami berdua jatuh lemas sambil berpelukan diatas tempat tidur bercampur keringat. Kuperhatikan mama dengan nafas yang masih ter engah-engah terdiam lemas seperti tanpa tenaga dan kedua tangannya terkulai tapi masih dalam posisi memelukku, sedangkan posisiku yang masih diatas tubuh mama dengan penisku masih menancap semuanya didalam vaginanya.

Karena mama hanya diam saja tapi nafasnya sudah mulai agar teratur, aku berpikir mama mau istirahat atau langsung tidur, lalu kuangkat pantatku pelan-pelan untuk mencabut penisku yang masih ada di dalam vaginanya, ngak tahunya mama dengan kedua tangannya yang mash tetap di punggungku dan memiringkan badannya sehingga aku tergeletak disampingnya lalu dengan matanya masih terpejam dia berguman pelan.

“Sayang biarkan punyamu itu didalam sebentar rasanya..enak.ada yang mengganjel didalam”, sambil mencium bibirku mesra sekali dan kami terus ketiduran sambil berpelukan.

Entah berapa lama aku sudah tertidur dan akhirnya aku terbangun karena aku merasakan ada sesuatu yang menghisap hisap -hisap penisku. Ketika kulihat saat kedua mataku terbuka jam dinding kulihat sudah jam 5 pagi dan kulihat pula mamaku sudah berada di bagian bawah lagi asyik mengulum dan mengocok ngocok penisku.

Aku pura-pura masih tidur sambil menikmati kuluman mulut mama dipenisku. Mama mengulum penisku dan memainkan dengan lidahnya, aku terasa geli. Sambil mengulum, terasa kelembutan jari jemari mama mengusap dan membelai batang penisku. Diusap dan diurutnya keatas dan kebawah. Terasa mau tercabut batang penisku diperlakukan seperti itu. Aku hanya mendesis geli sambil mendongakkan kepala menahan nikmat yang luar biasa. Setelah itu, giliran pangkal paha kananku diselusurinya. Lidah mama mengusap-usap pangkal pahaku, terus menyusur ke paha dan terus naik lagi ke buah zakar, ke batang penisku Tetapi lama-lama tidak tahan juga sehingga mau tak mau pantanku pun mulai kugerakkan naik turun dan yang membuat mama nengok kearahku dan melepas kuluman dipenisku tapi tetap masihmemeganginya.

“Sudah bangun saayaaang” katanya dengan suara lembut.

“Teruuus…maaah…enaaaaakk , kataku dan kembali mamaku mengulum penisku.

Sehingga terlihat penisku keluar masuk mulut mama. Setelah beberapa lama penisku dikulum dan mengurut batang penisku, tiba tiba saja mama lalu melepas penisku. Kini, lidah mama sudah naik menyusuri perutku, menjilat-jilat pusarku, terus naik lagi ke dada kanan, melumuri puting susu kananku dengan air liur yang hangat, lalu ke leher, dan akhirnya ke mulutku.

Ketika Lidanya mulai masuk kedalam mulutku, kugigit sedikit dengan gemas dan Tiba-tiba aku merasa batang penisku belum sempat aku komando lagi sudah langsung mulai masuk kedalam vaginanya yang sudah sangat berlendir itu. Rupanya saat mulutku asyik menikmati lidah dan bibirnya, mama sudah menyodokkan vaginanya masuk kedalam penisku yang memang sudah sangat tegang. Perlahan Mama mulai menekan pantatnya ke bawah dan Blesssss…..batang penisku dengan cepat menerobos masuk kedalam vaginanya yang sudah berlendir itu. Hangat rasanya saat penisku masuk kedalam dinding daging vaginanya .

Mama kemudian melakukan gerakan memompa naik turun diatas tubuhku. Aku merasakan batang penisku seperti diremas-remas pada dinding vaginanya. Akupun menggelepar kenikmatan merasakan saat penisku terus digenjot keluar masuk dengan vaginanya. Dengan posisi seperti itu kami terus berlumatan dan berciuman antara lidah dan bibir sambil terus merlumatan lidah kami didalam mulutku. Sementara pantatnya mama tetap terus tanpa henti  memompa keluar masuk penisku kedalam vaginanya dan tedengar ceplak…cpelok…cplak…cplok antara gesekan penisku dengan vaginanya yang sudah sangat becek.

“Aaaauhhhh….enaaaknya maaahhh” Seruku tanpa sadar karena saking enaknya.

“Enaaak.sayaaaaang” , Tanya mama.

“Teeerruuuuss…maaaaah enaak sekali”,  Tiba-tiba saja mama melepaskan lumatan dimulutku.

Lalu tangan mama diletakkan dan bertumpu di dadaku, serta mulai naik turun memompa dan memutar-mutar pantatnya diatas tubuhku seperti penarik dangdut bergoyang atas panggung.

Serrrr..serrr.seeeeerr. batang penisku terasa  ikut terputar seirama dengan putaran pada pantatnya yang terus memutar penisku pada dinding vaginanya.

“Anggghhhh…..aaauuuuuhhhh…maaaaah, aku nggak tahaannn nih….”sambil aku mendesah kenikmatan.

Mama kelihatannya tidak ambil pusing dengan rintihanku, dia tetap memutar, memompa, memutar, memompa pantatnya seperti gaya ngebor, tapi nafasnya pun sudah begitu cepat. Buah dadanya yang masih terhalang oleh daster satin yang masih dipakainya dan ada dihadapanku juga ikut tergoyanggoyang seirama dengan gerakkan tubuhnya bergoyang diatas tubuhku, langsung saja kuremas remas keduanya dengan tanganku. Sekitar beberapa menit aku terombangambing dalam kenikmatan yang luar biasa, sampai akhirnya Ketika mama mulai mengubah posisi dengan membalik tubuhku sehingga aku sekarang sudah berada diatas tubuh mama dan nafas mama kuperhatikan sudah begitu cepat.

“Sayangggg…ceeepaaaat…teken lebih dalam lagiiii….sayanggg”, katanya sambil memeluk punggungku erat erat serta menggerakkan pinggulnya naik turun dengan cepat sehingga membuat batang penisku terasa sedikit ngilu.

“Ceee.paaaat…..sayangggg”,  serunya lagi dengan nada suara yang cukup keras seraya tangannya mendekap punggungku kuat-kuat.

Mungkin mama sudah mendekati tanda-tanda akan orgasme, padahal akupun sudah hampir tidak kuat lagi menahan lajunya cairan spemaku yang akan keluar.

“Mamaaa….tahan yaaa maaah”, sahutku seraya kugenjot penisku ke vaginanya sekuat-kuat menekan kedalam untuk beberapa kali.

“Ter..rrruss..saaayang….terruu uus”,  katanya lagi dengan gerakan pinggulnya semakin liar saja.

“Maaah…maaaaaaah…aku gaaaaak…tahaaaaan lagiiiiiii. Teriakku kuat-kuat dan kutekan batang penisku lebih kuat lagi kedalam vaginanya.

Crotttt….crottt…crottt cairan spermaku akhirnya jebol dan menyemprot beberapa kali didalam vaginanya dan mungkin setelah menerima semprotan cairan spermaku yang lumayan banyak membanjiri dasar rahimnya dan mama pun berteriak.

“Sayangggg…anghhhh….auuughhhh….aahhhhh”, teriaknya sambil merangkulkan kedua kakinya kuat-kuat dibagian punggungku dan cengkeraman tangannya pun membuat punggungku terasa sakit.

Tubuh Mama mengejang-ngejang  merasakan saat orgasme datang hingga akhirnya mama diam dan nafasnya mulai  Kembali teratur dan tubuhku jatuh disamping mama. Kami sama-sama kecapaian. Setelah mulai pulih dengan nafas masing-masing  teratur, sambil memelukku mama berkata serasa berbisik dekat telingaku.

“Enaaak..sayanggg?”.

“Enaaak sekali maaaah”, kataku.

“Oh ya sayang  jangan sampai ada yang tahu soal ini ?, hanya kita berdua saja yang tahu”.

“Iya maaaah”.

“Dan satu lagi..”, kata mama sambil memandangku tajam.

“Apa itu Maaah?”. Kemudian batang penisku dipegangnya dengan gengaman tangannya.

“Yang mama pegang ini kamu jangan kasihkan orang lain ya ?”,  sambil memanang tajam kedua mataku.

“Ya, maaahhh…pokonya ini buat mama seorang”, kataku.

“Janji saaaayang”.

“Oh ya Maaahhh ini juga ngak boleh ada yang masukan selain aku”, sahutku sambil kuremas vaginanya kueluskan jariku dibelahan vagina mama yang masih terasa basah oleh bekas noda cairan spermaku.

Akhir nya kami tertawa berbarengan sambil berpelukan diatas ranjang dan saat diberada diyogya sampai hari sabtu dan minggu kami habiskan waktuku diatas ranjang Bersama mamahku dan saat itu mamahku setiap sabtu dan minggu selalu datang mengujungiku ke yogya, walaupun super sibuk sekalipun dia pasti datang untuk mendapatkan kepuasan batin diatas ranjang bersamaku sampai saat ini.

SEKAIN