Cerita Sex
Kenikmatan Tante Lilis
Februari 28, 2023
Perkenalkan Namaku Randy, aku seorang mahasiswa fakultas hukum semester awal-awal dan aku kuliah disebuah universitas Negeri yang ada dikota Solo. Disolo aku tinggal Bersama Tanteku.
Oh Ya nama Tanteku adalah Tante Lilis dan dia seorang wanita
karier yang cukup sukses di kota Solo. Tapi semenjak suaminya dipindah tugaskan
ke Belanda, Tante Lilis sering merasa kesepian dan tak jarang aku selalu
menghiburnya kalau dirumah.
Suatu hari saat aku pulang dari kuliah, tampak suasana rumah
Tante Lilis sore itu masih sepi. Hanya ada sebuah sepeda motor saja digarasi
tapi mobil Tante Lilis belum terlihat. Melihat suasana rumah sedang kosong aku
segera masuk kekamar dan mandi. Selesai mandi karena dirumah lagi sendirian
iseng-iseng aku nonton film bokep didalam kamar.
Tak terasa aku nonton film bokep hampir satu jam lamanya,
sampai-sampai Tante Lilis pulang aku
tidak kendengaran kerena kamarku berada dilantai atas. Apalagi saat itu
pintu kamar lupa aku tutup rapat. Kulihat ada sosok bayangan mengintip saat
lagi masih asyik nonton film bokep dan begitu aku perhatikan ternyata Tante
Lilis menngintip dari balik pintu. Dalam hati aku benar-benar bingung dengan
apa yang dilihatnya. Takutnya dia marah kepadaku.
Padahal posisi saat itu sambil nonton film bokep tangan kananku lagi asyik mengocok-kocok
batang penisku. Karena aku sudah ketahuan tapi pura-pura saja tidak tau kalau
aku sedap diintip oleh Tante Lilis. Setelah itu langsung saja kumantikan film
bokep yang aku tonton dan kumasukan penisku kedalam celanaku dan pura-pura
ketiduran. Beberapa saat kemudian Tante Lilis masuk dengan perlahan dan
mendekati aku diranjang. Kulihat dengan mata sedikit aku buka tampak kedua mata
Tante Lilis menatap tubuhku dengan posisi aku pura-pura tidur. Dengan perlahan
Tante Lilis mulai menaiki ranjangku dan mendekat.
Saat kubuka lagi kelopak mataku terbuka tampak tante Lilis
sudah memakai daster satin warna biru membelakangiku. Lekuk tubuh tante Lilis tampak
indah terkena cahaya lampu kamar. Saat itu batang penisku masih menegang dari
balikk celanaku. Tiba-tiba saja aku ingin sekali menyentuh tubuh Tante Lilis yang
berada di hadapanku. Apalagi lekuk tubuh tantenya terlihat sangat indah tapi
aku sangat taku kalua Tante Lilis marah. Maka aku tetap berpura-pura tidur dan
memejamkan mata.
Dalam posisi itu gairahku sudah bisa aku tahan lagi apalagi
dari tadi aku sudah kebanyakan nonton film bokep. Maka dengan pura-pura dalam
keadaan tidur aku sengaja menggerakan badanku untuk dapat memeluk tubuh tante
Lilis dari belakang. Saat merasa tubuhku mulai bergerak Tante Lilis segara
membalikkan tubuhnya dan langsung saja kupeluk tubuhku. Saat kupeluk buah
dadanya yang hanya dibalut daster satin biru terasa menyentuh bagian mukaku.
Tante Lilis pun hanya diam saja dan aku masih pura-pura tidur.
Dengan posisi aku peluk lumayan lama tak terasa tangan Tante
Lilis mulai bergerak mendekati batang penisku dengan perlahan-lahan agar aku tidak
terbangun. Tante Lilis mulai menyentuh
batang penisku dari luar celanaku. Kemudia dibelai-belai batang penisku itu
dengan penuh kelembutan. Dengan posisi
aku masih pura-pura tidur aku membayangkan andai saja batang penisku bisa masuk
kedalam vaginanya pasti dia akan ketagihan. Tanpa sadar tangannya yang sebelah
meremas buah dadanya sendiri.
Tiba-tiba saja tanganku aku gerakan. Rasa kaget itu membuat
Tante Lilis menghentikan sentuhannya. Aku pura-pura masih memejamkan mata
sambil berbaring dalam keadaan memeluk tubuhnya dengan harapannya malam ini aku
bisa menidurinya. Merasa apa yang baru saja dilakukan oleh Tante Lilis terhadap
penisku aku menjadi berani karena aku sudah bisa lagi menahan birahiku. Aku
perlahan celanaku turun sedikit. Tampak di depan dikedua mataku buah dada milik Tante Lilis tampak jelas dua tonjolan
puting susunya seperti bijik salak. Rasanya aku sudah tidak sabar.
Perlahan saat masih kupeluk tubuh Tante Lilis aku nekat langsung
mengulum puting susu yang ada dihadapanku itu yang sudah mulai menegang. Tante
Lilis menjadi kebingungan dengan apa yang aku lakukan itu. Sekilas hampir saja Tante
Lilis akan beranjak bangun.
“Randy apa yang kamu lakukan sama Tante”, dia menegurku tapi
tidak menolak atau melawan sedikitpun.
“Habis Tante dari tadi pegang batang penisku jadinya aku
terangsang”.
“Oh jadi dari tadi kamu pura-pura tidur iya, dasar anak
nakal”.
“Hehehe….iya Tan, soalnya tadi aku lihat Tante intip Randy,
jadinya Randy pura-pura tidurlah takut tante marah”.
Akhirnya dengan pasrah, Tante Lilis membiarkan aku menyedot
putting susunya dari luar kain satin dasternya yang berwarna biru. Apalagi
sentuhan lidahku ke putingnya membawa kenikmatan yang luas biasa. Bahkan Tante
Lilis mulai menikmati sepenuhnya ketika kulumananku disertai gigitan kecil
terus tanpa berhenti dengan rakusnya melahap kedua putting susunya secara
bergantian.
“Anghhh….ohhhhh”, tanpa sadar Tante Lilis mulai mendesah
penuh kenikmatan.
Kedua tangganya mulai memegangi kepalaku dengan penuh
kelembutan seperti tidak boleh membiarkan aktivitas itu terlepas dikedua
putting susunya.
“Anghhhh…uuhhhhh….sedot terus Ran….”, Kesadarannya mulai lupa saat dia terus
mendesah kenikmatan.
Aku tahu dia juga membutuhkan seperti ini karena selama
suaminya yang bekerja di Belanda dan pulang hanya setahun bisa 3-4 kali membuat
kebutuhan akan biologis seksnya jarang didapat. Pasti saat ini dia benar-benar mendapat
kenikmatan yang sudah lama jarang disentuh oleh suaminya. Hal ini semakin
membangkitkan keberanianku untuk memuaskanya diatas ranjang. Setelah puas
menjilat kedua putting susunya jilatanku mulai turun menelusuri seluruh tubuhnya yang terbalut licinya kain
satin dasternya.
Saat jilatanku mulai turun kebagian selangkanganya aku
segera menarik celana dalamnya hingga terlepas. Tampak tidak ada bulu-bulu kemaluan
sedikitpun karena sudah dicukur habis dan itu membuat aku semakin bernafsu. Kujilat
belahan vaginanya dengan ujung lidahku sambil kumainkan bagian klistorinya.
“Anghhhh….ahhhh….Rann….anghhhh”, Tante Lilis mendesah sangat
Panjang.
Begitu lidahku terus menari didalam vagina Tante Lilis
terlihat seperti cacing kepanasan, apalagi saat kumainkan biji klistorinya.
“Randyyyy…..udah dong….sayang masukan sekarang punya kamu kedalam punya
Tante”, kemudian aku bangun dan segera menidih tubuhnya dan aku arahkan batang
penisku kedalam vaginanya yang sudah sangat basah itu.
Blesss……batang penisku dengan mudah nya masuk kedalam
vaginanya yang sudah sangat basah itu. Kedua matanya terpejam sangat dalam.
Tubuhnya mulai merespon gerakan naik turun batang penisku keluar masuk vaginanya.
Nafasnya tidak teratur dipenuhi dengan dorongan nafsu yang mulai tinggi.
“Anggghhhhh….unghhhh….ahh”, desahan kenikmatan Tante Lilis
terdengar sangat keras.
Kedua kaki Tante Lilis menjepit tubuhku seakan-akan tidak
boleh terlepas disaat aku terus bergerak naik turun mengejot penisku kedalam
vaginanya. Mendengar suara mendesah-desah aku semakin bersemangat. Tante Lilis pun
sudah berada dilangit ketujuh terbawa kealam kenikmatan yang lebih dalam dan ciuman,
lumatan antara lidah dan bibir sudah menjadi satu dengan penuh birahi.
“Anggghhhh….aaahhhh…..Ren…..nikmat…banget….sayang”, desah
Tante Lilis disela-sela berlumatan dengan bibirku.
Aku semakin tak henti-hentinya menyodakan batang penisku
kedalam vaginanya, Suara kecepak kecepok menjadi satu antara gesekan penisku
dengan vaginanya. Aku dan Tante Lilis sudah semakin larut dalam kenikmatan. Vagina Tante Lilis semakin
tambah basah karena efek gesekan dan rangsangan oleh penisku. Gerakan keluar
masuk penisku kedalam vaginanya membuat vaginanya terasa sangat nikmat kurasakan. Nafas kami berdua
sudah sama-sama menjadi semakin tidak teratur. Tante Lilis memeluk tubuhku
dengan sangat erat, gejotan penisku
kedalam vaginanya juga aku gerakan semakin lebih cepat.
Tiba-tiba tubuh Tante Lilis mengejang-ngejang dan vaginanya
terasa berdenyut-denyut meremas penisku yang terus aku genjot keluar masuk
vaginanya. sepertinya dia orgasme.
“Ouuunngg….angghhhhh….aahhhhhh…..Ran…..ku sayangggggg…..anghhhh”,
desahan sangat Panjang saat Tante Lilis orgasme.
Aku lihat saat orgasme Tante Lilis terlihat kedua matanya
saat terbuka hanya terlihat dikedua bola matanya hanya kelopak putih saja. Rupanya
dia sudah benar-benar sampai dilangit yang paling ternikmat didunia. Aku terus
menggerakan penisku keluar masuk
vaginanya dan tak lama selang Tante Lilis merasakan orgasme, ku rasakan cairan
spermaku akan segera muncrat.
Corottt…..crottt…..crotttt, cairan spermaku keluar sangat
banyak membasahi vaginanya tanpa aku dapat berkata-kata lagi, tubuhku juga ikut
mengejang-negejang merasakan saat mucratan cairan kental spermaku.
“Anggghhhh…..ahhh….ahhhhh”, desahanku saat cairan spermaku
keluar.
Beberapa saat kemudian aku dan Tante Lilis diam sejenak sambil
mengantur nafas kami masing-masing dan menikmati sisa-sisa kenikmatan yang baru
saja kami rasakan.
“Maaf ya Tan, cairan spermaku keluar didalam”, posisi
penisku masih terbenam didalam vaginanya.
“Ngak papa sayang, makasih ya Ren”.
Malam itu kami berdua langsung tertidur pulas dalam berpelukan.
Pagi-pagi kulihat jam didinding sudah berada di angka 6 pagi
dan disebelahku kulihat Tante Lilis sudah tidak ada lagi disampingku. Saat aku
bangun dan hanya mengenakan celana pendek, aku turun dari lantai atas, kulihat
Tante Lilis sambil membikin sarapan pagi lagi mengoleskan mentega pada roti
tawarnya. Pagi itu kulihat Tante Lilis sudah mengenakan busana kerja. Kemeja satin
warna krem dan rok satin berwarna hitam.
Tampak begitu cantik dan anggun dengan busana kerjanya yang
terlihat serba satin, kemudia aku mendekati Tante Lilis dari belakang dan
memeluknya.
“Makasih ya, Tante semalam aku benar-benar puas ?”, kubisikan
ditelinganya dengan posisi berangkulan sangat erat.
“Ya Ran, Tante juga sangat puas karena selama ini tante kesepian
semejak om kamu kerja dibelanda”.
“Iya Tan, selama Randy ada disini tante tidak akan kesepian
lagi”. batang penisku terasa mengeras lagi.
“Mulai malam ini kalau Randy takut tidur sendirian, tidur di
kamar Tante aja ya?”, ucapan Tante Lilis dengan nada datar.
Aku pun sedikit melonggarkan pelukanku dari belakang. Hasrat
untuk melakukan aktivitas seperti semalam pingin rasanya aku lakukan lagi dipagi-pagi
seperti ini. Kucium bagian lehernya
dengan lembut namun kemudian kugigit sedikit bagian lehernya. Kemudian kubalikan
tubuh tante Lilis saling berhadapan dan kemudian kucium dan kulumat bibirnya
dan Tante Lilis membalas ciuman itu.
Dengan posisi berdiri kami saling melumat lidah dan
menghisap. Batang penisku yang sudah sangat tegang itu aku keluarkan dari dalam
celanaku dengan cara aku turuhkan celana pendeku selutut. Kemudian batang
penisku aku selipakan dibagian depan selangkanganya yang terhalang oleh kain
satin roknya sambil aku gesek-gesekan, kedua
tangganku mencari pengait Branya dari belakang dan begitu kaitnya kulepas,
branya langsung kulepas dari dalam kemejanya.
Tampak kedua putting susunya sekarang terlihat menonjol
menjeplak dikemeja satin warna kremnya itu. Kemudian kedua putting susunya
langsung kusedot secara bergantian dengan lidah dan bibirku. Semakin lama
kusedot-sedot putting susunya yang semakin mengeras.
“Randy sudah dong sayang, Tante mau ke kantor?”, ucap Tante Lilis.
Aku tidak mau lagi menjawab apa yang dikatakan oleh Tante
Lilis itu karena aku sudah sangat bergairah. Kemudian puas kedua putting susunya
lidahku mulai menciumi bagian lehenya dengan lembut dengan batang penisku terus
aku gesek-gesekan dikain satin rok hitamnya. Dengan posisi berdiri saling
berpelukan kedua tanganku mulai mengangkat roknya hingga celana dalam terlihat.
Tanganku mulai menggerayangi sesuatu yang ada di balik celana dalam itu.
“Unghhhhh….udah dong sayang tante mau kerja dulu?”, desahan Tante Lilis.
“Aku lagi pingin Tan, sudah ngak tahan nih”, kataku sambil
memakasanya.
“ Ya udah kalau kamu pingin sekarang kamu masukan dari
belakang saja”, Akhirnya Tante Lilis membalikkan
tubunya dan celana dalamnya segera aku turunkan setengah lutut.
Batang penisku yang sudah sangat tegang itu dengan cepat aku
arahkannya kebelahan vaginanya dengan sekali tekan dan tusuk sedikit kuberi air
liurku agar mudah masuk dikepala penisku lalu kutekan dan Blessss…..batang
penisku langsung masuk kedalam vaginanya. Kemudian ku gejot maju mundur dari
belakang.
“Anghhh…..ahhhh…oughhhh teruss….sayang genjot sayang?”,
desah Tante Lilis sambil memejamkan mata.
Aku yang terus memegangi pinggangnya dan terus
menyodok-nyodokan batang penisku maju mundur kedalam vaginanya. Penisku terasa
seperti dipijat-pijat oleh dinding vaginanya seperti ada yang menyedot-nyedot. kemudian
aku membungkukkan tubuhku agar tanganku dapat meremas-remas buah dadanya yang bergelantungan. Gerakanku
semakin aku percepat. Tante Lilis sudah tertelungkup di sandaran sofa dan aku
terus menyetubuhi Tante Lilis dari belakangnya. Kenikmatan yang kuberikan
kepada Tante Lilis menjadi Tante Lilis lupa dengan urusan kantornya.
“Oughhhh….terusshh, sayangggg..,,,enakk banget sayanggg?,
desah Tante Lilis.
Beberapa saat kemudian aku semakin mempercepat gerakanku. Aku
memeluk erat tubuh Tante Lilis namun pinggangya masih melakukan gerakan
maju-mundur mengikuti Gerakan penisku keluar masuk vaginanya. Tiba-tiba tubuhku
mengejang-ngejang saat cairan spermaku
mucrat didalam vagina Tante Lilis.
Croot….crot..crot, cairan spemaku keluar membasahi lubang vagina
Tante Lilis. Kemudian setelah puas aku Tarik penisku dan segera menjatuhkan tubuhku
diatas sofa.
Tante Lilis segera menaikkan celana dalamnya dan merapikan kemeja
satin dan memakai Kembali Branya.
“Sayang udah dulu, Tante ke kantor dulu Sudah telat nih?”, tanpa
membersihkan cairan spemaku yang masih didalam vaginanya.
“Lho tapikan Tante belum apa-apa”, kataku protes.
“Udah nanti malam kita lanjutkan lagi” ucap Tante Lilis sambil
mendekatiku.
Kami sempat bercuiman sebentar dengan mesra seperti seorang
kekasih. Setelah melihat jam di dinding, Tante Lilis segera beranjak ke garasi.
Ia sudah terlambat sepuluh menit. Tak lama kemudian deru suara mobil pun
berbunyi dan semakin lama semakin menghilang. akupun segera memakai celanaku dan
tertidur di sofa.
SEKIAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar