KENIKMATAN DARI
MAS ARI TEMAN SUAMIKU SELAMA DIKALIMANTAN
Namaku Dina dan aku memiliki seorang suami yang bernama
Budi. Hasil perkawinanku dengan Mas Budi sampai sekarang aku belum diberikan
satu momongan apaun dari dia. Hubungan seks ku dengan Mas Budi bisa dibilang
sangat datar-datar saja kerena dia sangat sibuk dengan tuntutan pekerjaan yang
dijalani saat ini.
Padahal aku wanita yang dibilang memiliki nafsu seks yang sangat besar untuk urusan ranjang, tapi untungnya semenjak aku menjalin hubungan gelap dengan Mas Ari teman Mas Budi kebutuhan seksku lumayan terpuaskan oleh Mas Ari disaat suamiku tidak dirumah.
Mendengar suamiku mendapat tugas ke Kalimantan untuk
mengurusi proyek pembangunan ibu kota baru, Malam itu Mas Ari diundang oleh
suamiku untuk datang kerumah, membicarakan soal kepergian Mas Budi selama dikalimantan.
Malam itu kita makan bertiga, Aku, Mas Budi dan Mas Ari, mereka berdua membahas
soal keberangkatan suamiku, Akhirnya di sepakati selama sumiku dikalimantan
untuk urusan antar jemput aku dan menunggu rumah selama Mas Budi dikalimantan
ditunjuk Mas Ari.
“Oh Ya Ari selama aku dikalimantan jangan lupa yang antar
jemput istriku kamu, dan kalua malam ada waktu sekalian jaga rumah dan
istruku”, kata Mas Budi (sumiku).
Aku lihat Mas Ari hanya tersenyum, dalam hatiku aku bakalan
seks bebas sama Mas Ari selama suamiku tidak dirumah.
“Siap bos?”, jawabnya
sambil bersenda begurau.
Saat mereka berdua berbicara, aku langsung pergi untuk masuk
ke kamar dan mengganti baju tidur satin tanpa memakai Bra dan Cd lagi untuk
pesiapan bermain seks dengan suamiku sebelum
besok pagi berangkat kekalimantan. Selesai mereka ngobrol malam itu, Mas
Budi (suamiku) langsung masuk kamar, lalu saat melihat aku sudah memakai baju
dinas alias baju tidur satin yang seksi Mas Budipun langsung mengajak aku untuk
bercinta diatas ranjang. Malam itu tumben Mas Budi begitu bernafsu, malam itu
aku main hingga 2 kali diatas ranjang.
Aku pun melayaninya dengan nafsu juga. Tapi malam itu aku mulai merasakan perbedaan,
antara permainan Mas Budi dan Mas Ari, karena permainan Mas Ari memang lebih
hebat dibandingkan suamiku cara mengoral dan memuaskan aku diranjang saja beda
dan ukuran batang penisnya milik Mas Ari lebih besar dan panjang dibandingkan
sumiku atau karena perasaan aku saja.
Jam 7 pagi, Mas Budi berangkat ke airport dan di antar oleh
Mas Ari. Sebelum berangkat Mas Budi mencium keningku dan bibirku.
“Mama, I love you” katanya sambil mencium keningku.
“I Love you to Pa”. Mobilnya pun segera berangkat dan aku kembali
ke kamarku untuk berbaring.
Dikamar aku berpikir apa aku ini benar benar wanita gila seks.
Dalam sehari aku bisa bermain 2-3 kali dengan Mas Ari dan Mas Budi (suamiku)_dan
kalau siang aku main seks dengan Mas Ari dan kalau malam dengan suamiku. Tapi
aku lebih puas bermain dengan Mas Ari karena aku bisa merasakan klimaks 2 kali
dan sampai-sampai aku sangat merindukan sosok Mas Ari bila tidak menajamah
tubuhku dalam sehari saja.
Aku memang berasa bersalah terhadap Mas Budi, sumiku sendiri
tapi persaan cintaku sedikit pudar karena sosok Mas Ari hadir dalam kenikmatan,
aku memang egois dan selalu menyalahkan suamiku, sehingga aku berselingkuh dengan
Mas Ari, tapi kenapa Mas Budi tidak pernah sama permainan nya diatas ranjang seperti
Mas Ari yang selalu romantic dan selalu mendapatkan kepuasan yang tersendiri. Semua
pikiran ini hanya untuk menutupi kesalahanku saja dan ini memang berdosa tapi
semua ini karena aku ingin diperhatikan dan dipuaskan.
Malam hari setelah suami berangkat kekalimantan, aku tetap diam
di dalam kamar dan kuhabiskan untuk nonton film di TV sreaming. Kudengan suara
mobil Mas Ari datang dan dimasukan dalam garasi. Malam itu aku sepertinya ragu
untuk keluar kamar kamar untuk menemui Mas Ari. Aku hanya diam , berbaring sambil
nonton TV dan video call dengan Mas Budi. Kadang aku berpikir apakah aku memang
wanita jalang, wanita gila akan seks
diranjang (hyper sex). itu semua yg aku pikirkan tentang diriku.
Lagi asyik-asyiknya nonton Film,“..tok , tok bunyi ketukan pintu kamarku membuyarkan semua
lamunanku. Dalam hati aku tahu itu pasti
Mas Ari.
Aku segera merapikan gaun tidurku, berjalan ke pintu dan
membuka pintu kamarku.
”Ada apa Mas Ari..? tanyaku.
Tanpa permisi lagi, Mas Ari langsung masuk ke dalam kamar
tidurku dan menyerahkan sebuah tas besar kepadaku.
“Dina, ini hadiah buat kamu?, tadi aku mampir belanja ke
Mall” katanya sambil memberikan aku sebuah tas besar.
“Hadiah apa ini? Tanyaku.
Mas Ari tersenyum ” buka saja”.
Aku membuka Tas besar itu dan saat kubuka isinya sebuah baju
tidur model daster yang sangat seksi berwarna merah muda dari bahan satin lengkap
dengan CD mininya. Spontan aku menatap Mas Ari dan dia tersenyum.
“Ayo , coba di pakai malam ini sayang?”. Entah kenapa hatiku luluh, dan aku tak tahu, bila
aku memakainya pasti Mas Ari menjadi bergairah melihatku.
“Tunggu bentar ya Mas”, kemudian aku berjalan masuk ke kamar
mandi dan aku menganti gaun tidurku dangan baju tidur tidur satin yang di
berikan Mas Ari.
Aku ambil baju tidur yg seksi dan licin itu dan ku pakai
ketubuhku dan kupakai juga CD mininya dari bahan satin juga warna yang sama
dengan dasternya tanpa memakai bra. Aku menatap ke cermin yang ada dikamar
mandi, melihat tubuhku yang seksi dengan balutan baju tidur satin.
“Bertahun tahun-tahun aku menikah dengan Mas Budi, belum
pernah sekali pun dia memberiku hadiah seperti ini”, ujarku dalam hati.
Setelah puas membolak balik badanku, berkaca didepan cermin
tampak kedua putting susuku telihat menonjol dan seksi, aku segera keluar dari
kamar mandi. Begitu kukeluar Mas Ari menyambutku
degan senyuman,
“Dina, kamu benar benar cantik dan seksi dengan baju tidur
itu? Kalau bisa pakai terus selama sumimu tidak dirumah.
Mas Ari meraih tanganku dan kemudia dia aku duduk di pinggir
ranjang. Lalu dia mengecup bibirku, dia memperlakukanku seperti istrinya saja .
Aku diam menatapnya . Lalu aku merasakan jari-jari Mas Ari mulai menyelinap di
balik CD mini yang kupakai. Dengan jarinya mulai mengesek-gesek bibir vaginaku
lalu dia memasukan jari tengahnya masuk kedalam vaginaku. Mas Ari kemudian
melumat bibirku dan lidahky dengan sangat. Aku pun sebaliknya mengikutinya lumatanya,
kami berciuman degan panas . Lepas melumat bibirku, kemudian Mas Ari menarik
tanganku dan memintaku berdiri. Aku mengikuiti kemauanya, kedua tangannya pun
langsung meraba buah dadaku dari luar pakaian baju tidurku yang sangat licin
itu, kemudian jarinya mengitari putting
susuku dan saat itu juga aku mulai merasa
terangsang. Birahiku meningkat drastis. Aku menggigit bibirku bawahku dan Mas
Ari terus meraba-raba putting susuku yg sudah menonjol dan keras itu menjeplak
dikain satin baju tidurku.
Lalu tangannya terus mengusap-usap baju tidur satin yang
kupakai dan langsung memainkan putting susuku dengan kedua tangganya.
Aku mendesah “Anghhh…Mas Ariiiii?? Sedot mas putting
susuku”, kataku.
Mas Ari menyedot dan mengigit kecil dikedua putting susuku
secara bergantian dengan mulutnya tanpa membuka baju tidurku. Kemudian kedua
tangannya meraba-raba buah dadaku yg sudah keras itu. Aku merasakan buah dadaku
menjadi begitu sensitif. Tak lama tangan kanan Mas Ari turun ke bawah dan mulai
meraba raba pahaku. Lalu sebelah kakiku di angkat dan di tumpukan pada pinggir
ranjang. Tangan kananya itu terus meraba raba pahaku sedang tangan kirinya
merabai buah dadaku.
Aku terus merasa kenikmatan dan mulutku tak henti-hentinya mendesah. Apalagi saat tangan kanan Mas Ari,
berjalan menuju ke arah selangkangan celana dalamku yg sudah basah itu dan tepat saat menyentuh bibir vaginaku, Aku
menjerit dan mendesah sangat keras.
“Anghhhh….Mas….Arirrrrr?”, Aku merasa seperti di sengat
aliran listrik.
Jari-jari Mas Ari terus meraba-raba selangkangan celana
dalamku. Klitorisku membesar, aku benar-benar terangsang hebat . Tubuhku
seperti gematar. Tak beberapa lama seperti aku merasa akan merasakan orgasme mulai
mendekat.
“Anghh…Mas….Ariii..aku sudah gak tahan..itu bagian itil nya gatel banget Massss?”, kataku tanpa malu.
Kemudia Mas Ari meniduriku dipinggir ranjang dengan kedua
kakiku dilebarkan, kemudian dia menggeser CD miniku kesamping dan lidahnya
langsung menjilat vaginaku dan menyedot bagian klistoriku (itilku) dan tak lama
kemudian ada tekanan kuat dari dalam perutku, rasanya seperti ingin pipis.
“Anghhh….ahhhh….anghhhhh….Masss….Ariiiii”, aku mendesah
sangat Panjang dan tubuhku mengejang-ngejang saat tubuhku orgasme.
Tanpa bisa aku tahan lagi cairan orgeasmeku keluar membasahi
vaginaku dan air seniku sedikit meluncur keluar begitu saja. Aku benar benar merasakan orgasme yang luar
biasa dan aku merasakan tubuhku menjadi lemas. Mas Ari kemudian berdiri dan
memelukku tubuhku yang terbaring dipinggir ranjang, Mas Ari kemudian menciumi
leherku dan birahiku langsung timbul lagi.
“Gimana sayang , enak gak ?? tanyanya.
“Mas Ari ..enak ..enak banget sayang”, Kataku .
Kembali Mas Ari membuka lebar dikedua kakiku, sambil
memangku diriku, tangan Mas Ari kembali meraba selangkangan celana dalamku. Dia
tak peduli celana dalamku yang basah oleh cairan vaginaku dan sedikit bercampur
air pipisku.
“Auuungghhh….Mas….Ariii”, erangku.
Jari-Jari tanggan Mas Ari Kembali terus bermain di
selangkangan celana dalamku, membuat birahiku makin lama makin terus meninggi.
Tak lama jari-jari menyusup Kembali di balik celana dalamku tanpa membuka
celana dalamku dan memainkan bagian klitorisku. Aku kembali dibuatnya menjerit kenikmatan.
“Mas….Ariiii…oughhhh…Mas…Ariiii..aghh”, erangku.
Kemudian Mas Ari melepas jilatanya dibagian klistoriku dan
menarik celana dalamku yang sudah basah dan melemparnya kelantai, kemudian aku
membaring tubuhku terlentang diatas ranjang. Mas Ari membuka seluruh
pakaiannya. Aku segera melebarkan kedua
kakiku karena aku sudah tak tahan ingin segera merasakan batang penis yang hitam
itu.
“Mas Ari, ayo dong masukin ..” ujarku. Kulihat Mas Ari hanya
tersenyum.
”Mas Ari please, masukin aku pingin sekali?”, kataku mengemis memintanya.
Tapi Mas Ari bukanya memasukan batang penisnya kedalam
vaginaku melainkan dia naik keatas tubuhky dan mengesek-gesek penisnya dibaju
tidur yang aku pakai sambil meraba-raba kedua buah dadaku.
“Sabar ya sayang, malam ini malam panjang…..aku pasti akan
masukin kevaginumu, sabar ya sanyang” kata Mas Ari.
Kubiarkan Mas Ari apa yang diinginkan dari tubuhku ini
sambil terus mengesek-gesekan penisnya dibaju tirdurku yang licin ini dan tak
lama kulihat cairan bening yang keluar dari dalam penisnya membasahi baju
tidurku.
“Giamana Mas, enak gesek disitu bikin basah baju tidurku”,
kataku.
“Iya sayang aku pingin gesek-gesek dulu merasakan baju tidur
yang licin ini”, setelah puas Mas Ari kemudian diam sejenak.
Aku kembali memintanya untuk memasukan batang penisku ini ke
dalam vaginaku. Aku sudah benar benar tak tahan, aku yakin semua ini karena
pengaruh rangsang yang berikan oleh Mas Ari. Tapi Mas Ari tidak mau memasukan penisnya
itu kedalam vaginaku tapi melainkan dia mengarahkan batang penisnya ke wajahku.
”Sayang, isepin dulu dong?? pintanya.
Aku tak bisa menolaknya, batang penisnya itu memang membuat
aku nafsu melihtnya, aku menjulurkan lidahku dan mulai menjilatinya. Kudengar
Mas Ari mengerang kenikmatan saat aku kulum penisnya kedalam mulutku.
“Anghhh…aghh ..iya..enak sekali….sayang terus sayang ”
erangnya, sambil aku pegang batang penisnya yang keras itu.
Tak lama Mas Ari memintaku untuk mengulumnya, aku
menurutinya apa katanya, mulutku aku
buka lebar dan penisnya yang besar itu mulai menyodok nyodok mulutku hingga
kebagian tenggorokan. Tangannya mulai memang kepalaku, lalu dia mendorong batang
penisnya maju dan mundur.
”Ceplak…cplokk”, suaraku tersumbat batang penisnya dimulutku
bercampur air liur, tubuhku terus meronta,tapi Mas Ari semakin kuat memegang
kepalaku.
Mas Ari bertahan cukup lama, walau akhirnya dia juga
ejakulasi. Aku merasakan cairan spermanya mucrat didalam mulutku. Saat batang
penisnya lepas dari mulutku, aku memuntahkan seluruh sisa sepermanya dan
membasahi sperai ranjang. Sikap Mas Ari kembali lembut, dia membelai rambutku,
dan melap mulutku degan tissu, lalu mengecup bibirku.
“Terima kasih sayang , kamu benar-benar membuatku puas ..”
ujarnya. Aku hanya diam menatapnya karena dalam hati aku kecewa penisnya belum
masuk kevaginaku tapi malah keluar dimulutku.
“Tunggu sebentar sayang aku ambil air dulu “, katanya seraya
memakai piyama satin yang ada dipinggir ranjang miliku, lalu dia keluar kamar
tidurku.
Tak lama kemudia aku masih diatas ranjang dengan poisi
terlentang Mas Ari kembali degan segelas air dingin, memberiku minum, aku
merasa segar degan sejuknya air dari lemari es itu. Lalu Mas Ari kembali
menciumi bibirku dan tangannya mulai meraba raba buah dadaku lagi. Aku pun
kembali berterasngsang dan vginaku berdenyut-denyut kembali.
“Angggghhh….Mas….Ari….masukin..saja?”, pintaku.
Mas Ari hanya tersenyum, “sabar sayang ..masih lemes nih ”
ujarnya , sambil memperlihatkan batang penisku yang masih mengecil. Aku hanya
diam saja sedikit kecewa tapi aku tetap tersenyum dihadapanya. Lalu jarinya
kembali meraba raba bagian klitorisku, membuat aku bernafsu kembali.
Aku melihat batang penisnya sudah kembali tegak berdiri
kemudian Mas Ari segera membuka lebar kedua kakiku dan tanpa kusuruh lagi Mas
Ari segera mengarahkan batang penisnya itu segar masuk ke dalam liang vaginaku
yang sudah basah. Perlahan penisnya segera menyesaki ruang di dalam vaginaku. Blesss…..lalu
Mas Ari mulai menggoyang tubuhnya dan kurasakan penisnya bergerak maju dan
mundur.
“Anghhhh…..uuuughhh sayangg….unghhhhh”, erangku sambil
memegang pundaknya.
Dengan posisi Mas Ari diatas tubuhku mengenjot tanpa henti
dengan kedua kakiku menyilangkan ketubuhnya dengan bertahan selama 15 menit
dengan posisi seperti itu hingga aku orgasme yang kedua kalinya, membuat tubuhku
mengejang-ngejang dalam pelukkan Mas Ari yang tak henti-hentinya mengejot
penisnya kelua masuk kevaginaku.
Tak lama setelah aku merasakan orgasme, Mas Ari berkata
“sayang….aku mau keluarrrr” dan kata-kata itu tidak aku jawab dan
Crottt…crottt..crottt, cairan spermanya keluar sangat banyak membasahi vaginaku
dan mengalir keluar membasahi ranjang kami. Malam itu aku mengalami orgasme
beberapa kali hingga tenagaku terkuras habis, Aku seperti tak sadarkan diri, aku
tertidur pulas hingga terbangun pukul 11 siang . Aku tak pernah tidur selama
itu sampai-sampai aku tidak berangkat kerja .
Aku melihat sekeliling kamarku , Mas Ari sudah tidak ada disampingku.
Aku lalu masuk ke kamar mandi, membersihkan tubuhku dengan air hangat. Dan
siangnya Mas Ari menelponku.
“Sorry sayang aku ngak membangunkan kamu tidur soalnya kamu
terlihat capek”katanya
“Kamu jahat Mas masak aku hari ini harus bolos kerja”.
“Tenaag sayang aku sudah telpon kekantormu bahwa kamu sedang
ngak enak badan”.
“Dasar kamu Mas jahat”.
“Ngak papa aku jahat, tapi nanti malam jangan lupa baju
tidur itu dipakai lagi”.
“Iya sayang pasti aku selalu pakai”.
“Udah dulu ya sayang sampai ketemu nanti malam”.
Setiap malam selama suamiku tugas dikalimantan, Mas Ari selalu
menemaniku dirumah sesuai pesana suamiku itu selain dirumah dia jago memuaskan
Hasrat seksku diatas ranjang dengan berbagai gaya permainan yang selalu
dilakukanya demi sama-sama puas dan hingga saat ini aku masih lakukan sama Mas
Ari dan sampai kapan waktunya aku berhungan sama Mas Ari aku belum tau karena
aku masih ingin kenikmatan dan kepuasan darinya.
SEKIAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar