Minggu, 26 Februari 2023

CERUTA SEKS SELINGKUH DENGAN TEMAN SUAMIKU

 

KENIKMATAN DARI MAS ARI TEMAN SUAMIKU SELAMA DIKALIMANTAN

Namaku Dina dan aku memiliki seorang suami yang bernama Budi. Hasil perkawinanku dengan Mas Budi sampai sekarang aku belum diberikan satu momongan apaun dari dia. Hubungan seks ku dengan Mas Budi bisa dibilang sangat datar-datar saja kerena dia sangat sibuk dengan tuntutan pekerjaan yang dijalani saat ini.

Padahal aku wanita yang dibilang memiliki nafsu seks yang sangat besar untuk urusan ranjang, tapi untungnya semenjak aku menjalin hubungan gelap dengan Mas Ari teman Mas Budi kebutuhan seksku lumayan terpuaskan oleh Mas Ari disaat suamiku tidak dirumah.

Mendengar suamiku mendapat tugas ke Kalimantan untuk mengurusi proyek pembangunan ibu kota baru, Malam itu Mas Ari diundang oleh suamiku untuk datang kerumah, membicarakan soal kepergian Mas Budi selama dikalimantan. Malam itu kita makan bertiga, Aku, Mas Budi dan Mas Ari, mereka berdua membahas soal keberangkatan suamiku, Akhirnya di sepakati selama sumiku dikalimantan untuk urusan antar jemput aku dan menunggu rumah selama Mas Budi dikalimantan ditunjuk Mas Ari.

“Oh Ya Ari selama aku dikalimantan jangan lupa yang antar jemput istriku kamu, dan kalua malam ada waktu sekalian jaga rumah dan istruku”, kata Mas Budi (sumiku).

Aku lihat Mas Ari hanya tersenyum, dalam hatiku aku bakalan seks bebas sama Mas Ari selama suamiku tidak dirumah.

“Siap bos?”,  jawabnya sambil bersenda begurau.

Saat mereka berdua berbicara, aku langsung pergi untuk masuk ke kamar dan mengganti baju tidur satin tanpa memakai Bra dan Cd lagi untuk pesiapan bermain seks dengan suamiku sebelum  besok pagi berangkat kekalimantan. Selesai mereka ngobrol malam itu, Mas Budi (suamiku) langsung masuk kamar, lalu saat melihat aku sudah memakai baju dinas alias baju tidur satin yang seksi Mas Budipun langsung mengajak aku untuk bercinta diatas ranjang. Malam itu tumben Mas Budi begitu bernafsu, malam itu aku main hingga 2 kali diatas ranjang.

Aku pun melayaninya dengan nafsu juga.  Tapi malam itu aku mulai merasakan perbedaan, antara permainan Mas Budi dan Mas Ari, karena permainan Mas Ari memang lebih hebat dibandingkan suamiku cara mengoral dan memuaskan aku diranjang saja beda dan ukuran batang penisnya milik Mas Ari lebih besar dan panjang dibandingkan sumiku atau karena perasaan aku saja.

Jam 7 pagi, Mas Budi berangkat ke airport dan di antar oleh Mas Ari. Sebelum berangkat Mas Budi mencium keningku dan bibirku.

“Mama, I love you” katanya sambil mencium keningku.

“I Love you to Pa”. Mobilnya pun segera berangkat dan aku kembali ke kamarku untuk berbaring.

Dikamar aku berpikir apa aku ini benar benar wanita gila seks. Dalam sehari aku bisa bermain 2-3 kali dengan Mas Ari dan Mas Budi (suamiku)_dan kalau siang aku main seks dengan Mas Ari dan kalau malam dengan suamiku. Tapi aku lebih puas bermain dengan Mas Ari karena aku bisa merasakan klimaks 2 kali dan sampai-sampai aku sangat merindukan sosok Mas Ari bila tidak menajamah tubuhku dalam sehari saja.

Aku memang berasa bersalah terhadap Mas Budi, sumiku sendiri tapi persaan cintaku sedikit pudar karena sosok Mas Ari hadir dalam kenikmatan, aku memang egois dan selalu menyalahkan suamiku, sehingga aku berselingkuh dengan Mas Ari, tapi kenapa Mas Budi tidak pernah sama permainan nya diatas ranjang seperti Mas Ari yang selalu romantic dan selalu mendapatkan kepuasan yang tersendiri. Semua pikiran ini hanya untuk menutupi kesalahanku saja dan ini memang berdosa tapi semua ini karena aku ingin diperhatikan dan dipuaskan.

Malam hari setelah suami berangkat kekalimantan, aku tetap diam di dalam kamar dan kuhabiskan untuk nonton film di TV sreaming. Kudengan suara mobil Mas Ari datang dan dimasukan dalam garasi. Malam itu aku sepertinya ragu untuk keluar kamar kamar untuk menemui Mas Ari. Aku hanya diam , berbaring sambil nonton TV dan video call dengan Mas Budi. Kadang aku berpikir apakah aku memang  wanita jalang, wanita gila akan seks diranjang (hyper sex). itu semua yg aku pikirkan tentang diriku.

Lagi asyik-asyiknya nonton Film,“..tok , tok  bunyi ketukan pintu kamarku membuyarkan semua lamunanku. Dalam hati  aku tahu itu pasti Mas Ari.

Aku segera merapikan gaun tidurku, berjalan ke pintu dan membuka pintu kamarku.

”Ada apa Mas Ari..? tanyaku.

Tanpa permisi lagi, Mas Ari langsung masuk ke dalam kamar tidurku dan menyerahkan sebuah tas besar kepadaku.

“Dina, ini hadiah buat kamu?, tadi aku mampir belanja ke Mall” katanya sambil memberikan aku sebuah tas besar.

“Hadiah apa ini? Tanyaku.

Mas Ari tersenyum ” buka saja”.

Aku membuka Tas besar itu dan saat kubuka isinya sebuah baju tidur model daster yang sangat seksi berwarna merah muda dari bahan satin lengkap dengan CD mininya. Spontan aku menatap Mas Ari dan dia tersenyum.

“Ayo , coba di pakai malam ini sayang?”.  Entah kenapa hatiku luluh, dan aku tak tahu, bila aku memakainya pasti Mas Ari menjadi bergairah melihatku.

“Tunggu bentar ya Mas”, kemudian aku berjalan masuk ke kamar mandi dan aku menganti gaun tidurku dangan baju tidur tidur satin yang di berikan Mas Ari.

Aku ambil baju tidur yg seksi dan licin itu dan ku pakai ketubuhku dan kupakai juga CD mininya dari bahan satin juga warna yang sama dengan dasternya tanpa memakai bra. Aku menatap ke cermin yang ada dikamar mandi, melihat tubuhku yang seksi dengan balutan baju tidur satin.

“Bertahun tahun-tahun aku menikah dengan Mas Budi, belum pernah sekali pun dia memberiku hadiah seperti ini”,  ujarku dalam hati.

Setelah puas membolak balik badanku, berkaca didepan cermin tampak kedua putting susuku telihat menonjol dan seksi, aku segera keluar dari kamar mandi.  Begitu kukeluar Mas Ari menyambutku degan senyuman,

“Dina, kamu benar benar cantik dan seksi dengan baju tidur itu? Kalau bisa pakai terus selama sumimu tidak dirumah.

Mas Ari meraih tanganku dan kemudia dia aku duduk di pinggir ranjang. Lalu dia mengecup bibirku, dia memperlakukanku seperti istrinya saja . Aku diam menatapnya . Lalu aku merasakan jari-jari Mas Ari mulai menyelinap di balik CD mini yang kupakai. Dengan jarinya mulai mengesek-gesek bibir vaginaku lalu dia memasukan jari tengahnya masuk kedalam vaginaku. Mas Ari kemudian melumat bibirku dan lidahky dengan sangat. Aku pun sebaliknya mengikutinya lumatanya, kami berciuman degan panas . Lepas melumat bibirku, kemudian Mas Ari menarik tanganku dan memintaku berdiri. Aku mengikuiti kemauanya, kedua tangannya pun langsung meraba buah dadaku dari luar pakaian baju tidurku yang sangat licin itu, kemudian  jarinya mengitari putting susuku dan  saat itu juga aku mulai merasa terangsang. Birahiku meningkat drastis. Aku menggigit bibirku bawahku dan Mas Ari terus meraba-raba putting susuku yg sudah menonjol dan keras itu menjeplak dikain satin baju tidurku.

Lalu tangannya terus mengusap-usap baju tidur satin yang kupakai dan langsung memainkan putting susuku dengan kedua tangganya.

Aku mendesah “Anghhh…Mas Ariiiii?? Sedot mas putting susuku”, kataku.

Mas Ari menyedot dan mengigit kecil dikedua putting susuku secara bergantian dengan mulutnya tanpa membuka baju tidurku. Kemudian kedua tangannya meraba-raba buah dadaku yg sudah keras itu. Aku merasakan buah dadaku menjadi begitu sensitif. Tak lama tangan kanan Mas Ari turun ke bawah dan mulai meraba raba pahaku. Lalu sebelah kakiku di angkat dan di tumpukan pada pinggir ranjang. Tangan kananya itu terus meraba raba pahaku sedang tangan kirinya merabai buah dadaku.

Aku terus merasa kenikmatan dan mulutku tak henti-hentinya  mendesah. Apalagi saat tangan kanan Mas Ari, berjalan menuju ke arah selangkangan celana dalamku yg sudah basah itu  dan tepat saat menyentuh bibir vaginaku, Aku menjerit dan mendesah sangat keras.

“Anghhhh….Mas….Arirrrrr?”, Aku merasa seperti di sengat aliran listrik.

Jari-jari Mas Ari terus meraba-raba selangkangan celana dalamku. Klitorisku membesar, aku benar-benar terangsang hebat . Tubuhku seperti gematar. Tak beberapa lama seperti aku merasa akan merasakan orgasme mulai mendekat.

“Anghh…Mas….Ariii..aku sudah gak tahan..itu bagian  itil nya gatel banget Massss?”,  kataku tanpa malu.

Kemudia Mas Ari meniduriku dipinggir ranjang dengan kedua kakiku dilebarkan, kemudian dia menggeser CD miniku kesamping dan lidahnya langsung menjilat vaginaku dan menyedot bagian klistoriku (itilku) dan tak lama kemudian ada tekanan kuat dari dalam perutku, rasanya seperti ingin pipis.

“Anghhh….ahhhh….anghhhhh….Masss….Ariiiii”, aku mendesah sangat Panjang dan tubuhku mengejang-ngejang saat tubuhku orgasme.

Tanpa bisa aku tahan lagi cairan orgeasmeku keluar membasahi vaginaku dan air seniku sedikit meluncur keluar begitu saja.  Aku benar benar merasakan orgasme yang luar biasa dan aku merasakan tubuhku menjadi lemas. Mas Ari kemudian berdiri dan memelukku tubuhku yang terbaring dipinggir ranjang, Mas Ari kemudian menciumi leherku dan birahiku langsung timbul lagi.

“Gimana sayang , enak gak ?? tanyanya.

“Mas Ari ..enak ..enak banget sayang”, Kataku .

Kembali Mas Ari membuka lebar dikedua kakiku, sambil memangku diriku, tangan Mas Ari kembali meraba selangkangan celana dalamku. Dia tak peduli celana dalamku yang basah oleh cairan vaginaku dan sedikit bercampur air pipisku.

“Auuungghhh….Mas….Ariii”, erangku.

Jari-Jari tanggan Mas Ari Kembali terus bermain di selangkangan celana dalamku, membuat birahiku makin lama makin terus meninggi. Tak lama jari-jari menyusup Kembali di balik celana dalamku tanpa membuka celana dalamku  dan memainkan bagian  klitorisku. Aku kembali dibuatnya menjerit  kenikmatan.

“Mas….Ariiii…oughhhh…Mas…Ariiii..aghh”, erangku.

Kemudian Mas Ari melepas jilatanya dibagian klistoriku dan menarik celana dalamku yang sudah basah dan melemparnya kelantai, kemudian aku membaring tubuhku terlentang diatas ranjang. Mas Ari membuka seluruh pakaiannya.  Aku segera melebarkan kedua kakiku karena aku sudah tak tahan ingin segera merasakan batang penis yang hitam itu.

“Mas Ari, ayo dong masukin ..” ujarku. Kulihat Mas Ari hanya tersenyum.

”Mas Ari please, masukin aku pingin sekali?”,  kataku mengemis memintanya.

Tapi Mas Ari bukanya memasukan batang penisnya kedalam vaginaku melainkan dia naik keatas tubuhky dan mengesek-gesek penisnya dibaju tidur yang aku pakai sambil meraba-raba kedua buah dadaku.

“Sabar ya sayang, malam ini malam panjang…..aku pasti akan masukin kevaginumu, sabar ya sanyang” kata Mas Ari.

Kubiarkan Mas Ari apa yang diinginkan dari tubuhku ini sambil terus mengesek-gesekan penisnya dibaju tirdurku yang licin ini dan tak lama kulihat cairan bening yang keluar dari dalam penisnya membasahi baju tidurku.

“Giamana Mas, enak gesek disitu bikin basah baju tidurku”, kataku.

“Iya sayang aku pingin gesek-gesek dulu merasakan baju tidur yang licin ini”, setelah puas Mas Ari kemudian diam sejenak.

Aku kembali memintanya untuk memasukan batang penisku ini ke dalam vaginaku. Aku sudah benar benar tak tahan, aku yakin semua ini karena pengaruh rangsang yang berikan oleh Mas Ari. Tapi Mas Ari tidak mau memasukan penisnya itu kedalam vaginaku tapi melainkan dia mengarahkan batang penisnya ke wajahku.

”Sayang, isepin dulu dong?? pintanya.

Aku tak bisa menolaknya, batang penisnya itu memang membuat aku nafsu melihtnya, aku menjulurkan lidahku dan mulai menjilatinya. Kudengar Mas Ari mengerang kenikmatan saat aku kulum penisnya kedalam mulutku.

“Anghhh…aghh ..iya..enak sekali….sayang terus sayang ” erangnya, sambil aku pegang batang penisnya yang keras itu.

Tak lama Mas Ari memintaku untuk mengulumnya, aku menurutinya  apa katanya, mulutku aku buka lebar dan penisnya yang besar itu mulai menyodok nyodok mulutku hingga kebagian tenggorokan. Tangannya mulai memang kepalaku, lalu dia mendorong batang penisnya maju dan mundur.

”Ceplak…cplokk”, suaraku tersumbat batang penisnya dimulutku bercampur air liur, tubuhku terus meronta,tapi Mas Ari semakin kuat memegang kepalaku.

Mas Ari bertahan cukup lama, walau akhirnya dia juga ejakulasi. Aku merasakan cairan spermanya mucrat didalam mulutku. Saat batang penisnya lepas dari mulutku, aku memuntahkan seluruh sisa sepermanya dan membasahi sperai ranjang. Sikap Mas Ari kembali lembut, dia membelai rambutku, dan melap mulutku degan tissu, lalu mengecup bibirku.

“Terima kasih sayang , kamu benar-benar membuatku puas ..” ujarnya. Aku hanya diam menatapnya karena dalam hati aku kecewa penisnya belum masuk kevaginaku tapi malah keluar dimulutku.

“Tunggu sebentar sayang aku ambil air dulu “, katanya seraya memakai piyama satin yang ada dipinggir ranjang miliku, lalu dia keluar kamar tidurku.

Tak lama kemudia aku masih diatas ranjang dengan poisi terlentang Mas Ari kembali degan segelas air dingin, memberiku minum, aku merasa segar degan sejuknya air dari lemari es itu. Lalu Mas Ari kembali menciumi bibirku dan tangannya mulai meraba raba buah dadaku lagi. Aku pun kembali berterasngsang dan vginaku berdenyut-denyut kembali.

“Angggghhh….Mas….Ari….masukin..saja?”,  pintaku.

Mas Ari hanya tersenyum, “sabar sayang ..masih lemes nih ” ujarnya , sambil memperlihatkan batang penisku yang masih mengecil. Aku hanya diam saja sedikit kecewa tapi aku tetap tersenyum dihadapanya. Lalu jarinya kembali meraba raba bagian klitorisku, membuat aku bernafsu kembali.

Aku melihat batang penisnya sudah kembali tegak berdiri kemudian Mas Ari segera membuka lebar kedua kakiku dan tanpa kusuruh lagi Mas Ari segera mengarahkan batang penisnya itu segar masuk ke dalam liang vaginaku yang sudah basah. Perlahan penisnya segera menyesaki ruang di dalam vaginaku. Blesss…..lalu Mas Ari mulai menggoyang tubuhnya dan kurasakan penisnya bergerak maju dan mundur.

“Anghhhh…..uuuughhh sayangg….unghhhhh”, erangku sambil memegang pundaknya.

Dengan posisi Mas Ari diatas tubuhku mengenjot tanpa henti dengan kedua kakiku menyilangkan ketubuhnya dengan bertahan selama 15 menit dengan posisi seperti itu hingga aku orgasme yang kedua kalinya, membuat tubuhku mengejang-ngejang dalam pelukkan Mas Ari yang tak henti-hentinya mengejot penisnya kelua masuk kevaginaku.

Tak lama setelah aku merasakan orgasme, Mas Ari berkata “sayang….aku mau keluarrrr” dan kata-kata itu tidak aku jawab dan Crottt…crottt..crottt, cairan spermanya keluar sangat banyak membasahi vaginaku dan mengalir keluar membasahi ranjang kami. Malam itu aku mengalami orgasme beberapa kali hingga tenagaku terkuras habis, Aku seperti tak sadarkan diri, aku tertidur pulas hingga terbangun pukul 11 siang . Aku tak pernah tidur selama itu sampai-sampai aku tidak berangkat kerja .

Aku melihat sekeliling kamarku , Mas Ari sudah tidak ada disampingku. Aku lalu masuk ke kamar mandi, membersihkan tubuhku dengan air hangat. Dan siangnya Mas Ari menelponku.

“Sorry sayang aku ngak membangunkan kamu tidur soalnya kamu terlihat capek”katanya

“Kamu jahat Mas masak aku hari ini harus bolos kerja”.

“Tenaag sayang aku sudah telpon kekantormu bahwa kamu sedang ngak enak badan”.

“Dasar kamu Mas jahat”.

“Ngak papa aku jahat, tapi nanti malam jangan lupa baju tidur itu dipakai lagi”.

“Iya sayang pasti aku selalu pakai”.

“Udah dulu ya sayang sampai ketemu nanti malam”.

Setiap malam selama suamiku tugas dikalimantan, Mas Ari selalu menemaniku dirumah sesuai pesana suamiku itu selain dirumah dia jago memuaskan Hasrat seksku diatas ranjang dengan berbagai gaya permainan yang selalu dilakukanya demi sama-sama puas dan hingga saat ini aku masih lakukan sama Mas Ari dan sampai kapan waktunya aku berhungan sama Mas Ari aku belum tau karena aku masih ingin kenikmatan dan kepuasan darinya.

SEKIAN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar