CERITA DEWASA
BERCUMBU DENGAN TANTE SEPANJANG HARI SAAT DIRUMAH
Kenikmatan bercumbu Dengan Tanteku Sepanjang Hari diatas ranjang yang ternoda. Perkenalkan namaku Andre, aku seorang mahasiswa, aku mempunyai seorang Tante yang selalu aku ajak tidur bareng denganku dan dia kebetulan adik kandung dari ibuku. Tanteku ini tinggal sendiri disebuah perumahan elit ditengah kota Malang, suaminya atau Omku ini kebetulan seorang pelayar dan pulang kerumah bisa setahun tiga kali.
Selama kesendiriannya dirumah sebagai ibu rumah tangga, akulah
yang selalu menemani Tanteku dirumah, apalagi sejak kejadian dimalam sabtu itu
yang seharusnya ini tidak terjadi antara aku dan Tanteku yang berakhir diatas
ranjang hingga saat ini, tapi ini sudah terjadi dan kita sama-sama saling
menikmati satu sama lain demi mencari kepuasan.
Oh ya Tanteku ini sampai saat ini belum memiliki anak satu
pun dari hasil perkawainan dengan omku. Entah siapa yang mandul atau tak bisa
membuahi keturunan yang penting sekarang Tanteku bisa merasakan orgasme tiap
malam denganku walaupun suaminya disana berlayar. Awal cerita pertama aku melakukan
hubungan seks diranjang dengan tanteku ini pada saat malam sabtu atau malam
minggu sehabis menghadiri acara pesta perkawainan.
Sepulang dari acara pesta itu, tanteku meminta aku untuk
menemaninya dia untuk tidur bareng diatas ranjang karena tante merasa kesepian
dan agak ketakutan karena malam itu cuaca diluar hujan turun sangat deras dan
suara petir terdengar tak henti-hentinya bergemurung dan akhirnya malam itu aku
tidur satu ranjang dengan Tanteku dan sebelum tidur aku hanya memakai kaos dan
celana pendek tanpa memakai celana dalam karena kalau tidur aku tidak suka
pakai celana dalam. Begitupun sebaliknya Tanteku malam itu sudah berganti
pakaian dengan baju tidur satin model daster tanpa bra karena tampak jelas sekali
kedua putting susunya menonjol.
Malam itu aku berusaha tidak terbawa hawa nafsu melihat
Tanteku yang hanya memakai baju tidur seperti itu karena aku sudah terbiasa
melihat tante kalau dirumah sering memakai baju-baju tidur dari bahan satin
yang sangat licin dan berkilau.
Kamipun tertidur pulas berdua diatas ranjang, Jam dua pagi, aku terbangun karena terasa agak
dingin oleh hembus AC yang keluar dari atas tembok yang mengarah keranjang. Kutarik
selimut yang ada diranjang kebetulan selimut itu juga dari bahan satin berwarna
merah muda seperti kain sperai yang menyelimuti ranjang tempat kita tidur berdua.
Saat kutarik selimut itu aku melihat Tanteku tidur pulas dengan posisi bentuk bongkok
udang membelakangiku. Hal ini menarikku untuk memeluknya dari belakang.
Kutebarkan selimut lebar itu hingga menutupi tubuh kami berdua.
Tangan kiri kusisipkan di bawah tubuhnya dan tangan kananku
kupelukkan melingkupi dadanya. Pinggulku kulekatkan ke arah pantatnya, sehingga
otomatis batang penisku menempel di belahan pantatnya itu. Saat kupeluk dari
belakang kemudian batang penisku perlahan mulai menegang. Pelan-pelan kugesek-gesekan
menusuki sela-sela belahan pantatnya. Dengan cara kukeluarkan penisku dari
dalam celanaku.
“Oughhhh”, nikmat benget saat penisku merasakan licinya kain
satin baju tidurnya saat pensiku mulai masuk kedalam belahan pantatnya.
Tanganku juga tidak tinggal diam dan mulai meremas-remas
buah dadanya sekalian memelintir puting susunya dengan jari-jari tangganku dari
luar kain satin baju tidurnya. Kontan mendapat perlakuan seperti itu Tanteku
terbangun dan bereaksi.
“Andre Sudah dong aku ini Tantemu lho Dreee”, tubuhnya sedikit berusaha menjauh tapi karena
pelukaku sangat kuat dari belakang Tante tidak bisa menjauh.
Bahkan dengkulku sekarang berupaya membuka pahanya dari
belakang. Tante berusaha tetap ingin menjauh lagi dan kedua tangannya berusaha
melepas pelukanku.
“Jangan, Adre..! Aku ini Tantemu.” rintihnya sambil tetap
membelakangiku.
Kugesek-gesek terus penisku tanpa henti dibelahan pantatnya
hingga masuk terselip oleh kain satin baju tidurnya.
“Tan, Andre sudah sangat nafsu sekali, ayo dong tan….aku tau
pasti tante butuhkan seperti ini kan?” sambil kupeluk tubuhnya dan kuremas-remas
buah dadanya dan penisku terus mengesek-gesek pantanya.
“Ya…Andreee, sebenarnya tante juga pingin sekali dan sudah
lama tidak melakukan ini sejak om kamu pergi berlayar, tapi Andreeee?”
“Tapi kenapa Tan…?”.
“Aku ini tantemu Andre”.
“Aku tau tante tapi disini kan hanya kita berdua, ngak ada
yang lihat” penisku terus aku gesek-gesek dipantatnya hingga cairan beningku
membasahi kain satin baju tidurnya yang ikut terselip dipantatnya.
Kemudian aku Tarik tubuh tanteku menjadi terlentang dan dengan
cepat aku tindih tubuhnya dan langsung kulumat dan kusedot kedua putting susunya
tanpa membuka dasternya. Kusedot dengan rakusnya kedua putting susunya hingga
membuat Tanteku mulai mendesah kenikmatan.
Awalnya dia menolak dan akhirnya dia diam dan pasrah apa
yang aku lakukan terhadapnya dan saat aku cium bibirnya Tanteku malah membalas
dengan ciuman yang sangat ganas seperti harimau menerkam mangsanya. Bibirku dan
lidahku disedot-sedot dengan bibirnya. Kemudian setelah puas saling berlumatan aku
segera turun kebawah dan menarik celana dalamnya hingga terlepas dari tubuhnya.
Sekarang tampak jelas belahan vaginanya dihadapanku tanpa ada bulu-bulu
kemaluanya yang sudah dicukur habis.
Kulumat dan kujilat belahan vaginanya sambil kumainkan
bagian daging kecil (klistorinya) dengan cara kusedot-sedot dengan bibirku
sesekali lidaku menari-nari didalam vaginanya.
“Ouhghhhh…ahhhhh….aahhhh….Andreee…..Tante sudah ngak tahan
masukan sekarang penismu Andreee….anghhhhh”, desahan demi desahan terus aku
mainkan vagianya dengan permainan lidah dan bibirku.
Tanteku dengan cepat menarik tubuhku untuk segera naik
keatas tubuhnya, kemudian batang pensiku yang sudah tegang itu segera digengam
oleh tanganya dan langsung diarahkan kebelahan vaginanya yang sudah becek itu.
Blessss…..batang penisku dengan sangat mudah masuk kedalam vaginanya yang sudah
sangat becek itu.
“Oughhhh….uhhhhh…..Andreeeee……oughhhh…..ahhhhh”, desahan Panjang
saat menerima batang penisku masuk kedalam vaginanya.
Kudiamkan sejenak penisku didalam vaginanya dan kemudian kugenjot
perlahan keluar masuk penisku kedalam vaginanya. Semakin lama semakin terus aku
goyangkan dengan Gerakan sedikit cepat dan membuat kedua kakinya mulai
menyilang ketubuhku. Hampir 5-6 menit tanpa henti aku genjot terus penisku kevaginanya
sambil berciuman sesekali menyedot kedua putting susunya secara bergantian.
Ceplak….cplok…suara gesekan antara penisku dengan vaginanya bercampur
suara-suara desahan kenikamatan yang menjadi satu untuk mencapai puncak
orgasme. Tak terasa 10 menit kemudian tubuh tanteku mengejang-ngejang saat
merasakan orgasme.
“Andreeee…..anghhhh….ahhhh…oouuughhhhh”, kedua kakinya
terasa menjepit menyilang ditubukhu dengan sangat erat dan kurasakan dinding
vaginanya ada sesuatu meremas-remas penisku saat orgasme.
Setelah merasakan puas orgasme, penisku Kembali aku genjot kevaginanya dan tak
lama juga pertahananku akan segera jebol juga.
“Tante…..Andreee….mauuuu….keluar……”, desahan Panjang saat
detik-detik cairan speramku akan muncrat.
“Iya…..sayangggg…..keluari saja didalam” dan Crottt…..crottt…crottt….cairan
spermaku mucrat sangat banyak sekali keluar didalam vaginanya.
Tubuhku mengejang-ngejang juga saat cairan spermaku mucrat
sangat banyak memenuhi isi rahimnya. Kemudian tubuhku jatuh diatas tubuh
tanteku yang posisi terlentang diatas ranjang dengan posisi penisku masih
terbenam divaginnya.
“Maaf ya tan, aku sudah menodai Tante”, sambil kita saling
berpandangan.
“Dasar kamu anak nakal”.
“Tapi tante puas kan, dari pada sendiri dirumah”
Sambil membetulkan selimut kami tidur berpeluakan tanpa sempat
lagi membersihakan sisa-sisa noda sperma yang berceceran diatas sperai kain satin
ranjang dan ditubuh kami berdua.
Malam itu kami langsung terlelap tidur pulas.
Jam enam pagi aku terbangun didalam selimut berkain satin
kami masih saling berpeluakan dengan sangat erat. Rasanya aku tidak mau
melepaskan tubuh Tanteku ini. Hari minggu
ini kuhabiskan waktu ku ini diatas ranjang Bersama tanteku ini, entah sampai berapa
kali cairan spermaku keluar memebasahi baju tidurnya dan vagiananya.
Ya, akhirnya memang hari itu aku habiskan tidak keluar kamar dengan tanteku. Selama di
dalam kamar, kami seharian melakukan hubungan seks berbagai gaya di atas
ranjang, noda-noda cairan sperma dan kringat menjadi satu menodi kain sprai
satin diatas ranjang.
Sejak kejadian itulah kami menjadi ketagihan untuk
mengulangi dan mengulangi saat aku berada dirumah Bersama Tante hingga saat ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar