Sabtu, 25 Maret 2023

CERITA SEKS DENGAN MAMA TIRIKU KERENA PAPAHKU SELINGKUH

                      Cerita Seks Dengan Mamah Tiriku Karena Papahku selingkuh

Kejadian itu terjadi pada Jam 10 malam, karena aku tidak bisa tidur ketika aku kedapur melewati kamar mamah tiriku itu aku mendengar sayup-sayup suara mama tiriku sedang menangis, lalu kudekati pintu kamarnya yang sedikit terbuka dan kulihat mama tiriku itu sedang menangis di tepi ranjang dan dengan spontan  kudekati mama tiriku.


“Kenapa Mah menangis? Tanyaku”, mamah tiruku tetap diam tidak menjawab pertanyaanku.

“Ayo dong mah … ngomong sama Budi kenapa? Mungkin siapa tau Budi bisa bantu”, kemudian mamah tiriku melihat ke arahku dan berkata.

“Bud, mama sudah gak berguna lagi, mama udah gak bisa bikin papamu betah di rumah lagi, papamu ternyata punya wanita lagi di luar sana”,  sahut mama tiriku itu sambil memeluk ku dan tangisannya makin keras,

Aku  biarkan mamaku menangis di dadaku sambil  ku usap-usap rambutnya.

“Mama jangan punya pikiran seperti itu menuduh Papa punya wanita lagi, kalau menurut Budi Mamah itu masih cantik dan seksi, mana mungkin papa tertarik dengan wanita diluar sana”. Aku berusaha meneghiburnya.

“Tapi Mama tau Bud, dia punya wanita lagi diluar, mungkin mama sudah tidak seksi lagi dimata papahmu”.

“Ah itu hanya perasaan mamah, Budi aja ngelihat Mama masih  keliatan seger dan seksi, kayaknya kalau ada cowok normal liat mama pasti greget alias horny, apalagi liat mama pake daster satin  sapendek gini dan ngak pakai dalaman lagi”, kataku.

“Huss, kamu ini Ngaco ya Bud”, sambil mencubit pinggangku.

“Nah gitu dong ma, jangan nangis lagi, kan tambah cantik”, kataku.

Mama tiruku itu langsung melepaskan pelukannya dan bersandar di sandaran ranjang, kali ini aku tidak bisa memungkiri kalau mama tiriku ini bener-bener seksi dan cantik dengan pakai daster satin yang  pendek itu, tampak jelas kedua pahanya yang putih mulus, belahan dadanya tanpa memakai Bra terlihat kedua putting susunya yang menonjol itu membuat kedua mataku tidak bisa henti-hentinya memandangnya, tanpa sadar gairah kelaki-lakiaku mulai bangkit tapi aku berusaha untuk menahan gejolak itu.

“Ma, udah gak usah di pikirin lagi, biarin saja papa kalau memang punya wanita diluar sana mendingan mama nikmati saja hidup ini, kalau mama kesepian kan ada Budi disini yang selalu setia menemani mama”, kataku.

“Iya sih Bud, ngapai juga dipikir-pikir buat apa di pikirin bikin stress aja, sampe pernah juga mama punya pikiran buat cari cowok lagi buat bales dendam Papah kamu, sekalian buat nyalurin kebutuhan bilogis mama yang selama ini jarang diberi oleh papahmu, tapi mama ngak bisa. Mama takut keterusan dan ketagihan nanti”.

“Ngapai juga Mama balas dendam, Budi percaya mama pasti gampang banget kalau cari cowok lagi yang lebih muda, siapa sih yang ngak mau sama mama yang secantik dan seksi ini”, kataku.

“Apa bener mama masih cantik dan seksi Bud?”

“Bener Mah.. mama tuh masih seksi, apalagi kalau cowok ngeliatnya kaya sekarang ini, pake daster satin seperti itu pasti akan bergairah melihat mama”, aku sengaja berkata seperti itu karena aku sendiri sudah bergairah melihat mama tiruku seperti itu.

“Ah kamu bisa saja Bud, entar jangan-jangan kamu lihat mama seperti ini kamu yang bergairah”

“Hhhh, mama tau aja abis Budi lihat mama pakai daster satin seperti itu, kaya pemain film panas yang budi sering lihat”, kataku dengan santainya.

“Huus kamu itu ngaco Bud”.

“Bener Mah…Mama itu seksi banget, apalagi kalo pake baju satin seperti ini, cowok mana yang ngak mau, pasti semua cowok pengen ML sama mama” kataku.

“Jangan-jangan kamu sendiri yang pingih ML sama Mama??? ”, katanya sambil memandang aku.

“Kalau iya kenapa Ma, habis lihat mama pakai pakaian daster seperti ini Budi jadi Horny”.

“Berati selama dirumah kalau mama pakai daster seperti ini pasti kamu Horny ya?”.

“Iya sih Ma, tapi Budi tahan saja karena takut saja”.

“Kenapa ngak ngomong dari dulu karena kamu benar-benar suka sama mama, mama juga bosen sama papah kamu yang selalu menelantari aku seperti ini”.

Kemudian tanpa banyak kata lagi  karena aku sudah benar-benar horny melihat mama seperti itu kudorong Mama tidur terlentang diatas ranjang kemudian kubuka celana dan bajuku sendiri hingga aku langsung dalam hitungan detik bugil. Aku naik keatas tubuhnya dan kuremas-remas buah dadanya sambil kucium bibirnya dengan posisi seperti itu penisku yang sudah tegang itu tepat sekali mendarat dibagian vaginanya. Ternyata mama tidak memakai celana dalam juga saat pas penisku menempel dibelahan vaginanya. Saat kugesek-gesekan kepala penisku dibibir vaginanya mama, mama menatapku kemudian membalas ciumanku dengan ganas dan menekankan vaginanya saat penisku terus ku gesek-gesekan disitu.

“Budiii….sayangggg….mama ngak tahan sayang……masukin punya kamu kedalam punya mama sekarang, mama sudah ngak tahan”, kemudian kuarahkan penisku tepat masuk kedalam liang vaginanya dan Bless…..dengan mudahnya penisku langsung amblas kedalam vaginanya.

“Anggghhhh…ouuuggghhhhh…Budiiiii…pelan-pelan, sayang…oughhh…enak sayang…ahhh”, desahan Panjang saat penisku masuk menerobos vaginanya.

“Mama suka?”, kataku.

“Suka banget sayanggg…oughhhh…enak…nikmat…banget punya kamu sayang”.

“enak mana sama punya papah ma”.

“enak punya kamu sayang…oughhhh”, perlahan genjot keluar masuk penisku kedalam vaginanya.

“Anghhhh….mah…vagina mama enak banget masih terasa sempit, kok bodoh amat sih papa ngebiarin vagina senikmat kaya gini…ahhh…mah…enak mah”, katauku sambil ngomel-ngomel merasakan kenikmatan vagina mama.

“Ahhh…ahhh…sayangggg…kamu suka kan sama vagina mama”, sambil merasakan kenikmatan mama terus membalas ocehanku.

“Ounghhh….Suka banget mah, ah…ah…ngak yangka mama sebinal ini kalau di atas ranjang”.

“Kalau gitu…mama…angghhh…udah gak perlu cari cowok lain lagi untuk bales dendam…sama papah kamu itu….mama…akan kasih tubuh mama sama kamu aja sayang…buat pengganti papahmu” sahut mama yang terus mendesah kenikmatan merasakan keluar masuk penisku kedalam vaginanya.

“Iya mahhhh….anghhhhh…budi….siap…bersedia menjadi penganti papa mulai sekarang”.

“Aghhhh…Budiiii…mama juga akan siap menjadi pengganti papahmu mulai dari sekarang…terus budiii…genjot lebih dalem lagi…anggghhhh…mama mau keluar…sayangggg”.

Kugenjot dan kutekan lebih dalam lagi penisku kedalam vaginanya dengan genjotan yang lebih cepat  membuat vaginanya mama semakin becek. Kami saling terus berlumatan antara bibir dan lidah menjadi satu untuk mencapai kenikmatan dan tak lama kemudian tubuh mama mengejang-ngejang seperti terkena tegangan 220 volt saat orgasme.

“Budiiii…..sayangggg…oouunnggggg….anghhhh….ounggghhhh”, tak lama mama orgasme disusul akupu juga merasakan cairan spermaku akan muncrat.

“Mahhhh……aku juga mau keluarrr….mah…anghhhh….ahhhhh….ahhhh”.

Crottt…crottt…crettt cairan spermaku keluar sangat banyak menyemprot bagian Rahim mama tiriku ini. Tubuhku juga ikut mengejang-ngejang saat cairan spermaku keluar dari dalam batang penisku.

Aku dan mama tiriku terkulai lemas diatas ranjang. Kami masih saling berpelukan dengan posisi batang penisku masih tertancap didalam vaginanya.

“Terima kasih mah, Budi sayang mama”, sambil kucium dan kulumat bibirnya.

“Ya sayang, mama juga terima kasih sama kamu, sudah puasi mama diranjang”, Kamipun kembali berciuman di atas ranjang dengan tubuh yang sudah bermandikan keringat dan noda sperma menjadi satu diatas ranjang.

Malam itu kami tertidur pulas sampai pagi tanpa lagi saling membersihkan lagi bekas keringat dan noda sperma yang melekat ditubuh kita berdua.

Sinar mentari pagi masuk melalui jendela kamarku, pagi itu kulihat aku terbangun dengan tubuh yang masih telanjang, kulihat mama tiriku sudah tidak ada disampingku dan aku tidak habis pikir bahwa semalam aku sudah menyetubuhi mama tiriku.

Entah bagaimana perasaan mama tiriku yang sekarang dan aku bergegas memakai pakaianku kembali dan keluar mencari mama, kulihat mama sudah ada di dapur masih memakai gaun tidur satin yang semalam dipakai saat kami melakukan hubungan seks sehingga tampak jelas bekas-bekas spermaku yang sudah mengering didaster satin yang dipakai mama tiriku. Tentu saja pemandangan seperti itu dipagi yang segar ini memembuat libidoku gairaku kembali naik. Kuhampiri mama tiriku yang sedang memasak di dapur dan kupeluk mama dari belakang.

“Pagi mama sayangku”.

“Pagi juga sayangku”, Mama sedikit terkejut dengan kehadiranku yg tiba tiba memeluknya dari belakang, namun kembali mama tersenyum padaku dan memegang erat pelukan tanganku dari arah belakang.

Kami kemudian terdiam sejenak, mungkin ada perasaan sedikit aneh bagi kami berdua, bukan perasaan sebagai ibu dan anak, namun perasaan sebagai kekasih yang baru saja menikah.

“Mama sayang…Budi benar-benar puas bisa ngentoti mama” sahutku.

“Hushhh…kamu itu kok ngomongnya jorok sih”sahut mama.

“Tapi semalam mama suka kan?” Godaku.

“Ihhh…kamu ini jail banget Bud sama mamah, udah dong sayang”, sambil kucium bagian lehernya dan kuremas-remas buah dadanya dari belakang.

Mama membalikkan tubuhnya, sehingga tubuh kami berdua saling berhadapan dan berpandangan, kulihat kedua matanya tak berkedip sedikit pun memandang mataku.

“Sayang…berjanjilah sama mama, jangan pernah tinggalin mama sendiri, saat ini cuma kamu yang mama perdulikan”sahut mama.

“Iya mama, Budi janji, Budi akan membuat mama bahagia”sahutku.

Aku mendekatkan bibirku lalu kujulurkan lidahku menuju ke bibirnya dan kemudian kami kembali berciuman, lidah mama langsung keluar menuju ke dalam mulutku, dan di dalam mulutku lidah kami saling bertautan dan saling mejilat. Kali ini mama sedikit mendorongku ke tembok dapur, ciuman mama turun menuju leherku, dia menjilat dan mencupang seluruh leherku, setelah itu tangan mama bergerak membuka celanaku dan batang penisku yang sedari tadi sudah tegang tertahan di dalam celana kali ini keluar dengan tegak menantang.

Kemudian kita Kembali saling berlumatan antara bibir dan lidah dengan posisi berdiri bersandar ditembok dapur, batang penisku yang tegang itu diselipkan oleh mama dibagian belahan vaginanya dengan cara digesek-gesekan. Mataku terpejam saat menikmati gesekan penisku dengan kain satin dasternya yang terselip ditengah bagian vaginanya.

“Ounggg….ma….enak banget kain satin dastermu terasa licin sekali mah…”, desahan saat aku merasakan kenikmatan.

“Enak sayang gesek disitu”.

“Enak banget terasa licin”, dengan posisi seperti itu 5 menit kemudian mama terus mengesek-gesek penisku dibagian belahan vaginanya membuat keluar cairan bening keluar membuat kain satin dasternya yang terselip basah.

Kemudian Tiba tiba mama berlutut di hadapanku sehingga muka mama kini tepat berhadan dengan penisku.

“Ohhh…penismu besar sekali sayang, lebih besar dari punya papamu, pantes aja mama kemaren bisa langsung benar-benar puas dan menjadi ketagihan” Tangan mama sedikit mengocok penisku dengan kain satin dasternya yang sedikit dinaikan ke arah penisku.

“Aunggghhh…mah…enak mah…ahhh…gila kain satin mama licin sekali”racauku menahan licinya kain satin dasternya.

“Kamu ingin yg lebih nikmat lagj sayang, ayo katakan kalau kamu pengen yg lebih dari ini sayang”sahut mama.

“Iya mah…Budi pengen yang lebih nikmat lagi” sahutku.

Akhirnya tanpa menunggu lebih lama mama langsung mengulum penisku, dan terlihat penisku yg besar benar sesak masuk kedalam mulut mama yg kecil. Mama masih terus memaksa masuk penisnya kedalam mulutnya, akhirnya penisku masuk hampir 3/4nya dan sepertinya itu sudah usaha maksimal yg mama lakukan. penisku yang berada di dalam mulutnya langsung dijamu oleh tarian-tarian lidahnya yg menjilat jilat bagian penisku membuatku semakin kegelian, nikmat dan ngilu rasanya saat mengenai lidah dan giginya.

“Anggghhhhh…mah…..gila…ternyata mama binal juga ya kalau lagi kaya begini” pujiku.

Akupun melepas penisku dari dalam mulutnya dan kuangkat tubuhnya dan duduk bersender dimeja dapur dekat kompor, kurenggangkan kedua kakinya, aku terpesona dengan belahan vaginanya yang sudah  tidak ada sedikitpun bulu-bulu kemaluan yang sudah dicukur habis. Aku langsung menjilat bagian bibir vaginanya dengan lidahku, mama langsung kelojotan menerima jilatanku pada bibir vaginanya. Raut wajah mama yg semakin nafsu ketika aku oral vaginanya.

“Ounghhh…..Budiiii…sayang…ahhh…geli…sayang….enak banget….aahh” desah mama.

Aku semakin liar menjilat vaginanya, kali ini kupaksakan masuk lidahku lebih ke dalam, rasa asin dari vagina mama hanya menambah gairah dan nafsuku pada mama, kujilat, dan kuhisap itil mama, membuat mama semakin menggeliat hebat.

“Budi….sayangggg…ahhhhh…auhhhh…ahhhhh…mama ga kuat sayang…ahhhh…ahhh…nikmatttttt…bangeetttt”, teriak mama dan bersamaan dengan itu kulihat tubuhnya mengejang-ngejang tanda mama sudah mencapai orgasmenya.

Cairan vagina yang keluar dari dalam semakin basah di mulutku. Nafas mama tersenggal senggal.

“Gimana Mama sayang, enak banget kan dijilat vaginanya”sahutku.

Mama hanya sedikit mangangguk, kemudian dengan sisa tenaga yang ada mama bangun dan duduk berjongkok dengan posisi aku masih berdiri, sehingga penisku kembali sudah ada di hadapan mama. Mama kembali menyepong penisku sejenak.

Setelah penisku basah dengan oleh  air liurnya, kembali aku Kembali mengangat tubuh mama duduk dimeja dapur dekat kompor lagi dan meregangkan kedua kaki mama, kuarahkan penisku ke vagina mama, namun kali ini tidak langsung aku masukkan, aku hanya menggesekkan kepala penisku di bagian bibir vaginanya. Dan sepertinya hal seperti ini kembali membuat nafsu mama Kembali naik.

“Ounggghhh…Budiii….sayangggg…ahhh…ayo dong dimasukkan sekarang penismu”, rengek mama.

Aku sengaja masih tidak memasukkan penisku dulu agar mama menjadi penasaran.

“Gimana Mah,  mau penis Budi ngentot mama sekarang?”, sedikt Bahasa kasar yang aku lontarkan ke mama.

“Iya sayang…entot mama sekarang…mama udah ngak tahan…ayo dong sayang masukan sekarang…mama butuh penismu”, pinta mama tiriku yang sudah benar-benar ngak tahan.

Blessss…bantang penisku langsung masuk kedalam vaginanya, “Sayangggg….ounghhhhh” ketika penisku amblas kedalam vagina mama.

Aku mulai menggenjot mama, kugenkot keluar dan kumasukkan kembali penisku dengan Gerakan  berulang ulang bahkan aku lama-lama menghujamkan dengan keras penisku ke dalam vaginanya.

“Ahhhh…ahhh…sayanggg..ahhh..enak sayang…terus…ahhh…entot terus mamamu yang haus akan kenikmatan sayang…ahhhhhhh…ahhhh”desah mama semakin keras terdengar.

Setelah beberapa saat, aku dan mama berganti posisi. Kami segera pindah keruang tamu dan segera aku duduk di kursi sofa, sementara mama mengangkang kan kedua kakinya dan naik diantar dua pahaku dan kemudian memasukkan penisku kembali ke vaginanya, kedua tangan mama memegang pundakku, ohhh sungguh posisi seperti ini yg membuat aku semakin birahi dengan mama.

“Ahhh…mahhh…gila…enak banget mah…ahhh…ahhh…mama…ahhhhh”.

“Ahhh…Budiiii…sayanggg…mama juga enak banget dan sangat nikmat sayang…ahhh…mama sudah ngak kuat sayang…ahhh…ahhhh”.

“Sabar mah…sebentar lagi mah…Budi juga mau keluar…nih mah…ah…ahhh…kita keluar sama-sama aja biar lebih nikmat…ahh” desahku.

“Ahhh…auhhh…iya sayang…mama juga mau keluar lagi nih…ahhh…ah…ahhh…Budiii…auhhhh” desah mama kembali orgasme dan di saat yg bersamaan.

“Aggghhh…mahhh Budi juga mau keluarrr…ahhhhhhhhh” teriaku.

Crooottt…crooott….creeeeettt…”spermaku langsung mucrat dan menyemprot dengan deras di rahim mama.

Mama terkulai lemas di pelukanku. Tubuhnya sudah basah dengan keringat membasahi kain satin daster yang masih dipakainya.

“Aghh…mahhh…luar biasa mah…mama bener bener nafsuin…kalau kaya gini Budi juga ngak rela kalau sampai mama dimiliki laki laki lain, Budi pengen memiliki tubuh mama seutuhnya”sahutku.

“Iya sayang tubuh mama ini sekarang sudah menjadi milikmu, kamu sekarang pemilik sah tubuh mama, mama tidak akan menyerahkan tubuh mama ke siapapun”sahut mama.

Akhirnya kami berdua pun kembali berciuman mesra. Dan untuk seterusnya kami seperti sepasang kekasih yang berbulan madu berdua dirumah setiap ada waktu kami habiskan untuk saling mencari kepuasan.

SEKIAN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar