Minggu, 02 April 2023

CERITA SEKS DENGAN KAKAK IPARKU

                                       Cerita Seks Perselingkuhan Dengan Kakak iparku


Cerita Perselingkuhan Dengan kakak iparku saat dirumah lagi kesepian. Oh ya perkenalkan nama Anto aku sudah berkeluarga dan memiliki satu orang anak dan aku mempuyai kakak ipar yang bernama Mbak Heni. Dan dia sudah memiliki 2 anak yang sudah dewasa. Kedua anak Mbak Heni semua bekerja diluar kota.

Kakak iparku ini, walau usianya sudah 45 keatas tapi masih memiliki tubuh yang langsing dan tidak ada lemak sedikitpun ditubuhnya. Tapi tak pernah kusangka-sangka kalau akhirnya peristiwa ini yang seharusnya tidak terjadi pada diriku terhadap kakak iparku sendiri dan berakhir diatas ranjang yang tinggal sendiri dirumah semenjak kedua anaknya bekerja diluar kota dan suaminya juga bekerja diluar kota juga.

Kejadian itu terjadi pada hari sabtu siang, sepulang dari tempat kerja, aku mampir kerumah kakak iparku yang bermaksud untuk sekedar menitipkan pesanan dari istriku (adiknya). Singkat cerita pas sampai dirumah kakak iparku ini. Kuketuk pintunya dan tak lama pintu itu terbuka. Ternyata kakak iparku baru saja bangun dari tidur siangnya.

“Maaf, mbak ganggu ya?” tanyaku ramah kepada kakak iparku.

Saat itu kakak iparku itu hanya memakai baju tidur satin model daster yang sangat membuat aku terpesona melihat kemolekan tubuhnya yang seksi itu. Apalagi siang itu kakak iparku tidak memakai bra karena terlihat jelas sekali kedua putting susunya menonjol. 

“Ngak papa Anto, tumben mampir kerumah?”, kata kakak iparku.

“Ya, mbak ini ada titipkan dari adikmu”, kataku.

“Ayo masuk dulu, to”.

“Aku langsung aja ya Mbak”, karena melihat dia penampilan seperti itu aku langsung aja pamit takut terjadi apa-apa.

“Udah masuk dulu aja, pakai mau langsung pulang aja sombong amat”.

“Ya, mbak”, akhirnya aku  menerima tawaran dari kakak iparku dan masuk kerumahnya.

“Baru pulang kerja ya?”.

“Iya mbak”, Kuikuti dia masuk.

Kamipun tak lama asyik duduk ngobrol-ngobrol di ruang tamu. Hingga akhirnya kakak iparku menawariku secangkir kopi panas.

“Oh iya, Anton jadi keasyikan ngobrol jadi lupa bikinkan kopi kesukaanmu. Sebentar ya tak bikinkan kopi ya…?”

“Ngak usah repot-repot mbak?”. Kataku

“Oh ya Anton, kopi susu kesukaan mu habis kalau kopi hitam mau ngak”, kakak iparku tau kalau aku suka dengan kopi susu.

“Terserah mbak aja yang penting kopi, kalau ngak ada susu tingga diperas aja”, kataku sambil bercanda kepadanya.

“Susu mbak udah pahit To..udah ngak enak udah tua” sambil berteriak dari dapur.

“Hahahah….tua umurnya mbak tapi wajah sama wajahnya masih muda lho”, kataku menjawab sambil becanda.

Sambil menunggu kakak iparku di ruang tamu sambil buka-buka ponselku, tiba-tiba kakak iparku memanggilku dari dapur.

“Anton….., bisa minta tolong?”, dia berteriak memanggil namaku.

“Ya….mbak ada apa?”, Spontan aku segera beranjak dari kursi sofa itu dan langsung menghampirinya.

Ternyata kompor gasnya habis dan kakak iparku memintaku untuk menggantikan tabung gas yang  kosong dengan yang isi. Pas saat memasang tabung gas didapur, tak sengaja saat kakak iparku sedang membungkukan tubuhnya untuk memberikan aku dengan tabung gas yang baru. Tampak jelas sekali kedua buah dadanya terlihat bergelantungan karena daster satin yang dipakai kakak iparku agak longgar dan aku spontan langsung terpana melihatnya.

Tak kusangka kakak iparku ini masih memiliki buah dada seindah itu di usianya yang tak muda lagi. Pemandangan indah itu membuat batang Kontolku langsung mulai tegak membesar dari balik celana yang kukenakan. Aku begitu terangsang melihat keindahan buah dada kakak iparku itu. Apalagi daster satin yang dipakainya tidak bisa menutupi kemolekan tubuhnya yang seksi itu.

Aku pura-pura saja focus untuk memasang tabung gas dan kakak iparku juga membantu aku untuk memasang tabung karena karet tabung gas agak sedikit rusak, saat itu kakak iparku tau kalua melihat perubahan ukuran batang kontolku dari bentuk luar celanaku. Dengan posisi pas dihadapanku posisi berjongkok, kakak iparku tetap saja tidak merubah posisinya. Sepertinya dia tau tahu aku terangsang dengan kemolekan tubuhnya dan buah dadanya itu tapi dia tampak cuek saja dan pura-pura tak tahu.

Akhirnya setelah memperbaikan karet tabung gas itu dan juga aku berusaha mengendalikan sedikit malu sekaligus mengendalikan batang Kontolku supaya tak semakin membesar ukurannya, selesai juga aku pasang tabung gas itu.

“Tenyata kamu hebat juga untuk otak atik karet tabung gas” pujinya di sampingku.

“Ah, udah bisa mbak kalau ganti tabung gas… cuma masalah pasti dikaretnya kok” sahutku.

Saat aku bangun untuk berdiri, kakak iparku mendektiku sambil membisikan ditelingaku. “Itu punya kamu berdiri ya Anton” katanya sambil menatapku nakal dan tersenyum genit.

Mendengar itu aku jadi malu dan menunduk dan jantungku berdebar-debar. Apalagi kulihat dia semakin mendekatkan dirinya ke tubuhku.

“Maaf ya mbak gara-gara mbak pakai daster seperti itu aku jadi terangsang melihat mbak, apalagi ngak pakai Bra”, kataku sambil diam.

“Hahaha….dimana laki-laki itu sama saja kalau udah lihat cewek pakai daster pasti begitu”.

“Namanya saja aku kan laki-laki normal Mbak”, tanpa sengaja bibirku menempel begitu dekat ke wajah kakak iparku.

Entah siapa yang memulai duluan , kita udah sama-sama saling berciuman dan berpelukan didapur tanpa ada penolakan seidikitpun. Hilang sudah akal sehatku dengan kakak iparku ini karena terbawa dengan hawa nafsu. setelah bibirku bersentuhan dengan bibirnyanya itu dan saling berlumatan antara bibir dan lidah. Kemudian kakak iparku meraih tangan kananku untuk meremasi budah dadanya yang sebelah kanan, sedangkan tangan kiriku diarahkan ke pantatnya.

Kedua tangankupun langsung bergerak secara otomatis. Keduanya bergerak nakal meremas buah dadanya dan pantatnya. Kakak iparku tampak melenguh-lenguh merasakan nakalnya tanganku yang terus meremasi buah dadanya dan jari-jariku tanganku bergerak menyusuri belahan pantatnya yang terhalang dengan kain satin dasternya yang licinya itu.

Kakak iparku juga  tidak mau diam dengan lincahnya tangganya langsung meraih dan meremas batang kontolku dari luar celanaku dan membuat juniorku itu semakin membesar ukurannya. Satu tangannya meremas-remas pantatku. Ketika nafsu kami semakin memuncak, dituntunnya aku berjalan masuk kedalam kamarnya. Sesampai didalam kamar baju dan celanaku langsung kubuka dengan cepat dengan hitungan detik aku sudah benar-benar telanjang total.

Saat kubaringka kakak iparku terlentang diatas ranjang, Kupandangi dengan sepenuh nafsu tubuhnya yang masih terbalut kain satin dastenya itu terlihat masih benar-benar menggairahkan.  Diusia sudah tidak muda lagi tapi bentuk bodinya tak kalah dengan bodi para perempuan yang lebih muda. Tanda-tanda ketuaan memang tak bisa ditutupi, tapi secara garis besar, dia masih sangat menggiurkan bagi para lelaki mana saja yang menatapnya.

Tak ada tanda-tanda buah dadanya kendor atau melorot seperti payudara para wanita seusianya yang sudah memiliki dua anak yang sudah dewasa tapi yang membikin aku suka bentuk putting susunya seperti bentuk biji salak. Perutnya rata, nyaris tak ada lemaknya. Kemudian aku Tarik celana dalamnya dan kubuang kebawah lantai dan aku segara naik keatas ranjang dan mendidih tubuh kakak iparku yang terlentang.

Kami Kembali berciuman dan berlumatan diatas ranjang dan tak lama kami sudah berubah menjadi posisi 69. Kakak iparku ternyata sangat licah sekali dalam urusan ranjang dibandingkan istriku atau adiknya. Dia tampak bersemangat mengulum batang kontolku sambil mengocoknya. Sesekali kakak ipraku ikut menjilat dan meremasi kantung kedua buah kontolku.

Rasanya sangat nikmat kulumannya. Bahkan kuluman istriku tidak sedahsyat kulumannya. Tampaknya kakak iparku ini benar-benar sudah lama tidak disentuh oleh suaminya, hingga kulumannya tampak begitu ganas. Di bawah sana, lidah dan jari-jariku tak kalah aktifnya dengan tangan kakak iparku. Lidahku bergerak naik-turun sambil menjilati bibir vaginanya. Tangan kiriku asyik meremasi pantatnya, sedangkan jari-jari tangan kananku asyik menusuki lubang vaginanya.

Kami terus saling merangsang dengan posisi 69 dan sambil terus mendesah kenikmatan. Kami saling mencium, menjilat, meremas, dan menggigit dengan dengan liarnya diatas ranjang. Sampai akhirnya kami sendiripun merasa tidak tahan. Tanpa ada aba-aba sebelumnya, serentak kami berubah posisi kakak iparku di bawah sedangkan aku bergerak menindih di atas tubuhnya yang terlentang. Sambil tersenyum nakal, kakak iparku membuka kedua selangkangannya lebar-lebar. Memamerkan bibir vaginanya yang menggairahkhan itu. Membuat aku sangat bernafsu.

Tak sabar segera kutuntun batang Kontolku ke lubang vaginanya yang sudah terlihat basah. Kugesek-gesekkan sejenak kepala Kontolku di bibir vaginanya, sebelum akhirnya kudorong pelan-pelan masuk.

Blessss….., sedikit demi sedikit batang Kontolku mulai masuk perlahan kedalam lubang vagina kakak iparku dan menimbulkan sensasi kenikmatan yang susah digambarkan rasanya. Kakak iparku sendiri terlihat terpejam menikmati sodokan batang kontolku yang masuk kedalam vaginanya yang hangat dan keras ini. Kurasakan vaginanya terasa seret dan sempit mungkin efek jarang disentuh oleh suaminya. Tampaknya kakak iparku sedikit kesakitan saat batang kontolku mulai masuk. Namun dengan rangsangan terus menerus dariku aku berikan ketubuhnya, akhirnya lubang vaginanya terasa semakin basah seiring meluapnya cairan pelumasnya dari dalam vaginanya, akibat rangsangan lidah dan tanganku di bagian buah dadanya.

Batang Kontolku terus melaju masuk hingga sampai kebagian dasar rahimnya. Lalu aku mulai perlahan begerak naik turun keluar masuk kontolku kedalam vaginanya bergerak dalam posisi push-up di atasnya. Sementara pantatku bergerak maju-mundur mengebor lubang vaginanya. Semakin lama gerak pantatku semakin kupercepat. Membuat desahan dan  jeritan erotis kakak iparku semakin keras terdengar.

Melihat kakak iparku mendesah tanpa henti membuatku aku semakin bersemangat dalam menikmati lubang vaginanya itu. Keringat mulai mengalir deras membasahi tubuh kami. Daster yang dipakai kakak iparku mulai basah oleh keringatnya karena pada hari itu udara siang sangat terasa panas. Tampak kakak iparku terus mendesah kenikmatan merasakan gesekan kontolku yang terus bergerak keluar masuk kedalam vaginanya.

Kedua kakinya mulai menyilangkan dibagian tubuhku agak semakin kuat mencengkram dan aku sendiri tak mau kalah. Sambil terus memompa Kontolku dalam-dalam kedalam vaginanya yang sudah semakin becek dan terus saling berlumatan dan berciuman antara bibir dan lidah. Sesekali aku sedot-sedot kedua putting susunya secara bergantian. Membuat pantat dan pinggul kakak iparku tampak bergoyang-goyang liar mengikuti gerak sodokan Kontolku yang terus bergerak keluar masuk itu. Aku nyaris dibuatnya begitu kenikmatan oleh Gerakan pinggulnya yang bergerak mengikuti gerak kontolku menusuk vaginana.

Tak terasa sekitar 10 menit lamanya kemudian kakak iparku mulai merasakan orgasme. Tubuhnya semakin erat memeluk tubuhku yang basah kuyup oleh keringat kami berdua. Tubuhnya mengejang-ngejang saat orgasme.

“Antonnnnn…..anghhhh….ahhh….tekan yang dalam….Antoonnnnn”, Kubiarkan dia merasakan saat orgasme merasakn didalam tubuhnya.

Begitu puas merasakan orgasme dan kubiarkan kakak iparku beristirahat sebentar setelah merasakan orgasmenya itu. Kemudian aku segera kembali melanjutkan petulanganku ditubuhnya itu. Kucoba Kembali membangkitkan gairahnya lagi dengan meremasi buah dadanya dan  titik erotisnya. Tak lama kami kembali berciuman dengan liarnya sambil saling meremas dan meraba. Tak butuh lama untuk membangkitkan gairahnya. Ciuman kami yang liar berhasil membuatnya panas kembali. Ketika aku hendak menggaulinya lagi dengan posisi serupa. Kakak iparku memintaku untuk bercinta lagi di posisi lain. Aku tersenyum mendengar permintaannya itu.

Kakak iparku kemudian naik ke atas pangkuanku membelakangiku. Dipegangnya batang Kontolku yang masih perkasa ini ke arah lubang vaginanya yang masih becek itu, lalu…Bless….kontolku langsung masuk kedalam vaginanya.

Pada posisi yang kedua ini, rasa nikmat yang kami rasakan terasa luar biasa. Batang kontolku begitu menikmati pijatan otot-otot dinding vaginanya. Tampak kepala kakak iparku bergoyang-goyang liar merasakan pompaan Kontolku didalam vaginanya. Kepala kontolku dapat memberikan kenikmatan tak terhingga kedalam tubuh kakak iparku.

Tubuh kakak iparku bergerak turun-naik dan  keluar-masuk, memompa dan terus memompa batang kontolku kedalam vaginanya, tubuhnya terus bergoyang dan digoyangkan diatas tubuhku. Semakin lama semakin liar dan cepat goyanganya seperti penari dangut. Sambil memompa, tak henti-hentinya kuremasi kedua buah dadanya yang masih terhalang daster satin yang masih melekat ditubuhnya dari belakang. Dan tak lama kemudian hampir sekitar 5 menit kakak iparku terus bergoyang seperti penari dangdut yang semakin liar itu meliak meliuk diatas tubuhku tampaknya dia orgasme lagi untuk yang kedua kalinya. Dan setelah kakak iparku orgasme kemudian terasa cairan spermaku akan segera keluar. Kemudian kutarik Kontolku keluar dari jepitan lubang vaginanya semenit sebelum aku muncrat.

Lalu kubaringkan kakak iparku terlentang lagi diatas ranjang dan kutindih tubuhnya sambil kugesek-gesek kontolku diatas perutnya sambil gesek-gesekan kepala kontolku diatas kain satin dasternya yang licin itu dan Crott…crottt…crot kusemburkan cairan spermaku berkali-kali diatas perutnya membasahi kain satin dasternya.

Cairan spermaku yang kental dan banyak itu membasahi kain satin daster yang dipakai kakak iparku. Kemudia batang kontolku dikocok-kocok oleh tangannya, seolah-olah dia tak puas dengan seluruh sperma yang kutumpah membasahi dasternya yang melekat ditubuhnya itu.

Puas bercinta diatas ranjang itu, kami sama terkapar sambil berpelukan sambil bercanda sesekali berciuman dan saling meremas. 15 menit setalelah sama-sama ngobrol diatas ranjang, aku segera mandi dikamar mandi yang ada didalam untuk membersihkan tubuhku dari sisa-sisa pergumulan dengan kakak iparku  tadi, agar tidak ketahuan dengan istriku saat pulang kerumah.

Selesai mandi kami Kembali ke kamar tamu sambil ngobrol-ngobrol lagi sambil menikmati kopi panas yang baru dibikinkan oleh kakak iparku dengan cemilan ringan. Tak lama begitu aku hendak pamit, kakak iparku buru-buru mencekal tangganku seperti tidak mau terpisahkan. Sambil menatapku, kakak iparku berpesan.

“Anton besok kalau ada waktu pulang dari kerja lebih sering-sering mampir ke rumahnya”, Aku hanya tersenyum saja mendengar permintaannya itu.

Begitu aku mau keluar dari pintu tangganku ditariknya dan kakak iparku mencium bibirku dengan sepenuh perasaan. Dia juga sempat meremas-remas kotntolku dari balik celana.

“Kenapa Mbak belum puas ya”.

“Ya Anton, aku kesepian butuh kaya gini”.

“Udah besok aku kesini lagi jangan lupa pakai daster yang kayak gini lagi”, sebelum dia melepasku di teras rumahnya.

Dalam perjalanan ke rumah, aku berkali-kali menghembuskan nafas panjang. Aku tak pernah menyangka akhirnya aku berselingkuh juga dengan kakak iparku ini.

Walaupun aku sangat menyesal telah mengkhianati istriku, aku tak bisa membohongi diriku sendiri kalau perselingkuhan itu ternyata nikmat juga. Sangat nikmat Ibarat rumput tetangga lebih hijau dari rumpur sendiri.

SEKIAN

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar