Cerita Seks Perselingkuhan Dengan Kakak iparku
Kakak iparku ini, walau usianya sudah 45 keatas tapi masih
memiliki tubuh yang langsing dan tidak ada lemak sedikitpun ditubuhnya. Tapi
tak pernah kusangka-sangka kalau akhirnya peristiwa ini yang seharusnya tidak
terjadi pada diriku terhadap kakak iparku sendiri dan berakhir diatas ranjang yang
tinggal sendiri dirumah semenjak kedua anaknya bekerja diluar kota dan suaminya
juga bekerja diluar kota juga.
Kejadian itu terjadi pada hari sabtu siang, sepulang dari
tempat kerja, aku mampir kerumah kakak iparku yang bermaksud untuk sekedar menitipkan
pesanan dari istriku (adiknya). Singkat cerita pas sampai dirumah kakak iparku
ini. Kuketuk pintunya dan tak lama pintu itu terbuka. Ternyata kakak iparku
baru saja bangun dari tidur siangnya.
“Maaf, mbak ganggu ya?” tanyaku ramah kepada kakak iparku.
Saat itu kakak iparku itu hanya memakai baju tidur satin
model daster yang sangat membuat aku terpesona melihat kemolekan tubuhnya yang
seksi itu. Apalagi siang itu kakak iparku tidak memakai bra karena terlihat
jelas sekali kedua putting susunya menonjol.
“Ngak papa Anto, tumben mampir kerumah?”, kata kakak iparku.
“Ya, mbak ini ada titipkan dari adikmu”, kataku.
“Ayo masuk dulu, to”.
“Aku langsung aja ya Mbak”, karena melihat dia penampilan
seperti itu aku langsung aja pamit takut terjadi apa-apa.
“Udah masuk dulu aja, pakai mau langsung pulang aja sombong
amat”.
“Ya, mbak”, akhirnya aku
menerima tawaran dari kakak iparku dan masuk kerumahnya.
“Baru pulang kerja ya?”.
“Iya mbak”, Kuikuti dia masuk.
Kamipun tak lama asyik duduk ngobrol-ngobrol di ruang tamu.
Hingga akhirnya kakak iparku menawariku secangkir kopi panas.
“Oh iya, Anton jadi keasyikan ngobrol jadi lupa bikinkan
kopi kesukaanmu. Sebentar ya tak bikinkan kopi ya…?”
“Ngak usah repot-repot mbak?”. Kataku
“Oh ya Anton, kopi susu kesukaan mu habis kalau kopi hitam
mau ngak”, kakak iparku tau kalau aku suka dengan kopi susu.
“Terserah mbak aja yang penting kopi, kalau ngak ada susu
tingga diperas aja”, kataku sambil bercanda kepadanya.
“Susu mbak udah pahit To..udah ngak enak udah tua” sambil
berteriak dari dapur.
“Hahahah….tua umurnya mbak tapi wajah sama wajahnya masih
muda lho”, kataku menjawab sambil becanda.
Sambil menunggu kakak iparku di ruang tamu sambil buka-buka
ponselku, tiba-tiba kakak iparku memanggilku dari dapur.
“Anton….., bisa minta tolong?”, dia berteriak memanggil
namaku.
“Ya….mbak ada apa?”, Spontan aku segera beranjak dari kursi sofa
itu dan langsung menghampirinya.
Ternyata kompor gasnya habis dan kakak iparku memintaku untuk
menggantikan tabung gas yang kosong
dengan yang isi. Pas saat memasang tabung gas didapur, tak sengaja saat kakak
iparku sedang membungkukan tubuhnya untuk memberikan aku dengan tabung gas yang
baru. Tampak jelas sekali kedua buah dadanya terlihat bergelantungan karena daster
satin yang dipakai kakak iparku agak longgar dan aku spontan langsung terpana
melihatnya.
Tak kusangka kakak iparku ini masih memiliki buah dada seindah
itu di usianya yang tak muda lagi. Pemandangan indah itu membuat batang Kontolku
langsung mulai tegak membesar dari balik celana yang kukenakan. Aku begitu
terangsang melihat keindahan buah dada kakak iparku itu. Apalagi daster satin
yang dipakainya tidak bisa menutupi kemolekan tubuhnya yang seksi itu.
Aku pura-pura saja focus untuk memasang tabung gas dan kakak
iparku juga membantu aku untuk memasang tabung karena karet tabung gas agak
sedikit rusak, saat itu kakak iparku tau kalua melihat perubahan ukuran batang
kontolku dari bentuk luar celanaku. Dengan posisi pas dihadapanku posisi
berjongkok, kakak iparku tetap saja tidak merubah posisinya. Sepertinya dia tau
tahu aku terangsang dengan kemolekan tubuhnya dan buah dadanya itu tapi dia
tampak cuek saja dan pura-pura tak tahu.
Akhirnya setelah memperbaikan karet tabung gas itu dan juga
aku berusaha mengendalikan sedikit malu sekaligus mengendalikan batang Kontolku
supaya tak semakin membesar ukurannya, selesai juga aku pasang tabung gas itu.
“Tenyata kamu hebat juga untuk otak atik karet tabung gas”
pujinya di sampingku.
“Ah, udah bisa mbak kalau ganti tabung gas… cuma masalah pasti
dikaretnya kok” sahutku.
Saat aku bangun untuk berdiri, kakak iparku mendektiku
sambil membisikan ditelingaku. “Itu punya kamu berdiri ya Anton” katanya sambil
menatapku nakal dan tersenyum genit.
Mendengar itu aku jadi malu dan menunduk dan jantungku berdebar-debar.
Apalagi kulihat dia semakin mendekatkan dirinya ke tubuhku.
“Maaf ya mbak gara-gara mbak pakai daster seperti itu aku
jadi terangsang melihat mbak, apalagi ngak pakai Bra”, kataku sambil diam.
“Hahaha….dimana laki-laki itu sama saja kalau udah lihat
cewek pakai daster pasti begitu”.
“Namanya saja aku kan laki-laki normal Mbak”, tanpa sengaja
bibirku menempel begitu dekat ke wajah kakak iparku.
Entah siapa yang memulai duluan , kita udah sama-sama saling
berciuman dan berpelukan didapur tanpa ada penolakan seidikitpun. Hilang sudah
akal sehatku dengan kakak iparku ini karena terbawa dengan hawa nafsu. setelah
bibirku bersentuhan dengan bibirnyanya itu dan saling berlumatan antara bibir
dan lidah. Kemudian kakak iparku meraih tangan kananku untuk meremasi budah
dadanya yang sebelah kanan, sedangkan tangan kiriku diarahkan ke pantatnya.
Kedua tangankupun langsung bergerak secara otomatis.
Keduanya bergerak nakal meremas buah dadanya dan pantatnya. Kakak iparku tampak
melenguh-lenguh merasakan nakalnya tanganku yang terus meremasi buah dadanya dan
jari-jariku tanganku bergerak menyusuri belahan pantatnya yang terhalang dengan
kain satin dasternya yang licinya itu.
Kakak iparku juga
tidak mau diam dengan lincahnya tangganya langsung meraih dan meremas
batang kontolku dari luar celanaku dan membuat juniorku itu semakin membesar ukurannya.
Satu tangannya meremas-remas pantatku. Ketika nafsu kami semakin memuncak,
dituntunnya aku berjalan masuk kedalam kamarnya. Sesampai didalam kamar baju
dan celanaku langsung kubuka dengan cepat dengan hitungan detik aku sudah
benar-benar telanjang total.
Saat kubaringka kakak iparku terlentang diatas ranjang, Kupandangi
dengan sepenuh nafsu tubuhnya yang masih terbalut kain satin dastenya itu
terlihat masih benar-benar menggairahkan. Diusia sudah tidak muda lagi tapi bentuk bodinya
tak kalah dengan bodi para perempuan yang lebih muda. Tanda-tanda ketuaan
memang tak bisa ditutupi, tapi secara garis besar, dia masih sangat menggiurkan
bagi para lelaki mana saja yang menatapnya.
Tak ada tanda-tanda buah dadanya kendor atau melorot seperti
payudara para wanita seusianya yang sudah memiliki dua anak yang sudah dewasa
tapi yang membikin aku suka bentuk putting susunya seperti bentuk biji salak.
Perutnya rata, nyaris tak ada lemaknya. Kemudian aku Tarik celana dalamnya dan
kubuang kebawah lantai dan aku segara naik keatas ranjang dan mendidih tubuh
kakak iparku yang terlentang.
Kami Kembali berciuman dan berlumatan diatas ranjang dan tak
lama kami sudah berubah menjadi posisi 69. Kakak iparku ternyata sangat licah
sekali dalam urusan ranjang dibandingkan istriku atau adiknya. Dia tampak
bersemangat mengulum batang kontolku sambil mengocoknya. Sesekali kakak ipraku ikut
menjilat dan meremasi kantung kedua buah kontolku.
Rasanya sangat nikmat kulumannya. Bahkan kuluman istriku
tidak sedahsyat kulumannya. Tampaknya kakak iparku ini benar-benar sudah lama
tidak disentuh oleh suaminya, hingga kulumannya tampak begitu ganas. Di bawah
sana, lidah dan jari-jariku tak kalah aktifnya dengan tangan kakak iparku.
Lidahku bergerak naik-turun sambil menjilati bibir vaginanya. Tangan kiriku
asyik meremasi pantatnya, sedangkan jari-jari tangan kananku asyik menusuki
lubang vaginanya.
Kami terus saling merangsang dengan posisi 69 dan sambil terus
mendesah kenikmatan. Kami saling mencium, menjilat, meremas, dan menggigit dengan
dengan liarnya diatas ranjang. Sampai akhirnya kami sendiripun merasa tidak
tahan. Tanpa ada aba-aba sebelumnya, serentak kami berubah posisi kakak iparku di
bawah sedangkan aku bergerak menindih di atas tubuhnya yang terlentang. Sambil
tersenyum nakal, kakak iparku membuka kedua selangkangannya lebar-lebar.
Memamerkan bibir vaginanya yang menggairahkhan itu. Membuat aku sangat
bernafsu.
Tak sabar segera kutuntun batang Kontolku ke lubang
vaginanya yang sudah terlihat basah. Kugesek-gesekkan sejenak kepala Kontolku
di bibir vaginanya, sebelum akhirnya kudorong pelan-pelan masuk.
Blessss….., sedikit demi sedikit batang Kontolku mulai masuk
perlahan kedalam lubang vagina kakak iparku dan menimbulkan sensasi kenikmatan
yang susah digambarkan rasanya. Kakak iparku sendiri terlihat terpejam
menikmati sodokan batang kontolku yang masuk kedalam vaginanya yang hangat dan
keras ini. Kurasakan vaginanya terasa seret dan sempit mungkin efek jarang
disentuh oleh suaminya. Tampaknya kakak iparku sedikit kesakitan saat batang
kontolku mulai masuk. Namun dengan rangsangan terus menerus dariku aku berikan
ketubuhnya, akhirnya lubang vaginanya terasa semakin basah seiring meluapnya
cairan pelumasnya dari dalam vaginanya, akibat rangsangan lidah dan tanganku di
bagian buah dadanya.
Batang Kontolku terus melaju masuk hingga sampai kebagian dasar
rahimnya. Lalu aku mulai perlahan begerak naik turun keluar masuk kontolku
kedalam vaginanya bergerak dalam posisi push-up di atasnya. Sementara pantatku
bergerak maju-mundur mengebor lubang vaginanya. Semakin lama gerak pantatku
semakin kupercepat. Membuat desahan dan jeritan
erotis kakak iparku semakin keras terdengar.
Melihat kakak iparku mendesah tanpa henti membuatku aku semakin
bersemangat dalam menikmati lubang vaginanya itu. Keringat mulai mengalir deras
membasahi tubuh kami. Daster yang dipakai kakak iparku mulai basah oleh
keringatnya karena pada hari itu udara siang sangat terasa panas. Tampak kakak
iparku terus mendesah kenikmatan merasakan gesekan kontolku yang terus bergerak
keluar masuk kedalam vaginanya.
Kedua kakinya mulai menyilangkan dibagian tubuhku agak
semakin kuat mencengkram dan aku sendiri tak mau kalah. Sambil terus memompa
Kontolku dalam-dalam kedalam vaginanya yang sudah semakin becek dan terus
saling berlumatan dan berciuman antara bibir dan lidah. Sesekali aku
sedot-sedot kedua putting susunya secara bergantian. Membuat pantat dan pinggul
kakak iparku tampak bergoyang-goyang liar mengikuti gerak sodokan Kontolku yang
terus bergerak keluar masuk itu. Aku nyaris dibuatnya begitu kenikmatan oleh
Gerakan pinggulnya yang bergerak mengikuti gerak kontolku menusuk vaginana.
Tak terasa sekitar 10 menit lamanya kemudian kakak iparku
mulai merasakan orgasme. Tubuhnya semakin erat memeluk tubuhku yang basah kuyup
oleh keringat kami berdua. Tubuhnya mengejang-ngejang saat orgasme.
“Antonnnnn…..anghhhh….ahhh….tekan yang dalam….Antoonnnnn”, Kubiarkan
dia merasakan saat orgasme merasakn didalam tubuhnya.
Begitu puas merasakan orgasme dan kubiarkan kakak iparku beristirahat
sebentar setelah merasakan orgasmenya itu. Kemudian aku segera kembali melanjutkan
petulanganku ditubuhnya itu. Kucoba Kembali membangkitkan gairahnya lagi dengan
meremasi buah dadanya dan titik
erotisnya. Tak lama kami kembali berciuman dengan liarnya sambil saling meremas
dan meraba. Tak butuh lama untuk membangkitkan gairahnya. Ciuman kami yang liar
berhasil membuatnya panas kembali. Ketika aku hendak menggaulinya lagi dengan
posisi serupa. Kakak iparku memintaku untuk bercinta lagi di posisi lain. Aku
tersenyum mendengar permintaannya itu.
Kakak iparku kemudian naik ke atas pangkuanku
membelakangiku. Dipegangnya batang Kontolku yang masih perkasa ini ke arah lubang
vaginanya yang masih becek itu, lalu…Bless….kontolku langsung masuk kedalam
vaginanya.
Pada posisi yang kedua ini, rasa nikmat yang kami rasakan
terasa luar biasa. Batang kontolku begitu menikmati pijatan otot-otot dinding
vaginanya. Tampak kepala kakak iparku bergoyang-goyang liar merasakan pompaan
Kontolku didalam vaginanya. Kepala kontolku dapat memberikan kenikmatan tak
terhingga kedalam tubuh kakak iparku.
Tubuh kakak iparku bergerak turun-naik dan keluar-masuk, memompa dan terus memompa batang
kontolku kedalam vaginanya, tubuhnya terus bergoyang dan digoyangkan diatas
tubuhku. Semakin lama semakin liar dan cepat goyanganya seperti penari dangut.
Sambil memompa, tak henti-hentinya kuremasi kedua buah dadanya yang masih
terhalang daster satin yang masih melekat ditubuhnya dari belakang. Dan tak
lama kemudian hampir sekitar 5 menit kakak iparku terus bergoyang seperti
penari dangdut yang semakin liar itu meliak meliuk diatas tubuhku tampaknya dia
orgasme lagi untuk yang kedua kalinya. Dan setelah kakak iparku orgasme kemudian
terasa cairan spermaku akan segera keluar. Kemudian kutarik Kontolku keluar
dari jepitan lubang vaginanya semenit sebelum aku muncrat.
Lalu kubaringkan kakak iparku terlentang lagi diatas ranjang
dan kutindih tubuhnya sambil kugesek-gesek kontolku diatas perutnya sambil
gesek-gesekan kepala kontolku diatas kain satin dasternya yang licin itu dan
Crott…crottt…crot kusemburkan cairan spermaku berkali-kali diatas perutnya
membasahi kain satin dasternya.
Cairan spermaku yang kental dan banyak itu membasahi kain
satin daster yang dipakai kakak iparku. Kemudia batang kontolku dikocok-kocok
oleh tangannya, seolah-olah dia tak puas dengan seluruh sperma yang kutumpah
membasahi dasternya yang melekat ditubuhnya itu.
Puas bercinta diatas ranjang itu, kami sama terkapar sambil
berpelukan sambil bercanda sesekali berciuman dan saling meremas. 15 menit
setalelah sama-sama ngobrol diatas ranjang, aku segera mandi dikamar mandi yang
ada didalam untuk membersihkan tubuhku dari sisa-sisa pergumulan dengan kakak
iparku tadi, agar tidak ketahuan dengan
istriku saat pulang kerumah.
Selesai mandi kami Kembali ke kamar tamu sambil
ngobrol-ngobrol lagi sambil menikmati kopi panas yang baru dibikinkan oleh
kakak iparku dengan cemilan ringan. Tak lama begitu aku hendak pamit, kakak
iparku buru-buru mencekal tangganku seperti tidak mau terpisahkan. Sambil
menatapku, kakak iparku berpesan.
“Anton besok kalau ada waktu pulang dari kerja lebih
sering-sering mampir ke rumahnya”, Aku hanya tersenyum saja mendengar
permintaannya itu.
Begitu aku mau keluar dari pintu tangganku ditariknya dan
kakak iparku mencium bibirku dengan sepenuh perasaan. Dia juga sempat meremas-remas
kotntolku dari balik celana.
“Kenapa Mbak belum puas ya”.
“Ya Anton, aku kesepian butuh kaya gini”.
“Udah besok aku kesini lagi jangan lupa pakai daster yang kayak
gini lagi”, sebelum dia melepasku di teras rumahnya.
Dalam perjalanan ke rumah, aku berkali-kali menghembuskan
nafas panjang. Aku tak pernah menyangka akhirnya aku berselingkuh juga dengan
kakak iparku ini.
Walaupun aku sangat menyesal telah mengkhianati istriku, aku
tak bisa membohongi diriku sendiri kalau perselingkuhan itu ternyata nikmat
juga. Sangat nikmat Ibarat rumput tetangga lebih hijau dari rumpur sendiri.
SEKIAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar