KENIKMATAN DAN
KEPUASAN DENGAN TANTE LINDA SAAT OM TUGAS DILUAR KOTA
By, penikmat satin, 7 Agutus 2023
Kali ini aku akan menceritakan pengalamanku pertualangan
seks dengan Tante Linda diatas ranjang kamarnya saat suaminya sedang dinas
keluar pulau untuk beberapa minggu lamanya. Pagi itu aku sudah ada janji untuk
menjaga rumah tante Linda saat suaminya bertugas diluar pulau.
Tante Linda mempunyai dua orang anak perempuan yang sudah
duduk dibangku SMP dan SMA. Diusianya sudah tidak muda lagi tapi tubuh Tante
Linda masih terlihat langsing karena dia sangat rajin berolah raga. Sejak
pindah dari jakarta, aku sering main ke rumahnya. Hal ini aku lakukan atas
permintaan tante Linda, karena suaminya sering ditugaskan ke luar pulau.
Setiap aku berada di rumah tante Linda aku merasa seperti
berada di sebuah surga kenikmatan. Karena disana ada seorang tiga wanita cantik
dan seksi yang suka memakai baju-baju seksi dan transparan kalau di rumah.
Hari Senin pagi karena aku sudah janji pada Tante Linda, pagi
itu aku langsung OTW kerumah Tante Linda dengan motorku. Setelah sampai di rumahnya aku Langsung
memarkir motor digarasi teras rumah. Sepertinya kedua anak tante Linda masih
belum berangkat sekolah, begitu juga tante Linda juga belum siap untuk berangkat
kerja juga.
“Selamat pagi semuanya” aku ucapkan sapaan saat bertemu
mereka bertiga lagi sarapan pagi.
“Pagi, Mas Hendrik”. Semua menyapaku.
“Lho Drik kok tumben pagi-pagi sudah datang?” Tante Linda
menyapaku.
“Iya nih Tante takut terlambat saja kan Tante sudah janji
datangnya kalau bisa agak pagi”, kujawab sekenanya sambil masuk ke ruang
keluarga.
“Drik, tolong antar anak-anaku ke sekolah dulu ya, soalnya Tante belum mandi. Kunci mobil ada dimeja TV”.
“SIAP Tante” jawabku singkat.
Pagi itu Tante Linda terlihat sangat seksi sekali dengan
masih memakai baju tidur model daster dari bahan satin yang terlihat sangat
licin yang membuat aku jadi bergairah melihatnya.
Selesai mengantar kedua anak Tante Linda. Kupacu mobil Kembali
kerumah Tante Linda. Setelah aku parkir mobilnya dan aku langsung masuk menuju
meja makan, lalu menyantap sarapan pagi yang sudah disiapkan oleh Tante Linda. Saat
lagi menyantap sarapan pagi saat Tante Linda masih mandi, terdengar suara
guyuran air agak keras dan saat hening tak lama ada suara desahan kecil dari
dalam kamar mandi. Karena aku mulai
curiga dan aku hentikan sarapanku dan langsung menuju pintu kamar mandi.
Saat kulihat dari lubang kunci yang memang sudah tidak ada
kuncinya. Lalu aku mulai mendekatkan mataku ke lubang kunci, Di depanku ternyata
tampak jelas pemandangan alam yang indah sekali, tubuh mulus dan putih tante Linda
tanpa ada sehelai benang yang menutupi. Ternyata tante Linda sedang masturbasi
dengan tangan kanannya dengan lembut digosok-gosokkan ke vaginanya. Sedangkan
tangan kiri mengelus-elus buah dadanya bergantian kiri dan kanan.
Terdengar suara desahan lirih, “anghhhh…ohh…aghhh”.
Kulihat tanteku melentingkan tubuhnya ke belakang, sambil
tangan kanannya semakin kencang ditancapkan ke dalam vaginanya. Rupanya tante
Linda butuh sosok laki-laki untuk memenuhi kebutuhan biologinya diranjang saat
suaminya pergi tugas keluar kota. Saat Tante Linda sudah mencapai orgasmenya.
Lalu dia berbalik dan mengguyurkan air lagi ke tubuhnya dan begitu selesai
mandi aku cepat-cepat langsung pergi ke ruang keluarga dan pura-pura menyalakan
televisi.
Aku hilangkan pikiran-pikiran kotorku yang ada di otakku,
tapi tidak bisa juga karena bayangan kemolekan tubuh Tante Linda yang membuatku
aku tidak bisa menghilangkanya dari pikiranku ini. Karena sudah bergairah
sekali saat nonton TV, tangan kanan ku aku masukan kedalam celanaku untuk
sekedar menyalurkan gairahku dengan cara aku kocok-kocok batang kontolku yang
sudah sangat tegang itu.
Tiba-tiba Tante Linda meneggurku “Lho Drik, kamu lagi ngapai
pakai tanganmu dimasukkan celana gitu. Hayo pagi-pagi sudah ngebayangin siapa?”.
Tiba-tiba suara itu mengagetkan aku.
“Kamu ini Drik-drik, pagi-pagi
sudah begitu. Mikir siapa sih, kalau memang pingin nanti malam saja, kan enak
ada lawannya”, Celetuk tante Linda sambil
berjalam dari kamar mandi masuk kedalam kamar.
Aku agak kaget mendengar Tante Linda ngomong seperti itu.
Tapi aku menganggap itu cuma sekedar clotehnya saja. Setelah tante Linda berangkat
kerja mengendarai mobil, dirumah aku tinggal sendirian di rumahnya yang sudah
sangat sepi. Karena tadi aku belum sempat mentutaskan gairahku dengan cara aku
kocok batang kontolku lalu aku pergi masuk kedalam kamar Tante Linda dan kucari
baju tidur yang tadi dipakainya. Ternyata baju itu sudah ada di atas ranjang
kamarnya yang lupa belum ditaruh tempat centelan baju yang ada dibalik
pintu.
Melihat itu aku langsung membuka celanaku dan langsung naik
keatas ranjang milik Tante Linda dan langsung aku kocok-kocok batang kontolku
dengan daster satin yang licin itu sambil membayangkan tubuh Tante Linda yang
sedang bercinta denganku. Setelah cairan spemaku keluar sedikit membasahi kain
satin daster Tante Linda, aku langsung tertidur.
Saat lagi pulas tertidur tiba-tiba aku terbangun dan
langsung terkejut, karena tante Linda sudah berbaring di sebelahku sambil tangannya
memegang batang kontolku yang masih terbuka karena saat lagi onani aku lupa
memakai celanaku karena langsug tertidur pulas.
“Waduh, maaf-maaf tante. Hendrik sudah berani masuk kekamar
Tante”, sambil pelan-pelan Tante Linda melepaskan pegangannya dari batang kontolku
yang sudah menegang lagi.
“Ngak papa Drik, pasti tadi pagi kamu membayangkan Tantekan
pas aku pakai baju tidur ini kan”. Sambil mengambil baju tidur nya yang masih
menutupi bagian batang kontolku.
“Iya Tante, sekali lagi maaf Tante aku sudah berani lancang
dan sudah menodai baju tidur Tante”.
“Ngak papa kok drik, santai saja, tante paham kok gairah
anak muda seperti mu”.
“Lho kok Tante jam segini sudah pulang?”, tanyaku.
“Tante tadi minta ijin ke atasan untuk tidak masuk hari ini
dan besok, dengan alasan sakit. Setelah ambil obat dari apotik, tante pulang.”
Begitu alasan tante ketika aku tanya kenapa dia tidak masuk kerja.
“Waktu tante masuk kamar, tante lihat kamu lagi tidur di
kasur tante, dan posisi kamu sudah tidak memakai celana dan hanya ditutupi baju
tidur punyaku. Tante penasaran dan pingin pegang punya kamu. Dan ternyata punya
kamu lumayan besar juga”.
“Sekali lagi maaf ya Tante sudah berani-beraninya aku
melakukan onani pakai baju tidur Tante”.
“Sudahlah Drik, gak pa pa kok, lagian kalau kamu mau, kamu
bisa puasi tante sekarang, soalnya sudah beberapa hari semenjak ayahnya
anak-anak keluar kota Tante pingin sekali dimasukan barang seperti punya kamu
sekarang”. Kedua mata Tante Linda terus memanadangku.
“Ya, Tante Hendrik paham makanya tadi pagi saat aku lagi
sarapan ada suara desahan dari kamar mandi terus aku intip aja ternyata Tante
lagi masturbasi di kamar mandi”, kataku dengan sejujurnya.
“Lho, jadi kamu..tadi kamu intip aku”.
“Iya, Tante tadi Hendrik ngintip tante karena ada suara
desahan dari dalam kamar mandi. Maaf ya. Tante gak marah kan?”.
Kemudian Tante Linda hanya diam saja, Lalu tante bangun dari
sampingku dan mengambil baju tidur yang menutupi batang kontolku yang sudah
menegang lagi. Didepan meja rias Tante Linda melepas blaser dan mengurai
rambutnya sambil melepas baju kemeja kerjanya, sehingga sekarang terpampang
tubuh tante Linda sedang membelakangiku. Aku tetap terpaku di tempat tidur,
sambil memegang batang kontolku. Kemudian Bra dan Celana dalam berwarna hitam
juga ikut dilepas dari tubuhnya, lalu tante Linda memakai baju tidur satin yang
tadi aku pakai buat onani dan setelah itu dia berbalik menghadap aku. Aku jadi
salah tingkah melihatnya.
“Aku tahu ini yang kamu inginkan kan dari Tante kan Drik..?”
dengan lembut tante berkata sambil memegang kedua buah dadanya yang jelas
sekali terlihat kedua putting susunya tampak menonjol menjeplak kain satin
dasternya.
“Emm.., nggak kok tante. Maafin Hendrik ya….yang sudah
berani lancang terhadap Tante.” Aku semakin salah tingkah tapi inilah fantasi
yang aku inginkan dari Tante Linda.
“Sekarang puasi Tante Hendrik, kamu mau apai Tante terserah
kamu yang penting kamu puas dan juga harus buat Tante puas diatas ranjang”.
Sambil aku tarik bahu tante ke tempat tidur, sehingga tante
terjatuh di atas tubuhku. Langsung aku kecup kedua putting susunya yang
menjeplak diluar daster satin secara bergantian kiri dan kanan dengan rakusnya
aku menyedot kedua putting susu itu.
Tampak terlihat jelas sekali ada bekas noda spermaku yang
telah menggering didaster baju tidur satin yang dipakai Tante Linda dan membuat
aku semakin menjadi bernafsu.
“Anghhh, Hendriikkkk…..nakal juga kamu ya..anghhhh…..sedot
yang kuat diputing susuku”, tante Linda
mendesah kenikmatan.
Melihat tante Linda semakin keras mendesah ketika tanganku
mulai meraba kakinya dari lutut menuju ke selangkangannya. Sekarang posisi kami
berbalik, aku berada di atas tubuh tante Linda. Tangan kiriku semakin berani
meraba gundukan yang aku rasakan semakin lembab. Ciuman tetap kami lakukan
dibarengi dengan rabaan di setiap cm bagian tubuh. Sampai akhirnya tangan tante
Linda meremas dan mengocok-kocok batang kontolku.
“Unghhhh, Hendrik sepertinya lebih besar dari punyanya suamiku”
tante mengagumi batang kontolku yang sudah sangat tegang itu.
Aksi meremas dan menjilat terus kami lakukan sampai akhirnya
tanpa aku sadari, ada hembusan nafas diselangkanganku.
Melihat Batang kontolku yang sudah Tegan menjulang keatas, Tante
Linda masih terkesima dengan ukurannya.
“Emangnya punya suami gak segini Tan?, ya sudah tante boleh ngelakuin apa aja sama kontolku”,
rasanya aku ingin agar tante memulai ini secepatnya.
“Iya deh”, Lalu tante
Linda mulai menjilat ujung lubang kontolku.
Ada sensasi antara enak dan nikmat ketika lidahnya mulai menyentuh
lubang kontolku dan apalagi saat melahap batang kontolku dengan mulutnya dengan
cara dimasukan dan digerakan naik turun dari ujung sampai pangkal, nikmatnya
benar-benar tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata lagi.
“Ahh..ahhhhh, enak
tante… terusin Tanteee….sedot yang kuat”, aku mulai meracau kenikmatan.
Tante Linda benar-benar sangat berpengalaman untuk urusan
ranjang, walaupun diusianya sudah tidak muda lagi tapi gayanya bercinta seperti
adegan film-film porno yang sering aku lihat. Lalu aku tarik kepala tante Linda
sampai sejajar dengan kepalaku, kami berciuman lagi dengan ganasnya. Lebih
ganas dari ciuman yang pertama tadi.
Tiba-tiba, tante Linda merubah posisi dengan duduk di atas
dadaku. Sehingga terpampang jelas belahan vaginanya tanpa ada rambut kemaluanya
yang sudah dicukur habis.
“Ayo Drik, sedot dan jilat sekarang”, Sambil tangan tante Linda
mengusap - usap vaginanya.
Tanpa banyak perkataan lagi aku langsung mulai mengecup dan
menjilat belahan vaginanya yang ada dihadapanku.
“Ounghhhh..ughhh. ohh”, desahan tante Linda mulai melenguh pelan ketika aku
sentuh bagian klitorisnya dengan ujung lidahku.
“Hendrikkkk……unghhhhh...enak…terus Drikkk…...jangan dilepas….unghhh….sedot
dan gigit..shh”, suara desahan tante Linda mulai berbicara tidak teratur.
Semakin dalam lidahku menelusuri liang bagian dinding vaginanya.
Semakain kacau suara desahan Tante Linda tepat berada diatas bagian mulutku
yang disumpal dengan vaginanya.
“Ahh..anghhhh…..unghhh….hendriikkkkk…aku mau keluar” Gerakan
gesekan vaginanya yang berada diatas Mutuku dengan lidah terus aku goyangkan
didalam vaginanya membuat tante Linda mengerang dengan keras saat mau merasakan
orgamse.
“Ahh..anghhh….ahhhh….ahhhhhh….unggggg”, tubuhnya
mengejang-ngejang saat orgasme sudah mulai dipuncak kenikmatan, sambil tubuhnya
dilentingkan ke kebelakang.
Rupanya tante Linda sudah mencapai puncak orgasme.
“Ohhhh….kamu pintar juga Drik untuk urusan diranjang seperti
ini. Gak rugi tante punya keponakan seperti kamu. Kamu bisa jadi pemuas tante
nih, kalau om kamu lagi luar kota. Mau kan?” dengan manja tante memeluk
tubuhku.
“Oh iya, tante sampai lupa. Maaf ya Drik habis Tante lagi pingin
sekali”, tante Linda baru sadar kalau kontollu masih berdiri tegak dan belum
puas terpuaskan.
Dipegangnya langsung batang kontolku sambil bibirnya mengecup
bagian dada dan perutku. Lalu dengan
lembut tante mulai mengocok batang kontolku dengan kain satin dasternyanya dan
Setelah lebih kurang 5 menit tante berhenti mengocok.
“Hendrik, kok kamu belum keluar juga udah 5 menit aku kocok
kontolmu dengan kain satin dasterku tapi ngak keluar-keluar ”, tante Linda heran karena belum ada tanda-tanda
mau keluar sesuatu dari dalam batang kontolku.
Aku hanya diam saja tanpa menjawab pertanyaanya dan kemudian
Tante Linda bergeser dan terlentang dengan kaki dijuntaikan ke lantai. Aku
tanggap dengan bahasa tubuh tante Linda, lalu aku turun dari tempat tidur dan
aku jilati kedua sisi dalam pahanya yang putih mulus. Bergantian kiri-kanan,
sampai akhirnya dipangkal paha. Dengan tiba-tiba aku benamkan kepalaku di
vaginanya dan mulai menyedot lagi.
Begitu kujilat dan kumainkan lagi didalam vaginanya, Tante
Linda Kembali menggelinjang tidak teratur, kepalanya bergerak ke kiri dan kanan
menahan rasa nikmat yang aku berikan. Setelah vagina tante basah dan melebarkan
kedua pahanya. Aku segera berdiri sambil memegang kedua pahanya. Aku
gesek-gesekkan ujung kepala kontolku ke belahan vaginanya dari atas ke bawah
dengan pelan.
“Cepetan masukan dong Drik, jangan dimainkan terus, tante
sudah gak tahan nih”, tante Linda memohon aku agar segera memasuka kontolku
kedalam vaginanya.
Dengan pelan aku dorong kepala kontolku ke arah dalam belahan
vaginaanya, ujung kepalaku mulai dijepit bibir vaginanya. Lalu perlahan aku
dorong lagi hingga separuh batang kontoku sudah tertancap di dalam vaginanya.
Aku hentikan aktifitasku ini untuk menikmati moment yang sangat nikmat ini.
“Ayo dong sayang….dimasukan lebih dalam lagi jangan berhenti
disitu”, Rupanya Tante Linda penasaran.
Kudorong Kembali batang kontolku masuk kedalam dan Blessss…akhirnya
masuk semua batang kontolku didalam vagina Tante Linda.
“Ounghhhh….Hendrikkkk…..nikmat banget..sayang….ungghhhh ternyata
kamu pintar juga” sambil berbicara kulihat kedua mata Tante Linda terpejam.
Lalu dengan hentakan lembut aku mendorong keluar masuk batang
kontolku kedalam vagina Tante Linda.
“Ahh..anggghhhh…unghhhh….anghhhh….ahhhhh”, kami berdua mendesah
dan melenguh kenikmatan.
Perlahan kugerakan keluar masuk kontolku kevaginanya dan semakin
ku Gerakan semakin kencang dan Tante Linda mulai menggoyangkan pinggul dan
pantatnya dengan gerakan memutar. Aku juga mengimbanginya dengan sodokan ke
depan. Vagina tante Linda terasa masih kencang juga walaupun sudah memiliki dua
orang anak, apalagi saat aku menarik batang kontolku terasa bibir vaginanya
ikut tertarik.
“Plok.. plok.. plokk”, suara benturan pahaku dengan paha tante Linda semakin
menambah rangsangan.
Tak terasa hampir Sepuluh menit lebih kami melakukan dengan gaya
tersebut, lalu tiba-tiba tante Linda kembali mengerang sangat keras.
“Hendrikkk……anghhhh…..Ahh..akuuuu…..mau…..nyampai lagi”, Pinggulnya dirapatkan kebagian kedua pahaku,
kali ini tubuhnya bergerak ke depan dan merangkul tubuhku. Aku kecup kedua putting
susunya yang semakin kian menojol mejeplak dikain satin dasternya dengan batang
kontolku masih menancap dan dijepit oleh dinding Vagina yang berkedut dengan
keras.
Dengan posisi memangku tubuh tante Linda kami melanjutkan
aksi. Lima belas menit kemudian aku mulai merasakan ada desakan panas yang mau
keluar dari dalam kontolku.
“Tante, aku mau keluar….anghhhhh…..ahhhhhhh”.
“Keluari saja di dalam aja Drik nikmat, soalnya tante juga
mau lagi nih…..anghhhh….tahan….drik….drikkk….kita bareng-bereng” sahut tante
sambil tubuhnya digerakkan naik turun diatas pangkuanku dipinggir tempat tidur.
Kurasakan dinding vaginanya mulai mengurut-urut kontolku
dengan sangat kuat dan kami sama-sama saling berciuman dengan sangat rakusnya
dan berpelukan sangat rekat sekali seperti ada lem yang menepel, kemudian sebelum
peratahanku jebol ternyata Tante Linda lebih dulu yang orgasme disusul aku.
“Angghhhh…..hendrikkk…..anghhh….ounghhhh….anghhhhh”, tubuh
Tante Linda Kembali mengejang-ngejang diatas pangkuanku.
Crottt….crottt…..crotttt…kemudian cairan spermaku juga ikut
mucrat didalam vaginanya setelah tante Linda orgasme, karena ada denyutan yang
meremas-remas kontolku yang berada didalam dinding vaginanya.
“Tante…..aku….ahhh…ounghhhh….anghhh….ahhhhh”, tubuhku juga
ikut mengejang-ngejag saat cairan spermaku keluar sangat banyak didalam vagina
Tante Linda
Aku terus semprotkan cairan spermaku didalam ke vaginanya.
setelah semprotan cairan spermaku habis tante Linda dan aku bergulingan diatas kasur.
Sambil berpelukan kami berciuman dengan mesra.
“Hendrik, ternyata kamu hebat dan sangat berpengalaman juga
untuk urusan ranjang”, puji tante Linda.
“Tante juga lebih pengalaman, vagina tante masih rapet
sekali, pingin rasanya mengulangi dan mengulagi lagi”, aku balas memujinya.
“Hendrik, kamu mau kan nemani tante selama om tidak dirumah”,
pinta tante Linda.
“Dengan senang hati jelas mau sekali tante, tapi apa tante
gak takut hamil lagi kalau aku selalu keluarkan di dalam”.
“Tenang saja Hendrik, kamu mau keluarkan beberapa kali
didalam vaginaku aku bakanlan tidak akan hamil karena tante ikut KB” Tante
membalas sambil tangannya mengelus dadaku.
Akhirnya kami berpagutan sekali lagi dan berpelukan erat
sekali. Rasanya seperti tidak mau melepas perasaan nikmat yang barusan kami
raih. Hari itu sebelum anak-anak Tante Linda pulang dari sekolah kami lakukan
dua kali diatas ranjang.
SEKIAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar