Minggu, 06 Agustus 2023

KENIKAMATAN DENGAN TANTE LINDA

 

KENIKMATAN DAN KEPUASAN DENGAN TANTE LINDA SAAT OM TUGAS DILUAR KOTA

By, penikmat satin, 7 Agutus 2023


Kali ini aku akan menceritakan pengalamanku pertualangan seks dengan Tante Linda diatas ranjang kamarnya saat suaminya sedang dinas keluar pulau untuk beberapa minggu lamanya. Pagi itu aku sudah ada janji untuk menjaga rumah tante Linda saat suaminya bertugas diluar pulau.

Tante Linda mempunyai dua orang anak perempuan yang sudah duduk dibangku SMP dan SMA. Diusianya sudah tidak muda lagi tapi tubuh Tante Linda masih terlihat langsing karena dia sangat rajin berolah raga. Sejak pindah dari jakarta, aku sering main ke rumahnya. Hal ini aku lakukan atas permintaan tante Linda, karena suaminya sering ditugaskan ke luar pulau.

Setiap aku berada di rumah tante Linda aku merasa seperti berada di sebuah surga kenikmatan. Karena disana ada seorang tiga wanita cantik dan seksi yang suka memakai baju-baju seksi dan transparan kalau di rumah.

Hari Senin pagi karena aku sudah janji pada Tante Linda, pagi itu aku langsung OTW kerumah Tante Linda dengan  motorku. Setelah sampai di rumahnya aku Langsung memarkir motor digarasi teras rumah. Sepertinya kedua anak tante Linda masih belum berangkat sekolah, begitu juga tante Linda juga belum siap untuk berangkat kerja juga.

“Selamat pagi semuanya” aku ucapkan sapaan saat bertemu mereka bertiga lagi sarapan pagi.

“Pagi, Mas Hendrik”. Semua menyapaku.

“Lho Drik kok tumben pagi-pagi sudah datang?” Tante Linda menyapaku.

“Iya nih Tante takut terlambat saja kan Tante sudah janji datangnya kalau bisa agak pagi”, kujawab sekenanya sambil masuk ke ruang keluarga.

“Drik, tolong antar anak-anaku ke sekolah dulu ya, soalnya  Tante belum mandi. Kunci mobil ada dimeja TV”.

“SIAP Tante” jawabku singkat.

Pagi itu Tante Linda terlihat sangat seksi sekali dengan masih memakai baju tidur model daster dari bahan satin yang terlihat sangat licin yang membuat aku jadi bergairah melihatnya.

Selesai mengantar kedua anak Tante Linda. Kupacu mobil Kembali kerumah Tante Linda. Setelah aku parkir mobilnya dan aku langsung masuk menuju meja makan, lalu menyantap sarapan pagi yang sudah disiapkan oleh Tante Linda. Saat lagi menyantap sarapan pagi saat Tante Linda masih mandi, terdengar suara guyuran air agak keras dan saat hening tak lama ada suara desahan kecil dari dalam kamar mandi. Karena  aku mulai curiga dan aku hentikan sarapanku dan langsung menuju pintu kamar mandi.

Saat kulihat dari lubang kunci yang memang sudah tidak ada kuncinya. Lalu aku mulai mendekatkan mataku ke lubang kunci, Di depanku ternyata tampak jelas pemandangan alam yang indah sekali, tubuh mulus dan putih tante Linda tanpa ada sehelai benang yang menutupi. Ternyata tante Linda sedang masturbasi dengan tangan kanannya dengan lembut digosok-gosokkan ke vaginanya. Sedangkan tangan kiri mengelus-elus buah dadanya bergantian kiri dan kanan.

Terdengar suara desahan lirih, “anghhhh…ohh…aghhh”.

Kulihat tanteku melentingkan tubuhnya ke belakang, sambil tangan kanannya semakin kencang ditancapkan ke dalam vaginanya. Rupanya tante Linda butuh sosok laki-laki untuk memenuhi kebutuhan biologinya diranjang saat suaminya pergi tugas keluar kota. Saat Tante Linda sudah mencapai orgasmenya. Lalu dia berbalik dan mengguyurkan air lagi ke tubuhnya dan begitu selesai mandi aku cepat-cepat langsung pergi ke ruang keluarga dan pura-pura menyalakan televisi.

Aku hilangkan pikiran-pikiran kotorku yang ada di otakku, tapi tidak bisa juga karena bayangan kemolekan tubuh Tante Linda yang membuatku aku tidak bisa menghilangkanya dari pikiranku ini. Karena sudah bergairah sekali saat nonton TV, tangan kanan ku aku masukan kedalam celanaku untuk sekedar menyalurkan gairahku dengan cara aku kocok-kocok batang kontolku yang sudah sangat tegang itu.

Tiba-tiba Tante Linda meneggurku “Lho Drik, kamu lagi ngapai pakai tanganmu dimasukkan celana gitu. Hayo pagi-pagi sudah ngebayangin siapa?”.  Tiba-tiba suara itu mengagetkan aku.

“Kamu ini Drik-drik,  pagi-pagi sudah begitu. Mikir siapa sih, kalau memang pingin nanti malam saja, kan enak ada lawannya”,  Celetuk tante Linda sambil berjalam dari kamar mandi masuk kedalam kamar.

Aku agak kaget mendengar Tante Linda ngomong seperti itu. Tapi aku menganggap itu cuma sekedar clotehnya saja. Setelah tante Linda berangkat kerja mengendarai mobil, dirumah aku tinggal sendirian di rumahnya yang sudah sangat sepi. Karena tadi aku belum sempat mentutaskan gairahku dengan cara aku kocok batang kontolku lalu aku pergi masuk kedalam kamar Tante Linda dan kucari baju tidur yang tadi dipakainya. Ternyata baju itu sudah ada di atas ranjang kamarnya yang lupa belum ditaruh tempat centelan baju yang ada dibalik pintu. 

Melihat itu aku langsung membuka celanaku dan langsung naik keatas ranjang milik Tante Linda dan langsung aku kocok-kocok batang kontolku dengan daster satin yang licin itu sambil membayangkan tubuh Tante Linda yang sedang bercinta denganku. Setelah cairan spemaku keluar sedikit membasahi kain satin daster Tante Linda, aku langsung tertidur.

Saat lagi pulas tertidur tiba-tiba aku terbangun dan langsung terkejut, karena tante Linda sudah berbaring di sebelahku sambil tangannya memegang batang kontolku yang masih terbuka karena saat lagi onani aku lupa memakai celanaku karena langsug tertidur pulas.

“Waduh, maaf-maaf tante. Hendrik sudah berani masuk kekamar Tante”, sambil pelan-pelan Tante Linda  melepaskan pegangannya dari batang kontolku yang sudah menegang lagi.

“Ngak papa Drik, pasti tadi pagi kamu membayangkan Tantekan pas aku pakai baju tidur ini kan”. Sambil mengambil baju tidur nya yang masih menutupi bagian batang kontolku.

“Iya Tante, sekali lagi maaf Tante aku sudah berani lancang dan sudah menodai baju tidur Tante”.

“Ngak papa kok drik, santai saja, tante paham kok gairah anak muda seperti mu”.

“Lho kok Tante jam segini sudah pulang?”, tanyaku.

“Tante tadi minta ijin ke atasan untuk tidak masuk hari ini dan besok, dengan alasan sakit. Setelah ambil obat dari apotik, tante pulang.” Begitu alasan tante ketika aku tanya kenapa dia tidak masuk kerja.

“Waktu tante masuk kamar, tante lihat kamu lagi tidur di kasur tante, dan posisi kamu sudah tidak memakai celana dan hanya ditutupi baju tidur punyaku. Tante penasaran dan pingin pegang punya kamu. Dan ternyata punya kamu lumayan besar juga”.

“Sekali lagi maaf ya Tante sudah berani-beraninya aku melakukan onani pakai baju tidur Tante”.

“Sudahlah Drik, gak pa pa kok, lagian kalau kamu mau, kamu bisa puasi tante sekarang, soalnya sudah beberapa hari semenjak ayahnya anak-anak keluar kota Tante pingin sekali dimasukan barang seperti punya kamu sekarang”. Kedua mata Tante Linda terus memanadangku.

“Ya, Tante Hendrik paham makanya tadi pagi saat aku lagi sarapan ada suara desahan dari kamar mandi terus aku intip aja ternyata Tante lagi masturbasi di kamar mandi”, kataku dengan sejujurnya.

“Lho, jadi kamu..tadi kamu intip aku”.

“Iya, Tante tadi Hendrik ngintip tante karena ada suara desahan dari dalam kamar mandi. Maaf ya. Tante gak marah kan?”.

Kemudian Tante Linda hanya diam saja, Lalu tante bangun dari sampingku dan mengambil baju tidur yang menutupi batang kontolku yang sudah menegang lagi. Didepan meja rias Tante Linda melepas blaser dan mengurai rambutnya sambil melepas baju kemeja kerjanya, sehingga sekarang terpampang tubuh tante Linda sedang membelakangiku. Aku tetap terpaku di tempat tidur, sambil memegang batang kontolku. Kemudian Bra dan Celana dalam berwarna hitam juga ikut dilepas dari tubuhnya, lalu tante Linda memakai baju tidur satin yang tadi aku pakai buat onani dan setelah itu dia berbalik menghadap aku. Aku jadi salah tingkah melihatnya.

“Aku tahu ini yang kamu inginkan kan dari Tante kan Drik..?” dengan lembut tante berkata sambil memegang kedua buah dadanya yang jelas sekali terlihat kedua putting susunya tampak menonjol menjeplak kain satin dasternya.

“Emm.., nggak kok tante. Maafin Hendrik ya….yang sudah berani lancang terhadap Tante.” Aku semakin salah tingkah tapi inilah fantasi yang aku inginkan dari Tante Linda.

“Sekarang puasi Tante Hendrik, kamu mau apai Tante terserah kamu yang penting kamu puas dan juga harus buat Tante puas diatas ranjang”.

Sambil aku tarik bahu tante ke tempat tidur, sehingga tante terjatuh di atas tubuhku. Langsung aku kecup kedua putting susunya yang menjeplak diluar daster satin secara bergantian kiri dan kanan dengan rakusnya aku menyedot kedua putting susu itu.

Tampak terlihat jelas sekali ada bekas noda spermaku yang telah menggering didaster baju tidur satin yang dipakai Tante Linda dan membuat aku semakin menjadi bernafsu.

“Anghhh, Hendriikkkk…..nakal juga kamu ya..anghhhh…..sedot yang kuat diputing susuku”,  tante Linda mendesah kenikmatan.

Melihat tante Linda semakin keras mendesah ketika tanganku mulai meraba kakinya dari lutut menuju ke selangkangannya. Sekarang posisi kami berbalik, aku berada di atas tubuh tante Linda. Tangan kiriku semakin berani meraba gundukan yang aku rasakan semakin lembab. Ciuman tetap kami lakukan dibarengi dengan rabaan di setiap cm bagian tubuh. Sampai akhirnya tangan tante Linda meremas dan mengocok-kocok batang kontolku.

“Unghhhh, Hendrik sepertinya lebih besar dari punyanya suamiku” tante mengagumi batang kontolku yang sudah sangat tegang itu.

Aksi meremas dan menjilat terus kami lakukan sampai akhirnya tanpa aku sadari, ada hembusan nafas diselangkanganku.

Melihat Batang kontolku yang sudah Tegan menjulang keatas, Tante Linda masih terkesima dengan ukurannya.

“Emangnya punya suami gak segini Tan?,  ya sudah tante boleh ngelakuin apa aja sama kontolku”, rasanya aku ingin agar tante memulai ini secepatnya.

“Iya deh”,  Lalu tante Linda mulai menjilat ujung lubang kontolku.

Ada sensasi antara enak dan nikmat ketika lidahnya mulai menyentuh lubang kontolku dan apalagi saat melahap batang kontolku dengan mulutnya dengan cara dimasukan dan digerakan naik turun dari ujung sampai pangkal, nikmatnya benar-benar tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata lagi.

“Ahh..ahhhhh,  enak tante… terusin Tanteee….sedot yang kuat”,  aku mulai meracau kenikmatan.

Tante Linda benar-benar sangat berpengalaman untuk urusan ranjang, walaupun diusianya sudah tidak muda lagi tapi gayanya bercinta seperti adegan film-film porno yang sering aku lihat. Lalu aku tarik kepala tante Linda sampai sejajar dengan kepalaku, kami berciuman lagi dengan ganasnya. Lebih ganas dari ciuman yang pertama tadi.

Tiba-tiba, tante Linda merubah posisi dengan duduk di atas dadaku. Sehingga terpampang jelas belahan vaginanya tanpa ada rambut kemaluanya yang sudah dicukur habis.

“Ayo Drik, sedot dan jilat sekarang”, Sambil tangan tante Linda mengusap - usap vaginanya.

Tanpa banyak perkataan lagi aku langsung mulai mengecup dan menjilat belahan vaginanya yang ada dihadapanku.

“Ounghhhh..ughhh. ohh”, desahan  tante Linda mulai melenguh pelan ketika aku sentuh bagian klitorisnya dengan ujung lidahku.

“Hendrikkkk……unghhhhh...enak…terus Drikkk…...jangan dilepas….unghhh….sedot dan gigit..shh”, suara desahan tante Linda mulai berbicara tidak teratur.

Semakin dalam lidahku menelusuri liang bagian dinding vaginanya. Semakain kacau suara desahan Tante Linda tepat berada diatas bagian mulutku yang disumpal dengan vaginanya.

“Ahh..anghhhh…..unghhh….hendriikkkkk…aku mau keluar” Gerakan gesekan vaginanya yang berada diatas Mutuku dengan lidah terus aku goyangkan didalam vaginanya membuat tante Linda mengerang dengan keras saat mau merasakan orgamse.

“Ahh..anghhh….ahhhh….ahhhhhh….unggggg”, tubuhnya mengejang-ngejang saat orgasme sudah mulai dipuncak kenikmatan, sambil tubuhnya dilentingkan ke kebelakang.

Rupanya tante Linda sudah mencapai puncak orgasme.

“Ohhhh….kamu pintar juga Drik untuk urusan diranjang seperti ini. Gak rugi tante punya keponakan seperti kamu. Kamu bisa jadi pemuas tante nih, kalau om kamu lagi luar kota. Mau kan?” dengan manja tante memeluk tubuhku.

“Oh iya, tante sampai lupa. Maaf ya Drik habis Tante lagi pingin sekali”, tante Linda baru sadar kalau kontollu masih berdiri tegak dan belum puas terpuaskan.

Dipegangnya langsung batang kontolku sambil bibirnya mengecup bagian  dada dan perutku. Lalu dengan lembut tante mulai mengocok batang kontolku dengan kain satin dasternyanya dan Setelah lebih kurang 5 menit tante berhenti mengocok.

“Hendrik, kok kamu belum keluar juga udah 5 menit aku kocok kontolmu dengan kain satin dasterku tapi ngak keluar-keluar ”,  tante Linda heran karena belum ada tanda-tanda mau keluar sesuatu dari dalam batang kontolku.

Aku hanya diam saja tanpa menjawab pertanyaanya dan kemudian Tante Linda bergeser dan terlentang dengan kaki dijuntaikan ke lantai. Aku tanggap dengan bahasa tubuh tante Linda, lalu aku turun dari tempat tidur dan aku jilati kedua sisi dalam pahanya yang putih mulus. Bergantian kiri-kanan, sampai akhirnya dipangkal paha. Dengan tiba-tiba aku benamkan kepalaku di vaginanya dan mulai menyedot lagi.

Begitu kujilat dan kumainkan lagi didalam vaginanya, Tante Linda Kembali menggelinjang tidak teratur, kepalanya bergerak ke kiri dan kanan menahan rasa nikmat yang aku berikan. Setelah vagina tante basah dan melebarkan kedua pahanya. Aku segera berdiri sambil memegang kedua pahanya. Aku gesek-gesekkan ujung kepala kontolku ke belahan vaginanya dari atas ke bawah dengan pelan.

“Cepetan masukan dong Drik, jangan dimainkan terus, tante sudah gak tahan nih”, tante Linda memohon aku agar segera memasuka kontolku kedalam vaginanya.

Dengan pelan aku dorong kepala kontolku ke arah dalam belahan vaginaanya, ujung kepalaku mulai dijepit bibir vaginanya. Lalu perlahan aku dorong lagi hingga separuh batang kontoku sudah tertancap di dalam vaginanya. Aku hentikan aktifitasku ini untuk menikmati moment yang sangat nikmat ini.

“Ayo dong sayang….dimasukan lebih dalam lagi jangan berhenti disitu”, Rupanya Tante Linda penasaran.

Kudorong Kembali batang kontolku masuk kedalam dan Blessss…akhirnya masuk semua batang kontolku didalam vagina Tante Linda.

“Ounghhhh….Hendrikkkk…..nikmat banget..sayang….ungghhhh ternyata kamu pintar juga” sambil berbicara kulihat kedua mata Tante Linda terpejam.

Lalu dengan hentakan lembut aku mendorong keluar masuk batang kontolku kedalam vagina Tante Linda.

“Ahh..anggghhhh…unghhhh….anghhhh….ahhhhh”, kami berdua mendesah dan melenguh kenikmatan.

Perlahan kugerakan keluar masuk kontolku kevaginanya dan semakin ku Gerakan semakin kencang dan Tante Linda mulai menggoyangkan pinggul dan pantatnya dengan gerakan memutar. Aku juga mengimbanginya dengan sodokan ke depan. Vagina tante Linda terasa masih kencang juga walaupun sudah memiliki dua orang anak, apalagi saat aku menarik batang kontolku terasa bibir vaginanya ikut tertarik.

“Plok.. plok.. plokk”,  suara benturan pahaku dengan paha tante Linda semakin menambah rangsangan.

Tak terasa hampir Sepuluh menit lebih kami melakukan dengan gaya tersebut, lalu tiba-tiba tante Linda kembali mengerang sangat keras.

“Hendrikkk……anghhhh…..Ahh..akuuuu…..mau…..nyampai lagi”,  Pinggulnya dirapatkan kebagian kedua pahaku, kali ini tubuhnya bergerak ke depan dan merangkul tubuhku. Aku kecup kedua putting susunya yang semakin kian menojol mejeplak dikain satin dasternya dengan batang kontolku masih menancap dan dijepit oleh dinding Vagina yang berkedut dengan keras.

Dengan posisi memangku tubuh tante Linda kami melanjutkan aksi. Lima belas menit kemudian aku mulai merasakan ada desakan panas yang mau keluar dari dalam kontolku.

“Tante, aku mau keluar….anghhhhh…..ahhhhhhh”.

“Keluari saja di dalam aja Drik nikmat, soalnya tante juga mau lagi nih…..anghhhh….tahan….drik….drikkk….kita bareng-bereng” sahut tante sambil tubuhnya digerakkan naik turun diatas pangkuanku dipinggir tempat tidur.

Kurasakan dinding vaginanya mulai mengurut-urut kontolku dengan sangat kuat dan kami sama-sama saling berciuman dengan sangat rakusnya dan berpelukan sangat rekat sekali seperti ada lem yang menepel, kemudian sebelum peratahanku jebol ternyata Tante Linda lebih dulu yang orgasme disusul aku.

“Angghhhh…..hendrikkk…..anghhh….ounghhhh….anghhhhh”, tubuh Tante Linda Kembali mengejang-ngejang diatas pangkuanku.

Crottt….crottt…..crotttt…kemudian cairan spermaku juga ikut mucrat didalam vaginanya setelah tante Linda orgasme, karena ada denyutan yang meremas-remas kontolku yang berada didalam dinding vaginanya.

“Tante…..aku….ahhh…ounghhhh….anghhh….ahhhhh”, tubuhku juga ikut mengejang-ngejag saat cairan spermaku keluar sangat banyak didalam vagina Tante Linda

Aku terus semprotkan cairan spermaku didalam ke vaginanya. setelah semprotan cairan spermaku habis tante Linda dan aku bergulingan diatas kasur. Sambil berpelukan kami berciuman dengan mesra.

“Hendrik, ternyata kamu hebat dan sangat berpengalaman juga untuk urusan ranjang”, puji tante Linda.

“Tante juga lebih pengalaman, vagina tante masih rapet sekali, pingin rasanya mengulangi dan mengulagi lagi”, aku balas memujinya.

“Hendrik, kamu mau kan nemani tante selama om tidak dirumah”, pinta tante Linda.

“Dengan senang hati jelas mau sekali tante, tapi apa tante gak takut hamil lagi kalau aku selalu keluarkan di dalam”.

“Tenang saja Hendrik, kamu mau keluarkan beberapa kali didalam vaginaku aku bakanlan tidak akan hamil karena tante ikut KB” Tante membalas sambil tangannya mengelus dadaku.

Akhirnya kami berpagutan sekali lagi dan berpelukan erat sekali. Rasanya seperti tidak mau melepas perasaan nikmat yang barusan kami raih. Hari itu sebelum anak-anak Tante Linda pulang dari sekolah kami lakukan dua kali diatas ranjang.

SEKIAN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar