Minggu, 10 September 2023

CERITA SEKS DENGAN ANAK TIRIKU PART-1

CERITA SEKS DENGAN ANAK TIRIKU PART-1


Sejak aku menikah dengan seorang Duda beranak satu dan tinggal bersamaku, setelah aku mengalami kecelakaan kecil  dan divonis oleh seorang dokter rahimku bermasalah dan tidak bisa lagi memiliki seseorang keturunan lagi. Mendengar itu aku menjadi lemas karena aku tidak bisa lagi diberi keturunan anak dari hasil hubunganku dengan suami baruku itu.

Padahal aku kepingin cepat merasakan untuk mendapatkan keturunan dari hasil perkawinanku dengan seorang duda beranak satu, tapi karena takdir sudah berkata lain dengan kondisiku yang seperti ini lambat laun suamiku bakal kecewa karena aku sudah tidak bisa menghasilakan keturunan lagi darinya.

Setahun berjalan dengan kondisiku seperti ini, akhirnya suamiku meminta izin untuk menikah lagi dengan perempuan lain karena diriku sudah tidak bisa lagi memberikan keturunan anak satupun darinya. Mendengar itu betapa hancurnya hatiku berkeping-keping, walaupun berat untuk menerimanya, untungnya anak tiriku satu-satunya mau menirima aku sebagai seorang ibu dengan keterbatasan yang kumiliki ketika ini sebagai seorang wanita.

Ari kupanggil sebagai anak tiriku yang selalu menghiburku dalam kesedihanku saat dirumah, dia sosok pria yang baik dan tampan, selalu menjagaku saat kondisi apapun.  Sejak papahnya atau suamiku menikah lagi dengan wanita lain, papahnya mulai jarang kembali ke rumah. Paling papahnya sekali dalam sebulan datang kerumah untuk menegok kami berdua.

Ari sendiri sudah tidak perduli lagi pada sosok papahnya. Malah bila papahnya datang pulang, kelihatan Ari sudah tidak bersahabat dengannya. Aku tak bisa melakukan apa-apa lagi terhadap Ari anak tiriku itu. Apalagi sejak papahnya menikah lagi dengan wanita lain, dia semakin lebih dekat terhadapku. Rasanya melebihi seorang  anak terhadap mamahnya.

Kesepianku setiap malam, selalu ditemani oleh sosok Ari dan tak jarang juga aku selalu tidur berdua dengannya diatas ranjang dan berakhir dengan hubungan terlarang.  Entah siapa yang memulai duluan tapi yang jelas kita sudah sama-sama saling suka dan saling membutuhkan kepuasan seks. Ari memang hebat untuk urusan ranjang dibandingkan papahnya, diusianya masih muda permainan seksnya sudah terbilang pengalaman dan sanggup membuat aku orgasme dua kali sekali main dengan Ari (anak tiriku).

Nafsunya sangat tinggi bila melihatku aku memakai baju-baju tidur berbahan satin dan kebetulan juga koleksi baju tidurku semua hampir berbahan licin seperti satin. Sebelum tidur kebiasaanku  selalu memakai baju tidur model daster yang pendek seatas lutut dan longgar tanpa memakai Bra dan celana dalam lagi. Jadi siapapun pria melihatku tidur yang hanya memakai baju tidur seksi pasti dia akan bergairah seperti Ari anak tiriku itu.

Setiap malam Ari selalu bergairah bila tidur bersamaku tak jarang dia selalu mendekap tubuhku dan memeluku. Kubirkan Ari memeluku tubuhku karena aku juga membutuhkan sosok pria yang bisa dapat memuaskan aku diranjang dan melindugi diriku. Setiap mau tidur Ari lebih suka memakai baju tidur seperti piyama-piyama berbahan satin juga.

Sejak papahnya menikah lagi setiap malam aku selalu menjadi teman tidurku diatas ranjang dan rasanya seperti tidur didekap oleh anak semata wayangku. Kubiarkan dia menjamak tubuhku yang terbalut daster satin sebagai belaian kasih sayangku padanya.  Sejak itulah dia sudah tak terhitung lagi dimelepaskan noda-noda sperma dikain satin dasterku dan lubang vaginaku dan menikmati buah dadaku diisap-isap oleh Ari. Aku selalu menikmati hisapan putting susuku dan belaian kelembutan dan kasih sayangnya saat berada diatas ranjang.

Hisapan yang selalu dilakukan pada putting susuku selalu terasa nikmat sekali. Terlebih lagi saat tangannya mengelus-elus belahan vaginaku. Oh nikmat sekali dan tidak bisa aku bayang lagi. Aku membiarkannya apa yang dia suka pada tubuhku ini.

Sedotan mulutnya saat menyedot-yendot putting susuku membuat aku menjadi mendesah kenikmatan setiap Ari menarik keluar putting susuku dari mulutnya.

“Ounghhhhh….Ariii…….sedot yang kuat sayanggggg”, desaha setiap menyedot putting susuku.

Setipa sedotan demi sedotan silih berganti antara putting susuku yang sebelah kanan dan kiri tanpa melepas penghalang daster satin yang menutupi kedua putting susuku, Ari terus dengan rakusnya menghisap kedua putting susuku sambil tanganya terus mengesek-gesek belahan vaginaku. Setiap dia mengisap putting susuku pasti batang penisnya selalu digesek-gesekan dikain satin dasterku yang licin itu. Aku benar-benar dibuat selalu sangat bernafsu.

Aku berpikir apakah Ari sering melakukan dengan wanita lain selain diriku karena pengalaman diatas ranjang sudah tidak diragukan lagi saat berhubungan seks denganku. Kadang aku mencoba untuk menayakan pada dirinya apa dia suka memakai wanita-wanita seperti pelacur. Tapi aku tidak bisa untuk menanyai lebih dalam lagi tentang dirinya karena aku tidak mau menggangu jati dirinya sebagai anak laki-laki. Yang jelas sekarang dia sudah dapat memuaskan aku disaat aku membutuhkan kehangatan dari seorang laki-laki.

Setiap berdua saat aku mau tidur, Ari selalu menikmati kedua buah putting susuku tanpa dikeluarkan dari balik daster satinku yang licin dan mengkilap itu. Ari selalu suka mengisapnya perlahan-lahan dan tangannya selalu juga mengelus-elus belahan vaginaku. Sebuah jari-jarinya mulai membelai bagian klentitku. Aku menikmati apa yang dia lakukan kepadaku. Kali ini, aku yakin Ari benar-benar menikmati dengan sangat bernafsu karena terlihat nafasnya yang memburu.

Aku diam saja sambil menikmati gairah seksku yang mulai meningkat. Kurasakan  jarinya mulai sampai menginjak lubang vaginaku dan mempermainkan jarinya di sana dan mulutnya terus menghisap dan memainkan putting susuku. Ingin rasanya aku mendesah lebih kencang lagi.

“Anghhhh…oungggg….Ariiii….unghhhhh”. aku terus mendesah kecil.

Batang pensinya yang terus digesek-gesekan dikain satin dasterku terlihat mulai basah oleh cairan bening yang keluar dari lubang penisnya. Dengan sebelah kakinya, dia mulai mengangkangkan kedua kakiku. Dan Ari kemudian menaiki tubuhku dengan perlahan batang penisnya yang mulai masuk kedalam vaginaku, aku mulai menikmati berkali-kali tusukan penisnya yang keluar masuk kedalam vaginaku.

Kadang saat kurasakan kenikmatan yang semakin dalam tanpa sadar aku mengangkangkan kedua kakiku lebih lebar agar penisnya menusuk lebih dalam lagi dilubang vaginaku yang sudah becek itu. Aku mengusung pantatku sedikit keatas agar penisnya Ari lebih menekan kedalam. Dan tak lama detik-detik oragsme mulai terasa datang untuk menghampiri tubuhku itu. Aku mulai merapatkan kedua kakiku menyilang ditubuhnya agar dapat kursakan orgasme yang sebentar lagi datang.

“Ariiii…..anghhh….ahhh…..angghhhh….ungghh…..tekan terus sayang…tekan lebih dalam….anghhh”, tubuhku mengejang-ngejang saat kuat sekali seperti orang terkena tengangan listrik 220 volt saat orgasme kurasakan menghapiri seluruh tubuhku.

Melihat aku orgasme rupanya Ari langsung menggenjotku dan mengisapi payudaraku dengan rakusnya. Dan ternyata setelah aku mencapai orgasme kurasakan ada cairan yang menyemprot-semprot didalam vaginanku. Crooot…croot…croooootttt….dan disaat cairan itu keluar tubuhnya yang berada diatas tubuhku ikut juga mengejang-mengejang sama sepertiku.

“Anghhh…..ahhhh….aahhhhh….aku keluar Mamamah sayangku…..”, desaha Ari saat cairan sperma itu keluar memancar di dalam vaginaku.

Tubuhnya mengejang-ngejang itu mulai lemas saat cairan spermaya keluar habis didalam vaginaku. Perlahan Ari menuruni tubuhku dan kami tertidur pulas diatas ranjang dan saling berpelukan hingga esok pagi.

Sejak kejadian itu kita berdua seperti sepasang suami istri tanpa ikatan pernikhan dan sama-sama saling suka diantara kita berdua. Yang paling aku suka saat Kami sama-sama mencuci piring didapur pasti Ari selalu membantuku didapur. Apalagi bila aku hanya memakai daster satin dirumah pasti Ari selalu memeluku dari belakang.

“Ma…aku sayang sekali sama Mama”, sambil memeluk tubuhku dan kedua tanganya sembari membelai-belai dasterku dan membelai payudaraku.

“Iya sayang…Mama juga sayang sekali padamu”, kataku sembari membelai penisnya yang sudah sangat tegang itu.

“Mama cantik dan seksi kalau pakai daster seperti ini,” katanya sembari mengjilati bagian leherku.

“Oh… iya sayang…peluk dan cium mama dong sayang” kataku pula sembari mengelus penisnya dan melepas kancing celana panjangnya.

Begitu celana Panjang jatuh kelantai dan celana dalamnya juga, penisnya langsung digesek-gesekan dibelahan pantatku.

“Mah…aku tidak mau pisah sama Mama sampai kapanmu aku ingin berdua seperti ini Ma”, kurasakan penisnya terus mengesek-gesek dikain satin dasternya dan meremas-remas kedua payudarahku.

“Ya..sayang Mama tidak akan meninggalkan kamu sendiri dan kita akan terus berdua seperti ini sayang”, sembari aku berkata itu Ari menjilati leherku dan membelai payudaraku.

Aku duduk mulai duduk di kursi kamar makan dan Ari berdiri di belakangku. Aku juga mulai menuntunnya supaya berada di hadapanku. Kubimbing untuk naik ke atas tubuhku. Kedua kakinya mengangkangi tubuhku dan bertumpu pada kursi. Pantatnya telah berada di atas kedua pahaku dan aku memeluknya. Kuarahkan mulutnya untuk mengisap putting susuku yang tidak memakai Bra.

Mulutnya mulai menghisap-hisap putting susuku dan penisnya Kembali digesek-gesek-dibagain belahan vaginaku yang masih terhalang kain satin dasterku. hisapan nya dari payudaraku yang satu ke payudaraku yang lain membuatku aku mulai mendesah kenikmatan. Kami Kembali berciuman dan lidahku langsung diisapnya dengan lembut dan sebelah tangannya membelai payudaraku.

Tiba-tiba Ari berdiri dan mengarahkan penisnya ke mulutku. Aku menyambutnya. Saat penis tersebut berada dalam mulutku dan aku mulai menjilatinya dalam mata terpejam.  Cepat aku menjilati penisnya dan Ari Meremas-remas rambutku dengan lembut. Sampai akhirnya Ari menekan  kuat-kuat penisnya ke dalam mulutku dan meremas rambutku juga.

Pada saat menekan penisnya kemulutku, aku menikmati hangatnya semprotan cairan sperma yang keluar berkali-kali. Kemudian dia duduk setelah puas di duduk ke pangkuanku. Di ciumnya pipiku kiri-kanan dan mengecup keningku. Ari merebahkan kepalanya ke dadaku. AKu tahu di sedang galau hatinya. Kuelus kepalanya dan kubelai belai.

 

BERSAMBUNG KE CERITA KEDUA.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar