Pengalamanku tahun ini hari ulang tahunku yang ke-40, ku rayakan Bersama anaku satu-satunya yang baru berusia 6 tahun tanpa suamiku. Karena kami sudah bercerai setahun yang lalu. Tapi disaat acara ulang tahunku itu, tiba-tiba suara aplikasi whatapp ku berdering dan begitu aku buka pesan itu ternyata pengirimnya Andre mantan pacarku dulu.
Jantungku langsung berdetak ketika membaca: Andre, salah
satu mantap pacarku dulu yang pernah menjalin asmara denganku sebelum aku
menikah dengan suamiku yang sekarang dan akhirnya kami bercerai. Aku sanang
sekali dia mengucapkan ulang tahunku karena ternyata dia masih ingat hari ini
ulang tahunku. Andre memang termasuk laki-laku yang romantis, dia selalu
memperhatikan hal-hal kecil yang dapat membuat hatiku senang.
Usianya lebih muda dibandingkan aku yang jaraknya sekitar 5
tahun sampai sekarang dia masih belum berkeluarga alias single tapi pengalaman seksnya
diatas ranjang dia lumayan pintar karena selama kami berpacaran aku selalu
dibuatnya ketagihan merasakan kenikmatan yang diberikan kepadaku sampai-sampai
sudah tak terhitung lagi berapa kali aku sudah melakukan Bersama Andre.
Hari itu yang lebih membuat aku girang luar biasa, ternyata
Andre sekarang berada di Yogya. Dia bilang melalui pesan whatapp nya, dia
sengaja datang ke yogya untuk merayakan ulang tahunku karena dia tahu aku sudah
bercerai dengan sumiku.
"Aku selalu kangen sama kamu Maya," tulisnya dalam
pesan itu.
"Aku juga, Andre" balasku sambil aku kasih gambar
ciuman.
"Kamu kangen apanya May?"
"Kangen semuanya termasuk punya kamu itu".
"Yang mana May?”
"Pokonya yang itu yang selalu kamu buat aku ketagihan
Andre"
"Dasar janda pinginya dibelai".
"Alah…kamu juga ngak usah munafik Andre pasti kamu
kesini buat itu kan"
"Heheh…Jepitan punya mu bikin ngak bisa lupa sampai
sekarang May? "
Aku selalu berdesir-desir bila aku chat-chatan denga Andre. Bukan
apa-apa karena obrolan seperti itu selalu mengingatkan aku pada
petulangan-petualangan kita selama pacarana dulu yang pernah kami lakukan. Andre
termasuk pandai bermain cinta, itu sebabnya hubungan kami termasuk tidak saling
bermusuhan walaupun aku meninggalkan cintanya dan menikah dengan pria lain dan
akhirnya bercerai juga.
Singkat cerita aku menyiapkan kedatangnya dirumahku, kutitipkan
anakku dirumah sodaraku agar tidak tahu akan kedatangannya karena aku tidak mau
buru-buru anakku tahu ada pria yang datang kerumah. Aku ganti pakaianku dengan
kemeja satin kebetulan kemeja itu kesukaan Andre masih kusimpan dilemariku.
Kemeja satin itu sering aku pakai kalau kita saling ketemu
karena Andre sangat suka kalau aku pakai kemeja itu dan Ande pasti jadi sayang
dan bernafsu. Menunggu kedatanganya di dalam kamar. Aku video call via whatapp.
"Haloo sayang masih di jalan," sambil kupamarkan
kemeja satin itu dihadapanya.
"Iya Macet nih, wow Maya ternyata kamu masih
menyimpanya kemeja itu"
"Iya dong sayang biar kamu ngaceng lihatnya..."
"Aku gak sabaran nih, pingin cepat sampai dan pingin
langsung ML sama kamu."
"Pingin digesekan disini ngak" sambil kuarahkan
dikemaja satin yang kupakai,
"Uuuuh, jadi makin ngak kuat sayang tau?! Awassss
yaaa!"
Tak lama suara mobilnya terdengar dari luar rumahku dan
kusuruh mobilnya masuk kegarasi dan menutupnya lagi dan kusuruh dia berjalan kekamarku sambil
tetap video call. Tak lama Andre mulai berjalan masuk kedalam rumah. Pintu
kamar sengaja tidak kututup supaya dia datang langsung masuk.
Aku rebahan di atas ranjang menunggu kedatangan Andre. Dengan
hanya memakai kemeja satin tanpa Bra dan tanpa celana dalam aku sudah tidak
sabar lagi ingin cepat-cepat dipeluk dan diraba-raba tubuhku dan ingin sekali
merasakan vaginaku yang sudah menggangur hampir setahun dimasukan batang
penisnya.
Tak lama Andre muncul dan aku sedikit terkejut dan senang
sekali. Tanpa beranjak dari ranjang, kukembangkan kedua tanganku untuk
menyambut Andre dengan pelukan. Kemudian andre menutup pintu kamar dan menguncinya,
lalu dia langsung membuka celana panjang berikut celana dalamnya. Aku hanya
tersenyum melihat batang penisnya yang sudah mengacung tegak keatas. Perlahan dia berjalan santai dan langsung
menerkamku di atas ranjang. Kami langsung bergumul, berciuman bibir dengan
panas bergelora. Kedua tangannya meremas-remas apapun pada tubuhku termasuk
kemeja satinku yang selalu diraba dan cium oleh bibirnya.
"Unghhh….Andreee….sudah….ngak….sabarr….ya…lihat seperti
ini", kataku.
"Aku sudah gak tahan lagi
May, kita langsung ngentot yaaa... Ngobrolnya nanti aja ya sayang?"
Nafasnya sudah tidak beratura, aku hafal betul bagaimana kalau
Andre sudah mulai birahi. Tentu saja aku hanya diam dan membiarkan dia
menerkamku diatas ranjang, apalagi aku juga sudah amat sangat bergairah sedari
tadi.
Kubuka kedua pahaku agar belahan vaginaku dapat dimasukan
oleh batang penisnya yang sudah tegang itu. Andre terus mengisap dan melumat
kedua putting susuku secara bergantian dari luar kemaja satinku. Kuraba dan kupegang batang
penisnya dan kuarahkan pada lubang vaginaku. Kurasakan kepalanya yang besar
menyeruak pada mulut vaginaku yang sudah basah.
Penisnya mulai masuk kedalam vaginaku sedikit demi sedikit
dan Blesss…..penisnya langsung masuk Unghhhhh…..Nikmat sekali. Kurasakan sangat
nikmatnya saat menerobos batang penisnya masuk dan mengesek pada lubang vaginaku
sambil aku pejamkan kedua mataku. Sleseeeeeppp..... blesss....!
"Oooouunggghhhh...., enak banget, Andreee…sayaaang...,"
rintihku.
"Aku kangen sama kontol kamuuu....udah lama sudah tidak
merasakan seperti ini"
"Aku juga kangen banget sama kamu , Sayaaang.... Aku
kangen ngentot sama kamuuu...udah lama tidak merasakan seperti ini sama kamu
lagi"
"Sekarang entot aku...sepuasnya sayangg, entot aku,
Sayaaang....sekarang ini jadi milikmu lagi"
Andre semakin bernafsu, gerakannya jadi semakin brutal dan
agak kasar. Justru itu yang aku suka dari dirinya. Batang penisnya yang luar
biasa keras terasa memenuhi lubang vaginaku, menyentak-nyentak hingga ke ujung
lorong bagian rahimku sampai aku sudah tidak bisa menahan rasa nikmat ini hanya
desahan kenikmatan yang bisa aku rasakan dari dalam mulutku.
"Aaaanghhh...Saaayyy...annghhhhh..., teken yang dalam
sayang....aaahhh...uuuuggghhh...".
Dia menekan-nekan batang penisnya, semakin keras, semakin
cepat dan bertenaga. Aku semakin lepas kontrol, jeritanku semakin menjadi-jadi
akibat dilanda kenikmat yang luar biasa yang diberikan oleh batang penisnya.
"Aaaarrgghh....,Andreee….....Kontolmu enak banget,
Sayaaang... Entot memekku, Sayaaang..., yah..., yaaahh, gituuuuuhh..., aaarggghhhh....,.
yang keras, yang kerassss...., ooohhhh, kontol kamu enak baget, Sayaaang!"
Andre sudah paham tentang sifatku kalau sedang bergejolak
diatas ranjang selalu "heboh". Semakin nikmat persetubuhan yang
kurasakan, rintihan dan eranganku pasti akan semakin keras dan jorok. Dulu aku
malu dengan perilaku seks-ku yang satu itu dihadapanya, karena takut dinilai
perempuan murahan yang maniak seks, tapi lama-kelamaan aku justru menikmatinya
dan Andre justru menyukai erotisme seperti itu.
Andre semakin kuat menggecak-gecak batang penisnya didalam
vaginaku, seiring dengan semakin kuatnya rintihan dan eranganku. Kurasakan
klimaksku sudah sangat dekat. Kuangkat-angkat pinggulku setiap kali Andre menggecak,
sehingga batang penisnya yang besar dan keras itu menghunjam-hunjam semakin
dalam. Nikmat luar biasa.
Kami terus bersetubuh, berganti-ganti posisi. Terakhir,
ketika orgasmeku telah semakin dekat, Andre membalikkan tubuhku hingga
membelakanginya. Aku segera mengerti. Lekas-lekas aku menungging di atas
ranjang dengan kedua tangan berpegangan pada sandaran ranjang. Lalu kembali Andre
menggenjotku dari belakang. Aku berusaha mengimbangi dengan menggerak-gerakkan
pinggul. Setiap dia menekan, kudorong pantatku ke belakang, demikian pula
sebaliknya. Kudengar nafas Andre kian memburu, diselingi suara lenguhannya
setiap kali dia menggecak batang penisnya kuat-kuat.
Akhirnya aku mendesah Panjang terlebih lebih dahulu saat
pucak orgasme kurasakan datang "Ooooooooorrggghhhhh......!!!
Annnndddreeeee…..aku keluaaaarrr....sayangggggg!!!!"
Andre semakin bersemangat, ditekan dan Tarik penisnya semakin
kuat dan cepat kelubang vaginaku yang sudah becek. Tubuhku mengejang-ngejang semakin
hebat. Sementara vaginaku berkedut-kedut saat aku mencapai klimaks,
kugoyang-goyangkan pinggulku maju-mundur dengan cepat dan kuat untuk
mengimbangi gerakannya. Aku tahu pasti, sebentar lagi dia pun akan sampai puncak
kenikmatannya.
"Oh, ah, uuughhh…Mayaaaa…..Memek mu enak baget , Sayang....,
aku hampir keluar, aku hampir keluar, sayaangggg...., enak sekali, enak sekali sayanggg...,oooouuunnngghhh..,
aaannggghhh..., uuuuggghhh.... aaaaaaaarrrgghhhhh........!!!"
Kurasan Andre menyemprotkan spermanya banyak sekali didalam
vaginaku. Dia terus kugoyang- goyang pinggulku agar dia lebih merasa nikmat.
Dia melenguh-lenguh sambil meremasi buah dadaku yang bergelantung yang
terhalang kemeja satin, sementara air maninya menyemprot-nyemprot hingga
beberapa kali di dalam vaginaku.
Setelah itu Andre
menghempaskan nafasnya yang berat. Dipeluknya tubuhku. Kami lalu bercium-ciuman
sambil berangkulan diatas ranjang dengan posisi dia memeluk tubuhku dari
belakang. Batang penisnya masih berada didalam vaginaku.
"May, gimana kabar kamu selama ini, Sayang?" tanya
Andre sambil membelai- belai keningku yang berkeringat. Bayangkan, setelah
bersetubuh demikian panas, dia baru sempat menanyakan kabarku.
"Baik," jawabku sambil tersenyum
"Kamu sih, Andre sekarang sombong, mentang-mentang kita
sudah ngak ada hubungan lagi kamu sudah tidak mau kabari aku lagi"
"Ya maaf soalnya kamu kan udah berkeluarga jadi
mendingan aku jaga jarak"
"Kamu masih sayang maya kan"
"Aku selalu sayang dan kangen sama kamu, tau?!"
"Aku juga, soalnya kamu yang paling hebat!"
"Hebat apanya?" Aku tersenyum, kugerakan batang penisnya yang masih
ada didalam vaginaku.
Andre tersenyum dan penisnya yang baru saja mengeluarkan
cairan kental itu otomatis mulai bergerak membesar kembali.
"Tuh kan, baru dibilang paling hebat, dia langsung
bangun lagi!" aku menggoda sambil mengelus-elus batang penis yang mengeras
dari dalam vaginaku.
Dicabutnya batang penisnya dari dalam vaginaku dan tubuhku
Kembali diputar terlentang diatas ranjang kemudian Andre naik keatas tubuhnya
dan penisnya yang terlihat sedikit ada bekas sisa-sisa cairan vaginaku mulai digesek-
gesekkan dibagian perutku sambil mersakan licinya kain satin kemejaku dan aku
paham dan mengerti apa yang diinginkanya dariku dan kubiarkan Andre
memperlakukan aku seperti itu. Tubuhku dipeluknya lebih erat, lalu kami
berciuman bibir. Hangat, tandas, dan lama. Gesekan penisnya diatas perutku
merasakan licinnya kemeja satinku membuat lama-lama dia semakin mendesah
kenikmatan.
"Enak….Andre….digesek disitu" dia tidak
menjawabnya sampai akhirnya cairan spermanya yang kedua keluar membasahi kain
satin kemejaku.
Malam itu berapa lama kami didalam kamar yang jelas kami
habiskan untuk melakukan bersetubuh diatas ranjang sampai ketiga kali, yang
jelas akhirnya kami mencapai orgasme dalam waktu bersamaan. Setelah itu kembali
beristirahat. Buang air, mencuci tubuh di kamar mandi sampai, ngobrol-ngobrol,
lalu bercumbu lagi.
Sejak kejadian itu dan aku sudah setahun bercerai bersama
suamiku aku Kembali kepelukanya sampai saat ini tanpa ada ikatan pernikahan.
Setiap bertemu aku habiskan Bersama Andre selalu menikmati permainan seks
diatas ranjang dan ranjang hingga saat ini.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar