Kamis, 11 September 2025

Perselinkuhanku Dengan Adik Iparku

 


Perkenalkan namaku Heni dan usiaku sudah 45 tahun dan aku bekerja disebuah Bank Swasta. Aku sudah berkeluarga dan memiliki 2 orang anak yang sudah mulai dewasa dan suamiku bekerja disebuah kapal tangker milik Pertamina.

Anakku yang pertama bernama Dewi. usianya baru 19 tahun, dan sedang menempuh pendidikan di perguruan tinggi negeri di kota yogya. Sedangkan anakku yang kedua bernama Andre baru berusia 17 tahun, saat ini kelas 12 dan sedang menyiapkan diri untuk ujian akhir dan seleksi masuk perguruan tinggi.

Sedikit gambaran tentang diriku. aku mempunyai tinggi badan 165 cm dan berat badan 50 kg. tubuhku tidak terlalu kecil tapi juga tidak gemuk, lebih tepat disebut berisi kulitku kuning langsat khas wanita jawa. Ukuran payudaraku lumayan besar yaitu sekitar 36c, tapi sudah agak kendor dan mempunyai kedua putting susu yang lumayan besar dan berwarna kecokelatan.

Setiap hari bekerja  aku selalu memakai kemeja berlengan Panjang dengan memakai hijab. Sedangkan di dalam rumah aku biasa memakai daster-daster yang berkain satin untuk pakaian sehari-hari kalai pas dirumah.

Rumahku berukuran cukup besar dan terletak di tengah kota. Suasana rumah setiap hari terasa sangat sepi karena suamiku pulang kerumah bisa sebulan satu kali dan bisa dua bulan sekali, tergantung rute kapalnya berlayar. Sedangkan anakku yang pertama tinggal diyogya hanya pulang tiap akhir bulan, Sedangkan anaku kedua, untuk menghadapi ujian akhir dan seleksi perguruan tinggi lebih sering pulang malam karena harus mengikuti kegiatan tutorial serta bimbingan belajar yang dia ikuti. praktis setiap hari aku lebih sering sendirian di rumah.

Saat ini di rumah hanya ada adik ipar suamiku yang tinggal sementara dirumahku karena mengikuit tes ujian pegawai dipertamina dan sekalian dia merangkap menjaga rumahku disaat suamiku pergi berlayar. Ditambah seorang pembantu yang bernama Siti yang bekerja dari jam 6 pagi sampai 6 petang. Pembantuku Siti  tidak tinggal di rumahku. Setiap hari dia selalu pulang.

Sebagai seorang istri dan ibu rumah tangga, aku berusaha untuk setia kepada keluargaku. sebisa mungkin aku membawa diri dalam pergaulan di lingkungan tempat tinggalku maupun tempat kerjaku. Aku selalu berusaha sesopan mungkin dalam bertutur, bertindak serta berpakaian. semua itu kulakukan demi menjaga keharmonisan dan keutuhan keluargaku.

Meskipun begitu tidak jarang aku mendapati tatapan dari mata laki-laki yang ada sekitarku yang penuh nafsu pada tubuhku. Meskipun saat kerja aku memakai baju sudah sangat sopan dan tertutup saat di luar rumah tapi nyatanya tidak mampu menutupi seluruh keindahan lekuk tubuhku, terutama bentuk payudaraku. Apalagi adik ipar suamiku sering sekali kuperhatikan dia suka menatap lekat pada tubuhku. terutama saat di rumah karena aku lebih sering memakai pakaian-pakain daster yang memberi kesempatan lebih besar untuk menikmati tubuhku.

Setiap aku memakai daster yang berkain satin saat beraktifitas di rumah aku merasa seperti selalu diperhatikan oleh adik ipar suamiku. Apa dia sangat bernafsu melihat aku memakai daster seperti ini. Apalagi setiap pagi sebelum berangkat kerja aku masih selalu memakai baju tidur model daster berkain satin tanpa Bra otomasi kedua putting susuku jelas sekali terlihat menonjol.

Setiap pagi rutinitasku selalu menyirami dan merawat tanaman koleksiku yang ada dihalaman belakang dan saat aku menyirami bunga-bunga itu aku selalu memperhatikan  adik iparku suamiku yang selalu memperhatikanku dari balik kaca jendela dalam kamarnya yang terletak tepat disamping halaman belakang rumahku.

Hari-hari berikutnya justru aku mencoba dia bikin jadi penasaran terus tapi semua itu mungkin untuk mencoba saja karena aku belum menemukan bukti nyata dia berani apa tidak adik ipar suamiku itu menodai aku.

Sampai suatu saat. Pada sabtu siang setelah pulang dari kantor aku segera tidur karena aku sangat  Lelah menyelesaikan tugas-tugas yang numpuk dikantorku. aku tidur sangat lelap dan cukup lama. aku terbangun ketika mendengar gemuruh tanda akan hujan. Aku teringat jemuran yang ada di belakang belum diangkat karena siang tadi pemabntuku sedang ijin pulang lebih awal karena kurang enak badan.

Aku segera bergegas bangun dari tempat tidur dan menuju halaman belakang rumah untuk mengangkat jemuran yang seharusnya sudah kering. Ketika berjalan melewati kamar adik ipar suamiku aku sempat berhenti dan aku intip lewat pintu yang sedikit terbuka itu dan ternyata adik iparku sedang melakukan mastrubasi menggunakan baju tidur satinku yang ada dikeranjang kotoran yang belum dicuci.

kuperhatikan secara seksama, aku terkejut setengah mati apa yang kulihat dengan kedua mataku. Adik ipar suamiku mengocok-kocok penisnya dengan baju tidurku yang berkain satin. tidak hanya itu dia juga menciumi dan menjilati kain satin dasterku. Aku hanya bisa diam menyaksikan hal itu. aku tidak bisa membayangkan apa yang ada dalam pikiran adik ipar suamiku itu saat sedang masturbasi menggunakan daster milikku itu.

Aku hanya bisa menyaksikan detik demi detik, kocokan demi kocokan pada penisnya, serta tiap hirupan nafas pada dasterku. aku menyaksikan semuanya yang terjadi hingga adik ipar suamiku itu  sampai dia orgasmenya. Cairan spermanya menodai dasterku.

Saat menyasikan itu aku tidak jadi mengangkat jemuran dan aku segera berlari kembali ke kamarku di lantai 2. di dalam kamar aku terus memikirkan hal yang baru saja kulihat. aku tidak bisa memikirkan apa apa hanya gambaran pada Budi adik ipar suamiku itu yang sedang masturbasi yang melayang layang dalam pikiranku. Aku hanya terdiam sejenak sampai ada suara ketukan dari luar pintu kamarku yang membuat aku kaget.

Aku segera membuka pintu dan terlihat di balik pintu Budi adik ipar suamiku berdiri tepat di depan pintu kamarku. keringat dingin meluncur dari kepalaku dan saat dia berdiri didepanku apalagi saat itu aku hanya memakai baju tidur. Dengan tersenyum Budi mengatakan dia mau izin mau keluar dulu.

Setelah memastikan Budi pergi aku berjalan menuruni tangga dan menuju ke belakang tempat keranjang cucian kotor. aku ambil dasterku yang digunakan untuk masturbasi tadi. Terlihat dikain satin daster itu masih ada sisa bekas spermanya Budi. Tanpa kusadari aku mengambil daster itu  dan mendekatkannya kelubang  hidungku, aku mencoba menghirup aroma sperma segar milik adik ipar suamiku yang baru saja dia tumpahkan dikain satin dasterku. aroma sperma yang khas itu seakan menggelapkan pikiranku. menghipnotisku dan Tangan kiriku mulai masuk kedalam dasterku, merayap di balik celana dalamku. jari jariku mulai menggosok gosok bibir vaginaku yang ternyata sudah mulai basah.

Aku semakin kuat menghirup aroma sperma itu sambil memainkan vaginaku. aku terduduk di atas lantai. aku meraih daster yang berlumuran sperma dan keringat itu dan aku letakkannya di wajahku dan aku rebahkan tubuhku dilantai. Aku mulai menjilati sedikit demi sedikit lelehan sperma daster itu. kocokan pada vaginaku semakin cepat, nafasku mulai tersengal sengal. aku merasakan sesuatu akan meledak dalam tubuhku. Semakin besar rasa itu semakin kupercepat hingga akhirnya aku orgasme. cairan kewanitaanku membasahi tangan dan celana dalam yang kupakai.

Aku tidak menduga hanya dengan masturbasi dengan menghirup dan menjilati sperma bisa membawa orgasme sehebat itu. tanpa kusadari semenjak saat itu aku mulai ketagihan sperma adik ipar suamiku. Aku memang sangat kesepian dirumah. Setiap saat aku mengawasi keranjang kotoran yang ada dicucian kotoku untuk menunggu adik ipar suamiku melakukan masturbasinya.

Seminggu sejak kejadian itu aku selalu masturbasi dengan sperma Budi adik ipar suamiku. Sensasi sperma milik pria yang bukan suamiku mebawa sensasi tersendiri bagiku saat masturbasi. bahkan daster bekas masturbasi itu tidak aku cuci tapi justru aku pakai setiap malam pas aku posisi didalam kamar saja agar tidak ketahuan. Noda sperma Budi yang melekat dikain satin dasterku saat kupakai membawa sensasi binal saat menyentuh kulit payudara dan vaginaku.

Sejak hari itu pula kau tahu kalua Budi ternyata sudah lama melakukan hal ini. gelagat adik iparku itu seperti tidak terjadi apa-apa saat masturbasi pada daster miliku. Hampir ku pastikan setiap pakaian dasterku semuanya pernah dipakai untuk masturbasi. yang menjadi pikiranku, bagaimana mungkin pembantuku Siti yang hampir tiap hari berada di rumah yang mencuci daster-dasterku tidak melihat ada bekas sperma, apa dia tidak menyadri akan hal ini.

Setelah hampir sebulan melakukan kebiasaan masturbasi dengan sperma milik adik iparku, sedikit demi sedikit rasa bersalah muncul dalam diriku. aku mulai sadar apa yang kulakukan itu salah. Aku berniat untuk menghentikan semua ini. tapi sejauh aku mencoba itu tidak bisa karena aku benar-benar kesepian dirumah butuh kehangatan diatas ranjang, nafsuku berhasil mengalahkan akal sehatku. kembali aku terjebak pada lingkaran setan yang membawa ku semakin dalam pada dosa.

Jujur aku menikmati semua ini. aku tidak bisa berhenti jika adik iparku masih menggunakan pakaian dasterku untuk masturbasi. aku sadar jika aku ingin menghentikan hal ini aku harus mengatasi sumber masalah ini. Semuanya berasal dari dia, jika adik iparku berhenti melakukannya maka aku yakin secara otomatis membuatku berhenti menikmati spermanya. tapi aku tidak tega melaporkannya pada suamiku, aku tidak ingin masalah ini menjadi besar.

Aku harus mencoba menyelesaikannya sendiri dengan jalan satu-satunya aku harus bicara langsung dengan adik iparku secara langsung.

Sabtu siang karena biasa aku pulang lebih awal. segera aku mengambil daster-dasterku yang habis dipakai masturbasi oleh adik iparku itu dan berniat hari itu juga aku akan bicara dengan dia. Aku bawa pakai dasterku ke dalam kamarku dulu untuk bahan introgasi. kemudian aku ganti pakaian kerjaku dan aku ambil pakaian dasterku dari dalam lemari dan kuambil daster satin berwarna merah muda warna kesukaanku tanpa memakai Bra. Setelah itu aku akan segera menemui adik iparku untuk membahas kenapa dia memakai dasterku untuk memakai bermastrubasi.

Dengan langkah kakiku akan segera menemui adik iparku menuju kamarnya. kulihat pintu kamarnya  terbuka menandakan bahwa dia berada didalam. Tapi ketika sampai di depan pintu kamarnya, aku kembali melihat hal yang tidak kuduga. dengan posisi berbaring dan celana melorot sampai lututnya. kulihat adik iparku Budi sedang menikmati mengocok penisnya dengan kain satin dasterku yang semalam aku pakai dan batang penisnya itu yang terlihat Panjang dan kecokelatan. Penis itu jauh lebih besar dari milik suamiku. aku hanya bisa diam menatap adik iparku suamiku itu.

Budi hanya tersenyum ke arahku. gila, dia sadar aku ada disini tapi sama sekali tidak berusaha mengehentikan maupun berusaha menutupi batang penisnya itu. Tatapan kedua matanya terlihat tajam melihat ke arahku dan aku langsung segera pergi dari kamarnya. aku tidak percaya apa yang dilakukan dengan adik iparku itu. Apalagi dia benar-benar berani melakukan adegan bermasturbasi di hadapanku sendiri seakan-akan dia sengaja memamerkan batang penisnya kepadaku. Aku berjalan menuju dapur untuk mengambil segelas air putih untuk kuminum agar aku bisa  menenangkan diri. Tapi saat aku baru mau menelan air putih sampai dileher, tiba tiba aku merasa sepasang kedua tangan meraba kedua payudaraku dari belakang. Hampir saja gelas berisi air yang  kuminum jatuh ke lantai.

ketika aku menoleh aku terkejut melihat ternyata Budi adil iparku sudah ada di belakangku tubuhku. Aku berusaha meronta untuk melepaskan diri dari pelukan Budi. tapi pelukan itu semakin kuat memeluk tubuhku. Remasan kedua tangannya dikedua payudaraku membuat pikiran ku untuk memberontak semakin tidak focus lagi.

Tangan adik ipar suamiku itu sangat kekar, remasan-remasan dikedua buah dadaku semakin kuat sekali. Kedua putting susuku yang menonjol menjeplak diluar kain satin dasterku ditarik-tarik dengan cara memilin putingku dengan jari-jari tanganya. aku semakin lemas tubuhku melawan dekapan adik iparku dari belakang karena putting susuku adalah salah satu bagian tubuhku yang paling sensitif.

Hembusan nafas dan jilatan lidahnya yang mengenai bagian belakang leherku semakin menambah rangsangan pada tubuhku. aku mulai larut dalam alunan nafsunya, Sedikit demi sedikit mulai terbawa hawa nafsu yang selama ini jarang aku dapat dari suamiku.

“Mbak aku tau kamu kesepian dan butuh seperti ini”, katanya dan tidak aku jawab perkataanya itu.

Selesai meremas-remas kedua payudaraku salah satu tangan adik iparku mulai merayap ke bagian  bawah perutku. tangannya  itu mulai mengesek-gesek bagian selangkanganku dari luar celana dalamku. Apalagi aku yang hanya memakai daster satin membuat adik ipaku semakin bernafsu. Adik iparku itu mulai menyelipkan batang penisnya itu dibelahan pantatku sambil mengesek-gesek penisnya dikain satin dasterku.

Tangannya yang dari tadi bermain main di luar celana dalamku mulai menyelinap masuk ke dalam celana dalamku. Jemari tanganya mulai memainkan bibir vaginaku serta klitorisku. aku hanya bisa menikmati apa yang dilakukan oleh Budi adik iparku itu. Kedua mataku terpejam menikmati setiap gesekan jari tanganya pada bibir vaginaku dan batang penisnya kurasakan masih terus digesek-gesekan di kain satin daster seperti dia saat bermastrubasi dengan dasterku itu.

Jari-jari itu mulai menusuk-nusuk lubang vaginaku yang sudah sangat basah akibat rangsangan yang diberikan oleh adik iparku. Saat tangan kirinya berada di dalam vaginaku, tangan kanannya menarik narik dan menjepit putting susuku dari luar kain satin dasterku. Aku semakin terbang oleh kenikmatan yang diberikannya kepadaku,  apalagi jari-jari tangannya semakin mengocok-kocok lubang vaginaku secara kasar. nafasku memburu dan badanku bergetar hebat, aku hampir mencapai orgasmeku.

“Anghhh….aannghhh….aaahhhhh”, adik iparku mendesah Panjang dan kurasakan cairan spermanya membasahi kain satin dasterku yang menjepit dibelahan pantatku yang digesek-gesekan penisnya disitu.

Begitu adik iparku puas tiba tiba dia menghentikan semua perbuatannya lalu pergi begitu saja seperti tidak terjadi apap-apa meninggalkanku. Padahal aku sudah mau sampai orgasme dan aku jadi bingung apa yang baru terjadi dan aku segera membenahi pakaian ku dan segera masuk ke dalam kamarku.

Didalam kamar aku jadi bingung dengan apa yang baru saja diperbuat oleh adik iparku itu dan aku semakin bingung yang seharusya hari ini dia aku akan instrogasi malah aku jadi korban pelecehan oleh adik iparku, tapi di lain sisi aku sangat menikmati apa yang baru saja dilakukan padaku, bahkan aku sanagt kecewa saat adik iparku menghentikan aksinya di tengah tengah aku menuju puncak orgasme. Saat itu aku terpaksa melampiasan dengan cara beronani dengan tanganku diatas ranjang dengan sisa cairan spermanya yang menodai dasterku dibagian pantatku.

Padahal saat aku beronani diatas ranjang aku berharap adik iparku akan datang kembali untuk menuntaskan nafsuku dan pintu kamarku sengaja tidak aku tutup. Sebenarnya aku ingin melaporkan hal ini pada suamiku tapi entah kenapa aku tidak pernah melakukannya.

Setiap hari aku bertemu dengan adik iparku membuatku merasa canggung. kejadian hari itu telah merubah cara pandangku padanya. di balik senyum adik iparku di depanku tersembunyi kilatan nafsu yang besar, terlihat dari tatapan kedua matanya yang kini sudah terang-terangan memandangiku tanpa ada rasa bersalah sedikitpun sajak kejadian itu.

Apalagi hal ini diperparah dengan fakta bahwa aku selalu membayangkan bentuk batang penis yang Panjang itu selalu melayang dalam pikiranku. nafsuku semakin menjadi jadi saat suamiku jarang dirumah dan jarang menafkahiku diatas ranjang karena tugas sebagai seorang pelayaran.

Setiap aku kesepian dimalam hari aku mulai mencoba bermasturbasi sendiri tapi apa yang kudapatkan jauh berbeda dari apa yang terjadi saat itu dengan adik iparku walau aku belum merasakan sensansi orgasme yang kursakan. Aku terus mencoba menahan nafsu ku tapi semakin kutahan kurasakan nafsu semakin meledak ledak. Hingga akhirnya pada malam hari itu, saat itu posisi malam hari sedang turun hujan sangat deras sekali.

Dirumah benar-benar sendirian anaku yang kedua menginap dirumah temanya. dari dalam kamarku terlihat lampu kamar adik iparku menyala. Aku berusaha melangkah ragu menuruni tangga menuju lantai satu. tanpa kuperintah kaki ku melangkah membawaku menuju kamar adik iparku. sesampainya didepan  kamarnya dan pintu tidak dikunci, kulihat adik iparku sedang tidur pulas. Dengan posisi telanjang dan aku perlahan mendekatinya pelan-pelan lalu berjongkok di samping tempat tidurnya. aku mulai melihat batang penisnya yang masih tertidur pulas dan aku mendekatkinya  kulihat kepala penisnya ada sisa-sisa bekas cairan sperma.

Rupanya adik iparku ini baru saja selesai bermastrubasi karena ada bekas daster satinku yang ada disampingnya dan aku menghirup bau sperma yang selama ini di tumpahkan pada kain satin dasterku. aku mengelus-elus batang penis itu dengan lembut sehingga tidak membangunkan adik iparku. Setelah kuelus, penis semakin besar. dengan gemetar kulihat mengacung tegak dihadapanku.

Aku mendekatkan mulutku pada ujung kepala penis itu dan mulai menjilatinya. sedikit demi sedikit aku mulai mengulum penis itu. aku memaju mundurkan kepalaku dan menghisap penis itu pelan pelan. Sambil mengulum penis adik iparku bagian tanganku mengesek-gesek vaginaku yang sudah tidak memakai celana dalam lagi. aku sangat menikamti hal itu sampai sampai aku tidak sadar saat tangan adik iparku mulai memegangi bagian kepalaku.

Ternyata Budi adik iparku sudah bangun, dia hanya menatapku tanpa ekspresi. aku berusaha menjauh tapi tangannya lebih sigap menarikku.

“Sudah Mbak jangan lari dari kenyataan dan aku tau seperti ini yang mbak inginkan dariku kan”, aku ditarik ke atas tempat tidur dan dibaringkan diatasnya, sekarang posisi tubuhku terlentang berada dibawah tubuh adik iparku.

Melihat aku hanya diam dan pasrah tanpa ada perlawanan karena malam itu birahi dan nafsuku sudah benar-benar tidak bisa aku tahan lagi, Tanpa aba aba dia lalu mencaplok kedua ujung putting susuku yang mejeplak dikain satin dasterku, dikulumnya pelan sambil di hisap hisap serta digigit lebut putingku dengan mulutnya dan dilakukan berulang ulang pada kedua putting susuku tanpa ada jeda.

Aku sangat menikamati apa yang dilakukan oleh adik iparku itu, batang penisnya terasa sekali digesek-gesekan dibagian selangkanganku yang masih terhalang kain satin dasterku. Perlahan-lahan penis itu mulai  mengarahkan ke daerah vaginaku. Lubang vaginaku yang sudah sangat terangsang sampai-sampai cairan kewanitaanku membashi lubang itu. pelan pelan begitu daster satinku yang bagian bawah diangkat sedikit keatas batang penis itu mulai mengesek-gesek ujung lubang vaginaku.

Meskipun lubang vaginaku sudah tidak sempit lagi tapi karena ukuran penis yang besar itu terasa sangat sesak saat mulai masuk kedalam vaginaku. Gesekan demi gesekan penis adik iparku semakin membuat cairan kewanitaanku semakin keluar banyak dan memudahkan bergerak keluar masuknya semakin dalam.

Begitu masuk seluruhnya batang penisnya yang Panjang itu didalam vaginaku, adik iparku mendiamkannya dulu disana dan kurasakan vaginaku terasa penuh dan sesak sangat besar jauh lebih besar dari milik suamiku.

Tanpa banyak kata-kata lagi adik iparku mulai mengenjot penisnya keluar masuk kedalam vaginaku. semakin lama genjotan itu semakin cepat dan liar. sambil menggenjotiku, adik iparku kembali memainkan buah dadaku. Salah satu buah dadaku dikulum dalam mulutnya dan yang lain dia mainkan bagian puttingnya dengan jari jari tangannya.

Putting susuku yang bentuk agar besar terasa semakin bertambah besar saat terangsang sampai seukuran ibu jari orang dewasa. hal ini semakin memudahkan adik iparku memainkan payudaraku walaupun masih terhalang kain satin dasterku.

Baru 5 menit lamanya aku terus digenjot tanpa henti oleh adik iparkun,  aku merasakan akan segera orgasme dan tubuhku menegang seperti dialiri listrik tegangan tinggi. tapi adik iparku belum terlihat ada tanda-tanda orgasme juga bahkan genjotanya semakin liar dan semakin kasar.

“Anghhhh….aaahhh….aaahhhh…aaahhh….Buddiiii…..aaanggggghhhh”, aku mendesah sangat Panjang saat puncak orgasme mulai kurasakan datang.

Tubuhku mengejang-ngejang sangat dahsyat nikmatnya saat orgasme yang selama ini jarang kudapat dari suamiku,  bahkan batang penis adik iparku benar-benar membuat aku melayang menikamati permainanya diatas ranjang.

Selama hampir 30 menit aku terus menerus digenjot oleh adik iparku, selama itu aku mendapatkan 2 kali orgasme dari dia dan belum pernah aku dapatkan dari suamiku. Genjotan adik iparku semakin tidak beraturan dan tangannya meremas remas buah dadku dengan kasar. nafasnya memburu seperti kuda, keringatnya menetes membasahi tubuhnya dan membasahi daster satin ku yang masih aku pakai.

“Mbak….akuuuu…..maauuuu…..keluarrr?, tapi aku hanya diam tanpa menjawab pertanyaanya lagi karena aku juga akan mesakan orgasme yang ketiga kalinya.

Desahan demi desahan kenikmatan dan hujan yang turun sangat deras diluar sana membuat aku benar-benar menikmati permainanya yang sangat licah dan sangat pengalaman, Kemudian genjotan adik iparku semakin cepat hingga akhirnya tubuh adik iparku terlihat mengejang-ngejang dan saai tiu juga aku mesakan pucak orgasmeku yang ketiga. Kurasakan batang penisnya yang berada didalam vaginaku menyemprotkan sperma putih panas dan kental didalam rahimku. Sebenarnya aku ingin berusaha memintanya mengeluarkannya di luar tapi karena juga akan merasakan orgasme yang ketiga kalinya dan membuatku tidak berdaya apa apa lagi diatas ranjang dibawah tubuhnya.

Semenjak saat itu kehidupanku berubah dan kini aku telah jatuh dalam dekapan adik iparku. hampir tiap malam atau saat dirumah tidak ada siapa-siapa aku selalu melakukan perbuatan itu lagi dengan adik iparku. Sudah beberapa kali aku lakukan dengan adik iparku karena aku sudah kecanduan dengan batang penis yang Panjang itu, aku tidak bisa melewati sehari pun tanpa di temani sodokan sodokan batang penisnya pada vaginaku. nafsuku semakin besar seiring perselingkuhanku dengan adik iparku di rumahku sendiri.

Aku berusaha sebisa mungkin menyembunyikan dengan rapat rapat hubunganku dengan adik iparku. Suamiku yang pulang sebulan sekali dan sekarang tidak masalah bagiku karena selalu ada adik iparku yang selalu memuaskanku. Tapi di depan keluarga adik iparku sangat pandai menyimpan semua perselingkuhanku ini.

Budi, adi ipar suamiku ini menjadi pemiliki baru dari tubuhku ini. Meskipun dia masih muda tapi pengetahuan seksnya sangat pengalama sekali. Tidak seperti suamiku yang asal sodok dan minim variasi. selama berhubungan dengan adik iparku ini aku mendapatkan kenikamtan yang lebih besar dari yang kudapat selama 20 tahun perkawinanku.

Jika sedang berdua saja dengan adik iparku dirumah kegiatan kami hanya berhubungan seks dan seks. Dan gilanya lagi pernah suatu pagi saat aku sudah bersiap-bersiap mau berangkat ke kantor, di ruang makan tiba tiba adik iparku memelukku dari belakang. Karena pagi itu saat mau kekantor aku memakai blouse satin berlengan Panjang berwarna putih dan rok Panjang model plisket satin berwana hitam dan hijab yang kupakai dari bahan satin juga berwarna hitam seperti warna rok bagian bawah.

Disibakkan rok dan celana dalamku, lalu langsung aku disodok dari belakang dengan pakaianku masih lengkap dengan hijabku. Adik iparku menyutubuhi dari bealakang dan aku bersandar pada meja makan. Diramas-remas kedua buah dadaku saja dibagian hijabku dicium dan dijilatnya dengan lidahnya dan Seperti biasa cairan spermanya dkeluar di dalam dan karena sudah mepet aku berangkat kekantor dengan cepat aku bersihkan cairan spermanya yang masih meleleh dari vaginaku dengan tissue dan tanpa banyak waktu lagi aku segera kekantor kerena sudah telat.

Aku akui adik iparku tidak bisa melihat aku memakai kain serba licin seperti satin dan dia pasti bernafsu seperti hewan yang sedang kelaparan dan selama berhubungan dengan adik iparku kami selalu melakukannya di kamarku setiap berhubungan intim bahkan jika malam hari saat anaku yang nomer dua tidak dirumah adik iparku selalu tidur bersama ku layaknya suamiku sendiri.

Jika sedang bosan di kamar aku selalu mengajakku berhubungan intim di spot spot rumah kami. ruang tamu, ruang keluarga, dapur, kamar mandi. Bahkan adik iparku menyetubuhiku di halaman belakang saat malam hari, karena tembok belakang rumahku cukup tinggi aku tidak khawatir tetanggaku memergokiku disetubuhi oleh adik iparku ini. Semua gaya sudah kami lakukan sampai-sampai lubang anusku juga jadi sasaran batang penisnya. Awalnya aku menolaknya tapi sekarang lubang itu selalu dipakai juga dan aku hanya bisa menikmatinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar