Sabtu, 27 Mei 2017

CERITA SEKS DENGAN TANTE DEWI

KETAGIHAN SEKS DENGAN TANTE DEWI

Sejak aku tinggal bersama Tanteku yang berada diyogya, dan dari situlah aku menjadi ketagihan berhubungan seks dengan tanteku sendiri layaknya seperti penggantin baru.

Tanteku bernama Tante Dewi, sejak ditinggal pergi suaminya berlayar tanteku hanya tinggal sendiri dirumah karena mereka berdua belum diberikan keturunan. Sejak aku tinggal disana untuk menuntut ilmu kuliah diyogya hari pertama dan seterusnya masih terlihat biasa-biasa saja hubungan aku dengan tanteku ini. Tapi sejak bulan kedua tinggal bersama dengannya, terlihat tante Dewi mulai sedikit berubah  dengan cara dia berpakaian dan tingkah lakunya.

Pertama kali tinggal disana saat itu tante dewi bila dirumah selalu memakai pakaian-pakaian yang sangat sopan dan tertutup tapi sekarang dia benar-benar berani tampil beda. Setiap kali bangun pagi aku selalu disuguhkan penampilan tubuh tante dewi yang hanya terbalutan baju tidur yang sangat seksi dan tipis saat berada didapur. apalagi saat menjelang malam saat santai ngobrol berdua diruang keluarga pasti tante dewi selalu berpenampilan dengan pakaian yang sangat seksi dan tak jarang membuat darah kejatanaku menjadi terangsang bila melihatnya.

Kejadian itu kualami saat kami berdua becanda di ruang keluarga diatas kursi sofa, entah siapa yang memulai duluan yang kami tahu kami sudah sama-sama puas melakukan hubungan seks. Sejak kejadian itu kami berdua seperti layaknya penggantin baru yang masih hot-hot nya ranjang dan itu memang benar aku alami apa adanya, ranjang kamar tante dewi tidak pernah selalu rapi sejak kita sama-sama ketagihan bermain seks disana. Bekas sperma, keringat kami berdua bercampur menjadi satu diatas kain satin sperai yang menutupi ranjang itu.

Tante dewi terlihat sangat menikmatinya dan enjoy saat kami melakukan hubungan seks. Dia tidak pernah menyesal atau mengeluh apapun sejak kami sama-sama melakukan hubungan terlarang itu. Setiap malam minimal kami lakukan dua kali tergantung suasana, sedangkan bila hari libur atau hari minggu aku bisa melakukan sampai dua sampai tiga kali atau lebih.

Tante dewi sampai tidak menyangka melihat aku sangat ketagihan bermain seks dengan nya, tapi walaupun begitu dia selalu melayaniku dan mengikuti keinginan hasrat biolagisku. Sejak itu bila berada dirumah tante dewi hanya suka memakai pakaian-pakaian tidur dari bahan satin tanpa memakai Bra dan Cd lagi agar kami melakukan hubungan seks bisa lebih mudah. Tak jarang baju satin tante dewi sebagai noda singgah spermaku disana setiap aku melakukan hubungan seks.

Setiap hari minggu pagi sekitar jam 5 pagi, saat kami masih tidur berpelukan dalam keadaaan aku masih telanjang yang hanya terbalut selimut satin yang menutupi tubuh telanjangku karena semalam kami selalu menghabiskan permainan dua kali diranjang ini. Aku selalu terbangun  lebih awal Jadi sengaja kubangunkan tanteku dengan ciuman-ciuman di lehernya sambil tanganku meremas dan memilin putingnya susunya saat masih tidur berpelukan dari belakang. Batang penisku yang sudah tegang itu dan menempel dibelahan pantatnya langsung saja kugesek-gesekan pas dibagian kain satin baju tidurnya yang menutupi pantatnya itu. Tante dewi terbangun melihatku sambil tersenyum menatapku.

“Pagi sayangku, kamu kedinginan ya?” kata tente dewi bernada mesra.
“Iya, tanteku sayang tolong panasi dulu dong penisku ini”.
Tante dewi tidak menjawab apapun lagi. Tangannya langsung meremas-remas halus penisku dengan kain satin baju tidurnya sambil memagut dan mengulum bibirku.  beberapa menit setelah saling meremas dan mencumbu, Tante dewi bangkit dan langsung melahap batang penisku dengan posisi menyamping, sementara aku terus saja asyik meremas-remas payudaranya yang masih terhalang baju tidurnya.

Setelah puas mengulum penisku, tante dewi kembali terbaring diatas ranjang dengan dua kakinya dilebarkan yang artinya ia sudah siap dilahap dengan penisku ini. Kemudia aku naik menindih tubuhnya sambil kuarahkan penisku tepat diluang vaginanya yang sudah cukup basah. Sekali tekan batang penisku langsung masuk semua terbenam didalam vaginananya.

Nikmat sekali bercinta saat di pagi hari, tenaga kami masih sama-sama segar. kami melakukannya dengan semangat yang berkobar-kobar. Pagi itu kami tak melakukan banyak gaya. Setelah posisi telentang, Tante dewi kuminta untuk berbaring membelakangiku agar aku bisa menyodoknya dari belakang sambil berbaring pula dan memeluknya erat-erat. Tak lama kemudian tante dewi orgasme sedangakan aku juga  sama-sama menacapai klimaks.

Spermaku seperti biasa setiap pagi selalu kubuang didalam rahimnya tapi hingga saat ini tanteku tidak pernah protes takut hamil yang penting aku bisa membuatnya sama-sama puas. Setelah melakukan  hubungan seks kami segera bangun. kulanjutkan aku olah raga ringan dibelakang rumah sedangakan tante dewi menyiapkan sarapan.

Setiap hari Minggu kami sama-sama santai menikamti Susana rumah. Ketika nasi goreng buatan tante dewi sudah siap disantap, kami berdua duduk pangku-pangkuan di kursi makan sambil makan nasi goreng dengan piring besar untuk kami berdua. Kadang saling suap-suapan layaknya suami istri. Ketika nasi goreng sudah habis, tanteku hanya meletakkan piring di meja makan saja. Dan tante dewi sehabis makan bukannya beranjak berdiri tapi malah kembali nakal dengan menggoyang-goyangkan pantatnya yang tidak menggenakan Cd dan bergesakan dengan batang penisku. Karena kami masih sama-sama hot sekali senggol dikit langsung sama-sama bergairah Tanganku pun tak bisa tinggal diam merespon godaan tante dewi. Kuremas payudaranya sambil dia berdiri sebentar untuk melepas celana pendeku.

Aku hanya duduk di kursi makan menikmati aksi tante dewi sambil berlumatan. Tak lama kemudian dia langsung duduk di pangkuanku sambil mengesek-gesekan vaginanya ke batang penisku yang sudah mengeras itu. Ketika vaginanya sudah sedikit basah tante dewi langsung menancapkan batang penisku, disusul dengan goyangan naik turun. Kami pun melayang dalam nikmatnya persetubuhan.

Tante dewi membenamkan dalam-dalam batang penisku disertai erangan panjang saat dia mencapai orgasme. kemudian tante dewi beranjak dari pangkuanku dan mengambil posisi menungging dengan kedua tangannya memegang  meja makan. Penisku langsung kutancapkan kembali kelubang vaginanya sambil kugoyangkan maju mundur dengan irama sangat pelan tapi nikmat.

Tak lama kemudian spermaku segera keluar dan penisku langsung kucabut di dalam vaginanya dan kugesekan dibelahan pantatnya hingga muncrat membasahi kain satin dasternya itu.
Pagi itu setelah sama-sama puas kami langsung pergi mandi berdua dan Selesai mandi aku langsung pergi keruang keluarga sambil menonton TV, sedangkan Tante Dewi masih berada didalam kamar. Tapi tak lama kemudian Tante Dewi keluar dan ikut duduk keruang keluarga dengan hanya memakai piyama satin berwarna merah.  Disana Tante Dewi langsung duduk di pangkuanku sambil ngobrol berdua dan menonton TV. Lagi asyik ngobrol berdua sambil bermesra-mesraan seperti pengantin baru tiba-tiba kurasakan Tante Dewi mulai lagi memancing birahiku dengan menggoyang-goyangkan pantatnya seperti tadi pagi diruang makan.

Goyanganya itu kutanggapi dengan memiringkan tubuhnya hingga menyamping, lalu kuremas bagian buah dada sambil memagut lehernya yang jenjang dan wangi. Tak puas dengan meremas payudara, kumainkan kedua putting susunya dari luar kain satin piyamanya. Rupanya Tante Dewi  sudah tidak lagi memakai celana dalam dan Bra lagi didalam balutan piyamanya itu. vaginanya kuusap-usap lembut dan sesekali kucolek dengan ujung jariku, seperti main gitar.

Tante Dewi merespon dengan semakin merenggangkan kedua kakinya  kemudian berdiri sebentar untuk menaikkan piyamanya bagian bawah dan celanaku segera kutarik turun hingga ke lutut. Penisku mencuat dengan tegak menjulang keatas. Tante Dewi kembali turun di pangkuanku sambil mengengam penisku  dan kemudian menggesek-gesekan di lubang vaginanya. Sambil ia melakukan itu kuremas-kuremas pantatnya dengan gemas. kemudian Tante Dewi mulai mengarahkan penisku untuk masuk ke dalam lubang vaginanya yang mulai sedikit basah. Sekali tekan batang penisku langsung masuk serasa begitu dalam ke liang rahimnya.

Setelah menancap semuan, Tante Dewi mulai bergoyang naik turun secara perlahan. Terkadang diputar-putarnya pinggulnya atau dimaju-mundurkan pantatnya, sehingga membuatku merasa nikmat sekali. penisku serasa seperti sendok yang mengaduk-aduk mangkok.  Efek goyangan Tante Dewi semakin terasa nikmat sekali menembus tulang sumsum dan membuatku hampir segera memuncratkan sperma dari dalam penisku. Aku berusaha mencoba mencabut penisku, tapi Tante Dewi menahanya dan tetap berada di pangkuanku. Sepertinya Tante Dewi akan segera orgasme dan enggan berhenti.

“Tante aku mau keluar”, rupanya respon Tante Dewi tidak mau mendengarkan aku.
Tante Dewi berusaha terus bergoyang lebih kuat lagi kemudian kurasakan penisku terasa seperti disedot-sedot berada di dalam vagiananya.

“Ohhhh  anghhhh sayangngggggg….”, hingga akhirnya kami sama-sama merasakan orgasme bareng. Mungkin karena tertahan beberapa saat, orgasme kami berdua sangat kuat dan begitu lama, sampai-sampai aku dan Tante Dewi gemeteran seperti orang kejang-kejang.
Kami sama-sama ngos-ngosan seperti dikejar anjing, begitu nafas kami sama-sama pulih. Tante Dewi beranjak dari panguanku. Penisku yang masih tertancap didalam vaginanya begitu dicabut  terasa sangat ngilu sekali dan Tante Dewi langsung pergi kekamar mandi.

Hari minggu itu kami menghabiskan waktu untuk bermain seks sebanyak 3 kali dan itupun masih berlanjut pada malam hari.


TAMAT

Senin, 22 Mei 2017

CERITA SEKS DENGAN MBAK MAYA

KENIKMATAN BERSAMA MBAK MAYA

Pada sore hari selepas aku pulang kerja sehabis mandi kurebahan tubuhku di tempat tidur, sambil memutar film bokep yang aku sewa tadi sepulang kerja. Sambil nonton pensiku yang sudah berdirik tegak karena efek film bokep aku kocok-kocok dengan tanganku. Lagi nikmatnya sedang onani, Beberapa menit kemudian saya dengar pintu kamarku ada yang membuka. Saya tetap diam saja seolah sedang keasyikan onani. Tidak terlihat tanda-tanda orang yang masuk kedalam kamarku tapi aku melihat ada seorang yang mengintip aku sedang onani.  Spontan aku menghentikan aksi onani dan langsung melihat siapa gerangan yang mengintipku dari balik pintu itu.

Astaga! Ternyata Mbak Maya yang mengintip aku sedang onani tadi. kemudian bayangan itu lenyap begitu saja. Aku tahu dia sering mengintip aksiku sedang beronani saat dikamar lantaran Mbak Maya kesepian dan sudah jarang lagi mendapat kebutuhan biologis dari suaminya karena ditinggal pergi berlayar. Kini aku mengerti kenapa Mbak Maya selalu sembunyi-sembunyi melihatku seperti ini.

Menjelang malam, saat di meja makan kami makan bersama-sama menyantap makan malam bersama kedua anak-anak Mbak maya yang masih kecil-kecil. Berkali-kali aku merasakan Mbak Maya selalu memperhatikan aku saat menyantap makanan saat dimeja. hatiku berdebar-debar kenapa dia memperhatikanku seperti itu. Selesai menyantap makan malam semua beranjak dari meja makan, kedua anak-anak Mbak Maya langsung pergi kedalam kamarnya bersama baby sister dan sekarang tinggal kami berdua. Selesai makan kami tidak segera pergi.

Saat kami duduk diruang makan tiba-tiba Mbak Maya menanyaiku

“Mas Roni apa suka begitu kalau sering didalam kamar?” Mbak Maya mebuka suara. Aku spontan kaget. Dia duduk persis di sebelahku. Sambil melihatku. Kedua matanya seakan-akan dia ingin mendapatkan kebutuhan biologis dari seorang laki-laki.

“Maksud Mbak May apaan sih?” saya pura-pura tidak tahu.

“Tadi Mbak lihat Mas lagi asyik dikamar, Kalau sedang begitu jangan lupa kunci pintunya. Mbak takut kalau anak-anak melihat Mas lagi begituan, kalau anak-anak tahu gimana?”.

“Ah Mbak May apaan sih?” aku sengaja tetap pura-pura tidak mengerti.

“Tadi lho Mas lagi onani kan?”

“Ohh itu habis aku lagi on jadi terpaksa Mbak.” Aku jadi berpura-pura malu dihadapanya.

“Ya lain kali pintu jangan lupa dikunci”, Perasaan aku sangat senang mendengarnya sambil menunggu reaksi Mbak Maya.

“Ya, Mbak”.

“Kamu sering ya begituan”.

“Ya tergantung Mbak kalau pikiran saya sedang kotor. Jadi..begitu dech”.

“Pasti kamu mikir yang jorok-jorok”.

“Ya dong”

“Siapa yang kamu pikir kalau begituan Mas?”.

“Malu Mbak?”, sambil senyam senyum.

“Mbak Maya”.

“Dasar kamu pikiran jorok kok bisa aku yang kamu pikirkan bukan wanita yang lain”.

“Habis Mbak kalau dirumah suka pakai pakaian yang selalu membuatku menjadi horny, apalagi Mbak kalau dirumah jarang memakai Bra”.

“Ya udah besok lagi kali mau begituan jangan lupa pintu dikunci”, Mbak Maya tertawa kecil dan dia beranjak pergi menuju ruang keluarga.

“Mas nonton TV yuk sambil ngobrol-ngobrol,” ajaknya.

Dalam hati aku sedikit sakit hati karna mendengar aku lagi horny sedang onani malah Mbak Maya tidak merespon ku dan dia malahan tertawa, Setengah jengkel aku mengikutinya. Di ruang keluarga sambil menonton TV.

Mbak Maya hanya sebentar ngbrol denganku diruang TV lalu dia pamit untuk pergi ke kamar meniduri kedua anaknya. Sekitar pukul 23.00 pintu kamar Mbak Maya bersuara pelan. Aku melihat dan ternyata Mbak Maya keluar dengan hanya mengenakan daster satin berewarna merah muda tanpa lengan. Ujung atas hanya berupa seutas tali tipis tanpa memakai Bra. Mbak Maya menghampiriku sambil menempelkan telunjuknya di bibirnya.


“Belum tidur Mas?” tanyanya perlahan sambil berbisik.

Jantungku seakan-akan berdenyut keras dan penisku langsung berdiri tegak melihat Mbak Maya berpenampilan seperti itu.

“Belum Mbak.” Jawabku.

“Yuk kita ngobrol diteras atas?”.

“Di sini saja Mbak.”.

“Ihh kamu ayo diteras atas aja?”.

Mbak Maya segera menghilang naik atas tangga. Dengan hanya aku memakai celana color tanpa cd dan telanjang dada, aku mengikuti Mbak Maya ke teras atas. Aku memang terbiasa tidur bertelanjang dada dan celana color. Rumah telah senyap dan sepi. TV telah dimatikan. Anak-anak Mbak Maya dan baby sisternya semua sudah tertidur pulas  Hanya kita bedua saja yang masih belum tidur.

Daster satin merah muda yang telihat sanggat longgar itu memperlihatkan sosok betul lekuk tubuh Mbak Maya  berjalan di depanku. Bentuk pantat menonjol lengak lengok itu membuat rasanya aku dibuatnya menjadi benar-banar horny. Mbak Maya duduk di kursi panjang sofa yang disediakan diteras atas rumah. Cahaya lampu yang redup Wajah Mbak Maya hanya terlihat samar-samar oleh lampu milik tetangga sebelah.

Kami duduk saling berhimpitan sambil ngobrol menghadap taman. Aku berusaha lebih dekat lagi ketubuh Mbak Maya dan Ketika aku berusaha lebih dekat Mbah Maya mencoba menggeser sedikit menjauh dariku, aku kembali perlahan-lahan mendekatkan tubuhnya.

“Mas Roni ini….”, Mbak Maya sedikit manja sambil kita mulai ngobrol.

“Lah kanapa to Mbak ngak boleh”.

“Boleh nanti ada yang lihat”.

“Siapa paling yang lihat Mbak Maya atau nyamuk”, sambil aku godaiin dia.

“Mbak tiap malam sendiri apa Mbak ngak kesepian seperti begini”

“Ya mau diapakan lagi Mas ini sudah takdir yang penting anak-anak bisa senang aja”.

“Lah kamu sendiri sampai sekarang kok belum punya pacar Mas?”, Mbak Maya kembali menanyaiku.

“Ya gimana Mbak, roni masih ingin sendiri pingin masih mandiri dulu”.

“Mbak Maya hampir tiap malam begini apa ngak kangen sosok laki-laki selain suami Mbak?”.
“Maksud kamu apa sih?”

“Ah pakai pura-pura ngak tahu aja, maksudnya untuk urusan tempat tidur lho itu gimana sih.” Mbak Maya langsung mencubit pahaku.

Mbak maya tersenyum sambil melihat penismu sudah tegak berdiri dari luar celanaku.

“Itu kenapa sikecil ikut bangun, hayo ngapai?”, sambil becanda dia menenyaiku.

“Nggak tahu tuh Mbak tiba-tiba lihat Mbak langsung aja bangun.”
“Haha dasar tukan pikiran kotor”.

“Tapi kan juga Mbak membutuhkanya kan”, Mbak Maya kembali mencoba mendaratkan lagi cubitannya kepahaku.

Aku tangkap tangan itu, dan aku amankan dalam genggaman. Aku mulai berani mermas-remas tangan Mbak Maya. Penisku mulai semakin terasa menegang membuat tubuhku mulai panas dingin. Aku taruh sebelah tangan di atas pahanya. Mbak Maya mencoba sedikit menghindar, tapi tak jadi. Kedua mata kami sudah sama-sama saling berpandangan. Lalu tangan Mbak Maya  perlahan-lahan mulai kutaruh di antara pahaku dan sedikit menyentuh penis yang sudah sangat tegang itu.

Aku terus menatap kedua mata sambil perlahan kudekatkan bibirku kebibir Mbak Maya dan saling berkecupan. Kecupan bibirku bukanya ditolak  tapi langsung dibalas dengan lumatan bibir bagian bawah Mbak Maya, Tangannya mulai meremas-remas dibagian penisku.

Nafsuku semakin kian naik sedangan Mbak Maya juga terlihat nafsunya sedikit mulai naik sama sepertiku. Perempuan ini bener-bener membutuhkan sosok laki-laki sepertiku tapi malam ini aku akan memberikan hasrat kepuasan seks ketubuhnya.

“Oh…Mbak,” Mbak Maya menatap kedua mataku.

“Mbak penginkan seperti ini?” Dia tak menjawab sepatah katapun.

Kami sama-sama saling berciuman beradu lidah berpagutan. Lama-lama menjadi ciuman yang bergairah. Aku ramas bagian dadanya sambil aku mainkan putting susunya yang semakin menojol itu. Lalu tali sebelah dasternya aku tarik dan terlepas. Ketika mulai kusedot putting susunya, Mbak Maya mulai mendesah kecil. Tangan kirinya spontan meremas-remas penisku yang sejak tadi disebelahku. Tangganya mulai masuk kedalam celanaku sambil digengamnya penisku. Jari-jari tangganya mulai  menggesek-gesekkan penisku sambil kami bedua terus berciuman.

“Ohh Mbak nikamat sekali”, aku mendesah kenikmatam begitu tanganya mulai mengocok penisku.

Mbak Maya langsung mengeluarkan penisku dari dalam celana dan langsung dilahapnya penisku dengan mulutnya sambil disedotnya ujung kepala penisku. Aku dibuatnya terbang kenikmatan begitu ujung penisku dimainkan oleh ujung lidahnya. Mbak Maya rupanya sangat pandai dan lihai memainkan penisku tapi aku tidak mau kalah dengan Mbak Maya. Tubuhnya langsung kusenderkan dipinggir sofa dan kedua kakinya aku lebarkan setelah berhasil melapas celana dalamnya yang jatuh kelantai.

Terlihat samar lubang vaginanya karena tertutup cahaya lampu lalu kuangkat sedikit kakinya melebar dipinggir kursi sambil ku ulurkan lidahku kelubang vaginanya. Desahan dan rintihan kecil mulai terdengar dari mulut Mbak Maya. mendengar Mbak Maya semakin merintih kenikmatan Lidahku terus aku mainkan lebih dalam lagi.

“Anghhh Mas jilat itilnya sayanggg sedot dan sedot”, desahan semakin terdengar sedikit keras.
Aku sedot itilnya sambil lidahku berputar-putar didalam dinding vaginanya,  membuat Mbak Maya tubuhnya semakin bergerak seperti cacing kepanasan. Apalagi saat lidahku menuskuk lubang pantatnya Mbak Maya mulai benar-benar sudah tidak sanggup lagi menahan nafsunya itu.

“Mas masukan sekarang penismu Mbak sudah tidak tahan lagi”. Tapi aku sengaja belum buru-buru ingin segara memasukan penisku.

Setelah puas melahap vaginanya aku segera berdiri dan naik ketubuhnya yang bersender dikursi sofa, penisku yang tegang itu langsung aku gesek-gesekan dibelahan dadanya yang terhalang kain satin dasternya. Respon Mbak Maya langsung meremas kedua buah dadanya menjepit penisku saat aku gesekan disitu. Kain satin yang menjepit penisku itu membuat lelehkan cairan bening yang keluar dari ujung lubang penisku membasahi kain satin daster Mbak Maya.

Belum puas aku gesekan disitu lalu aku bangkit berdiri dihadapan wajahnya dan penisku langsung saja aku arah kemulutnya sambil kugerkan maju mundur, setelah benar-benar puas melahap penisku Mbak Maya segera melahap kedua biji penisku dan lubang pantatku juga. Diteras kami melakukan foreplay hampir setengah jam.

“Mas ayo pindah dikamar aja?”, lalu sebelum beranjak pegi celana dalam Mbak Maya kumasukan kedalam kantong celanaku agar besok pagi tidak ketahuan sama pembantunya saat bersih-bersih.

Setelah masuk kedalam kamarku Mbak Maya langsung mengunci pintu dan naik keatas ranjang tanpa pemanasan lagi Mbak Maya langsung naik diatas tubuhku yang sudah terlentang diranjang, penisku yang sudah berdiri keatas langsung dimasukan kedalam lubang vaginanya. Sekali tekan penisku langsung terbenam semuanya didalam vaginanya. Tubuh Mbak Maya mulai bergerak naik turun dan sedikit memutar. Desahan dan rintihan kenikmatan mulai terdengar merlomba-lomba untuk mendapatkan orgasme.

Posisi Mbak Maya seperti itu semakin lama semakin aku dibuat terbang kenikmatan melebihi saat aku onani, lima menit kemudia tiba-tiba Mbak Maya mendapatkan orgasme yang sangat hebat, tubuhnya mengejang dan menjepit penisku dengan dinding vaginananya yang berdenyut-denyut sangat kuat sekali.

“Masssssss nikmaatttt sekali….ohhh anghhhhh”, nafasnya Mbak Maya mulai tidak teratur seperti orang ngos-ngosan.

Setelah perlahan mulai pulih nafasnya yang sedikit ngos-ngosan itu aku langsung merbahakan tubuhnya diranjang dan aku kembali naik diatas tubuhnya sambil membuka kedua pahanya dan langsung kutancapkam kembali penisku kevaginanya. Perlahan aku genjot keluar masuk penisku sambil kulumat putting susunya secara bergantian. Mbak Maya kembali mendesah saat kudorong penisku semakin dalam menusuk liang vaginanya yang sudah sangat becek itu, gerakanku semakin lama semakin kupercepat dan akhirnya hampir lima belas menit lamanya pertahanaku jebol.

“Mbak aku mau keluar…?”. Spermaku akan segera muncrat.

“Mas roniiii…anghhh…ohhh, kelauri saja didalam ngak apa-apa”. Dan akhirnya Crottt…crottt spermaku kaluar sangat banyak sekali membasahi ruang rahimnya.

Setelah sama-sama mendapatkan kepuasan kami masih berpelukan diatas ranjang dengan posisi penisku masih menancap didalam vaginanya.

“Mbak gimana sekarang sudah ngak kesepian lagi kan?”. Mbak Maya tersenyum puas.

“Makasih ya Ron, sebernarnya seperti ini Mbak inginkan bisa mendapatkan kepuasan darimu”, aku tersenyum mendengarnya sambil kukecup bibirnya.

Malam itu aku tumpahkan semua spermaku didalam vaginanya sebanyak dua kali. Kami bermain dengan penuh dengan nafsu. Sejak malam itulah aku berselingku dengan Mbak Maya hanya untuk sekedar mencari kepuasan.

Macam gaya kami lakukan. Termasuk oral dan hampir noda spermaku berada dimana-mana termasuk paling banyak diranjangku dan didaster milik Mbak Maya. Sejak itu aku sudah jarang onani lagi sendiri tapi melainkan penisku selalu dimanja oleh Mbak Maya terutama oral dengan kain satin bajunya bila kondisi rumah tidak memungkinkan.


THE END.

Jumat, 19 Mei 2017

CERITA SEKS TANTE SHERLY

Kenikmatan Vagina Tante Sherly Di Pagi Hari.

Kenikmatan vagina Tante Sherly Dipagi Hari – Minggu pagi aku terbangun sangat pagi, hari itu aku lagi santai menikmati suasana udara pagi dirumah Tante Sherly. Karena pagi itu aku semalam susah tidur, maka aku memutuskan untuk olah raga pagi dibelakang halaman rumah  untuk menjaga stamina tubuhku, karena aku selalu ikut olah raga fitness, selain karena halaman belakang rumah yg cukup luas disana ada ruangan khusus untuk fitness.

Pagi itu lagi santai berolah raga kulihat Tante Sherly sedang menyiram bunga-bunga yang ada ditaman belakang. Pagi itu Tante Sherly terlihat sangat seksi sekali dengan balutan baju tidur satin berwarna kuning model daster  yang sangat seksi, belahan dada yg rendah, sampai-sampai belahan buah dadanya yg besar itu Nampak jelas terlihat, apalagi kalo sedang menunduk…mantep dech…, pagi itu Tante Sherly tidak memakai Bra karena jelas sekali kedua putting susunya menembus menjeplak dikain satin dasternya.

Pagi itu aku olah raga hanya pakai celana pendek yg agak ketat, bila penisku berdiri akan jelas terlihat bentuk gundukan menonjol. Sambil olah raga pagi  kuperhatikan terus gerak gerik Tanteku ini. Aku sangat tertarik dengan bentuk buah pantatnya yg bulat itu nampak tersembul indah dan sexy. Pokoknya susah di membayangkan?bro… he..he..he.

Timbul niat isengku untuk menggoda Tante Sherly yang lagi asyiknya menyiram bunga untuk sekedar mencari perhatian.

“Pagi Tante?”.
“Pagi juga Boy”.
“Pagi ini tante terlihat cantik dan seksi lho?”, godaku sambil menatap tubuhnya yang seksi itu.
“Ah Boy cantik dari mana, tante kan sudah tua”.
“Bener lho tan, boy suka cara tante berpenampilan seperti itu”.
“Hus…kamu ini pasti kamu lagi mikiri yang jorox2”.
“Habis tante pagi-pagi udah berpenampilan seperti itu”.
“Emang masalah?”.
“Ngak sih tan, tapi kalau ada laki-laki yang lihat tante seperti itu pasti matanya tidak berkedip lho”.
“Paling pria itu kamu kan”.
“Ha ha ha tante ada-ada saja”.
Kedua mataku tertuju pada kedua buah dadanya yg nampak jelas disela-sela belahan dasternya yg longar itu.


“Apa lihat-lihat kamu Boy seperti itu?”. Membuat aku sedikit kaget sambil kubisikan ditelinganya.
“putting susu tante sangat indah sekali” kataku sambil mataku tetap tertuju pada dua buah dadanya  yang tergantung dan putingnya yg indah itu mencuat indah menembus kain satin dasternya.
“kenapa tan, ngak boleh?” sambil lanjutkan kembai olah ragaku.
“Dasar kamu nakal Boy awas kamu”.

Aku kembali berjalan menuju ruang fitness untuk kembali berolah raga. Tak terasa hampir setengah jam aku olah raga, tubuhku sangat letih dan capek dan aku beristirahat untuk pergi minum ke dapur mengambi minuman dingin dari kulkas. Sesampai didapur sehabis minum suara Tante Sherly memanggilku dari dalam kamar.

“Tunggu bentar tan”, sambil berjalan menuju kamar.
“Ada apa tan panggil Boy?”.
“Boy tolong bisa pijatkan ngak kaki dan punggungku tadi saat selesai nyiram bunga tante terjatuh dikamar mandi, rasanya sakit sekali”.
“Siap laksanakan tante”, dalam hati inilah kesempatan yang ditunggu-tunggu.
“Mari tan, duduk disini, biar aku pijitin sekarang.”, tante Sherly segera duduk didekatku.

Saat duduk, kuperhatikan puting susunya yang masih tetap menonjol dari balik dasternya, semakin terlihat keindahan bentuk susunya itu. Baru saja aku mulai memijat kakinya dari bawah kulihat tante Sherly sudah mulai memperhatikan penisku yang ngaceng berat dari tadi. Aku tetap sengaja cuek saja sambil terus memijatnya. Setelah memijat kakinya aku berganti posisi duduk disampingnya sambil membelakangi tubuhnya, kedua tangganku mulai memijat punggungnya hingga turun mengarahkan bongkahan pantatnya.

“Sekarang tante tubuhnya tiarap diatas ranjang, agar Boy lebih mudah memijatnya kalo posisi duduk agak susah”, tubuh Tante Sherky berubah posisi.

Aku segara naik diatas pantatnya untuk sambil memijat punggungnya sambil kurasakan sensasi licinya kain satin dasternya dan saat pijatanku mulai turun kearah pantatnya aku berkata.
“Tan celana dalam boleh aku lepas”.
“Lah kenapa dilepas”.
“Ngak enak pijatnya nanti”.
“Ya sudah”, wih ini baru sensansi yang ditunggu-tunggu.

Kutunggingkan sedikit pantatnya lalu kupelorotkan celana dalamnya, sambil kubuka celana dalamnya akupun tak mau kalah untuk mebuka resleting celanaku sambil keluarkan penisku yang sudah sangat tegang itu. Tanpa sepengetahuan Tante Sherly, tangganku kembali memijat bongkahan pantatnya sambil perlahan mengarah kearah belahan vaginanya. Perlahan tapi pasti tangganku mulai menggosok sambil memijat bagian vaginanya. Suara desahan Tante Sherly mulai terdengar kecil, bukanya dia melarangku untuk memijat kearah vaginanya tapi malah sebaliknya.

“tan, gimana enakan seperti kayak begini kan?”, kataku sambil memancingnya,
Tante Sherly tidak menjawabnya dia hanya terus mendesah-desah kenikmat saat tangganku terus menggosokan dibelahan vaginanya sesekali jariku ikut masuk sedikit.

Kembali aku naik ketubuhnya untuk kembali memijat bagian punggunya sambil kutancapkan penisku dibelahan pantatnya itu yang terhalang dasternya. Sambil terus kupijat punggunya, pensiku sengaja aku gesekan dikain satin  dasternya yang licin itu yang ikut menyelip dibelahan pantatnya.

Ohhh…terasa nikmat sekali licinya kain satin itu yang meremas-remas batang penisku hingga mengeluarkan cairan bening yang membasahi kain satin itu. Pijatanku mulai mengarah kedua buah dadanya sambil perlahan aku remas-remas. Desahan tante Sherly semakin tidak karuan dan tubuhku mulai turun kebawah dan mulai memijat pantatnya sambil lidah ikut menjilat pas dibelahan pantatnya.

Saat sedikit tubuhnya menungging lidahku mulai menjilat lubang pantatnya sambil turun ke lubang vaginanya  yg ku buka dengan kedua tangganku.

“Anghhhh….ahhhh, Boy sayangkuuuu jilatin dan sedot vaginaku sayangggg…, tante sudah lama tidak merasakan seperti itu sayanggg…”, Tante semakin berani menyuruhku memasukkan lidahku  kevaginanya.

Begitu lidahku masuk memainkan lubang vaginanya sambil kulumat-lumat itilnya dia semakin mendesah kenikmatan tubuhnya seperti bergetar-getar saat lidahku sedikit kuputar didalam vaginanya. Aku segera melepasi pakaianku sendiri hingga telanjang total, sedangakan Tante Sherly sengaja aku tidak lepas dasternya itu agar aku bisa menikmati juga kain satin dasternya itu.

Penisku yang sudah kencang dan keras itu berwarna hitam, mengacung keatas, dengan otot-ototnya yg melingkar. Tante Sherly membalikan tubuhnya yang posisinya terlentang itu berputar mengahadap atas ranjang. Sekarang aku sudah posisi seperti arah berlawangan posisi 69. Tante dibawah sedangkan aku diatas. Penisku segera kuarahkan kemulutnya sambil dan mulutu kuarahkan kelubang vaginanya.

“Tante, jilati dan hisap, penisku ini”, sedangak aku terus mengaduk-ngaduk vaginanya. sambil digenggam penisku masuk kedalam mulutnya dan mulai mengemutnya, tangannya  mengocok-ngocok penisku.

“Ohhh…ennaaakkk sekali hisapan mulut tante Sherly”.
Kelihatannya tante sherly tidak mau berlama-lama karena dia sudah benar-benar tidak tahan lagi, tapi aku masih sengaja mau berlama-lama dulu agar permainan ini tidak terlalu cepat. Aku kembali berganti posisi sekarang posisiku sekarang kembali naik diatas wajahnya. Penisku kembali kusuruh untuk melumat dan menyedotnya dengan mulutnya. Rupanya tante sherly langsung melumatnya, dia benar-benar sangat ganas menyedot penisku ini sampai-sampai suara terdengar seperti suara cairan ludah yang disedot dari dalam.

Tidak hanya itu belum puas menyedot penisku itu biji plerku ikut dilahap juga hingga lubang pantaku juga ikut dilahap oleh lidahnya yang ganas itu. Lubang pantatku benar-benar dibersihkan oleh ujung lidahnya yang terus dimainkan disitu. Ini baru-baru permainan yang belum aku rasakan seperti ini. Tak kusanggka Tante Sherly seorang maniak seks yang haus dengan kenikmatan batang laki-laki sepertiku.

Rupanya Tante Sherly benar-benar tidak tahan lagi, dia ingin permainan ini segera dimulai, kulebarkan kedua kakinya dan penisku segera kumasukan kedalam lubang vaginanya yang sudah becek itu. Sekali tancap penisku langsung tenggelam didalam lubang kenikamatan tante Sherly. Kedua kakinya mencepit tubuhku dengan kedua kaki terlipat.

Cplaaak clpok suara gesekan penisku dengan lubang vaginanya semakin keras terdengan bercampur cairan yang keluar dari lubang vagian tante sherly.

“Anghhhh…aduuhh Boyyyyy….enaaak sekaliiii…terusss sayang…terusssiinn…lebih dalaaaammm…, lebih dalaam lagii…” teriakan dan desahan tante sherly yang semakin kenikmat, sambil menjepit pinggangku dengan kakinya lebih kuat lagi, penisku menancap dalam sekali dengan posisiku seperti itu.

“tanteeee....vaginamu enaak sekali…, terasa sangat seemmmpiiit.. bangeetthh…” serunya sambil menambah kekuatan hujaman penisku.

Sementara penisku keluar masuk dengan irama semakin cepat, tanganku memeluk bagian lehernya, kupeluk lebih erat lagi dan sambil kusedot kedua putting susunya yang semakin menojol keluar menebus kain satin dasternya itu. Suara desahan mulai keras terdengar didalam kamar tante sherly, penisku yang terus tanpa henti ku dorong keluar masuk luabang vaginanya dan mulutku yang semakin kuat menghisap puting susunya sampai memerah. Tidak lama kemudian tante sherly mendesah sangat panjang sekali terdengar ditelingaku.

“Sayangggg…tante mau orgasme…lebih kuat lagi penismu masuk kedalam vaginaku aakkuu mm..aauu… keluarrrr…Boyyyyy…..”, akupun juga tidak bisa lagi menahan cairan spermaku akan segera keluar juga.

“Yaaa….tanteeee…Boy juga udah mau keluar nihhhh”.
“Boy..…kalau bisa tahan dulu jangan dikeluarin didalamm..yaa sayanggg……” tapi semua itu tidak bisa aku tahan lagi, begitu tubuh tante sherly orgasme semua tubuhnya terkunci sangat kuat sekali menjepit penisku sehingga untuk mencabut penisku itu dari dalam vaginanya tidak bisa aku lakukan. Akhirnya semburan cairan spermaku tumpah didalam vaginanya.
“Aaaakkkhhh…aakkkhhh…nnnhhh….hhkkk…udaahh keeluuaarr..tanteeee…”.
“Maaf ya tan, tadi Boy mau cabut susah sekali dan akhirnya keluar didalam tan…, nggak apa-apa ya?”, tanyanya sambil mencium bibirnya.

“Ya sudah Boy…kan udah telanjur…mau diapakan lagi”.

Setelah sama-sama terbaring lemas masih diatas ranjang, sambil tanganku masih menggenggam buah dadanya. penisku yang masih menacap didalam vaginanya semakin terkulai lemas.
Sejak kejadian pagi itu akhirnya kami sama-sama sering melakukan hubungan seks serumah hingga saat ini.


SEKIAN.           

Jumat, 12 Mei 2017

CERITA SEKS

NIKMATNYA DASTER SATIN  MAMAH PACARKU



Cerita ini terdengar sangat aneh sesuai judul ceritanya. Tapi inilah kenyataan yang aku alami sendiri saat aku berpacarn dengan Siska. Perkenalkan namaku Andre, sejak aku berpacaran dengan Siska dan dari sinilah awal aku melakukan permainan terlarang dengan mamahnya yang bernama Tante Harmi.
Siska hanya tinggal berdua dengan Mamahnya, papahnya seorang pelayar yang hanya pulang setahun sekali. Wajah Pacarku ini mempunyai wajah tidak terlalu cantik. Tapi yang aku sukai dia memikin tubuh yang langsing dan pantat yang besar. Sejak aku berpacaran dengan Siska aku jadi sering memperhatikan mamanya saat aku main kerumahnya.

Mama Siska mempunyai wajah yang biasa-biasa saja sama seperti anaknya tetapi walaupun sudah memiliki anak tapi masih mempunyai tubuh yang masih dibilang tidak terlalu gemuk dan cukup seksi. setiap aku main kerumahnya, Tante Harmi selalu memakai pakaian yang membuat aku menjadi terangsang olehnya. Ukuran buah dadanya Tante Harmi  tidak terlalu besar dan kecil hanya memiliki putting susu yang sangat besar.

Aku sering melihat Tante Harmi ketika habis mandi hanya mengenakan daster satin dengan potongan yang sangat seksi dan dapat jelas kulihat kedua putting susunya menonjol dipermukaan kain satin saat keluar dari kamar mandi. Itu sering dilakukan saat aku dirumahnya seakan-akan menyuruhku untuk segera menyedotnya.

Kejadian permainan terlarangku dengan Mamahnya Siska (pacarku) pada saat aku mau main kerumah pacarku. Pada saat aku ketuk pintu rumahnya  ternyata yang membuka bukan pacarku melainkan Mamahnya. Pada saat Mamahnya Siska itu hanya memakai daster satin berwarna merah muda dan terlihat jelas tidak memakai BH karena tampak jelas sekali kulihat kedua putting susunya.
“Pagi Tante” sapaku
“Pagi juga” jawabnya,
“Siska ada Tante…..?”.
“Lho apa Mas Andre tidak dikasih tahu sama Siska.
“Ngak itu Tan…emang Siska kemana..?”.
“Siska tadi pagi berangkat ke malang tapi besok sudah kembali katanya mau urus sekolah adiknya disana” jawab mamahnya.
“Kalau gitu saya pamit aja Tan…”.
“Lho kenapa buru-buru masuk aja dulu Andre…sambil duduk disini”.

Akhirnya aku tidak langsung pulang melainkan duduk santai diruang tamu berdua dengan Mamahnya. Sambil menikmati suguhan minuman dan makanan kecil. Saat posisi seperti itu kedua mataku tak heti-hentinya  memperhatikan tubuh Tante Harmi  hanya memakai daster satin itu. Sedang asyik- asyiknya ngobrol berdua tiba- tiba hp Tante Harmi berdering. ternyata yang menghubungi Siska begitu diterima Mamahnya mengatakan kepada Siska  bahwa aku ada dirumahnya dan Hp pun dikasih ke aku. kami saling mengobrol bedua hampir 5 menit kemudia Siska ingin bicara dengan Mamahnya dan Hp pun aku kasih ke Mamahnya.

Ketika Tante Harmi biacara diHp, kuperhatikan daster itu sangat mengkilap dan licin sekali membuatku ingin sekali kubelai dan kuremas, apalagi kedua tonjolan putting susunya itu membuatku benar-benar rasanya mulutku ingin kusedot dan kujilat. Jatungku mulai terasa berdetak semakin kencang. Ketika aku sedang menatap tubuhnya, Tante Harmi langsung membuyarkan lamunanku sambil tersenyum dan berkata

“Hayoooo….kamu liat apa Andree…?”, Tante Harmi menegurku.
“Ngak lihat apa-apa Tan….” jawabku.
“Kamu ngak usah bohong Andre dari tadi aku perhatikan kamu selalu melihat tubuhku ?” tanyanya kepadaku.

“Habis Tante masih terlihat cantik dan seksi bila memakai daster seperti itu kok” rayuku mulai keluar.
“Ah….Mas Andre bisa-bisa aja, Tantekan udah tua kok masih terlihat cantik”.
“Bener….kok Tan ngapai aku bohong”, lalu Tante Harmi pergi kedapur.

Tak lama kemudia  Tante Harmi memanggilku dari arah dapur untuk memintaku membukakan kaleng sarden ikan. Begitu aku berjalan kearah dapur kulihat tubuh Tante Harmi dari belakang yang hanya memakai daster itu ternyata Tante Harmi benar-benar tidak memakai celana dalam karena tidak ada bentuk garis celana dalamnya.

Aku sampai berpikir apa dia sengaja tidak memakai Bra dan Cd lagi agar aku bisa dibuatnya terangsang olehnya yang penting aku sekarang sudah benar-benar tidak tahan lagi oleh kelakuan Tante Harmi. Dengan posisi membelakangi tubuhku aku langsung saja memeluk tubuhnya dari belakang saat aku membukakan  kaleng sarden sehingga penisku yang sudah tegeng itu langsung menempel dibagian pantatnya.

“Eh….Mas Andreee….nakal juga ya,  kok baru lihat Tante seperti ini adikinya sudah bangun”.
“Habis Tante nakal menggoda seperti ini sich” jawabku

Aku beranikan penisku pelan-pelan ku gesekan dibagian pantatnya sedangkan kedua  tanganku membuak kaleng sarden.

“Ohhh…kamu benar-benar nakal”, sambil pantatnya sengaja dinungiggkan.
“Tante suka….”, sambil kedua tangganku mulai kuraba kedua buah dadanya, ku dengar nafasnya makin tak teratur dan sedikit agak berat.

“Ohhh…Mas Andre Tante pingin sekali habis bapaknya Siska udah lama tak pernah menyetubuhi Tante…sayang” lenguhnya.

Saat kedua tangganku mulai memainkan kedua putting susunya Tante Harmi semakin mendesah kenikmatan.

“Ohhhh….anghhhh, enak Mas Andre teruuusss”, tangan Tante harmi langsung membuka celanaku dan celana dalamku hingga terjatuh dilantai.

Penisku yang sudah bebas itu kembali kugesek-gesekan dibelahan pantatnya sambil kupeluk tubuhnya masih posisis membelakangiku. Kedua tangganku semakin kuat menarik dan meremas putting susunya, lidahku mulai menjilat bagian lehernya.

“Ohhhhhh terusssss terussss Andreee… sayang”. Penisku semakin lama semakin cepat kugesekan dibelahan pantatnya apalagi saat batang penisku mengenai kain satin dasternya itu membuat rasanya benar-benar sangan nikmat sekali dan tak terasa cairan bening dari lubang penisku membasahi kain satin dasternya.

“Ohhhh….kamu suka Andre….seperti ini.
“Ya….Tan..Andre suka apalagi daster satin milik tante ini yang selalu membikin Andre terangsang”. Tante Harmi hanya tersenyum ketika mendengkarkan perkataanku itu.
Tanpa banyak bicara lagi penisku langsung kutancapkan saja kelubang vaginanya yang  semakin basah itu.

“Masukan sekarang aja Andre….Tante sudah ngak tahan sekali”.
“iya Tante….” jawabnku.

Aku lebarkan kedua kakinya lalu ku masukan penisku ke luang vaginanya tanpa susah payah sekali dorong langsung blessss…penisku langsung terbenam semua didalam vaginanya. Tante Harmi melenguh kenikamatan saat penisku mulai kudorong keluar masuk secara perlahan.

“Ohhh…angghhhh…Andreee….sayang nikmat sekali, entotin Tante lebih cepet lagi sayang” kata- kata mulai sedikit kasar keluar dari mulutnya yang mendesah itu.

Hampir 15 menit aku genjot sengan posisi berdiri membelakangi tubuhnya sambil terus kugenjot penisku kelubang vaginanya Lalu tiba-tiba tubuh Tante Harmi berbalik menghadapku dan langsung saja kutancapkan penisku kembali dengan posisi tubuhnnya diatas meja dapur.

Aku genjot dengan irama semakin cepat hingga suara bercikan antara penisku dan vaginanya terdengar sangat becek, tak lama kemudian Tante Harmi mulai akan orgasme.

“Terus…sayang…teruussss, aku mau orgasme” dan Tante Harmi langsung mencengkram punggunku hingga terasa sangat perih. Nafanya semakin tidak teratur dan suara desahanya semakin keras sekali, tubuhnya bergetar seperti tegangan 220 volt.
”Tunggu Andre…biarkan Tante bernafas dulu, nanti kamu boleh entot aku lagi” aku hanya tersenyum.

Setelah istirahat sebentar diatas meja dapur Tante Harmi mengajaku masuk kedalam kamar dan sesampai disana aku langsung naik keatas ranjangnya yang berukuran besar itu dan aku minta Tante Harmi menghisap penisku.

Lalu tanpa dikomando lagi Tante Harmi langsung mengisap dan menyepong penisku seperti orang kehausan, hisapanya sungguh mantap sekali membuat kedua mataku terpejam kenikmatan saat menyedot lubang penisku dan yang aku dibuatnya kaget darinya selain menghisap batang penisku tapi dia juga  menyatap lubang pantatku dengan lidahnya.

Wow pengalaman yang benar-benar luar biasa yang aku dapatkan dari ibunya Siska ini, aku belum pernah dapatkan senikmat ini. Setelah puas aku balikan tubuh Tante Harmi dan kusuruh nungging.

“doggy style”. Dengan posisi ini aku bisa melihat anus Tante Harmi yang sudah bolong melebar, dan ketika aku melihat anus Tante Harmi dia berkata

“Pantatku sudah bolong oleh papahnya Siska sayang, apa Mas Andre mau coba masukin penisnya disitu?”. Boleh juga nih pengalaman masukan dilubang pantat.
“Ya Tante aku ingin sekali masukan disitu”.
“Andre, tapi ludahin dulu lubang pantatku ya sayang”. Lalu aku jongkok dan menjilati anus Tante Harmi dengan lidahku sambil ku korek-korek dengan lidahku masuk kelubang pantatnya.
“Ohhhh enaak sayang terusss”. Setelah puas ku jilat lubang pantatnya lalu ku arahkan penisku ke arah lubang pantat Tante Harmi.

Begitu perlahan mulai masuk dan tenggelam didalam lubang pantatnya ku rasakan sensasinya jauh lebih enak dari pada ngenton divaginanya.

“oooohhhhh nikmat sekali pantatmu Tan…angghhh”, erangku, lalu ku ayunkan pinggulnya dan tanganku tidak tinggal diam, kuraih buah dadanya  sambil kuremas- remas dari luar dasternya.
“Terus sayang terus entot pantatku”. Kulihat Tante Harmi memainkan itilnya sendiri.
Tak terasa 15 menit aku genjot lubang pantat dengan posisi dogye style kemudian kami berganti posisi kuangkat tubuh Tante Harmi. Lalu Ku entot dia dengan posisi berdiri.
“sayang, tubuhmu kuat sekali, enak sekali di entot sama kamu dari pada papanya Siska” pujinya.
Puas dengan lubang pantatnya penisku langsung kembali kuarahkan kelubang vaginanya dan Bleessssssss….ku entot Tante Harmi dengan posisi sambil berdiri.
“Ahhhh….ahhhhh”, erangku semakin nikmat saat Tante Harmi menggoyangkan pantatnya sendiri dan membuat penisku semakin akan segera memuntahkan cairan sperma.

“Tan….Andre mau keluar andre sudah tidak tahan lagi ah ah”.
“Keluari saja didalam sayang bentar lagi Tante juga mau orgasme”.
“iya Tante ahhhhh….anggghhhh…ohhhhh” dan crot crot crot spermaku keluar sangat banyak sekali sedangan Tante Harmi tubuhnya semakin kuat memeluku dan vaginanya mulai berdenyut meremas penisku.
“Ohhhh andreeeee nikmat sekali sayangggg”.

Kami sama-sama terkulai lemas masih posisi berdiri menyandar ditembok kamar. Tak terasa cairan sisa spermaku jatuh meleleh dibawah lantai lalu Tante Harmi mulai melepas penisku yang masih berada didalam vaginanya dan kemudian Tante Harmi mengajaku untuk berisitirahat sebentar diatas ranjang kamarnya.

Kami saling berpelukan diatas tempat tidur sambil menonton TV, sedangakn tubuhku masih kubiarkan bugil sedangan Tante Harmi masih dengan daster satin terlihat sangat kusut dan penuh dengan noda hasil perbuatanku tadi.

Sambil menonton TV hampir setengah jam lamanya aku mulai kembali meremas buah dadanya Tante Harmi sambil memainkan itilnya dengan jari tanganku. Dan pergulatanku kedua kembali terjadi diatas ranjang. Kejadian itu benar-benar membuatku menjadi ketagihan dengan Tante Harmi.

Ini Sungguh pengalaman yang sangat luar biasa aku lakukan dengan Mamahnya Siska. Sampai sekarang aku lebih sering ngentot dengan Mamahnya Siska dari pada aku gaulin anaknnya. Setiap aku melakukanya hubungan seks Tante Harmi selalu memakai daster-daster berbahan satin karena Tante Harmi lebih suka kalau memakainya saat kami melakukan itu.


SEKIAN