KETAGIHAN SEKS
DENGAN TANTE DEWI
Sejak aku tinggal
bersama Tanteku yang berada diyogya, dan dari situlah aku menjadi ketagihan
berhubungan seks dengan tanteku sendiri layaknya seperti penggantin baru.
Tanteku bernama
Tante Dewi, sejak ditinggal pergi suaminya berlayar tanteku hanya tinggal
sendiri dirumah karena mereka berdua belum diberikan keturunan. Sejak aku
tinggal disana untuk menuntut ilmu kuliah diyogya hari pertama dan seterusnya
masih terlihat biasa-biasa saja hubungan aku dengan tanteku ini. Tapi sejak
bulan kedua tinggal bersama dengannya, terlihat tante Dewi mulai sedikit
berubah dengan cara dia berpakaian dan
tingkah lakunya.
Pertama kali
tinggal disana saat itu tante dewi bila dirumah selalu memakai pakaian-pakaian
yang sangat sopan dan tertutup tapi sekarang dia benar-benar berani tampil
beda. Setiap kali bangun pagi aku selalu disuguhkan penampilan tubuh tante dewi
yang hanya terbalutan baju tidur yang sangat seksi dan tipis saat berada
didapur. apalagi saat menjelang malam saat santai ngobrol berdua diruang
keluarga pasti tante dewi selalu berpenampilan dengan pakaian yang sangat seksi
dan tak jarang membuat darah kejatanaku menjadi terangsang bila melihatnya.
Kejadian itu
kualami saat kami berdua becanda di ruang keluarga diatas kursi sofa, entah
siapa yang memulai duluan yang kami tahu kami sudah sama-sama puas melakukan
hubungan seks. Sejak kejadian itu kami berdua seperti layaknya penggantin baru yang
masih hot-hot nya ranjang dan itu memang benar aku alami apa adanya, ranjang kamar
tante dewi tidak pernah selalu rapi sejak kita sama-sama ketagihan bermain seks
disana. Bekas sperma, keringat kami berdua bercampur menjadi satu diatas kain
satin sperai yang menutupi ranjang itu.
Tante dewi
terlihat sangat menikmatinya dan enjoy saat kami melakukan hubungan seks. Dia
tidak pernah menyesal atau mengeluh apapun sejak kami sama-sama melakukan
hubungan terlarang itu. Setiap malam minimal kami lakukan dua kali tergantung
suasana, sedangkan bila hari libur atau hari minggu aku bisa melakukan sampai dua
sampai tiga kali atau lebih.
Tante dewi sampai
tidak menyangka melihat aku sangat ketagihan bermain seks dengan nya, tapi walaupun
begitu dia selalu melayaniku dan mengikuti keinginan hasrat biolagisku. Sejak
itu bila berada dirumah tante dewi hanya suka memakai pakaian-pakaian tidur
dari bahan satin tanpa memakai Bra dan Cd lagi agar kami melakukan hubungan
seks bisa lebih mudah. Tak jarang baju satin tante dewi sebagai noda singgah
spermaku disana setiap aku melakukan hubungan seks.
Setiap hari
minggu pagi sekitar jam 5 pagi, saat kami masih tidur berpelukan dalam keadaaan
aku masih telanjang yang hanya terbalut selimut satin yang menutupi tubuh
telanjangku karena semalam kami selalu menghabiskan permainan dua kali diranjang
ini. Aku selalu terbangun lebih awal Jadi
sengaja kubangunkan tanteku dengan ciuman-ciuman di lehernya sambil tanganku
meremas dan memilin putingnya susunya saat masih tidur berpelukan dari
belakang. Batang penisku yang sudah tegang itu dan menempel dibelahan pantatnya
langsung saja kugesek-gesekan pas dibagian kain satin baju tidurnya yang
menutupi pantatnya itu. Tante dewi terbangun melihatku sambil tersenyum
menatapku.
“Pagi sayangku, kamu
kedinginan ya?” kata tente dewi bernada mesra.
“Iya, tanteku
sayang tolong panasi dulu dong penisku ini”.
Tante dewi tidak
menjawab apapun lagi. Tangannya langsung meremas-remas halus penisku dengan
kain satin baju tidurnya sambil memagut dan mengulum bibirku. beberapa menit setelah saling meremas dan
mencumbu, Tante dewi bangkit dan langsung melahap batang penisku dengan posisi
menyamping, sementara aku terus saja asyik meremas-remas payudaranya yang masih
terhalang baju tidurnya.
Setelah puas
mengulum penisku, tante dewi kembali terbaring diatas ranjang dengan dua
kakinya dilebarkan yang artinya ia sudah siap dilahap dengan penisku ini. Kemudia
aku naik menindih tubuhnya sambil kuarahkan penisku tepat diluang vaginanya
yang sudah cukup basah. Sekali tekan batang penisku langsung masuk semua
terbenam didalam vaginananya.
Nikmat sekali bercinta
saat di pagi hari, tenaga kami masih sama-sama segar. kami melakukannya dengan
semangat yang berkobar-kobar. Pagi itu kami tak melakukan banyak gaya. Setelah
posisi telentang, Tante dewi kuminta untuk berbaring membelakangiku agar aku
bisa menyodoknya dari belakang sambil berbaring pula dan memeluknya erat-erat.
Tak lama kemudian tante dewi orgasme sedangakan aku juga sama-sama menacapai klimaks.
Spermaku seperti
biasa setiap pagi selalu kubuang didalam rahimnya tapi hingga saat ini tanteku
tidak pernah protes takut hamil yang penting aku bisa membuatnya sama-sama puas.
Setelah melakukan hubungan seks kami
segera bangun. kulanjutkan aku olah raga ringan dibelakang rumah sedangakan
tante dewi menyiapkan sarapan.
Setiap hari
Minggu kami sama-sama santai menikamti Susana rumah. Ketika nasi goreng buatan
tante dewi sudah siap disantap, kami berdua duduk pangku-pangkuan di kursi
makan sambil makan nasi goreng dengan piring besar untuk kami berdua. Kadang saling
suap-suapan layaknya suami istri. Ketika nasi goreng sudah habis, tanteku hanya
meletakkan piring di meja makan saja. Dan tante dewi sehabis makan bukannya
beranjak berdiri tapi malah kembali nakal dengan menggoyang-goyangkan pantatnya
yang tidak menggenakan Cd dan bergesakan dengan batang penisku. Karena kami
masih sama-sama hot sekali senggol dikit langsung sama-sama bergairah Tanganku
pun tak bisa tinggal diam merespon godaan tante dewi. Kuremas payudaranya
sambil dia berdiri sebentar untuk melepas celana pendeku.
Aku hanya duduk
di kursi makan menikmati aksi tante dewi sambil berlumatan. Tak lama kemudian
dia langsung duduk di pangkuanku sambil mengesek-gesekan vaginanya ke batang
penisku yang sudah mengeras itu. Ketika vaginanya sudah sedikit basah tante
dewi langsung menancapkan batang penisku, disusul dengan goyangan naik turun.
Kami pun melayang dalam nikmatnya persetubuhan.
Tante dewi
membenamkan dalam-dalam batang penisku disertai erangan panjang saat dia
mencapai orgasme. kemudian tante dewi beranjak dari pangkuanku dan mengambil
posisi menungging dengan kedua tangannya memegang meja makan. Penisku langsung kutancapkan
kembali kelubang vaginanya sambil kugoyangkan maju mundur dengan irama sangat
pelan tapi nikmat.
Tak lama
kemudian spermaku segera keluar dan penisku langsung kucabut di dalam vaginanya
dan kugesekan dibelahan pantatnya hingga muncrat membasahi kain satin dasternya
itu.
Pagi itu setelah
sama-sama puas kami langsung pergi mandi berdua dan Selesai mandi aku langsung
pergi keruang keluarga sambil menonton TV, sedangkan Tante Dewi masih berada didalam
kamar. Tapi tak lama kemudian Tante Dewi keluar dan ikut duduk keruang keluarga
dengan hanya memakai piyama satin berwarna merah. Disana Tante Dewi langsung duduk di pangkuanku
sambil ngobrol berdua dan menonton TV. Lagi asyik ngobrol berdua sambil
bermesra-mesraan seperti pengantin baru tiba-tiba kurasakan Tante Dewi mulai
lagi memancing birahiku dengan menggoyang-goyangkan pantatnya seperti tadi pagi
diruang makan.
Goyanganya itu kutanggapi
dengan memiringkan tubuhnya hingga menyamping, lalu kuremas bagian buah dada sambil
memagut lehernya yang jenjang dan wangi. Tak puas dengan meremas payudara, kumainkan
kedua putting susunya dari luar kain satin piyamanya. Rupanya Tante Dewi sudah tidak lagi memakai celana dalam dan Bra
lagi didalam balutan piyamanya itu. vaginanya kuusap-usap lembut dan sesekali
kucolek dengan ujung jariku, seperti main gitar.
Tante Dewi merespon
dengan semakin merenggangkan kedua kakinya kemudian berdiri sebentar untuk menaikkan piyamanya
bagian bawah dan celanaku segera kutarik turun hingga ke lutut. Penisku mencuat
dengan tegak menjulang keatas. Tante Dewi kembali turun di pangkuanku sambil mengengam
penisku dan kemudian menggesek-gesekan
di lubang vaginanya. Sambil ia melakukan itu kuremas-kuremas pantatnya dengan
gemas. kemudian Tante Dewi mulai mengarahkan penisku untuk masuk ke dalam lubang
vaginanya yang mulai sedikit basah. Sekali tekan batang penisku langsung masuk serasa
begitu dalam ke liang rahimnya.
Setelah menancap
semuan, Tante Dewi mulai bergoyang naik turun secara perlahan. Terkadang
diputar-putarnya pinggulnya atau dimaju-mundurkan pantatnya, sehingga membuatku
merasa nikmat sekali. penisku serasa seperti sendok yang mengaduk-aduk mangkok.
Efek goyangan Tante Dewi semakin terasa nikmat
sekali menembus tulang sumsum dan membuatku hampir segera memuncratkan sperma
dari dalam penisku. Aku berusaha mencoba mencabut penisku, tapi Tante Dewi
menahanya dan tetap berada di pangkuanku. Sepertinya Tante Dewi akan segera
orgasme dan enggan berhenti.
“Tante aku mau
keluar”, rupanya respon Tante Dewi tidak mau mendengarkan aku.
Tante Dewi berusaha
terus bergoyang lebih kuat lagi kemudian kurasakan penisku terasa seperti
disedot-sedot berada di dalam vagiananya.
“Ohhhh anghhhh sayangngggggg….”, hingga akhirnya kami
sama-sama merasakan orgasme bareng. Mungkin karena tertahan beberapa saat,
orgasme kami berdua sangat kuat dan begitu lama, sampai-sampai aku dan Tante
Dewi gemeteran seperti orang kejang-kejang.
Kami sama-sama
ngos-ngosan seperti dikejar anjing, begitu nafas kami sama-sama pulih. Tante
Dewi beranjak dari panguanku. Penisku yang masih tertancap didalam vaginanya
begitu dicabut terasa sangat ngilu
sekali dan Tante Dewi langsung pergi kekamar mandi.
Hari minggu itu
kami menghabiskan waktu untuk bermain seks sebanyak 3 kali dan itupun masih
berlanjut pada malam hari.
TAMAT