Sabtu, 27 Mei 2017

CERITA SEKS DENGAN TANTE DEWI

KETAGIHAN SEKS DENGAN TANTE DEWI

Sejak aku tinggal bersama Tanteku yang berada diyogya, dan dari situlah aku menjadi ketagihan berhubungan seks dengan tanteku sendiri layaknya seperti penggantin baru.

Tanteku bernama Tante Dewi, sejak ditinggal pergi suaminya berlayar tanteku hanya tinggal sendiri dirumah karena mereka berdua belum diberikan keturunan. Sejak aku tinggal disana untuk menuntut ilmu kuliah diyogya hari pertama dan seterusnya masih terlihat biasa-biasa saja hubungan aku dengan tanteku ini. Tapi sejak bulan kedua tinggal bersama dengannya, terlihat tante Dewi mulai sedikit berubah  dengan cara dia berpakaian dan tingkah lakunya.

Pertama kali tinggal disana saat itu tante dewi bila dirumah selalu memakai pakaian-pakaian yang sangat sopan dan tertutup tapi sekarang dia benar-benar berani tampil beda. Setiap kali bangun pagi aku selalu disuguhkan penampilan tubuh tante dewi yang hanya terbalutan baju tidur yang sangat seksi dan tipis saat berada didapur. apalagi saat menjelang malam saat santai ngobrol berdua diruang keluarga pasti tante dewi selalu berpenampilan dengan pakaian yang sangat seksi dan tak jarang membuat darah kejatanaku menjadi terangsang bila melihatnya.

Kejadian itu kualami saat kami berdua becanda di ruang keluarga diatas kursi sofa, entah siapa yang memulai duluan yang kami tahu kami sudah sama-sama puas melakukan hubungan seks. Sejak kejadian itu kami berdua seperti layaknya penggantin baru yang masih hot-hot nya ranjang dan itu memang benar aku alami apa adanya, ranjang kamar tante dewi tidak pernah selalu rapi sejak kita sama-sama ketagihan bermain seks disana. Bekas sperma, keringat kami berdua bercampur menjadi satu diatas kain satin sperai yang menutupi ranjang itu.

Tante dewi terlihat sangat menikmatinya dan enjoy saat kami melakukan hubungan seks. Dia tidak pernah menyesal atau mengeluh apapun sejak kami sama-sama melakukan hubungan terlarang itu. Setiap malam minimal kami lakukan dua kali tergantung suasana, sedangkan bila hari libur atau hari minggu aku bisa melakukan sampai dua sampai tiga kali atau lebih.

Tante dewi sampai tidak menyangka melihat aku sangat ketagihan bermain seks dengan nya, tapi walaupun begitu dia selalu melayaniku dan mengikuti keinginan hasrat biolagisku. Sejak itu bila berada dirumah tante dewi hanya suka memakai pakaian-pakaian tidur dari bahan satin tanpa memakai Bra dan Cd lagi agar kami melakukan hubungan seks bisa lebih mudah. Tak jarang baju satin tante dewi sebagai noda singgah spermaku disana setiap aku melakukan hubungan seks.

Setiap hari minggu pagi sekitar jam 5 pagi, saat kami masih tidur berpelukan dalam keadaaan aku masih telanjang yang hanya terbalut selimut satin yang menutupi tubuh telanjangku karena semalam kami selalu menghabiskan permainan dua kali diranjang ini. Aku selalu terbangun  lebih awal Jadi sengaja kubangunkan tanteku dengan ciuman-ciuman di lehernya sambil tanganku meremas dan memilin putingnya susunya saat masih tidur berpelukan dari belakang. Batang penisku yang sudah tegang itu dan menempel dibelahan pantatnya langsung saja kugesek-gesekan pas dibagian kain satin baju tidurnya yang menutupi pantatnya itu. Tante dewi terbangun melihatku sambil tersenyum menatapku.

“Pagi sayangku, kamu kedinginan ya?” kata tente dewi bernada mesra.
“Iya, tanteku sayang tolong panasi dulu dong penisku ini”.
Tante dewi tidak menjawab apapun lagi. Tangannya langsung meremas-remas halus penisku dengan kain satin baju tidurnya sambil memagut dan mengulum bibirku.  beberapa menit setelah saling meremas dan mencumbu, Tante dewi bangkit dan langsung melahap batang penisku dengan posisi menyamping, sementara aku terus saja asyik meremas-remas payudaranya yang masih terhalang baju tidurnya.

Setelah puas mengulum penisku, tante dewi kembali terbaring diatas ranjang dengan dua kakinya dilebarkan yang artinya ia sudah siap dilahap dengan penisku ini. Kemudia aku naik menindih tubuhnya sambil kuarahkan penisku tepat diluang vaginanya yang sudah cukup basah. Sekali tekan batang penisku langsung masuk semua terbenam didalam vaginananya.

Nikmat sekali bercinta saat di pagi hari, tenaga kami masih sama-sama segar. kami melakukannya dengan semangat yang berkobar-kobar. Pagi itu kami tak melakukan banyak gaya. Setelah posisi telentang, Tante dewi kuminta untuk berbaring membelakangiku agar aku bisa menyodoknya dari belakang sambil berbaring pula dan memeluknya erat-erat. Tak lama kemudian tante dewi orgasme sedangakan aku juga  sama-sama menacapai klimaks.

Spermaku seperti biasa setiap pagi selalu kubuang didalam rahimnya tapi hingga saat ini tanteku tidak pernah protes takut hamil yang penting aku bisa membuatnya sama-sama puas. Setelah melakukan  hubungan seks kami segera bangun. kulanjutkan aku olah raga ringan dibelakang rumah sedangakan tante dewi menyiapkan sarapan.

Setiap hari Minggu kami sama-sama santai menikamti Susana rumah. Ketika nasi goreng buatan tante dewi sudah siap disantap, kami berdua duduk pangku-pangkuan di kursi makan sambil makan nasi goreng dengan piring besar untuk kami berdua. Kadang saling suap-suapan layaknya suami istri. Ketika nasi goreng sudah habis, tanteku hanya meletakkan piring di meja makan saja. Dan tante dewi sehabis makan bukannya beranjak berdiri tapi malah kembali nakal dengan menggoyang-goyangkan pantatnya yang tidak menggenakan Cd dan bergesakan dengan batang penisku. Karena kami masih sama-sama hot sekali senggol dikit langsung sama-sama bergairah Tanganku pun tak bisa tinggal diam merespon godaan tante dewi. Kuremas payudaranya sambil dia berdiri sebentar untuk melepas celana pendeku.

Aku hanya duduk di kursi makan menikmati aksi tante dewi sambil berlumatan. Tak lama kemudian dia langsung duduk di pangkuanku sambil mengesek-gesekan vaginanya ke batang penisku yang sudah mengeras itu. Ketika vaginanya sudah sedikit basah tante dewi langsung menancapkan batang penisku, disusul dengan goyangan naik turun. Kami pun melayang dalam nikmatnya persetubuhan.

Tante dewi membenamkan dalam-dalam batang penisku disertai erangan panjang saat dia mencapai orgasme. kemudian tante dewi beranjak dari pangkuanku dan mengambil posisi menungging dengan kedua tangannya memegang  meja makan. Penisku langsung kutancapkan kembali kelubang vaginanya sambil kugoyangkan maju mundur dengan irama sangat pelan tapi nikmat.

Tak lama kemudian spermaku segera keluar dan penisku langsung kucabut di dalam vaginanya dan kugesekan dibelahan pantatnya hingga muncrat membasahi kain satin dasternya itu.
Pagi itu setelah sama-sama puas kami langsung pergi mandi berdua dan Selesai mandi aku langsung pergi keruang keluarga sambil menonton TV, sedangkan Tante Dewi masih berada didalam kamar. Tapi tak lama kemudian Tante Dewi keluar dan ikut duduk keruang keluarga dengan hanya memakai piyama satin berwarna merah.  Disana Tante Dewi langsung duduk di pangkuanku sambil ngobrol berdua dan menonton TV. Lagi asyik ngobrol berdua sambil bermesra-mesraan seperti pengantin baru tiba-tiba kurasakan Tante Dewi mulai lagi memancing birahiku dengan menggoyang-goyangkan pantatnya seperti tadi pagi diruang makan.

Goyanganya itu kutanggapi dengan memiringkan tubuhnya hingga menyamping, lalu kuremas bagian buah dada sambil memagut lehernya yang jenjang dan wangi. Tak puas dengan meremas payudara, kumainkan kedua putting susunya dari luar kain satin piyamanya. Rupanya Tante Dewi  sudah tidak lagi memakai celana dalam dan Bra lagi didalam balutan piyamanya itu. vaginanya kuusap-usap lembut dan sesekali kucolek dengan ujung jariku, seperti main gitar.

Tante Dewi merespon dengan semakin merenggangkan kedua kakinya  kemudian berdiri sebentar untuk menaikkan piyamanya bagian bawah dan celanaku segera kutarik turun hingga ke lutut. Penisku mencuat dengan tegak menjulang keatas. Tante Dewi kembali turun di pangkuanku sambil mengengam penisku  dan kemudian menggesek-gesekan di lubang vaginanya. Sambil ia melakukan itu kuremas-kuremas pantatnya dengan gemas. kemudian Tante Dewi mulai mengarahkan penisku untuk masuk ke dalam lubang vaginanya yang mulai sedikit basah. Sekali tekan batang penisku langsung masuk serasa begitu dalam ke liang rahimnya.

Setelah menancap semuan, Tante Dewi mulai bergoyang naik turun secara perlahan. Terkadang diputar-putarnya pinggulnya atau dimaju-mundurkan pantatnya, sehingga membuatku merasa nikmat sekali. penisku serasa seperti sendok yang mengaduk-aduk mangkok.  Efek goyangan Tante Dewi semakin terasa nikmat sekali menembus tulang sumsum dan membuatku hampir segera memuncratkan sperma dari dalam penisku. Aku berusaha mencoba mencabut penisku, tapi Tante Dewi menahanya dan tetap berada di pangkuanku. Sepertinya Tante Dewi akan segera orgasme dan enggan berhenti.

“Tante aku mau keluar”, rupanya respon Tante Dewi tidak mau mendengarkan aku.
Tante Dewi berusaha terus bergoyang lebih kuat lagi kemudian kurasakan penisku terasa seperti disedot-sedot berada di dalam vagiananya.

“Ohhhh  anghhhh sayangngggggg….”, hingga akhirnya kami sama-sama merasakan orgasme bareng. Mungkin karena tertahan beberapa saat, orgasme kami berdua sangat kuat dan begitu lama, sampai-sampai aku dan Tante Dewi gemeteran seperti orang kejang-kejang.
Kami sama-sama ngos-ngosan seperti dikejar anjing, begitu nafas kami sama-sama pulih. Tante Dewi beranjak dari panguanku. Penisku yang masih tertancap didalam vaginanya begitu dicabut  terasa sangat ngilu sekali dan Tante Dewi langsung pergi kekamar mandi.

Hari minggu itu kami menghabiskan waktu untuk bermain seks sebanyak 3 kali dan itupun masih berlanjut pada malam hari.


TAMAT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar