Rabu, 16 Agustus 2017

CERITA SEKS TANTE DEWI

KENIKMATA BERMAIN SEKS SAAT LIBURAN DIRUMAH TANTE DEWI

Minggu pagi yang ceriah setelah aku selesai mandi dengan hanya memakai handuk saja aku pun langsung pergi ke dapur, untuk membikin secangkir kopi. Begitu sampai di dapur aku lihat Tante Dewi masih memakai baju tidur satin berwarna kuning yang terlihat seksi itu, dengan posisi sedang menungging mencuci piring. Terlihat tubuhnya yang masih langsing walaupun Tante Dewi sudah memiliki dua orang anak, tapi tubuhnya benar-benar masih seperti ABG apalagi bentuk pantatnya yang sangat besar membuat aku terpana melihatnya. Namun lagi asyik memandangnya tiba-tiba Tante menegurku.

"Ngeliatin apa kamu Tom,..?" tanya Tante Dewi kepadaku.

"Eh.., ngak Tante ngak lihat apa-apa" dengan sedikit kaget dan malu.

"Ah…yang benar kok dari tadi lihat Tante…hayo".

"Habis Tante pagi ini terlihat cantik dan seksi dengan pakain itu".

"Kamu suka ya…pasti pikiranmu ngeres lihat Tante".

Dengan terus aku memandangi dari atas ke bawah tubuhnya yang hanya terbalut baju tidur satin yang tampak jelas terlihat tanpa memakai sehelai Bh dan Cd lagi alias telanjang bulat. Penisku benar-benar sudah sangat tegang sekali. Perlahan kuberanikan kupeluk tubuhnya dari belakang yang sedang mencuci piring.

"Tom…apa-apa an kamu aku ini Tantemu….", dengan sedikit marah tapi Susana cepat aku ambil alih.

"Tan…bagaimana Tomy bisa tahan kalau setiap hari dirumah Tante seperti ini", kurayu dengan rayuan mautku demi mendapatkan tubuhnya yang seksi itu.

"Apa…Tante tidak menginginkan seperti ini sejak Om pergi berlayar".

"Tapi….Tom" belum sempat menjawab aku lumat mulut bibirnya dengan mulutku sambil kuremas kedua buah dadanya dengan tanganku.

Kedua putting susunya yang menonjol menjeplak kain satin baju tidurnya itu ku mainkan dengan kedua jarik, kuplintir sambil kutarik-tarik.

"Oh…Tom…kamu nakal….tapi…jangan disini kalau mau nanti anak-anak bangun dan melihat kita" sambil mendesah kenikmatan. Awalnya aku ingin pindah kekamar tapi birahiku sudah sangat bergejolak.

"Oh…Tante disini aja Tomy sudah ngak tahan…" kedua tanganku terus meremas-remaskan dikedua buah dadanya.

Tak kuasa lagi menahan biarahiku kulepaskan handukku hingga aku sudah telanjang total, penisku yang sudah tegang langsung aku selipkan dibelahan pantantya yang besar itu walaupun terhalang kain satin baju tidurnya. Kucium dan kulumat bibirnya sambil tak henti-henti aku terus meremas-remas buah dadanya Sambil aku gesek-gesekan penisku dibelahan pantatnya itu aku dapat merasaka kenikmatan batang penisku menyentuh licinya kain satin baju tidurnya.

"Oh….Tanteeee….nikmat sekali….." mendengar aku mendesah kenikmatan Tante Dewi lalu menarik tangan kiriku dan memasukkannya dari bawah dasternya dan mengarahkan jari tanganku kebelahan vaginanya yang sudah sedikit basah.

Jari tanganku langsung kumainkan disepanjang vaginanya dan menjelajahi hampir tiap helai rambutnya yang lebat. Vaginanya kian membasah, mengalir cairan kental dari dalam vaginanya. Jari semakin tangguh bermain di tengah beceknya kemaluan Tante Dewi.

Penisku terus tanpa berhenti aku gesek-gesekan dibelahan pantatnya hingga cairan bening membasahi kain satin baju tidurnya tapi nafsuku sudah benar-benar tidak bisa terkontrol lagi. Tapi aku tetap tidak mau cepat-cepat segera memasukan penisku ke dalam vaginanaya agar Tante Dewi merengek-rengek meminta aku segera memassukanya.

Vaginanya sudah sangat basah dan jariku yang ada didalam vagina terasa licin sekali oleh lendirnya.
"Tan….Kamu suka,..?"

"Ah.., Tom…masukin sekarang penisku donk.. aah.., masukin aja.. aku sudah nggak tahan nih..!" 

jawabnya sambil tak henti-hentinya mendesah.

"Apa yang dimasukin, Tan..? dengan sedikit menggoda agar Tante Dewi gemes.

"Maksudnya  Jarinya..ya Te…?" tanyaku lagi.

"Ih…kami pura-pura ngak tahu….."tanpa menjawab lagi sambil mendesah batang penisku langsung dipegangnya dan diarahkan kelubang vaginanya.

Begitu sekali dorong Bless….batang penisku langsung masuk ke dalam vaginanya. Desahan Tante Dewi semakin kian mengeras.

"Aaaghh.., Tom..!", entah kesakitan atau saking enaknya.

"Apa sakit, Teee..?" "Engga kok, Tom. nikmat banget. Bener kok Tom. Terusin dong, Tom.. terusin..sayang!" jawab Tante Dewi sambil memeganga dinding dapur. Aku mulai menggerakkan batang penisku keluar masuk lubang vaginanya. Aaahh.. benar-benar enak banget rasanya. Kedua kakinya mengangkang terbuka dia benar-benar membuatku terangsang.

"Terus, Tom...terus.. anghhh..! Yang dalem.. sayang…yang gitu.. terus.. aahh.., iya.. ya.." ujarnya sambil membuka selangkangannya lebih lebar dan menggelepar keasyikan. Melihat tingkahnya yang begitu, membuatku semakin bersemangat bermain dengannya.

"Enak, Tom..?" "Enak banget, Tan.. aahh. Kamu suka khan..?" Dewi hanya mengangguk keenakan. Posisi Tante Dewi masih terus berdiri sambil menungging memegang meja dapur. Posisiku masih berada dibelakang tubuhnya.


"Pegang susuku dong, Tom..!" pinta Tante Dewi memelas. Tanpa berpikir panjang aku meladeninya, tangan kiriku memegang satu dadanya, memilin-milin putingnya yang masih terhalang baju tidurnya dan yang kanan memainkan kelentit tempat pipisnya keluar. Tante Dewi terus mendesah keasyikan, "Yang dalem.. terus.. aduh.. enak banget sayang.! Jangan berhenti ya, Yank..?"

"Aku nggak tahan lagi Tan…..keluarin yah..? habis Tante seksi banget sih.."

"Cium aku dong, Yank. Terus keluarinnya saja  di dalem aja." Aku pun mencium dan menggigit lidah dan bibirnya yang manis.

"Bener boleh di dalem nih..Te….?"

"Iya Yank…,cuman jangan lepasin tanganmu yang ada divaginaku, ya..? Abis enak banget..Tante mau orgasme!". Terdengar kocokan antara penisku pada lubang vagina yang sudah sangat basah.

"Tommyyy….. entoti terus vaginan Tante, ohh…Yank....!, belum sempat aku keluar tiba-tiba tubuh Tante Dewi gemetar sangat kuat seperti orang kesetrum.

Begitu Tante Dewi Orgasme tak lama selang beberapa menit cairan spermaku keluar sangat banyak membasahi liang rahimnya.

"Oh….Anghhh…Tannn….Oh….Croott.. crooott..!" air maniku pun membanjiri semua yang ada didalam rahimnya sepertinya ingin terbang menikmati orgasme.

"Jangan dicabut dulu Yank, terus jangan lepas tanganmu, ya..?" pintanya lagi sambil memegang tanganku yang memainkan klitorisnya, "Abis enak banget, mainin terus dong..!" Aku tak berhenti memainkannya sampai Tante Dewi benar-benar puas. Kami saling berpelukan sambil menikmati sisa-sisa yang masih ada sambil mengatur nafas kita masing-masing.

Lalu kucabut batang penisku ku yang mulai menyusut diiringin lelehan sisa-sisa cairan sperma yang jatuh kelantai dapur.  Setelah melepas kenikmatan, kami berdua kemabali merapikan pakaian masing-masing. Selama liburan dirumah Tante Dewi selama seminggu lamanya kami terus melakukan hubungan seks hampir setiap hari.

Bila tak sempat melakukan dirumah Tante Dewi mengajaku pergi kerumah satunya yang berada tidak jauh dari rumahnya. kami melakukannya disana dengan berbagai gaya hingga liburku habis Hubungan kami berdua pun terus berlanjut walau tidak setiap hari melakukanya.


TAMAT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar