Rabu, 02 Agustus 2017

CERITA SEKS TANTE LILIS


Kenikmatan tubuh Tante Lilis  saat Om Ku Tidak Dirumah

Penampilan tanteku ini masih dibilang cantik dan memiliki tubuh yang tidak terlalu gemuk, walaupun sudah memiliki dua orang anak. kejadian itu terjadi saat aku kuliah dikota Yogya. Waktu itu sekitar pukul 1 siang saat aku pulang dari kampus, sesampai di kost-kostan, langsung saja aku ganti baju Lalu kurebahkan tubuhku diatas ranjang. Saat tubuhku akan kurebahkan diranjang tiba-tiba HPku berbunyi, ternyata dari tanteku menelponku.

“Haloo Tan, ada apa?”
“Nanti sore kamu datang kerumah ya!” ucap tanteku.
“Siap tante” Jawabku.

Singakat cerita sore hari tepat pukul 5 sore aku langsung bergegas pergi ke rumah tante. Sesampainya di sana, kulihat rumahnya terlihat sangat sepi, tidak seperti biasanya (biasanya ramai sekali terdengar suara anak-anaknya bermain), lalu pencet bel pintu rumah tanteku. Tiba-tiba tanteku langsung teriak dari dalam.

“Masuk aja Andre pintunya tidak dikunci” teriak tanteku. Lalu aku masuk menuju ke ruang TV. Sambil aku bertanya.

“Tante dimana sih kok ngak kelihatan?” tanyaku dengan nada agak keras.
“Tunggu dulu Andre tante lagi di kamar mandi” sahut tanteku.

Sambil menunggu tanteku mandi aku langsung duduk menghidupkan DVD yang ada di bawah TV, saat aku putar DVD ternyata isinya film porno dan langsung aja aku tonton film yang ada di situ. Tidak lama kemudian tanteku selesai mandi lalu menghampiri aku dari belakang saat aku lagi  asyik menonton film porno.

“Astaga Andre kamu nonton apa?”, spontan TV langsung aku matikan.
“Maaf tante tadi Andre setel film yang ada di player DVD ternyata isinya film porno”.
“Kamu sering nonton film seperti itu”, tante menayaiku.
“Sering Tan kalau dikost-kostan”.
“Habis nonton kamu biasanya onani ya?”, dia langsung menembaku dengan pertanyaan yang aku dibuat tidak bisa berkutik.
“Iiiii…yaaa tan….?”.
“Kenapa malu santai aja sama tante wajar anak muda seperti kamu nonton film begituan yang penting jangan jajan diluar aja”.


Melihat Tanteku hanya memakai daster satin berwarna merah muda yang sangat seksi itu dan tampak jelas tante tidak memakai Bra karena terlihat dua putting susunya tercetak jelas menjeplak dikain satin dasternya. Kebiasan tanteku kalau lagi di rumah suka memakai pakaian-pakaia serba seksi.

“Oh ya Andree maaf kelaman nunggu?”.
“Ngak apa-apa Tan, oh ya Tan ngomong-ngomong ada apa ya aku diundang kesini!”, sambil menahan birahi yang mulai naik melihat Tante Lilis seperti itu.
“Untuk beberapa hari kamu nggak usah tidur di kost-kosan yah, temenin Tante di sini, soalnya Tante takut kalo sendiri, Om dan anak-anak pergi berlibur ke bali selama empat hari?” tanya tanteku sedikit merayu.

“Lho kenapa Tante tidak ikut sekalian berlibur?”.
“Soalnya kerjaan dikantor ngak bisa di tinggal Andre”.
“Oh begitu ya Tan, kalau gitu Andre siap menemani Tante”, Buset, tumben amat tanteku mengajak tidur di rumahnya, tidak biasanya seperti ini, pikirku.
“Oh ya Tan terus Andre tidur dimana?” tanyaku lagi.
“Dikamar Tante aja, biar kita bisa ngobrol berdua sambil nonton film, di kamar Tante ada film baru tuh seperti yang kamu nonton tadi!” ujar tanteku memancing birahiku.


Dalam hati bakalan seru nih bisa tidur sekamar sambil nonton film bokep dan satu tempat tidur lagi, pikirkan kotorku.

“Siap Tante!” sahutku dengan nada senang bercampur nafsu.
Singkat cerita, menjelang malam sebelum tidur aku ganti pakaian dengan celana pendek dan kaos dalam saja karena kebiasaan kalau tidur aku suka memakai kaos dan celana pendek. Saat baru mau ganti celana pendek saat lagi telanjang, tiba-tiba pintu kamar dibuka sama Tante tanpa mengetuk terlebih dahulu. Spontan saja aku kaget dalam keadaan setengah bugil dan penisku lagi tegang karena membayangan Tante Lilis, Waduh bahaya nich.

“Maaf Andre Tante tidak sengaja” tanya tanteku sambil tersenyum melihat penisku.
“Ngak apa-apa Tan, Andre lupa kunci,” jawabku sedikit gugup.

Lalu cepat-cepat aku memakai celana pendek tanpa celana dalam, sambil kuperhatikan Tante langsung berjalan dengan santainya naik keatas tempat tidur  masih dengan pakaian daster satin yang dipakaian tadi. Lalu aku bertanya kembali dengan Tanteku.


“Tan tumben aku diundang untuk menginap disini ngak seperti biasanya?”, sambil aku duduk disamping tempat tidur.
“Enggak ada apa-apa Andre Tante ingin curhat saja tentang Om mu itu lho,” ujar tanteku.
“Emangnya Om kenapa Tan?” tanyaku lagi.
Sambil aku mulai membaringkan tubuh disamping Tante Lilis dengan menyenderkan tubuhku ditembok dan Tante mulai menceritakan masalah Omku.
“Gini Andre sebenernya Tante ngak boleh cerita masalah pribadi keluarga Tante, tapi kalau ngak diceritakan Tante simpan sendiri Tante ngak kuat”.
“Ya silahkan cerita saja sama Andre siapa tau Andre bisa bantu”.
“Sejak setahun ini Tante sudah tidak bahagia lagi bersama Om-mu itu, tapi dibilang nggak bahagia nggak juga karena Om-mu itu orangnya juga setia dan tanggung jawab kepada keluarga tapi yang bikin Tante nggak bahagia itu adalah masalah urusan ranjang,” ujar tanteku menceritakan panjang lebar kepadaku.

Dalam hatiku aku sudah tahu tetang masalah Om ku sejak dia mengalami penyakit jantung dia bakalan tidak sanggup lagi memenuhi kebutuhan hasrat seks Tante Lilis, jadi tante Lilis mungkin berharap akulah yang sanggup menggantikan kebutuhan seksnya diatas ranjang untuk menggantikan kekurangan dari Om ku itu. Aku berpikir Tante Lilis  ingin sekali merasakan kepuasan seks dengan laki-laki normal seperti aku.


“Maksud Tante?” tanyaku lagi dengan pura-pura tidak mengerti.
“Ya ampun, Andreee kamu itu masih nggak ngerti-ngerti juga, maksud Tante, Om-mu itu kalu diajak begituan suka cepet loyo, Ngertikan ngak?” dengan nada sedikit kesal.
Lalu aku sengaja mengalihkan perhatian kepada Tante Lilis dengan menayakan tawaran film baru yang tadi ditawarkan itu.
“Oh ya Tan mana difilm baru yang tante tawarkan tadi”.
“Dasar laki-laki otak bokep tuh kamu tinggal putar saja diDVD playernya”, begitu kuputar DVDnya langsung menyala. Aku sempat menonton sebentar dengan Tante Lilis, saat film mulai beradegan seks, Tante Lilis berkomentar. 
“Sekarang ngerti kan Andre yang Tante maksud?”.
“Ooo…” ucapku pura-pura tidak mengerti.
“Ooo…Ngertikan apa ngak yang Tante maksud”, dengan nada sedikit kesal.
“Tante pingin ngak seperti itu?”, aku sedikit memancing agar Tante penasaran.
“Pingin sekali Andre….”, belum sempat melanjutkan pertanyaan, aku mulai merapatkan tubuhnya yang posisinya terlentang disampingku.

Saat aku mulai mendekat tiba-tiba tangan Tante Lilis langsung meremas dan meraba-raba penisku yang sudah tegang dari tadi diluar celanaku.

“Andre punya kamu besar juga ya” ujar tanteku yang terlihat sudah menahan birahinya.
Lalu kubuka celanaku dengan cepat-cepat, dengan cepat pula tanteku memegang penisku yang sudah tegang itu. Sambil mengocok batang penisku dengan tangan kirinya, tangan kanan tante Lilis meremas-remas buah dadanya sambil mendesah kecil.

Kubiarkan Tante Lilis terus mengocok penisku hingga penisku perlahan mulai diarahkan kemulutnya dan dengan sekejab batang penisku sudah dilumat dengan bibirnya yang penuh dengan nafsu.


“Oh…anghh…nikmat sekali… Tante… terus Tan…!” ujarku sambil kurasakan nikmatnya penisku dilumat dan sedotan oleh mulutnya.

Setelah merasakan puas dilumat penisku oleh Tante Lilis lalu kurebahkan tubuhnya terlentang di atas ranjang, lalu aku naik keatas tubuhnya dan sasaranku sekarang kebagian belahan kedua buah dadanya yang masih terhalang dasternya. Penisku lalu aku gesekan dibagian tengah-tengah buah dadanya dan kedua tangan Tante Lilis spontan langsung menjepit batang pensiku dengan buah dadanya agar gesekan dan kocokan penisku terasa nikmat.

Semakin lama semakin nikmat sekali aku gesekan dikedua jepitan buah dadanya apalagi kain satin dasternya menyentuh penisku terasa sangat licin sekali saat aku gesekan maju mundur dibelahan buah dadanya hingga mengeluarkan cairan bening membasahi kain satin dasternya. lalu Tante Lilis meminta aku menjilat lubang vaginanya yang sudah mulai basah dan tanpa dikomando lagi aku langsung turun kebawah dan langsung menjilat liang vaginanya yang sudah tidak lagi memakai celana dalam.

Saat ujung lidahku mulai menyentuh bibir vaginanya dan perlahan mulai masuk Tante Lilis mulai menggerang kenikmatan.

“Aaah… ohh… Andreeee…enak… terus … terus jilat…Andreee lebih dalam lagiiii!” erang tanteku semakin kian mengeras.
Mendengar Tante Lilis menggerang dan mendesah itu, nafsuku semakin kian bertambah dengan nafsu yang semakin menggebu-gebu jilatan lidahku ke lubang vaginanya semakin kutingkatkan lagi hingga kelubang pantatnya membuat Tante Lilis mengalami orgasme yang sangat dahsyat, sampai-sampai mukaku ditekan dan dijepit dengan kedua pahanya hingga mulutku berlumuran oleh cairan kewanitaannya.

“Oh Andreee… Tante sayang kamu… kamu ponakan Tante paling… heee… bat… aaah…ohhh,” puji tante Lilis sambil mengerang merasakan kenikmatan.

Posisi tubuh tante Lilis masih terlentang diatas ranjang. aku kembali lagi naik keatas tubuhnya dan sekarang mulutku mulai memainkan dikedua puting dadanya yang terlihat semakin menonjol menembus kain satin dasternya dan penisku yang masih tegang itu lalu kuletakkan di atas perutnya sambil aku gesek-gesek dikain satin dasternya lagi.

Perlahan aku mulai melumat putting susunya secara bergantian sambil terus kugesekan penisku itu diatas perutnya itu sambil ingin kurasakan licinya kain satin daster tanteku itu. Perlahan lumatanku semakin lama semaki kuat menyedot putting susunya hingga Tante Lilis kembali menggerang kenikmatan dan setelah puas melumat putting susunya aku turun menciumi tubuh tanteku dengan arah menurun, mulai dari puting susunya dan terus turun ke perut lalu ke paha sampai akhirnya tiba di bibir vaginanya kembali.

Saat aku mulai menjilat kembali lubang vaginanya, Tante Lilis memintaku untuk segera memasukan batang penisku kedalam lubang vaginanya itu dan dia ingin sekali merasakan penisku.

Keinginan Tante Lilis segera aku kabulkan karena aku juga sudah tidak tahan lagi meraskan lubang vaginanya yang sudah beranak dua itu, akhirnya tante Lilis segera membimbing untuk memasukkan batang penisku ke liang vaginanya. Setelah menempel di lubangnya, perlahan kudorong masuk batang penisku dan saat kutekan dengan sedikit kudorong kedalam vaginanya desahan Tante Lilis mulai terdengar kembali, sedikit demi sedikit penisku mulai meancap masuk ke dalam vaginanya itu.

“Anghhhh… terus Andreee… masukan lebih dalam lagi  terus Andreee… Anghhh…!” desahan tante  Lilis menggerang saat penisku benar-benar sudah masuk semuanya dengan mudahnya kedalam dasar vaginanya.

Akhirnya batang penisku mulai kugenjot keluar masuk vaginanya dengan perlahan tapi pasti hingga Tante Lilis mendesah kenikmatan sambil irama permainanku semakin kupecepat.
Dengan gerakan semakin kupercepat Tante Lilis terus semakin mendesah kenikmatan. “Ah… uh… terus Andreee… enak sekali… penismu gede sekali… sayanggg… lebih enak dari Oom-mu itu… terus Andre…” erang tante Lilis semakin kenikmatan.

Lama-lama aku mulai mempercepat gerakan maju-mundur, dan itu mendapat reaksi yang dahsyat dari tante Lilis, ia juga mulai memainkan pinggulnya, hingga terasa batang penisku mulai berdenyut-denyut didalam dinding vaginanya.

“Andre…Tante…mau…?”, belum sempat bicara tiba-tiba tubuh Tante Lilis mengejang sangat kuat dan mendesah sangat keras sekali tapi aku juga merasakan penisku akan segera memuntahkan cairan sperma.

“Tannte… Andreee…mauuu… keluarrr… Tannn…!”
“Masukan didalam aja…Andre… Tante… lagi orgasme….aaarrgghh…!”

Akhirnya Tante Lilis orgasme kembali yang kedua kalinya dan disertai cairan spermaku juga keluar sebanyak lima kali menyemprot liang rahimnya. Aaahh… rasanya begitu nikmat sekali.
Kudiamkan beberapa menit penisku didalam vagina Tante Lilis untuk sama-sama merasakan sisa-sisa kenikmatan yang masih tersisa sambil mengatur nafas kita masing-masing diatas ranjang. Begitu sedikit mulai pulih staminaku penisku lalu kucabut perlahan dari lubang vaginanya hingga sisa cairan spermaku yang berada didalam vaginanya ikut keluar meleleh membasahi ranjang Tante Lilis. Tante Lilis lalu pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri, dan aku tetap berada di atas ranjang kamar melepas lelah. Setelah tante Lilis selesai membersihkan diri, Tante kembali ke kamar dan segera naik keranjang dan kami kembali berpelukan sambil berciuman, lalu Tante mengatakan selama  omku pergi berlibur diBali berasama anak-anak selama 4 hari, aku sementara tinggal di rumah tanteku dan menghabiskan waktu bersama Tante Lilis diatas ranjang kamarnya.


Noda sperma dan keringat semua bercampur menjadi satu diatas ranjang kamarnya hampir selama 4hari kita habiskan untuk waktu mencari kepuasan dan kenikmatan bersama. saat mereka kembali kerumah aku lakukan dengan Tante Lilis dikamar kostku atau dihotel hingga saat ini.


TAMAT.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar