Sabtu, 25 Maret 2023

CERITA SEKS DENGAN MAMA TIRIKU KERENA PAPAHKU SELINGKUH

                      Cerita Seks Dengan Mamah Tiriku Karena Papahku selingkuh

Kejadian itu terjadi pada Jam 10 malam, karena aku tidak bisa tidur ketika aku kedapur melewati kamar mamah tiriku itu aku mendengar sayup-sayup suara mama tiriku sedang menangis, lalu kudekati pintu kamarnya yang sedikit terbuka dan kulihat mama tiriku itu sedang menangis di tepi ranjang dan dengan spontan  kudekati mama tiriku.


“Kenapa Mah menangis? Tanyaku”, mamah tiruku tetap diam tidak menjawab pertanyaanku.

“Ayo dong mah … ngomong sama Budi kenapa? Mungkin siapa tau Budi bisa bantu”, kemudian mamah tiriku melihat ke arahku dan berkata.

“Bud, mama sudah gak berguna lagi, mama udah gak bisa bikin papamu betah di rumah lagi, papamu ternyata punya wanita lagi di luar sana”,  sahut mama tiriku itu sambil memeluk ku dan tangisannya makin keras,

Aku  biarkan mamaku menangis di dadaku sambil  ku usap-usap rambutnya.

“Mama jangan punya pikiran seperti itu menuduh Papa punya wanita lagi, kalau menurut Budi Mamah itu masih cantik dan seksi, mana mungkin papa tertarik dengan wanita diluar sana”. Aku berusaha meneghiburnya.

“Tapi Mama tau Bud, dia punya wanita lagi diluar, mungkin mama sudah tidak seksi lagi dimata papahmu”.

“Ah itu hanya perasaan mamah, Budi aja ngelihat Mama masih  keliatan seger dan seksi, kayaknya kalau ada cowok normal liat mama pasti greget alias horny, apalagi liat mama pake daster satin  sapendek gini dan ngak pakai dalaman lagi”, kataku.

“Huss, kamu ini Ngaco ya Bud”, sambil mencubit pinggangku.

“Nah gitu dong ma, jangan nangis lagi, kan tambah cantik”, kataku.

Mama tiruku itu langsung melepaskan pelukannya dan bersandar di sandaran ranjang, kali ini aku tidak bisa memungkiri kalau mama tiriku ini bener-bener seksi dan cantik dengan pakai daster satin yang  pendek itu, tampak jelas kedua pahanya yang putih mulus, belahan dadanya tanpa memakai Bra terlihat kedua putting susunya yang menonjol itu membuat kedua mataku tidak bisa henti-hentinya memandangnya, tanpa sadar gairah kelaki-lakiaku mulai bangkit tapi aku berusaha untuk menahan gejolak itu.

“Ma, udah gak usah di pikirin lagi, biarin saja papa kalau memang punya wanita diluar sana mendingan mama nikmati saja hidup ini, kalau mama kesepian kan ada Budi disini yang selalu setia menemani mama”, kataku.

“Iya sih Bud, ngapai juga dipikir-pikir buat apa di pikirin bikin stress aja, sampe pernah juga mama punya pikiran buat cari cowok lagi buat bales dendam Papah kamu, sekalian buat nyalurin kebutuhan bilogis mama yang selama ini jarang diberi oleh papahmu, tapi mama ngak bisa. Mama takut keterusan dan ketagihan nanti”.

“Ngapai juga Mama balas dendam, Budi percaya mama pasti gampang banget kalau cari cowok lagi yang lebih muda, siapa sih yang ngak mau sama mama yang secantik dan seksi ini”, kataku.

“Apa bener mama masih cantik dan seksi Bud?”

“Bener Mah.. mama tuh masih seksi, apalagi kalau cowok ngeliatnya kaya sekarang ini, pake daster satin seperti itu pasti akan bergairah melihat mama”, aku sengaja berkata seperti itu karena aku sendiri sudah bergairah melihat mama tiruku seperti itu.

“Ah kamu bisa saja Bud, entar jangan-jangan kamu lihat mama seperti ini kamu yang bergairah”

“Hhhh, mama tau aja abis Budi lihat mama pakai daster satin seperti itu, kaya pemain film panas yang budi sering lihat”, kataku dengan santainya.

“Huus kamu itu ngaco Bud”.

“Bener Mah…Mama itu seksi banget, apalagi kalo pake baju satin seperti ini, cowok mana yang ngak mau, pasti semua cowok pengen ML sama mama” kataku.

“Jangan-jangan kamu sendiri yang pingih ML sama Mama??? ”, katanya sambil memandang aku.

“Kalau iya kenapa Ma, habis lihat mama pakai pakaian daster seperti ini Budi jadi Horny”.

“Berati selama dirumah kalau mama pakai daster seperti ini pasti kamu Horny ya?”.

“Iya sih Ma, tapi Budi tahan saja karena takut saja”.

“Kenapa ngak ngomong dari dulu karena kamu benar-benar suka sama mama, mama juga bosen sama papah kamu yang selalu menelantari aku seperti ini”.

Kemudian tanpa banyak kata lagi  karena aku sudah benar-benar horny melihat mama seperti itu kudorong Mama tidur terlentang diatas ranjang kemudian kubuka celana dan bajuku sendiri hingga aku langsung dalam hitungan detik bugil. Aku naik keatas tubuhnya dan kuremas-remas buah dadanya sambil kucium bibirnya dengan posisi seperti itu penisku yang sudah tegang itu tepat sekali mendarat dibagian vaginanya. Ternyata mama tidak memakai celana dalam juga saat pas penisku menempel dibelahan vaginanya. Saat kugesek-gesekan kepala penisku dibibir vaginanya mama, mama menatapku kemudian membalas ciumanku dengan ganas dan menekankan vaginanya saat penisku terus ku gesek-gesekan disitu.

“Budiii….sayangggg….mama ngak tahan sayang……masukin punya kamu kedalam punya mama sekarang, mama sudah ngak tahan”, kemudian kuarahkan penisku tepat masuk kedalam liang vaginanya dan Bless…..dengan mudahnya penisku langsung amblas kedalam vaginanya.

“Anggghhhh…ouuuggghhhhh…Budiiiii…pelan-pelan, sayang…oughhh…enak sayang…ahhh”, desahan Panjang saat penisku masuk menerobos vaginanya.

“Mama suka?”, kataku.

“Suka banget sayanggg…oughhhh…enak…nikmat…banget punya kamu sayang”.

“enak mana sama punya papah ma”.

“enak punya kamu sayang…oughhhh”, perlahan genjot keluar masuk penisku kedalam vaginanya.

“Anghhhh….mah…vagina mama enak banget masih terasa sempit, kok bodoh amat sih papa ngebiarin vagina senikmat kaya gini…ahhh…mah…enak mah”, katauku sambil ngomel-ngomel merasakan kenikmatan vagina mama.

“Ahhh…ahhh…sayangggg…kamu suka kan sama vagina mama”, sambil merasakan kenikmatan mama terus membalas ocehanku.

“Ounghhh….Suka banget mah, ah…ah…ngak yangka mama sebinal ini kalau di atas ranjang”.

“Kalau gitu…mama…angghhh…udah gak perlu cari cowok lain lagi untuk bales dendam…sama papah kamu itu….mama…akan kasih tubuh mama sama kamu aja sayang…buat pengganti papahmu” sahut mama yang terus mendesah kenikmatan merasakan keluar masuk penisku kedalam vaginanya.

“Iya mahhhh….anghhhhh…budi….siap…bersedia menjadi penganti papa mulai sekarang”.

“Aghhhh…Budiiii…mama juga akan siap menjadi pengganti papahmu mulai dari sekarang…terus budiii…genjot lebih dalem lagi…anggghhhh…mama mau keluar…sayangggg”.

Kugenjot dan kutekan lebih dalam lagi penisku kedalam vaginanya dengan genjotan yang lebih cepat  membuat vaginanya mama semakin becek. Kami saling terus berlumatan antara bibir dan lidah menjadi satu untuk mencapai kenikmatan dan tak lama kemudian tubuh mama mengejang-ngejang seperti terkena tegangan 220 volt saat orgasme.

“Budiiii…..sayangggg…oouunnggggg….anghhhh….ounggghhhh”, tak lama mama orgasme disusul akupu juga merasakan cairan spermaku akan muncrat.

“Mahhhh……aku juga mau keluarrr….mah…anghhhh….ahhhhh….ahhhh”.

Crottt…crottt…crettt cairan spermaku keluar sangat banyak menyemprot bagian Rahim mama tiriku ini. Tubuhku juga ikut mengejang-ngejang saat cairan spermaku keluar dari dalam batang penisku.

Aku dan mama tiriku terkulai lemas diatas ranjang. Kami masih saling berpelukan dengan posisi batang penisku masih tertancap didalam vaginanya.

“Terima kasih mah, Budi sayang mama”, sambil kucium dan kulumat bibirnya.

“Ya sayang, mama juga terima kasih sama kamu, sudah puasi mama diranjang”, Kamipun kembali berciuman di atas ranjang dengan tubuh yang sudah bermandikan keringat dan noda sperma menjadi satu diatas ranjang.

Malam itu kami tertidur pulas sampai pagi tanpa lagi saling membersihkan lagi bekas keringat dan noda sperma yang melekat ditubuh kita berdua.

Sinar mentari pagi masuk melalui jendela kamarku, pagi itu kulihat aku terbangun dengan tubuh yang masih telanjang, kulihat mama tiriku sudah tidak ada disampingku dan aku tidak habis pikir bahwa semalam aku sudah menyetubuhi mama tiriku.

Entah bagaimana perasaan mama tiriku yang sekarang dan aku bergegas memakai pakaianku kembali dan keluar mencari mama, kulihat mama sudah ada di dapur masih memakai gaun tidur satin yang semalam dipakai saat kami melakukan hubungan seks sehingga tampak jelas bekas-bekas spermaku yang sudah mengering didaster satin yang dipakai mama tiriku. Tentu saja pemandangan seperti itu dipagi yang segar ini memembuat libidoku gairaku kembali naik. Kuhampiri mama tiriku yang sedang memasak di dapur dan kupeluk mama dari belakang.

“Pagi mama sayangku”.

“Pagi juga sayangku”, Mama sedikit terkejut dengan kehadiranku yg tiba tiba memeluknya dari belakang, namun kembali mama tersenyum padaku dan memegang erat pelukan tanganku dari arah belakang.

Kami kemudian terdiam sejenak, mungkin ada perasaan sedikit aneh bagi kami berdua, bukan perasaan sebagai ibu dan anak, namun perasaan sebagai kekasih yang baru saja menikah.

“Mama sayang…Budi benar-benar puas bisa ngentoti mama” sahutku.

“Hushhh…kamu itu kok ngomongnya jorok sih”sahut mama.

“Tapi semalam mama suka kan?” Godaku.

“Ihhh…kamu ini jail banget Bud sama mamah, udah dong sayang”, sambil kucium bagian lehernya dan kuremas-remas buah dadanya dari belakang.

Mama membalikkan tubuhnya, sehingga tubuh kami berdua saling berhadapan dan berpandangan, kulihat kedua matanya tak berkedip sedikit pun memandang mataku.

“Sayang…berjanjilah sama mama, jangan pernah tinggalin mama sendiri, saat ini cuma kamu yang mama perdulikan”sahut mama.

“Iya mama, Budi janji, Budi akan membuat mama bahagia”sahutku.

Aku mendekatkan bibirku lalu kujulurkan lidahku menuju ke bibirnya dan kemudian kami kembali berciuman, lidah mama langsung keluar menuju ke dalam mulutku, dan di dalam mulutku lidah kami saling bertautan dan saling mejilat. Kali ini mama sedikit mendorongku ke tembok dapur, ciuman mama turun menuju leherku, dia menjilat dan mencupang seluruh leherku, setelah itu tangan mama bergerak membuka celanaku dan batang penisku yang sedari tadi sudah tegang tertahan di dalam celana kali ini keluar dengan tegak menantang.

Kemudian kita Kembali saling berlumatan antara bibir dan lidah dengan posisi berdiri bersandar ditembok dapur, batang penisku yang tegang itu diselipkan oleh mama dibagian belahan vaginanya dengan cara digesek-gesekan. Mataku terpejam saat menikmati gesekan penisku dengan kain satin dasternya yang terselip ditengah bagian vaginanya.

“Ounggg….ma….enak banget kain satin dastermu terasa licin sekali mah…”, desahan saat aku merasakan kenikmatan.

“Enak sayang gesek disitu”.

“Enak banget terasa licin”, dengan posisi seperti itu 5 menit kemudian mama terus mengesek-gesek penisku dibagian belahan vaginanya membuat keluar cairan bening keluar membuat kain satin dasternya yang terselip basah.

Kemudian Tiba tiba mama berlutut di hadapanku sehingga muka mama kini tepat berhadan dengan penisku.

“Ohhh…penismu besar sekali sayang, lebih besar dari punya papamu, pantes aja mama kemaren bisa langsung benar-benar puas dan menjadi ketagihan” Tangan mama sedikit mengocok penisku dengan kain satin dasternya yang sedikit dinaikan ke arah penisku.

“Aunggghhh…mah…enak mah…ahhh…gila kain satin mama licin sekali”racauku menahan licinya kain satin dasternya.

“Kamu ingin yg lebih nikmat lagj sayang, ayo katakan kalau kamu pengen yg lebih dari ini sayang”sahut mama.

“Iya mah…Budi pengen yang lebih nikmat lagi” sahutku.

Akhirnya tanpa menunggu lebih lama mama langsung mengulum penisku, dan terlihat penisku yg besar benar sesak masuk kedalam mulut mama yg kecil. Mama masih terus memaksa masuk penisnya kedalam mulutnya, akhirnya penisku masuk hampir 3/4nya dan sepertinya itu sudah usaha maksimal yg mama lakukan. penisku yang berada di dalam mulutnya langsung dijamu oleh tarian-tarian lidahnya yg menjilat jilat bagian penisku membuatku semakin kegelian, nikmat dan ngilu rasanya saat mengenai lidah dan giginya.

“Anggghhhhh…mah…..gila…ternyata mama binal juga ya kalau lagi kaya begini” pujiku.

Akupun melepas penisku dari dalam mulutnya dan kuangkat tubuhnya dan duduk bersender dimeja dapur dekat kompor, kurenggangkan kedua kakinya, aku terpesona dengan belahan vaginanya yang sudah  tidak ada sedikitpun bulu-bulu kemaluan yang sudah dicukur habis. Aku langsung menjilat bagian bibir vaginanya dengan lidahku, mama langsung kelojotan menerima jilatanku pada bibir vaginanya. Raut wajah mama yg semakin nafsu ketika aku oral vaginanya.

“Ounghhh…..Budiiii…sayang…ahhh…geli…sayang….enak banget….aahh” desah mama.

Aku semakin liar menjilat vaginanya, kali ini kupaksakan masuk lidahku lebih ke dalam, rasa asin dari vagina mama hanya menambah gairah dan nafsuku pada mama, kujilat, dan kuhisap itil mama, membuat mama semakin menggeliat hebat.

“Budi….sayangggg…ahhhhh…auhhhh…ahhhhh…mama ga kuat sayang…ahhhh…ahhh…nikmatttttt…bangeetttt”, teriak mama dan bersamaan dengan itu kulihat tubuhnya mengejang-ngejang tanda mama sudah mencapai orgasmenya.

Cairan vagina yang keluar dari dalam semakin basah di mulutku. Nafas mama tersenggal senggal.

“Gimana Mama sayang, enak banget kan dijilat vaginanya”sahutku.

Mama hanya sedikit mangangguk, kemudian dengan sisa tenaga yang ada mama bangun dan duduk berjongkok dengan posisi aku masih berdiri, sehingga penisku kembali sudah ada di hadapan mama. Mama kembali menyepong penisku sejenak.

Setelah penisku basah dengan oleh  air liurnya, kembali aku Kembali mengangat tubuh mama duduk dimeja dapur dekat kompor lagi dan meregangkan kedua kaki mama, kuarahkan penisku ke vagina mama, namun kali ini tidak langsung aku masukkan, aku hanya menggesekkan kepala penisku di bagian bibir vaginanya. Dan sepertinya hal seperti ini kembali membuat nafsu mama Kembali naik.

“Ounggghhh…Budiii….sayangggg…ahhh…ayo dong dimasukkan sekarang penismu”, rengek mama.

Aku sengaja masih tidak memasukkan penisku dulu agar mama menjadi penasaran.

“Gimana Mah,  mau penis Budi ngentot mama sekarang?”, sedikt Bahasa kasar yang aku lontarkan ke mama.

“Iya sayang…entot mama sekarang…mama udah ngak tahan…ayo dong sayang masukan sekarang…mama butuh penismu”, pinta mama tiriku yang sudah benar-benar ngak tahan.

Blessss…bantang penisku langsung masuk kedalam vaginanya, “Sayangggg….ounghhhhh” ketika penisku amblas kedalam vagina mama.

Aku mulai menggenjot mama, kugenkot keluar dan kumasukkan kembali penisku dengan Gerakan  berulang ulang bahkan aku lama-lama menghujamkan dengan keras penisku ke dalam vaginanya.

“Ahhhh…ahhh…sayanggg..ahhh..enak sayang…terus…ahhh…entot terus mamamu yang haus akan kenikmatan sayang…ahhhhhhh…ahhhh”desah mama semakin keras terdengar.

Setelah beberapa saat, aku dan mama berganti posisi. Kami segera pindah keruang tamu dan segera aku duduk di kursi sofa, sementara mama mengangkang kan kedua kakinya dan naik diantar dua pahaku dan kemudian memasukkan penisku kembali ke vaginanya, kedua tangan mama memegang pundakku, ohhh sungguh posisi seperti ini yg membuat aku semakin birahi dengan mama.

“Ahhh…mahhh…gila…enak banget mah…ahhh…ahhh…mama…ahhhhh”.

“Ahhh…Budiiii…sayanggg…mama juga enak banget dan sangat nikmat sayang…ahhh…mama sudah ngak kuat sayang…ahhh…ahhhh”.

“Sabar mah…sebentar lagi mah…Budi juga mau keluar…nih mah…ah…ahhh…kita keluar sama-sama aja biar lebih nikmat…ahh” desahku.

“Ahhh…auhhh…iya sayang…mama juga mau keluar lagi nih…ahhh…ah…ahhh…Budiii…auhhhh” desah mama kembali orgasme dan di saat yg bersamaan.

“Aggghhh…mahhh Budi juga mau keluarrr…ahhhhhhhhh” teriaku.

Crooottt…crooott….creeeeettt…”spermaku langsung mucrat dan menyemprot dengan deras di rahim mama.

Mama terkulai lemas di pelukanku. Tubuhnya sudah basah dengan keringat membasahi kain satin daster yang masih dipakainya.

“Aghh…mahhh…luar biasa mah…mama bener bener nafsuin…kalau kaya gini Budi juga ngak rela kalau sampai mama dimiliki laki laki lain, Budi pengen memiliki tubuh mama seutuhnya”sahutku.

“Iya sayang tubuh mama ini sekarang sudah menjadi milikmu, kamu sekarang pemilik sah tubuh mama, mama tidak akan menyerahkan tubuh mama ke siapapun”sahut mama.

Akhirnya kami berdua pun kembali berciuman mesra. Dan untuk seterusnya kami seperti sepasang kekasih yang berbulan madu berdua dirumah setiap ada waktu kami habiskan untuk saling mencari kepuasan.

SEKIAN

Jumat, 24 Maret 2023

CERITA SEKS SAAT KKN

 

KENIKMATAN KKN BERSAMA BU LILIS.


Namaku Andre, Ketika aku KKN didaerah Sleman, yang dihuni oleh sekitar 100 keluarga, dan selama KKN aku tinggal di rumah sekretaris desa dan ternyata dia adalah seorang ibu muda yang kupanggil dengan nama Mbak Lilis, usianya lebih dari 40 tahun dan berstatus seorang janda dan memiliki satu anak cewek yang sudah tumbuh dewasa.

Singkat cerita setelah dua minggu aku tinggal dirumahnya, ketika aku baru saja tiba dari kampus untuk konsultasi, sesampainya dirumahnya dengan keadaan tubuhku basah kuyup karena kehujanaan sepanjang jalan dari kampus ke sleman (tempat KKN). Sesampai disana suasana cukup sepi dan kebetulan aku membawa kunci cadangan yang diberikan oleh Mbak Lilis jadi bisa langsung masuk kedalam rumah.

Begitu aku sudah masuk kedalam rumah aku segera masuk kedalam kamar, melepas semua pakaian ku yang basah dan mengeringkan tubuhku dengan handuk. Tiba-tiba saat aku melepas baju dan celanaku yang basah aku dengan suara langkah kaki yang mendekat ke kamarku, aku melihat ke belakang tirai ternyata Mbak Lilis mendekati kamarku dan aku sengaja pura-pura tidak tau saja.

Aku berusaha tetap terus mengeringkan kepala dengan handuk, jadi kedua mataku tertutup dan berpura-pura tidak tahu bahwa Mbak Lilis datang ke kamarku. Tanpa sengaja, batang penisku yang bergelantungan kesana kesini Ketika tubuhku bergoyang-goyang memgeringkan rambutku dengan handuk. Begitu tirai dibuka Mbak Lilis aku pura-pura tidak melihatnya, meskipun melalui pori-pori handuk aku dapat melihat Mbak Lilis dengan ekspresi sedikit terkejut di wajahnya, tetapi tidak mengatakan apa-apa. Dia bahkan terus memperhatikan batang penisku yang bergelantungan.

Aku pura-pura terkejut ketika aku melepas handuk dari kepalaku.

“Oh, Ibu Lilis ?”,  ​​Aku sengaja membiarkan batang penisku terbuka, ada rasa bangga menunjukkan kemaluanku ketika aku berlari.

“Lho Mas Andre, kok masuk kerumah nggak bilang-bilang”, bicaranya cukup tenang, seakan-akan tidak melihatku aneh.

“Maaf Ibu Lilis saya kira tadi ngak ada orang jadi Andre langsung masuk saja pakai kunci yang Ibu berikan.

“Lah kamu kehujanan ya Andre”.

“Iya Bu.”

“Aduh, nanti masuk angin, aku ambilkan minyak angin ya.”

“Nggak usah Bu, takut panas.”

“Lha iya biar anget gitu lho.”

“Maksud ku, aku ngak suka pakai minyak”.

“Malam-malam gini mikiran apa sih kok ngacung-ngacung kayak gitu”, kali ini Mbak Lilis mau melihat penisku yang bergelantungan.

“Bukanya ditutup punya mu kok malah kamu buka sih”.

“Lah habis Ibu masuk ngak bilang-bilang jadi sudah terlanjur ibu lihat ya ngapai lagi ditutupi”.

“Ternyata punya kamu gede juga ya Andre?”, katanya tanpa malu-malu sedikitpun.

“Gede mana sama punya mantan suami Ibu”.

“Gede kamu punya”, kemudia aku berjalan mendekatinya.

Malam itu Mbak Lilis hanya memakai daster satin dengan bawahan seatas lutut jadi kedua pahanya yang bekulit putih itu terlihat jelas dihadapanku tanpa memakai Bra karena jelas sekali kedua putting susunya itu menonjol. Kemudian kupegang pundaknya, dan dia diam saja.

“Kok sepi Bu, anak-anak yang yang lain pada kemana.”

“Tadi katanya mau ke kampus untuk laporan dan sampai sekarang pada belum dating”, tampaknya Bu Lilis agak gugup dan seperti mau melangkah ke belakang.

Begitu mau mundur kebelakang dengan cepat kutahan dia, bahkan ketika kucium pipinya Bu Lilis hanya diam saja. Kulanjutkan dengan bibirnya, ia juga diam saja. Bahkan memberikan sambutan yang hangat.

“Aku tau ibu membutuhkan in ikan”, kubisikan ditelinganya.

Ibu Lilis tidak menjawabnya dia terus membalas ciumanku, dengan posisi berdiri kami terus berciuman antara bibir dan lidah. Batang penisku yang sudah sangat tegang itu  dipegangnya dan terus dikocok-kocokan dengan gengaman tangganya.

“Andre puasai Ibu malam ini, sudah lama Ibu tidak pernah melakukan ini selama bercerai”.

Kemudian kututup pintu kamarku dan ku dorong tubuhnya kedinding pintu kamar sambil kupeluk tubuhnya dan tangganya yang menggengam penisku langsung selipakan dibelahan vaginanya. Ternyata Bu Lilis sudah tidak memakai celana dalam karena saat aku gesek-gesekan penisku tidak ada tanda-tanda celana dalam yang melekat dibagian vaginanya yang kurasakan hanya kain satin dasternya yang terselip dibelahan vaginanya yang sangat licin itu.

Kugesekan terus penisku dibelahan vaginanya sambil terus berciuman dengan posisi masih berdiri, kedua tanggannya mulai memeluk tubuhku dengan cara melingkarkan menyilang kemudian ciuman terus turun kearah kedua putting susunya yang semakin menonjol menjeplak dikain satin dasternya. Kukecup kedua putting susunya sesekali kusedot-sedot.

“Anghhhh…ounggggg”, Bu Lilis mulai mendesah kenikmatan.

Kemudian aku angkat tubuhnya dan kurebahkan diatas ranjang dan kutindih segera tubuhnya yang terlentang itu,  jadi posisiku sekarang berada diatas tubuhnya dan Kini posisiku lebih leluasa, aku bisa pandangi kemolekan tubuh Bu Lilis yang masih terbalut dengan daster satin, setiap senti dari permukaan tubuh itu kuciumi dengan penuh nafsu tanpa membuka dasternya. Nafas Bu Lilis  makin memburu, kutempelkan bibir dan lidahku menelusuri licinya kain satin dipermukaan tubuhnya tepat pada perutnya. Kedua tanganku terus meremas-remas payudaranya. Kuturunkan kepalaku ke bawah, kuciumi bagian paha sebelah dalam hingga sampailah kebagian belahan vaginanya yang berada di tengah selangkangannya.

Kujilati bagian belahan vagianya yang sudah basah itu, hingga Bu Lilis menjerit kecil sambil mengangkat pantatnya tinggi-tinggi, seakan-akan menginginkan aku menjilatinya Liang kewanitaannya yang sudah sangat basah itu, aku terus menjilati daging kecil yang ada di bagian atas kemaluannya (klistorinya) atau Bahasa jawanya “itil”.

‘Mas Andre….ayo masukan sekarang aku sudah ngak tahan”, Bu Lilis sudah benar-benar ingin menikmati batang penisku.

Aku segera bersiap-siap mengarahkan batang penisku ke liang vaginaya, Dengan cekatan Bu Lilis langsung mengarakan penisku dengan tangan kananya untuk bimbing batang penisku masuk kedalam bibir vaginany. Dengan cara aku gesek-gesekan dulu kepala penisku lalu sekali sentak aku masuklah kepala penisku kedalam lubang vaginanya. Tampak masih lumayan seret, sehingga tidak semuanya langsung bisa masuk penisku ke dalam vaginanya. Setelah beberapa kali maju mundur barulah semuanya tenggelam hingga kurasakan ujung penisku menyentuh dinding vaginanya yang paling dalam.

Bles…..Bu Lilis melenguh dan mendesah Panjang saat batang penisku sudah masuk semua kedalam lubang vaginanya dan tubuhnya semakin kuat memeluk tubuhku. Kugenjot keluar masuk penisku keluar masuk vaginanya hingga 5 menit lamanya diatas ranjang.

“Terus Mas.. terus Mas.. Tahan Massss…..ounghhhhh….anghhh akuuu.. mau.. keluar, Ohhh…”, Bu Lilis memelukku dengan sangat kuat sekali sambil menyilangkan kakinya ketubuhku, hingga batang penisku terasa terjepit didalam vaginanya.

Tubuh Bu Lilis mengejang-ngejang saat orgasme dan tubuhnya benar-benar sangat kuat memeluk tubuhku yang terus aku genjot keluar masuk vaginanya. Kurasakan batang penisku terasa ada denyutan-denyutan pada dinding vaginanya saat orgasme. Hingga akupun tak lama kemudian terasa cairan spermaku akan segera keluar dan tidak dapat lagi aku tahan. Aku segera mencabut batang penisku dari dalam vaginanya dan segera aku gesek-gesekan penisku diatas perutnya sambil kugesek-gesekan pada kain satin dasternya hingga muncratlah air maniku di atas kain satin dasternya tepat diatas perutnya.

Crott…crottt…crettt, cairan spemaku keluar sangat banyak sekali membasahi kain satin daster Bu Lilis.

Aku jatuh dipeluakan tubuh Bu Lilis yang masih terlentang diatas ranjang. Tampaknya hari sudah mulai malam, hujan terus turun dengan derasnya diluar sana. Namun nafas Bu Lilis yang memburu dan tubuhnya terbaring dengan lunglai. Akhirnya aku terlentang di sampingnya. Dia segera tertidur dengan kepala di atas perutku, menghadap ke depan batang penisku yang sudah mulai layu.

Saat isitrahat sebentar diatas ranjang sambil tidur-tiduran aku terbangun saat Bu Lilis membangunkanku, untuk makan malam. Aku memakai piyama satin yang diberikan oleh Bu Lilis setelan piyama tidur yang dipakainya itu dan aku segera menuju ke ruang makan, Bu Lilis masih memakai daster satin yang baru saja dipakai untuk bercinta dengan ku diatas ranjang tadi. Ketika kurogoh dari bawah dasternya, ternyata ia tidak memakai celana dalam.

Bu Lilis mengelak dengan genit meskipun sempat tersentuh juga. Dalam percakapan selama makan malam, saat aku ngobrol-ngorol dengan Bu Lilis  tidak canggung-canggung lagi kami bedua Kembali masuk kedalam kamarku. Sesampai didalam kamar aku segera meraihnya, sambil kucium bibirnya. Bu Lilis membalasnya dengan tidak mau kalah lahapnya. kuciumi putingnya yang yang menonjol itu Dan kurebahkan lagi tubuh Bu Lilis keatas ranjang tanpa kubuka dasternya. disusupkan tangannya ke dalam piyamaku. Begitu menemukan batang penisku yang sudah sangat tegang itu dan menarikku ke tempat tidur.

Tanpa melepaskan piyama yang aku pakai dengan posisi telentang, memberikan kesempatan bagi Bu Lilis untuk menikmati bagian tubuhku yang sangat kubanggakan itu. Benar saja, ia dengan sigap meraih penisku dan mengulumnya, ternyata Bu Lilis juga jago memaikan penisku dengan mulutnya dan serunya lagi saat giginya menggesek ujung penisku membuatku sangat kenikmatan.

Lalu Bu Lilis menjilati seluruh permukaan batang penisku, hingga kedua pelerku tidak luput dari serangan ini. Aku hanya meringis menikmatinya. Setelah tidak ada lagi variasi darinya memperlakukan penisku, kubimbing dia untuk terlentang. Bu Lilis menurut ketika kubuka pelan-pelan pahanya, kini dengan jelas bibir vaginanya dan ketika kusibakkan, kulihat warna merah menantang, sedangkan lendirnya sudah banyak mengalir ke atas sprei motof batik. Posisiku sudah siap untuk menyetubuhinya. Batang penisku sudah tepat di depan mulut vaginanya.

Blesss….penisku Kembali masuk kedalam vaginanya dan Kugerakkan maju mundur pelan-pelan, Membuat Bu Lilis mendesah kenikamatn. Namun segera kuciumi mulutnya agar desahanya itu tidak terdengar oleh tetangga. Saat permainan yang kedua dengan Bu Lilis begitu orgasme, tampak Bu Lulis merasakan orgasme yang lama sekali, seperti orang kesurupan, kepalanya kupegangi kuat-kuat agar mulutnya tidak lepas dari ciumanku. Sehingga suara jeritan itu tertelan sendiri. tubuhnya kejang-kejang, pelukannya kencang sekali.

Akhirnya tumpahlah kenikmatan yang dirasakan Bu Lilis. Aku sangat puas bisa  memuaskan Hasrat yang sudah lama tidak dirasakan oleh Bu Lilis. Biarpun cairan spemaku belum keluar, aku merasa puas sekali bisa melayani Bu Lilis diatas ranjang. Dan disaat detik-detik cairan spemaku akan keluar, Bu Lilis meminta aku mengeluarkan didalam vaginanya.

Sejaki kejadian itu aku menjadi ketagihan untuk melakukan hubungan seks diatas ranjang denga Bu Lilis hingga sampai aku selesai KKN pun masih melakukan hubungan seks denga Bu Lilis.

SEKIAN.

Rabu, 22 Maret 2023

CERITA SEKS DENGAN IBU TIRI

 

Gairah Birahi Ibu Tiri

Hari Sabtu pagi Jam di dinding menunjukkan pukul 8 pagi, Nana baru saja beranjak bangun dari tempat tidurnya dengan hanya masih memakai daster satin pendek tanpa Bra dan Cd lagi dan menuju kamar mandinya yang berada didalam kamar tidurnya, setelah menggosok gigi dan mencuci mukanya, Nana pun keluar dari kamar tidurnya menuju kedapur untuk membuat sarapan.


Setibanya di dapur Nana melihat Andre anak tirinya sedang membuat sarapan dan kopi, saat itu Andre hanya memakai celana pendek boxer tanpa CDd juga, Nana pun menyapa Andre sesaat ia berada disamping Doni.

“Andre, kok kamu tidak kerja sih ??” Nana bertanya.

“Lho gimana sih mah, mamah lupa kalau hari ini Andre libur!!”, jawab Andre anak tiri Nana.

“Oh ya Mamah lupa”.

“Baru bangun mah??”, Andre balik bertanya.

“Iya Andre?”.

“Pantesan seksi amat pagi-pagi masih pakai baju tidur itu, oh ya mau kubuatkan kopi dan sarapan”.

“Ah kamu bisa aja, nama saja baru bangun tidur, boleh juga tuch kopinya”,  jawab Nana Mamah tiri Andre.

Pagi itu Nana memperhatikan tubuh anak tirinya ini yang mempunyai tubuh yang sangat berotot karena Andre rajin ikut fitness, berbeda dengan ayahnya yang kurus dan pendek. Melihat tubuh Andre dari samping, Nana mengagumi tubuh anak tirinya ini. Apalagi saat Nana melihat pemandangan  celana pendek boxer milik Andre, tampak ada tonjolan besar terlihat sangat jelas menyebul dari luar celananya. melihat itu Nana jadi penasaran apa karena Andre lihat Nana pakai daster baju tidur satin Andre jadi terangang melihatku.  Nana tahu bahwa Andre mempunyai kontol yang besar dan Panjang dibandingkan ayahnya.

Daster satin yang dipakai Nana saat itu sangat terlihat jelas kalau Nana tidak memamakai Bra karena kedua putting susunya jelas terlihat sekali menjeplak diluar daster satin seperti dua buah biji salak. Mungkin melihat ibu tirinya seperti itu Andre jadi birahi.

“Oh Ya mah, nich kopin dan sarapan rotinya,” Andre berkata.

“Makasih ya Andre”, sahut Nana ibu tiri Andre.

Rupanya Andre tau kalau Mamahnya memperthatikan tonjolan yang ada dicelananya, tapi Andre pura-pura tidak tau saja apa yang diperhatikan oleh mamah tirinya itu.

“Lho Papa, kapan pulang, mah??” Andre bertanya

“Masih lama Andre paling seminggu lagi”, mamahnya menjawab.

“Aduh kesepian terus nih mah tiap malam tanpa papah”, Andre memancing mamah tirinya itu.

“Iya Andre mama kesepian”.

“Ooohh, aku kekamar dulu yach, mah!” lanjut Andre

“Lho kok mamah kamu tinggal sendiri sih”, protes mamah tirinya ke Andre.

“Ada urusan dikit Mah”, Andre meninggalkan Nana mungkin karena Andre benar-benar terangsang melihat mamah tirinya dengan pakaian tidur itu, Andre langsung saja  meninggalkan Mamah tirinya itu.

Begitu Andre pergi meninggalkan Nana dimeja makan, Nana merasakan lubang dibagian senggamanya berdenyut-denyut, ingin sekali merasakan sodokan kontol milik anak tirinya itu, selesai menikmati sarapan roti dan kopi, Nana langsung pergi masuk kedalam kamar dan sesampai didalam kemudian Nana duduk dipinggir ranjang dan tangan kanannya mulai mengelus-elus vaginanya yang sudah tidak memaka Cd lagi, sementara pikirannya membayangkan bagaimana kalau kontol Andre masuk kedalam vaginanya. Sambil dielus-eluskan itilnya dan dibibir vaginanya Nana semakin mendesah kenikmatan.

Desahanya menjerit memanggil nama Andre sambil merasakan sentuhan tangannya di bagian belahan vaginanya dan itilnya, lubang senggamanya mulai basah karena gelora birahinya yang mulai bangkit, Semakin lama elusan tangannya semakin cepat, gairahnya semakin memuncak, lubang senggamanya semakin gatal ingin digaruk kontol milik Andre, batinnya berkecamuk antara ingin dientot oleh Andre karena selama ini mamah tirinya sangat kesepian karena selalu tinggal keluar kota. Seandainya Andre itu tidak menjadi anak tiriku pasti andre sudah menjadi pelampiasan nafsuku diatas ranjang.

Karena suara desahan yang sangat kuat terdengar dari dalam kamar mamah tirinya, Andre bergegas  melangkah menuju kamar Nana (mamah tirinya), sesampainya didepan pintu kamar Nana, dengan perlahan-lahan Andre membuka pintu kamar sedikit, Andre terkejut melihat mamah tirinya didepan kedua matanya melihat mamah tirinya itu  sedang duduk disamping ranjang dengan kedua kakinya dilebarkan dan satu tangganya mengesek-gesek belahan vaginanya, sementara kedua telinga Andre mendengar kata-kata desahan yang memanggil nama Andre.

“Oh…anghhh…terus…Andre…..andree…puaskan mamimu ini”.

Andrepun  melangkah masuk kedalam kamar Mamah tirinya itu lalu menutup pintunya dengan perlahan, baju dan celana boxernya yang dipakai Andre langsung dilepas dan dalam waktu sekejab Andre sudah bugil total dan dari arah bawah bibirnya Andre segera menuju bagian belahan vaginanya, saat itu Nana mamah tirinya yang sedang asyik tidak mengetahui bahwa Andre sedang menyaksikan perbuatannya itu.

Andre kemudian mendekati Nana, kemudian tangan yang sedang asyik digesek-gesekan dibagian vaginanya ditariknya untuk menjauh dan kemudian digantikan oleh lidah milik andre. Tiba-tiba Nana kaget tapi sudah tidak bisa menghindar lagi karena sudah terbawa oleh hawa nafsu.

“Sini Mah, Andre bantu, pasti mama kesepian kan” kemudian saat puas mejilat vaginanya Andre langsung naik keatas tubuh Nana yang terlentang dipinggir ranjang.

Dipeluknya tubuh Nana yang terlentang,  diciuminya bagian tengkuk dan telinga dan berakhir saling belumatan antara bibir dan lidah. kedua payudaranya mulai diremas-remas oleh andre dan sesekali putting susunya yang sudah sangat menonjol menembus kain satin dasternya itu dilumat dan disedot-sedot olehj bibirnya Andre.

“Mah, hari ini Andre bakalan bantu puasi mamah diranjang”, Nana mendesah lirih sambil tangan kanannya meraih kontol Andre yang  lagi digesek-gesekan diatas kain satin dasternya.

Begitu kontol Andre mulai dielus-elus oleh tangan kanan Nana, membuat Andre semakin mengerang kenikmatan, lenguhan-lenguhan kenikmatan keluar dari mulut Andre.

“Masukan saja Andre sekarang ke vaginaku” bisikan yang terdengar dari telinga andre.

Kemudian kontol yang digengam oleh Nana langsung diarahkan masuk kedalam vaginanya yang sudah sangat becek itu dan Blessss…..dengan mudah kontol punya Andre masuk tenggelam didalam vagina mamah tirinya itu.

“Ouggghhhhh….Andreee….pelan-pelan agak sedikit sakit karena jarang dimasuki sama papah kamu”, kontolnya Andre didiamkan sejenak didalam vagina Nana.

Kemudian Andre perlahan menggoyangkan keluar masuk kontolnya kedalam vaginanya mamah tirinya itu Cplak…cplok…cplak….suara antara gesekan vagina dan kontol terdengan diantara desahan mereka berdua diatas ranjang. Tak lama setelah 15 menit tanpa henti Andre terus menghajar kontolnya ke vagina mamah tirinya itu, tiba-tiba tubuh mamahnya itu mengejang-ngejang sangat kuat sekali saat merasakan orgeasme.

“Andreee….sayangggg, aakkuu gak taahhaann…ouughh..aakkuu..mau keluaar nich..ooughh tekan yang dalam kontolmu Andree……”, kurasakan kontolku seperti ada remasan-remasn kecil yang menjepit kontolku didinding vaginanya saat orgasme.

Tak lama setelah Nana orgasme, 5 menit kemudian Andre terasa akan segera mengeluarkan cairan  spermanya dari dalam kontolnya dan genjotanya yang terus keluar masuk vaginanya mama tirinya itu terus digenjot semakin kuat.

“Mahh…..Andre…..mau…keluarr…..”, Mendengar Andre mau keluar Nana semakin mendekap pelukan tubuhnya yang berada diatas.

Kemudian, Crooottt…crooott..cccreeettt…cairan spema yang keluar dari dalam kontolnya menyemburkan lahar kenikmatannya didalam rahim milik ibu tirinya Andre.

“Ougghh..anghhhhh…..Mahhhh….enak….bangeetttt….anghhhh”, desahan Panjang saat cairan sperma Andre keluar.

Sambil menikmati sisa-sisa kenikmatannya diatas ranjang Nana dan Andre saling terus berciuman mesra antara lidah dan bibir mereka berdua. keduanya berpagutan dengan mesra, beberapa saat kemudian setelah gairah nafsu mereka mereda, kemudian kontolnya Andre yang sudah mulai mengecil didalam vagina Mamahnya itu pun terlepas dari jepitan vaginanya, Nampak kontol Andre  mengkilat oleh sperma dan cairan kenikmatan dari dalam vaginanya mamah tirinya itu, Nana pun merebahkan tubuhnya disamping Andre.

“Makasih yach, sayang, kamu telah memberikan Mamih kepuasan,” Nana berkata sambil mengecup pipi Andre.

“Aku juga, Mah, “ kata Andre sambil memeluk Nana dan memberikan kecupan ringan dibibir Nana.

Keduanya kemudian berpelukan sambil memejamkan mata mereka, pagi itu terlihat antara mamah tiri dan anak tiri tersenyum kepuasan diatas ranjang. Dan setelah kejadian itu mereka berdua masih sama-sama melakukan diatas ranjang disaat papahnya andre tidak dirumah.

SEKIAN

Selasa, 07 Maret 2023

CERITA SEKS DENGAN TANTEKU

 

CERITA DEWASA BERCUMBU DENGAN TANTE SEPANJANG HARI SAAT DIRUMAH


Kenikmatan bercumbu Dengan Tanteku Sepanjang Hari diatas ranjang yang ternoda. Perkenalkan namaku Andre, aku seorang mahasiswa, aku mempunyai seorang Tante yang selalu aku ajak tidur bareng denganku dan dia kebetulan adik kandung dari ibuku. Tanteku ini tinggal sendiri disebuah perumahan elit ditengah kota Malang, suaminya atau Omku ini kebetulan seorang pelayar dan pulang kerumah bisa setahun tiga kali.

Selama kesendiriannya dirumah sebagai ibu rumah tangga, akulah yang selalu menemani Tanteku dirumah, apalagi sejak kejadian dimalam sabtu itu yang seharusnya ini tidak terjadi antara aku dan Tanteku yang berakhir diatas ranjang hingga saat ini, tapi ini sudah terjadi dan kita sama-sama saling menikmati satu sama lain demi mencari kepuasan.

Oh ya Tanteku ini sampai saat ini belum memiliki anak satu pun dari hasil perkawainan dengan omku. Entah siapa yang mandul atau tak bisa membuahi keturunan yang penting sekarang Tanteku bisa merasakan orgasme tiap malam denganku walaupun suaminya disana berlayar. Awal cerita pertama aku melakukan hubungan seks diranjang dengan tanteku ini pada saat malam sabtu atau malam minggu sehabis menghadiri acara pesta perkawainan.

Sepulang dari acara pesta itu, tanteku meminta aku untuk menemaninya dia untuk tidur bareng diatas ranjang karena tante merasa kesepian dan agak ketakutan karena malam itu cuaca diluar hujan turun sangat deras dan suara petir terdengar tak henti-hentinya bergemurung dan akhirnya malam itu aku tidur satu ranjang dengan Tanteku dan sebelum tidur aku hanya memakai kaos dan celana pendek tanpa memakai celana dalam karena kalau tidur aku tidak suka pakai celana dalam. Begitupun sebaliknya Tanteku malam itu sudah berganti pakaian dengan baju tidur satin model daster tanpa bra karena tampak jelas sekali kedua putting susunya menonjol.

Malam itu aku berusaha tidak terbawa hawa nafsu melihat Tanteku yang hanya memakai baju tidur seperti itu karena aku sudah terbiasa melihat tante kalau dirumah sering memakai baju-baju tidur dari bahan satin yang sangat licin dan berkilau.

Kamipun tertidur pulas berdua diatas ranjang,  Jam dua pagi, aku terbangun karena terasa agak dingin oleh hembus AC yang keluar dari atas tembok yang mengarah keranjang. Kutarik selimut yang ada diranjang kebetulan selimut itu juga dari bahan satin berwarna merah muda seperti kain sperai yang menyelimuti ranjang tempat kita tidur berdua. Saat kutarik selimut itu aku melihat Tanteku tidur pulas dengan posisi bentuk bongkok udang membelakangiku. Hal ini menarikku untuk memeluknya dari belakang. Kutebarkan selimut lebar itu hingga menutupi tubuh kami berdua.

Tangan kiri kusisipkan di bawah tubuhnya dan tangan kananku kupelukkan melingkupi dadanya. Pinggulku kulekatkan ke arah pantatnya, sehingga otomatis batang penisku menempel di belahan pantatnya itu. Saat kupeluk dari belakang kemudian batang penisku perlahan mulai menegang. Pelan-pelan kugesek-gesekan menusuki sela-sela belahan pantatnya. Dengan cara kukeluarkan penisku dari dalam celanaku.

“Oughhhh”, nikmat benget saat penisku merasakan licinya kain satin baju tidurnya saat pensiku mulai masuk kedalam belahan pantatnya.

Tanganku juga tidak tinggal diam dan mulai meremas-remas buah dadanya sekalian memelintir puting susunya dengan jari-jari tangganku dari luar kain satin baju tidurnya. Kontan mendapat perlakuan seperti itu Tanteku terbangun dan bereaksi.

“Andre Sudah dong aku ini Tantemu lho Dreee”,  tubuhnya sedikit berusaha menjauh tapi karena pelukaku sangat kuat dari belakang Tante tidak bisa menjauh.

Bahkan dengkulku sekarang berupaya membuka pahanya dari belakang. Tante berusaha tetap ingin  menjauh lagi dan kedua tangannya berusaha melepas pelukanku.

“Jangan, Adre..! Aku ini Tantemu.” rintihnya sambil tetap membelakangiku.

Kugesek-gesek terus penisku tanpa henti dibelahan pantatnya hingga masuk terselip oleh kain satin baju tidurnya.

“Tan, Andre sudah sangat nafsu sekali, ayo dong tan….aku tau pasti tante butuhkan seperti ini kan?” sambil kupeluk tubuhnya dan kuremas-remas buah dadanya dan penisku terus mengesek-gesek pantanya.

“Ya…Andreee, sebenarnya tante juga pingin sekali dan sudah lama tidak melakukan ini sejak om kamu pergi berlayar, tapi Andreeee?”

“Tapi kenapa Tan…?”.

“Aku ini tantemu Andre”.

“Aku tau tante tapi disini kan hanya kita berdua, ngak ada yang lihat” penisku terus aku gesek-gesek dipantatnya hingga cairan beningku membasahi kain satin baju tidurnya yang ikut terselip dipantatnya.

Kemudian aku Tarik tubuh tanteku menjadi terlentang dan dengan cepat aku tindih tubuhnya dan langsung kulumat dan kusedot kedua putting susunya tanpa membuka dasternya. Kusedot dengan rakusnya kedua putting susunya hingga membuat Tanteku mulai mendesah kenikmatan.

Awalnya dia menolak dan akhirnya dia diam dan pasrah apa yang aku lakukan terhadapnya dan saat aku cium bibirnya Tanteku malah membalas dengan ciuman yang sangat ganas seperti harimau menerkam mangsanya. Bibirku dan lidahku disedot-sedot dengan bibirnya. Kemudian setelah puas saling berlumatan aku segera turun kebawah dan menarik celana dalamnya hingga terlepas dari tubuhnya. Sekarang tampak jelas belahan vaginanya dihadapanku tanpa ada bulu-bulu kemaluanya yang sudah dicukur habis.

Kulumat dan kujilat belahan vaginanya sambil kumainkan bagian daging kecil (klistorinya) dengan cara kusedot-sedot dengan bibirku sesekali lidaku menari-nari didalam vaginanya.

“Ouhghhhh…ahhhhh….aahhhh….Andreee…..Tante sudah ngak tahan masukan sekarang penismu Andreee….anghhhhh”, desahan demi desahan terus aku mainkan vagianya dengan permainan lidah dan bibirku.

Tanteku dengan cepat menarik tubuhku untuk segera naik keatas tubuhnya, kemudian batang pensiku yang sudah tegang itu segera digengam oleh tanganya dan langsung diarahkan kebelahan vaginanya yang sudah becek itu. Blessss…..batang penisku dengan sangat mudah masuk kedalam vaginanya yang sudah sangat becek itu.

“Oughhhh….uhhhhh…..Andreeeee……oughhhh…..ahhhhh”, desahan Panjang saat menerima batang penisku masuk kedalam vaginanya.

Kudiamkan sejenak penisku didalam vaginanya dan kemudian kugenjot perlahan keluar masuk penisku kedalam vaginanya. Semakin lama semakin terus aku goyangkan dengan Gerakan sedikit cepat dan membuat kedua kakinya mulai menyilang ketubuhku. Hampir 5-6 menit tanpa henti aku genjot terus penisku kevaginanya sambil berciuman sesekali menyedot kedua putting susunya secara bergantian.

Ceplak….cplok…suara gesekan antara penisku dengan vaginanya bercampur suara-suara desahan kenikamatan yang menjadi satu untuk mencapai puncak orgasme. Tak terasa 10 menit kemudian tubuh tanteku mengejang-ngejang saat merasakan orgasme.

“Andreeee…..anghhhh….ahhhh…oouuughhhhh”, kedua kakinya terasa menjepit menyilang ditubukhu dengan sangat erat dan kurasakan dinding vaginanya ada sesuatu meremas-remas penisku saat orgasme.  

Setelah merasakan puas orgasme,  penisku Kembali aku genjot kevaginanya dan tak lama juga pertahananku akan segera jebol juga.

“Tante…..Andreee….mauuuu….keluar……”, desahan Panjang saat detik-detik cairan speramku akan muncrat.

“Iya…..sayangggg…..keluari saja didalam” dan Crottt…..crottt…crottt….cairan spermaku mucrat sangat banyak sekali keluar didalam vaginanya.

Tubuhku mengejang-ngejang juga saat cairan spermaku mucrat sangat banyak memenuhi isi rahimnya. Kemudian tubuhku jatuh diatas tubuh tanteku yang posisi terlentang diatas ranjang dengan posisi penisku masih terbenam divaginnya.

“Maaf ya tan, aku sudah menodai Tante”, sambil kita saling berpandangan.

“Dasar kamu anak nakal”.

“Tapi tante puas kan, dari pada sendiri dirumah”

Sambil membetulkan selimut kami tidur berpeluakan tanpa sempat lagi membersihakan sisa-sisa noda sperma yang berceceran diatas sperai kain satin ranjang dan ditubuh kami berdua.

Malam itu kami langsung terlelap tidur pulas.

Jam enam pagi aku terbangun didalam selimut berkain satin kami masih saling berpeluakan dengan sangat erat. Rasanya aku tidak mau melepaskan tubuh Tanteku ini.  Hari minggu ini kuhabiskan waktu ku ini diatas ranjang Bersama tanteku ini, entah sampai berapa kali cairan spermaku keluar memebasahi baju tidurnya dan vagiananya.

Ya, akhirnya memang hari itu aku habiskan  tidak keluar kamar dengan tanteku. Selama di dalam kamar, kami seharian melakukan hubungan seks berbagai gaya di atas ranjang, noda-noda cairan sperma dan kringat menjadi satu menodi kain sprai satin diatas ranjang.

Sejak kejadian itulah kami menjadi ketagihan untuk mengulangi dan mengulangi saat aku berada dirumah Bersama Tante hingga saat ini.