Kenikmatan Seks Dengan Rekan Kerja Satu Kantor
Namaku Budi. aku kerja disebuah perusahaan swasta dibidang
ekspor impor barang tekstil. Ruang kerjaku dibagian atas dan satu ruangan
dengan atasanku. Dia dikantor sering kupanggil dengan sebutan Ibu Linda karena
dia sudah berkeluarga dan memiliki 2 orang anak, orangnya lumayan cantik walaupun
sudah tidak muda lagi.
Ibu Linda selalu membuat kontolku bangun terus setiap kali
bertemu. Karena setiap hari dia selalu memakai pakaian seksi yang selalu
mencuri pandanganku. Aku berkerja bersamanya sudah hampir satu tahun lamanya
dengan Ibu Linda. Kami semakin lebih akrab antara atasan dan bawahan Hampir
tiap hari kami makan siang bareng dan pulang bareng bersama Ibu Linda. Suami
Ibu Linda bekerja disebuah pengeboran minyak dikalimantan. Dan mereka jarang
bertemu dengan suaminya dirumah.
Hampir setiap aku selalu mengantarkanya pulang dan
menjemputnya karena Ibu Linda adalah atasanku langsung. Ibu Linda orang yang sangat baik dan mudah bergaul.
Kami selalu ngobrol bareng dari cerita bareng saat dikantor dari masalah kantor
hingga pribadi, bahkan sejak aku berselingkuh denganya kami sering melakukan
hubungan seks demi mendapatkan kepuasan.
Kuhabiskan waktu bermain seksku dengan
Ibu Linda saat aku pulang kerja mauapun dikantor. Disamping aku senang
menikmati tubuhnya, aku juga tidak berani menolak perintahnya.
Prinsipku asal ibu senang anda puas. Dan aku selalu dijanjikan
naik pangkat dan gaji, plus bonus tubuhnya itu. Meja kerjanya yang berada di
depanku, jadi aku bisa melihat apa yang dikerjakannya. Bila Ibu Linda lagi
nafsu dia selalu memancing nafsuku dengan cara memakai kemeja satin dan rok
satin dihadapanku, karena Ibu Linda tahu kelemahaan nafsuku ada dimana. dengan
cara itulah kontolku langsung berdiri sambil Ibu Linda pura-pura lihat suasana
diluar jendela, agar dapat memeperlihatkan kemontokan tubuh dan pantatnya tanpa
memakai Bra dan Cd lagi didalamnya. Lalu Ibu Linda melihat hasil kerjaku sambil
mendekatiku dan terus menempelkan tubuhnya ditubuhku agar buah dadanya yang
tergantung bebas tanpa halangan dari Bra dapat memperlihatkan kedua puting
susunya.
Tapi yang paling parah, Ibu Linda sering menghadap jendela
sambil menungging membelakangiku. Roknya yang longgar seatas lutut tersingkap
keatas jadi terlihatlah pantatnya dan belahan vagiananya yang kemerahan dengan
bulu yang tampak menantang untuk dijamah. Kedua kakainya direnggangkan sehingga
vaginanya yang lezat itu merekah bagai
bunga melati itu siap disantap.
Bila aku sudah nggak tahan melihatnya aku Langsung berdiri mendeketin sambil membuka resleting celana dan
mengeluarkan kontolku. Kupeluk tubuhnya dari belakang sambil kuselipkan
kontolku diatara belahan pantatnya sambil kunikmati kelicinan kain satin
roknya.
“Oh...Ibu Linda kamu memang pintar membuatku terangsang”,
sambil mendesah kedua tanggaku memainkan kedua puting susunya sambil mencium
lehernya.
“Anghhh....sayang...terus jamah aku puasai aku
sayangggg....anghhh”, Ibu Linda hanya mendesah kecil.
Aku benar-benar dapat menikmati gesekan kain satin yang
sangat lembut dan licin itu saat kontolku terus terselip dibelahan pantatnya
hingga cairan bening kontolku membasahi kain satin rok Ibu Linda. Ibu Linda
hanya diam saja agar aku bisa puas dengan apa yang aku lakukan. Setelah puas
aku terus mulai berjongkok sambil menjilat lubang vaginanya.
Ibu Linda sangat menikmati setiap sentuhan-sentuhan lidahku
berjalan menusuk bagian vaginan dan lubang pantatnya. Dia hanya mendesah
kenikmatan apalagi saat lidahku mulai menjilat sedikit kacangnya dan
menggigitnya. Nggak sampai tiga menit vaginanya udah tampak ada cairan bening
dibagian bibir vaginanya.
Kontolku yang sudah ngak tahan lagi untuk segera kumasuki,
langsung saja kuarahkan kelubang vaginanya dengan sekali tekan Blessss....kontolku
dengan mudah masuk kedasar rahimnya dan Ibu Linda langsung mendesah dan
merontak mengerang kenikmatan, demikian juga aku mersakan hal yang sama. Kontolku
mulai kugoyang kiri kanan, maju-mundur dan kadang-kadang aku putar. Ibu Linda
benar-benar hebat mendesah kenikmatan, setelah aku agak pasif karena aku sudah
hampir merasakan spermaku akan segera keluar.
Goyanganku agak sedikit kuperlambat maju-mundur, kanan-kiri dan berputar dengan
garang. Sementara aku semakin berat menahan orgasme aku berkata.
“Bu Linda boleh keluarin di dalam..?”, kataku setiap aku
bermain seks denganya.
“Boleh aja sayang, emang sudah hampir.. ya sayang?”, katanya
sambil terus menggenjot pantatnya maju-mundur.
“Ya, bu”kataku.
“Kita sama-sama ya, Ibu udah mau orgasme hmm..ohh..”.
Dengan sisa tenagaku yang masih tersisa sedikit dan kugoyang
lagi sampai aku terasa spermaku akan segera keluar. Lalu aku peluk dia dari
belakang sambil aku remas-remas dadanya dan tak lama kemudian tubuh Ibu Linda
bergetar saat orgasme sudah mulai dirasakanya begitu pula aku yang mulai menyusul akan orgasme juga dan Crottt.....
cret.. cret.. cret. cret, cair spermaku muncrat sangat banyak didalam lubang vaginanya. Kami sama-sama merintih
kenikamatan saat orgasme.
“Oh....anghhhh....ahhhhhh....”, dan lalu Ibu Linda mencengkeram jendela dengan
erat serta tubuhnya bergetar dan menegang.
Rupanya kita sama-sama merasakan klimaks. Kontolku yang
masih menancap didalam vaginanya sambil kupeluk erat tubuh Ibu Linda dari
belakang menikmati sisa-sisa kenikmatan yang masih kita rasakan. Ibu Linda tersenyum
puas lalu melumat bibirku.
“Sayang....kontolku enak banget sih kalau ngak dicoblos sehari
rasanya kayak setahun ngak berhubungan badan”.
“Ah....masa sih Ibu lebih nikmat mana punyaku apa punya
suami Ibu Linda?”.
“Ya jelas punya mu sayang lebih besar dan panjang”, Nggak lama aku peluk pinggangnya kuat-kuat
dari belakang sambil ngerintih akhh.. akhhgg dan lalu di dinding vaginanya
kubikin terasa hangat karena semprotan spermaku.
Setelah beristirahat sebentar, Ibu Linda harus buru-buru
ngrapiin baju dan nyuci vaginanya. Habis gituan tubuhku lemes banget dan nggak
bisa kerja lagi. Tapi enak juga lho making love di kantor. Apalagi kalau lembur
jangan dibilang. Di meja kerja, di WC, di lift, di lantai atas gedung atau juga
di dalam mobilnya juga bisa, rasa takut ketahuan itu selalu ada, tapi
kenikmatannya lain dari pada yang lain, pokoknya sensasinya lain.
Sekian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar