Selasa, 05 Februari 2019

CERITA SEKS


Kenikmatan Seks Dengan Rekan Kerja Satu Kantor

Namaku Budi. aku kerja disebuah perusahaan swasta dibidang ekspor impor barang tekstil. Ruang kerjaku dibagian atas dan satu ruangan dengan atasanku. Dia dikantor sering kupanggil dengan sebutan Ibu Linda karena dia sudah berkeluarga dan memiliki 2 orang anak, orangnya lumayan cantik walaupun sudah tidak muda lagi.

Ibu Linda selalu membuat kontolku bangun terus setiap kali bertemu. Karena setiap hari dia selalu memakai pakaian seksi yang selalu mencuri pandanganku. Aku berkerja bersamanya sudah hampir satu tahun lamanya dengan Ibu Linda. Kami semakin lebih akrab antara atasan dan bawahan Hampir tiap hari kami makan siang bareng dan pulang bareng bersama Ibu Linda. Suami Ibu Linda bekerja disebuah pengeboran minyak dikalimantan. Dan mereka jarang bertemu dengan suaminya dirumah.
Hampir setiap aku selalu mengantarkanya pulang dan menjemputnya karena Ibu Linda adalah atasanku langsung. Ibu Linda  orang yang sangat baik dan mudah bergaul. Kami selalu ngobrol bareng dari cerita bareng saat dikantor dari masalah kantor hingga pribadi, bahkan sejak aku berselingkuh denganya kami sering melakukan hubungan seks demi mendapatkan kepuasan. 

Kuhabiskan waktu bermain seksku dengan Ibu Linda saat aku pulang kerja mauapun dikantor. Disamping aku senang menikmati tubuhnya, aku juga tidak berani menolak perintahnya.
Prinsipku asal ibu senang anda puas. Dan aku selalu dijanjikan naik pangkat dan gaji, plus bonus tubuhnya itu. Meja kerjanya yang berada di depanku, jadi aku bisa melihat apa yang dikerjakannya. Bila Ibu Linda lagi nafsu dia selalu memancing nafsuku dengan cara memakai kemeja satin dan rok satin dihadapanku, karena Ibu Linda tahu kelemahaan nafsuku ada dimana. dengan cara itulah kontolku langsung berdiri sambil Ibu Linda pura-pura lihat suasana diluar jendela, agar dapat memeperlihatkan kemontokan tubuh dan pantatnya tanpa memakai Bra dan Cd lagi didalamnya. Lalu Ibu Linda melihat hasil kerjaku sambil mendekatiku dan terus menempelkan tubuhnya ditubuhku agar buah dadanya yang tergantung bebas tanpa halangan dari Bra dapat memperlihatkan kedua puting susunya.

Tapi yang paling parah, Ibu Linda sering menghadap jendela sambil menungging membelakangiku. Roknya yang longgar seatas lutut tersingkap keatas jadi terlihatlah pantatnya dan belahan vagiananya yang kemerahan dengan bulu yang tampak menantang untuk dijamah. Kedua kakainya direnggangkan sehingga vaginanya  yang lezat itu merekah bagai bunga melati itu siap disantap.
Bila aku sudah nggak tahan melihatnya aku Langsung berdiri  mendeketin sambil membuka resleting celana dan mengeluarkan kontolku. Kupeluk tubuhnya dari belakang sambil kuselipkan kontolku diatara belahan pantatnya sambil kunikmati kelicinan kain satin roknya.

“Oh...Ibu Linda kamu memang pintar membuatku terangsang”, sambil mendesah kedua tanggaku memainkan kedua puting susunya sambil mencium lehernya.

“Anghhh....sayang...terus jamah aku puasai aku sayangggg....anghhh”, Ibu Linda hanya mendesah kecil.

Aku benar-benar dapat menikmati gesekan kain satin yang sangat lembut dan licin itu saat kontolku terus terselip dibelahan pantatnya hingga cairan bening kontolku membasahi kain satin rok Ibu Linda. Ibu Linda hanya diam saja agar aku bisa puas dengan apa yang aku lakukan. Setelah puas aku terus mulai berjongkok sambil menjilat lubang vaginanya.

Ibu Linda sangat menikmati setiap sentuhan-sentuhan lidahku berjalan menusuk bagian vaginan dan lubang pantatnya. Dia hanya mendesah kenikmatan apalagi saat lidahku mulai menjilat sedikit kacangnya dan menggigitnya. Nggak sampai tiga menit vaginanya udah tampak ada cairan bening dibagian bibir vaginanya.

Kontolku yang sudah ngak tahan lagi untuk segera kumasuki, langsung saja kuarahkan kelubang vaginanya dengan sekali tekan Blessss....kontolku dengan mudah masuk kedasar rahimnya dan Ibu Linda langsung mendesah dan merontak mengerang kenikmatan, demikian juga aku mersakan hal yang sama. Kontolku mulai kugoyang kiri kanan, maju-mundur dan kadang-kadang aku putar. Ibu Linda benar-benar hebat mendesah kenikmatan, setelah aku agak pasif karena aku sudah hampir merasakan spermaku akan segera keluar.  Goyanganku agak sedikit kuperlambat  maju-mundur, kanan-kiri dan berputar dengan garang. Sementara aku semakin berat menahan orgasme aku berkata.
“Bu Linda boleh keluarin di dalam..?”, kataku setiap aku bermain seks denganya.

“Boleh aja sayang, emang sudah hampir.. ya sayang?”, katanya sambil terus menggenjot pantatnya maju-mundur.

“Ya, bu”kataku.

“Kita sama-sama ya, Ibu udah mau orgasme hmm..ohh..”.

Dengan sisa tenagaku yang masih tersisa sedikit dan kugoyang lagi sampai aku terasa spermaku akan segera keluar. Lalu aku peluk dia dari belakang sambil aku remas-remas dadanya dan tak lama kemudian tubuh Ibu Linda bergetar saat orgasme sudah mulai dirasakanya begitu pula aku yang mulai  menyusul akan orgasme juga dan Crottt..... cret.. cret.. cret. cret, cair spermaku muncrat sangat banyak  didalam lubang vaginanya. Kami sama-sama merintih kenikamatan saat orgasme.

“Oh....anghhhh....ahhhhhh....”,  dan lalu Ibu Linda mencengkeram jendela dengan erat serta tubuhnya bergetar dan menegang.

Rupanya kita sama-sama merasakan klimaks. Kontolku yang masih menancap didalam vaginanya sambil kupeluk erat tubuh Ibu Linda dari belakang menikmati sisa-sisa kenikmatan yang masih kita rasakan. Ibu Linda tersenyum puas lalu melumat bibirku.

“Sayang....kontolku enak banget sih kalau ngak dicoblos sehari rasanya kayak setahun ngak berhubungan badan”.

“Ah....masa sih Ibu lebih nikmat mana punyaku apa punya suami Ibu Linda?”.

“Ya jelas punya mu sayang lebih besar dan panjang”,  Nggak lama aku peluk pinggangnya kuat-kuat dari belakang sambil ngerintih akhh.. akhhgg dan lalu di dinding vaginanya kubikin terasa hangat karena semprotan spermaku.

Setelah beristirahat sebentar, Ibu Linda harus buru-buru ngrapiin baju dan nyuci vaginanya. Habis gituan tubuhku lemes banget dan nggak bisa kerja lagi. Tapi enak juga lho making love di kantor. Apalagi kalau lembur jangan dibilang. Di meja kerja, di WC, di lift, di lantai atas gedung atau juga di dalam mobilnya juga bisa, rasa takut ketahuan itu selalu ada, tapi kenikmatannya lain dari pada yang lain, pokoknya sensasinya lain.

Sekian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar